KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA SUMBER KECAMATAN TRUCUK Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Sumber Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten.

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA
GEMPABUMI DI DESA SUMBER KECAMATAN TRUCUK
KABUPATEN KLATEN

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna mencapai gelar Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Geografi

Disusun Oleh:
SRIYATMU NINGSIH
A 610 090 072

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ABSTRAK
KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA
GEMPABUMI DI DESA SUMBER KECAMATAN TRUCUKKABUPATEN
KLATEN

Sriyatmu Ningsih. A610090072 Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2013
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pengetahuan masyarakat tentang
bencana gempabumi Desa Sumber Kecamatan Trucuk Klaten dalam menghadapi
bencana gempabumi dan mendeskripsikan kesiapsiagaan masyarakat Desa
Sumber Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten dalam menghadapi bencana
gempabumi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Keluarga desa Sumber,
Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten yang berjumlah 1.204 jiwa jumlah sampe
l93 jiwa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling
yang di tentukan dengan rumus Slovin. Teknik data yang digunakan adalah
angket dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptifkuantitatif. Teori yang digunakan beracuan pada fremework kesiapsiagaan
masyarakat dari Jan Sopaheluwakan, 2006 yang terdari dari empat parameter
yakni pengetahuan dan sikap/Knowledgeand Attitude (KA), perencanaan
kedaruratan/ Emergency Planning (EP), peringatan/warning system (WS), dan
mobilitas sumberdaya (RMC) .Kesimpulan yang diambil adalah;(1) Pengetahuan
masyarakat di Desa Sumber, Kecamatan Trucuk, Klaten tentang bencana sudah
sangat baik dengan nilai indeks 85,75 dan dapat dikatakan sangat siap dalam
menghadapi bencana gempabumi. (2) Kesiapsiagaan masyarakat di Desa
Sumber, Kecamatan Trucuk, Klaten terhadap bencana gempabumi sudah baik
dengan nilai indeks 72,22 dan dapat dikatakan siap dalam menghadapi bencana

gempabumi.
Kata kunci: Kesiapsiagaan Masyarakat, Bencana Gempabumi

A.

PENDAHULUAN

menyebutkan bahwa dua wilayah

Pada Tahun 2006 Pulau Jawa

terparah adalah Kabupaten Bantul di

bagian

selatan

diguncang

D.I.


Yogyakarta

dan

Kabupaten

gempabumi yang merusak sebelas

Klaten di Jawa Tengah. Gempabumi

wilayah

tersebut

kabupaten/kota

Yogyakarta

dan


di

Jawa

D.I.

mengakibatkan

korban

Tengah

tewas seketika sebanyak 5.744 orang

padahari Sabtu,27 Mei 2006 Pukul

dan melukai lebih dari 45.000 orang.

05.53 Pagi. Badan Meteorologi dan


Sebanyak

Geofisika (BMG; saat ini Badan

hancur/rusak

Geologi, Klimatologi dan Geofisika

rumah rusak sedang/ringan. Dampak

– BMKG) mencatat kekuatan gempa

gempa

Pada 5,9 Skala Richter. Badan Survei

orang tidak memiliki rumah karena

Geologi


(U.S.

rusak atau hancur. Total penduduk

mencatat

terdampak gempa adalah 2,7 juta

kekuatan gempa sebesar 6,3 Skala

jiwa , tiga kali lebih besar daripada

Richter

jumlah yang tercatat pada peristiwa

Amerika

Geological


Serikat

Survey)

pada

kedalaman

10km

ini

350.000
berat

dan

menyebabkan


rumah
278.000

1,5juta

(http://earthquake.usgs.gov/earthqua

gempa-tsunami di Aceh pada 26

kes/eqinthenews/ 2006/usneb6/).

Desember 2004.

Pusat gempa terletak di daratan

Penelitian ini ingin mengetahui

selatan Yogyakarta (7.962° Lintang

bagaimana


Selatan, 110.458° Bujur Timur).

bagimana

Laporan
Committee

pengetahuan
manajemen

dan
bencana

Inter

Agency

Standing


masyarakat Desa Sumber Kecamatan



IASC

(2006)

Trucuk Kabupaten Klaten dalam

5

menghadapi

bencana

yang

terjadi


bias

gempabumi
kapan

menghadapi bencana gempabumi. 2)

saja.

