Pusat Studi Sunda Bukan di Jabar.

o Sen;n

4

123
17

-

18

OJan

19
.Peb

.

[(OMPAS
o ~abu


Selasa

20

o Mar

6

5
21

o Kam;s 0 Jumat o Sabtu o M;nggu
8

7
22

23

9


10

@

OApr o Me; OJun

12

11

. 25

13
27
-'-

26

0 Jul 0 Ags


14

15
29

28

o Sep 0 Okt

ONov

16
30

31

ODes

Pusat Studi Sunda

Bukan di Jabar
. p

,

.

'__,

-

,_

.. n_ _,.

"_.F "'.

___~_ '.',

_


Indonesia Tertinggal dari Belanda dan Australia
BANDUNG, KOMPAS - PusatstudiSundaterbesarbukan berada di Jawa Barat. Universitas Leiden, Belanda, dan
Universitas Monash, Australia,justru

warisan tradisionallainnya.

menyimpan banyak

kajian sastra, sejarah, dan sosial orang Sunda.
"Kedua perguruan tinggi itu
menjadi yang terdepan mempelajari tentang Sunda. Hal ini harus
dikejar oleh perguruan tinggi di
Indonesia, khususnya Jawa Barat," kata Rektor Universitas Padjadjaran Ganjar Kurnia di Bandung, pekanlalu.
Monash adalah perguruan tinggi ternama yang didirikan tahun
1958 di Clyaton, Victoria, Australia. Salah satu program studi unggulannya adalah kajian budaya.
Adapun Leiden adalah perguruan
tinggi tertua di Belanda yang didi~

.


..

rikan tahun 1575.Di Leiden banyak tersimpan kajian sastra, sejarah, dan naskah kuno dariberbagai
daerah di Indonesia, termasuk
Sunda.
Kenyataan di atas, menurut
Ganjar, merupakan tantangan
perguruan tinggi Jabar. Perguruan
tinggi hendaknya berfungsi sebagai tembok terdepan dalam studi
budaya.
"Jawa Tengah dan Yogyakarta
mempunyai keraton sebagaipusat
budaya, sedangkan di Baliada banjar --"'
sebagaipusat budaya.
-' Di, Jabar,
yang minim dengan dua hal di atas,
seharusnya mengoptimalkan bentuk lain.Perguruan tinggiharus bisa mengisi kekosongan itu," katanya.
Ganjar menginginkan hal itu bisa dimulai di Unpad. Beberapa
pengalaman membuktikan, Unpad sebelumnya telah menjadi pusat transfer kebudayaan masyarakat Sunda. Misalnya, pada era

1980-anUnpad menjadi salah satu
bagian penting transformasi calung, baik calung rentang, calung
jinjing, maupun muncul calung
darso.
Akan tetapi, ia mengingatkan,
pusat studi Sunda tidak semata
berkutat pada sosialisasikarya sastra. Bentuk lain dari kekayaan
Sunda harus digali, seperti kesehatan, pemerintahan, dan
- bentuk
~

",

----

Kliping

Humas

Unpad


Peduli Sunda
Untuk mendukung itu, sejauh
ini Unpad telah mengerjakan berbagai sarana pendukung, di antaranya membangun Bale Rumawat
yang dibuat untuk pertunjukan seni, menerjemahkan berbagai naskah kearifan lokalberbasis Sunda,
dan bertekad menyelenggarakan
pertunjukan kesenian setiap buIan.
"Semua tidak bisa dilakukan
sendiri. Akan sangat baik bila ada
pihak lain yang mau bersama-sama membangun potensi budaya
Sunda dan Jabar;' katanya.
Inohong Sunda, Popong Otje
Djundjunan, mendukung usaha
berbagai pihak untuk melestari~

k~ budaya Sunda. Ia p~c~~ bila
masih banyak orang Sunda yang
peduli, budaya Sunda akan berkembang.
Hal itu ditanggapi Bank Jabar
Banten melalui program tanggung

jawab sosial perusahaan atau coorporate social responsibility (CSR).
Menurut Direktur Umum Bank
Jabar Banten Agus Ruswendi, keterlibatan Bank Jabar Banten tidak terlepas dari budaya Sunda.
Untuk tahun ini, setelah pendidikan dan kesehatan, kebudayaan
menjadi perhatian
selanjutnya.
Total dana yang dikeluarkan untuk
CSR sebesar 5 persen dari laba se!
telah pajak tahun 2008 yangjumlahnya di bawah Rp 1triliun.
"Siapa lagi yang akan melestarikan budaya Sunda kalau bukan semua pihakyang ada di Jabar;' katanya.(CHE) ~
__ = ~

200~---

--