NASKAH PUBLIKASI PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA GEMPABUMI Pengetahuan Mitigasi Bencana Gempabumi Siswa Kelas VIII Di SMP Muhammadiyah Grogol Weru Kabupaten Sukoharjo.
NASKAH PUBLIKASI
PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA GEMPABUMI
SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH GROGOL WERU
KABUPATEN SUKOHARJO
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
Disusun Oleh:
DESY ERNY RISTIANINGSIH
A610090040
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA GEMPABUMI
SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH GROGOL WERU
KABUPATEN SUKOHARJO
Desy Erny Ristianingsih, A610090040, Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas
Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat pengetahuan siswa
kelas VIII di SMP Muhammadiyah Grogol Weru Kabupaten Sukoharjo dan (2)
mengetahui tingkat mitigasi siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah Grogol
Weru Kabupaten Sukoharjo mengenai bencana gempabumi. Metode penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dan deskriptif presentase. Obyek penelitian ini
adalah siswa-siswi di SMP Muhammadiyah Grogol Weru, sampel yang di ambil
sebanyak 40 siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah Grogol Weru dengan
menggunakan proposional random sampling. Teknik pengumpulan data ini
menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan kuesioner/angket yang
diberikan kepada responden dengan menjawab beberapa pertanyaan. Validitas
menggunakan uji korelasi internal dengan menggunakan Product Moment. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan siswa kelas VIII mengenai
bencana gempabumi di SMP Muhammadiyah Grogol Weru termasuk dalam
tingkat tidak baik karena memiliki nilai sebesar 28,6%. Tingkat mitigasi siswa
kelas VIII di SMP Muhammadiyah Grogol Weru mengenai bencana gempabumi
dalam tingkat rendah karena memiliki nilai 14,6% termasuk dalam katagori
rendah.
Kata kunci : Pengetahuan dan Mitigasi
1. PENDAHULUAN
masyarakat yang disebabkan baik
A. Latar Belakang Masalah
oleh faktor alam, faktor non alam,
Pendidikan memiliki peran
maupun faktor manusia, sehingga
yang sangat besar dalam sejarah
dapat
merebut
bangsa
korban jiwa manusia, kerusakan
Indonesia. Dalam Undang-Undang
lingkungan, kerugian harta benda,
Dasar 1945, alinea ke empat bagian
kerusakan sarana dan prasara serta
pembukaan
dapat berdampak pada psikologis
kemerdekaan
bahwa:
yang
menyatakan
“pemerintah
negara
melindungi
segenap
Indonesia
bangsa
Indonesia,
tumpah
darah
dan
seluruh
mengakibatkan
timbulnya
seseorang (UURI 24/2007 pasal 1
butir 1).
Gempabumi
adalah
getaran
Indonesia,
dalam bumi yang terjadi sebagai
memajukan kesejahteraan umum,
akibat dari terlepasnya energi yang
mencerdaskan kehidupan bangsa,
terkumpul secara tiba-tiba dalam
dan...” pernyataan tersebut berarti
pbatuan
pemerintah
deformasi. (Noor Djauhari : 2006).
suatu
Indonesia
memiliki
komitmen
untuk
yang
Gempa
yang
mengalami
terjadi
selalu
mencerdaskan kehidupan bangsa
diiringi dengan berbagai kerusakan
Indonesia melalui pendidikan.
fasilitas
umum,
harta
benda,
menurut
bahkan nyawa sekaligus. Salah satu
bentuknya dibedakan menjadi dua
lembaga yang diharapkan dapat
yaitu pendidikan formal dan non
memberi
sumbangsih
formal. Pendidikan formal adalah
terhadap
mitigasi
bencana
pendidikan
gempabumi
adalah
lembaga
Pendidikan
secara
yang
teratur,
berlangsung
bertingkat,
dan
besar
pendidikan, dalam hal ini adalah
berkesinambungan, dan pendidikan
sekolah.
Melalui
non formal adalah pendidikan yang
diharapkan
pemahaman
dilakukan secara teratur tetapi tidak
gempa
dan
mengikuti peraturan yang ketat.
menghadapinya, baik itu sebelum,
atau
sekolah,
tentang
bagaimana
Bencana adalah peristiwa
saat, atau pun sesudah terjadi dapat
rangkaian
tersebar luas di masyarakat.
mengancam
kehidupan
peristiwa
yang
dan
mengganggu
serta
penghidupan
Gempa
yang
terjadi
di
Yogjakarta tepatnya tanggal 27
Mei 2006, SMP Muhammadiyah
Kegiatan
Grogol Weru merupakan salah satu
mitigasi
yang
lokasi yang terkena dampak dari
dapat dilakukan adalah ( UU No.
gempabumi
24
tersebut.