Mendeskripsikan

kesiapsiagaan

Mengingat desa Sumber merupakan

masyarakat Desa Sumber Kecamatan

salah satu desa yang ikut merasakan

Trucuk Kabupaten Klaten dalam

getaran gempabumi yang terjadi di

menghadapi bencana gempabumi.

Yogyakarta Pada 27 mei 2006.

B.

Tercatat Kondisi kerusakan hunian

LANDASAN TEORI
Berdasarkan

framework

merata di semua tempat mencapai

kesiapsiagaan terhadap bencana yang

80%. Beberapa jalan sudut jalan

di buat oleh Jan Sopaheluwakan dan

terhambat

kawan-kawan,

oleh

tumpukan

puing

„kesiapsiagaan‟

bangunan. Jumlah rumah roboh 634;

dikelompokkan

rusak berat 100; rusak ringan 183;

parameter yaitu pengetahuan dan

tempat ibadah 1 dan jumlah korban

sikap/Knowledgeand Attitude (KA)

meninggal dunia 1 orang Luka 46

yang terdiri dari 3 variabel yaitu

orang

kejadian alam bencana (tipe, sumber,

(sumber. Satkorlak Kab.

Klaten dan Posko Pramuka Peduli

besaran,

Bencana Gempa Klaten).

ikutan/turunan

Tujuan
adalah

dari

untuk

penelitian

ini

terjadinya

mengetahui:

1)

ikutan/turunan

Mendeskripsikan

kedalam

lima

lokasi),

bencana

yang

diakibatkan

gempa,

bencana

yang

diakibatkan

pengetahuan

terjadinya gempa; kerentanan fisik

masyarakat

tentang

bencana

(lokasi dan kondisi bangunan) ;

gempabumi

Desa

Sumber

kebijakan, peraturan dan panduan

Kecamatan Trucuk Klaten dalam

dijabarkan kedalam tiga variabel

6

yaitu,

jenis-jenis

kebijakan

yang terdiri dari 4 variabel yaitu

kesiapsiagaan untuk mengantisipasi

tradisional yang berlaku secara turun

bencana

temurun

alam

seperti

organisasi

dan

kesepakatan

lokal,

pengelola bencana, rencana aksi

TWS/ sistem peringatan tsunami,

untuk

diseminasi

tanggap

darurat,

peringatan

bencana,

masyarakat

dan

sistem

pendidikan

alokasi

peringatan

mekanisme,

serta

dan

latihan

dan

dana,

simulasi; dan mobilitas sumberdaya

perencanaan yang relevan, seperti

(RMC) yang terdiri dari 5 variabel

PERDA dan SK, panduan-panduan

yaitu

yang

bimbingan teknis dan penyediaan

relevan;

perencanaan

sumber

daya

manusia,

kedaruratan/ Emergency Planning

materi,

(EP) yang terdiri dari 8 variabel yaitu

jaringan sosial serta pemantauan dan

rencana untuk merespon keadaan

evaluasi. Pengetahuan lebih banyak

darurat,

evakuasi,

untuk mengukur pengetahuan dasar

pertolongan pertama, penyelamatan

mengenai bencana alam seperti ciri-

keselamatan

ciri,

rencana

pemenuhan

dan

keamanan,

kebutuhan

pendanaan

gejala

dan

dan

logistik,

penyebabnya.

dasar,

Perencanaan kedaruratan lebih ingin

peralatan kebutuhan dasar, fasilitas-

mengetahui mengenai tindakan apa

fasilitas

yang

penting

(rumah

sakit,

telah

dipersiapakan

pemadam kebakaran, polisi, PAM,

menghadapi bencana alam. Sistem

PLN, Telkom), serta latihan dan

peringatan di sini adalah usaha apa

simulasi/gladi

;

sistem

yang terdapat di masyarakat dalam

peringatan/warning

system

(WS)

mencegah terjadinya korban akibat

7

bencana dengan cara tanda-tanda

Indeks=

peringatan yang ada. Sedangkan

Skor

mobilitas sumberdaya lebih kepada

masyarakat

seperti

ketrampilan-ketrampilan

dalam

melalui
yang

masyarakat

Indeks

yang bersangkutan. Indeks berada

dikategorikan

pada kisaran nilai 0-100, sehingga
semakin tinggi nilai indeks, semakin

Kesiapsiagaan

tinggi pula tingkat preparednessnya.

