PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATRIKA SMP MELALUI PENDEKATAN REALISTIC Peningkatan Kemandirian dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Pokok Bahasan Lingkaran Melalui Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) (PTK PadaSiswaKelas VII

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR
MATEMATRIKA SMP MELALUI PENDEKATAN REALISTIC
MATHEMATICS EDUCATION

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

LISTIYANA DEWI PUSPASARI
A 410 090 253

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SMP MELALUI PENDEKATAN REALISTIC
MATHEMATICS EDUCATION

Oleh

Listiyana Dewi Puspasari1, Sri Sutarni2.
1
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2
Staf Pengajar UMS Surakarta

Abstrak
Tujuan penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan peningkatkan
kemandirian dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui
pendekatan Realistic Mathematics Education. Jenis penelitian ini adalah PTK
kolaboratif. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIID SMP Muhammadiyah 4
Surakarta. Metode pengumpulan data melalui metode observasi, catatan
lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif
dengan metode alur. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan
kemandirian dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika melalui
pendekatan RME. Hal ini dapat dilihat dari: 1) Kemandirian siswa dalam
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sebelum dilakukan tindakan 22,58%,
putaran I 38,71%, putaran II 51,61% dan putaran III 70,97%, 2) Kemandirian
siswa dalam mengatasi masalah sebelum dilakukan tindakan 16,13%, putaran I
25,81%, putaran II 45,16% dan putaran III 58,06%, 3) Siswa percaya pada diri

sendiri sebelum dilakukan tindakan 6,45%, putaran I 19,35%, putaran II 29,03%
dan putaran III 48,39% dan 4) peningkatan hasil belajar siswa yang mencapai
nilai lebih dari sama dengan 69 sebelum dilakukan tindakan 29,03%, putaran I
38,71%, putaran II 64,52% dan diakhir tindakan 80,65%. Kesimpulan penelitian
ini adalah bahwa penerapan pendekatan RME dalam pembelajaran matematika
dapat meningkatkan kemandirian dan hasil belajar siswa.
Kata Kunci : kemandirian, hasil belajar, Realistic

Pendahuluan
Kemandirian belajar merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
suatu proses pembelajaran. Orang yang berperilaku mandiri mampu memecahkan
permasalahan yang dihadapi oleh dirinya sendiri tanpa mengharapkan bantuan
dari orang lain. Belajar mandiri adalah cara aktif dan partisipatif untuk
mengembangkan diri masing-masing individu yang tidak terikat dengan kehadiran

guru, dosen, pertemuan tatap muka di kelas, kehadiran teman sekolah (Martinis
Yamin, 2008 : 115). Peran guru dan dosen hanya sebagai fasilitator dan konsultan.
Kemandirian belajar adalah suatu proses belajar yang terjadi pada diri seseorang
dan dalam usahanya untuk mencapai tujuan belajar orang tersebut dituntut aktif
secara individu atau tidak tergantung pada orang lain termasuk tergantung pada

gurunya. Hasil observasi yang dilakukan, pada saat pembelajaran berlangsung
terlihat kemandirian siswa secara umum masih relatif rendah. Dilihat dari
indikatornya sebagai berikut : 1). Siswa mampu menyelesaikan tugas dan
tanggungjawabnya sebanyak 22.58%, 2). Siswa mampu mengatasi masalah
sebanyak 16,13%, 3). Siswa percaya pada diri sendiri sebanyak 6,45%, sehingga
hasil belajar matematika masih rendah.
Penyebab rendahnya kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika
dikarenakan kurangnya perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
yang sedang berlangsung. Kurangnya perhatian siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dikarenakan oleh guru dalam menyampaikan materi kurang menarik
dan kurang bervariasi sehingga siswa cenderung merasa bosan. Sebagian besar
guru masih menggunakan metode konvensional dalam mengajar yaitu guru
menerangkan sedangkan siswa mencacat. Guru masih menjadi pusat pembelajaran
sehingga kegiatan siswa dalam kelas hanya duduk dan mendengarkan penjelasan.
Terlebih lagi sikap guru yang tegas seringkali dianggap menakutkan oleh sebagian
siswa.
Fenomena tersebut berhubungan erat dengan pelaksanaan proses belajar
mengajar matematika di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang didalamnya
memuat banyak materi salah satunya adalah lingkaran. Pada materi tersebut siswa
diharapkan untuk lebih dulu mengenali bentuk lingkaran dalam kehidupan seharihari. Pembelajaran yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari ini kita kenal

dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME).
Pendekatan RME merupakan salah satu pendekatan yang cocok diberikan
pada siswa SMP, karena pendekatan ini berkaitan dengan kehidupan nyata seharihari. RME terfokus pada pertumbuhan pengetahuan dan pemahaman siswa,
dengan pendekatan RME siswa lebih mudah menerima pelajaran karena proses

pembelajaran menghubungkan dengan dunia nyata atau kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Zamroni (2000), dalam Daryanto,
Tasrial (2012 : 153) menyatakan bahwa pada aspek perilaku diharapkan siswa
mempunyai cirri-ciri diantaranya mampu bekerja sama dengan membuat
kelompok-kelompok belajar, bersifat demokratis yakni berani menyampaikan
gagasan, mempertahankan gagasan dan sekaligus berani pula menerima gagasan
dari orang lain serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Dengan rasa percaya
diri tersebut diharapkan peserta didik mampu meningkatkan kemandirian dan
hasil belajar matematika.
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian
dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta.
Secara khusus, bertujuan (1) mendeskripsikan peningkatan kemandirian
matematika bagi siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta dengan
pendekatan pembelajaran RME, dan (2) mendeskripsikan peningkatan hasil
belajar matematika bagi siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta

dengan pendekatan pembelajaran RME.

Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitan Tindakan Kelas (PTK). Menurut
Sutama (2010: 15) PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur
penelitian dengan tindakan substansif, suatu tindakan yang dilakukan dalam
disiplin inkuiri atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang
terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Variabel
bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran dan kemandirian sedangkan
variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang
diterapkan adalah model pendekatan RME. Proses PTK dimulai dari dialog awal,
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring, refleksi, evaluasi,
dan penyimpulan. Waktu penelitian 6 bulan, yaitu mulai bulan September hingga
Februari 2013.
Sumber data penelitian meliputi guru matematika dan siswa kelas VIIID
SMP Muhammadiyah 4 Surakarta. Teknik pengumpulan data berupa observasi,

tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Data dianalisis secara komparatif dan
interaktif. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan metode.


Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penerapan pendekatan pembelajaran RME mendapat tanggapan positif
dari guru matematika. Pendekatan pembelajaran RME memudahkan siswa dalam
menerima pelajaran, karena pendekatan ini langsung menghubungkan dengan
dunia nyata atau dunia sehari-hari sehingga siswa lebih mudah dalam memahami
materi pelajaran.
Wakhid Thoyib (2008) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa melalui
pendekatan RME dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dalam pemecahan
soal matematika, serta dengan peningkatan komunikasi siswa yang dilakukan
dalam penelitian ini berpengaruh pula pada peningkatan hasil belajar siswa yang
berupa kemampuan dalam mengerjakan soal-soal.
Dwi Retno Nurnaningsih (2008) dalam penelitiannya menyimpulkan
bahwa pembelajaran realistik sangat bermanfaat bagi guru untuk mengajarkan
materi perkalian karena dengan penggunaan perangkat pembelajaran realistik
tersebut

antusias

siswa tinggi dan peran guru berubah


sebagai fasilitator

sehingga siswa lebih aktif. Pembuatan perangkat pembelajaran ini dinilai
efektif untuk mengajar matematika pokok bahasan perkalian. Dengan perangkat
yang telah disusun dapat digunakan guru selain untuk meningkatkan pemahaman
siswa juga untuk meningkatkan kreatifitas dalam mengajar matematika.
Fajar Persistri (2005) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
menerapkan strategi Think Talk Write dapat meningkatkan kemandirian belajar
siswa.
Pada putaran I, guru masih menyesuaikan diri dengan pendekatan RME
yang tergolong baru. Meskipun suasana kelas kurang kondusif, guru sudah
mampu memainkan peran sebagai fasilitator. Pada putaran II guru masih
menggunakan pendekatan RME suasana kelas menjadi lebih kondusif. Peran guru
sebagai fasilitator menjadi jembatan bagi siswa dalam meningkatkan kemandirian

