KAPASITAS LENTUR PANEL BERTULANGAN ROTAN DENGAN BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN SEMEN, Kapasitas Lentur Panel Bertulangan Rotan Dengan Beton Mutu Tinggi Menggunakan Semen, Fly Ash Dan Kapur.

KAPASITAS LENTUR PANEL BERTULANGAN ROTAN
DENGAN BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN SEMEN,
FLY ASH DAN KAPUR
Naskah Publikasi

untuk memenuhi sebagaian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil

diajukan oleh:

Nuning Trisnawati
NIM : D 100 102 005
kepada

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

THE RATTAN REINFORCEMENT PANEL BENDING CAPACITY WITH HIGH QUALITY CONCRETE USING
CEMENT, FLY ASH, AND LIME


KAPASITAS LENTUR PANEL BERTULANGAN ROTAN DENGAN BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN
SEMEN, FLY ASH DAN KAPUR
Nuning Trisnawati 1)
1)

Jurusan Teknik Sipil FT Universitas Muhammadiyah

Surakarta, Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta

e-mail: nuningtrisnaw@gmail.com
ABSTRACT
Concrete is a material requirement for modern society of today. In Indonesia, almost all building constructions using concrete as a building
material, such as the construction of buildings, bridges, roads and others. In this final project additive used is to provide added material such
as fly ash and lime as well as the use of reinforcement rattan. Rattan is used using diameter ∅ 0.8 cm. Planning concrete is based on a
comparison between the concrete with cement, sand, and gravel are appropriate SK.SNI.T-15-1990-03 f'c = 45 MPa. The used water cement
ratio (fas) is 0.3. The object of this study was to analyze the bending moment of high strength concrete panels using reinforcement rattan
with the addition of fly ash and lime at 28 days. This study method, there are some phases. The first phase is the preparation of equipment
and materials. The second phase includes: materials test, the planning mixture and manufacture of the concrete mixture. Third phase is the
manufacture and curing of the test specimen. Fourth phase is the testing of concrete compressive strength and panel bending strength. The
fifth phase is data analysis, explanations and conclusions. The results of testing compressive strength of normal concrete 46.403 MPa;

additional fly ash concrete (15%) 47.534 MPa; additional concrete limestone (15%) 44.705 MPa; concrete mixture of fly ash and
lime 49.232 MPa. Whereas for the normal concrete panels of bending moment, with the addition of fly ash, lime, mixture of fly ash
and lime respectively also is 2860659 N.mm; 201 159 N.mm; 2,951,784 N.mm; 2,918,034 N.mm.
Keywords: concrete panels, rattan, fly ash, lime

ABSTRAKS
Beton merupakan bahan kebutuhan untuk masyarakat modern masa kini. Di Indonesia saja hampir seluruh konstruksi bangunan
menggunakan beton sebagai bahan bangunan, seperti pada konstruksi bangunan gedung, jembatan, jalan dan lainnya. Di Tugas Akhir ini
bahan aditif yang digunakan adalah dengan memberikan bahan tambah seperti abu terbang ( fly ash) dan kapur serta menggunakan tulangan
rotan. Rotan yang digunakan mengguanakan diameter 0,8 cm. Perencanaan beton dengan berdasarkan perbandingan antara semen, pasir,
dan kerikil adalah sesuai SK.SNI.T-15-1990-03 f’c = 45 MPa. Faktor air semen (f.a.s) yang digunakan adalah 0,3. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis momen lentur panel beton mutu tinggi menggunakan tulangan rotan dengan penambahan fly ash dan kapur
pada umur 28 hari. Metode penelitian ini ada beberapa tahap. Tahap pertama yaitu persiapan alat dan bahan. Tahap kedua meliputi:
pemeriksaan bahan, perencanaan campuran dan pembuatan adukan beton. Tahap ketiga yaitu pembuatan benda uji dan perawatan. Tahap
keempat yaitu pengujian kuat tekan beton dan kuat lentur pelat. Tahap kelima yaitu analisa data, pembahasan dan kesimpulan. Hasil dari
pengujuian kuat tekan beton normal 46,403 MPa; beton tambahan Fly ash (15%) 47,534 MPa; beton tambahan kapur (15%) 44,705
MPa; beton campuran fly ash dan kapur 49,232 MPa. Sedangkan untuk momen lentur panel beton normal, dengan penambahan fly
ash , penambahan kapur dan campuran antara fly ash dan kapur berturut – turut adalah 2860659 N.mm; 201159 N.mm; 2951784
N.mm; 2918034 N.mm.
Kata kunci : panel beton, rotan, fly ash, kapur