Kejadian
Tahun
2007
)
tentang
gempabumi sekitar pukul 05:55
penanggulangan bencana :
WIB getaran kurang lebih 59 detik
1. pelaksanaan penataan ruang,
telah mengguncang bangunan SMP
2. pengaturan
pembangunan infrastriktur, dan
Muhammadiyah Grogol Weru
Metode
yang
pembangunan,
digunakan
tata
ruang, dan
(BNPN,
dalam peneitian ini adalah metode
2012)
adalah
kuantitatif. Data yang didapatkan
peristiwa atau serangkaian yang
diperoleh
mengancam
dari
kuesioner,
kehidupan
wawancara, dan dokumentasi.
dan
menganggu
masyarakat
yang
disebabkan oleh faktor alam dan
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
atau faktor non alam, maupun
1. mengetahui
faktor
tingkat
manusia
sehingga
pengetahuan siswa di SMP
mengakibatkan timbulnya korban
Muhammadiyah Grogol Weru
jiwa,
Kabupaten
kerugian harta benda dan dampak
Sukoharjo
mengenai
bencana
kerusakan
psikologis.
(BNPB, 2012) menjelaskan
gempabumi,
2. mengetahui tingkat mitigasi
jenis-jenis bencana sebagai berikut;
siswa di SMP Muhammadiyah
1. Bencana Alam
Grogol
2. Bencana non alam
Weru
Kabupaten
Sukoharjo mengenai bencana
gempabumi, dan
Mitigasi
lingkungan,
3. Bencana sosial
Pembagian gempabumi dalam
didefinisikan
jenis-jenis tertentu tergantung dari
dalam UU Nomor 24 Tahun 2007
dasar apa yang kita pakai (Katili,
merupakan
upaya
1963). Berdasarkan sebab akibat
untuk mengurangi resiko bencana
maka gempa itu bumi dapat dibagi
baik melalui pembangunan fisik
dalam:
serangkaian
maupun
penyadaran
peningkatan
kemampuan
menghadapi bencana.
dan
1. Gempabumi vulkanik
dalam
2. Gempabumi runtuhan
3. Gempabumi tektonik
2. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Muhammadiyah
Grogol
Weru
kabupaten sukoharjo Lokasi atau
wilayah
ini
merupakan
daerah
D. Teknik Analisis Data
1. Analisis
Tingkat
Pengetahuan
Siswa
Analisis deskriptif persentase
digunakan untuk mendeskripsikan
rawan bencana gempabumi. Waktu
tingkat
penelitian berlangsung pada bulan
Pengukuran pada variabel yang
februari 2014 sampai dengan bulan
diungkap
Juni 2014.
memberikan
B. Populasi, Sampel, dan Sampling
Dalam penelitian ini yang
pengetahuan
dilakukan
skor
angket yang diisi oleh responden
dengan ketentuan ya dengan nilai 1
dan tidak dengan nilai 0.
SMP
Perhitungan
Grogol
indeks
Weru Kabupaten Sukoharjo.
dihitung
Teknik pengambilan sampel dalam
rumus sebagai berikut:
penelitian ini menggunakan metode
Probability Sampling. Metode ini
memiliki pendekatan bahwa setiap
sampel memiliki kesempatan yang
sama untuk dipilih sebagai sampel.
P=
merupakan
cara-cara
diperlukan
dalam
yang
suatu
penelitian dengan menggunakan
alat-alat
tertentu.
Teknik
pengumpulan data pada penelitian
ini adalah:
3. Dokumentasi
4. Kuesioner
× 100%
N = Nilai maksimum
Fx = Nilai riil angket
P = Prosentase
penafsiran
klasifikasi indeks pengetahuan siswa
pada tabel 2 sebagai berikut,
Tabel.2 Indeks Tingkat Pengetahuan
No
Nilai indeks
Kategori
1
76%-100%
Baik
2
56%-75%
Cukup
3
40%-55%
Kurang
4
Kurang dari Tidak baik
1. Wawancara
2. Observasi
menggunakan
Parameter
digunakan untuk memperoleh data
yang
dengan
persentase
Keterangan :
C. Tekhnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
dengan
dari jawaban
menjadi populasi adalah siswa di
Muhammadiyah
siswa.
