Strategi Komunikasi KPID Provinsi Jawa Tengah Strategi Komunikasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Tengah Dalam Meminimalisasi Pelanggaran Isi Siaran Lembaga Penyiaran Swasta Di Jawa Tengah Agustus 2014.

Strategi Komunikasi KPID Provinsi Jawa Tengah
Dalam Meminimalisasi Pelanggaran Isi Siaran Lembaga Penyiaran Swasta
Di Jawa Tengah Agustus 2014
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Strata 1 Ilmu Komunikasi
Program Studi Ilmu Komunikasi

Diajukan Oleh:
TRISNOTO
L100 090 131
PROGAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

Strategi Komunikasi KPID Provinsi Jawa Tengah
Dalam Meminimalisasi Pelanggaran Isi Siaran
Lembaga Penyiaran Swasta di Jawa Tengah Agustus 2014
Trisnoto ([email protected])
Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Ketika semakin banyaknya lembaga penyiaran secara tidak langsung membuat
lembaga penyiaran saling bersaing dalam menampilkan suatu program acara kepada
masyarakat, sesuai yang hasil dari pengawasan KPID Provinsi Jawa Tengah masih
banyak ditemukan pelanggaran terkait isi siaran yang dilakukan lembaga penyiaran.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif
tujuannya peneliti ingin mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan dari strategi
komunikasi KPID Provinsi Jawa Tengah dalam meminimalisasi pelanggaran isi
siaran lembaga penyiaran swasta di Jawa Tengah. Dari hasil penelitian, KPID
Provinsi Jawa Tengah Provinsi Jawa Tengah melakukan kajian, mensosialisasikan
mengenai Undang-Undang penyiaran dengan menggunakan media, melakukan
pengawasan langsung terhadap isi siaran yang dilakukan oleh lembaga penyiaran,
memberikan sanksi kepada lembaga penyiaran yang melanggar, memberikan
penghargaan kepada lembaga penyiaran yang sudah mematuhi P3 dan SPS.

Kata kunci: Lembaga Penyiaran, P3SPS, KPID Provinsi Jawa Tengah

pemberitaan


A. Pendahuluan
Televisi dan radio adalah

Prinsip

yang

yang

baru

terjadi.

digunakan,

setiap

salah satu media massa yang sangat


peristiwa harus dapat ditayangkan

populer

dalam

atau disiarkan secara cepat agar

dan

segera diketahui publik. Sering kali

di

kebutuhan

masyarakat
akan

informasi


hiburan. Dengan semakin banyaknya

lembaga

lembaga penyiaran televisi dan radio

Undang-Undang tentang penyiaran

saat

dalam

ini

menjadikan

semakin

mudah


hiburan

atau

masyarakat

dalam

memilih

penyiaran

melupakan

menampilkan

pemberitaan.

suatu


Kebanyakan

yang

pelanggaran isi siaran tak hanya

diinginkan. Ketika televisi dan radio

terjadi pada program faktual saja,

menjadi kebutuhan yang penting

namun juga dalam tayangan non

bagi masyarakat hal inilah diman-

faktual.

Padahal,


faatkan oleh pihak swasta dalam

faktual

mestinya

mendirikan

proses sensor, namun berdasarkan

informasi

suatu

lembaga

program
sudah


non

melalui

pengawasan KPID Provinsi Jawa

penyiaran.
banyak

Tengah, masih banyak ditemukan

yang berdiri

pelanggaran yang terkait dengan

menjadikan persaingan ketat antar

Pedoman Perilaku Penyiaran dan

lembaga


Standarisasi

Dengan

semakin

lembaga penyiaran

penyiaran.

Persaingan

lembaga penyiaran ini terjadi dalam
program isi siaran yang bersifat

Perilaku

Penyiaran


(P3SPS).
Untuk

mengatur

lembaga

faktual maupun nonfaktual. Maksud

penyiaran sesuai dengan keputusan

dari faktual adalah program siaran

Presiden nomor 22 tahun 2007 maka

yang fakta bukan rekayasa, contoh

dibentuklah

Komisi


Penyiaran

dari program faktual adalah dalam

Indonesia

Daerah

(KPID)

program berita, lembaga penyiaran

berkedudukan di tingakat provinsi

beradu cepat dalam menampilkan

untuk membantu Komisi Penyiaran

Indo-nesia

(KPI)

pusat

dalam

B. Tinjauan Pustaka
Dalam

mengawasi isi siaran yang ada di

perkembanganya

daerahnya. Jadi KPID Provinsi Jawa

komunikasi saat ini tidak hanya

Tengah itu sendiri adalah lembaga

digunakan

independen yang mengatur bidang

berinteraksi dengan lingkungannya

penyiaran khususnya di wilayah

saja,

provinsi Jawa Tengah yang memiliki

digunakan

wewenang

standar

orang lain. hal ini sesuai dengan

pedoman

yang dikatakan oleh Harold Laswell

(P3SPS),

komunikasi adalah komunikasi pada

Mengawasi pelaksanaan peraturan.

