PENGARUH IMPLEMENTASI METODE E-VOTING SEBAGAI MEDIA PARTISIPASI POLITIK PADA PEMILIHAN KETUA OSIS DI SMA N 1 MANONJAYA TERHADAP PENINGKATAN CIVIC RESPONSIBILITY.

(1)

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

oleh

FAJAR NUGRAHA

1202055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH IMPLEMENTASI METODE E-VOTING SEBAGAI MEDIA PARTISIPASI POLITIK PADA PEMILIHAN KETUA OSIS DI SMA N 1 MANONJAYA TERHADAP PENINGKATAN CIVIC RESPONSIBILITY

Oleh Fajar Nugraha

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Sekolah Pasca Sarjana

© Fajar Nugraha 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

PENGARUH IMPLEMENTASI METODE E-VOTING SEBAGAI MEDIA PARTISIPASI POLITIK PADA PEMILIHAN KETUA OSIS

DI SMA N 1 MANONJAYA TERHADAP PENINGKATAN

CIVIC RESPONSIBILITY

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I

Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., M.Si. NIP. 19690929 199402 1 001

Pembimbing II

Dr. Sunatra S.H, M.Si.

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed


(4)

TESIS

PENGARUH IMPLEMENTASI METODE E-VOTING SEBAGAI MEDIA PARTISIPASI POLITIK PADA PEMILIHAN KETUA OSIS

DI SMA N 1 MANONJAYA TERHADAP PENINGKATAN

CIVIC RESPONSIBILITY Telah Dilaksanakan Ujian Sidang Tahap 2

Pada Tanggal : 15 Juli 2014

Tempat : Gedung SPS UPI

Pembimbing I :

Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., M.Si. NIP. 19690929 199402 1 001

Pembimbing II :

Dr. Sunatra S.H, M.Si.

Penguji :

Prof. Dr. H. Idrus Affandi, S.H. NIP. 19540404 198101 1 002 :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001 Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP.19630820 198803 1 001


(5)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

FAJAR NUGRAHA (1202055)"EFFECT OF IMPLEMENTATION OF E-VOTING METHOD MEDIA AS A POLITICAL PARTICIPATION CIVIC

IMPROVEMENT ON ELECTION CHAIRMAN OSIS SMA N 1 MANONJAYA OF CIVIC RESOPONSIBILITY”

Indonesia is a country that upholds democracy, as evidenced by the granting of freedom to every citizen to freely express opinions and oversee the running of the government, as stated in Article 28 of the 1945 Constitution. Democracy is a form of government that all citizens have equal opportunity or equal rights in making a decision in order to determine the future life. In fact the level of participation voters in every single show declining democratic party. Because, basically responsible citizen (civic responsibility) will indirectly participate actively in the democratic party every single show. In a democratic country the people's sovereignty, of course, the people should be involved in political life so that people can participate to determine who becomes their leader, which will make the content and determine the general policy for all citizens. With the purpose of the use of e-voting methods as a medium of political participation in the selection of the Chairman of the council can be more effective and efficient than conventional methods. The problems examined in this study are: (1) How is the implementation of e-voting methods as a medium of political participation?, (2) How does the implementation of e-voting methods as a medium of political participation to increased civic responsibility voters?. Grand theory in this study is the level of political participation by Rush and Althoff that political participation is the involvement of individuals through the various levels in the political system.

This study uses the approach mixed method (qualitative and quantitative) with descriptive methods. By taking location in SMAN 1 Manonjaya. Data collection methods used were observation, interviews, questionnaires, documentation and literature studies.

These results indicate that (1) Implementation of e-voting methods as a medium of political participation in SMA 1 Manonjaya the class president election researcher can conclude goes well, look at the level of political participation of the students in choosing higher than the selection by using the conventional method. Because the essentially use of e-voting method has many advantages over conventional methods in terms of both time and cost. (2) Based on the data using statistical calculations, researchers can conclude that there is a fairly strong correlation between the methods of e-voting as a means of political participation to civic responsibility.


(6)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

FAJAR NUGRAHA (1202055) “PENGARUH IMPLEMENTASI METODE E-VOTING SEBAGAI MEDIA PARTISIPASI POLITIK PADA PEMILIHAN KETUA OSIS DI SMA N 1 MANONJAYA TERHADAP

PENINGKATAN CIVIC RESPONSIBILITY”

Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi demokrasi. terbukti dengan diberikannya kebebasan kepada setiap warga negara untuk bebas menyatakan pendapat dan mengawasi jalannya pemerintahan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28. Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki kesempatan yang sama atau hak yang sama di dalam mengambil suatu keputusan guna menentukan masa depan kehidupannya. Pada kenyataannya tingkat partispasi pemilih dalam setiap pagelaran pesta demokrasi semakin menurun. Karena, pada dasarnya warga negara yang bertanggung jawab (civic responsibility) secara tidak langsung akan berpartisipasi aktif dalam setiap pagelaran pesta demokrasi. Dalam negara demokratis yakni berkedaulatan rakyat, sudah tentu rakyat harus diikutsertakan dalam kehidupan politik agar rakyat dapat turut serta untuk menentukan siapa yang menjadi pemimpin mereka, yang nantinya akan membuat dan menentukan isi kebijakan umum bagi seluruh rakyat. Dengan tujuan penggunaan metode

e-voting sebagai media partisipasi politik dalam pemilihan Ketua OSIS bisa lebih

efektif dan efisien dibandingkan metode konvensional. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik?, (2) Bagaimanakah pengaruh implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik terhadap peningkatan civic

responsibility?. Grand theory dalam penelitian ini adalah tingkatan partisipasi

politik menurut Rush dan Althoff bahwa partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai pada macam-macam tingkatan di dalam sistem politik.

