Deskripsi kematangan pribadi siswa kelas X SMA Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI KEMATANGAN PRIBADI SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:
Veronica Desty Nataliana
061114022

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI KEMATANGAN PRIBADI SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2012/2013
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling


Disusun oleh:
Veronica Desty Nataliana
061114022

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN


Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Orang Tuaku Bapak Ichwanto dan Ibu Sumarni
2. Kakakku Ch.Dessy Suryani
3. Anakku Stefanus Reiner Pracanda

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

Berharap kepada anugerah Tuhan
“Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga.
Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya,
seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya,

demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia
mengasihani kita. Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami, sebab kami
sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman dengan
penghinaan orang-orang yang sombong” (Mazmur 123)

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.


Yogyakarta, 19 Agustus 2013
Penulis

Veronica Desty Nataliana

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Veronica Desty Nataliana


NIM

: 061114022

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“Deskripsi Kematangan Pribadi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Srandakan
Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 19 Agustus 2013
Yang menyatakan


Veronica Desty Nataliana

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI KEMATANGAN PRIBADI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1
SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
Veronica Desty Nataliana
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan memperoleh
gambaran mengenai tingkat kematangan pribadi siswa kelas X SMA Negeri 1

Srandakan Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Masalah yang diteliti
adalah “Seperti apakah kematangan pribadi siswa kelas X SMA Negeri 1
Srandakan Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013?”.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1
Srandakan Bantul Yogyakarta yang berjumlah 80 siswa.Instrumen penelitian ini
berupa 30 item. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan membuat
tabulasi skor masing-masing item, menghitung skor masing-masing item, dan
mengkategorisasikan tingkat kematangan pribadi berdasarkan lima kategori yaitu
kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan pribadi para siswa
kelas X SMA Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013
termasuk dalam kategorisasi sangat tinggi dan tinggi. Termasuk dalam
kategorisasi sangat tinggi ada 26 siswa (32%), dan termasuk dalam kategori tinggi
ada 54 siswa (68%).

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
DESCRIPTION OF PERSONAL MATURITY OF THE TENTH GRADE
STUDENTS AT SMA NEGERI 1 SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA
IN 2012/2013 ACADEMIC YEAR
by
Veronica Desty Nataliana
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
This study belong to a descriptive research that aims to get a description
about the personal maturity of the tenthgrade students at SMA Negeri 1
Srandakan Bantul Yogyakarta in 2012/2013 academic year. The problem
formulated is “What is the level of personal maturity of the tenthgrade students at
SMA Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta in 2012/2013 academic year?”
The type of the research is descriptive research. The subject in this research

is all of the tenth grade students at SMA Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta
in 2012/2013 academic year which consists of 80 students. The instrument used in
this research is a questionnaire of personal maturity consisting of 30 items. The
technique of data analysis is by making score tabulation of each item, calculating
the total score of each item, and categorizing the level of personal maturity based
on five categories, ie. very low, low, medium, high, and very high.
The result shows that the level of maturity of the tenth grade students at SMA
Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta in 2012/2013 academic year is very high
and high. There are 26 students (32%) belong to the category of very high and 54
students (68%) belong to the category of high.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria, atas segala rahmat
dan pendampingan-Nya sehingga skripsi ini dapat selesai. Berkat penyertaan dan
bimbingan-Nya, penulis mendapatkan kekuatan dan semangat untuk tekun dalam
penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disususun untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan
Konseling.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik
tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu mengucapkan terima
kasih kepada:
1. A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., Psi., M.A., selaku Dosen Pembimbing yang
dengan

penuh kesabaran, keramahan, ketulusan hati, pengertian telah

memberikan bimbingan petunjuk, masukan, pikiran, waktu, tenaga, dan
dukungan kepada peneliti sehingga tersusunnya skripsi ini.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Dra. Suti Sulasi, selaku guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 1
Srandakan Bantul Yogyakarta.
4. Seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta tahun
ajaran 2012/2013, atas kerjasamanya dalam pengisian kuesioner Kematangan
Pribadi.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Bapak dan Ibu tercinta Ichwanto dan Sumarni atas doa, dukungan, perhatian,
cinta, biaya yang telah diberikan.
6. Anakku tersayang Stevanus Reiner Pracanda yang menjadi motivator
menyelesaikan skripsi, serta suami tercinta Widi atas dukungan, dan perhatian
7. Kakakku termanis CH.Dessy Suryani atas doa, motivasi, perhatian serta cinta
yang telah diberikan.
8. Sr. Rita, Mia, Dian yang telah memberikan masukan yang berguna dan
semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu per satu
namun telah banyak membantu.

Disadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu saran dan
kritik terhadap karya ini sangat disyukuri dan dihargai. Akhirnya semoga skripsi
ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Terima kasih.