siswa. Pada putaran III guru mulai terbiasa menggunakan pendekatan RME
suasana kelas jauh lebih tenang dan kondusif. Kemandirian siswa juga sudah
mengalami peningkatan yang baik. Guru merasakan keberhasilan yang nyata
terhadap pembelajaran di kelas. Hal ini menumbuhkan rasa percaya diri pada guru
untuk menerapkan pendekatan tersebut pada pembelajaran selanjutnya.

Kondisi awal pada kelas VIII D yang berjumlah 31 siswa diperoleh 7
siswa mampu mengerjakan soal latihan, 5 siswa mampu mengajukan pertanyaan
atau mengemukakan ide pokok dan 2 siswa mampu menjawab pertanyaan dari
guru atau teman. Sedangkan siswa yang nilainya mencapai KKM sebanyak 9
siswa.
Pada putaran I kemandirian belajar siswa meningkat meskipun belum
sesuai harapan. Pada putaran ini diperoleh 12 siswa mampu mengerjakan soal
latihan, 8 siswa mampu mengajukan pertanyaan atau mengemukakan ide pokok
dan 6 siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru atau teman.
Pada putaran II kemandirian belajar siswa mengalami peningkatan yang
lebih baik. Pada putaran ini diperoleh 16 siswa mampu mengerjakan soal latihan,
14 siswa mampu mengajukan pertanyaan atau mengemukakan ide pokok dan 9
siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru atau teman.
Putaran III kemandirian belajar siswa mengalami peningkatan yang jauh
lebih baik. Pada putaran ini diperoleh 22 siswa mampu mengerjakan soal latihan,
18 siswa mampu mengajukan pertanyaan atau mengemukakan ide pokok dan 15
siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru atau teman.
Tabel 1.
Data Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa
Sebelum

Aspek yang diamati

1. Menyelesaikan tugas dan
tanggung jawab
2. Mengatasi masalah

3. Siswa percaya pada diri
sendiri

Putaran I

Putaran II

Putaran III

22,58%

38,71%

51,61%


70,97%

16, 13%

25,81%

45, 16%

58,06%

6,45%

19,35%

29,03%

48,39%

Tindakan


80.00%

Mengerjakan Soal
Latihan

60.00%
40.00%

Mengajukan
Pertanyaan atau Ide
Pokok

20.00%
0.00%
Sebelum Putaran I Putaran Putaran
Tindakan
II
III

Menjawab
Pertanyaan dari
Guru atau Teman

Gambar 1.
Grafik Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa
Sebelum tindak mengajar, siswa masih belum mandiri dalam mengerjakan
soal-soal latihan. Dengan motivasi yang diberikan guru akan menumbuhkan rasa
percaya diri siswa sehingga siswa akan lebih mandiri dalam mengerjakan soal
latihan Pada putaran I, pendekatan pembelajaran RME (Realistic Mathematics
Education) mampu mendorong siswa memiliki rasa percaya diri yang tinggi
sehingga dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa. Pada putaran II siswa
sudah mulai memiliki rasa percaya diri sehingga lebih mandiri dalam
mengerjakan soal latihan. Siswa menunjukkan kemajuan yang cukup baik ketika
mereka mengerjakan soal latihan tersebut. Putaran III peningkatan kemandirian
siswa dalam mengerjakan soal sudah baik, sehingga guru merasa pendekatan ini
baik diterapakan pada pembelajaran selanjutnya.
Pada kondisi awal, siswa masih merasa takut ketika mengajukan
pertanyaan atau mengemukakan ide. Dalam diskusi, seseorang akan berlatih
berbicara untuk dapat meyampaikan ide di depan umum. Dalam hal ini, siswa
khawatir jika pendapat yang disampaikannya tidak sesuai dengan harapan. Pada
putaran I, pendekatan pembelajaran RME mampu mendorong siswa untuk
mengajukan pertanyaan atau menyampaikan ide-ide yang mereka miliki dengan
bahasa yang menarik. Diskusi yang diterapkan guru mampu mengeksplor pola
pikir siswa sehingga berdampak positif pada perkembangan lisan siswa. Pada
putaran II, siswa tidak lagi merasa takut ketika menyampaikan ide. Siswa yang