Penelitian ini menggunakan pendekatan mixd method (kulitatif dan kuantitatif) dengan metode deskriptif. Dengan mengambil lokasi di SMA Negeri 1 Manonjaya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket, studi dokumentasi dan studi literatur.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik di SMA Negeri 1 Manonjaya pada pemilihan Ketua OSIS dapat Peneliti simpulkan berjalan dengan baik, melihat dari tingkat partisipasi politik siswa dalam memilih lebih tinggi dibandingkan dengan pemilihan dengan menggunakan metode konvensional. Karena pada dasarnya penggunaan metode e-voting memiliki banyak kelebihan dibandingkan metode konvensional baik dari segi waktu maupun biaya. (2) Berdasarkan perhitungan


(7)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data dengan menggunakan statistik, dapat Peneliti simpulkan bahwa terdapat korelasi yang cukup kuat antara metode e-voting sebagai media partisipasi politik terhadap civic responsibility.


(8)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASI ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 8

D. Tujuan Penelitian... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Tesis ... 9

BAB II KAJIAN TEORI ... 11

A. Pengertian Implementasi ... 11

B. E-Voting ... 13

1. E-Voting Berbasis WEB ... 13

2. Pelaksanaan E-Voting Di Berbagai Negara ... 19

C. Partisipasi Politik ... 27

D. Civic Responsibility ... 33

E. Asumsi Penelitian ... 39

F. Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 40

A. Lokasi Dan Subjek Penelitian ... 40

1. Lokasi Penelitian ... 40

2. Subjek Penelitian ... 40

B. Metode dan Desain Penelitian ... 42

C. Definisi Operasional ... 43

1. Implementasi ... 43

2. Metode E-Voting ... 43

3. Partisipasi Politik ... 43

4. Civic Responsibility ... 43

5. Hubungan antara Partisipasi Politik dengan Civic Responsibility ... 43

D. Oprasionalisasi Variabel ... 44

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 52


(9)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji Reliabilitas ... 55

H. Prosedur Penelitian ... 56

I. Teknik Pengumpulan Data ... 59

1. Observasi ... 59

2. Wawancara ... 59

3. Kuesioner (Angket) ... 59

4. Studi Dokumentasi ... 60

5. Studi Literatur ... 60

J. Teknik Analisis Data ... 60

1. Uji Normalitas ... 62

2. Uji Korelasi ... 62

K. Agenda Kegiatan Penelitian ... 65

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN ... 66

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 66

1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Manonjaya ... 66

2. Visi Dan Misi SMA Negeri 1 Manonjaya ... 68

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 69

1. Implementasi Metode E-voting Sebagai Media Partisipasi Politik... 69

2. Pengaruh Metode E-voting Sebagai Media Partisipasi Politik Terhadap Peningkatan Civic Responsibility ... .... 73

C. Analisis Data Hasil Penelitian ... 97

1. Implementasi Metode E-voting Sebagai Media Partisipasi Politik... .97

2. Pengaruh Metode E-voting Sebagai Media Partisipasi Politik Terhadap Peningkatan Civic Responsibility ... .105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 122

A. Kesimpulan ... 122

B. Saran... 123


(10)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Implementasi E-Voting Di Berbagai Negara ... . 26

Tabel 3.1 Populasi Siswa SMA Negeri 1 Manonjaya ... . 40

Tabel 3.2 Oprasionalisasi Variabel ... . 44

Tabel 3.3 Hasil Pengolahan Data Uji Coba Instrumen Untuk Validitas Item Soal Variabel X ... 53

Tabel 3.4 Hasil Pengolahan Data Uji Coba Instrumen Untuk Validitas Item Soal Variabel X ... 54