40%
Sumber
penelitian
Arikunto,2006.prosedur
1) Menetapkan
2. Analisis Tingkat Mitigasi Siswa
Analisis deskriptif persentase
juga
digunakan
persentase
tertinggi = (3:3) x 100%
untuk
= 100%)
mendeskripsikan tingkat mitigasi
2) Menetapkan
persentase
siswa. Pengukuran pada variabel
terendah = (0:3) x 100%
yang diungkap dilakukan dengan
= 0%)
memberikan
skor
3) Menetapkan
dari jawaban
rentangan
angket yang diisi oleh responden
persentase = 100% - 0%
dengan ketentuan ya nilai 1 dan
= 100%)
4) Menetapkan
tidak nilai 0.
interval = 100% : 3
Perhitungan indeks persentase
dihitung
dengan
menggunakan
=33,33%
rumus sebagai berikut ini :
Parameter
Tabel.3 Tingkat Mitigasi.
N = Nilai maksimum
Fx = Nilai riil angket
P = Persentase
Langkah-langkah yang ditempuh
No
Kelas
1
0% - 33,33% Rendah
2
33,34%
3
data adalah sebagai berikut:
Mengumpulkan
angket
dan
memeriksa kelengkapannya
Mengubah
menjadi
skor
skor
kualitatif
kuantitatif
1) Jawaban Ya diberi skor 1
Tidak
diberi
skor 0
c.
d.
- Sedang
66,67%
- Tinggi
100%
Sumber; hasil perhitungan penelitian
3. HASIL PENELITIAN
1. Analisis
Tingkat
Pengetahuan
Siswa Kelas VIII
dengan cara:
2) Jawaban
Kategori
66,66%
dalam penggunaan teknik analisis
b.
indeks
berikut,
Keterangan :
a.
penafsiran
mitigasi siswa pada tabel 3 sebagai
× 100%
P=
kelas
Analisis
tingkat
pengetahuan mengunakan analisis
persentase. dengan penghitungan
Memasukkan data ke dalam
dan hasil analisis dari pengetahuan
rumus deskriptif persentase
siswa mengenai bencana gempa
Membuat tabel rujukan dengan
bumi sebagai berikut:
cara:
P=
Fx
x 100%
N
P=
yang digunakan dalam pengolahan
286
x 100 %
1000
SPSS.
P = 28,6%
R
Square
(koefisien
diterminasi) sebesar 0,21 atau 21% .
Hasil
analisisnya
koefisien
penafsiran terhadap persentase
untuk
yang telah diolah menunjukkan
bahwa
pengetahuan
siswa
determinasi
digunakan
mengetahui
presentase
pengaruh
variabel
independen
terhadap
perubahan
variabel
mengenai gempa bumi di SMP
dependent. Dari hasil olahan tersebut
Muhammadiyah Grogol Weru
diperoleh nilai koefisien determinasi
masuk dalam tingkat tidak baik.
= 0,21. Artinya besar pengaruh
2. Analisis Tingkat Mitigasi Siswa
Analisis
tingkat
variabel independent (X) terhadap
mitigasi
perubahan variabel dependent (Y)
menggunakan analisis persentase.
adalah 21%, sedangkan sisanya 79%
dengan penghitungan dan hasil
dipengaruhi oleh variabel lain selain
analisis dari mitigasi masyarakat
variabel
mengenai
kesalahan
bencana
kekeringan
sebagai berikut:
standar
Besarnya
estimasi
(Sᵉ)
sebesar 2,61.
Fx
x 100%
N
P=
independent.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
146
P=
x 100 %
1000
a. Tingkat pengetahuan siswa kelas
VIII di SMP Muhammadiyah
P = 14,6%
Grogol
Hasil analisisnya penafsiran
Weru
Sukoharjo.
Kabupaten
mengenai
bencana
terhadap persentase menunjukkan
gempabumi
bahwa
tingkat tidak baik karena memiliki
mitigasi
bencana
gempabumi
di
SMP
nilai
Muhammadiyah
Grogol
Weru
penelitian
sebesar
Kabupaten Sukoharjo masuk dalam
pengetahuan
tingkat sedang.
bencana
3. pengetahuan mitigasi bencana
Analisis
pengaruh
hasil
menggunakan metode regresi enter
dalam
28,6%.