diberikan kesempatan untuk bekerja dalam kelompok akan menunjukkan
kemajuan baik ketika mereka saling mendengarkan ide satu sama lain. Pada
putaran III siswa sudah mulai mandiri dalam mengajukan pertanyaan atau
mengemukakan ide pokok tanpa memiliki rasa takut salah.
Sebelum tindak mengajar, kemandirian siswa dalam menjawab pertanyaan
dari guru atau teman masih sangat rendah, baru beberapa siswa yang berani dan
mandiri dalam menjawab pertanyaan dari guru atau teman. Pada putaran I siswa
masih takut salah untuk menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan
guru atau temnanya, dengan motivasi dari guru untuk menumbuhkan rasa percaya
diri siswa sedikit demi sedikit siswa mulai berani menjawab pertanyaan. Pada
putaran II kemandirian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru atau teman
sudah mulai meningkat meski belum optimal. Putaran III peningkatan
kemandirian sudah mulai menunjukan hasil yang baik. Siswa sudah mampu
menjawab pertanyaan yang diajukan guru atau temannya.
Penelitian yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Agus
Budiharto (2007) menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif

tipe

Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa.
Nana Syaodih (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa melalui
penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII di
Mts. Nurul Amanah Madura.
Menurut Novika Sukwandani (2011) dalam penelitiannya menyimpulkan
bahwa melalui penerapan model pembelajaran Missouri Mathematis Project
(MMP) dan Inquiring Minds Want to Know hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran matematika meningkat setelah dikenakan tindakan. Hal ini dapat dilihat
dari indikator yang diamati dalam penelitian yaitu perilaku santun siswa
mengalami peningkatan sebesar 31,37 %, kemampuan siswa dalam menjelaskan
materi mengalami peningkatan sebesar 43,6% dan nilai siswa diatas rata-rata
mengalami peningkatan sebesar 27,25%.
Data tentang hasil belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh dari hasil
pengerjaan ulangan umum yang diberikan pada tiap akhir putaran. Siswa yang

tuntas KKM pada kondisi awal sebanyak 9 siswa, pada putaran I sebanyak 12
siswa dan pada putaran II sebanyak 20 siswa dan pada putaran III sebanyak 25
siswa. Data peningkatan hasil belajar matematika secara keseluruhan disajikan
pada tabel 2 dan gambar 2.
Tabel 2.

Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Kondisi Awal

Putaran I

Putaran II

Putaran III

9 Siswa

12 Siswa

20 Siswa

25 Siswa

29,03%

38,71%

64,52%

80,65%

Hasil Belajar
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%

Hasil Belajar

20.00%
0.00%
Sebelum Putaran I Putaran II Putaran
Tindakan
III

Gambar 2.
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Nilai siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sangat bervariasi.
Dalam pembelajaran, siswa tidak dibekali dengan materi ajar yang mengaitkannya
dengan kehidupan nyata. Oleh karena itu, siswa mengalami kesulitan saat
dihadapkan dengan permasalahan yang bersifat kompleks. Pada putaran I, hasil
belajar matematika siswa mengalami peningkatan. Pendekatan pembelajaran
RME memberikan kesempatan pada siswa untuk menjelaskan pemikirannya. Pada
putaran II hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup baik, walaupun
peningkatannya belum optimal. Pada putaran III peningkatan hasil belajar sudah

baik, nilai siswa yang mencapai KKM sudah mencapai 80% lebih. Guru mampu
membuat iklim dimana siswa bersedia berpikir dengan cara baru dan mandiri
dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.

