SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA MINI MARKET OMI-GIRI MART UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA MINI MARKET
OMI-GIRI MART UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :
CATUR PAMUNGKAS MERINDA HADI SAPUTRI
0913010055 / FE/ EA

Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA MINI MARKET
OMI-GIRI MART UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
CATUR PAMUNGKAS MERINDA HADI SAPUTRI
0913010055 / FE/ EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA MINI MARKET
OMI-GIRI MART UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
USULAN PENELITIAN

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Untuk Menyusun Skripsi S-1
Program Studi Akuntansi

Oleh :
CATUR PAMUNGKAS MERINDA HADI SAPUTRI
0913010055 / FE/ EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA MINI MARKET
OMI-GIRI MART UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
Disusun Oleh:
CATUR PAMUNGKAS MERINDA HADI SAPUTRI
0913010055 / FE / EA
Telah dipertahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
Pr ogr am Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada tanggal 03 Mei 2013
Pembimbing :

Tim Penguji


Pembimbing Utama

Ketua

Drs. Ec. Saiful Anwar , M.Si.

Drs. Ec. Saiful Anwar , M.Si
Sekr etar is

Dra. Ec. Tituk W, M,Aks
Anggota

Dra. Ec. Sar i Andayani, M,Aks

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur , SE, MM
NIP. 19630924 198903 1001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkat, rahmat, petujuk, dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan tugas akhir

dengan judul “Sistem Infor masi Akuntansi

Penjualan pada Mini Market OMI-Giri Mart” ini dapat diselesaikan sebaikbaiknya oleh peneliti.
Penelitian tugas akhir ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak.oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE., MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Dr. Hero Priono, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Drs. EC. Saiful Anwar, M.Si, selaku dosen pembimbing peniliti yang

telah rela meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan pada
penueliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi yang telah memberikan
bekal pengetahuan kepada peneliti.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Pihak Koperasi selaku penanggung jawab Mini Market OMI-Giri Mart
dan serta pihak Mini Market OMI-Giri Mart yang telah memberi izin
untuk peneliti melakukan penelitian di Mini Market OMI-Giri Mart dan
memberi data yang diperlukan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Papa, Mama, kedua Kakak dan Satriyo Adi Anggoro yang telah
memberikan motivasi serta pengertian dan membantu dalam penyelesaian
skripsi ini.
7. Seluruh teman Program Studi Akuntansi yang membantu dalam
menyelesaikan dan memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat Florence, Resty, Epi, Mbak Reni dan Alda yang selalu
berusaha


bersama-sama

dan

saling

memberi

semangat

dalam

menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh pihak terkait yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Kritik dan saran yang membangun peneliti terima dengan senang hati dan
peneliti harapkan demi kesempurnaan karya ini.
Akhirnya peneliti berharap semoga peneliti ini dapat bermanfaat tidak hanya
bagi peneliti sendiri, tetapi juga bagi teman-teman satu Program Studi Akuntansi

dan teman-teman di Fakultas Ekonomi serta pembaca pada umumnya.
Surabaya, 13 April 2013

Penelit i

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
DAFTAR ISI

i

....................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................


vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii
ABSTRAK ………………………………………………………………….. viii
BAB I

BAB II

: PENDAHULUAN ....................................................................

1

1.1.Latar Belakang ....................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................

3


1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................

4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................

4

: TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................

6

2.1. Penelitian Terdahulu ..........................................................

6

2.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ..............

9


2.2.1 Pengertian Sistem.........................................................

9

2.2.2 Pengertian Informasi .................................................... 11
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ………………………… . 12
2.2.4 Pengertian Akuntansi ………………………………. ... 13
2.2.5 Pengetian Sistem Akuntansi ………………………....... 14
2.2.6 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ……………… 15

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6.1 Karakteristik sistem Informasi Akuntansi ……….. 16
2.2.6.2 Kegunaan Sistem InformasiAkuntansi ………… .. 17
2.2.6.3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi ………… 18
2.2.7 Pengertian Penjualan ………………………………… . 19
2.2.7.1 Jenis-jenis Penjualan …………………………… .. 20
2.2.7.2 Langkah-langkah Dalam Proses Penjualan ……… 21
2.2.7.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan …… 23
2.2.8 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ……………….. 25
2.3 Flowchart……………………………………………………. 26
2.3.1 Alur Flowchart Penjualan……………………………... 28
BAB III : METODE PENELITIAN ......................................................... 30
3.1. Jenis Penelitian ................................................................. 30
3.2 Jenis Data dan Sumber Data .............................................. 32
3.2.1 Jenis Data..................................................................... 32
3.2.2 Sumber Data ............................................................... 33
3.2.2.1 Prosedur Pengambilan Data ……………………… 33
3.3 Teknik Pengumpulan Data Analisis Data .......................... 34
3.3.1 Teknik Analisis ........................................................ 34
3.3.2 Analisis Data …………………………………………. 35
3.3.3 Pertanyaan Penelitian …………………………………. 36