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 56

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 56

Tabel 3.7 Rumus Korelasi PPM ... 62

Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 63

Tabel 3.9 Rumus Rank Spearman ... 63

Tabel 3.10 Kriteria Koefisien Korelasi Menurut Guilford... 64

Tabel 3.11 Koefisien Determinan ... 64

Tabel 3.12 Uji Koefisien Korelasi ... 64

Tabel 3.13 Kriteria Koefisien Determinasi ... 65

Tabel 3.14 Jadwal Kegiatan Penelitian Tesis ... 65

Tabel 4.1 Data Responden Siswa SMA Negeri 1 Manonjaya ... 71

Tabel 4.2 Efektivitas Metode E-Voting ... 73

Tabel 4.3 Efisiensi Metode E-Voting ... 74

Tabel 4.4 Kecakapan Intelektual Politik Siswa ... 77

Tabel 4.5 Kecakapan Partisipasi Politik Siswa ... 82

Tabel 4.6 Bertanggung jawab Terhadap Diri Sendiri ... 85

Tabel 4.7 Bertanggung jawab Terhadap Lingkungan Masyarakat ... 87


(11)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data ... 92

Tabel 4.10 Hasil Korelasi Variabel X dan Variabel Y ... 94

Tabel 4.11 Hasil Koefisien Determinasi ... 95

Tabel 4.12 Uji Anova Untuk Pengaruh Variabel X Terhadap Y ... 96

Tabel 4.7 Uji Koefisien Regresi dan Hasil Uji t Pengaruh Variabel X Terhadap Y ... 97


(12)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Angka Golput Pada Pemilu... 3

Gambar 1.2 Identifikasi Masalah ... 7

Gambar 2.1 Model Implementasi George C. Edward III ... 12

Gambar 2.2 Tingkatan Partisipasi Politik ... 32


(13)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Uji Normalitas Data Variabel X ... 92 Grafik 4.2 Uji Normalitas Data Variabel Y ... 93


(14)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi demokrasi, terbukti dengan diberikannya kebebasan kepada setiap warga negara untuk bebas menyatakan pendapat dan mengawasi jalannya Pemerintahan. Pernyataan

tersebut tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28 yang berbunyi “Kemerdekaan

berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Demokrasi merupakan suatu bentuk Pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki kesempatan yang sama atau hak yang sama di dalam mengambil suatu keputusan guna menentukan masa depan kehidupannya. Pengertian demokrasi itu sendiri

menurut Lincoln (dalam Gatara, 2008, hlm 251) adalah “Pemerintahan dari

rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.

Adapun ciri lain dari negara demokratis yakni berkedaulatan rakyat, sudah tentu rakyat harus diikutsertakan dalam kehidupan politik agar rakyat dapat turut serta untuk menentukan siapa yang menjadi pemimpin mereka, yang nantinya akan membuat dan menentukan isi kebijakan umum bagi seluruh rakyat. Sudah jelas bahwa suatu negara yang menegakan demokrasi harus melibatkan keikutsertaan rakyat, karena dalam negara demokrasi rakyatlah yang berhak menentukan siapa yang menjadi pemimpin mereka. Dalam negara demokrasi memperbolehkan setiap warga negara untuk berpartisipasi secara langung maupun perwakilan. Secara langsung yaitu dengan ikut aktif dalam kegiatan politik sampai menduduki jabatan tertentu dalam Pemerintahan, adapun partisipasi secara tidak langsung atau perwakilan berupa memberikan hak suara dengan memilih calon pemimpin


(15)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam pemilihan umum (Pemilu) yang nantinya dapat menetukan perumusan, pengembangan, dan pembutan hukum. Pemilu di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih para anggota perwakilan atau lembaga legislatif baik di tingkat DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Namun setelah dilakukannya amandemen ke-4 UUD 1945 pada tahun 2002, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang semula dilakukan oleh MPR disepakati bersama untuk dilakuan pemilihan secara langsung.

Pagelaran pesta demokrasi, yang melalaui Pemilu dilaksanakan setiap 5 tahun sekali di Indonesia merupakan sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi, baik memilih anggota legislatif maupun eksekutif. Namun, dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan. Mulai dari daftar pemilih tetap (DPT) yang masih belum jelas, banyaknya kertas suara yang tertukar antar daerah pemilihan (Dapil) dan serta masih adanya black campaign dan money

politic serta masih banyak lagi. Karena, ada sebuah adagium dalam setiap

pelaksanaan Pemilu, bahwa Pemilu tanpa money politic suatu kemustahilan. Sebagai salah-satu contoh kasus money politic pada pemilu legislatif (Pileg) 2014 sebagaimana disampaikan oleh Sugiarto (dalam Republika Online, 2014) adalah yang dilakukan oleh oknum di Nias Utara, Sumatra Utara. Petugas Pengawas Pemilu (Panwaslu) menangkap basah seorang oknum yang sedang membagi-bagikan uang sebesar Rp 4,8 juta pada malam sebelum pemungutan suara dimulai.

Adanya pelanggaran ini bisa menyebabkan sengketa sebelum dan sesudah Pemilu, selain itu biaya Pemilu yang sangat tinggi pada tahun 2004 saja Pemerintah menggelontorkan sekitar Rp 4,4 triliun. Rincian dana penyelenggaraan Pemilu 2004 adalah Rp 3,8 triliun dari APBN dan tambahan dari instrumen APBD Rp 600 miliar, dan yang paling tinggi terjadi pada Pemilu tahun 2009 mencapai Rp 47,9 triliun ini hampir sepuluh kali lipat anggaran Pemilu 2004 (Dua Ribu Tahun Cahaya, 2009). Sedangkan pada tahun 2014 Pemerintah menurut Martowardojo (dalam Satyagraha, 2013) menggelontorkan dana mencapai Rp.16 triliun.


