Serapan Anggaran Masih Rendah

Serapan Anggaran Masih Rendah, Korwil Perlu Difungsikan

Jakarta l Portal Rakernas
Hingga Agustus 2011, serapan anggaran Mahkamah Agung dan empat lingkungan peradilan di
bawahnya baru mencapai 40 persen. Serapan terendah di belanja modal.
Hal ini diungkapkan Sekretaris MA, Drs. H. Rum Nessa, SH, MH dalam rapat pleno hari ke-3
Rakenas, Rabu (21/9/2011).
Untuk mengatasi persoalan ini, Sekretaris MA menghimbau agar koordinator-koordinator
wilayah difungsikan dengan baik. Hal ini sesuai dengan saran BPK.
“Kalau korwil tidak berjalan dengan baik, akan selalu ada kendala,” ungkap Rum Nessa.
Meskipun serapan masih rendah, Sekretaris MA tetap mewanti-wanti agar tidak gegabah
membelanjakan anggaran.
“Hati-hati dengan pengadaan tanah,” Rum Nessa mengingatkan.
Sementara itu, Kepala Badan Urusan Administrasi (BUA) Dr. H. Subagyo, SH, MM,
menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya memperjuangkan kemandirian anggaran MA
selaku lembaga yudikatif.
“Kita ingin agar anggaran kita prosentasenya tetap dari APBN tiap tahun,” ujar Subagyo.
Selama ini, Subagyo menambahkan, anggaran yang diberikan kepada MA adalah anggaran
berbasis budget, padahal idealnya berbasis program. “Jadi, kita ini nrimo ing pandom,”
ungkapnya.
Kesempatan rapat pleno yang dihadiri seluruh peserta Rakernas ini juga dimanfaatkan Kepala

BUA untuk menepis anggapan miring.
“Kami bukan tukang bagi-bagi proyek. Semua ada sistem dan prosedurnya,” kata Subagyo.
Dalam hal anggaran, pihaknya tidak bisa menentukan sendiri, melainkan harus berkoordinasi
dengan Bappanes, Kemenkeu dan DPR.
Untuk menepis anggapan itu, lanjut Subagyo, pada tahun 2010 BUA mengundang
Panitera/Sekretaris dari pengadilan tingkat pertama dan banding untuk melakukan simulasi
mengenai cara menyusun anggaran. “Bagaimana anggaran turun sampai definitifnya,” ujar
Subagyo.

Lebih lanjut, Subagyo menegaskan, jika masih ada pihak-pihak yang memprotes masalah
pembagian anggaran dari BUA ke satker-satker, berarti pihak-pihak itu belum tahu sistem dan
prosedur yang sebenarnya.
(hermansyah)