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3.4 Pengujian Kredibilitas Data ………………………… .. 36
3.4 Triangulasi Data …………………………………………. ... 38
3.5 Teknik Analisis ……………………………………………… 38
3.6 Informan ............................................................................. 39
BAB IV

:ANALISIS PENELITIAN ......................................................... 40
4.1 Sejarah Berdirinya Koperasi................................................. 40
4.2 Sejarah Berdirinya Giri Mart UPN “Veteran” Jawa Timur ... 42
4.2.1 Pengelolah Barang Dagangan ......................................... 43
4.2.2 Struktur Organisasi......................................................... 49
4.2.3 Aktivitas Giri Mart ......................................................... 50
4.2.4 Flowchart Penjualan OMI-Giri Mart .............................. 51
4.2.4.1 Penjelasan Penjualan ................................................. 52
4.2.5 Pembelian Secara Kredit di OMI-Giri Mart .................... 53
4.2.6 Laporan Pnjualan di OMI-Giri Mart ............................... 53
4.3 Deskripsi Hasil Penjualan .................................................... 55
4.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Usaha Waralaba .................. 57
4.4 Analisis Pembahasan............................................................ 58

BAB V

:KESIMPULAN dan SARAN .................................................... 61
5.1 Kesimpulan .......................................................................... 61
5.2 Saran…. ............................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJ UALAN PADA MINI
MARKET OMI-GIRI MART UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

SKRIPSI

Oleh

Catur Pamungkas Merinda Hadi Saputri

Abstraction

This research aims to study the sales system, the commercial company or a
mini market in the sales arrangement.
The study object is the trading company franchise (franchise) who are in
university environments. Types of data used are primary data and secondary data,
which directly ask employees concerned. Data were collected through a
preliminary survey, field research, observation, interviews, and documentation.
And research methods used in this study is the triangulation of data.
Results of this study indicate that the mini market OMI-Mart Giri system with
cash and credit sales. In sales OMI-Mart Giri is the same as under the auspices of
cooperatives and cooperative.

Keywords: Order Item, Freight, Goods Testing, Sales.

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJ UALAN PADA MINI
MARKET OMI-GIRI MART UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
Oleh
Catur Pamungkas Merinda Hadi Saputri

Abstraksi

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sistem penjualan, terhadap
perusahaan dagang atau mini market dalam pengaturan penjualan.
Objek Penelitian ini adalah perusahaan dagang francise (waralaba) yang
berada dalam linkungan universitas. Jenis data yang digunakan adalah data primer
dan data sekunder, yang langsung bertanya pada karyawan yang bersangkutan.
Pengambilan data dilakukan melalui survey pendahuluan, penelitian lapangan,
yaitu observasi, interview, dan dokumentasi. Dan metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mini market OMI-Giri Mart sistem
penjualannya dengan tunai dan kredit. Dalam penjualan OMI-Giri Mart ini sama
dengan koperasi dan berada dalam naungan koperasi.

Kata Kunci : Order Barang, Pengiriman Barang, Pengecekan Barang, Penjualan.

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Derasnya arus globalisasi menyebabkan pengaruh lingkungan usaha ditempat
perusahaan beroperasi menjadi semakin luas dan kompleks, segala jenis
perubahan yang berkembang di Indonesia akan menghadapi banyak tantangan dari
perusahaan sejenis yang bermunculan baik berasal dari dalam negeri maupun dari
luar negeri. Hal ini mengakibatkan persaingan yang semakin ketat dan tajam.
Untuk menjadi unggul dalam persaingan, perusahaan harus memiliki menejemen
yang baik sehingga tujuan utama perusahaan tercapai yaitu mencapai laba yang
maksimal secara efektif, efisien, dan ekonomis.
Untuk mencapai laba yang maksimal secara efektif, efisien, dan ekonomis,
perusahaan harus memiliki sistem informasi akuntasi. Sistem informasi akuntansi
merupakan sistem formal yang utama dalam kebanyakan perusahaan. Sistem
informasi formal adalah suatu sistem yang menjelaskan secara tertulis tentang
tanggung jawab pembuatan informasi. Kejadian dalam keuangan yang terjadi
dikomunikasikan

melalui sistem informasi akuntansi pada pihak yang

berkepentingan berupa laporan-laporan kegiatan. Pada perusahaan yang
berorientasi untuk mendapatkan laba, penjualan merupakan kegiatan utama untuk
mencapai tujuan utama.