dasarnya suatu proses yang menjelaskan

Menyusun peraturan, memberikan

komunikator

sanksi

melalui

program
perilaku

menetapkan
siaran

dan

penyiaran

terhadap

pelanggaran,

Melakukan koordinasi atau kerjasama dengan pemerintah, lembaga
penyiaran dan masyarakat. (Sumber :
Profil KPID Provinsi Jawa Tengah)

yang

dilakukan

lembaga

penyiaran. Sesuai dengan wewenang
yang dimiliki KPID Provinsi Jawa
Tengah

tersebut

peneliti

ingin

meneliti “Strategi Kounikasi KPID
Provinsi

Jawa

Meminimalisasi

Tengah

dalam

Pelanggaran

Isi

Siaran Lembaga Penyiaran di Jawa
Tengah Agustus 2014”.

melainkan

untuk

komunikasi

untuk

mempengaruhi

menyampaikan

saluran

atau

pesan

media

yang

ditujukan kepada komunikan dengan
maksud setelah menerima pesan ini
komunikan akan terpengaruh sesuai
dengan keinginan oleh komunikator
(Riswandi, 2009:2).

Untuk mengurangi pelanggaran

seseorang

Jenis komunikasi ada banyak
salah satunya adalah komunikasi
massa. komunikasi massa menurut
Joseph A.Devito adalah komunikasi
yang ditujukan kepada massa atau
khalayak

yang

banyak

dengan

menggunakan audio dan visual yang
ditransmisikan melalui pemancar.
Media

komunikasi

banyak
penyiaran

salah
radio

massa

satunya
dan

ada
adalah

penyiaran

televisi (Effendy, 2009 : 21). Disini

dan

akan dibahas terlebih dahulu tentang

pembuatan program siaran (P3SPS

penyiaran, penyiaran adalah suatu

Tahun 2002). SPS (Standar Program

proses penyampain suatu acara baik

Siaran) adalah suatu batasan-batasan

itu berupa audio atau suara, gambar,

yang

atau bahkan kedua-duanya yang di

Indonesia yang berisi mengenai apa

salurkan kedalam signal maupun

yang boleh dan tidak boleh tersaji

kabel

2002).

dalam isi siaran (P3SPS Tahun

media

2002).

(P3SPS

Tahun

Penyiaran televisi
komunikasi

adalah

massa

tidak

boleh

buat

dalam

Komisi

proses

Penyiaran

dalam

Agar siaran yang dijalankan

pesan-nya

oleh lembaga penyiaran ini sesuai

menggunakan suara yang disertai

dengan P3 dan SPS (Pedoman Peri-

dengan

Tahun

laku Penyiaran dan Standar Program

2002). Sedangkan penyiaran radio

Siaran) maka dibentuklah Komisi

ialah alat komunikasi massa yang

Penyiaran Indonesia (KPI) dengan

dalam menyebarkan pesan kepada

memiliki tugas dan wewenang dalam

audien menggunakan suara (P3SPS

mengatur

Tahun 2012).

Karena wilayah Indonesia itu luas

menyampaikan

gambar

(P3SPS

lembaga

penyiaran.

Di dalam penyiaran televisi

maka dibentuk Komisi Penyiaran

dan radio ada aturan-aturan perlu

Indonesia Daerah (KPID) ditingkat

dijalankan oleh lembaga penyiaran

provinsi. Salah satunya adalah KPID

dinataranya P3 dan SPS (Pedoman

Provinsi Jawa Tengah yang memiliki

Perilaku

tugas dan wewenang dalam dunia

Penyiaran

dan

Standar

Program Siaran). Maksud dari P3

penyiaran

(Pedoman

Tengah.

Perilaku

Penyiaran)

adalah suatu aturan yang dibuat oleh

untuk

Dalam

daerah

Jawa

menjalankan

tugas

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

dan wewenangnnya KPID Provinsi

yang

Jawa

berisi

tentang

ketentuan-

ketentuan mengenai apa yang boleh

Tengah

komunikasi.

membuat
Maksud

strategi
strategi

komunikasi

adalah

perencanaan

dalamnya fenomena yang diteliti.

yang dibuat komunikator agar pesan

Penelitian ini berlokasi di kantor

yang disampaikan dapat diterima,

KPID Provinsi Jawa Tengah yang

dimengerti

ada di jalan Tri Lomba Juang No. 6

dan

dijalankan

oleh

komunikan (Olii, 2013:22-23). Tuju-

Semarang

an dari strategi komunikasi ada tiga

2006:59).