Hasil
menunjukan
bahwa
siswa
gempabumi di
Muhammadiyah
Kabupaten
gempa bumi.
termasuk
Grogol
Sukoharjo
tentang
SMP
Weru
yang
termasuk kategori baik sebesar
18%.
Tingkat
pengetahuan
masyarakat yang masuk dalam
kategori
cukup
sebesar
diharapkan
agar
mampu
Masyarakat yang masuk dalam
meningkatkan
mitigasi
sekolah
kategori
dengan
kurang
19%.
sebesar
3%.
cara
mengadakan
Masyarakat yang masuk dalam
penyuluhan, seminar, dan pelatihan
kategori tidak baik sebesar 0%.
tentang kebencanaan gempabumi
b. Mitigasi
siswa
Muhammadiyah
di
Grogol
SMP
dan juga mengadakan program-
Weru
program khusus.
Kabupaten Sukoharjo mengenai
bencana gempa bumi. Tingkat
2. Saran bagi Peneliti berikutnya
Peneliti selanjutnya jika ingin
Mitigasi di SMP Muhammadiyah
melakukan
Grogol
Kabupaten
mitigasi
bencana
bencana
Weru
Sukoharjo
mengenai
gempa bumi. Terhadap bencana
dijadikan
gempabumi
di
SMP
penelitian
Muhammadiyah
Grogol
Weru
mengkaji
penelitian
masyarakat
terhadap
gempabumi
referensi.
dapat
Diharapkan
berikutnya
lagi
tentang
selain
lebih
variabel
Kabupaten Sukoharjo mengenai
pengetahuan karena masih ada
bencana gempa bumi
faktor lain yang mempengaruhi
dalam tingkat rendah karena
memiliki nilai 14,6% sehingga
masuk dalam kategori mitigasi
tingkat rendah, Hasil penelitian
menunjukan bahwa mitigasi siswa
tentang bencana gempabumi di
SMP
Muhammadiyah
Grogol
Weru Kabupaten Sukoharjo yang
termasuk kategori tinggi sebesar
5%. mitigasi
masyarakat yang
masuk
kategori
sedang
dan
mitigasi
sebesar
dalam
15%
masyarakat yang masuk dalam
kategori rendah sebesar 19%.
1. Saran bagi Sekolah
Sekolah
Muhammadiyah
SMP
Grogol
Weru
mitigasi.
PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA GEMPABUMI
SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH GROGOL WERU
KABUPATEN SUKOHARJO
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
Disusun Oleh:
DESY ERNY RISTIANINGSIH
A610090040
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA GEMPABUMI
SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH GROGOL WERU
KABUPATEN SUKOHARJO
Desy Erny Ristianingsih, A610090040, Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas
Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat pengetahuan siswa
kelas VIII di SMP Muhammadiyah Grogol Weru Kabupaten Sukoharjo dan (2)
mengetahui tingkat mitigasi siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah Grogol
Weru Kabupaten Sukoharjo mengenai bencana gempabumi. Metode penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dan deskriptif presentase. Obyek penelitian ini
adalah siswa-siswi di SMP Muhammadiyah Grogol Weru, sampel yang di ambil
sebanyak 40 siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah Grogol Weru dengan
menggunakan proposional random sampling. Teknik pengumpulan data ini
menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan kuesioner/angket yang
diberikan kepada responden dengan menjawab beberapa pertanyaan. Validitas
menggunakan uji korelasi internal dengan menggunakan Product Moment. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan siswa kelas VIII mengenai
bencana gempabumi di SMP Muhammadiyah Grogol Weru termasuk dalam
tingkat tidak baik karena memiliki nilai sebesar 28,6%. Tingkat mitigasi siswa
kelas VIII di SMP Muhammadiyah Grogol Weru mengenai bencana gempabumi
dalam tingkat rendah karena memiliki nilai 14,6% termasuk dalam katagori
rendah.
Kata kunci : Pengetahuan dan Mitigasi
1. PENDAHULUAN
masyarakat yang disebabkan baik
A. Latar Belakang Masalah
oleh faktor alam, faktor non alam,
Pendidikan memiliki peran
maupun faktor manusia, sehingga
yang sangat besar dalam sejarah
dapat
merebut
bangsa
korban jiwa manusia, kerusakan
Indonesia. Dalam Undang-Undang
lingkungan, kerugian harta benda,
Dasar 1945, alinea ke empat bagian
kerusakan sarana dan prasara serta
pembukaan
dapat berdampak pada psikologis
kemerdekaan
bahwa:
yang
menyatakan
“pemerintah
negara
melindungi
segenap
Indonesia
bangsa
Indonesia,
tumpah
darah
dan
seluruh
mengakibatkan
timbulnya
seseorang (UURI 24/2007 pasal 1
butir 1).