61
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Kebutuhan akan informasi yang tepat tentang masalah keuangan sangatlah
penting di dunia bisnis yang modern ini, baik bagi perusahaan maupun pihak luar.
Untuk memenuhi kebutuhan itu maka perlu disusunnya sistem akuntansi yang
berfungsi sebagai penyedia laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen guna memudahkan dalam pengambilan keputusan serta pengelolahan
perusahaan.
Sitem informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dan sangat besar
perannya dalam perusahaan. Sistem informasi akuntansi yang diorganisir dengan
baik serta didukung oleh pelaku sistem yang kompeten tentunya akan dapat
mengontrol serta mengawasi perusahaan dengan baik pula. Dan untuk selebihnya
dapat mencegah terjadinya penyelewengan.
Suatu penyelewengan dalam laporan keuangan dapat dikendalikan oleh
perusahaan, bentuk pengendalian yang digunakan oleh perusahaan adalah
mengenai pengendalian terhadap sistem dan prosedur akuntansi. Pelaksanaan
sistem dan prosedur akuntansi penjualan sangat dipengaruhi oleh laporan yang
dihasilkan dan jika diterapkan dalam penjualan maka distribusi penjualan adalah
prosedur peringkasan rincian yang tercantum dalam fektur penjualan. Proses
penyusunan prosedur dan sistem biasanya dilakukan secara bersama dengan
prosedur yang berhubungan dan tidak merupakan prosedur terpisah. Pengendalian
atas sistem dan pengendalian agar sistem dan prosedur yang telah ditetapkan dapat
berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan (dalam Ma’roep 2009).
Sistem informasi pada suatu perusahaan merupakan suatu alat yang sangat
membantu kelancaran tugas dan cara yang mudah dalam koordinasi antar bagian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

yang ada, karena sisten informasi akan membantu mengawasi dan mengambil
keputusan-keputusan untuk menjalankan perusahaan (Baridwan: 2003, dalam
Ma’roep 2009). Sistem merupakan kerangka dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan yang dibuat menurut pola terpadu yang dikembangkan sesuai
dengan pola atau rencana guna mencapaai tujuan-tujuan tertentu (Mulyadi 2006,
dalam Ma’roep 2009).
Jadi sistem informasi akuntansi merupakan suatu alat yang dibuat secara
terstruktur dan saling berhubungan untuk mencapai keefisienan dalam
perhitungan keuangan dan keakuratan dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Mengingat pentingnya sistem informasi sebagai sarana untuk menciptakan
pengawasan dalam perusahaan maka peneliti tertarik untuk membahas mengenai
“SISTEM

INFORMASI

AKUNTANSI

PENJ UALAN

PADA

MINI

MARKET OMI-GIRI MART”.

1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang diatas, maka perumusan masalahnya
dikemukakan sebagai berikut:
1. Apakah data diperoleh secara efektif dan efisien dari sistem akuntansi
penjualan yang dirancang perusahaan?
2. Apakah pelaku sistem dalam hal ini karyawan telah mematuhi kebijakan
menajemen dalam menjalankan sistem akuntansi penjualan pada
perusahaan?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:
a. Untuk mengembangkan peneliti tentang Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan dan penerapannya dalam perusahaan.
b. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan yang diterapkan oleh perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapakan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat
mengambil manfaat antara lain:
a. Bagi Peneliti
Mengembangkan dan menambah pengetahuan dan wawasan peneliti
dalam merancang serta menerapkan Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan yang baik dalam perusahaan.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai pemikiran kepada perusahaan mengenai sistem dan prosedur
yang digunakan dalam melakukan penjualan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

c. Bagi Universitas
Dapat digunakan sebagai tambahan informasi serta referensi bagi
mahasiswa yang akan melakukan penelitian yang ada kaitannya dengan
sistem

informasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

akuntansi

penjualan.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan sebagai berikut:
1. Maxi Ma’roep (2009)
“Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Indomobil
Surabaya”
Hasil:
“PT. Indomobil Surabaya telah menerapkan dalam pelaksanaannya adalah
sistem otorisasi dan prosedur pencatatan pada perusahaan telah
menunjukkan kurangnya pembagian tugas dan wewenang yang memadai
yang mengakibatkan kurang adanya internal check di dalam unit oganisasi
dan menyebabkan data akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya
atas kebenaran.
2. Arfeny OM, Fitri S, dan Hanura IP (2011)
“Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Afixkogyo Indonesia”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Rumusan Masalah:
a. Bagaimana membuat sistem informasi akuntansi yang mampu
mencatat transaksi penjualan?
b. Bagaimana membuat sistem informasi laporan penjualan pada periode
tertntu.
Hasil:
a.

Sistem informasi akuntansi yang dibangun sudah mampu mencatat
transaksi penjualan

b.

Sistem informasi yang dibangun dapat menampilkan laporan
penjualan unntuk jurnal penerimaan kas pada periode tertentu.

