Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengantisipasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah: studi kasus pra kondisi desentralisasi di Timor Leste T2 092014901 BAB VI

BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
Antisipasi masalah yang timbul dalam penyelenggaraan
desentralisasi, membutuhkan kesepakatan dan kerjasama lintas sektor
baik pemerintah, akademisi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan.
Penelitian yang membahas tentang persepsi para aktor dalam upaya
mengantisipasi dan meminimalisasi dampak penyelenggaraan
desentralisasi, masih belum ditemukan hingga penelitian ini dilakukan.
Oleh sebab itu, penelitian ini dianggap penting dan bermanfaat sebagai
rekomendasi maupun referensi kepada pihak berkepentingan untuk
mempersiapkan strategi penanggulangan masalah dalam proses
penyelenggaraan desentralisasi di Timor Leste sebagai upaya
mengantisipasi dan meminimalisir masalah yang timbul.
Sebagai upaya untuk memperoleh kesepakatan dan persamaan
persepsi dari berbagai aktor yang memiliki peran penting sebagai
pengambil kebijakan maupun tokoh masyarakat, maka penelitian ini
dilakukan menggunakan teknik Delphi guna memperoleh data persepsi
para aktor secara konsensus. Persepsi dianggap penting oleh peneliti
sebagai sebuah permulaan dalam gagasan berpikir sebelum menjadi
sebuah perencanaan maupun strategi yang dapat diimplementasikan.

Dengan demikian, informan yang terlibat dalam penelitian ini
memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan dan
penyelenggaraan desentraliasi di Timor Leste.
Jawaban atas pertanyaan penelitian tentang persepsi kelompok
pemerintah atau birokrat, akademisi, Pengusaha dan LSM terkait isu
desentralisasi menunjukan bahwa prioritas utama dalam antisipasi
masalah desentralisasi di Timor Leste ialah sumber daya manusia
(SDM) kemudian infrastruktur fisik. Dengan demikian, hasil penelitian
ini menunjukan bahwa masalah yang potensial timbul sebagai dampak
87

dari penyelenggaraan desentralisasi ialah masalah Sumber Daya
Manusia (SDM) yang harus diantisipasi serta masalah Infrastruktur.
Para aktor berpendapat untuk meningkatkan kualitas perangkat
pemerintah daerah melalui berbagai program pelatihan untuk
meningkatkan produktivitas pemerintah daerah. Selain itu, dibutuhkan
infrastruktur yang mendukung penyelenggaraan desentralisasi di
Timor Leste. Pembangunan akan merata apabila didukung oleh fungsi
pemerintahan yang optimal melalui desentralisasi administratif dan
pemerintahan daerah, namun pembangunan akan berakibat negatif

dan menimbulkan kesenjangan apabila desentralisasi administratif dan
pemerintahan daerah mengalami kegagalan. Dengan demikian, fokus
utama dalam penyelenggaraan desentralisasi administratif dan
pemerintahan daerah di Timor Leste dapat dimulai dengan
meningkatkan SDM dan mengoptimalkan pembangunan infrastruktur
terlebih dahulu.

Penelitian Lanjutan
Penelitian lanjutan dari tesis ini dapat dikaji secara mendalam
dinamika penyelenggaraan desentralisasi administratif dan pemerintahan daerah di Timor Leste. Kondisi negara Timor Leste saat ini masih
dalam pra kondisi implementasi desentralisasi, sehingga membutuhkan
persepsi para pemangku kepentingan dalam upaya mencapai
keberhasilan desentralisasi administratif dan pemerintahan daerah.
Namun, masih terdapat peluang penelitian lanjutan yakni dinamika
dalam proses penyelenggaraan desentralisasi di Timor Leste untuk
dikaji lebih mendalam sebagai referensi dan rekomendasi untuk
menyelesaikan berbagai masalah sebagai dampak negatif dari
pembangunan.

88