Masyarakat
No Nilai indeks
1.

80 – 100

diindeks

seluruh pertanyaan dalam parameter

menjadi lima diantaranya :
Tabel

yang

diperoleh dengan menjumlah skor riil

kesiapsiagaan

dapat

parameter

satu). Total skor riil parameter

Menurut Jan Sopaheluwakan,
tingkat

parameter

(masing-masing pertanyaan bernilai

diikuti, dana dan lainnya.

2006

maksimun

diperoleh dari jumlah pertanyaan

potensi dan peningkatan sumber daya
di

x 100

Menurut
Kategori

(2010:87,19)

Soehatman

Ramli

Gempabumi

adalah

Sangat siap

2. 65 – 79

Siap

peristiwa pelepasan energy yang

3. 55 – 64

Hampir siap

diakibatkan

4. 40 – 54
Kurang siap
5. Kurang dari 40 (0 – Belum siap
39)
(Sumber
:
Jan

oleh

pergeseran/

pergerakan pada bagian dalam bumi
(kerak bumi) secara tiba-tiba. Akibat
utama yang ditimbulkan dari adanya

Sopaheluwakan,2006)

gempabumi

Penentuan nilai indeks untuk

adalah

hancurnya

bangunan-bangunan karena adanya

setiap parameter dihitung berdasar

suatu goncangan ataupun getaran.

rumus :

Dan jatuhnya korban jiwa merupakan

8

dampak langsung dari runtuhnya

kualitatif yang diangkakan. Data

bangunan-bangunan

yang

disekitarnya.

digunakan

diperoleh

dari

Akibat lain yang ditimbulkan dari

sampel

bencana gempabumi adalah bencana

menggunakan metode angket dan

turunan

dokumentasi

sebagai

pengumpulan

data,

diantaranya

tanahlongsor,

dan

tsunami,
kebakaran

penelitian

(JokoChristanto, 2011. Gempabumi,

dianalisis

kerusakan lingkungan, kebijakan dan

statistik .

strategi pengelolaan).

dengan

teknik
kemudian

sesuai dengan

metode

Penelitian ini dilakukan di

METODE PENELITIAN

Desa Sumber, Kecamatan Trucuk,

Metode penelitian adalah cara yang

Kabupaten Klaten. Populasi dalam

digunakan

dalam

penelitian ini berjumlah 1.204 jiwa

penelitian

dengan taraf kesalahan 5%, maka

(Arikunto, 1998 : 151). Dalam pen-

sampelnya sebanyak 93 jiwa. Teknik

elitian menggunakan jenis pen-elitian

pengambilan sampel menggunakan

deskriptif kuantitatif, yang mana

teknik random sampling yang di

bertujuan

tentukan

C.

oleh

mengumpulkan

atau

peneliti
data

untuk

meng-gambarkan

mendeskripsikan

dengan

rumus

Slovin.

keadaan

Teknik data yang digunakan adalah

subyek dan obyek penelitian pada

angket dan dokumentasi. Penelitian

saat penelitian berdasarkan faktor-

ini

menggunakan

pendekatan

faktor yang terjadi sebagai mana

deskriptif-kuantitatif.

Menurut

adanya dengan menggunakan data

Arikunto (1998: 99) Variabel adalah

yang

objek penelitian, atau apa yang

berupa

angka

atau

data

9

menjadi

titik

perhatian

suatu

yang tidak valid tidak digunakan atau

penelitian. Variabel yang digunakan

dihilangkan karena telah terwakili

dalam penelitin ini Kesiapsiagaan

oleh item pertanyaan yang lain dalam

masyarakat

satu

dalam

menghadapi

bencana gempa.
Instrumen

indicator

sehingga

tidak

mengganggu kelengkapan data yang
penelitian

yang

digunakan dalam penelitian ini.

berupa item pertanyaan dalam angket

Pengujian

reliabilitas

hanya

yang berjumlah 33 item. Hasil uji

memperhitungkan item pertanyaan

coba instrument kemudian dianalisis

yang valid. Angket dikatakan reliable

menggunakan

dan

jika r

hitung>

reliabilitas untuk mengetahui tingkat

Hasil

uji

kevalidan dan keandalan (reliabel).

kesiapsiagaan

Berdasarkan

menghadapi bencana gempa bumi

uji

validitas

hasil

uji

validitas

r

table

dan nilai r positif.

reliabilitas

angket

masyarakat

dalam

variable kesiapsiagaan masyarakat

memperoleh

30 item pertanyaan dinyatakan valid

(r11) masing-masing sebesar 0,741.

dan 3 item dinyatakan tidak valid.

Nilai

Item pertanyaan dinyatakan valid

variabel lebih besar dari rtabel pada

jika memiliki nilai rhitung>rtabel pada

taraf signifikansi ( ) = 5% yaitu

taraf signifikansi ( ) = 5% dan rtabel

sebesar

yaitu 0,361. Angket dikatakan tidak

angket dinyatakan reliable dan layak

valid jika rhitung< r

. Item

digunakan

pertanyaan

yang valid dijadikan

penelitian.

instrument

penelitian,

tabel

sedangkan

10

(r11)

koefisien

dari

0,361

reliabilitas

masing-masing

sehingga

sebagai

seluruh

instrument

Setelah instrument dianggap
valid

dan

instrument
kepada

reliabel,

memperoleh

kemudian

disebarkan

sampel

Setelah

analisis

yaitu

untuk

D.

data

uji

rumah tangga dan individu di Desa
Sumber, Kecamatan Trucuk , Klaten
yang terdiri dari dusun Sumber

akan di analisis berdistribusi normal

Wetan,

atau tidak. Uji normalitas dilakukan

indeks

disebut juga dengan Kolmogorov-

diantaranya memiliki indeks yang

dari

tinggi

perhitungan menggunakan program

signifikansi

hasil

sebesar

0,10

dapat

Kesiapsiagaan

parameter, dimana tiga parameter

normal jika nilai Lhitung0,05

data

PEMBAHASAN

normalitas. Uji normalitas bertujuan

nilai

bahwa

berdistribusi normal.

terkumpul kemudian dilakukan uji
prasyarat

disimpulkan

sampel dari masing-masing variabel

kembali

penelitian

data.

dapat

yaitu

pengetahuan

dan

sikap/knowledge and attitude (KA)
dengan nilai indeks (85,75)dengan
kategori “sangat siap”, perencanaaan

disimpulkan bahwa harga sig masing

kedaruratan/

variabel lebih besar> 0,05, sehingga

emergency

planning

(EP) dengan nilai indeks (73,65)

11

dengan kategori “siap” dan mobilitas

No
.
1.

sumberdaya (RMC) dengan nilai
indeks
“siap”.

(65,11)

dengan

pengetahuan
dan
sikap/Knowle
dge And
Attitude (KA)
2.
perencanaaan
kedaruratan/
emergency
planning
(EP)
3. sistem
peringatan
dini/ warning
system (WS)
4. mobilitas
sumberdaya
(RMC)
5. Indeks
kesiapsiagaan
rumah tangga
/individu
(Sumber.
Data

kategori

Indeks parameter lainnya

memiliki nilai yang lebih rendah
yaitu

pada

perameter

peringatan dini/

sistem

warning

system

(WS) dengan nilai indeks (61,07)
dengan kategori “hampir siap”. Ratarata

nilai

kesiapsiagaan

keseluruhan

indeks

masyarakat

Parameter

dalam

menghadapi bencana gempa, Desa
Sumber Kecamatan Trucuk, Klaten

Nilai
Kategor
indeks i
85,75
Sangat
siap

73,65

Siap

61,07

hampir
siap

65,11

Siap

72,22

Siap

Primer

dari

Kuesioner,2013)

termasuk desa yang siap dalam
menghadapi bencana gempabumi,

diagram frekueansi kesiapsiagaan
per-responden

dengan nilai indeks (72,22). Berikut
tabel dan diagram indeks parameter
dan rumah tangga kesiapsiagaan