Simpulan
Pembelajaran matematika dengan pendekatan RME dapat meningkatkan
kemandirian belajar matematika. Peningkatan kemandirian

diamati dari tiga

indikator. Peningkatan siswa dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya
sebesar 48,59%. Peningkatan siswa dalam mengatasi masalah sebesar 41,93%.
Peningkatan siswa yang percaya terhadap kemampuan dirinya sebesar 41,94%.
Peningkatan kemandirian mengakibatkan peningkatan hasil belajar
matematika. Peningkatan hasil belajar matematika diukur dari banyaknya siswa
yang tuntas. Peningkatan hasil belajar pada penelitian ini sebeasar 51,62%.
Kepada peneliti berikutnya diperlukan penelitian lebih lanjut dengan
materi dan metode tertentu guna mengatasi permaslahan-permasalahan yang
muncul dalam pembelajaran matematika. Hal ini perlu dilakukan agar proses
pembelajaran di sekolah dimasa yang akan datang lebih bermutu. Selain itu
diharapkan dengan pendekatan yang dilaksanakan dapat berjalan efektif sesuai
dengan tujuan yang diinginkan sehingga menghasilkan lulusan yang handal dan
berkualitas.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian penelitian ini: 1) Drs. Sofyan Anif, M.Si, selaku
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian, 2) Dra. Sri
Sutarni, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, pembimbing
akademik sekaligus pembimbing skripsi terima kasih yang telah membantu dan
memberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik, 3) Drs.
Mokh. Akhsan dan Wakhid Thoyib, S.Pd selaku Kepala Sekolah dan Guru
Matematika SMP Muhammadiyah 4 Surakarta yang telah memberikan ijin dan
kesempatan serta membantu dalam pelaksanaan penelitian, 4) Siswa siswi kelas

VIII D SMP Muhammadiyah 4 Surakarta yang dengan keikhlasan bersedia
menjadi subyek penelitian, terima kasih atas kerjasamanya
Daftar Pustaka
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Kusumaningrum, Diana. 2009. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan
Pendekatan SAVI Dan RME pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok
Ditinjau dari Kreativitas Belajar Siswa. Skripsi. Surakarta: UMS
Lexy, Moleong. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Mustari, Mohamad. 2011. Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan Karakter.
Yogyakarata : LaksBang PRESSindo
Nurnaningsih, Dwi Retno. 2008. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika Realistik Pada Pokok bahasan Perkalian. Skripsi. Surakarta :
UMS
Persistri, Fajar. 2009. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Siswa SMP
Melalui Strategi Think Talk Write (TTW) Ditinjau Dari Kemandirian
Belajar Siswa. Skripsi. Surakarta : UMS
Subadi, Tjipto. 2010. Lesson Studi Berbasis PTK (Penelitian Tindakan Kelas):
Suatu Model Pembinaan menuju Guru Profesional. Surakarta: Badan
Penerbit FKIP UMS
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Penerapan Pendekatan Savi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Faroidh Kelas
VIII Di MTs. Nurul Amanah Madura. Vol 5, No.2.
Sutama. 2010. Penelitian Tindakan. Teori dan Praktek dalam PTK, PTS dan
PTBK. Semarang : CV. Citra Mandiri Utama.
Thoyib, Wakhid. 2008. Peningkatan

Kemampuan Komunikasi Siswa Dalam

Pemecahan Soal Matematika Melalui Pendekatan RME. Surakarta : UMS

Dokumen yang terkait

Implementasi Pembelajaran Pemecahan Masalah Berbasis Peta Konsep pada Sub Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Semester Genap SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2008/2009

1 7 18

Soal Ulangan Lingkaran Kelas VIII SMP

0 66 1

Peningkatan Hasil Belajar IPA Pada Pokok Bahasan Cahaya Dan Sifat-Sifatnya Melalui Metode Eksperimen

1 1 16

View of Hasil Belajar Siswa Pada Materi Peluang Melalui Model Connected Mathematics Project Di Kelas VIII

0 2 10

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DAN SELF-EFFICACY SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP

2 3 8

Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Tanjung Menggunakan Pendekatan Eksperimen

0 0 8

Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson untuk Peningkatan Keaktifan Siswa SMP Pokok Bahasan Lingkaran

0 0 5

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan RME (Realistic MathematicsEducation) pada Siswa

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan RME (Realistic MathematicsEducation) pada Siswa Kelas V SDN Ngajaran

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan RME (Realistic MathematicsEducation) pada Siswa Kelas V SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajar

0 0 47