(16)

3

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Besarnya biaya yang digelontorkan dalam setiap pelaksanaan pesta demokrasi berbanding terbalik dengan tingkat partisipasi politik warga negara, bahkan pada Pemilu legislatif tahun 2014 ini angka Golput semakin meningkat dari tahun sebelumnnya. Menurut Rully (dalam Trinita, 2014) peneliti Lingkar Survei Indonesia (LSI) memprediksikan angka Golput pada tahun 2014 mencapai 34,02%. Rully mencatat, angka Golput pada Pemilu 1999 hanya 10,21 %. Pada pileg 2004, angkanya naik menjadi 23,34 % dan pada Pemilu legislatif 2009 naik lagi menjadi 29,01 %. Namun pada faktanya angka Golput pada Pemilu Legislatif tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 2% bila dibandingkan dengan Pemilu 2009 yaitu sebesar 27% (BBC Indonesia), namun tetap saja anggka Golput jauh mengungguli perolehan suara PDI Perjuangan (19,67 %), Golkar (14,54 %), Gerindra (11,86 %), atau Demokrat (9,75 %). Untuk lebih jelasnya lagi bisa lihat grafik angka Golput pada Pemilu.

Sumber: Lingkar Survei Indonesia (2014), diolah oleh Peneliti.

Gambar 1.1

Grafik Angka Golput pada Pemilu

Semakin tingginya angka Golput atau berkurangnya minat partisipasi politik dari warga negara seakan menjadi sesuatu yang mengganjal dalam

10,20%

23,34%

29,01%

27,00%

0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35,00%

1


(17)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jalannya pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Menurunnya kepercayaan rakyat kepada para elit politik dan pemimpin yang sedang menjabat saat ini baik di tingkat legislatif maupun eksekutif, dikarenakan para wakil/pemimpin yang sudah dipilih pada Pemilu sebelumnya tidak bisa menyalurkan asiprasi mereka. Selain itu, mengingat pada lima tahun belakangan ini banyak kasus korupsi yang menjerat para elit partai politik baik di tingkat eksekutif maupun legislatif yang menyebabkan semakin berkurangnya kepercayaan rakyat kepada setiap partai politik/calon legislatif yang diusung partai politik.

Pemilu konvensional yang sudah dikenal masyarakat saat ini memiliki kelemahan baik dari segi lamanya tahapan pelaksanaan Pemilu, tingginya biaya yang dikeluarkan, serta banyaknya konflik sebelum dan sesudah Pemilu. Mungkin, ini merupakan salah-satu faktor penyebab kurangnya minat partisipasi politik warga negara selain faktor-faktor lainnya yang sudah dipaparkan sebelumnya. Untuk mengantisipasi kurangnya tingkat partisipasi politik, dimunculkan suatu gagasan baru mengenai penggunaan metode

e-voting dalam melaksanakan Pemilu dengan memanfaatkan perkembangan

teknologi yang ada khususnya teknologi elektronik dan teknologi berbasis web. Tujuan dari e-voting pada dasarnya untuk mempermudah dan menghemat waktu serta biaya di dalam melakukan pemungutan suara.

Pengertian e-voting sendiri merupakan suatu metode pengambilan suara serta penghitungan hasil suara dengan bantuan perangkat elektronik. Pengertian tersebut sejalan dengan pendapat Kahani (dalam Priyono & Dihan, 2010, hlm E56), E-voting refers to the use of computers or computerized

voting equipment to cast ballots in an election. Dengan kata lain teknologi ini

memudahkan pemilih dalam suatu Pemilu di dalam menggunakan hak pilihnya dengan menggunakan media elektronik ataupun internet tanpa mencederai asas Pemilu yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Dalam setiap pelaksanaan suatu sistem pasti akan menghadapi kendala terutama implementasi metode e-voting, akan tetapi kendala dalam


(18)

5

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan e-voting rasanya tidak akan terlalu menjadi hambatan. Melihat Indonesia sebagai negara berkembang yang tidak luput dari imbas kemajuan teknologi, dirasakan tidak akan terlalu sulit dalam pelaksanaan e-voting khususnya pemilih pemula. Dikarenakan pemilih pemula yang baru pertama kalinya melakukan pemilihan yang didominasi oleh kalangan pelajar yang sangat antusias akan kemajuan teknologi. Teknologi sendiri dapat diartikan keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.

