HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Motivasi Kerja Guru Di SMK Negeri 1 Juwiring.

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS
DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk Memenuhi sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-I)
Psikologi

Diajukan oleh :
NORMA ROSALIA DIAN PERMATASARI
F100 100 197

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPIAN DEMOKRATIS DENGAN
MOTIVASI KERJA GURU DISMK NEGERI 1 JUWIRING

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

untuk Memenuhi sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-I)
Psikologi

Diajukan oleh :
NORMA ROSALIA DIAN PERMATASARI
F100 100 197

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPIAN DEMOKRATIS DENGAN
MOTIVASI KERJA GURU DISMK NEGERI 1 JUWIRING

NORMA ROSALIA DIAN P
Mohammad Amir
norma.rosalia@ymail.com
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstraksi:

Motivasi kerja guru adalah proses dimana seorang tenaga pendidik
melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu yang
brhubungan dengan prosos kegiatan belajar mengajar, dimana kebutuhan tersebut
dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja. Salah satu faktor yang
mempengaruhi motivasi kerja yaitu gaya kepemimpian demokratis. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis
dengan motivasi kerja guru diSMK N 1 Juwiring. Hipotesis yang diajukan adalah
ada hubungan positif antara gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi
kerja guru diSMK N 1 Juwiring.
Populasi penelitian yang diambil peneliti adalah semua guru SMK Negeri
1 Juwiring. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan studi
populasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat ukur
psikologis yaitu skala gaya kepemimpinan demokratis dan skala motivasi kerja.
Analisis data menggunakan korelasi product moment.
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu: (1) Ada hubungan positif antara
gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja. Hal ini ditunjukkan
dengan hasil rxy= 0,378 dengan sig. = 0,001 (p ≤ 0,01). (2) Kategori gaya
kepemimpinan demokratis tergolong tinggi dengan rerata empirik (ME) = 114,75
dan rerata hipotetik (RH) = 87,5. (3) Kategori motivasi kerja tergolong tinggi
dengan rerata empirik (ME) = 59,20 dan rerata hipotetik (RH) = 45. (4)

sumbangan efektif gaya kepemimpinan demokratis terhadap motivasi kerja
sebesar 0,143 atau 14,3 %. Hal ini berarti masih terdapat 85,7% dari beberapa
variabel lain, selain variabel gaya kepemimpinan demokratis yang mempengaruhi
motivasi kerja guru.

Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan Demokratis dan Motivasi Kerja

lebih baik, dan tidak mudah puas

PENDAHULUAN
manusia

dengan hasil yang telah dicapai,

merupakan salah satu faktor produksi

sementara ada pula orang sudah

yang memberikan sumbangan besar


merasa puas dengan prestasi yang

terhadap usaha pencapaian tujuan

sedang-sedang

suatu

tergolong untuk meraih prestasi yang

Sumber

daya

lembaga

pendidikan.

saja


dan

tidak

dalam

lebih baik lagi. Bahkan ada juga

sekolah kesehariannya merupakan

individu yang terlihat asal-asalan saja

suatu

dalam

dalam bekerja, mudah putus asa, dan

berbagai bidang yang ada dalam


menganggap tugas yang diterima

sekolah di mana unsur manusia

sebagai beban. Pada kenyataannya

sebagai salah satu asset penting

bahwa

organisasi menjadi motor penggerak

mempunyai motivasi kerja yang

putaran

tinggi, karena kadang justru terjadi

Implementasi


tugas

manifestasi

memiliki

roda

guru

positif

organisasi

kontribusi

yang

penurunan.


terhadap

tenaga

perkembangan organisasi di masa
Menyadari

hal

tidak

Banyak

pengajar

berperilaku

tersebut,

semua


karyawan

kasus
sekarang

indisipliner.

pada
ini

Perilaku

peningkatan kualitas mengajar guru

indisipliner mungkin terlihat sepele.