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Beton merupakan bahan kebutuhan untuk masyarakat
modern masa kini. Karena teknologi semakin maju maka
penggunaan beton dituntut untuk semakin meningkat dari segi
kualitas maupun kuantitas.
Beton biasa merupakan bahan gabungan yang terdiri dari
agregat kasar, halus air dan semen. Kuat tekan beton (f‫׳‬c) 10 - 20
MPa untuk beton tidak tahan gempa, sedangkan kuat tekan lebih
dari 20 MPa di desain tahan gempa. Beton mutu tinggi merupakan
beton yang dibuat dari campuran bahan (semen, agregat, air) dan
dengan penambahan zat aditif sesuai dengan perbandingan
sehingga bahan itu dapat membentuk kekuatan beton yang lebih
tinggi. Kuat tekan beton mutu tinggi (f‫׳‬c) yang di syaratkan adalah
> 41,5 MPa. Karena harga baja tulangan mahal dan sulit untuk
diperbaharui sehingga keberadaannya suatu saat akan habis. Maka
penelitian ini menggunakan tulangan rotan.
Rumusan masalah
1. Bagaimana sifat karakteristik material rotan ?


2.

Berapa besar kuat lentur panel bertulangan rotan dengan
penambahan abu terbang (fly ash) dan kapur pada umur 28
hari ?
Tujuan Penelitian
1. Menganalisis sifat karakteristik dari rotan.
2. Menganalisis momen lentur maksimal panel mutu tinggi
dengan tulangan rotan dengan penambahan abu terbang (fly
ash) dan kapur pada umur 28 hari
Manfaat Penelitian
1.
Bagi perancang bangunan, sebagai alternatif untuk
dinding yang kuat.
2. Bagi pengguna bangunan, dapat menghemat biaya dan waktu
dalam pembangunan dinding panel.
3. Bagi perkembangan ilmu, dapat memberikan manfaat dalam
dunia pendidikan dan pengetahuan dalam bidang teknik sipil
khususnya teknologi beton panel mutu tinggi dengan
menggunakan tulangan rotan

Batasan Masalah
1. Dimensi panel 8 cm x 50 cm x 100 cm.
2. Dimensi rotan 0,8 cm dengan panjang vertikal adalan 40 cm
dan panjang horizontal adalah 90 cm.

3.

Masing-masing benda uji berjumlah 3 buah, sehingga jumlah
seluruh benda uji adalah 12 buah.
4. Bahan yang digunakan :
a. Air yang digunakan dari Laboratorium Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
b. Semen yang dipergunakan adalah semen Portland dengan
merk Gresik.
c. Bahan ikat kapur berasal dari UD. Galan Putra, Klaten.
Penggunaan kapur sebanyak 15% untuk setiap benda uji.
d. Agregat halus (pasir) yang dipergunakan adalah pasir yang
berasal dari gunung merapi.
e. Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah dengan
ukuran maksimum 20 mm yang berasal dari Wonogiri.

f. Fly ash jenis fly ash bekas batu bara, tipe abu terbang
kelas C berasal dari PT. Iskandar indah printing textile,

Kerten, Laweyan, Solo. Penggunaan fly ash sebanyak 15%
untuk setiap benda uji.
g. Kuat tekan beton yang ditentukan adalah 45 MPa.
5. Pengujian yang dilaksanakan pada rotan adalah pengujian kuat
tarik.
6. Pengujian yang dilaksanakan pada panel adalah pengujian kuat
lentur.
7. Pengujian pada benda uji dilakukan pada umur 28 hari.
8. Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah Metode
Rote Note No.4
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bahan
Bangunan Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

TINJAUAN PUSTAKA
Beton

Beton merupakan bahan gabungan yang terdiri dari agregat kasar
dan halus yang di campur dengan air dan semen sebagai pengikat
dan pengisi antara agregat kasar dan halus.
Panel Beton
Panel beton bertulang dipakai sebagai dinding. Ketebalan bidang
panel relatif sangat kecil apabila dibandingkan dengan bentang
panjang atau lebar bidangnya.
Beton Mutu Tinggi
Beton mutu tinggi yang tercantum di dalam SNI 03-6468-2000
didefinisikan sebagai beton yang mempunyai kuat tekan yang
disyaratkan lebih besar sama dengan 41,5 MPa.
Berat Jenis
Berat jenis beton dipengaruhi oleh jumlah semen, air dan agregat
yang digunakan dalam campuran beton. Kandungan pori dalam
beton dan jenis agregat kasar juga sangat berpengaruh terhadap
berat jenis beton.

Rotan
Rotan merupakan hasil alam, bahan mentah yang dapat diolah
menjadi bahan untuk kebutuhan manusia. Rotan adalah

sekelompok palma dari puak (tribus) calameae yang memiliki
habitus memanjat, terutama calamus, Daemonorops, dan
oncocalamus. Sifat mekanis adalah kekuatan ataupun ketahanan
suatu bahan terhadap perubahan bentuk. Kekerasan rotan identik
dengan elastisitas.
Bahan Penyusun Beton Panel
1. Semen Portland
2. Agregat halus
3. Agregat kasar
4. Air
5. Abu terbang (fly ash)
6. Batu kapur
7. Rotan