3. Feto Daan Yos (2010)
“Analisis

Sistem

Informasi

Akuntansi

Penjualan

Tunai

Untuk

Meningkatkan Pengendalian Internal pada PT. Gendish Mitra Kinarya”
Rumusan Masalah:
a. Apakah ada kelemahan dan kebaikan dalam sistem informasi akuntansi
yang dipakai perusahaan ini?
b. Apakah sudah memadai pengendalian intern terhadap sistem informasi
akuntansi yang dipakai oleh perusahaan?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hasil:
“Di lihat dari pengendalian intern yang diterapakan oleh perusahaan sudah
memadai. Perusahaan sudah menerapkan sistem pengendalian intern yang
baik, karena sudah menggunaka unsur-unsur terdapat dalam sistem
pengendalian interb yang dipakai oleh sebagian banyak perusahaan”.
4. Ambarita, Indra F, dan Eko D (2010)
“Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Barang Berbasis Web”
Rumusan Masalah:
1. Bagaimana proses pencatatan transakasi penjualan pada UKM Usaha
Mandiri?
2. Bagaimana membangun sebuah sistem informasi penjualan yang baik
pada UKM Usaha Mandiri?
3. Bagaimana membuat laporan transaksi penjualan yang terjadi secara
komputerisasi dan mengimplementasikannya kedalam basis web?
Hasil:
1. Proses pencatatan data pemesanan sudah dapat disimpan dalam
database, dengan interface pada menu tambah pesanan.
2. Sebuah sistem informasi penjualan yang telah dibuat pada UKM Usaha
Mandiri sudah terinterigasi dengan baik, sehingga memudahkan pihak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

perusahaan dalam menjalankan proses penjualan yang terjadi pada
perusahaan.
3. Laporan penjualan yang dibuat dapat diakses berdasarkan periode yang
diinginkan, dan hasil dari penjualan dapat ditampilkan dalam sistem.
4. Aplikasi penjualan yang dibuat berbasis web, dimaksud agar
pengaksesanya mudah dilakukan oleh pengguna sistem.

2.2

Pengertian Sistem Infor masi Akuntansi Penjualan

2.2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kerangka dari kumpulan prosedur yang saling
berhubungan

dalam

melakukan

suatu

kegiatan

atau

aktivitas

dengan

mengkoordinasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
sasaran dan tujuan yang terbentuk dengan mengubah masukan menjadi keluaran.
Menurut Mathiassen (2000) sistem adalah kumpulan komponen yang
menerapkan suatu modal kebutuhan fungsi dan tampilan. Sedangkan menurut
Obrien (2005) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan,
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta
menghasilkan output dalam proses transportasi yang teratur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Sistem memiliki 3 (tiga) komponen, yaitu:
1. Input, merupakan penangkapan dan pemasangan elemen yang masuk
kesistem untuk proses.
2. Processing, merupakan proses transformasi untukmengubah input menjadi
output.
3. Output, merupakan pengiriman elemen yangb telah dihasilkan oleh proses
tranformasi ketujuan.
Konsep sistem akan lebih berguna dan bermanfaat dengan memasukkan 2
(dua) komponen tambahan, yaitu feedback dan control. Pengertiannya sebagai
berikut:
1. Feedback adalah data tentang kinerja sistem
2. Control adalah melibatkannya pengawasan dan pengavaluasian feedback
untuk menentukan apakah sistem bekerja untuk mencapai tujuan fungsi
control kemudian membuat perubahan yang diperlukan untuk input sistem
dan komponen pemrosesan untuk memastikan menghasilkan output yang
tepat.
Jadi sistem merupakan suatu jaringan dari prosedur, sehingga keberadaan
sistem tidak lepas dari prosedur yang ada, sedangkan prosedur itu sendiri
merupakan suatu urutan pekerjaan klerikal yang biasanya melibatkan beberapa
orang dalam suatu bagian atau lebih yang disusun untuk menjamin adanya
perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering
terjadi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2 Pengertian Informasi
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang
terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari
pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini
dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang.
Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem
dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda.
Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari
pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki
banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat
dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, Persepsi, Stimulus,
komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau
situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi,
pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi.
Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi
statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan,
diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi
sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau
instruksi dan alirannya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Informasi merupakan suatu keluaran (output) dari proses pengelolaan data
yang punya arti dan nilai yang berguna bagi pengguna contohnya informasi
tentang jumlah penjualan per daerah atau propinsi yang berguna untuk manajer
penjualan dan pemasaran dalam membuat keputusan untuk strategi penjualan
perusahaan kedepannya.
Menurut Bodnar dan Hoopwood (2006), informasi adalah data yang berguna
yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang
tepat. Sedangkan menurut Mcleod (2007), informasi adalah data yang telah di
proses atau data yang memiliki arti.