Semua anggota masyarakat termasuk pemilih pemula disadari/tidak, secara langsung ataupun tidak pasti mengalami proses sosialisasi politik. Jumlah pemilih pemula yang cukup banyak dalam pagelaran pesta demokrasi yang akan diselenggarakan pada tahun 2014 baik itu Pemilu legislatif dan Presiden merupakan sasaran yang empuk bagi partai politik dalam mendulang suara. Perlunya suatu pendidikan politik dan sosialisai politik yang cukup agar pemilih pemula dapat berpartisipasi di dalam memberikan hak suaranya. Selain itu, pemilih pemula harus mendapatkan stimulus lebih agar bisa berpartisipasi aktif dalam pemilihan dan ini bisa dilakukan di sekolah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick dalam tulisannya (2014) bahwa menurut penelitian di Jerman, minat politik terutama muncul dan berkembang selama masa sekolah. Pengaruh lingkungan sekolah jauh lebih kuat daripada pengaruh keluarga atau teman. Pernyataan Dick dipertegas oleh Ruschke (dalam Dick, 2014), sayangnya, pendidikan sosial dan politik justru makin tidak penting di banyak sekolah. Padahal minat untuk partisipasi politik harus dibangkitkan sejak usia muda.

Namun, untuk saat ini dalam pelaksanaan metode e-voting diterapkan pada skala kecil yakni pada pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di sekolah mengingat waktu dan biaya yang dibutuhkan Peneliti apabila langsung diterapkan pada skala yang besar. Melihat kurangnya tingakat partisipasi siswa di dalam pemilihan Ketua OSIS, diharapkan dengan penggunaan e-voting bisa meningkatkan partisipasi siswa. Karena, pada


(19)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dasarnya pemilihan Ketua OSIS merupakan sarana pembelajaran pertama bagi pemilih pemula dalam aktif berpartisipasi dalam pemilihan.

Siswa yang berperan aktif dalam pemilihan Ketua OSIS merupakan perwujudan dari civic responsibility, yakni warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang bertanggung jawab sesuai dengan tujuan dari mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yaitu nation

and character building. Karena tujuan PKn pada dasarnya adalah

terwujudnya partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia.

Berdasarkan latar belakang masalah, Peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik dalam pemilihan Ketua OSIS terhadap peningkatan civic responsibility pemilih pemula. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tersebut, Peneliti

mengangkat judul penelitian “Pengaruh Implementasi Metode E-voting

Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua OSIS Di SMA N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan bahwa masalah penelitian yang ingin diangkat adalah lemahnya tingkat pasrtisipasi pemilih dalam setiap pagelaran pesta demokrasi. Karena, pada dasarnya warga negara yang bertanggung jawab secara tidak langsung akan akan berpartisipasi aktif dalam setiap pagelaran pesta demokrasi. Dalam penelitian ini pula yang lebih difokus yaitu bagaimana pemilih pemula bisa berpartisipasi aktif dalam pemilihan Ketua OSIS melalui penggunaan metode

e-voting yang secara tidak langsung dapat meningkatkan tanggung jawab

warga negara (civic responsibility). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat gambar Identifikasi Masalah.


(20)

7

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah-satu cerminan warga negara yang bertanggung jawab (civic responsibility)

 Semakin tingginya angka Golput

 Tingginya biaya yang dikeluarkan dalam setiap pelaksanaan Pemilu

 Banyaknya sengketa sebelum dan sesudah Pemilu

Perlu suatu gagasan baru untuk menarik minat partisipasi pemilih Penggunaan metode

e-voting dalam pemilihan

Ketua OSIS

Tingginya partisipasi pemilih dalam pemilihan Ketua OSIS. Dengan begitu secara tidak langsung dapat terlihat

peningkatan civic responsibility

yang harus dilakukan

dengan proses Hasil yang diharapkan


(21)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Diolah oleh Peneliti (2014)

Gambar 1.2 Identifikasi Masalah

C. Rumusan Masalah Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi masalah pokok adalah bagaimana pengaruh implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik pada pemilihan Ketua OSIS di SMA N 1 Manonjaya terhadap peningkatan

civic responsibility?

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik pada pemilihan Ketua OSIS di SMA N 1 Manonjaya?

2. Bagaimanakah pengaruh implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik pada pemilihan Ketua OSIS di SMA N 1 Manonjaya terhadap peningkatan civic responsibility?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh implementasi metode e-voting sebagi media partisipasi politik pada pemilihan Ketua OSIS di SMA N 1 Manonjaya terhadap peningkatan civic responsibility terhadap peningkatan civic responsibility.


(22)

9

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk mengetahui implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik pada pemilihan Ketua OSIS di SMA N 1 Manonjaya.

2. Untuk mengetahui pengaruh implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik pada pemilihan Ketua OSIS di SMA N 1 Manonjaya terhadap peningkatan civic responsibility.

E. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang diharapkan peneliti dari penelitian ini, adalah:

1. Manfaat teoritis, yaitu pengembangan keilmuan PKn, khususnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang wawasan keilmuan bagi peneliti.

2. Manfaat praktis, yaitu:

a. Dapat memberikan gambaran tentang implementasi metode

e-voting sebagai media partisipasi politik pada pemilihan Ketua OSIS

di SMA N 1 Manonjaya.

b. Memberikan informasi tentang pengaruh pengaruh implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik pada pemilihan Ketua OSIS di SMA N 1 Manonjaya terhadap peningkatan civic

responsibility.

c. Diharapkan menjadi bahan masukan bagi Pemerintah untuk mengkaji tentang pengaruh implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik terhadap peningkatan civic responsibility. d. Sebagai literatur bagi pihak yang berminat meneliti lebih lanjut.