LANDASAN TEORI
Sistem Penulangan Panel
Sistem penulangan panel dibagi menjadi 2 macam, yaitu sebagai
berikut :
a. Penulangan panel dengan bentang dalam satu arah
Tulangan pokok adalah pada arah bentang dan tulangan

sekunder atau pembagi diperlukan pada arah melintang.
b. Penulangan panel dengan bentang dua arah
Panel dengan tulangan pokok dua arah dijumpai jika panel
menahan beban yang berupa momen lentur pada bentang dua
arah.
Perencanaan Campuran Beton Berkekuatan Tinggi
Tata cara untuk beton kekuatan tinggi menggunakan bahan dan
metode produksi konvensional. Metode perhitungan menurut SNI
03-6468-2000 yaitu: Persyaratan kerja (umur uji dan kuar tekan
yang disyaratkan) dan persyaratan lain (Modulus elastisitas, kuat

tekan dan kuat lentur, panas hidrasi, rangkak dan susut akibat
pengeringan, permeabilitas, waktu pengikatan, metode pengecoran,
dan kelecekan)
Kuat Tarik Rotan
Kuat tarik (tensile strength) adalah tegangan maksimum yang
dicapai selama bahan diuji tarik. Jika batang tersebut mengalami
tarik, maka regangan tarik menunjukkan perpanjangan bahan.
Kuat Lentur Panel
Anggapan yang digunakan dalam menganalisis beton bertulang

yang di beri beban lentur adalah :
1. Beton tidak dapat menerima gaya tarik, beton tidak mempunyai
kekuatan tarik.
2. Perubahan bentuk berupa pertambahan panjang dan
perpendekan.
3. Hubungan antara tegangan dan regangan dapat dinyatakan
secara skematis.
4. Tinjauan momen lentur berdasarkan hasil pengujian
ANALISIS DATA

METODE PENELITIAN
Pengujian Bahan
Pengujian agregat halus
Tabel .1. Hasil pengujian agregat halus
Hasil
pengujian

Syarat
SNI 03-68212002


Rekomendasi

Kandungan lumpur

3,14 %

5%

Memenuhi syarat

Kandungan Organik

Jenis pengujian

No.3 (Orange)

No. 1 – 3

Memenuhi syarat

Nilai Saturated
Surface Dry (SSD)

3,82

Setengah dari
tinggi kerucut

Memenuhi syarat

Specific gravity

2,70

Memenuhi syarat

3,52 %

2,5-2,7
gram/cm3
1- 2%

3,52

1,5 – 3,8

Absorption

Modulus halus butiran

Tidak memenuhi
syarat
Memenuhi syarat

Tabel.2. Gradasi pasir

Berat

N
o

Ukuran
Ayakan
(mm)

Berat
Pasir
(gr)

Berat Pasir
Terkoreksi
(gr)

1.

9.5

0

0.00

Persentase
Pasir
Tertinggal
(%)
0.00

Persentase
Komulatif (%)
Tertingg
Lolos
al
0
100

2.

4,75

10

10,00

2,00

2,00

98,00

95 – 100

3.

2,36

40

40,00

8,00

10,00

90,00

95 – 100

4.

1,18

110

110,00

22,00

32,00

68,00

90 – 100

5.

0,6

100

100,00

20,00

52,00

48,00

80 – 100

6.

0,3

90

90,00

18,00

70,00

30,00

15 – 50

7.

0,15

80

80,00

16,00

86,00

14,00

0 – 15

8.

pan

70

70,00

14,00

100

0,00

-

500

500

100,00

352,00

448,0
0

Daerah
IV

butir
yang

100 – 100

lolos
ayaka
n (%)

10

4.8

40

20

Ukuran ayakan (mm)

Berat
butir
yang
lolos
ayaka
n (%)

Gambar .2. Grafik pemeriksaan gradasi agregat kasar
Pengujian rotan
Rotan dalam panel beton ini berfungsi sebagai tulangan panel
beton. Untuk mengetahui kekuatan rotan dilakukan uji kuat tarik.
Kuat tarik (tensile strength) ialah tegangan maksimum yang
dicapai selama bahan diuji tarik.
Tabel. .5. Hasil pengujian kuat tarik rotan

0.3

0.6

2.4

1.2

4.8

N
o

Sampel

1
2
3

Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3

Tensile
strain at
Break
(Standard )
(mm/mm)
0,386
0,387
0,385

Luas
Tulangan
(cm2)

84,403
84,403
84,403
Rata-rata

Tensile
strain at
Break
(Standard )
(MPa)
99,033
99,034
99,032
99,033

Modulus
(Automatic)
(MPa)

901.066
901.066
901.066

10

Ukuran ayakan (mm)

Gambar .1. Grafik pemeriksaan gradasi agregat halus
Pengujian agregat kasar
Tabel .3. Hasil pengujian agregat kasar
Jenis pengujian

Hasil
pengujian
35,10 %

Keausan agregat
kerikil
Bulk Specific
gravity`1`

Syarat
SNI 15-1990-03

Rekomendasi

40 %

2,52

2,5-2,7
gram/cm3

Absorption

3,54