Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengantisipasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah: studi kasus pra kondisi desentralisasi di Timor Leste T2 092014901 BAB IV

BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pengantar
Pembahasan pada bab ini tentang sejarah singkat pemerintahan
Timor Leste dan pra kondisi penyelenggaraan desentralisasi di Timor
Leste. Hal ini diperlukan untuk mengantar pembaca memahami sejarah
pemerintahan di Timor Leste hingga persiapan penyelenggaraan
desentralisasi.

Sejarah Pemerintahan Timor Leste
Sejak lepasnya Timor Leste dari Indonesia pada tahun 1999,
Rakyat Timor Leste menjalani masa transisi pemerintahan dibawah
misi PBB yaitu United Nations Mission in East Timor (UNAMET) dan
United Nations Integrated Mission in East Timor (UNMIT) selanjutnya
selang dua tahun lebih dibawah misi PBB tepatnya 20 May 2002
akhirnya Timor Leste mendapatkan pengakuan dari dunia
internasional sebagai sebuah negara yang berdaulat. Pemerintah
Konstitusional Pertama (Primeiro Governo Constitucional) adalah
kabinet Timor-Leste yang pertama, kabinet ini dikepalai oleh Dr. Marí
Alkatiri sebagai perdana mentri pertama Timor Leste dengan kabinet

mentri yang dibentuk sejak Mei 2002, berdasarkan konstitusi.
Tepatnya tahun 2003 Timor Leste mulai mengenditifikasi model
desentralisasi dengan membuat konsep model pemerintahan daerah
dengan dasar konstitusi RDTL pasal 5 &72 dimana sejak tahun tersebut
proses ini terus berkembang hingga pergantian pemerintah sampai
sekarang.

43

Pra Kondisi Penyelenggaraan Desentralisasi di Timor Leste
Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) adalah salahsatu
negara termuda yang merdeka pada tahun 2002, secara geografis Timor
Leste terletak wilayah Asia Tenggara sebelah utara Australia dan di
bagian timur pulau Timor. Wilayah Timor Leste meliputi pulau
Atauro, Jaco, dan enklave Oecussi di Timor Barat, jumlah penduduk
1.2 Juta.Luas negara Timor Leste adalah sekitar 15,000 km2. Bentuk
pemerintahan Republik dengan menganut sistem pemerintahan Semi
presidensial, kepala negara dipimpin oleh Presiden dan kepala
pemerintahan dipimpin oleh Perdanamenteri.
Timor Leste dijajah oleh Portugis selama 450 tahun dan dikenal

sebagai Timor Portugis hingga pada tahun 1975 Portugis meninggalkan
Timor Leste kemudian partai Fretilin menurunkan bendera Portugis
dan memproklamirkan kemerdekaan Timor Leste secara unilateral
pada tanggal 28 november 1975. Pada tahun yang sama tepatnya
tanggal 7 Desember 1975, Indonesia melakukan invasi dan menduduki
secara paksa wilayah Timor Leste selama 24 tahun sebagai propinsi
indonesia yang ke 27, namun melalui perjuangan yang cukup panjang
pada akhirnya Rakyat Timor Leste memilih berdiri sendiri sebagai
sebuah negara melalui intervensi Perserikatan bangsa-Bangsa (PBB)
dan memutuskan untuk berpisah dari indonesia pada tanggal 30
agustus 1999 melalui jejak pendapat dengan hasil rakyat Timor Leste
memilih untuk referendum, dan selanjutnya Timor Leste berada
dibawah masa transisi PBB dengan nama United Nations Transitional
Administration in East Timor atau disingkat UNTAET dan mendapat
pengakuan internasional sebagai negara merdeka pada tanggal 20 mei
2002.

44

Gambar 4.1 Peta Timor Leste1


Tahap Persiapan Implementasi Desentralisasi di Timor Leste
Desentralisasi administratif dan pemerintahan daerah di Timor
Leste dalam implementasinya didasarkan pada UU Timor Leste pasal 5
tentang desentralisasi 2 dan pasal 72 tentang Pemerintah
daerah 3 .Kebijakan desentralisasi administratif dan pemerintahan
1

New Internationalist magazine. 2008. Timor Leste. http://newint.org/columns
/country/2008/07/01/timor-leste/
2 (a)Dalam organisasi teritorialnya, Negara menghormati prinsip desentralisasi
pemerintahan umum. (b) Undang-Undang mendefinisikan dan menetapkan ciri-ciri
dari berbagai tingkatan teritorial, demikian juga wewenang administratif badan-badan
yang bersangkutan. (c) Oe-Cusse Ambeno dan Atauro, secara administratif dan
ekonomis, mendapatkan perlakuan khusus.
3(a) Pemerintah daerah adalah suatu kesatuan masyarakat hukum dalam wilayah yang
memiliki badan-badan perwakilan, dengan tujuan untuk mengatur partisipasi warga
masyarakat dalam penyelesaian persoalan-persoalan dalam komunitasnya dan