2.2.3 Pengertian Sistem Infor masi
Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, hardware,
software, jaringan komunikasi dan sumber daya yang dirancang untuk mengubah
data menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Sistem informasi
merupakan bagian penting dalam perusahaan dan organisasi.
Adapun definisi sistem informasi menurut Jack Febrian (2007), sistem
informasi adalah sistem yang dapat menghasilkan informasi yang berguna. Suatu
sistem dalam sebuah organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan, dalam Ambarita (2010).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di
satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk
komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari
memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal
yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.2.4 Pengertian Akuntansi
Menurut Warren (2009), yaitu peranan paling sederhana akuntansi dalam
bisnis adalah akuntansi memberikan informasi untuk digunakan oleh manajer
dalam menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi
untuk pihak-pihak lain dalam menilai kinerja dan kondisi ekonomi perusahaan,
dalam Ambarita (2010).
American Accounting Association mendefinisikan akuntansi adalah proses
mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut (Soemarso; 1999: 5). Sedangkan menurut
Haryono

Yusuf

akuntansi

merupakan

suatu

proses

untuk

mencatat,

menggolongkan, meringkas, melaporkan dan menganalisa data keuangan dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

perusahaan (2001: 4-5). Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut
pandang yaitu dar sudut pandang pemakainya, akuntansi adalah suatu disiplin
yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi, sedangkan
bila dipandang dari sudut proses kegiatan, akuntansi adalah proses pencataatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu
organisasi.
Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis,
memproses

informasi

tersebut

kedalam

bentuk

laporan-laporan

dan

mengkomunikasikannya kepada para pengambil keputusan.

2.2.5 Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah pengorganisasian dari formulir, catatan, metode, dan
laporan untuk diidentifikasi, dikumpulkan, dianalisis, dicatat, dan dilaporkan agar
mendapatkan informasi yang berguna bagi perusahaan dalam menyusun laporan
keuangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi yang berguna bagi
perusahaan biasanya digunakan pihak yang mengelolah atau manajemen untuk
mendukung pengambilan keputusan.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), yang diterjemahkan oleh Amir Abadi
didefinisikan sistem akuntansi adalah sebagai berikut “Sistem akuntansi adalah
suatuorganisasi yang terdiri dari metode dan catatan-catatan yang dibuat untuk
mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggungjawaban bagi
aktiva dan kewajiban yang berkaitan”.
Sedangkan menurut Warren (2005), definisi sistem akuntansi adalah sebagai
berikut “Sistem akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna
mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelolah perusahaan dan
untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang
berkepentingan.
Sistem Akuntansi adalah formulir-formulir, buku-buku catatan, prosedurprosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data yang berhubungan
untuk mengolah data yang berhubungan dengan usaha suatu perusahaan dengan
tujuan menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan
oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga
pemerintah untuk menilai hasil operasi perusahaan (Zaki Baridwan;1992: 4).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem terdiri dari jaringan
prosedur, sedangkan prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yaitu kegiatan yang
dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar.

2.2.6 Pengertian Sistem Infor masi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan dan
memproses sumber daya menjadi informasi akuntansi dan manajemen yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

berguna bagi pihak-pihak berkepentingan. Sistem informasi akuntansi digunakan
untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perusahaan.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan dari sumber daya, seperti manusia dan peralatan untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya menjadi informasi.
Sedangkan menurut jones dan Rama (2006), definisi sistem informasi
akuntansi adalah suatu subsistem dari sistem informasi manajemen yang
meyediakan informasi akuntansi dan manajemen yang diperoleh dari kegiatan
rutin transaksi akuntansi.

2.2.6.1 Karakteristik Sistem Infor masi Akuntansi
Karakteristik sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas yang diperlukan
Berdasarkan undang-undang perusahaan harus mememlihara catatan
kegiatan manajemen menerapakan sistem informasi akuntansi sebagai cara
dalam mencapai dan menjaga pengendalian.
b. Berpegangan pada prosedur yang relative standar
Peraturan dan praktik yang diterima oleh perusahaan dapat menentukan
cara pelaksanaan pengolahan data.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

c. Menangani data rinci
Data-data yang

tersedia harus

lengkap dan terperinci

sehingga

memudahkan dalam penanganan dan penemuan solusi jika terdapat
masalah.

d. Berfokus pada historis
Data yang terkumpul oleh sistem informasi akuntansi umumnya
menjelaskan apa yang terjadi dimasa lamapu.
e. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal
Sistem informasi akuntansi menghasilkan sebagian dari output bagi
manajer perusahaan seperti laporan laba / rugi.