16%
47%

terhadap bencana gempabumi Desa

HAMPIR SIAP

9%

KURANG SIAP
SANGAT SIAP

Sumber, Kecamatan Trucuk, Klaten .
Tabel
kesiapsiagaan

Indeks
terhadap

28%

SIAP

Diagram

Frekuensi

parameter
Gambar.

bencana

gempa bumi

12

Kesiapsiagaan

Masyarakat

Per-

Responden

dilakukan

oleh

instansi

maupun

nonformal

formal
sehingga

kebanyakan responden sudah lupa.
Berdasarkan perhitungan data
KESIMPULAN
frekuensi kesiapsiagaan masyarakat
Berdasarkan analisis dan
per-responden dapat di lihat bahwa
pembahasan yang telah diuraikan
ada sebanyak 8 atau sebanyak 8,6%
pada
responden

dengan

bab

sebelumnya,

maka

kategori
dapat

diambil

kesimpulan

kesiapsiagaan kurang siap, sebanyak
sebagai berikut :
15 responden atau sebanyak 16,1%
1. Pengetahuan masyarakat di
responden

dengan

kategori
Desa

Sumber,

Kecamatan

kesiapsiagaan hampir siap, sebanyak
Trucuk,

Klaten

tentang

44 orang responden atau 47,3%
bencana sudah sangat baik
responden

dengan

kategori
dengan nilai indeks 85,75 dan

kesiapsiagaan siap dan sebanyak 26
dapat dikatakan sangat siap
orang atau sebanyak 28% responden
dalam menghadapi bencana.
dengan kategori sangat siap. Dalam
2. Kesiapsiagaan masyarakat di
diagram

terlihat

jelas

bahwa
Desa

Sumber,

Kecamatan

kesiapsiagaan responden di dominasi
Trucuk,

Klaten

terhadap

oleh responden berkategori siap.
bencana gempa bumi sudah
Variasi tersebut disebabkan oleh
baik
banyak

hal,

diantaranya

dengan

nilai

indeks

kurang
72,22 dan dapat dikatakan

meratanya sistem informasi di Desa
siap

dalam

menghadapi

Sumber selain itu sosialisasi atau
bencana gempabumi.
simulasi

kebancanaan

jarang

13

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: RinekaCipta
Christanto, Joko. 2011. Gempabumi, kerusakan lingkungan, kebijakan dan
strategi pengelolaan. Liberty: Yogyakarta.
http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eqinthenews/2006/usneb6/. (Di
unduhtanggal 26 april 2013 pukul 10.16)
Sopaheluwakan, jan;Deni, hidayati ; Haryadi Permana; Krishana Pribadi; Febrian
Ismail; Koen Meyers; Widayatun; Titik Handayani; Del Afriadi Bustami;
Daliyo; Fitranita; Laila Nagib; Ngadi;Yugo Kumoro; Irina Rafliana; Teti
Argo. 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Mengantisipasi
Bencana Gempa& Tsunami. LIPI – UNESCO/ISDR :Jakarta
Ramli, Soehatman. 2010. Manajemen Bencana. Dian Rakyat : Jakarta
SATKORLAK Klaten.2006. Klatenpascagempa info.

Dokumen yang terkait

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA KRAGILAN, KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Kragilan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.

0 2 16

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Kragilan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.

0 1 5

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Puluhan Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Jawa Tengah.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Puluhan Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Jawa Tengah.

0 0 7

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA SUMBER KECAMATAN TRUCUK Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Sumber Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten.

0 2 17

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Sumber Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten.

0 2 6

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA MURUH KECAMATAN GANTIWARNO Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Muruh Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.

0 0 15

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Muruh Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.

0 1 6

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA MURUH KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Muruh Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.

0 1 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Gempa Bumi Di Desa Bero Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Masyarakat.

1 8 10