Gempabumi
adalah
getaran
Indonesia,
dalam bumi yang terjadi sebagai
memajukan kesejahteraan umum,
akibat dari terlepasnya energi yang
mencerdaskan kehidupan bangsa,
terkumpul secara tiba-tiba dalam
dan...” pernyataan tersebut berarti
pbatuan
pemerintah
deformasi. (Noor Djauhari : 2006).
suatu
Indonesia
memiliki
komitmen
untuk
yang
Gempa
yang
mengalami
terjadi
selalu
mencerdaskan kehidupan bangsa
diiringi dengan berbagai kerusakan
Indonesia melalui pendidikan.
fasilitas
umum,
harta
benda,
menurut
bahkan nyawa sekaligus. Salah satu
bentuknya dibedakan menjadi dua
lembaga yang diharapkan dapat
yaitu pendidikan formal dan non
memberi
sumbangsih
formal. Pendidikan formal adalah
terhadap
mitigasi
bencana
pendidikan
gempabumi
adalah
lembaga
Pendidikan
secara
yang
teratur,
berlangsung
bertingkat,
dan
besar
pendidikan, dalam hal ini adalah
berkesinambungan, dan pendidikan
sekolah.
Melalui
non formal adalah pendidikan yang
diharapkan
pemahaman
dilakukan secara teratur tetapi tidak
gempa
dan
mengikuti peraturan yang ketat.
menghadapinya, baik itu sebelum,
atau
sekolah,
tentang
bagaimana
Bencana adalah peristiwa
saat, atau pun sesudah terjadi dapat
rangkaian
tersebar luas di masyarakat.
mengancam
kehidupan
peristiwa
yang
dan
mengganggu
serta
penghidupan
Gempa
yang
terjadi
di
Yogjakarta tepatnya tanggal 27
Mei 2006, SMP Muhammadiyah
Kegiatan
Grogol Weru merupakan salah satu
mitigasi
yang
lokasi yang terkena dampak dari
dapat dilakukan adalah ( UU No.
gempabumi
24
tersebut.
Kejadian
Tahun
2007
)
tentang
gempabumi sekitar pukul 05:55
penanggulangan bencana :
WIB getaran kurang lebih 59 detik
1. pelaksanaan penataan ruang,
telah mengguncang bangunan SMP
2. pengaturan
pembangunan infrastriktur, dan
Muhammadiyah Grogol Weru
Metode
yang
pembangunan,
digunakan
tata
ruang, dan
(BNPN,
dalam peneitian ini adalah metode
2012)
adalah
kuantitatif. Data yang didapatkan
peristiwa atau serangkaian yang
diperoleh
mengancam
dari
kuesioner,
kehidupan
wawancara, dan dokumentasi.
dan
menganggu
masyarakat
yang
disebabkan oleh faktor alam dan
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
atau faktor non alam, maupun
1. mengetahui
faktor
tingkat
manusia
sehingga
pengetahuan siswa di SMP
mengakibatkan timbulnya korban
Muhammadiyah Grogol Weru
jiwa,
Kabupaten
kerugian harta benda dan dampak
Sukoharjo
mengenai
bencana
kerusakan
psikologis.
(BNPB, 2012) menjelaskan
gempabumi,
2. mengetahui tingkat mitigasi
jenis-jenis bencana sebagai berikut;
siswa di SMP Muhammadiyah
1. Bencana Alam
Grogol
2. Bencana non alam
Weru
Kabupaten
Sukoharjo mengenai bencana
gempabumi, dan
Mitigasi
lingkungan,
3. Bencana sosial
Pembagian gempabumi dalam
didefinisikan
jenis-jenis tertentu tergantung dari
dalam UU Nomor 24 Tahun 2007
dasar apa yang kita pakai (Katili,
merupakan
upaya
1963). Berdasarkan sebab akibat
untuk mengurangi resiko bencana
maka gempa itu bumi dapat dibagi
baik melalui pembangunan fisik
dalam:
serangkaian
maupun
penyadaran
peningkatan
kemampuan
menghadapi bencana.