2.2.6.2 Kegunanaan Sistem Infor masi Akuntansi
Kegunaan dan tujuan dari sistem informasi akuntansi menurut Jones dan
Rama (2006), sebagai berikut:
1. Menghasilkan laporan eksernal
Dalam

dunia

bisnis,

sistem

informasi

akuntansi

dipakai

untuk

menghasilkan laporan-laporan khusus guna untuk memenuhi kebutuhan
informasi yang dibutuhkan oleh investor, kreditur, petugas pajak, dan lainlain.
2. Mendukung aktivitas rutin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Sistem informasi akuntansi mendukung manajer dalam mengenai aktivitas
operasional yang rutin dalam siklus operasi perusahaan.
3. Mendukung pengambilan keputusan
Informasi juga butuh dalam pengendalian keputusan yang tidak rutin yang
terdapat dalam semua tingkatan perusahaan atau organisasi
4. Perencanaan dan pengendalian
Sisten

informasi

sangat

dibutuhkan

untuk

merencanakan

dan

mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan secara baik
5. Implementasi pengendalian internal
Pengendalian internal meliputi kebijakan prosedur dan sistem informasi
yang dipakai untuk melindungi harta perusahaan dari kerugian pencurian
atau penggelapan dan untuk menjaga keakuratan data keuangan.

Sistem informasi akuntansi yang terancang dengan baik dapat memberikan
kegunaan:
1. Meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya dari barang dan jasa
2. Meningkatkan efisien
3. Saling berbagi pengetahuan
4. Meningkatkan efisien dan efektivitas dari rantai pemasoknya
5. Meningkatkan struktur pengendalian internal dalam perusahaan
6. Pengambilan keputusan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6.3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney (2006), terdapat 5 (lima) komponen dalam sistem informasi
akuntansi yaitu:
1. People
Yang mengoprasikan sistem atau melakukan berbagai fungsi
2. Procedure
Cara manual atau otomatis, termasuk memproses dan menyimpan data
yang berhubungan dengan aktivitas organisasi.
3. Data
Mengenai kegiatan atau proses organisasi
4.

Software
Digunakan untuk data yang diorganisasikan

5. Information Technology Infrastructure
Yang termasuk computer, peralatan peripheral dan komuniksi jaringan.

2.2.7 Pengertian Penjualan
Menurut Warren dan Fess (2008) dalam Arfeny OM, Fitri S, dan Hanura IP
(2011) yaitu, penjulan adalah total jumlah yang dibebankan pada pelanggan atas
barang yang terjual, baik penjualan kas atau kredit. Baik retur dan potongan
penjualan, maupun diskon penjualan dikurangkan dari penjualan untuk
menghasilkan penjualan bersih.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Sedangkan menurut Susan (2008) dalam Ambarita (2010) yaitu, penjualan
adalah suatu kegiatan yang mengharuskan perusahaan mengeluarkan sejumlah
barang dan jasa baik secara tunai maupun kredit, sehingga menghasilkan sejumlah
finansial bagi pihak lain sebagai pembeli.
Proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan
pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang
berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak.

2.2.7.1 J enis-jenis Penjualan
Ada beberapa jenis penjualan menurut Basu Swasta (1998 : 11) yaitu :
1. Trade Selling
Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilahkan
pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk mereka.
Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan,
persediaan dan pengadaan produk baru, jadi titik beratnya pada “penjualan
melalui” penyalur daripada “penjualan ke” pembeli akhir.
2. Missionary Selling
Dalam missionary selling penjualan berusaha ditingkatkan dengan
mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur
perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan memiliki
penyalur sendiri dalam pendistribusian produknya,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Technical Selling
Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat
pada pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan menunjukkan
bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah
tersebut.
4. New Business Selling
Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi
pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi.
5. Responsive Selling
Dua jenis penjualan utama disini adalah “route driving” dan “retailling”.
Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu
besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang
menyenangkan dapat menjurus pada pembeli ulang.

2.2.7.2 Langkah-langkah Dalam Proses Penjualan
Menurut Philip Kotler dialih bahasakan

oleh Drs. Alexander Sindoro

langkah-langkah dalam proses penjualan meliputi:
1. Memilih Prospek dan Menilai
Langkah pertama dalam proses penjualan adalah memilih prospek
(prospecting), yaitu mencari siapa yang dapat masuk sebagai pelanggan
potensial. Tenaga penjual perlu mengetahui cara menilai prospek (qualify)
artinya cara mengenali calon yang baik dan menyisihkan calon yang jelek.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Prospek dapat dinilai dengan meneliti kemampuan keuangan, volume
bisnis, kebutuhan spesial, lokasi dan kemungkianan untuk tumbuh.
2. Prapendekatan.
Sebelum mengunjungi seorang calon pembeli, tenaga penjual sebaiknya
mempelajari

