Fasih Bahasa Asing Bekal Jadi Juragan Kursus.

4

~ibun
Jabar
o
. o
Selasa
5
6
20
21

.Mar

OApr

o Kamis 0 Jumat

Rabu

7

22

8
23

OMei

(!)

24

OJun

10
OJul

25

11


0

26

Ags

o Minggu

Sabtu

12

27
OSep

14

13
28
OOkt


15
29

16
30

31

ONov ODes

rtlRJ :.-~I\H,.'WANMUDA

Fasih Bahasa Asing
BekalJadiJuragan__~~rsus
TIDAl< terpikirdi benak

Herpin Dwijayantisaat

itu, pertukaran pelajar

y~g diikuti saat masih
di bangku SMA akan
membawanya sebagai
sosok pengusaha muda
di kemudian hari.
Herpin kini telah
m~jadi satu sosok
WIrausahawan muda
yang pa~t mendapat
acungan Jempol.
~esuksesannya t~myata
tidak terlepas dan
pengalaman berharga

'1.11

-

~


~

~

~

-

'

OlehWURI ROHAVATI J

yang diperolehnya saat
mengikuti pertukaran
pelajar ke Jepang.
Gadis kelahiran Depok, 8
April 1986, ini menjadi
cukup fasih berbahasa
Jepang sewaktu dia
mengikuti pertukaran

pelajar ke negeri sakilra.
Kemampuannya berbahasa dilengkapi dengan
penguasaan bahasa Inggris
yang bagus sehingga
Herpin pun bisa dibilang
__.:::.
telah menguasai setidaknya dua bahasa asing saat
masih menjadi siswi di
SMA Negeri 1 DepoK.
Tak mau menyia-nyiakan
potensi berbahasa asing
yang dirnilikinya, Herpin
pun menjalani pekerjaan
sambilan sebagai guru les
privat bahasa saat menjadi
mahasiswi tingkat awal di
Jurusan Teknik Industri IT
Telkom Bandung sekitar
tahun 2005.


"Supaya nggak lupa, saya ngajar
privat. Tapi suatu ketika tempat
ngajar saya tutup. Saat itu saya
memang punya niatan untuk
mempunyai perusahaan sendiri, lalu
saya berpikir kira-kira usaha apa
yang nggak pake modal. Saya pun
akhirnya menemukan usaha yang
cocok untuk saya. Kenapa nggak
saya buka tempat les saja," kisah
Herpin saat ditemui di Hotel Lingga,
Jalan Soekarno Hatta, Bandung,
Sabtu (6/3).
Akhirnya, pada 2007, hanya
dengan bermodalkan uang Rp 300
ribu dan tekad bulat, terbentuklah
Hikari Language School, sebuah
lembaga kursus bahasa asing yang
pada awalnya membidik para
mahasiswa sebagai murid. Bersama

dua orang rekannya yang berstatus
mahasiswa di Unpad dan ITB,
Herpin pun menjalankan bisnis "cascis-cus" bahasa asing.

Kliplng Humas Unpad 2010

"Awalnya saya dan ternan-ternan

sebagai tentor datang ke rumah

murid, tidak ada kantor khusus.
Pada tahun-tahun awal, muridnya
juga hanya 80 orang. Lalu saya
berpikir, saya harus ban yak mengikuti kompetisi supaya bisa menjadikan bisnis saya berkembang.
Akhirnya saya ikuti lomba-Iomba
wirausaha. Benar juga, kompetisi itu
benar-benar memacu saya uJ;\tuk
terus memajukan bisnis les bahasa,"
ujarnya.
Pekan Ilmiah Mahasisw.a Nasional

2008 dan Program Mahas1swa
Wirausaha dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi (Dikti) 2009
~dalah dua kon:petisi ~wal yang bis~
1~.te~bus. Had1ah ?an dua..koI?pehS1mllah yang selanJutnya d1Jadikan
modal ~tuk membangun kantor
se~retanat dan ruang kelas. .
Tahun 2008 proposal kam1
diterim~ ?an dapat R~ 5 j~ta. Pada
kompehs1 tahun 2009 1tUJuga
be~hasillolos ?~n dapat hadiah Rp
40 Juta. Uang 1rulah yang saya
.
gunakan untuk membuat kahtor d1
Bojongsoang dan ke~u?ian
.
bertambah dua, yakn1 d1 Antaparu
dan di Surapati," kata gadis berkerudung itu.
Puncaknya, Herpin terpilih
sebagai finalis Wirausaha Muda

Mandiri Nasional kategori industri
dan jasa. Posisi tersebut diraihnya
setelah berhasil ~enggondol piala
Juara I Wirausaha Muda Mandiri
Tingkat Jabar untuk kategori yang
sarna.
"Saat ini lembaga kursus saya
tidak terbatas hanya bahasa Inggris
dan Jepang. Hikari Language School
sudah menjadi lembaga kursus
delapan bah\1sa, yakni Inggris,
Jepang, Belanda, Jerman, Arab,
Prancis, Korea, dan Mandarin,"
katanya.
Kerja kerasnya kini telah berbuah.
Dari modal awal hanya Rp 300.000,
kini Herpin, yang bemiat mengambil gelar master di Jepang, telah
mampu meraup keuntungan tidak
kurang dari Rp 40 juta per tahunnya.
"Memulai bisnis dari nol itu tidak

mudah. Kita butuh konsistensi,
kesabaran, kestabilan emosi, dan visi
yang besar untuk mewujudkan
mimpi bisnis kita," kata Herpin,
seraya menambahkan kesibukannya
berbisnis sarna sekaIi tidak mengganggu kegiatan kuliahnya. (*)

-