dan
1. Gempabumi vulkanik
dalam
2. Gempabumi runtuhan
3. Gempabumi tektonik
2. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Muhammadiyah
Grogol
Weru
kabupaten sukoharjo Lokasi atau
wilayah
ini
merupakan
daerah
D. Teknik Analisis Data
1. Analisis
Tingkat
Pengetahuan
Siswa
Analisis deskriptif persentase
digunakan untuk mendeskripsikan
rawan bencana gempabumi. Waktu
tingkat
penelitian berlangsung pada bulan
Pengukuran pada variabel yang
februari 2014 sampai dengan bulan
diungkap
Juni 2014.
memberikan
B. Populasi, Sampel, dan Sampling
Dalam penelitian ini yang
pengetahuan
dilakukan
skor
angket yang diisi oleh responden
dengan ketentuan ya dengan nilai 1
dan tidak dengan nilai 0.
SMP
Perhitungan
Grogol
indeks
Weru Kabupaten Sukoharjo.
dihitung
Teknik pengambilan sampel dalam
rumus sebagai berikut:
penelitian ini menggunakan metode
Probability Sampling. Metode ini
memiliki pendekatan bahwa setiap
sampel memiliki kesempatan yang
sama untuk dipilih sebagai sampel.
P=
merupakan
cara-cara
diperlukan
dalam
yang
suatu
penelitian dengan menggunakan
alat-alat
tertentu.
Teknik
pengumpulan data pada penelitian
ini adalah:
3. Dokumentasi
4. Kuesioner
× 100%
N = Nilai maksimum
Fx = Nilai riil angket
P = Prosentase
penafsiran
klasifikasi indeks pengetahuan siswa
pada tabel 2 sebagai berikut,
Tabel.2 Indeks Tingkat Pengetahuan
No
Nilai indeks
Kategori
1
76%-100%
Baik
2
56%-75%
Cukup
3
40%-55%
Kurang
4
Kurang dari Tidak baik
1. Wawancara
2. Observasi
menggunakan
Parameter
digunakan untuk memperoleh data
yang
dengan
persentase
Keterangan :
C. Tekhnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
dengan
dari jawaban
menjadi populasi adalah siswa di
Muhammadiyah
siswa.
40%
Sumber
penelitian
Arikunto,2006.prosedur
1) Menetapkan
2. Analisis Tingkat Mitigasi Siswa
Analisis deskriptif persentase
juga
digunakan
persentase
tertinggi = (3:3) x 100%
untuk
= 100%)
mendeskripsikan tingkat mitigasi
2) Menetapkan
persentase
siswa. Pengukuran pada variabel
terendah = (0:3) x 100%
yang diungkap dilakukan dengan
= 0%)
memberikan
skor
3) Menetapkan
dari jawaban
rentangan
angket yang diisi oleh responden
persentase = 100% - 0%
dengan ketentuan ya nilai 1 dan
= 100%)
4) Menetapkan
tidak nilai 0.
interval = 100% : 3
Perhitungan indeks persentase
dihitung
dengan
menggunakan
=33,33%
rumus sebagai berikut ini :
Parameter
Tabel.3 Tingkat Mitigasi.
N = Nilai maksimum
Fx = Nilai riil angket
P = Persentase
Langkah-langkah yang ditempuh
No
Kelas
1
0% - 33,33% Rendah
2
33,34%
3
data adalah sebagai berikut:
Mengumpulkan
angket
dan
memeriksa kelengkapannya
Mengubah
menjadi
skor
skor
kualitatif
kuantitatif
1) Jawaban Ya diberi skor 1
Tidak
diberi
skor 0
c.
d.
- Sedang
66,67%
- Tinggi
100%
Sumber; hasil perhitungan penelitian
3. HASIL PENELITIAN
1. Analisis
Tingkat
Pengetahuan
Siswa Kelas VIII
dengan cara:
2) Jawaban
Kategori
66,66%
dalam penggunaan teknik analisis
b.
indeks
berikut,
Keterangan :
a.
penafsiran
mitigasi siswa pada tabel 3 sebagai
× 100%
P=
kelas
Analisis
tingkat
pengetahuan mengunakan analisis
persentase. dengan penghitungan
Memasukkan data ke dalam
dan hasil analisis dari pengetahuan
rumus deskriptif persentase
siswa mengenai bencana gempa
Membuat tabel rujukan dengan
bumi sebagai berikut:
cara:
P=
Fx
x 100%
N
P=
yang digunakan dalam pengolahan
286
x 100 %
1000
SPSS.