sebanyak

mungkin

mengenai

organisasi

(apa

yang

dibutuhkan, siapa yang terlibat dalam pembelian) dan pembelinya
(karakteristik dan gaya membeli). Langkah-langkah ini dikenal dengan
istilah prapendekatan. Wiraniaga sebaiknya menetapkan tujuan kunjungan
yang mungkin untuk menilai calon, mengumpulkan informasi, atau
membuat penjualan langsung.
3. Pendekatan
Dalam langkah ini, wiraniaga sebaiknya mengetahui caranya bertemu dan
menyapa pembeli serta menjalin hubungan menjadi awal yang baik.
Langkah ini mencakup penampilan wiraniaga, kata-kata pembukaan, dan
tindak lanjutan.
4. Presentasi dan Demonstrasi
Dalam langkah presentasi dari proses penjualan, tenaga penjual
menceritakan “riwayat” produk kepada pembeli, menunjukan bagaimana
produk akan menghasilkan dan menghemat uang. Presentasi penjualan
dapat diperbaiki dengan alat bantu demonstrasi, seperti buku kecil, pita
video, dan sempel produk.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Mengatasi Keberatan
Pelanggan hampir selalu mempunyai keberatan selama presentasi atau
kettika diminta untuk memesan. Dalam mengatasi keberatan wiraniaga
harus menggunakan pendekatan positif, menggali keberatan tersembunyi,
meminta pembeli untuk menjelaskan keberatan, menggunakan keberatan
sebagai peluang untuk memberikan informasi lebih banyak dan mengubah
keberatan menjadi alasan untuk membeli.
6. Menutup
Menutup merupakan langkah dalam proses penjualan ketika wiraniaga
meminta pelanggan untuk memesan. Tenaga penjual harus mengetahui
cara mengenali tanda-tanda penutupan dari pembeli termasuk gerakan
fisik, komentar dan pertanyaan.
7. Tindak Lanjut
Merupakan langkah terakhir dalam proses penjualan ketika wiraniaga
melakukan tindak lanjut setelah penjualan untuk memastikan kepuasan
pelanggan dan bisnis berulang.

2.2.7.3 Faktor–faktor yang Mempengaruhi Penjualan
Dalam prakteknya perencanaan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Menurut Basu Swastha (1998:129) faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Kondisi dan kemampuan penjual

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Transaksi jual beli merupakan pemindahan hak milik secara komersial atas
barang dan jasa, pada prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu penjual
sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual
harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat mencapai sasaran
penjualan yang diharapkan. Untuk maksud tersebut para penjual harus
memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan yaitu :
a. Jenis dan Karakteristik barang yang akan ditawarkan
b. Harga produk
c. Syarat penjualan seperti : pembayaran, penghantaran, pelayanan purna
jual dan sebagainya
2. Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam
penjualan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualan. Adapun faktorfaktor kondisi pasara yang perlu diperhatikan adalah:
a. Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar penjual, pasar industri,
pasar pemerintah /pasar internasional.
b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
c. Daya belinya
d. Frekuensi pembeliannya
e. Keinginan dan kebutuhannya.
3. Modal
Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang
yang dijual itu belum dikenal oleh pembeli atau apabila lokasi pembeli

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

jauh dari tempat penjual dalam keadaan seperti ini, penjual harus
memperkenalkan dahulu atau membawa barangnya ketempat pembeli.
Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya saran serta usaha
tersebut sepertialat transportasi. Tempat peraga baik diluar maupun
didalam perusahaan. Usaha promosi dan sebagainya semua ini hanya dapat
dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan oleh
perusahaan.
4.

Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian
penjualan yang dipegang oleh orang-orang tertentu atau ahli dibidang
penjualan lain halnya dengan perusahaan kecil masalah-masalah penjualan
ditangani oleh orang-orang yang juga melakukan fungsi lain. Hal ini
disebabkan oleh tenaga kerjanya yang lebih sedikit. Sistem organisasi juga
lebih sederhana masalah-masalah yang dihadapinya juga tidak sekompleks
perusahaan besar biasanya masalah perusahaan ini ditangani oleh
perusahaan dan tidak diberikan kepada orang lain.

5.

Faktor lain
Faktor-faktor

yang

yang

sering

mempengaruhi

penjualan

yaitu

perikalanan, peragaan, kampanye,dan pemberian hadiah. Namun untuk
melaksanakannya diperlukan dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan
yang memiliki modal yang kuat kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan
sebaliknya perusahaan kecil jarang melakukan karena memiliki modal
sedikit.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.8 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Transaksi penjualan terjadi apabila ada perpindahan hak kepemilikan produk
dari pihak penjual kepada pihak pembeli.Transaksi tersebut dilaksanakan dalan
suatu istem informasi akuntansi yang menangani transaksi penjualan sampai
dengan pelaporan hasil transaksi tersebut kepada pihak-pihak yang memerlukan
informasi tersebut.Dilihat dari kondisi diatas, penjualan memerlukan sistem
informasi akuntansi penjualan yang memahami transaksi penjualan, baik yang
melaksanakan transaksi maupun pencatatan dan pelaporan hasil transaksi.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan menurut La Midjan dan
Azhar Susanto dalam buku “Sistem Informasi Akuntansi Penjualan” adalah
sebagai berikut :“Sistem informasi akuntansi penjualan adalah kerangka kerja
dalam sumber daya manusia, alat, metode dan kesemuanya itu dikoordinasikan
untuk mengolah data penjualan menjadi informasi penjualan yang berguna bagi
pihak-pihak yang membutuhkannya.”(2001:30)
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi
penjualan mengkoordinasikan seluruh subsistem dan komponen-komponen sistem
didalamnya untuk mengolah data penjualan mulai dari transaksi hingga pelaporan
menjadi suatu informasi penjualan yang akan digunakan oleh penggunanya
sebagai dasar pengambilan keputusan.