menjadi hal yang penting untuk

Namun pada kenyataannya hal-hal


dikemukakan dalam kajian ini, agar

tersebut dapat berdampak buruk bagi

dapat termotivasi kerja yang tinggi,

para murid seperti hasil nilai ujian

sehingga dapat meningkatkan kinerja

nasional yang turun.
Dalam

individu dan kinerja sekolah, yang
secara

tidak

langsung


belakangan

akan

beberapa
ini,

tahun

beberapa

topik

berpengaruh terhadap peningkatan

media massa menyoroti

perilaku

mutu lulusan. (Semueil, 2011)

indisipliner yang dilakukan para

Robbins (2008) dalam suatu

guru. Misalnya saja Koran Suara

organisasi akan banyak melihat ada

Merdeka Jawa Tengah menyoroti

idividu yang motivasinya tinggi,

para guru yang pada jamnya sekolah

rajin dan tekun dalam bekerja, selalu

tetapi berada ditempat pembelanjaan

berusaha mencapai prestasi yang

di

1

Semarang,

kisah yang

sama

terjadi beberapa tahun sebelumnya

pengajaran,

peraturan

perundang-

di sebuah sekolah tinggi di Bandung

undangan di bidang pendidikan, dan

di mana disaat jam sekolah terdapat

berbagai input serta kondisi proses

beberapa guru berada dilingkungan

lainnya. (Samueil, 2011).
Semueil (2011) berdasarkan

sekolah.
Salah satu masalah yang sering

penelitian

muncul dalam dunia pendidikan pada

ditemukan

era otonomi dewasa ini adalah masih

kepemimpinan dapat mempengaruhi

rendahnya

kerja

motivasi kerja guru SMK Negeri

dari

Manado. Yang artinya bahwa gaya

rendahnya

kepemimpinan seperti bertanggung

motivasi

guru.Banyaknya
masyarakat,

keluhan
akibat

yang

dilakukannya

bahawa

prestasi belajar siswa, dan bahkan

jawab,

berdampak pada keresahan orang tua

memberdayakan staf, menyelesaikan

siswa yang status sosial ekonominya

konflik,

menengah keatas yang telah banyak

dapat meningkatkan motivasi kerja

mengeluarkan

guru

biaya

tambahan

menjalin

gaya

kerja

pengambilan

yang

meliputi

sama,

keputusan

memenuhi

pendidikan diluar sekolah (kursus).

kebutuhan,

Fenomena

menyenangi profesi, mendapatkan

ini

muncul

karena

mendapat

jaminan,

status, dan kondisi kerja.

rendahnya perolehan Nilai Ebtanas

Berdasarkan hasil pengamatan

Murni (NEM) anak mereka, dan
tercantum

sementara yang dilakukan peneliti

dalam Daftar Nilai Ebtanas Murni

dilapangan pada awal tahun 2014

(DANEM) sering menjadi sorotan

didapatkan hasil adanya perilaku

dalam

indisipliner yang dilakukan oleh

keabsahan

nilai

wacana

yang

Pendidikan

di

Indonesia.

Diakui

bahwa

mutu

beberapa

pendidikan

pada

umumnya

dan

kesekolah

guru

seperti

terlambat,

datang
terlambat

prestasi belajar siswa di sekolah pada

masuk kelas, tidak semangat, saat

khususnya merupakan hasil dari

mengajar hannya diberikan tugas

suatu proses interaksi berbagai faktor

kemudian ditinggal pergi, terpaku

seperti: guru, siswa, kurikulum, buku

hannya

paket,

mengajar, dan lain-lain. Perilaku-

laboratorium,

metodologi

2

dengan

satu

metode

perilaku

tersebut

kurang

optimalnya

bekerja.Kurang
dalam

rendahnya

guru

kerja,

dalam

optimalnya

nekerja

pekerjaan, kondisi kerjaan, kondisi

memperlihatkan

kerja

kehidupan

Didalam

kepemimpinan

demokratis ini seseorang pemimpin

yang

menempatkan

dimiliki guru.
Menyadari

hal

pribadi

pekerjaannya sendiri.

guru

mengidikasikan

motivasi

gaji,

faktor

tersebut,

manusia

sebagai

terpenting

dalam

peningkatan kualitas mengajar guru

kepemimpinan

menjadi hal yang penting untuk

berdasarkan

dikemukakan dalam kajian ini, agar

orientasi pada hubungan dengan

dapat termotivasi kerja yang tinggi,

anggota organisasi guna mencapai

sehingga dapat meningkatkan kinerja

apa yang menjadi tujuan dalam

individu dan kinerja sekolah, yang

organisasi

secara

kepemimpinan

tidak

langsung

akan

yang
dan

dilakukan

mengutamakan

tersebut.

Dalam

demokratis

berpengaruh terhadap peningkatan

seorang

mutu

Wulani

menjelaskan kepemimpinannya ia

(2005) motivasi kerja juga sangat

selalu bekerja sama dengan para

bergantung pada persepsi pekerja

bawahannya,

baik

terhadap

pengambilan

suatu

lulusan.

Menurut

pengalaman

pekerjaan

pemimpin

ini
dalam

itu

dalam

keputusan

mereka. ketika motivasi ekstrinsik

ataupun dalam penentuan strategi

(misalnya gaji, posisi, kenyaman

usaha pencapaian tujuan bersama.

kerja, jaminan kerja) mereka tidak

(Maya Ilahisa, 2011). Oleh karena itu

terpenuhi

maka

pemimpin harus dapat menggunakan

dapat muncul persepsi negatif dan

gaya kepemimpinnya secara tepat

berkurangnya

agar

oleh

organisasi,

keyakinan

pekerja

secara

langsung

dapat

terhadap hubungan perjanjian kerja.

memotivasi.

Gaya

Diperkuat oleh Harsey- Blancard

demokratis

yang dijalankan oleh

(1995) yaitu status, hubungan antar

seorang

pemimpin

manusia,

mempengaruhi perilaku orang lain

peraturan
administrasi,

supervisi,
perusahaan
jaminan

peratuan-

sesuai

dan

dengan

kepemimpinan

dalam

keinginannya

itu

dipengaruhi oleh sifat pemimpin itu

dalam

3

sendiri.

Pemimpin

dengan

kepemimpinan demokratis dengan

gaya

motivasi kerja?”

kepemipinan demokratis yang baik
akan menciptakan motivasi yang

Tujuan dari penelitian ini adalah

tinggi didalam diri setiap bawahan

untuk mengetahui: 1) Hubungan

serta

antara

kurang

adanya

peranan

gaya

kepemimpinan

kepemimpinan dalam menciptakan

demokratis dengan motivasi kerja. 2)

komunikasi yang harmonis serta

Tingkat

memberikan

pegawai,

demokratis. 3) Tingkat motivasi

akan menyebabkan motivasi kerja

kerja. 4) Seberapa besar sumbangan

yang rendah. Setiap pemimpin pada

efektif

dasarnya memiliki perilaku yang

demokratis terhadap mptivasi kerja.

pembinaan

Gaya

kepemimpinan

gaya

kepemimpinan

para

Ada hubungan positif antara gaya

pengikutnya, perilaku para pemimpin

kepemimpinan demokratis dengan

itu

motivasi kerja guru di SMK N 1

berbeda

dalam

memimpin

disebut

dengan

gaya

kepemimpinan

demokratis.

Juwiring.

Kepemimpinan

mempunyai

METODE PENELITIAN
Populasi penelitian yang diambil

hubungan yang sangat erat dengan
motivasi.
seorang

Karena

peneliti adalah semua guru SMK

keberhasilan

pemimpin

Negeri

dalam

1

Juwiring.

teknik

sampel

dalam

menggerakkan orang lain dalam

pengambilan

mencapai

telah

penelitian ini menggunakan teknik

ditetapkan sangat tergantung kepada

dengan studi populasi yaitu semua

kewebiwaan, dan juga pemimpin itu

subjek yang ada digunakan dalam

didalam

penelitian. Pengumpulan data dalam

tujuan

yang

menciptakan

motivasi

didalam diri bawahan.