P = 28,6%
R
Square
(koefisien
diterminasi) sebesar 0,21 atau 21% .
Hasil
analisisnya
koefisien
penafsiran terhadap persentase
untuk
yang telah diolah menunjukkan
bahwa
pengetahuan
siswa
determinasi
digunakan
mengetahui
presentase
pengaruh
variabel
independen
terhadap
perubahan
variabel
mengenai gempa bumi di SMP
dependent. Dari hasil olahan tersebut
Muhammadiyah Grogol Weru
diperoleh nilai koefisien determinasi
masuk dalam tingkat tidak baik.
= 0,21. Artinya besar pengaruh
2. Analisis Tingkat Mitigasi Siswa
Analisis
tingkat
variabel independent (X) terhadap
mitigasi
perubahan variabel dependent (Y)
menggunakan analisis persentase.
adalah 21%, sedangkan sisanya 79%
dengan penghitungan dan hasil
dipengaruhi oleh variabel lain selain
analisis dari mitigasi masyarakat
variabel
mengenai
kesalahan
bencana
kekeringan
sebagai berikut:
standar
Besarnya
estimasi
(Sᵉ)
sebesar 2,61.
Fx
x 100%
N
P=
independent.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
146
P=
x 100 %
1000
a. Tingkat pengetahuan siswa kelas
VIII di SMP Muhammadiyah
P = 14,6%
Grogol
Hasil analisisnya penafsiran
Weru
Sukoharjo.
Kabupaten
mengenai
bencana
terhadap persentase menunjukkan
gempabumi
bahwa
tingkat tidak baik karena memiliki
mitigasi
bencana
gempabumi
di
SMP
nilai
Muhammadiyah
Grogol
Weru
penelitian
sebesar
Kabupaten Sukoharjo masuk dalam
pengetahuan
tingkat sedang.
bencana
3. pengetahuan mitigasi bencana
Analisis
pengaruh
hasil
menggunakan metode regresi enter
dalam
28,6%.
Hasil
menunjukan
bahwa
siswa
gempabumi di
Muhammadiyah
Kabupaten
gempa bumi.
termasuk
Grogol
Sukoharjo
tentang
SMP
Weru
yang
termasuk kategori baik sebesar
18%.
Tingkat
pengetahuan
masyarakat yang masuk dalam
kategori
cukup
sebesar
diharapkan
agar
mampu
Masyarakat yang masuk dalam
meningkatkan
mitigasi
sekolah
kategori
dengan
kurang
19%.
sebesar
3%.
cara
mengadakan
Masyarakat yang masuk dalam
penyuluhan, seminar, dan pelatihan
kategori tidak baik sebesar 0%.
tentang kebencanaan gempabumi
b. Mitigasi
siswa
Muhammadiyah
di
Grogol
SMP
dan juga mengadakan program-
Weru
program khusus.
Kabupaten Sukoharjo mengenai
bencana gempa bumi. Tingkat
2. Saran bagi Peneliti berikutnya
Peneliti selanjutnya jika ingin
Mitigasi di SMP Muhammadiyah
melakukan
Grogol
Kabupaten
mitigasi
bencana
bencana
Weru
Sukoharjo
mengenai
gempa bumi. Terhadap bencana
dijadikan
gempabumi
di
SMP
penelitian
Muhammadiyah
Grogol
Weru
mengkaji
penelitian
masyarakat
terhadap
gempabumi
referensi.
dapat
Diharapkan
berikutnya
lagi
tentang
selain
lebih
variabel
Kabupaten Sukoharjo mengenai
pengetahuan karena masih ada
bencana gempa bumi
faktor lain yang mempengaruhi
dalam tingkat rendah karena
memiliki nilai 14,6% sehingga
masuk dalam kategori mitigasi
tingkat rendah, Hasil penelitian
menunjukan bahwa mitigasi siswa
tentang bencana gempabumi di
SMP
Muhammadiyah
Grogol
Weru Kabupaten Sukoharjo yang
termasuk kategori tinggi sebesar
5%. mitigasi
masyarakat yang
masuk
kategori
sedang
dan
mitigasi
sebesar
dalam
15%
masyarakat yang masuk dalam
kategori rendah sebesar 19%.
1. Saran bagi Sekolah
Sekolah
Muhammadiyah
SMP
Grogol
Weru
mitigasi.