PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Penerapan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas V Sumayyah Di Sekolah Dasar Islam Internasional Al Abidin Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014.
PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS V SUMAYYAH DI SEKOLAH DASAR ISLAM
INTERNASIONAL AL ABIDIN SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
NUR ROHMAH FATMAWATI
NIM: G000100090
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4414
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini, Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir:
Nama
: Dra. Mahasri Shobahiya.
Sebagai
: Pembimbing
Nama
: Drs. Abdullah Mahmud.
Sebagai
: Pembimbins
M.Ag.
I
M.As.
II
Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah yang merupakan
ringkasan Skripsi (Tugas Akhir) dari mahasiswa:
Nama
Nur Rohmah Fatmawati
NIM
G000100090
Program Studi
Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Judul
Penerapan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Kelas V Sumayyah Di Sekolah
Dasar Islam Internasional
Al Abidin Surakarta Tahun
Pelajaran 201312014
Naskah Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian
persetujuan ini dibuat. semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta. 20 November 2014
(Dra.
ri Shobahiya, M.Ag.)
(Drs. Abdullah Mahmud, M.Ag.)
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
e+
_rtt
e,"r JI 4t
et
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama
Nur Rohmah Fatmawati
NIMAIIRM
G000 l 000901 lOlxl 02.2.1 lT I 44r 4
Fakultas
Agama Islam
Program Studi
Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Jenis
Skripsi
Judul
Penerapan
P r o b I e m B as
e
d Le ar ning D alam Pembelaj aran
Pendidikan Agama lslam Kelas V Sumayyah Di Sekolah
Dasar Islam Internasional Al Abidin Surakarta Tahun
Pelajaran 201312014
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya
ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2.
3.
Memberikan
hak menyimpan, mengalih mediakar/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta
menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada
Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta rjin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan
di
ini
saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
gunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta. 20 November 2014
!r
ABSTRAK
Pembelajaran PBL adalah suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara
belajar kritis dan keterampilan pemecahan konteks, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Dengan pendekatan
PBL proses pembelajaran diharapkan berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan
siswa untuk memecahkan materi pembelajaran, bukan transfer pengetahuan dari
guru ke siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan
Problem Based Learning dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, faktor
pendukung, penghambat, dan solusi penerapan Problem Based Learning dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas V Sumayyah di Sekolah Dasar Islam
Internasional Al Abidin Surakarta?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan penerapan Problem
Based Learning dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Islam
Internasional Al Abidin Surakarta. Selain itu juga untuk menemukan faktor
pendukung, penghambat, dan solusi penerapan Problem Based Learning dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Islam Internasional Al Abidin
Surakarta.
Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan (field
research) dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang prosedurnya
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Teknik pengumpulan data menggunakan
pengamatan, wawancara, dan dokumentasi; sedangkan teknik analisis data yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dengan penerapan Problem Based Learning yang dijalankan di SDII Al
Abidin sudah berjalan dengan baik. Faktor pendukungnya adalah kurikulum yang
digunakan, sarana dan prasarana yang cukup memadai, kreativitas guru, dan
kondisi lingkungan. Faktor penghambatnya adalah kesulitan memunculkan ide,
ketersediaan waktu yang kurang, dan perbedaan pemahaman siswa. Sedangkan
solusinya adalah memberikan arahan kepada siswa dengan memberikan petunjuk
atau klu pada jawaban, penggunaan waktu secara efektif dan efisien, dan
pemberian evaluasi dan mengulang-ulang materi.
Kata kunci : penerapan PBL, pembelajaran PAI
komprehensif,
PENDAHULUAN
Pendidikan
di
Indonesia
sebab
terdapat unsur menemukan masalah
mendapatkan perhatian yang sangat
danmemecahkannya.
besar
terdapat
dari
pemerintah,
terutama
Unsur
didalamnya,
pendidikan di tingkat dasar dan
menemukan
menengah.Pendidikan
memecahkan masalah1.
ditujukan
didalamnya
untuk meningkatkan kualitas sumber
permasalahan
Sekolah
Dasar
yang
yaitu
dan
Islam
daya manusia, dan sebagai salah satu
Internasional Al Abidin merupakan
wahana untuk meningkatkan kualitas
lembaga
sumber daya manusia.
bertaraf Internasional yang bertujuan
Pendidikan
Agama
pendidikan
menghasilkan
Islam
lulusan
yang
yang
peranpenting
bertakwa, berkompetensi tinggi dan
dalam pembentukan pribadi peserta
berwawasan global dengan motto
didik. Pembentukan pribadi yang
smart (cerdas), active (aktif), dan
dimaksud adalah kepribadian muslim
Islamic piety (bertakwa kepada Allah
dan
swt).
Islammempunyai
kemajuan
masyarakat
serta
Salah
satu
metode
budaya yang tidak menyimpang dari
digunakan
dalam
nilai-nilai ajaran Islam.
adalah
Problem
yang
pembelajaran
Based
Based
Learningyangdapat melatih peserta
Learningmerupakan salah satu model
didik untuk berdiskusi memecahkan
pembelajaran dimana penalaran yang
masalah yang dihadapinya, sehingga
Model
nyata
1
dapat
Problem
diterapkan
secara
Yuditya Falestin. Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learningpada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010, dalam http://www.library
uns.ac.id/2010/08/12345297.pdf.html.Diunduh tanggal 10 Maret 2014 pukul 19.59 wib.
peserta didik tidak hanya duduk diam
dalam
mendengarkan penjelasan guru saja.
Agama Islam di Sekolah Dasar Islam
Adapun
dalam
rumusan
penelitian
ini
masalah
pembelajaran
Pendidikan
Internasional Al Abidin Surakarta.
adalah
Beberapa
penelitian
yang
Bagaimanakah penerapan Problem
berhubungan dengan masalah yang
Based Learning dalam pembelajaran
penulis angkat antara lain:
Pendidikan Agama Islam di Sekolah
1. Nurul
Hayati,
dengan
judul
Strategi
Dasar Islam Internasional Al Abidin
skripsiPenggunaan
Surakarta?dan
Pembelajaran Berbasis Masalah
apa
saja
faktor
pendukung, penghambat, dan solusi
(Problem
penerapan Problem Based Learning
Kolaborasi
dalam
Examples
pembelajaran
Pendidikan
Based
Learning)
Examples
sebagai
Non
Upaya
Agama Islam di Sekolah Dasar Islam
Meningkatkan Keaktifan Belajar
Internasional Al Abidin Surakarta?
dalam Pembelajaran Pendidikan
Sedangkan
Kewarganegaraan
pada
Kelas
D
adalah
tujuan
untuk
penelitian
ini
mendeskripsikan
VIII
penerapan Problem Based Learning
Muhammadiyah
dalam
Tahun
pembelajaran
Pendidikan
SMP
10
Pelajaran
Siswa
Surakarta
2012/2013,
Agama Islam di Sekolah Dasar Islam
menyimpulkanbahwa
Internasional Al Abidin Surakarta
an stategi pembelajaran berbasis
dan untuk mendeskripsikan faktor
masalah
pendukung, penghambat dan solusi
Learning) kolaborasi Examples
penerapan Problem Based Learning
Non
pengguna-
(Problem
Examples
telah
Based
mampu
meningkatkan
dalam
keaktifan
proses
Pendidikan
dari putaran I sampai putaran III.