45


daerah dimulai pada tahun 2003 oleh pemerintahan konstitusional
Timor Leste yang pertama dari partai Fretilin yang dipimpin oleh Dr.
Mari Alkatri sebagai perdana menteri dengan tujuan utama yaitu
percepatan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Timor Leste. Kebijakan ini awalnya di implementasikan
melalui sebuah program percobaan yang disebut dengan Rencana
Pembangunan Nasional "Planu Dezenvolvimentu Nasional-PDN"
dengan sebutan lain Timor Matahari Terbit 2020 "Timor Lorosae
2020". Kebijakan tersebut kemudian dituangkan oleh pemerintah
Konstitusional ke IV dalam rencana estrategis Pembangunan Nasional
" Planu Estratejiku Dezenvolvimentu Nasional – PEDN" sebagai visi
pembangunan nasional tahun 2030.
Strategi rencana pembangunan nasional Timor Leste 2011-2030
dibentuk dengan empat tujuan utama guna mendorong tercapainya
agenda politik desentralisasi administratif yaitu antara lain; a)
memperkuat sektor swasta di tingkat daerah, b) mendorong sistem
pemerintahan yang kuat, legal dan stabil di seluruh wilayah c)
menciptakan kesempatan partisipasi dalam demokrasi dan c) menjamin
layanan yang lebih efektif, efisien dan aktif

kepada seluruh
masyarakat4.
Pada tahap proses persiapan dalam mengimplementasikan
desentralisasi administratif dan pemerintahan daerah beberapa
program ujicoba telah diluncurkan oleh pemerintahan konstitusional
IV program tersebut meliputi; Paket pembangunan desentralisasi 1 dan
2 "Pakote dezenvolvimento Desentralizasaun-PDD 1 no PDD 2"
program ini merupakan tranformasi dari beberapa program terdahulu
yang telah diimplementasikan oleh pemerintahan konstitusional
sebelumnya, selanjutnya Transformasi 13 wilayah distrik menjadi
wilayah municipal satu diantaranya adalah zona ekonomi khusus,
transformasi ini kemudian diadopsi pemerintahan konstitusional ke V
mengembangkan pembangunan setempat, dengan tidak mengabaikan partisipasi
Negara. (b) Organisasi, wewenang, tata kerja dan komposisi badan-badan kekuasaan
lokal diatur dengan undang-undang.
4Relatoriu IV Confrencia Internasional sobre decentralizasaun administrativa e poder
local 2015

46


dangan konsep yang sama namun distrik dengan struktur daerahnya
yang ada menjadikan kecamatan sebagai unit administrasi
daerah"posto administrativu" 5 .Selanjutnya untuk memantapkan pra
kondisi desentralisasi menuju implementasidesentralisasi administratif
dan pemerintahan daerah, pemerintah konstitusional VI Timor Leste
pada tahun 2012 melalui kebijakannya mengimplementasikan Program
Nasional Pembangunan Desa "Programa Nasionál Dezenvolvimentu
Suku-PNDS". Program tersebut bertujuan untuk memperbaiki kondisi
sosial ekonomi dan pemerintahan daerah yang mendukung pria dan
wanita di seluruh daerah pedesaan di timor Leste melalui
pembangunan infrastruktur yang langsung dikelolah oleh masyarakat
didasarkan pada prioritas yang langsung ditetapkan msyarakat
didaerah dengan sistem partisipatif.6
Untuk memperkuat deretan proses persiapan yang telah
dilakukan pemerintah terdahulu dan untuk menciptakan kondisi
pelaksanaan desentralisasi, pemerintah konstitusional VI melalui
kebijakannya telah mempersiapkan sejumlah proses pra kondisi
diantaranya mempersiapkan draft legislasi UU dasar yang berfungsi
sebagai pedomaan hukum dalam melaksanakan desentralisasi administratif dan pemerintahan daerah, membentuk 14 komisi instalasi
municipal di 13 wilayahmunicipal 7 termasuk tim antar kementrian

untuk mendukung hal-hal teknis terkait administrasi dan kebutuahan
pelatihan. Selain itu, pemerintah juga telah mengupayakan penyelenggaraan lokakarya internasional dengan melibatkan tim teknis
internasional dari Portugal, Australia, Indonesia dan beberapa negara
lainnya untuk membagi pengalaman dan masukan yang bersifat teknis
guna mendukung pelaksanaan desentralisasi administratif dan
pemerintahan daerah (Relatoriu IV Confrencia Internasional sobre
Relatoriu IV (2015) Confrencia Internasional sobre decentralizasaun administrativa e
poder local.
6 Governo Timor Leste. "Formasaun Fasilitadór Tékniku ba Programa Nasionál
Dezenvolvimentu Suku". 21 Maret 2013
7 Timor leste memliki 13 wilayah municipal 1 diantaranya Zona espesial Economi
oecusse. 13 Wilayah Municipality di timor leste adalah; Aileu, Ainaro, Baucau,
Bobonaro, Suai-Covalima, Ermera, Liquica, Lospalos, Same-Manufahi, Manatuto, Dili,
Viqueque dan zona especial ekonomi Oecusse.
5