Penulis

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO………………………………………………………… v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi
PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
E. Definisi Operasional ............................................................................ 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 6
A. Kematangan Pribadi Menurut Gordon Allport

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1. Pengertian Kepribadian ................................................................ 7
2. Aspek-Aspek Kepribadian ............................................................ 8
3. Faktor-Faktor Kematangan Pribadi ................................................ 12
4. Kriteria Kepribadian yang Matang ................................................ 15
B. Perkembangan Pribadi Remaja………………………………………..20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 22
A. Jenis Penelitian.................................................................................... 22
B. Subjek Penelitian................................................................................. 22
C. Alat Pengumpul Data .......................................................................... 23
1. Kisi-Kisi Kuesiner ......................................................................... 23
2. Jenis Alat Ukur ............................................................................. 24
3. Format Pernyataan………………………………………………….25
4. Penentuan Skor……………………………………………………..25
5. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kematangan Pribadi Siswa
a. Validitas…………………………………………………………26
b. Reliabilitas………………………………………………………27
c. Uji Daya Diskriminasi…………………………………………..28
d. Uji Coba………………………………………………………...30
D. Pengumpulan Data ............................................................................. 31
1. Tahap Persiapan Pengumpulan Data ............................................. 31
2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pengumpulan Data ...................... 31
E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 32

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 35
A. Tingkat Kematangan Pribadi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Srandakan
Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 ........................................ 35
B. Pembahasan ....................................................................................... 36
BAB V. PENUTUP ....................................................................................... 40
A. Kesimpulan ........................................................................................ 40
B. Saran .................................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 42
LAMPIRAN

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta

Halaman

Tahun Ajaran2012/2013……………………………………………………23
Tabel 2 : Kisi-kisi Aspek dan Nomer Item Kuesioner
tentang Kematangan PribadSiswa………………………………………….23
Tabel 3 : Rekapitulasi Skala Kematangan Pribadi Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Srandakan Bantul Tahun Ajaran2012/2013………………………………..29
Tabel 4 : Norma Kategorisasi Tingkat Kematangan Pribadi Kelas X SMA Negeri 1
Srandakan Bantul Tahun Ajaran 2012/2013……………………………….35
Tabel 5 : Kategorisasi Tingkat Kematangan Pribadi Pada Siswa Kelas X
SMA Negeri 1Srandakan Bantul Tahun Ajaran 2012/2013……………….36

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Kuesioner……………………………………………………..43
Lampiran 2 : Hasil Uji Reliabilitas………………………………………….47
Lampiran 3 : Tabulasi Data………………………………………………….49
Lampiran 4 : Surat Judgment Ahli…………………………………………..53
Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian…………………………………………...54

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Definisi Operasional.

A. Latar Belakang Masalah
Kehidupan masa remaja sangat menarik untuk dibicarakan karena
kompleksnya permasalahan-permasalahan yang ada didalamnya. Masa remaja
ditandai dengan adanya perkembangan pada individu dari segi fisik, psikis dan
sosialnya. Masa remaja perlu mendapatkan perhatian dari pendidik dan
pembimbing karena masa remaja merupakan masa yang kritis bagi pembentukan
kepribadiannya. Kritis disebabkan karena sikap, kebiasaan, dan pola perlakuan
sedang dimatangkan, dan ada atau tidak adanya kematangan itu menjadi penentu
apakah remaja yang bersangkutan dapat menjadi dewasa dalam artian memiliki
keutuhan atau tidak.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa,
meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa
dewasa (Gunarsa, 1990:17). Menurut Neidhart (dalam Gunarsa, 1990:18) masa
remaja merupakan masa peralihan pada masa anak ke masa dewasa, seharusnya
seseorang sudah harus mandiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Erikson (dalam
Gunarsa, 1990:18) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa di mana
terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas. Identitas mencakup cara hidup
pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Pada umumnya permulaan masa remaja ditandai oleh perubahan-perubahan
fisik yang mendahului kematangan seksual. Kurang lebih bersamaan dengan
perubahan fisik ini, juga akan dimulai proses perkembangan psikis remaja,
dimana mereka mulai melepaskan diri dari ikatan dengan orang tuanya, kemudian
terlihat perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk
menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Hurlock (dalam Yusuf, 2010:65)

menjelaskan bahwa masa remaja

dikatakan masa yang kritis dan bermasalah, karena masa ini remaja dihadapkan
dengan masalah yang kadang-kadang sulit untuk diatasi baik oleh tiap individu
sendiri. Alasannya, pertama, bahwa sepanjang masa kanak-kanak masalah
diselesaikan orang tua dan guru sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman
mengatasi masalah. Kedua, remaja menolak bantuan dari orang lain.
Ma sa

remaja

mengalami

perubahan

dalam

kemampuan

berpikir.

Kemampuan berpikir abstrak menyebabkan remaja menunjukkan perhatian besar
kepada kejadian dan peristiwa-peristiwa yang tidak konkrit seperti misalnya
pilihan pekerjaan corak hidup bermasyarakat, memilih pasangan hidup yang
sebenarnya masih jauh di depannya. Kemampuan abstraksi akan berperan dalam
perkembangan kepribadiannya (Gunarsa, 1990:79).
Pada masa remaja, remaja mengalami perubahan kepribadian. Anak lakilaki dan perempuan sudah menyadari sifat-sifat yang baik dan yang buruk, dan
mereka menilai sifat-sifat ini sesuai dengan sifat-sifat mereka. Mereka juga sadar
akan peran kepribadian dalam hubungan-hubungan sosial dan oleh karenanya
terdorong untuk memperbaiki kepribadaian mereka, misalnya dengan cara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