(Rachmat

kriyantono,

yaitu komunikan mengerti apa yang

Sumber data yang digunakan

komunikator sampaikan, Andaikata

ada dua jenis yang pertama data

ia

primer data yang diperoleh dari

sudah

menerima,
diberikan

dapat

mengerti

maka

dan

penerimanya

sekertariataan

dan

agar

komisioner KPID Provinsi Jawa

yang

Tengah, yang kedua data sekunder

dinginkan oleh komunikator, dan

data yang diperoleh dari dokumen-

pada

tasi kegiatan yang di lakukan KPID

komunikan

pembinaan

karyawan

mengerti

akhirnya

apa

kegiatan

itu

dimotivasikan agar komunikan lebih

Provinsi

(Effendy,2008:32). Agar komunikasi

disampaikan melalui media massa.

yang

berhasil

Jawa

Tengah

yang

perlu

Untuk teknik pengumpulan

faktor-faktor

data peneliti menggunakan wawan-

penunjang dan penghambat antara

cara langsung kepada karyawan

lain pemilihan media komunikasi,

sekertariataan dan komisioner KPID

mengenai

Provinsi Jawa Tengah (Moleong,

mempertimbangkan

sasaran

komunikasi,

pengkajian tujuan pesan komunikasi,
peranan

komunikator

dalam

2004:186).
Observasi

melancarkan komunikasi (Effendy,

kegiatan

2008:35-39)

karyawan

Jenis penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif jadi peneliti
gambaran

dilakukan

sekertariataan

oleh
dan

komisioner KPID Provinsi Jawa

C. Metode Penelitian

memberikan

yang

mengamati

sedalam-

Tengah,
2006:61)

(Rachmat

kriyantono,

Studi dokumentasi laporan

waktu

dan

alat

yang

berbeda,

oleh

kemudian (Moleong, 2004:330-331).

karyawan sekertariataan dan komisi-

Teknik analisis data, Dalam

kegiatan

yang

dilakukan

oner KPID Provinsi Jawa Tengah

teknik

analisis

data

peneliti

(Rachmat kriyantono, 2006:62).

menggunakan analisis data model

menentukan

interaktif dari Miles dan Huberman

narasumber peneliti menggunakan

(1994:12) teknik ini menggunakan

teknik purposive sampling hal ini

menggunakan

dikarenakan data yang diperoleh dari

diantaranya

narasumber harus sesuai dengan

(data reduction), penyajian data

keinginan oleh peneliti selain itu

(data

narasumber

kesimpulan (Conclusions). Dalam

Dalam

di

rekomendasi

pilih

dari

dari

informen

proses

tiga
adalah

display),

reduksi

komponen
reduksi

dan

data

data

penarikan

data

yang

sebelumnya (Rachmat kriyantono,

diperoleh

2006:63).

kemudian data itu dihubungkan oleh

Validitas data yang diguna-

kemudian

diringkas

teori yang digunkan dan langkah

kan peneliti adalah kebenaran data

terakhir

dalam motode penelitian komunikasi

mengelompokan

penting, karena teori dan makna

diperoleh

yang

hasil

kemudian memberikan penjelasan

penelitian harus benar sesuai dengan

terkait dengan tema. Penyajian data

keadaan yang ada di lapangan.

dalam penyajian data melibatkan

Dalam

peneliti

langkah-langkah diantaranya adalah

menggunakan trianggulasi sumber

data satu dengan yang lainnya itu

adalah suatu proses dimana peneliti

saling

membandingkan

berkaitan.

akan

disusun

penelitian

dari

ini

dan

mengecek

yaitu

sesuai

peneliti

data-data

yang

dengan

tema

berurutan
Penarikan

dan

saling

kesimpulan

kembali derajat kepercayaan suatu

(Conclusions)

informasi yang diperoleh melalui

bersifat sementara, dan akan berubah

kesimpulan

masih

jika ditemukan bukti-bukti yang kuat

yang

mendukung

pengumpulan
Apabila

pada

data

tahap

berikutnya.

kesimpulan

yang

dilakukan

oleh

lembaga

penyiaran radio maupun televisi.

yang

Kedua KPID Provinsi Jawa

dikemukakan didukung oleh bukti-

Tengah menggunakan media dalam

bukti yang sesuai dengan yang ada

mensosialisasi

dilapangan, maka kesimpulan yang

Perilaku

dikemukakan

merupakan

(Standar Program isi siaran) salah

kredibel

satunya mensosialisasikan mengenai

kesimpulan

yang

(Sugiyono, 2011: 247-252).