penelitian ini menggunakan alat ukur

Maka dalam hal ini peneliti akan

psikologis

yaitu

mengkaji tentang hubungan antara

kepemimpinan

gaya

disusun

kepemimpinan

demokratis

skala

gaya

demokratis

yang

berdasarkan

pada

dengan motivasi kerja, sehingga

berdasarkan pada aspek-aspek yang

didapatkan rumusan masalah yaitu:

dikemukakan oleh Kartono (Fahmi,

“apakah ada hubungan antara gaya

2013). Aspek yang dikemukakan

4

meliputi: 1) Memadu, menuntun,

semakin rendah pula motivasi kerja

membimbing,

guru.

bawahannya.

dan
2)

Memberi

membangunkan
kerja

membangun

Hasil penelitian ini sesuai dengan

atau

pendapat

motivasi-motivasi

3)Mengemudi

4)Menjalin

mengemukakan

organisasi.

jaringan-jaringan

komunikasi

yang

Memberikan

baik.

(2005)

bahwa

yang

pemimpin

yang demokratis akan melakukan
upaya

5)

supervisi

Kartono

atau

membimbing,

mengarahkan

memandu,

dan

pengawasan yang efisien dan skala

pikiran,

motivasi

disusun

seseorang untuk mencapai tujuan

berdasarkan pada aspek-aspek yang

bersama. Hal ini menunjukan bahwa

dikemukakan oleh Siagian (2004): 1)

seorang

tujuan. 2) usaha. 3) kebutuhan.

mempengaruhi perilaku bawahannya.

Analisis data menggunakan korelasi

Hal ini juga sesuai dengan pendapat

product moment.

Siagan (2002) yang menyatakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

terwujudnya motivasi kerja tidak

kerja

Berdasarkan

yang

hasil

perhitungan

persaaan

mengontrol
atau

perilaku

pimpinan

akan

lepas dari peran seorang pemimpin,

teknik analisis product moment dari

yang

Pearson

kepemimpinan demokratis. Hal ini

dengan

menggunakan

salah

satunya

gaya

program SPSS (Statistical for Social

juga

Science) version 15.0 for windows

Wisnuwardhana (2001) faktor-faktor

dapat

lingkungan

diketahui

nilai

koefisien

sesuai

dengan

berperan

pendapat

memelihara

korelasi (r) sebesar 0,378; p = 0,001

faktor-faktor motivasi kerja, faktor-

(p ≤ 0,01) artinya ada hubungan

faktor lingkungan itu sendiri terdiri

positif antara gaya kepemimpinan

dari

demokratis dengan motivasi kerja

pengakuan,

guru.

Semakin

kepemimpinan

faktor

intrinsik
pekerjaan

(prestasi,
yang

tinggi

gaya

dilakukan, dan tanggung jawab) dan

demokratis

maka

faktor

ekstrinsik

(administrasi

semakin tinggi motivasi kerja guru,

terhadap

sebaliknya semakin rendah gaya

supervisi/atasan/pengawas, hubungan

kepemimpinan

antar karyawan, kondisi kerja, status)

demokratis

maka

5

kebijakan,

dan gaya kepemimpinan demokratis

demokratis yang tergolong sangat

termasuk didalam faktor ekstrinsik

tinggi terdapat 30,77% (15 orang).

dari

motivasi

kerja

yaitu

Penjelasan di atas dapat diketahui

supervisi/atasan/pengawas.
Berdasarkan
diketahui

hasil

analisis

variabel

gaya

kepemimpinan
mempunyai

bahwa

dan

jumlah

terbanyak menempati kategori tinggi.
Hal

demokratis

rerata

prosentase

ini

dapat

diartikan

bahwa

persepsi

guru

terhadap

gaya

empirik (RE)

kepemimpinan demokratis di SMK

sebesar 114,75 dan rerata hipotetik

Negeri 1 Juwiring sudah memenuhi

(RH) sebesar 87,5 yang berarti

faktor dalam gaya kepemimpinan

persepsi

gaya

demokratis antara lain pemimpin

kepemimpinan demokratis di SMK

memiliki rasa saling mempercayai,

Negeri 1 Juwiring tergolong tinggi.