membaca buku-buku atau tulisan-tulisan mengenai masalah ini. Remaja yang
mengetahui bahwa sikap dan perilakunya dianggap tidak matang oleh kelompok
sosial dan yang menyadari bahwa orang lain memandangnya tidak mampu
menjalankan peran dewasa yang baik akan mengembangkan kompleks rendah
diri. Meskipun mereka tidak meletakkan patokan-patokan yang sangat tinggi bagi
dirinya sendiri akan terdapat kesenjangan antara apa yang diinginkan dan apa
pandangannya tentang dirinya sendiri, seperti tercemin dalam dugaan mengenai
apa pandangan orang lain tentang diri mereka, kalau kesenjangan ini kecil remaja
akan mengalami sedikit ketidak puasan tetapi kalau kesenjangan ini lebar maka ia
cenderung menganggap dirinya sendiri tidak berharga dan merenung atau bahkan
mencoba bunuh diri.
Individu yang mengalami perkembangan dikatakan matang saat mencapai
suatu pertumbuhan dan perkembangan sebagai seorang pribadi yang dewasa,
matang, dan sehat. Allport (dalam Schultz, 1991:30) mengemukakan tujuh kriteria
kematangan pribadi, yaitu: perluasaan perasaan diri, hubungan diri yang hangat
dengan orang-orang lain, hubungan yang hangat, keamanan emosional,
ketrampilan-ketrampilan dan tugas-tugas, pemahaman diri, filsafat individu yang
mempersatukan.
Alasan yang mendasari penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1
Srandakan Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 adalah siswa yang sedang
menginjak masa remaja, dengan rentang usia 15 sampai 17 tahun dan ini
menuntun siswa untuk berinteraksi dengan orang lain, memahami perasaan orang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

lain, penerimaan diri, menerima realitas sebagaimana adanya, dan memiliki
pedoman hidup.

B. Rumusan Masalah
Seperti apakah tingkat kematangan pribadi siswa kelas X SMA Negeri 1
Srandakan Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/ 2013 ?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan pribadi siswa
kelas X SMA Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2012/ 2013.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Bagi guru BK, penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi
tentang deskripsi kematangan pribadi siswa kelas X SMA Negeri 1
Srandakan Bantul Yogyakarta, sehingga guru BK dapat memberikan
layanan bimbingan yang tepat.
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah bacaan dalam bidang
bimbingan dan konseling yang terkait topik kematangan pribadi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

E. Definisi Operasional
Pembatasan istilah perlu dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan
pemahaman dan penafsiran. Adapun istilah-istilah yang perlu dibatasi adalah
sebagai berikut:
1. Kematangan kepribadian adalah suatu keadaan dimana remaja mengalami
perubahan kemampuan berpikir, fisik, cara pembawaan diri, dan
emosional menjadi lebih terarah atau matang.
2. Siswa kelas X SMA Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta tahun ajaran
2012/2013 adalah siswa dan siswi kelas X yang bersekolah di SMA
Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta pada tahun ajaran 2012/ 2013.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini akan memuat tentang Kematangan Pribadi Menurut Gordon Allport,
dan Perkembangan Pribadi Remaja.
A.

Kematangan Pribadi Menurut Gordon Allport
Allport adalah seorang figur dalam sejarah besar yang penting bagi

pengembangan kepribadian yang memiliki pandangan yang optimis terhadap
kodrat manusia. Menurut Allport (dalam Suryabrata, 2006:206), individu-individu
yang memiliki kepribadian yang matang

mempunyai fungsi yang baik pada

tingkat rasional dan sadar. Menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang
membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga.
Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik
masa lalu. Pandangan orang sehat adalah ke depan, dan pada peristiwa-peristiwa
yang akan datang, dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa
lalu. Segi pandangan yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan dalam
memilih dan bertindak. Orang-orang yang demikian mengejar secara aktif tujuantujuan, harapan-harapan, dan impian-impian, dan kehidupan mereka dibimbing
oleh suatu perasaan akan maksud, dedikasi, dan komitmen. Orang yang matang
melihat ke masa depan dan hidup dalam masa depan.

6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

1. Pengertian Kepribadian
Istilah kepribadian dalam Bahasa Inggris dinyatakan dengan
personality. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona, yang
berarti topeng dan personare, yang artinya menembus. Istilah topeng
berkenaan dengan salah satu atribut yang dipakai oleh para pemain
sandiwara pada jaman Yunani kuno. Dengan topeng yang dikenakan dan
diperkuat dengan gerak-gerik dan apa yang diucapkan, karakter dari tokoh
yang diperankan tersebut dapat menembus keluar, dalam arti dapat
dipahami oleh para penonton. Dari sejarah pengertian kata personality
tersebut, kata persona yang semula berarti topeng, kemudian diartikan
sebagai

pemaiannya

sendiri,

yang

memainkan

peranan

seperti

digambarkan dalam topeng tersebut. Dan sekarang istilah personality oleh
para ahli dipakai untuk menunjukkan suatu atribut tentang individu, atau
untuk menggambarkan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku
manusia.
Kepribadian sering dibicarakan dalam pengertian yang membuat
seseorang berbeda dengan yang lain. Hal ini disebabkan karena masingmasing individu memiliki kepribadian yang bersifat khas dan unik antara
yang satu dengan yang lain.
Banyak ahli yang telah merumuskan definisi kepribadian berdasarkan
paradigma yang mereka yakini dan dari teori yang mereka kembangkan.
Dengan demikian akan dijumpai banyak variasi definisi sebanyak ahli
yang merumuskannya. Menurut Allport (dalam Suryabrata, 2006:205)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