P3

(Pedoman

Penyiaran)

dan

SPS

Undang-Undang penyiaran dengan
menggunakan media langsung dan

D. Hasil dan Pembahasan
Yang pertama KPID Provinsi

tidak langsung,

Tengah

kajian.

disini dimaksudkan KPID Provinsi

Kegiatan dari kajian ini bertujuan

Jawa Tengah mengundang lembaga

untuk meningkatkan sdm penyiaran,

penyiaran kesebuah tempat untuk

sehingga harapan dari kegiatan ini

diberikan

para pekerja di lembaga penyiaran

tayangan yang boleh dan tidak

bisa

ditayangkan

Jawa

membuat

mematuhi

undang-undang

media langsung

pembekalan

kepada

mengenai

masyarakat,

terkait tentang penyiaran, selain itu

membuat

membuat para pekerja di lembaga

penyiaran untuk membuat program

penyiaran itu memiliki kesadaran

acara

diri dalam membuat program acara

bagimasyarakat,

yang

bisa

masyarakat.
mahasiswa
diberikan

kesadaran

bisa

berdampak

bermanfaat

bagi

langsung

Mengundang

para

menyampaikan

dan

pelajar

pembekalan

untuk

mengenai

baik

sedangkan
adalah

penyiaran,

lembaga

tidak
dalam

undang-undang

mengenai

regulasi-

regulasi yang baru dan harus segera

dunia penyiaran, dari kegiatan ini

dilaksanakan

oleh

diharapkan mahasiswa dan pelajar

penyiaran

ini bisa meningkatkan daya kritis

telephone, melalui surat, melalui

mereka terkait dampak isi siaran

email

dengan

lembaga
menggunakan

[email protected],

melalui facebook KPID Provinsi

ada di Jawa Tengah, membentuk

Jawa

suatu

Tengah,

melalui

twitter

kelompok

yang

bernama

@kpidjateng, melalui sms, surat Jln

masyarakat pemantauan yang sudah

Trilombajung no 6 semarang, sms ke

dibelaki mengenai stadar program

0813260-26000. Jika menggunakan

siaran. Kelompok terdiri dari 35

media saja tidak akan kominikasi ini

masyarakat

tidak akan maksimal, untuk itu

Kabupaten dan Kota yang ada di

digunakanlah

Jawa Tengah.

dalam

teknik

komunikasi

menyam-paikan

pemantau

di

35

pesannya

Keempat adalah KPID Provi-

kepada lembaga penyiaran. Kalau

nsi Jawa Tengah memberikan sanksi

kaitannya dengan regulasi, aturan-

kepada lembaga penyiaran yang

aturan yang baru, hukum-hukum

melanggar. Yang terakhir KPID

yang baru KPID Provinsi Jawa

Provinsi Jawa Tengah memberikan

Tengah menggunakan teknik infor-

penghargaan kepada lembaga pe-

masi,

nyiaran.

kalau

kaitannya

peraturan-peraturan

dengan

yang

harus

E. Kesimpulan dan Saran

segera dilaksanakan oleh lembaga

KPID

penyiaran teknik yang digunakan

melakukan

adalah konstruksi sedangkan kalau

meningkatkan sumber daya manusia

kaitannya dengan pelanggaran teknik

dibidang penyiaran dan meningkat

yang digunakan adalah persuasif.

daya kritis mahasiswa atau pelajar

Jawa

Provinsi

Jawa

kajian-kajian

Tengah
untuk

Ketiga adalah KPID Provinsi

mengenai media radio dan televisi.

Tengah

Melakukan

melakukan

peng-

pengawasan

secara

awasan langsung terhadap isi siaran

langsung terhdap kegiatan penyiaran

yang

yang dilakukan lem-baga penyiaran.

dilakukan

oleh

lembaga

penyiaran. Karena keterbatasan alat

Menggunakan

yang dimiliki KPID Provinsi Jawa

mensosialisasi

Tengah dalam menjangkau semua isi

(Pedoman Perilaku Penyiaran dan

siaran lembaga penyiaran radio yang

Standar

media
P3

Program

dan

untuk
SPS

Siaran).

Menggunakan

teknik

komunikasi

agar pesan yang disampaikan dapat
diterima

dan

dilaksanakan

lembaga

penyiaran.

oleh

penyiaran yang melanggar itu
disesuaikan dengan kategorinya.
2. Praktis

Memberikan

Bagi peneliti selanjutnya, dengan

sanksi untuk memberikan efek jera

melihat penelitian ini dapat me-

kepada lembaga penyiaran yang

mberikan informasi secara ter-

melang-gar isi siaran. Memberikan

tulis maupun sebagai referensi

penghargaan

dalam melakukan penelitiannya.

untuk

apresiasi

memberikan

terhadap

lembaga

penyiaran yang mema-tuhi Undang-

G. Persantunan
Dalam penelitian ini peneliti

Undang penyiaran.

mengucapkan terimakasih kepada

Saran

bapak M Toharudin Spd. MA dan

1. Akademis

Drs. Joko Sutarso, M.Si selaku

Sebelum karyawan baru
yang

bekerja

lembaga

Budi Santoso, S.Sos, M.Si selaku

sebaiknya

dosen penguji skripsi yang selalu

di

penyiaran,
melaporkannya

pembeimbing sekripsi I,II, Bapak

kepada

KPID

memberikan

masukan-masukan

Provinsi Jawa Tengah untuk

terkait dalam mengerjakan sekripsi

diberikan pembekalan, hal ini

sehingga

dapat meningkatkan sumber daya

menyelesaikannya.

manusia di bidang penyiaran

peneliti

dapat

Terimakasih kepada ketua

bisa

sekertariatan KPID Provinsi Jawa

isi

Tengah Drs. Agus Heru Aryanto

ada

seluruh karyawan komisioner dan

pengelompokan jenis pelangga-

sekretariatan KPID Provinsi Jawa

ran isi siaran, mana kategori

Tengah yang telah membantu dalam

pelanggaran yang ringan, sedang

memberikan data yang dibutuhkan

maupun

oleh peneliti selain itu memperlancar

secara

tidak

mengurangi
siaran.

langsung
pelanggaran

Sebaiknya

berat,

penanganan

bagi

selain

itu

lembaga

penelitian

dalam

urusan

terkait

perijinan

dalam

melakukan

Televisi Bahan Ajar di Perguruan

penelitian dilapangan.

tinggi edisi 2. Jakarta: PT. indeks

DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied. 2006, Pengantar Ilmu
Komunikasi.

Jakarta

:

PT

RajaGrafindo Persada.
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik
Praktis,

Riset

Komunikasi.

Jakarta:

Kencana

Onong, Uchjana Effendy 2009, Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

P3SPS tahun 2012
Risdiawan

2009,

Ilmu

Komunikasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi
Penelitian

Olii. Helena. 2013. Reportase Radio dan

Kualitatif.

PT. Remaja Rosdakarya

Bandung:

Sugiyono. 2011. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfab

Dokumen yang terkait

Peranan Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Provinsi Jawa Barat Melalui Pembinaan Pada Media Televisi Di Bandung Dalam Meningkatkan Kualitas Penyiaran

5 45 171

Strategi Komunikasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat Dalam Menerapkan Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (P3&SPS) Di Stasiun Televisi Lokal Di Bandung

0 2 1

SMS GATEWAY UNTUK SISTEM PENGADUAN PELANGGARAN PROGRAM PENYIARAN PADA KPID PROVINSI JAWA TENGAH.

0 3 6

PENDAHULUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal Antara Pimpinan Dan Staf Sekretariatan Dinas Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Tengah).

0 6 23

Strategi Komunikasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Strategi Komunikasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Tengah Dalam Meminimalisasi Pelanggaran Isi Siaran Lembaga Penyiaran Swasta Di Jawa Tengah Agustus 2014.

0 0 13

PENDAHULUAN Strategi Komunikasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Tengah Dalam Meminimalisasi Pelanggaran Isi Siaran Lembaga Penyiaran Swasta Di Jawa Tengah Agustus 2014.

0 4 30

Pengaruh Kpid Jawa Barat Award 2009 Terhadap Peningkatan Kualitas Isi Siaran Lembaga Penyiaran.

0 0 2

STRATEGI KOMUNIKASI KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) PROVINSI JAWA TENGAH DALAM PROSES SOSIALISASI PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH TAHUN 2013.

0 0 1

Gaya komunikasi kepemimpinan KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Jawa Timur dengan stakeholder televisi dan radio.

0 2 117

PRAKTEK KERJA DIVISI MEDIA MONITORING DI KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH (KPID) JAWA TIMUR DALAM MENGAWASI TELEVISI LOKAL

0 2 13