Berdasarkan
observasi
awal,
Kewarganegaraan sebanyak 85%.
siswa yang berani mengerjakan
Peningkatan
tersebut
soal di papan tulis sebanyak 2
menganalisis
siswa (6,25%), pada putaran I
gambar dan bekerja sama dalam
sebanyak 7 siswa (21,88%), pada
kelompok serta presentasi tiap
putaran II sebanyak 9 siswa
kelompok.
(28,13%),
diamati
2. Afandy,
keaktifan
melalui
dengan
skripsiPeningkatan
Belajar
siswa
judul
Keaktifan
Matematika
Siswa
pada
putaran
III
sebanyak 15 siswa (46,88%).
3. Binti
Arifah,
dengan
judul
Strategi
skripsiPenerapan
Melalui Strategi Problem Based
Problem Based Learning untuk
Learning
Media
Meningkatkan Aktivitas Belajar
Pembelajaran Ular Tangga di
Matematika Siswa Kelas IV SD
Kelas VII SMP N 2 Gondang
Negeri 1 Baleharjo Tahun Ajaran
Sragen,
2012/2013,
dengan
menyimpulkan
bahwa
menyimpulkan
salah satu keaktifan siswa dalam
bahwapenerapan stategi Problem
belajar Matematika adalah berani
Based
mengerjakan soal di depan kelas
pembelajaran Matematika dapat
meskipun apa yang dikerjakan
meningatkan
belum tentu benar. Siswa yang
siswa kelas IV SD Negeri 1
berani mengerjakan soal di papan
Baleharjo.
tulis juga mengalami peningkatan
tindakan aktivitas belajar siswa
Learning
aktivitas
Pada
dalam
belajar
kondisi
pra
yang tinggi ada 8 siswa (40%),
permasalahan
pada siklus 1 ada 13 siswa (65%),
secara
sedangkan pada siklus 2 ada 17
kelompok, kemudian didiskusikan
siswa (85%). Hal ini terlihat jelas
secara bersama untuk didapatkan
adanya
aktivitas
pemecahan permasalahan yang
belajar siswa dalam mengajukan
tepat. Hal ini ditunjukkan dengan
pertanyaan
adanya peningkatan hasil rata-rata
peningkatan
dan
menjawab
diperoleh,
individu
maupun
pertanyaan, menjelaskan materi di
persentase
depan kelas dan mengerjakan soal
ketuntasan belajar siswa untuk
kelompok.
tiap siklus, yaitu pada siklus I
4. Triyadi,
dengan
judul
lembar
observasi
ketuntasan siswa sebesar 61,17%,
skripsiProfil Ketuntasan Biologi
dan
Ditinjau dari Pendekatan Somatis
71,11%. Selain itu hasil dari
Auditori Visual Intelektual dan
angket respon siswa terhadap
Problem
pembelajaran
Based
Learning
untuk
siklus
juga
II
sebesar
meningkat
Terhadap Kualitas Hasil Belajar
yaitu sebesar 63% pada siklus I
di
dan sebesar 70,11% pada siklus
SMP
Nur
Hidayah
Surakata,menyimpulkanbahwa
II.
pening-katan hasil belajar Biologi
siswa
dengan
Moffit
mengemukakan
menggunakan
bahwa
pembelajaran
masalah (Problem Based Learning)
Problem Based Learning yaitu
adalah suatu pendekatan pengajaran
belajar
yang menggunakan masalah dunia
pendekatan
yang
dengan
menyelesaikan
pembelajaran
berbasis
nyata sebagai suatu konteks bagi
Problem
Based
Learning
siswa untuk belajar tentang cara
memiliki lima tahapan utama dalam
belajar
keterampilan
pelaksanaannya, yaitu: (1) Meng-
serta
untuk
orientasikan siswa pada masalah; (2)
pengetahuan
dan
kritis
pemecahan
dan
konteks,
memperoleh
Mengorganisasikan
siswa
untuk
konsep yang esensial dari materi
belajar; (3) Memandu menyelidiki
pelajaran2.
secara mandiri atau kelompok; (4)
Savoie
dan
Hughes
menyatakan bahwa strategi belajar
Mengembangkan dan
berbasis masalah memiliki beberapa
hasil kerja; dan (5) Menganalisis dan
karakteristik,
mengevaluasi
yaitu
(1)
Belajar
dimulai dengan suatu permasalahan;
menyajikan
hasil
pemecahan
masalah4.
(2) Permasalahan yang diberikan
Problem
Dalam
Based
harus berhubungan dengan dunia
Learning akan terjadi pembagian
nyata;
Mengorganisasikan
peran antara guru dengan murid,
pembelajaran di seputar masalah; (4)
dimana guru lebih berfungsi sebagai
Memberikan tanggung jawab yang
mitra kerja bagi murid. Guru lebih
besar
berperan
sebagai
menjalankan secara langsung proses
organisator
dan
belajar; (5)Menggunakan kelompok
murid. Di sisi lain siswa berperan
kecil; dan (6) Menuntut siswa untuk
aktif
mendemostrasikan apa yang telah
pemecahan
dipelajarinya3.
berhubungan dengan materi yang
(3)
dalam
membentuk
dan
dalam
motivator,
fasilitator
pembelajaran
masalah
bagi
dan
yang
dipelajari.
2
Dalam Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2011), hlm. 241.
3
Dalam Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hlm. 91
4
Ibid., hlm. 243.
1. Kelebihan pendekatan Problem
Based Learning.
belajar dari guru saja.
Beberapa kelebihan dari
Problem
pendekatan
Learning
dapat
Based
disebutkan
menyenangkan
g. Dapat
mengembangkan
a. Dapat menantang kemampuan
berpikir kritis.
untuk
menemukan
pembelajaran siswa.
masalah
dalam
kehidupan nyata.
mengembangkan pengetahuan
jawab
dan
bertanggung
dalam
pembelajaran
yangmereka lakukan.
bahwa
setiap
untuk
dunia nyata.
i. Dapat mengembangkan minat
mata
pelajaran,
pada
dasarnyamerupakan
cara
untuk
secara
terus-
menerus belajar5.
2. Kelemahan pendekatan Problem
Based Learning.
Adapun
kelemahan
e. Dapat memperlihatkan kepada
siswa
siswa
mengaplikasikan pengetahuan
siswa
d. Dapat membantu siswa untuk
barunya
untuk
yang mereka miliki dalam
c. Dapat membantu siswa untuk
memahami
siswa
h. Dapatmemberikan kesempatan
pada
b. Dapat meningkatkan aktivitas
dan
disukai siswa.
kemampuan
pengetahuan baru.
f. Lebih
sebagai berikut, yaitu:
siswa
5
berpikir, bukan hanya sekedar
dari
kelemahan–
pendekatan
Problem Based Learning adalah
sebagai berikut:
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2011),
hlm. 220.
a. Bagi siswa yang tidak memiliki
minat atau tidak mempunyai
atau terjadi perubahan yang relatif
menetap pada diri orang lain7.
kepercayaan, dan menganggap
Menurut Zakiyah Daradjat,
bahwa masalah yang dipelajari
bahwa pendidikan Agama Islam
sulit untuk dipecahkan, maka
adalah suatu usaha untuk membina
mereka akan merasa enggan
dan mengasuh peserta didik agar
untuk mencoba.
senantiasa
b. Membutuhkan
waktu
yang
banyak.
c. Tanpa
dapat
kandungan
ajaran
secaramenyeluruh,
adanya
pemahaman
memahami
Islam
menghayati
makna tujuan, yang pada akhirnya
dalam memecahkan masalah
dapat
yang sedang dipelajari, maka
menjadikan Islam sebagai pandangan
mereka tidak akan belajar apa
hidup8.
yang mereka ingin pelajari6.
Pendidikan
Menurut Gagne, Briggs, dan
Wager
pembelajaran
mengamalkan
serta
Agama
Islam
secara keseluruhannya terliput dalam
adalah
lingkup Al-Quran dan Al-Hadis,
serangkaian kegiatan yang dirancang
keimanan, akhlak, fiqih atau ibadah,
untuk
memungkinkan
dan
proses
belajar
pada
terjadinya
siswa.
Di
sejarah
menggambarkan
sekaligus
bahwa
ruang
samping itu, Miarso mengemukakan
lingkup Pendidikan Agama Islam
bahwa pembelajaran adalah suatu
mencakup perwujudan keserasian,
usaha yang disegaja, bertujuan, dan
keselarasan,
terkendali agar orang lain belajar
hubungan manusia dengan Allah
6
dan
keseimbangan
Ibid., hlm. 221.
Dalam Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu: Untuk Meningkatkan
Profesionalitas Guru (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 6.
8
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012), hlm. 12.
7
swt., diri sendiri, sesama manusia,
angka.Dalam skripsi ini lembaga
makhluk
yang
lainnya
maupun
lingkungannya9.
Dengan
menjadi
tempat
penelitian
adalah di SDII Al Abidin Surakarta
demikian,
pembe-
tahun pelajaran 2013/ 2014.
lajaran Pendidikan Agama Islam
Dalam penelitian ini, penulis
adalah usaha sadar yang dilakukan
melakukannya di SDII Al Abidin
pendidik
Surakarta
peserta
dalam
didik
mempersiapkan
untuk
meyakini,
tahun
2013/2014.Adapun
pelajaran
yang
menjadi
memahami, dan mengamalkan ajaran
subjek dalam penelitian ini adalah
Islam melalui kegiatan bimbingan,
seluruh siswa kelas V Sumayyah
pengajaran atau pelatihan yang telah
yang berjumlah 24 siswa.
direncanakan untuk mencapai tujuan
Metode
yang
digunakan
yang telah ditetapkan. Pendidikan
penulis untuk mengumpulkan data
Agama Islam yang dimaksud dalam
dalam peneitian ini adalah: Metode
penelitian ini adalah mata pelajaran
Observasi;
Pendidikan
mengamatidan mencatat langsung
Agama
Islam
yang
digunakan
untuk
diajarkan di sekolah-sekolah.
terhadap penerapan Problem Based
METODE PENELITIAN
Learning
Penelitian
pembelajaran
menerapkan
Pendidikan Agama Islam, faktor
pendekatan kualitatif, dengan corak
pendukung, dan penghambat dalam
deskriptif, yaitu data yang terkumpul
penerapan Problem Based Learning
dijelaskan dengan kata-kata, atau
serta fasilitas-fasilitas yang ada di
kalimat, gambar dan bukan dengan
SDII Al Abidin Surakarta. Metode
9
Ibid., hlm.13.
ini
dalam
Wawancara; digunakan untuk untuk
terpilah-pilah. Kedua, data yang
memperoleh
telah
data-data
tentang
direduksi
disajikan
dalam
penerapanProblem Based Learning,
bentuk narasi. Ketiga, penarikan
masalah
kesimpulan.
yang
dihadapi
dan
pemecahannya. Metode Dokumentasi; digunakan untuk memperoleh
HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
Ada
data
yang
berhubungan
DAN
beberapa
penerapan
dengan
Problem
Based
Learning
gambaran umum SDII Al Abidin
(PBL)dalam pembelajaran PAI pada
Surakarta
yang
meliputi
sejarah
kelas V Sumayyah di SDII Al Abidin
berdirinya, keadaan guru, siswa,
Surakarta tahun pelajaran 2013/2014,
karyawan,
dan
sarana
prasarana
yaitu:
belajar.
1. Waktu Belajar
Dalam
menganalisis
data,
SDII Al Abidin mene-
penulis
menggunakan
metode
rapkan konsep pembelajaran Full
deskriptif kualitatif yang terdiri dari
Day School. Dengan demikian,
tiga kegiatan, yaitu pengumpulan
waktu belajar yang anak lalui
data
sekaligus
reduksi
data,
lebih banyak dari pada sekolah-
penyajian
dan
penarikan
sekolah biasa. Hal ini berefek
10
kesimpulan . Pertama, pengumpulan
positif
terhadap
pembelajaran
data sekaligus dilakukan reduksi
PAI. Sebagai contoh untuk kelas
data, yaitu menggolongkan, menglima mendapatkan 6 (enam) jam
arahkan, membuang yang tidak perlu
pelajaran per pekan dengan durasi
dan pengorganisasian sehingga data
30
10
menit
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatifuntuk Ilmu-ilmu Sosial
Humanika, 2010), hlm. 164.
per
jam
(Jakarta: Salemba
pelajaran.Dengan
pelajaran
per
membantu
sekian
jam
pekan
sangat
pengajaran
dengan
masjidil haram ke langit
tujuh? Ada siswa yang
menjawab
“hijrah”,
metode PBL. Hal itu sesuai
yang menjawab “jihad”, ada
dengan pandangan Wina, bahwa
yang menjawab “Isra”, dan
PBL membutuhkan waktu yang
ada siswa yang menjawab
banyak11.
“Isra Mi’raj”.
2. PenerapanPBL
dalam
PembelajaranPendidikan
Agama
Islam (PAI)
2) Kapan
terjadinya
Mi’raj? Ada yang menjawab
PBLdalam
menjawab “17 Rajab”, ada
pembelajaran PAI di SDII Al
yang menjawab “27 Rajab”,
Abidin
ada yang menjawab “25
dilakukan
dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
Rajab”,
a. Guru
menjawab “17 Ramadhan”.
PAI
memulaipembelajaran
dengan
mengenalkan
dan
diterima,jadi
pertanyaan-pertanyaan
memberitahukan
yang
ada
yang
Semua jawaban siswa
masalah kepada siswa melalui
guru
belum
mana
berkaitan dengan masalah yang
jawaban yang benar dan mana
akan dipelajari, yaitu:
jawaban yang salah.
1) Apa nama perjalanan Nabi
Muhammadsaw.
dari
Hal itu sesuai dengan
pandangan
Rusman,
denganpembelajaran
Ibid., hlm.12.
11
Isra
“12 Rabiulawal”, ada yang
Penerapan
ada
bahwa
berbasis
masalah
Based
(Problem
Learning),siswa
memiliki
diharapkan
pemahaman
yang
strategi
belajar
berbasis
masalah
memiliki
beberapa
karakteristik
utuh dari sebuah materi yang
adalah
diformulasikan dalam masalah,
kelompok kecil.
penguasaan sikap positif, dan
c. Gurumendorong
satunya
menggunakan
dan
keterampilan secara bertahap
memerintahkan setiap kelom-
dan berkesinambungan. Siswa
pok untuk berdiskusi untuk
dalam
suatu
mengumpulkan data-data yang
konsep, prinsip, dan keteram-
berkaitan dengan Isra Mi’raj.
pilan dilakukan melalui situasi
Setelah siswa mengumpulkan
atau masalah yang disajikan di
cukup data, guru mengecek
awal pembelajaran.
data
memahami
b. Guru membagi siswa menjadi
yang diperoleh setiap
siswa.
empat kelompok dengan cara
Hal itu sesuai dengan
guru menyuruh siswa untuk
pandangan
berhitung satu sampai empat
guru mendorong siswa untuk
diulangi terus sampai semua
mengumpulkan informasi yang
siswa
sesuai, melaksanakan eksperi-
mendapat
kelompok
semuanya.
men
Hal itu sesuai dengan
pandangan Savoie dan Hughes,
yang
salah
menyatakan
bahwa
Rusman,
untuk
penjelasan
masalah.
dan
bahwa
mendapatkan
pemecahan
d. Guru
mengarahkan
siswa
tentang bagaimana membuat
pok dalam diskusi ataupun
presentasi.
laporan dengan memberikan
urut-urutan
isi
laporan.
Hal
sesuai
dengan
pandangan Rusman, bahwa guru
Kemudian guru meminta setiap
membantu
siswa
untuk
kelompok untuk mempresen-
melakukan
evaluasi
terhadap
tasikan hasil karyanya di depan
penyelidikan dan proses yang
kelas.
mereka gunakan.
Hal itu sesuai dengan
pandangan
Rusman,
bahwa
Berdasarkan data di atas,
dapat diambil kesimpulan bahwa
guru membantu siswa dalam
penerapan
merencanakan dan menyiapkan
pembelajaran PAI di SDII Al
karya
Abidin
yang
sesuai
seperti
PBL
sudah
sesuai
dalam
dengan
laporan, dan membantu mereka
tahap-tahap penerapan PBL dalam
untuk berbagi tugas dengan
teori.
temannya.
KESIMPULAN
e. Guru mengklarifikasi jawaban
siswa
itu
dalam
presentasi,
Berdasarkan penelitian yang
telah terlaksana mengenai penerapan
apakah jawaban tersebut sudah
Problem
betul atau belum. Selain itu
(PBL)dalam pembelajaran PAI pada
guru memberikan evaluasi dari
kelas V Sumayyah di SDII Al Abidin
hasil kerja sama setiap kelom-
Surakarta
Based
tahun
Learning
pelajaran
2013/2014,telah diadakan kegiatan
Sedangkan faktor penghambatnya
sebagai berikut:
adalah kesulitan memunculkan
1. Metode Problem Based Learning
ide siswa, ketersediaan waktu
(PBL) telah diterapkan secara
yang
baik dalam pembelajaran Pendi-
pemahaman siswa. Adapun solu-
dikan Agama Islam pada kelas V
sinya adalahmemberikan arahan
Sumayyah SDII Al Abidin dan
kepada siswa dengan memberikan
sesuai
diantara
petunjuk atau klu pada jawaban,
tahap-tahap penerapan Problem
penggunaan waktu secara efektif
Based Learning adalah: orientasi
dan
siswa pada masalah, mengorgani-
evaluasi dan meng-ulang-ulang
sasikan
materi.
dengan
siswa
teori,
untuk
membimbing
individual
belajar,
penyelidikan
maupun
kelompok,
mengem-bangkan dan menyajikan
hasil karya, menganalisis dan
mengeva-luasi proses pemecahan
dan
efisien,
dan
perbedaan
pemberian
SARAN
Berdasarkan
penelitian
Problem
pada
tentang
Based
pembelajaran
hasil
penerapan
Learning
Pendidikan
dalam
Agama
Islam di SDII Al Abidin Surakarta,
masalah.
2. Faktor pendukung dalam PBL
adalah
kurang,
kurikulum
yang
digunakan, sarana dan prasarana
termasuk multimedia, kreativitas
guru, dan kondisi lingkungan.
pada akhir penulisan ini penulis
memberikan
saran-saran
sebagai
berikut:
1. Guru hendaknya meningkatkan
kreativitas
pembelajaran
PBL
untuk mengaktifkan siswa dalam
proses
siswa
pembelajaran,
aktif
sehingga
mengikuti
pembelajaran.
2. Guru hendaknya memanfaatkan
waktu
secara
pembelajaran
efisien
PBL,
dalam
sehingga
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based
Learning Itu Perlu: Untuk
Meningkatkan Profesionalitas
Guru.
Jakarta:
Ghalia
Indonesia.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar
Proses
Pendidikan.Jakarta: Kencana.
pembelajaran dapat selesai sesuai
waktu yang telah direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Falestin,
Yuditya.Peningkatan
Prestasi Belajar Akuntansi
Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based
Learningpada Siswa Kelas XI
IPS 2 SMA Negeri 6
Surakarta Tahun Ajaran
2009/2010,
dalam
http://www.library
uns.ac.id/2010/08/12345297.
pdf.html.Diakses tanggal 10
Maret 2014 pukul 19.59 wib.
Herdiansyah,
Haris.
2010.
Metodologi Penelitian Kualitatifuntuk
Ilmu-ilmu
Sosial.Jakarta:
Salemba
Humanika.
Majid, Abdullah. 2012. Belajar dan
Pembelajaran
Pendidikan
Agama Islam.Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Rusman.
2012.
Model-Model
Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Wena,Made.
2011.
Strategi
Pembelajaran
Inovatif
Kontemporer. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS V SUMAYYAH DI SEKOLAH DASAR ISLAM
INTERNASIONAL AL ABIDIN SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
NUR ROHMAH FATMAWATI
NIM: G000100090
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4414
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini, Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir:
Nama
: Dra. Mahasri Shobahiya.
Sebagai
: Pembimbing
Nama
: Drs. Abdullah Mahmud.
Sebagai
: Pembimbins
M.Ag.
I
M.As.
II
Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah yang merupakan
ringkasan Skripsi (Tugas Akhir) dari mahasiswa:
Nama
Nur Rohmah Fatmawati
NIM
G000100090
Program Studi
Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Judul
Penerapan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Kelas V Sumayyah Di Sekolah
Dasar Islam Internasional
Al Abidin Surakarta Tahun
Pelajaran 201312014
Naskah Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian
persetujuan ini dibuat. semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta. 20 November 2014
(Dra.
ri Shobahiya, M.Ag.)
(Drs. Abdullah Mahmud, M.Ag.)
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
e+
_rtt
e,"r JI 4t
et
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama
Nur Rohmah Fatmawati
NIMAIIRM
G000 l 000901 lOlxl 02.2.1 lT I 44r 4
Fakultas
Agama Islam
Program Studi
Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Jenis
Skripsi
Judul
Penerapan
P r o b I e m B as
e
d Le ar ning D alam Pembelaj aran
Pendidikan Agama lslam Kelas V Sumayyah Di Sekolah
Dasar Islam Internasional Al Abidin Surakarta Tahun
Pelajaran 201312014
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya
ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2.
3.
Memberikan
hak menyimpan, mengalih mediakar/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta
menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada
Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta rjin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan
di
ini
saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
gunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta. 20 November 2014
!r
ABSTRAK
Pembelajaran PBL adalah suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara
belajar kritis dan keterampilan pemecahan konteks, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Dengan pendekatan
PBL proses pembelajaran diharapkan berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan
siswa untuk memecahkan materi pembelajaran, bukan transfer pengetahuan dari
guru ke siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan
Problem Based Learning dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, faktor
pendukung, penghambat, dan solusi penerapan Problem Based Learning dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas V Sumayyah di Sekolah Dasar Islam
Internasional Al Abidin Surakarta?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan penerapan Problem
Based Learning dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Islam
Internasional Al Abidin Surakarta. Selain itu juga untuk menemukan faktor
pendukung, penghambat, dan solusi penerapan Problem Based Learning dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Islam Internasional Al Abidin
Surakarta.
Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan (field
research) dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang prosedurnya
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Teknik pengumpulan data menggunakan
pengamatan, wawancara, dan dokumentasi; sedangkan teknik analisis data yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dengan penerapan Problem Based Learning yang dijalankan di SDII Al
Abidin sudah berjalan dengan baik. Faktor pendukungnya adalah kurikulum yang
digunakan, sarana dan prasarana yang cukup memadai, kreativitas guru, dan
kondisi lingkungan. Faktor penghambatnya adalah kesulitan memunculkan ide,
ketersediaan waktu yang kurang, dan perbedaan pemahaman siswa. Sedangkan
solusinya adalah memberikan arahan kepada siswa dengan memberikan petunjuk
atau klu pada jawaban, penggunaan waktu secara efektif dan efisien, dan
pemberian evaluasi dan mengulang-ulang materi.
Kata kunci : penerapan PBL, pembelajaran PAI
komprehensif,
PENDAHULUAN
Pendidikan
di
Indonesia
sebab
terdapat unsur menemukan masalah
mendapatkan perhatian yang sangat
danmemecahkannya.
besar
terdapat
dari
pemerintah,
terutama
Unsur
didalamnya,
pendidikan di tingkat dasar dan
menemukan
menengah.Pendidikan
memecahkan masalah1.
ditujukan
didalamnya
untuk meningkatkan kualitas sumber
permasalahan
Sekolah
Dasar
yang
yaitu
dan
Islam
daya manusia, dan sebagai salah satu
Internasional Al Abidin merupakan
wahana untuk meningkatkan kualitas
lembaga
sumber daya manusia.
bertaraf Internasional yang bertujuan
Pendidikan
Agama
pendidikan
menghasilkan
Islam
lulusan
yang
yang
peranpenting
bertakwa, berkompetensi tinggi dan
dalam pembentukan pribadi peserta
berwawasan global dengan motto
didik. Pembentukan pribadi yang
smart (cerdas), active (aktif), dan
dimaksud adalah kepribadian muslim
Islamic piety (bertakwa kepada Allah
dan
swt).
Islammempunyai
kemajuan
masyarakat
serta
Salah
satu
metode
budaya yang tidak menyimpang dari
digunakan
dalam
nilai-nilai ajaran Islam.
adalah
Problem
yang
pembelajaran
Based
Based
Learningyangdapat melatih peserta
Learningmerupakan salah satu model
didik untuk berdiskusi memecahkan
pembelajaran dimana penalaran yang
masalah yang dihadapinya, sehingga
Model
nyata
1
dapat
Problem
diterapkan
secara
Yuditya Falestin. Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learningpada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010, dalam http://www.library
uns.ac.id/2010/08/12345297.pdf.html.Diunduh tanggal 10 Maret 2014 pukul 19.59 wib.
peserta didik tidak hanya duduk diam
dalam
mendengarkan penjelasan guru saja.
Agama Islam di Sekolah Dasar Islam
Adapun
dalam
rumusan
penelitian
ini
masalah
pembelajaran
Pendidikan
Internasional Al Abidin Surakarta.
adalah
Beberapa
penelitian
yang
Bagaimanakah penerapan Problem
berhubungan dengan masalah yang
Based Learning dalam pembelajaran
penulis angkat antara lain:
Pendidikan Agama Islam di Sekolah
1. Nurul
Hayati,
dengan
judul
Strategi
Dasar Islam Internasional Al Abidin
skripsiPenggunaan
Surakarta?dan
Pembelajaran Berbasis Masalah
apa
saja
faktor
pendukung, penghambat, dan solusi
(Problem
penerapan Problem Based Learning
Kolaborasi
dalam
Examples
pembelajaran
Pendidikan
Based
Learning)
Examples
sebagai
Non
Upaya
Agama Islam di Sekolah Dasar Islam
Meningkatkan Keaktifan Belajar
Internasional Al Abidin Surakarta?
dalam Pembelajaran Pendidikan
Sedangkan
Kewarganegaraan
pada
Kelas
D
adalah
tujuan
untuk
penelitian
ini
mendeskripsikan
VIII
penerapan Problem Based Learning
Muhammadiyah
dalam
Tahun
pembelajaran
Pendidikan
SMP
10
Pelajaran
Siswa
Surakarta
2012/2013,
Agama Islam di Sekolah Dasar Islam
menyimpulkanbahwa
Internasional Al Abidin Surakarta
an stategi pembelajaran berbasis
dan untuk mendeskripsikan faktor
masalah
pendukung, penghambat dan solusi
Learning) kolaborasi Examples
penerapan Problem Based Learning
Non
pengguna-
(Problem
Examples
telah
Based
mampu
meningkatkan
dalam
keaktifan
proses
Pendidikan
dari putaran I sampai putaran III.