2.3 Flowchart
Definisi Flowchart atau Diagram Alur menurut Sugiyono (2005:29) adalah
“Gambar simbol - simbol yang digunakan untuk menggambarkan urutan proses

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

atau instruksi-instruksi yang terjadi di dalam suatu program komputer secara
sistematis dan logis”.
Berhubung komputer membutuhkan

hal-hal yang terperinci maka bahasa

pemograman bukan alat yang boleh dikatakan baik untuk merancang sebuah
algoritma awal, Alat yang banyak dipakai untuk membuat algoritma adalah
diagram alir (flowchart).
Diagram alir dapat menunjukan

secara jelas arus pengendalian suatu

algoritma yakni bagaimana melaksanakan suatu rangkaian kegiatan logis secara
sistematis juga dapat memberikan gambaran dua dimensi yang berupa simbolsimbol. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya,
simbol-simbol tersebut dipakai untuk menunjukan berbagai kegiatan
operasi dan pengandalian.
Sedangkan menurut Jogiyanto (2005:795) ”Bagan alir (flowchart) adalah
bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur
sistem secara logika”. Dan juga menurut Jogiyanto (2005:802) ”Bagan alir
program (program flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir
sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3.1 Alur Flowchart Penjualan

Gambar 2.1 Flowchart Penjualan Tunai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2.2 Flowchart Penjualan Tunai (Lanjutan)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.

J enis Penelitian

Memilih metode yang tepat dalam penelitian, ditentukan oleh maksud dan
tujuan penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian, metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif pada Mini Market OMI-GIRI MART.
Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasannya dan dalam peristilahannya (Kirk dan Miller dalam Moleong, 2002:3)
dalam Amanda (2010). Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa
pertimbangan, yaitu: (i) menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila
berhadapan dengan kenyataan ganda, (ii) metode ini menyajikan secara langsung
hakikat hubungan antara peneliti dan responden, (iii) metode ini lebih peka dan
lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi (Moleong, 2002:5) dalam Amanda (2010).
Adapun ciri-ciri penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif yang
diungkapkan adalah:
1.

Sumber data bersifat ilmiah, artinya peneliti harus berusaha memahami
fenomena

sosial

secara

langsung

dalam

kehidupan

sehari-hari

masyarakat.
2.

Peneliti sendiri merupakan instrumen penelitian yang paling penting di
dalam pengumpulan data dan pengintrepretasi data.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.

Penelitian Kualitatif bersifat deskriptif, artinya mencatat secara teliti
segala gejala (fenomena) yang dilihat dan didengar serta dibacanya (via
wawancara atau bukan, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen
pribadi, catatan atau memo, dokumen resmi atau bukan, dan lain-lain)
dan

peneliti

harus

membandingkan,

mengkombinasikan,

mengabstraksikan, dan menarik kesimpulan.
4.

Penelitian harus digunakan untuk memahami bentuk-bentuk tertentu
(shaping), atau kasus (studi kasus).

5.

Analisis bersifat induktif.

6.

Di lapangan peneliti harus berperilaku seperti masyarakat yang
ditelitinya.

7.

Data dan informan harus berasal dari tangan pertama.

8.

Kebenaran data harus dicek dengan data lain, misalnya dengan dokumen,
wawancara, observasi mendalam, dan lain-lain (data lisan dicek dengan
data tulis).

9.

Orang atau sesuatu yang dijadikan subjek penelitian tersebut partisipan
(buku dapat dianggap sebagai partisipan) dan konsultan serta teman dapat
dijadikan partisipan.

10. Titik berat perhatian harus pada pandangan emik, artinya peneliti harus
menaruh perhatian pada masalah penting yang diteliti dari orang yang
diteliti dan bukan dari etik (dari kaca mata peneliti).
Penggunaan metode kualitatif ini dimaksudkan untuk memproleh data yang
lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dapat dicapai. Jika dengan metode kuantitatif, hanya bisa diteliti beberapa variabel
saja dan hanya dapat digali fakta-fakta yang bersifat empiris dan terukur sehingga
seluruh permasalahan yang telah dirumuskan tidak akan terjawab dengan metode
kuantitatif