kepribadian adalah kesatuan organisasi dinamis dalam individu sebagai
si st e m

psikofisis

yang

menentukan

caranya

yang

khas

da l a m

menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Stern (dalam Alwisol 2004:9) kepribadian

adalah kehidupan

seseorang secara keseluruhan, individual, usaha mencapai tujuan,
kemampuannya bertahan dan membuka diri, kemampuan memperoleh
pengalaman. Menurut Warpen (dalam Kartono, 1979:11)

kepribadian

adalah segenap organisasi mental dari manusia pada semua tingkat dari
perkembangannya. Lecky (dalam Kartono, 1979:12) kepribadian adalah
kesatuan skema dari pengalaman, merupakan organisasi yang sesuai cocok
satu sama lainnya. Linton (dalam Kartono, 1979:12) kepribadian
merupakan

proses-proses

psikologis

bersangkutan dengan individu.

dan

keadaan/kondisi

yang

Makmun (dalam Yusuf, 2010:127)

kepribadian adalah kualitas perilaku individu yang tampak dalam
melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa kepribadian adalah segenap organisasi mental dan fisik
dari manusia pada semua tingkat dari perkembangannya serta kemampuan
penyesuaian dirinya terhadap lingkungan.
2. Aspek-Aspek Kepribadian
Ada beberapa aspek yang mempengaruhi kepribadian, unsur tersebut
sebagai berikut:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Makmun (dalam Yusuf, 2010:127) mengemukakan enam aspek,
yaitu: karakter, temperamen, sikap, stabilitas emosional, responsibilitas,
sosiabilitas. Keenam aspek-aspek kepribadian dijabarkan sebagai berikut:
a. Karakter, yaitu keteguhan seseorang dalam memegang pendapat serta
berani mengambil resiko.
b. Temperamen, yaitu disposisi reaktif seseorang terhadap rangsangan
yang datang dari lingkungan.
c. Sikap, reaksi terhadap stimulus (orang, benda, peristiwa, norma dan
sebagainya) yang bersifat positif, negatif atau ambivalen (ragu-ragu).
d. Stabilitas emosional, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap
rangsangan dari lingkungan. Seperti: mudah tidaknya tersinggung,
marah, sedih atau putus asa.
e. Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko
dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti: mau menerima
resiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari resiko yang
dihadapi.
f. Sosiabilitas, kemampuan

berkomunikasi dengan orang lain yang

bersifat terbuka.
Sarwono (2009:177) menjelaskan kepribadian seseorang dipengaruhi
oleh delapan aspek yaitu penampilan fisik, temperamen, kecerdasan dan
kemampuan, arah minat dan pandangan mengenai nilai-nilai, sikap sosial,
kecenderungan-kecenderungan dalam motivasinya, cara-cara pembawaan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

diri, dan kecenderungan patologis. Berikut ini akan dijelaskan kedelapan
aspek tersebut:
a. Penampilan fisik menyangkut cara pandang seseorang terhadap keadaan
dirinya sendiri. Bagian ini meliputi postur tubuh, cara berpakaian,dan
raut wajah.
b. Temperamen, bagian ini menunjukkan cara seseorang dalam mereaksi
suatu rangsangan.
c. Kecerdasan dan kemampuan, penilaian terhadap diri sendiri dalam hal
kemampuan berpikir.
d. Arah minat dan pandangan mengenai nilai-nilai, bagian ini merupakan
penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Hal ini menyangkut hobi,
kegiatan-kegiatan yang selalu dilakukan, serta kebiasaan sehari-hari.
e. Sikap sosial, bagian ini menunjukkan kepedulian individu terhadap
orang lain.
f. Kecenderungan-kecenderungan dalam memotivasinya, bagian ini
menjelaskan kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan seseorang.
g. Cara-cara pembawaan diri, bagian ini menunjukkan cara-cara seseorang
berinteraksi dengan orang lain. Hali ini menyangkut sopan santun,
banyak bicara, kritis, mudah bergaul, dan sebagainya.
h. Kecenderungan patologis, bagian ini merupakan penilaian seseorang
terhadap kesehatan mental.
Selain

itu,

Ahmadi

kepribadian, meliputi:

(2005:56)

mengemukakan

aspek-aspek

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

a. Aspek Kognitif, yaitu cara seseorang menilai diri sendiri dalam
kemampuan berpikir. Hal ini menyangkut pemikiran, ingatan, hayalan,
daya bayang, inisiatif, kreativitas, pengamatan, dan penginderaan.
Fungsi aspek kognitif adalah menunjukkan jalan, mengarahkan, dan
mengendalikan tingkah laku.
b. Aspek Afektif, yaitu cara individu dalam mengekspresikan segala
perasaan-perasaan serta emosi yang ada dalam diri sendiri.
c. Aspek Motorik, yaitu berfungsi sebagai penggerak tingkah laku
manusia seperti perbuatan.
Freud (dalam Ahmadi, 2005:170) menerangkan bahwa kepribadian
itu terdiri dari tiga aspek yaitu: id, ego,superego. Id merupakan bagian
kepribadian yang berhubungan erat dengan prinsip kesenangan atau
pemuasaan dorongan biologis yang segera tidak memperhitungkan realitas.
Ego merupakan bagian kepribadian yang timbul setelah manusia
berhubungan dengan lingkungan, sehingga dasarnya adalah kenyataan.
Ego berhubungan erat dengan proses dan kebutuhan psikologis. Superego
bagi kepribadian sebagai hasil perkenalan dengan norma sosial, budaya,
sehingga erat hubungannya dengan moral dan kebutuhan rohaniah.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kepribadian
dipengaruhi oleh beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek
pribadi meliputi penampilan fisik, temperamen, karakter, kecerdasan, arah
minat dan pandangan mengenai nilai-nilai, sikap. Aspek sosial meliputi
cara-cara pembawaan diri, sikap sosial, dan sosiabilitas. Aspek kognitif