Berdasarkan
observasi
awal,
Kewarganegaraan sebanyak 85%.
siswa yang berani mengerjakan
Peningkatan
tersebut
soal di papan tulis sebanyak 2
menganalisis
siswa (6,25%), pada putaran I
gambar dan bekerja sama dalam
sebanyak 7 siswa (21,88%), pada
kelompok serta presentasi tiap
putaran II sebanyak 9 siswa
kelompok.
(28,13%),
diamati
2. Afandy,
keaktifan
melalui
dengan
skripsiPeningkatan
Belajar
siswa
judul
Keaktifan
Matematika
Siswa
pada
putaran
III
sebanyak 15 siswa (46,88%).
3. Binti
Arifah,
dengan
judul
Strategi
skripsiPenerapan
Melalui Strategi Problem Based
Problem Based Learning untuk
Learning
Media
Meningkatkan Aktivitas Belajar
Pembelajaran Ular Tangga di
Matematika Siswa Kelas IV SD
Kelas VII SMP N 2 Gondang
Negeri 1 Baleharjo Tahun Ajaran
Sragen,
2012/2013,
dengan
menyimpulkan
bahwa
menyimpulkan
salah satu keaktifan siswa dalam
bahwapenerapan stategi Problem
belajar Matematika adalah berani
Based
mengerjakan soal di depan kelas
pembelajaran Matematika dapat
meskipun apa yang dikerjakan
meningatkan
belum tentu benar. Siswa yang
siswa kelas IV SD Negeri 1
berani mengerjakan soal di papan
Baleharjo.
tulis juga mengalami peningkatan
tindakan aktivitas belajar siswa
Learning
aktivitas
Pada
dalam
belajar
kondisi
pra
yang tinggi ada 8 siswa (40%),
permasalahan
pada siklus 1 ada 13 siswa (65%),
secara
sedangkan pada siklus 2 ada 17
kelompok, kemudian didiskusikan
siswa (85%). Hal ini terlihat jelas
secara bersama untuk didapatkan
adanya
aktivitas
pemecahan permasalahan yang
belajar siswa dalam mengajukan
tepat. Hal ini ditunjukkan dengan
pertanyaan
adanya peningkatan hasil rata-rata
peningkatan
dan
menjawab
diperoleh,
individu
maupun
pertanyaan, menjelaskan materi di
persentase
depan kelas dan mengerjakan soal
ketuntasan belajar siswa untuk
kelompok.
tiap siklus, yaitu pada siklus I
4. Triyadi,
dengan
judul
lembar
observasi
ketuntasan siswa sebesar 61,17%,
skripsiProfil Ketuntasan Biologi
dan
Ditinjau dari Pendekatan Somatis
71,11%. Selain itu hasil dari
Auditori Visual Intelektual dan
angket respon siswa terhadap
Problem
pembelajaran
Based
Learning
untuk
siklus
juga
II
sebesar
meningkat
Terhadap Kualitas Hasil Belajar
yaitu sebesar 63% pada siklus I
di
dan sebesar 70,11% pada siklus
SMP
Nur
Hidayah
Surakata,menyimpulkanbahwa
II.
pening-katan hasil belajar Biologi
siswa
dengan
Moffit
mengemukakan
menggunakan
bahwa
pembelajaran
masalah (Problem Based Learning)
Problem Based Learning yaitu
adalah suatu pendekatan pengajaran
belajar
yang menggunakan masalah dunia
pendekatan
yang
dengan
menyelesaikan
pembelajaran
berbasis
nyata sebagai suatu konteks bagi
Problem
Based
Learning
siswa untuk belajar tentang cara
memiliki lima tahapan utama dalam
belajar
keterampilan
pelaksanaannya, yaitu: (1) Meng-
serta
untuk
orientasikan siswa pada masalah; (2)
pengetahuan
dan
kritis
pemecahan
dan
konteks,
memperoleh
Mengorganisasikan
siswa
untuk
konsep yang esensial dari materi
belajar; (3) Memandu menyelidiki
pelajaran2.
secara mandiri atau kelompok; (4)
Savoie
dan
Hughes
menyatakan bahwa strategi belajar
Mengembangkan dan
berbasis masalah memiliki beberapa
hasil kerja; dan (5) Menganalisis dan
karakteristik,
mengevaluasi
yaitu
(1)
Belajar
dimulai dengan suatu permasalahan;
menyajikan
hasil
pemecahan
masalah4.
(2) Permasalahan yang diberikan
Problem
Dalam
Based
harus berhubungan dengan dunia
Learning akan terjadi pembagian
nyata;
Mengorganisasikan
peran antara guru dengan murid,
pembelajaran di seputar masalah; (4)
dimana guru lebih berfungsi sebagai
Memberikan tanggung jawab yang
mitra kerja bagi murid. Guru lebih
besar
berperan
sebagai
menjalankan secara langsung proses
organisator
dan
belajar; (5)Menggunakan kelompok
murid. Di sisi lain siswa berperan
kecil; dan (6) Menuntut siswa untuk
aktif
mendemostrasikan apa yang telah
pemecahan
dipelajarinya3.
berhubungan dengan materi yang
(3)
dalam
membentuk
dan
dalam
motivator,
fasilitator
pembelajaran
masalah
bagi
dan
yang
dipelajari.
2
Dalam Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2011), hlm. 241.
3
Dalam Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hlm. 91
4
Ibid., hlm. 243.
1. Kelebihan pendekatan Problem
Based Learning.
belajar dari guru saja.
Beberapa kelebihan dari
Problem
pendekatan
Learning
dapat
Based
disebutkan
menyenangkan
g. Dapat
mengembangkan
a. Dapat menantang kemampuan
berpikir kritis.
untuk
menemukan
pembelajaran siswa.
masalah
dalam
kehidupan nyata.
mengembangkan pengetahuan
jawab
dan
bertanggung
dalam
pembelajaran
yangmereka lakukan.
bahwa
setiap
untuk
dunia nyata.
i. Dapat mengembangkan minat
mata
pelajaran,
pada
dasarnyamerupakan
cara
untuk
secara
terus-
menerus belajar5.
2. Kelemahan pendekatan Problem
Based Learning.
Adapun
kelemahan
e. Dapat memperlihatkan kepada
siswa
siswa
mengaplikasikan pengetahuan
siswa
d. Dapat membantu siswa untuk
barunya
untuk
yang mereka miliki dalam
c. Dapat membantu siswa untuk
memahami
siswa
h. Dapatmemberikan kesempatan
pada
b. Dapat meningkatkan aktivitas
dan
disukai siswa.
kemampuan
pengetahuan baru.
f. Lebih
sebagai berikut, yaitu:
siswa
5
berpikir, bukan hanya sekedar
dari
kelemahan–
pendekatan
Problem Based Learning adalah
sebagai berikut:
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2011),
hlm. 220.
a. Bagi siswa yang tidak memiliki
minat atau tidak mempunyai
atau terjadi perubahan yang relatif
menetap pada diri orang lain7.
kepercayaan, dan menganggap
Menurut Zakiyah Daradjat,
bahwa masalah yang dipelajari
bahwa pendidikan Agama Islam
sulit untuk dipecahkan, maka
adalah suatu usaha untuk membina
mereka akan merasa enggan
dan mengasuh peserta didik agar
untuk mencoba.
senantiasa
b. Membutuhkan
waktu
yang
banyak.
c. Tanpa
dapat
kandungan
ajaran
secaramenyeluruh,
adanya
pemahaman
memahami
Islam
menghayati
makna tujuan, yang pada akhirnya
dalam memecahkan masalah
dapat
yang sedang dipelajari, maka
menjadikan Islam sebagai pandangan
mereka tidak akan belajar apa
hidup8.
yang mereka ingin pelajari6.
Pendidikan
Menurut Gagne, Briggs, dan
Wager
pembelajaran
mengamalkan
serta
Agama
Islam
secara keseluruhannya terliput dalam
adalah
lingkup Al-Quran dan Al-Hadis,
serangkaian kegiatan yang dirancang
keimanan, akhlak, fiqih atau ibadah,
untuk
memungkinkan
dan
proses
belajar
pada
terjadinya
siswa.
Di
sejarah
menggambarkan
sekaligus
bahwa
ruang
samping itu, Miarso mengemukakan
lingkup Pendidikan Agama Islam
bahwa pembelajaran adalah suatu
mencakup perwujudan keserasian,
usaha yang disegaja, bertujuan, dan
keselarasan,
terkendali agar orang lain belajar
hubungan manusia dengan Allah
6
dan
keseimbangan
Ibid., hlm. 221.
Dalam Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu: Untuk Meningkatkan
Profesionalitas Guru (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 6.
8
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012), hlm. 12.
7
swt., diri sendiri, sesama manusia,
angka.Dalam skripsi ini lembaga
makhluk
yang
lainnya
maupun
lingkungannya9.
Dengan
menjadi
tempat
penelitian
adalah di SDII Al Abidin Surakarta
demikian,
pembe-
tahun pelajaran 2013/ 2014.
lajaran Pendidikan Agama Islam
Dalam penelitian ini, penulis
adalah usaha sadar yang dilakukan
melakukannya di SDII Al Abidin
pendidik
Surakarta
peserta
dalam
didik
mempersiapkan
untuk
meyakini,
tahun
2013/2014.Adapun
pelajaran
yang
menjadi
memahami, dan mengamalkan ajaran
subjek dalam penelitian ini adalah
Islam melalui kegiatan bimbingan,
seluruh siswa kelas V Sumayyah
pengajaran atau pelatihan yang telah
yang berjumlah 24 siswa.
direncanakan untuk mencapai tujuan
Metode
yang
digunakan
yang telah ditetapkan. Pendidikan
penulis untuk mengumpulkan data
Agama Islam yang dimaksud dalam
dalam peneitian ini adalah: Metode
penelitian ini adalah mata pelajaran
Observasi;
Pendidikan
mengamatidan mencatat langsung
Agama
Islam
yang
digunakan
untuk
diajarkan di sekolah-sekolah.
terhadap penerapan Problem Based
METODE PENELITIAN
Learning
Penelitian
pembelajaran
menerapkan
Pendidikan Agama Islam, faktor
pendekatan kualitatif, dengan corak
pendukung, dan penghambat dalam
deskriptif, yaitu data yang terkumpul
penerapan Problem Based Learning
dijelaskan dengan kata-kata, atau
serta fasilitas-fasilitas yang ada di
kalimat, gambar dan bukan dengan
SDII Al Abidin Surakarta. Metode
9
Ibid., hlm.13.
ini
dalam
Wawancara; digunakan untuk untuk
terpilah-pilah. Kedua, data yang
memperoleh
telah
data-data
tentang
direduksi
disajikan
dalam
penerapanProblem Based Learning,
bentuk narasi. Ketiga, penarikan
masalah
kesimpulan.
yang
dihadapi
dan
pemecahannya. Metode Dokumentasi; digunakan untuk memperoleh
HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
Ada
data
yang
berhubungan
DAN
beberapa
penerapan
dengan
Problem
Based
Learning
gambaran umum SDII Al Abidin
(PBL)dalam pembelajaran PAI pada
Surakarta
yang
meliputi
sejarah
kelas V Sumayyah di SDII Al Abidin
berdirinya, keadaan guru, siswa,
Surakarta tahun pelajaran 2013/2014,
karyawan,
dan
sarana
prasarana
yaitu:
belajar.
1. Waktu Belajar
Dalam
menganalisis
data,
SDII Al Abidin mene-
penulis
menggunakan
metode
rapkan konsep pembelajaran Full
deskriptif kualitatif yang terdiri dari
Day School. Dengan demikian,
tiga kegiatan, yaitu pengumpulan
waktu belajar yang anak lalui
data
sekaligus
reduksi
data,
lebih banyak dari pada sekolah-
penyajian
dan
penarikan
sekolah biasa. Hal ini berefek
10
kesimpulan . Pertama, pengumpulan
positif
terhadap
pembelajaran
data sekaligus dilakukan reduksi
PAI. Sebagai contoh untuk kelas
data, yaitu menggolongkan, menglima mendapatkan 6 (enam) jam
arahkan, membuang yang tidak perlu
pelajaran per pekan dengan durasi
dan pengorganisasian sehingga data
30
10
menit
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatifuntuk Ilmu-ilmu Sosial
Humanika, 2010), hlm. 164.
per
jam
(Jakarta: Salemba
pelajaran.Dengan
pelajaran
per
membantu
sekian
jam
pekan
sangat
pengajaran
dengan
masjidil haram ke langit
tujuh? Ada siswa yang
menjawab
“hijrah”,
metode PBL. Hal itu sesuai
yang menjawab “jihad”, ada
dengan pandangan Wina, bahwa
yang menjawab “Isra”, dan
PBL membutuhkan waktu yang
ada siswa yang menjawab
banyak11.
“Isra Mi’raj”.
2. PenerapanPBL
dalam
PembelajaranPendidikan
Agama
Islam (PAI)
2) Kapan
terjadinya
Mi’raj? Ada yang menjawab
PBLdalam
menjawab “17 Rajab”, ada
pembelajaran PAI di SDII Al
yang menjawab “27 Rajab”,
Abidin
ada yang menjawab “25
dilakukan
dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
Rajab”,
a. Guru
menjawab “17 Ramadhan”.
PAI
memulaipembelajaran
dengan
mengenalkan
dan
diterima,jadi
pertanyaan-pertanyaan
memberitahukan
yang
ada
yang
Semua jawaban siswa
masalah kepada siswa melalui
guru
belum
mana
berkaitan dengan masalah yang
jawaban yang benar dan mana
akan dipelajari, yaitu:
jawaban yang salah.
1) Apa nama perjalanan Nabi
Muhammadsaw.
dari
Hal itu sesuai dengan
pandangan
Rusman,
denganpembelajaran
Ibid., hlm.12.
11
Isra
“12 Rabiulawal”, ada yang
Penerapan
ada
bahwa
berbasis
masalah
Based
(Problem
Learning),siswa
memiliki
diharapkan
pemahaman
yang
strategi
belajar
berbasis
masalah
memiliki
beberapa
karakteristik
utuh dari sebuah materi yang
adalah
diformulasikan dalam masalah,
kelompok kecil.
penguasaan sikap positif, dan
c. Gurumendorong
satunya
menggunakan
dan
keterampilan secara bertahap
memerintahkan setiap kelom-
dan berkesinambungan. Siswa
pok untuk berdiskusi untuk
dalam
suatu
mengumpulkan data-data yang
konsep, prinsip, dan keteram-
berkaitan dengan Isra Mi’raj.
pilan dilakukan melalui situasi
Setelah siswa mengumpulkan
atau masalah yang disajikan di
cukup data, guru mengecek
awal pembelajaran.
data
memahami
b. Guru membagi siswa menjadi
yang diperoleh setiap
siswa.
empat kelompok dengan cara
Hal itu sesuai dengan
guru menyuruh siswa untuk
pandangan
berhitung satu sampai empat
guru mendorong siswa untuk
diulangi terus sampai semua
mengumpulkan informasi yang
siswa
sesuai, melaksanakan eksperi-
mendapat
kelompok
semuanya.
men
Hal itu sesuai dengan
pandangan Savoie dan Hughes,
yang
salah
menyatakan
bahwa
Rusman,
untuk
penjelasan
masalah.
dan
bahwa
mendapatkan
pemecahan
d. Guru
mengarahkan
siswa
tentang bagaimana membuat
pok dalam diskusi ataupun
presentasi.
laporan dengan memberikan
urut-urutan
isi
laporan.
Hal
sesuai
dengan
pandangan Rusman, bahwa guru
Kemudian guru meminta setiap
membantu
siswa
untuk
kelompok untuk mempresen-
melakukan
evaluasi
terhadap
tasikan hasil karyanya di depan
penyelidikan dan proses yang
kelas.
mereka gunakan.
Hal itu sesuai dengan
pandangan
Rusman,
bahwa
Berdasarkan data di atas,
dapat diambil kesimpulan bahwa
guru membantu siswa dalam
penerapan
merencanakan dan menyiapkan
pembelajaran PAI di SDII Al
karya
Abidin
yang
sesuai
seperti
PBL
sudah
sesuai
dalam
dengan
laporan, dan membantu mereka
tahap-tahap penerapan PBL dalam
untuk berbagi tugas dengan
teori.
temannya.
KESIMPULAN
e. Guru mengklarifikasi jawaban
siswa
itu
dalam
presentasi,
Berdasarkan penelitian yang
telah terlaksana mengenai penerapan
apakah jawaban tersebut sudah
Problem
betul atau belum. Selain itu
(PBL)dalam pembelajaran PAI pada
guru memberikan evaluasi dari
kelas V Sumayyah di SDII Al Abidin
hasil kerja sama setiap kelom-
Surakarta
Based
tahun
Learning
pelajaran
2013/2014,telah diadakan kegiatan
Sedangkan faktor penghambatnya
sebagai berikut:
adalah kesulitan memunculkan
1. Metode Problem Based Learning
ide siswa, ketersediaan waktu
(PBL) telah diterapkan secara
yang
baik dalam pembelajaran Pendi-
pemahaman siswa. Adapun solu-
dikan Agama Islam pada kelas V
sinya adalahmemberikan arahan
Sumayyah SDII Al Abidin dan
kepada siswa dengan memberikan
sesuai
diantara
petunjuk atau klu pada jawaban,
tahap-tahap penerapan Problem
penggunaan waktu secara efektif
Based Learning adalah: orientasi
dan
siswa pada masalah, mengorgani-
evaluasi dan meng-ulang-ulang
sasikan
materi.
dengan
siswa
teori,
untuk
membimbing
individual
belajar,
penyelidikan
maupun
kelompok,
mengem-bangkan dan menyajikan
hasil karya, menganalisis dan
mengeva-luasi proses pemecahan
dan
efisien,
dan
perbedaan
pemberian
SARAN
Berdasarkan
penelitian
Problem
pada
tentang
Based
pembelajaran
hasil
penerapan
Learning
Pendidikan
dalam
Agama
Islam di SDII Al Abidin Surakarta,
masalah.
2. Faktor pendukung dalam PBL
adalah
kurang,
kurikulum
yang
digunakan, sarana dan prasarana
termasuk multimedia, kreativitas
guru, dan kondisi lingkungan.
pada akhir penulisan ini penulis
memberikan
saran-saran
sebagai
berikut:
1. Guru hendaknya meningkatkan
kreativitas
pembelajaran
PBL
untuk mengaktifkan siswa dalam
proses
siswa
pembelajaran,
aktif
sehingga
mengikuti
pembelajaran.
2. Guru hendaknya memanfaatkan
waktu
secara
pembelajaran
efisien
PBL,
dalam
sehingga
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based
Learning Itu Perlu: Untuk
Meningkatkan Profesionalitas
Guru.
Jakarta:
Ghalia
Indonesia.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar
Proses
Pendidikan.Jakarta: Kencana.
pembelajaran dapat selesai sesuai
waktu yang telah direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Falestin,
Yuditya.Peningkatan
Prestasi Belajar Akuntansi
Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based
Learningpada Siswa Kelas XI
IPS 2 SMA Negeri 6
Surakarta Tahun Ajaran
2009/2010,
dalam
http://www.library
uns.ac.id/2010/08/12345297.
pdf.html.Diakses tanggal 10
Maret 2014 pukul 19.59 wib.
Herdiansyah,
Haris.
2010.
Metodologi Penelitian Kualitatifuntuk
Ilmu-ilmu
Sosial.Jakarta:
Salemba
Humanika.
Majid, Abdullah. 2012. Belajar dan
Pembelajaran
Pendidikan
Agama Islam.Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Rusman.
2012.
Model-Model
Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Wena,Made.
2011.
Strategi
Pembelajaran
Inovatif
Kontemporer. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.