memperhitungkan

Dari

gaya

bawahan, memperhitungkan faktor

kepemimpinan demokratis di SMK

motivasi kerja para bawahan dalam

Negeri 1 Juwiring diketahui bahwa

menyelesaikan

tidak ada persepsi guru terhadap

dipercayakan

gaya kepemimpinan demokratis yang

pengakuan

tergolong sangat rendah ditunjukkan

secara tepat dan professional. Selain

dengan skor 0% (0 orang); persepsi

itu,

guru terhadap gaya kepemimpinan

menginspirasi

pengikut

demokratis yang tergolong rendah

mementingkan

kepentingan

terdapat 1,54% (1 orang), persepsi

dengan kepentingan pribadi. Kartono

guru terhadap gaya kepemimpinan

(dalam Fahmi, 2013).

guru

hasil

demokratis

terhadap

kategorisasi

yang tergolong sedang

perasaan

tugas-tugas

yang

padanya

dan

atas

status

pimpinan

bawahan

harus

Berdasarkan

hasil

bisa
untuk
tim

analisis

1,54% (1 orang), persepsi guru

diketahui variable motivasi kerja

terhadap

kepemimpinan

guru mempunyai rerata empirik (RE)

demokratis yang tergolong tinggi

sebesar 59,20 dan rerata hipotetik

66,15% (48 orang), persepsi guru

(RH)

terhadap

motivasi kerja guru di SMK Negeri 1

gaya

gaya

kepemimpinan

sebesar

45

yang

berarti

Juwiring tergolong tinggi. Dari hasil

6

kategorisasi dapat diketahui bahwa

maka akan terlihat peilaku extra-role

tidak ada karyawan di SMK Negeri 1

karyawan didalam suatu organisasi

Juwiring yang memiliki motivasi

atau

kerja

rendah,

hubungan yang baik antara pimpinan

ditunjukkan dengan skor 0% (0

dan karyawan serta antar karyawan

orang); terdapat 1,54% (1 orang)

dengan karyawan. Hasil penelitian

guru yang memiliki motivasi kerja

ini memiliki hasil yang sama dengan

guru yang tergolong rendah; 1,54%

penelitian yang dilakukan Semueil

(1

memiliki

(2011) berdasarkan penelitian yang

motivasi kerja guru yang tergolong

dilakukannya ditemukan bahwa gaya

sedang; terdapat 66,15% (43 orang)

kepemimpinan dapat mempengaruhi

guru yang memiliki motivasi kerja

motivasi kerja guru SMK Negeri

guru yang tergolong

tinggi serta

Manado, hal ini akan membuat guru

terdapat 30,77% (20 orang) guru

lebih hati-hati berusaha mencapai

yang memiliki motivasi kerja guru

target

yang tergolong sangat tinggi.

Selain itu, guru yang mempunyai

guru

orang)

guru

Penjelasan

sangat

yang

tersebut

diketahui

bahwa

prosentase

jumlah

terbanyak

instansi

yang

sehingga

diharapkan

tercipta

sekolah.

dapat

motivasi kerja yang tinggi akan

dan

mempunyai kedisiplinan yang tinggi.

menempati

Guru

ini

dapat

berhadapan

dengan

masalah

diartikan bahwa guru di SMK Negeri

pelanggaran

disiplin,

sehingga

1 Juwiring memili motivasi kerja

sekolah juga tidak akan merasa rugi

yang tinggi dan sudah memenuhi

mempunyai guru tersebut. Tingkah

faktor-faktor ekstrinsik dari motivasi

laku lain yang diperlihatkan oleh

kerja antara lain kondisi lingkungan

guru

kerja, kompensasi yang memadai,

imajinasi tinggi dan daya kombinasi.

kategori

tinggi.

atasan/pengawas,

Hal

jaminan

tersebut

bermotivasi

Sumbangan

karir,

akan

tinngi

efektif

adalah

(SE)

status dan tanggung jawab serta

variabel

peraturan

(Sayuti,

demokratis terhadap motivasi kerja

2006). Dengan terpenuhinya setiap

pada guru di SMK Negeri 1 Juwiring

faktor-faktor dari motivasi kerja

sebesar

yang fleksiel.