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

meliputi pengamatan, penginderaan, ingatan, dan kreativitas. Aspek afektif
berkaitan dengan perasaan. Aspek motorik berfungsi penggerak tingkah
laku.
3.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kematangan Pribadi
Menurut Yusuf (2010:128) kepribadian dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Yusuf menyebutkan kepribadian dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor hereditas dan faktor lingkungan. Faktor hereditas adalah sifat-sifat
yang dimiliki sejak dalam kandungan, sedangkan faktor lingkungan
meliputi fisik, sosial, kebudayaan dan spiritual. Dibawah ini akan disajikan
faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kepribadian yaitu:
a. Fisik, cara penilaian seseorang terhadap diri sendiri berdasarkan bentuk
tubuh, kesehatan, keutuhan tubuh dan keberfungsian organ tubuh.
b. Inteligensi, menunjukkan penilaian seseorang terhadap kemampuan
berpikir.
c. Keluarga, merupakan bagian sangat penting dalam membentuk
kepribadian. Bagian ini menunjukkan seberapa besar peranan orangtua
dalam pembentukan karakter anak.
d. Teman sebaya, bagian ini merupakan cara seseorang berinteraksi
dengan orang lain baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan
sekitar tempat tinggal.
e. Kebudayaan, merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar dan
bersifat turun temurun dari nenek moyang. Bagian ini meliputi cara
berperilaku, cara makan, dan cara berpakaian.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

Menurut Fenton (dalam Yusuf, 2010:129) mengklasifikasikan faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kepribadian ke dalam tiga
kategori, yaitu:
a. Faktor organik, seperti: makanan, obat, infeksi, dan gangguan organik.
b. Faktor lingkungan sosial budaya, seperti: pendidikan, rekreasi, dan
partisipasi sosial.
c. Faktor dari dalam individu itu sendiri, seperti: tekanan emosional,
identifikasi terhadap orang lain, dan imitasi.
Kematangan pribadi seseorang akan terus berkembang seiring
berjalannya waktu. Kepibadian seseorang berbeda-beda sesuai dengan
lingkungan sekitar serta cara didik orang tua. Apabila seorang anak hidup
dilingkungan yang baik serta mendapatkan kasih sayang serta perhatian
dari orang tua secara penuh, maka perkembangan kepribadian anak
cenderung positif. Sedangkan apabila anak dibesarkan dalam lingkungan
yang kurang baik dan mendukung, maka anak akan mengalami salah
penyesuaian diri, serta keterasingkan.
Menurut Jahoda (dalam Kartono, 1979: 126) seseorang dikatakan
memiliki kepribadian yang matang, apabila mampu berdiri di atas kaki
sendiri atau mandiri, mampu menerima segala kelemahan dan kelebihan
diri sendiri serta orang lain, serta mampu berinteraksi dengan orang lain.
Menurut Erikson (dalam Kartono, 1979:126) seseorang dikatakan
memiliki kepribadian yang matang, apabila memiliki tujuan hidup yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

terarah, mandiri, menerima kenyataan hidup, mampu bergaul dengan
orang lain.
Hurlock (dalam Yusuf, 2010:130) seseorang dikatakan memiliki
kepribadian yang matang, apabila mampu menerima segala kelebihan dan
kelemahan yang dimiliki, menerima kenyataan hidup, bersikap optimis
dalam segala hal, mandiri dalam berpikir dan bertindak, tanggung jawab,
dapat mengontrol emosi, memiliki tujuan hidup, empati, menjalin relasi
dengan baik terhadap orang lain, dan memegang kuat norma agama.
Menurut Allport (dalam Kartono, 1979:129) individu yang memiliki
kepribadian matang, apabila menyadari kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki diri sendiri maupun orang lain, menjalin relasi dengan orang lain,
mengendalikan emosi, mempergunakan waktu dengan baik, dan tanggung
jawab dalam menjalankan tugas.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang
dikatakan memiliki kepribadian yang matang, apabila mampu menerima
segala kelemahan dan kelebihan diri sendiri, mampu menjalin relasi yang
baik dengan orang lain, mandiri, memiliki tujuan hidup yang terarah, dapat
mengontrol emosi, tanggung jawab dalam menjalankan tugas, empati,
memegang kuat norma agama, dan mempergunakan waktu dengan baik.
4. Kriteria Kepribadian yang Matang
Individu yang mengalami perkembangan dikatakan matang saat
mencapai suatu pertumbuhan dan perkembangan sebagai seorang pribadi
yang dewasa, matang, dan sehat. Allport (dalam Schultz, 1991:30)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

mengemukakan tujuh kriteria kematangan pribadi yaitu: a. perluasaan
perasaan diri, b. hubungan diri yang hangat dengan orang-orang lain, c.
keamanan emosional, d. persepsi realitas, e. ketrampilan-ketrampilan dan
tugas-tugas, f. pemahaman diri, g. filsafat hidup yang mempersatukan.
Ketujuh kriteria kematangan pribadi tersebut yang merupakan pandanganpandangan Allport (dalam Schultz, 1991:30) diuraikan sebagai berikut:
a. Perluasan perasaan diri
Ketika orang menjadi matang, dia mengembangkan pehatian-perhatian
di luar diri. Orang harus menjadi partisipan yang langsung dan penuh.
Allport menamakan hal ini “partisipasi otentik yang dilakukan oleh
orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia”.
Orang harus meluaskan diri ke dalam aktivitas. Dalam pandangan
Allport, suatu aktivitas harus relevan dan penting bagi diri; harus berarti
sesuatu bagi orang itu. Apabila anda mengerjakan suatu pekerjaan
karena anda percaya bahwa pekerjaan itu penting, karena pekerjaan itu
menantang kemampuan-kemampuan anda, atau karena mengerjakan
pekerjaan itu dengan sebaik-baiknya membuat anda merasa enak, maka
anda merupakan seorang partisipan yang otentik dalam pekerjaan itu.
Aktivitas itu lebih berarti bagi anda daripada pendapatan yang
diperoleh; aktivitas itu memuaskan

kebutuhankebutuhan lain juga.

Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas atau
orang atau ide, maka semakin juga dia akan sehat secara psikologis.
Perasaan partisipasi otentik ini berlaku bagi pekerjaan kita, hubungan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

dengan keluarga dan teman-teman, kegemaran, dan keanggotaan kita
dalam politik dan agama. Diri menjadi tertanam dalam aktivitasaktivitas yang penuh arti ini dan aktivitas-aktivitas ini menjadi
perluasan perasaan diri. Aktivitas yang dilakukan tentunya berguna bagi
diri dan berarti sesuatu bagi orang itu.
b. Hubungan diri yang hangat dengan orang-orang lain
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan
orang-orang lain yaitu kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk
perasaan

terharu.

Pertama,

kapasitas

untuk

keintiman

adalah

kemampuan seseorang untuk mencintai orang lain, misalnya orang tua,
teman, saudara. Seseorang yang memiliki kepribadian matang dalam
memberikan cinta tidak membutuhkan imbalan. Kedua, perasaan
terharu adalah pemahaman tentang perasaan-perasaan orang lain.
Seseorang

harus

dapat

merasakan

segala

ketakutan-ketakutan,

kesakitan-kesakitan, penderitaan-penderitaan, dan kegagalan-kegagalan
yang dialami orang lain. Dengan kata lain orang yang memiliki
kepribadian yang matang memiliki empati yang tinggi terhadap orang
lain.
c. Keamanan emosional
Allport membedakan tiga kualitas sifat dari kepribadian yang sehat
yaitu penerimaan diri, menerima emosi-emosi yang ada, dan sabar
terhadap kekecewaan. Penerimaan diri, dalam hal ini seseorang mampu
menerima segala kelebihan serta kelemahan yang dimiliki. Menerima

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

emosi-emosi yang ada, dalam hal ini seseorang yang memiliki
kepribadian yang sehat yaitu mampu mengendalikan emosi-emosi yang
ada, dan tidak bersembunyi dari emosi-emosi itu. Sabar terhadap
kekecewaan, hal ini menunjukkan bagaimana seseorang bereaksi
terhadap tekanan dan terhadap hambatan dari kemauan-kemauan dan
keinginan-keinginan.
d. Persepsi realistis
Seseorang yang memiliki kepribadian yang sehat menerima realitas
sebagaimana adanya. Mereka tidak mengubah realitas sesuai dengan
keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan, dan ketakutan-ketakutan
mereka sendiri.
e. Ketrampilan-ketrampilan dan tugas-tugas
Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan terlibat langsung dalam
pekerjaan tersebut. Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukkan
perkembangan keterampilan-keterampilan dan bakat-bakat tertentu.
Dalam melakukan pekerjaan seseorang menggunakan keterampilanketerampilan secara ikhlas, antusias melibatkan dan menempatkan diri
sepenuhnya dalam pekerjaan tersebut. Seseorang melakukan pekerjaan
dengan penuh tanggung jawab dan bertujuan memenuhi kebutuhan
hidup.
f. Pemahaman diri
Seseorang berusaha untuk mengetahui dirinya lebih dalam. Pengenalan
diri yang memadai menuntut pemahaman tentang hubungan/perbedaan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