47

decentralizasaun administrativa e poder local 2015).
Sebagai hasil dari persiapan pra kondisi yang telah mencapai

pada titik kesiapan yang baik sesuai penetapan standar persiapan syarat
pelaksanaan
desentralisasi
administratif
dan
pemerintahan
daerah,maka pemerintah konstitusional VI melalui kebijakannya
menetapkan 3 wilayah municipal sebagai wilayah percobaan yaitu
Municipal Aileu, Municipal Ermera dan Municipal Liquicasementara
itu enclave Oecussemenjalankan fungsinya sebagai zona ekonomi
khusus dengan program zona ekonomi khusus pasar sosial "zona
Espesial Ekonomia Merkadu Sosial-ZEEMS".8

Gambar 4.2 Rencana tahapan PelaksanaanMunicipal di Timor Leste9

Evolusi Pemerintahan Daerah
Sejak proses desentralisasi ini digulirkan pemerintah,
perubahan estruktural administrasi pemerintahan daerah juga
mengalami beberapa tahap perubahan sebagai bentuk
evolusi

Relatoriu IV (2015) Confrencia Internasional sobre decentralizasaun administrativa e
poder local.
9
Relatoriu Konsulta Publiku 2013. Fase ba Municipiu
8

48

transisional menuju desentralisasi administratif dan pemerintahan
daerah, bentuk evolusi struktur administrasi pemerintah daerah yang
di bentuk mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang berbeda mulai
dari bentuk Pemerintah kabupaten, Administrsi Munisipaliti (kota),
hingga struktur administrasi Desentralisai otonomi daerah (poder
local).meski demikian evolusi struktur Administrasi Munisipaliti
(kota) dalam perjalanannya pada masa pra kondisi tidak berfungsi
secara penuh karena terdapat beberapa departemen/unit yang belum
disiapkan dan wewenang yang dimiliki masih terpusat.
Berikut adalah 13 wilayah municipality yang tersebar di Timor
Leste yaitu Aileu, Ainaro, Baucau, Bobonaro, Suai-Covalima, Ermera,
Liquica, Lospalos, Same-Manufahi, Manatuto, Dili, Viqueque dan zona

especial ekonomi Oecusse. 13 wilayah municipality tersebut mengalami evolusi perubahan struktur akibat kebijakan dalam mengimplementasi desentralisasi administratif dan pemerintahan daerah.

Gambar 4.3 Struktur administrasi Pemerintah Daerah Kabupaten
(administrasaun Distritu)10
10

Sumber: Relatoriu IV (2015) Confrencia Internasional sobre decentralizasaun
administrativa e poder local.

49

Gambar

4.4

Munisipiu)

11

Struktur


administrasi

Municipaliti/kota

(Administrasaun

11

Relatoriu IV (2015) Confrencia Internasional sobre decentralizasaun administrativa e
poder local.

50

Gambar 4.5 Struktur Desentralisasi Otonoi Daerah(Puder Lokal)12

12

Relatoriu IV (2015) Confrencia Internasional sobre decentralizasaun administrativa e

poder local.

51

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jenis dan Pola Penyelesaian Pelanggaran Keimigrasian di Timor Leste T2 322011902 BAB IV

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengantisipasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah: studi kasus pra kondisi desentralisasi di Timor Leste T2 092014901 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengantisipasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah: studi kasus pra kondisi desentralisasi di Timor Leste T2 092014901 BAB II

0 0 23

T2 092014901 BAB III

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengantisipasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah: studi kasus pra kondisi desentralisasi di Timor Leste T2 092014901 BAB V

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengantisipasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah: studi kasus pra kondisi desentralisasi di Timor Leste T2 092014901 BAB VI

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengantisipasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah: studi kasus pra kondisi desentralisasi di Timor Leste

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Problematika Pembentukan Institusi Kepolisian Nasional Timor Leste T2 322011008 BAB IV

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adaptasi Budaya Para Ekspatriat di Timor Leste T2 912010015 BAB IV

0 1 52

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tolok Ukur Membela Democratic Legality Tugas Polisi Timor Leste T2 BAB IV

0 0 6