7

gaya

jarang

14,3%

kepemimpinan

ditunjukkan

oleh

koefisien determinan (r2)=

karyawan

0,143.

dalam

perusahaan.

(Sutarno & Albertus, 2007).

Hal ini memiliki arti bahwa masih

Sebuah

terdapat 85,7%. faktor lain yang

penelitian

tentunya
adapun

mempengaruhi di luar faktor gaya

terdapat

kelemahan,

kepemimpinan demokratis

kelemahan

dalam

seperti

antara

kerja,

populasi dan sampel yang digunakan

tanggung jawab,

keterbatasan

ini

pemberian gaji, kondisi lingkungan
pangkat,

lain,

penelitian

jumlah

dalam penelitian ini, peneliti kurang

prestasi kerja.
Gaya

mendalam

Kepemimpinan

dalam

mengungkap

Demokratis mempunyai pengaruh

variabel-variabel

langsung

terhadap

pernyataan-pernyataan didalam skala

motivasi kerja. Gaya Kepemimpinan

kurang singkat, padat dan jelas

Demokratis mampu mendefinisikan,

sehingga kurang mudah dipahami

mengkomunikasikan

oleh responden, selain itu jumlah

dan

positif

dan

yang

mengartikulasikan visi organisasi,

subyek

dan bawahan harus menerima dan

menyebabkan tidak dapat dilakukan

mengakui kredibilitas pemimpinnya.

generelisasi terhadap hasil penelitian,

Hal

sehingga

ini

sangat

diperlukan oleh

yang

hasil

relatif

diukur,

penelitian

sedikit

hanya

seorang pemimpin, karena ini akan

berlaku di tempat penelitian saja

dapat meningkatkan tingkat motivasi

yaitu di SMK negeri 1 Juwiring.

kerja pada karyawan. Komunikasi

KESIMPULAN

antara atasan-bawahan harus terjalin

1. Ada hubungan positif yang sangat

supaya

tidak

dapat

terjadi

signifikan

antara

gaya

kesalahpahaman dalam melakukan

kepemimpinan demokratis dengan

suatu kegiatan di organisasi tersebut

motivasi

dan konflik dapat diminimalisasikan.

semakin

Konflik yang muncul antar karyawan

kepemimpinan demokratis, maka

ataupun

semakin tinggi pula motivasi kerja

atasan,

ini

dapat

menurunkan tingkat motivasi kerja

guru.

karena hubungan yang tidak sehat
dapat

mempengaruhi

kinerja

8

kerja

guru.

tinggi

Artinya
gaya

2. Gaya kepemimpinan demokratis

bawahannya,

pada SMK N 1 Juwiring tergolong

mengadakan

tinggi.

atau pengajian 1 atau 2 bulan sekali
dikediaman

3. Tingkat motivasi kerja pada guru

dengan

cara

pertermuan keluarga

kepala

sekolah

atau

SMK N 1 Juwiring tergolong

mungkin dikediaman bawahannya

tinggi. subjek tergolong normal

secara bergilirian setiap bulannya.

yang memiliki kategori tinggi.

2.

Diharapkan

4. Sumbangan efektif (SE) gaya
kepemimpinan

Bagi Guru
dapat

mempertahankan

demokratis

motivasi

kerja

terhadap motivasi kerja sebesar

guru. Hal ini dapat dengan cara ikut

14,3% ditunjukkan oleh R squared

berpartisipasi dalam kegiatan yang

= 0,143. Berarti masih terdapat

diadakan

85,7%

oleh

instansi

seperti

lain

yang

mengikuti lomba-lomba, pengajian

motivasi

kerja.

serta semua kegiatan agar tercipta

gaya kepemimpinan demokratis,

hubungan yang baik antar guru atau

misalnya golongan, umur, gaji

karyawan maupun dengan atasan

jaminan finansial dan sosial, mutu

sehingga organisasi semakin maju.

pengawasan,

3.