antara gambaran tentang diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya
menurut keadaan yang sesungguhnya. Orang yang sehat terbuka pada
pendapat orang-orang lain mengenai diri sendiri. Orang yang memiliki
suatu tingkat pemahaman diri (self objectification) yang tinggi atau
wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas
pribadinya yang negatif kepada orang lain. Orang itu akan menjadi
hakim yang seksama terhadap orang lain, dan biasanya dia diterima
dengan lebih baik oleh orang lain. Allport juga mengemukakan bahwa
orang yang memiliki wawasan diri yang lebih baik adalah lebih cerdas
daripada orang yang memiliki wawasan diri yang kurang.
g. Filsafat hidup yang mempersatukan
Orang yang sehat selalu melihat ke depan, hal ini didorong oleh tujuantujuan jangka panjang. Seseorang yang memiliki ciri tersebut memiliki
tujuan hidup yang jelas serta merencanakan segala sesuatu dengan rinci.
Orang-orang ini mempunyai suatu perasaan akan tujuan, suatu tugas
untuk bekerja sampai selesai, sebagai batu sendi kehidupan mereka, dan
ini memberi kontinuitas bagi kepribadian mereka. Allport menyebut
dorongan yang mempersatukan ini “arah”(directness). Arah ini
membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu tujuan atau
rangkaian tujuan serta memberikan orang itu suatu alasan untuk hidup.
Allport menekankan bahwa nilai-nilai (bersama dengan tujuan-tujuan)
adalah sangat penting bagi perkembangan suatu filsafat hidup yang
mempersatukan. Seorang individu dapat memilih di antara berbagai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

nilai-nilai dan nilai-nilai itu mungkin berhubungan dengan diri sendiri
atau mungkin nilai-nilai itu luas dan dimiliki oleh banyak orang lain.
Orang yang neurotis tidak memiliki nilai-nilai atau hanya memiliki
nilai-nilai yang terpecah-pecah dan bersifat sementara. Nilai-nilai orang
yang neurotis tidak tetap atau tidak cukup kuat untuk mengikat atau
mempersatukan semua segi kehidupan. Suara hati ikut berperan dalam
suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Suara hati yang matang
adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri
sendiri dan kepada orang lain, serta berakar dalam nilai-nilai agama
atau nilai-nilai etis.
Dari kriteria kematangan kepribadian yang diungkapkan Allport di
atas, dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki kematangan
kepribadian yaitu orang yang memiliki perluasan perasaan diri,
menciptakan hubungan diri yang hangat dengan orang lain, memiliki rasa
keamanan emosional, memiliki persepsi realistis yang objektif, memiliki
ketrampilan-ketrampilan dalam melaksanakan tugas, mampu memahami
diri sendiri dan memiliki filsafat hidup yang mempersatukan.

B. Perkembangan Pribadi Remaja
Perkembangan diartikan sebagai perubahan progresif dan kontinyu
(berkesinambungan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati. Kemudian
dalam perkembangan pribadi terdapat perubahan-perubahan yang dialami oleh
individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20

(maturation)

yang

berlangsung

secara

sistematis,

progresif

dan

berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) dan psikis (rohaniah).
Adapun yang di maksud dengan sistematis, progresif dan berkesinambungan
adalah sebagai berikut:
a. Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan bersifat saling
mempengaruhi antara bagian-bagian fisik dan psikis, dan merupakan
satu kesatuan yang harmonis.
b. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan
mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif
(psikis).
c. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi
organisme yang berlangsung secara beraturan, tidak terjadi kebetulan
atau loncat-loncat.
Wasty

Soemanto

(1998:64-66)

mengungkapkan

bahwa

tahap

perkembangan kematangan kepribadian remaja dijelaskan sebagai berikut:
a. Tahap pematangan fisiologis, (umur 17 sampai 20 tahun), yaitu
pertumbuhan fisik anak menuju ke arah kematangan fisiologisnya.
Semua

fungsi

jasmaniahnya

berkembang

menjadi

seimbang.

Keseimbangan fungsi fisiologis memungkinkan pribadi manusia
berkembang secara positif sehingga manusia semakin mampu
bertingkahlaku sesuai dengan tuntutan sosial, moral serta intelektual.
b) Masa pematangan diri (psikologis), merupakan perkembangan fungsi
kehendak mulai dominan. Remaja mulai dapat membedakan adanya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 21

tiga macam tujuan hidup pribadi yaitu pemuasan keinginan pribadi,
pemuasan keinginan kelompok, dan pemuasan keinginan masyarakat.
Semua ini akan dilakukan oleh individu dengan belajar mengandalkan
daya kehendaknya.
c) Tahap-tahap perkembangan secara pedagonis, bahwa pada tahap
kematangan pribadi remaja merupakan tahap di mana intelek
memimpin perkembangan semua aspek kepribadian menuju
kematangan pribadi di mana manusia berkemampuan mengasihi Allah
dan sesama manusia.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa
perkembangan kematangan pribadi berkembang secara terus menerus dan
dipengaruhi oleh pangalaman atau belajar sepanjang hidupnya, baik
menyangkut fisik (jasmaniah) dan psikis (rohaniah).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi uraian mengenai metodologi penelitian yaitu mengenai Jenis
Penelitian, Subjek Penelitian, Instrumen Pengumpulan Data, Tahap Pengumpulan
Data, dan Teknik Analisis Data.

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode
survei. Menurut Furchan (2004:165), penelitian deskriptif adalah penelitian yang
mengungkapkan keadaan gejala yang apa adanya. Metode survei digunakan untuk
melukiskan kondisi yang ada serta untuk membandingkan kondisi-kondisi
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya atau untuk menilai
keefektifan program.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat
kematangan pribadi siswa kelas X SMA Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta
tahun ajaran 2012/2013.

B. Subjek Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian populasi karena semua anggota populasi
menjadi subjek penelitian. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA
Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.
Siswa kelas X berjumlah 80 siswa dan dikelompokkan menjadi empat kelas,

22

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 23

yaitu kelas

, kelas

, kelas

dan kelas

. Berdasarkan data yang

diperoleh dari SMA Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta, sebaran anggota
populasi penelitian adalah seperti yang disajikan dalam tabel 1.

Tabel 1
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Srandakan Bantul Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012 / 2013
K e l as
Jumlah
20
20
20
20
80
Total Siswa

C. Alat Pengumpul Data
1. Kisi-Kisi Kuesioner
Tabel 2
Kisi-kisi Aspek dan Nomer Item Kuesioner tentang Tingkat Kematangan
Pribadi Siswa

No

1.

Aspek

Nomer Item

Indikator

Perluasaan perasaan

Dapat melakukan aktivitas/pekerjaan

diri

yang berguna bagi diri sendiri dan
orang lain.

2.

Hubungan diri yang

Dapat mencintai orang lain tanpa

hangat

syarat.

dengan

Total

Favourable

Unfavourable

1, 2, 15, 22,

5, 28, 38

8

39, 44

6, 40, 45, 54

6

10,17

18

3

16, 50

3, 8, 9, 29, 49

7

33, 56

23

3

47

orang-orang lain
3.

Keamanan

1.

emosional

Dapat

menerima

kelemahan diri sendiri dan
orang lain.
2.

3.

Dapat mengontrol emosi.

Dapat mencari cara untuk
mengatasi kekecewaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 24

No

Aspek

Indikator

Nomer Item

4.

Persepsi realitas

Dapat menerima kenyataan hidup

5.

Keterampilan-

Dapat

keterampilan dan

keterampilan/bakat yang dimiliki

tugas-tugas

dalam

Total

Favourable

Unfavourable

4, 21, 25,

14, 24, 43

8

35, 46, 51

8

27, 52
menggunakan

12, 19, 31,
41, 42

menyelesaikan

tugas/pekerjaan

dengan

penuh

tanggung jawab
6.

Pemahaman diri

Dapat mengenali diri sendiri

13, 53

20, 26, 32, 36

6

7.

Filsafat

Dapat

7, 30, 34,

11, 55

7

yang

mempersatukan

memiliki

tujuan-tujuan

hidup yang jelas

Jumlah item

37, 48
30

26

56

2. Jenis Alat Ukur
Alat ukur kematangan pribadi ini menggunakan metode penskalaan
Likert. Metode ini dikembangkan oleh Likert (1932), merupakan contoh
dari metode summated ratings scale.
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2010: 195). Kuesioner
ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup berisi pernyataanpernyataan yang disertai pilihan jawaban untuk pernyataan-pernyataan
yang bersangkutan (Furchan, 2004: 260). Kuesioner ini termasuk
kuesioner langsung karena responden menjawab tentang dirinya sendiri,
bukan tentang orang lain (Arikunto, 2010: 195). Kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang disusun oleh
Khumaidah (2009).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 25

3. Format Pernyataan
Pernyataan dalam skala ini adalah pernyataan favourable dan
unfavourable. Pernyataan favourable adalah pernyataan positif yang isinya
menggambarkan pribadi yang matang. Pernyataan unfavourable adalah
pernyataan negatif yang isinya menggambarkan kurangnya kematangan
pribadi siswa. Maka dalam pemberian skor, setiap respon positif terhadap
item favourable akan diberi bobot yang lebih tinggi daripada respon
negative. Sebaliknya untuk unfavourable, respon positif akan diberi skor
yang bobotnya lebih rendah daripada respon negative (Azwar, 2007:27).
Alternatif jawaban yang disediakan peneliti dalam skala ini ada empat
yaitu Sangat Setuju “SS”, Setuju “S”, Tidak Setuju “TS”, Sangat Tidak
Setuju “STS”
4. Penentuan Skor
Pernyataan berisi tentang kematangan pribadi siswa kelas X. Ada
empat alternatif pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju,
dan sangat tidak setuju.
a. Untuk item favourable
Alternatif jawaban

Skor

Sangat Setuju

4

Setuju

3

Tidak Setuju

2

Sangat Tidak Setuju

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 26

b. Untuk item unfavourable
Alternatif jawaban

Skor

Sangat Setuju

1

Setuju

2

Tidak Setuju

3

Sangat Tidak setuju

4

5. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kematangan Pribadi Siswa
a. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya (Azwar, 2012:8). Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen
(Arikunto, 2010:144). Sejalan dengan pendapat tersebut validitas
berhubungan dengan sejauhmana suatu alat mampu mengukur yang
seharusnya diukur (Sugiyono, 2010:173). Dari pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa sebuah alat dapat dikatakan valid jika alat ukur
tersebut dapat mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan
tepat.
Validitas yang digunakan dalam kuesioner ini adalah validitas isi.
Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana
isi suatu tes atau alat ukur mencerminkan hal-hal yang akan diukur
(Masidjo, 1995:243). Validitas isi pada umumnya ditentukan melalui
pert

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Hubungan pemberian biasiswa terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas II SLTP Negeri se Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2000/2001

0 4 61

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Hubungan kematangan emosi dengan penyesuaian sosial siswa berbakat akselarasi SMA Negeri 3 Tangerang Selatan

0 14 95

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29