F. Struktur Organisasi Tesis

Bab I menyajikan latar belakang penelitian yang menjadi konteks munculnya masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis.

Bab II menyajikan kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka berisi deskripsi, analisis konsep, teori-teori, dan


(23)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian terdahulu yang relevan mengenai implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik pada pemilihan Ketua OSIS di SMA N 1 Manonjaya terhadap peningkatan civic responsibility. Kerangka pemikiran merupakan tahapan yang harus ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji antarvariabel penelitian.

Bab III menyajikan metodologi penelitian menyajikan lokasi, subjek populasi, sampel penelitian, desain penelitian dan justifikasi pemilihan desain penelitian, metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode penelitian tersebut, definisi operasional yang dirumuskan dalam setiap indikator, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, serta analisis data.

Bab IV menyajikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengolahan data atau analisa data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitiian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan.

Bab V menyajikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil temuan penelitian. Saran atau rekomendasi yang ditujukan kepada pembuat kebijakan, kepada pengguna hasil penelitian, dan kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.


(24)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian implementasi metode e-voting sebagai media partsipasi politik terhadap peningkatan civic responsibility pemilih pemula ini, dilaksanakan di SMA Negeri 1 Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Pemilihan lokasi pada sekolah ini dikarenakan SMA Negeri 1 Manonjaya merupakan satu dari dua sekolah di Kabupaten Tasikmalaya yang menjadi Rancangan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Sekolah ini memiliki jaringan internet yang bisa diakses dari setiap ruangan kelas, dan hal ini sangat membantu peneliti dalam melakukan penelitian ini.

2. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Manonjaya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Manonjaya yang berjumlah 809 orang siswa. Sebaran populasinya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.1

Populasi Siswa SMA Negeri 1 Manonjaya

Jumlah Kelas X Kelas X IPA 1-5 Kelas X IPS 1-4

L P L P L P

127 141 73 94 54 47

268 167 101

Jumlah Kelas XI Kelas XI IPA 1-5 Kelas XI IPS 1-4

L P L P L P

126 169 64 112 62 57


(25)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah Kelas XII Kelas XII IPA 1-5 Kelas XII IPS 1-4

L P L P L P

126 169 64 112 62 57

295 176 119

Sumber: Profil Sekolah SMA Negeri 1 Manonjaya, 2013

Mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, peneliti menggunakan sampling berstrata/sampling petala sebagai teknik pengambilan sampel untuk penelitian ini. Sampling petala. Jika polpulasi heterogen, biasanya akan lebih baik dibuat menjadi beberapa strata atau

petala atau lapisan. Pembuatan petala berdasarkan karakteristik tertentu

sedemikian sehingga petala itu menjadi homogen. Dari setiap petala lalu diambil secara acak anggota-anggota yang diperlukan, atau dikatakan secara lain, dilakukan pengacakan di dalam setiap petala. Gabungan anggota-anggota yang didapatkan akan membentuk sebuah sampel petala. (Sudjana, 2005a, hlm 172-173).

Sampling petala biasanya diperbaiki lagi dengan menggunakan cara proporsional. Dengan ini dimaksudkan bahwa banyak anggota dari setiap

petala diambil sebanding dengan ukuran tiap petala. Cara ini dinamakan cara sampling acak proporsional dan sampelnya dinamakan sampel acak

proporsional (Sudjana, 2005b, hlm 173). Dalam daftar jumlah sampel

yang dibuat oleh Krejcie & Morgan (dalam Sukarna, 1992) untuk memudahakan dalam pengambilan sampel dengan tingkat kesalahan sebesar 5%, jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi. Jumlah populasi di SMA N 1 Manonjaya yang berjumlah 809 orang maka jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 260 sampel. Dengan rincian:

 Maka dari petala kelas X diambil siswa

 Maka dari petala kelas XI diambil

siswa  Maka dari petala kelas XII diambil


(26)

42

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kombnasi (mixed methods). Penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan dua bentuk penelitian yang telah ada sebelumnya yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Menurut Creswell (2010, hlm 5), penelitian campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk memperoleh pengaruh serta uji beda antar variabel, dengan cara menyebarkan angket tentang variabel yang diperlukan.

Selain itu, penggunaan pendekatan kuantitif ini karena data yang akan diperoleh berupa angka yang diproses dengan mengunakan perhitungan statistika. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Sedangkan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada dua alasan. Pertama, permasalahan yang dikaji dalam penelitian tentang implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik ini membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan kontekstual. Kedua, pemilihan pendekatan ini didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar alamiahnya. Di samping itu pendekatan kualitatif mempunyai adaptabilitas yang tinggi sehingga memungkinkan penulis senantiasa menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah yang dihadapi dalam penelitian ini.

Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggunakan observasi, wawancara dan angket mengenai keadaan sekarang ini, mengenai subjek yang sedang kita teliti. Melalui angket dan sebagainya kita mengumpulkan data untuk menguji hipotesis atau


(27)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjawab suatu pertanyaan. Deskriptif ialah menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena-fenomena yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia (Sukmadinata, 2006, hlm 72).

C. Definisi Oprasional 1. Implementasi

Implementasi merupakan tahapan dimana suatu rancangan dilaksanakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.

2. Metode E-Voting

E-voting merupakan suatu metode pengambilan suara serta

penghitungan hasil suara dengan bantuan perangkat elektronik, dengan kata lain teknologi ini memudahkan pemilih dalam suatu pemilihan umum di dalam menggunakan hak pilihnya dengan menggunakan media elektronik ataupun internet

3. Partisipasi Politik

Partisipasi politik secara harafiah berarti keikutsertaan, dalam konteks politik hal ini mengacu pada pada keikutsertaan warga negara dalam berbagai proses politik. Partisipasi politik adalah keterlibatan warga negara dalam segala tahapan kebijakan, mulai dari sejak pembuatan keputusan sampai dengan penilaian keputusan, termasuk juga peluang untuk ikut serta dalam pelaksanaan keputusan.

4. Civic Responsibility

Civic Responsibility merupakan kesadaran akan hak dan kewajiban

sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Jadi, seorang warga negara yang sadar dan tahu tentang hak dan kewajibannya sebagai warga negara serta apapun yang dilakukannya disertai dengan rasa tanggung jawab yang tinggi.

5. Hubungan antara Partisipasi Politik dengan Civic Responsibility

Warga negara yang berpartisipasi politk merupakan ceriman warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara (civic


(28)

44

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Oprasionalisasi Variabel

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Judul Tesis PENGARUH IMPLEMENTASI METODE E-VOTING SEBAGAI MEDIA PARTISIPASI POLITIK TERHADAP PENINGKATAN CIVIC RESPONSIBILITY PEMILIH PEMULA

Variabel Penelitian Dimensi Indikator Butir-Butir Pertanyaan Alat Ukur

Metode E-voting sebagai media Partisipasi Politik

(X)

Metode E-voting (X) 1. Efektif

2. Efisien

1.1Mampu memberikan kemudahan dalam perhitungan

1.2Mudah untuk dipahami dan digunakan

2.1Mampu menghindari

over votes

2.2Kemampuan mengakomodasi

kebutuhan pemilih yang memiliki keterbatasan 2.3Kemampuan

menyediakan jaminan identitas seseorang benar berhak memilih

2.4Kemampuan

perlindungan terhadap pengungkapan identitas

2.5Kemampuan

1.1.1 Memudahkan dalam perhitungan hasil suara 1.2.1 Mudah untuk

dipahami/dipelajari dan dioprasionalkan

2.1.1 Hanya sekali

menggunakan hak suara 2.2.1 Mengakomodasi

kebutuhan pemilih

2.3.1 Pemilih merupakan orang yang berhak memilih 2.3.2 Meminimalisir

penyalahgunaan hak suara 2.4.1 Kerahasiaan identitas

pemilih terjaga

2.4.2 Kebebasan dalam memilih 2.5.1 Data hasil penghitungan

Skala Likert, pola skala dengan

option dan diberi

skor:

a. Sangat setuju (5)

b. Setuju (4) c. Ragu-ragu (3) d. Tidak setuju

(2)

e. Sangat tidak setuju (1)


(29)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengubahan data 2.5.2 Meminimalisir kecurangan


(30)

46

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Partisipasi Politik (X) 1. Kecakapan intelektual

politik siswa

1.1 Kemampuan siswa dalam membaca dan memahami informasi tentang

pemerintahan dan isu yang ditemukan di media

1.2 Kemampuan membedakan antara fakta dan opini dalam tulisan teks

1.3 Kemampuan

mengartikulasikan konsep abstrak tentang politik 1.4 Mampu mengidentifikasi

menggambarkan, menjelaskan, menganalisis, dan

mengevaluasi serangkaian informasi tentang politik yang mereka terima

1.1.1 Membaca artikel berita di berbagai media

1.1.2 Memahami artikel berita yang dibaca di berbagai media 1.1.3 Mencari informasi di berbagai

media

1.1.4 Memberikan tanggapan informasi yang diterima

1.2.1 Membedakan opini dengan fakta 1.2.2 Mengkritisi isu

1.3.1 Mengartikulasikan konsep abstrak politik

1.4.1 Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kebijakan

1.4.2 Menggambarkan penerapan kebijakan

1.4.3 Menganalisis hambatan penerapan kebijakan

1.4.4 Mengevaluasi jalannya sebuah pemerintahan

Angket sekala SSHA (Survey of Study

Habitsand Attitides)

dari Brown dan Holtman. Pola sekala terdiri dari option:

a. Selalu b. Sering c. Pernah d. Tidak pernah Jawaban diberi bobot skor 4-1.


(31)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2Kemampuan berkomunikasi dalam mempengaruhi sikap politik orang lain

2.3Partisipasi melalui

kemampuan menganalisis isu-isu publik, kepeminpinan, kelompok, mobilisasi, dan komunikasi dalam

berpartisipasi politik

2.4Menduduki jabatan politik atau administratif

politik

2.1.3 Mengatasi konflik

2.1.4 Menjalankan kewajiban sebagai warganegara

2.1.5 Menuntut hak sebagai warganegara

2.2.1 Membangun kesadaran

berpartisipasi dalam lingkungan 2.2.2 Memimpin kegiatan

kemasyarakatan

2.2.3 Kemampuan berkomunikasi dengan cerdas

2.2.4 Mengemukakan ide dan gagasan secara efektif

2.2.5 Mempengaruhi sikap politik orang lain dengan beretika 2.3.1 Menganalisis pola

kepemimpinan 2.3.2 Menyikapi konflik

2.3.3 Menganalisis isu public dan penyaluran gagasan sebagai komunikasi politik

2.4.1 Menjadi pengurus organisasi sekolah


(32)

48

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.5Menjadi anggota aktif dalam suatu orgnisasi semi-politik (quasi-political)

2.6Menjadi partisipan dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya

2.7Menjadi partisipan dalam diskusi politik informal 2.8Menjadi partisipan dalam

pemilihan umum

2.4.2 Menjadi pengurus organisasi di luar sekolah

2.5.1 Menjadi anggota atau pengurus LSM

2.6.1 Berperan dalam rapat umum

2.7.1 Mengemukakan pendapat atau gagasan

2.7.2 Berdemonstrasi 2.8.1 Berdiskusi informal

2.8.2 Menjadi motor dalam diskusi 2.8.1 Menghadiri kampanye politik 2.8.2 Mengikuti pemungutan suara


(33)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

warga negara) pemilih pemula (Y)

1. Bertangung jawab terhadap diri sendiri

2. Bertanggung jawab terhadap lingkungan masyarakat

1.1Menjadi anggota masyarakat yang independen

1.2Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan dibidang sosial dan politik

2.1Menghormati harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu

1.1.1 Patuh terhadap peraturan yang berlaku

1.1.2 Siap menerima konsekuensi atas perbuatan yang telah dilakukan

2.1.1 Mengurus dan merawat diri sendiri

2.1.2 Keterlibatan warga negara dalam kegiatan-kegiatan sosial

2.1.3 Mengikuti informasi tentang isu-isu publik 2.1.4 Memberikan suara dalam

pemilihan

2.1.5 Melakukan tugas kepemimpinan sesuai dengan bakat dan kemampuang

sendiri/masing-masing. 2.1.1 Mendengarkan pendapat

orang lain

2.1.2 Berperilaku santun (bersikap sopan) 2.1.3 Menghargai hak dan

Angket sekala SSHA (Survey of

Study Habitsand Attitides) dari

Brown dan Holtman. Pola sekala terdiri dari

option:

a. Selalu b. Sering c. Pernah d. Tidak pernah Jawaban diberi bobot skor 4-1.


(34)

50

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara

3.1Berpartisipasi dalam urusan-urusan

kewarganegaraan secara efektif dan bijaksan

3.2Mengembangkan berfungsinya demokrasi konstitusional secara sehat

kepentingan sesama warganegara

2.1.4 Mematuhi prinsip aturan mayoritas, namun tetap menghargai hak minoritas untuk berbeda pendapat 3.1.1 Mencari informasi yang laus sebelum melakukan pemilihan (voting) 3.1.2 Berpartisipasi dalam

debat publik 3.1.3 Keterlibatan dalam

diskusi yang santun dan serius

3.1.4 Memegang kendali kepemimpinan yang sesuai kemampuan 3.1.5 Kemampuan membuat

evaluasi kapan saatnya kepentingan pribadi sebagai warga negara dikesampingkan demi kepentingan umum 3.2.1 Sadar informasi dan

kepekaan terhadap urusan-urusan publik 3.2.2 Melakukan penelaahan


(35)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.3 Memonitor keputusan para pemimpin politik dan lembaga-lembaga publik dalam penerapan nilai-nilai dan prinsip-prinsip konstitusional 3.2.4 Mengambil

langkah-langkah yang diperlukan apabila terdapat

kekurangannya Sumber: diolah oleh Peneliti (2014).


(36)

52

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Proses Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas

Sebelum angket digunakan, maka terlebih dahulu diuji cobakan untuk mengetahui tingkat validitas atau reliabilitas pernyataan angket tersebut. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Instrumen yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu valid dan reliabel. Menurut Sukmadinata (2009, hlm 67)

bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument”. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai

validitas tinggi. Instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah dalam penelitian ini, untuk mengetahui validitas instrumen dengan menggunakan korelasi product moment person program SPSS 20.

Selain memperoleh validitas logis, peneliti juga menguji validitas instrumen yang sudah disusun melalui pengalaman, sehingga akan diketahui tingkat validitas empiris atau validitas berdasarkan pengalaman. