SITUS DAN PENINGGALAN SEJARAH DI KECAMATAN SILIMA PUNGGA-PUNGGA, SIDIKALANG DAN SUMBUL, KABUPATEN DAIRI SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH.

“SITUS DAN PENINGGALAN SEJARAH DI KECAMATAN SILIMA PUNGGAPUNGGA, SIDIKALANG DAN SUMBUL, KABUPATEN DAIRI SEBAGAI
SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH”

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MAROLOP SM MANALU
308121102

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK

Marolop SM Manalu. Nim 308121102. Situs dan Peninggalan Sejarah di
Kecamatan Silima Pungga-pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten

Dairi Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Medan 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Situs dan Peninggalan Sejarah di
Kecamatan Silima Pungga-pungga, Sidikalang dan Sumbul Kabupaten Dairi,
selanjutnya mengetahui manfaat Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan
Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi sebagai sumber
pembelajaran disekolah dan masyarakat Dairi, dan mengetahui peranan
pemerintah / dinas terkait dalam pelestarian Situs dan Peninggalan Sejarah di
Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
lapangan (Field Research) dan studi pustaka (Library Research).
Teknik Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi
kepustakaan. Sedangkan informan dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat
disekitar daerah penelitian dan pemerintah setempat, serta guru sejarah disekitar
lokasi penelitian. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan verifikasi atau
dikritik sumber, selanjutnya dilakukan interpretasi dan sebagai tahap akhir adalah
dengan menganalisis dan menyajikan (rekonstruksi) kembali fakta-fakta dalam
suatu cara yang menarik.
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil bahwa Kecamatan
Silima Pungga-pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi memiliki Situs

dan benda-benda peninggalan sejarah. Sebagian besar dari situs dan peninggalan
sejarah tersebut masih dalam keadaan baik, karena sudah ada upaya perlindungan
dari masyarakat dan pemerintah. Situs dan peninggalan sejarah tersebut adalah
harta warisan budaya yang tidak ternilai harganya bagi masyarakat, karena dapat
memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, khususnya dibidang edukasi
dan ekonomi.

KATA PENGANTAR
Terimakasih kepada Sang Kreator Agung Kehidupan, atas penyertaan dan
pertolongan yang diberikanNya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
Skripsi ini berjudul “Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan
Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul,

Kabupaten Dairi Sebagai

Sumber Pembelajaran Sejarah”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan baik isi, teknik penulisan, maupun nilai
ilmiahnya, mengingat keterbatasan pengetahuan kemampuan dan pengalaman.

Oleh sebab itu dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran da kritik
yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik
moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan
terimakasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis, dengan penuh hormat dan terima
kasihku kepada Ayahanda K.Manalu dan Alm. Ibunda R.Br.Tambunan, juga
kepada Abangku Lambok Manalu, dan Adikkku, Romauli Megawati Manalu,
Oppung boru Hutahaeanku, Tante Crtisto, Tante Eva, Serta seluruh keluarga
penulis, yang telah banyak memberikan dorongan moril, materil serta, doa
kepada penulis dalam menyelesaikan studi ini.

2. Terkhusus kepada Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku dosen pembimbing
skripsi yang membantu penulis, membimbing dan mengarahkan penulis.
3. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar Damanik selaku Rektor UNIMED.
4. Bapak Drs. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.
5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah,
sekaligus Dosen Penguji.
6. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Sejarah, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Penguji

Utama dalam ujian mempertahankan skripsi ini.
7. Bapak Dr. Hidayat, MS selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan
saran dalam proses penulisan skripsi ini.
8. Bapak Kepala Bappeda Kabupaten Dairi, yang telah memberikan izin
penelitian dalam rangka penulisan skripsi ini.
9. Bapak Kepala Disbudparpora Kabupaten Dairi, yang telah banyak membantu
dalam penulisan skripsi ini.
10. Kawan-kawan Mahasisiwa Pendidikan Sejarah, Jekson Sitorus, Putra
Vagethoz Sinaga, Airul Parapat, Donal, Harianto, Alm. Jonni Sijabat, Ito Defi
Purba, Ito Dear Sanny, Apriliani, dan semua kawan-kawan yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas canda tawa dan tangis yang kita
lalui bersama.
11. Kawan-kawan siginjang roha (Giro), Sutan Situmorang, Andrian Pakpahan,
Sinton Itam, Dolung, Brighten.
12. Kawan-kawan di IMDA Dairi, terimakasih atas kebersamaan yang kita lalui.

13. Saudara GMKI FIS UNIMED, terimakasih atas ilmu dan pengalaman yang
saudara-saudara berikan.
14. Rekan Juang BARSDem, Salam Demokrasi. Terima Kasih atas Sumbangan
ilmunya.

15. Komunitas Mahasiswa Pecinta Sejarah (KoMPaS), terimakasih buat dukungan
dan bantuan Kawan-kawan.
16. Kawan-kawan di IMKRIS.
17. Kawan-kawan di Kost, Jl. Sering Gang, jala No.2b Medan.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan kalaulah ada pihak yang terlewatkan mendapatkan
ucapan terimakasih, penulis dengan tulus mengucapkan mohon maaf atas kealfaan
itu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan
masukan bagi yang membutuhkannya.
Medan, Juli 2012
Penulis,

Marolop SM Manalu

DAFTAR ISI
ABSTRAK……………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1
A. Latarbelakang Masalah ……………………………………… 1

B. Identifikasi Masalah…………………………………………. 5
C. Pembatasan Masalah…………………………………………. 6
D. Perumusan Masalah………………………………………….. 6
E. Tujuan Penelitian…………………………………………….. 7
F. Manfaat Penelitian…………………………………….……… 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………..………………. 9
A. Tinjauan Pustaka ..…..………………………………………… 9
1. Situs…………………………………………………… 9
2. Peninggalan sejarah…………………………………… 10
3. Kriterian Peninggalan sejarah…………………………. 11
4. Kabupaten Dairi…… …………………………………. 12
5. Konsep Pembelajara ………………………………….. 13
B. Kerangka Berpikir……………………………………..………. 15
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………….

17

A. Metode Penelitian……………………………………..………. 17
1. Penelitian Lapangan ( Field Research )……..…………. 17
2. Studi Pustaka (Library Research )…………..…………. 18

B. Sumber Data…………………………………………………..

18

vi

C. Lokasi Penelitian……………………………………………… 18
D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………. 19
1. Observasi………………………………………………. 19
2. Wawancara………………………………….………….. 19
3. Studi Pustaka……………………………………….….. 20
E. Teknik Analisis data…………………………………………… 21
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………….….……. 22
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………………………. 22
1. Tinjauan Geografis……………………………………. 22
2. Sekilas Tentang Kabupaten Dairi……………………... 31
B. Situs dan peninggalan bersejarah di Kabupaten Dairi
1. Kecamatan Silima Pungga-pungga……………………. 50
2. Kecamatan Sidikalang………………………………… 54
3. Kecamatan Sumbul……………………………………. 57

C. Manfaat Situs dan Peninggalan Sejarah……………………….. 62
1. Bagi Pelajar……………………………………………. 62
2. Bagi Masyarakat………………………………………. 63
3. Bagi Pemerintah……………………………………….. 64
D. Peranan Masyarakat dan Pemerintah………………………….. 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………….. 65
A. Kesimpulan……………………………………………………. 66
B. Saran…………………………………………………………… 67
Daftar Pustaka…………...……………………………………………….. 67
Lampiran………………………………………………………………...

vi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beraneka ragam suku
bangsa (etnis), dan keseluruhan etnis tersebut memiliki latar belakang sejarah
yang menarik untuk di kaji, tanpa terkecuali etnis yang ada di Sumatera Utara.
Salah satu etnis yang ada di Sumatera Utara adalah etnis Pakpak di Dairi,

disamping etnis lainnya seperti etnis Batak Toba, Batak Simalungun, Batak
Mandailing, Batak Karo, Batak Angkola, Melayu, dan Tamil. Etnis Pakpak di
Dairi adalah salah satu etnis yang mendiami daerah sekitar Danau Toba, tepatnya
di bagian barat laut Danau Toba.
Wilayah etnis Pakpak dahulunya sangat luas, mencakup wilayah pantai
barat sumatera utara sampai ke Aceh Singkil,

Manduamas – Pakkat yang

sekarang menjadi wilayah kabupaten Tapanuli Tengah, Parlilitan yang sekarang
menjadi wilayah kabupaten Humbahas, Pakpak Bharat dan Dairi sekarang, hingga
Aceh singkil ( daerah Subulusalam dan sekitarnya ). Semua wilayah itu dibagi
dalam 5 “Suak” yakni semacam pemerintahan otonom Tradisional, yang yang
dalam masyarakat Batak umumnya dikenal dengan sistem “Bius”, terutama pada
masyarakat Batak Toba. Kelima suak itu adalah : Suak Keppas, daerahnya
meliputi Sitellu Nempu, Siempat Nempu, Silima Pungga-pungga, Lae luhung (lae
Mbereng), dan Perbuluhen. Suak Pegagan, daerahnya meliputi Pegagan Jehe,
Silalahi, Paropo, Tongging (Sitolu huta/ Sitellu Kuta), dan Tanah Pinem. Suak
Kelasen, daerahnya meliputi Siennem Koden, Manduamas, dan Barus. Suak Sim-


sim daerahnya meliputi Salak, Kerajaan, Sitellu Tali Urang Julu, Sitellu Tali
Urang Jehe. Suak Boang, daerahnya meliputi Simpang Kanan, Simpang Kiri,
Lipat Kajang, dan Singkil.
Menjadi sangat menarik ketika ternyata wilayah Dairi ini dulunya
berperan sangat penting dalam arus perdagangan internasional dalam perannya
sebagai penyuplai kapur barus (kamper)

dan kemenyan

yang sangat

memashyurkan nama Barus sebagai kota pelabuhan yang sangat dikenal dan
diperbincangkan para pedagang dan penjelajah samudera kala itu.
Hal ini diperkuat dengan catatan Tom Pires, seorang musafir Portugis,
yang di awal abad ke 16 mendeskripsikan Barus lebih jelas. Ia menyebutkan
negeri ini sangat kaya, dibuktikan dengan adanya pedagang India dan Arab yang
datang langsung untuk mencari kamper dan kemenyan. Barus, lanjut Tom Pires
telah lama berdagang dengan negeri pedalaman, dimana hasil bumi berupa
kamper dan kemenyan di Barus, didatangkan dari Pedalaman. Pedalaman
dimaksud adalah tanah Pakpak yang kala itu setidaknya mencakup Manduamas,

Pakkat, dan Parlilitan. Tanjung (2010 : 19)

Pada masa penjajahan Belanda daerah ini termasuk

kedalam

Onderafdeling Tanah Batak. Namun setelah Indonesia merdeka pemerintah
melakukan pembenahan dengan merubah Onderafdeling menjadi “urung” atau
kawedanan dari “uhak” (Kabupaten) Tapanuli Utara. Dalam perkembangan
selanjutnya, pada tanggal 1 Oktober 1964 terbentuklah Kabupaten Dairi, sebagai

hasil pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara, dan pada akhirnya tahun 2003
berdiri juga kabupaten Pakpak Bharat sebagai pemekaran dari Kabupaten Dairi.
Etnis Pakpak Dairi adalah salah satu etnis yang mempunyai jejak sejarah
yang panjang dengan peninggalan-peninggalan yang terbagi kedalam beberapa
masa, mulai dari masa Pra Sejarah sampai ke masa pendudukan Jepang dan, masa
kemerdekaan.
Kendati tak memiliki mitologi lengkap yang mencakup ihwal penciptaan
dunia dan manusia pertama, orang Pak-pak mempunyai folklore tentang lintasan
peradabannya. Menurut folklore ini Pak-pak mengenal lima zaman yakni :
Similangilang, Sintuara, Sihaji, Hindu, dan Pemimpin. Tanjung (2010 : 19)

Peninggalan yang terbanyak dijumpai berasal dari zaman Hindu, dan
zaman Sihaji. Dari zaman Hindu dikenal mejan, dan benda megalitik lainnya
seperti bantun kerbo (batu kerbau), Peninggalan dari zaman Sihaji dikenal
dengan Koden Loyang, Kalaukati, Sulapah, Pinggan Pasu, Gabus, dan Borgot.
Peninggalan ini menjadi pertanda bahwa etnik Pakpak sebenarnya sudah
mengalami interaksi dengan berbagai kebudayaan luar,sehingga menggugurkan
asumsi bahwan etnis Pakpak Dairi adalah Etnis yang sangat terisolir dari
pengaruh budaya-budaya luar.
Selain itu, masih Terdapat peninggalan- peninggalan berupa rumah adat
yang keadaanya kini cukup memprihatinkan. Terdapat juga peninggalanpeninggalan masa Belanda dan masa pendudukan Jepang yang masih dijumpai

sampai saat ini, baik itu berupa dokumen, benda ataupun bangunan-bangunan
yang masih dipakai dan tidak di pakai masyarakat setempat.
Peninggalan sejarah oleh masyarakat, tentunya tidak terlepas dari konsep
religi atau kepercayaan yang diyakini masyarakat pada masanya, yakni animisme
dan dinamisme.
Taylor memaparkan lebih jauh tentang kepercayaan masyarakat kepada
Roh dan Dewa, yang dinamakan Animisme, atau Spiritisme, yaitu kepercayaan
kepada dua macam roh, yakni roh manusia atau roh binatang dan roh bukan
manusia dan binatang. (djauharul28.wordpress.com (2001))
Konsep religi tersebut berperan membentuk pola pikir dan tingkah laku
masyarakat yang pada akhirnya menjadi kebiasaan dan budaya masyarakat itu
sendiri.
Dari jejak sejarah berupa peninggalan – peninggalan ini lah kita dapat
mempelajari budaya bangsa yang merupakan azas program pemerintah yang
diimplementasikan dalam bentuk berbagai pembelajaran kesejarahan dari tingkat
dasar sampai ke tingkat pendidikan tinggi.
Dalam penggembangannya dituntut pemahaman yang baik dari setiap
warga negara agar mampu memahami dan mencermati sejarah budaya yang telah
berlangsung dan sekaligus menghayati proses terbentuknya sejarah kebudayaan.
Pemahaman dan penghayatan ini diharapkan mampu memberi pengetahuan yang
baik bagi perkembangan sebuah bangsa yang pluralis dan multikulturalis, dan
patut di lakukan sedini mungkin
mengakar.

sehingga menumbuhkan pemahaman yang

Ketika masyarakat hanya diperkenalkan dengan kebudayaan masa kini
saja, maka akan sangat rentan menghadapi perkembangan budaya. Jika akar dari
terbentuknya suatu masyarakat tidak dipahami dengan baik, maka identitas
masyarakat tidak mempunyai akar yang kuat, dan sudah dapat dipastikan,
identitas kebudayaan akan mudah ditumbangkan oleh angin kencang kebudayaan
asing.
Dari uraian diatas sebagai dasar pemikiran dan menjadi latar belakang
peneliti tertarik untuk meneliti tentang “SITUS DAN PENINGGALAN
SEJARAH

DI

KECAMATAN

SIDIKALANG DAN SUMBUL,

SILIMA

PUNGGA-PUNGGA,

KABUPATEN DAIRI SEBAGAI

SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di dasar pemikiran, maka
Peneliti mengidentifikasi Masalah dalam Penelitian sebagai berikut :
1. Identifikasi Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima PunggaPungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi.
2. Fungsi Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima PunggaPungga, Sidikalang dan Sumbul Kabupaten Dairi sebagai pembelajaran
sejarah disekolah dan masyarakat.
3. Peranan Pemerintah / Dinas terkait didalam Pelestarian dan pengembangan
Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga,

Sidikalang dan Sumbul Kabupaten Dairi sebagai sumber pembelajaran
sejarah disekolah dan masyarakat.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi masalah
yang akan

diteliti yaitu “Situs dan Peninggalan Sejarah Kecamatan Silima

Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul di Kabupaten Dairi Sebagai Sumber
Pembelajaran”.

D. Perumusan Masalah
Untuk lebih mendekatkan peneliti dalam melaksanakan penelitian dan
lebih mempermudah peneliti didalam pembahasan, maka peneliti merumusakan
masalah yang akan di teliti sebagai berikut :
1. Identifikasi Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima
Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi.
2. Manfaat Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima PunggaPungga, Sidikalang dan Sumbul , Kabupaten Dairi.
3. Peranan Pemerintah / Dinas terkait didalam Pelestarian dan
pengembangan Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima
Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi sebagai
sumber pembelajaran.

E. Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yang disesuaikan dengan
permasalahan diatas adalah :
1. Untuk mengidentifikasi Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan
Silima Pungga-Pungga, Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi.
2. Untuk mengetahui manfaat Situs dan Peninggalan Sejarah di
Kecamatan

Silima

Pungga-Pungga,

Sidikalang

dan

Sumbul,

Kabupaten Dairi sebagai sumber pembelajaran disekolah dan
masyarakat.
3. Untuk mengetahui peranan pemerintah / dinas terkait dalam pelestarian
Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga,
Sidikalang dan Sumbul, Kabupaten Dairi.

F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas maka hasil penelitian ini
diharapkan bermanfaat :
1. Bagi Peneliti, Untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuan tentang
Situs dan Peninggalan Sejarah di Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten
Dairi, dan sebagai bahan masukan bagi para peneliti selanjutnya dalam
usaha pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan kita, melalui
pengetahuan sejarah lokal yang ada di Indonesia.
2. Bagi guru, Sebagai bahan atau referensi untuk bahan belajar mengajar
tentang sejarah lokal khususnya Situs dan peninggalan sejarah.

3. Bagi masyarakat, memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat
dalam usaha mempertahankan dan melestarikan kebudayaan.
4. Bagi pemerintah, dengan penelitian ini diharapkan, pemerintah dapat
semakin memperhatikan dan menjaga Situs dan Peninggalan sejarah di
wilayahnya masing-masing, serta semakin menggalakkan Pengajaran
Sejarah lokal di sekolah-sekolah.
5. Bagi pembaca, Untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, tentang
Situs dan Peninggalan Sejarah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga,
Sidikalang dan Sumbul, kabupaten Dairi.
6. Bagi UNIMED, untuk menambah perbendaharaan karya ilmiah bagi
lembaga pendidikan khususnya Universitas Negeri Medan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Bertolak dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh
beberapa kesimpulan, sebagai berikut:
1. Kabupaten Dairi, merupakan Salah satu kabupaten tertua di Sumatera
Utara yang mempunyai jejak peninggalan sejarah yang cukup banyak
dijumpai hingga saat ini. Peninggalan tersebut, berasal dari beberapa
zaman, diantaranya zaman Pra Kolonial, Zaman Zending, Zaman
penjajahan belanda, zaman pendudukan jepang, sampai zaman awal
kemerdekaan.
2. Kondisi benda-benda peninggalan sejarah tersebut, sebagian besar
masih dalam kedaan baik, karena sudah ada upaya perlindungan dari
masyarakat maupun pemerintah.
3. Peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut merupakan harta yang
tidak ternilai harganya bagi penduduk Kabupaten Dairi pada
khususnya, dan bagi Indonesia pada umumnya, karena mempunyai
manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, seperti manfaat edukatif
sebagai media pembelajaran bagi para pelajar, dan manfaat ekonomis
sebagai objek tujuan wisata budaya maupun riset, yang jika ditangani
secara serius,

maka akan dapat membantu percepatan tercapainya

kesejahteraan masyarakat.

b. Saran
Adapun saran-saran yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian ini
adalah:
1. Pemerintah Pusat sudah seharusnya mulai memasukkan mata pelajaran
sejarah lokal kedalam kurikulum, guna mencegah semakin jauhnya
ketimpangan pengetahuan antara sejarah nasional dan sejarah lokal.
2. Pemerintah diharapkan memberikan perhatian yang lebih lagi terhadap
benda-benda

peninggalan

bersejarah

ini,

baik

perawatan,

pengembangan, dan pembangunan dilokasi peninggalan sejarah yang
memang potensial untuk dijadikan daerah tujuan wisata, baik wisata
budaya, maupun wisata riset.

DAFTAR PUSTAKA

Asnan, Gusti. (2007) . Dunia Maritim Pantai Barat Sumatera,
Penerbit Ombak

Jogjakarta,

Alwi, Hasan.(2001), Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Pusat Bahasa departemen
Departemen Pendidikan nasional. Jakarta
Haviland, William. A. (1988) “Agama dan Magi” dalam Antropologi 2, Erlangga
Jakarta
Koestoro, L . P., dkk. (2003) “ Riau Merentang Zaman (Tinjauan Arkeologis
daerah Riau)” dalam BPA, No.9. Medan, Balai Arkeologi
Kuntowijoyo.(1995). Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta, Benteng
Purba. O.H.S.(1998). Migran Batak Toba Di Luar Tapanuli Utara : Suatu
deskripsi, Medan, Monora.
Sibarani, Agustin. (1979). Perjuangan Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII,
Jakarta, CV. Ever Ready Ltd.
Syamsudin, Helius. (2007). Metodologi Sejarah, Yogyakarta, Ombak
Tanjung, Flores. (2010). Dairi dalam Kilatan Sejarah,Bandung, Penerbit Alfabeta
Bandung.
Wertheim, W.F. (1999). Masyarakat Indonesia Dalam Transisi, Studi perubahan
Sosial, Yogyakarta, PT.Tiara Wacana yogya.
Wiradnyana, Ketut.(2011). Pra Sejarah Sumatera Bagian Utara: Kontribusinya
pada Kebudayaan kini,Jakarta,Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Cara Pedia (2012) (http//:carapedia.com/pengertiandefenisipembelajaranmenurut
para_ahli_info507.html.)
Djauharul. (2011) (djauharul28.wordpress.com/2011/10/19/e-b-taylor-anemismedan-magis)
Portal Pemkab Dairi (2012) ,http:/www.dairikab.go.id/content.php? menu item=1
(accessed januari-februari 2012)