variabel

mempengaruhi

prestasi,

Diharapkan

penghargaan, kenaikan jabatan,

maka

dapat

memberikan wacana pemikiran dan

pujian, promosi, rekan kerja.

dan

Bagi Ilmuwan Psikologi

Berdasarkan hasil penelitian

pengembangan

kesimpulan

khususnya tentang hubungan antara

yang

penulis

diperoleh,

gaya

memberikan

ilmu

kepemimpinan

pengetahuan

demokratis

sumbangan saran yang diharapkan

dengan motivasi kerja guru, dan

dapat bermanfaat, yaitu :

diharapkan memberikan sumbangan

1.

informasi

Bagi Kepala Sekolah

menambah

kepala

sekolah

pengetahuan untuk hasil penelitian

mempertahankan

gaya

serta pengembangan dalam bidang

Diharapkan
dapat

guna

kepemimpinan demokrtais. Hal itu

psikologi

dapat dilakukan dengan menjaga

sehingga dapat dipakai sebagai bahan

silahturohmi yang baik dengan para

9

industri

pendidikan

penyempurnaan

Hilmi. (2011). Gaya Kepemimpinan
Demokratis Dan Perilaku
Kewarganegaraan

penelitian

selanjutnya.
4.

Bagi Peneliti Lain
Bagi

peneliti

lain

Kartono, Kartini. 2005. Pemimpin
dan Kepemimpinan. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.

yang

tertarik untuk mengadakan penelitian
yang

sama

diharapkan

dapat

Lusiana.
2005.
Hubungan
Kepemimpinan Demokratis
dengan Motivasi Kerja Guru
di SDN Sudimara Ciledug.
Program Studi Manajemen
Pendidikan
Jurusan
Kependidikan Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Volume 2, Nomor 4

mengungkap lebih dalam dengan
meningkatkan
penelitian.

kualitas

Penulis

hasil

menyarankan

untuk lebih memperluas populasi,
melengkapi

dengan

teknik

pengumpulan data yang lain atau
menyertakan variabel dari faktorfaktor

lain

yang

Siagian. 2004. Kiat Meningkatkan
Produktivitas Kerja. Jakarta :
Rineka Cipta.

mempengaruhi

motivasi kerja sehingga penelitian ini
dapat

digunakan

sebagai

bahan

Susanto, A.B. 1997. Budaya
Perusahaan Manajemen &
Persaingan Bisnis. Jakarta :
PT Elex Media Komputindo.

referensi untuk pengembangan bagi
penelitian selanjutnya terutama yang
berkaitan
kepemimpinan

dengan
demokratis

gaya
Semueil I Wayan. September 2011.
Hubungan
Gaya
Kepemimpinan
Kepala
Sekolah dengan Motivasi
Kerja Guru SMK Negeri 1
Manado. Volume 2, Nomor
2, hal 83-97.

dan

motivasi kerja.
DAFTAR PUSTAKA.
Fahmi,

Dian. 2013. Hubungan
Antara Gaya Kepemimpinan
Demokratis
Dengan
Kepuasan
Kerja
Pada
Organisasi Pecinta Alam Di
Universitas Muhammadi yah
Surakarta. Skripsi (Tidak
Diterbitkan). Surakarta :
Fakultas
Psikologi
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

10

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kinerja Guru Di Smp Negeri 1 Ngemplak.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kinerja Guru Di Smp Negeri 1 Ngemplak.

0 3 16

BAB 1 PENDAHULUAN Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kinerja Guru Di Smp Negeri 1 Ngemplak.

0 2 8

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Motivasi Kerja Guru Di SMK Negeri 1 Juwiring.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Motivasi Kerja Guru Di SMK Negeri 1 Juwiring.

0 3 8

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KEPUASAN KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kepuasan Kerja Guru Di Smk Negeri 1 Juwiring.

0 3 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kepuasan Kerja Guru Di Smk Negeri 1 Juwiring.

0 2 11

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KEPUASAN KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kepuasan Kerja Guru Di Smk Negeri 1 Juwiring.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kepuasan Kerja Karyawan.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Kepuasan Kerja Karyawan.

1 3 18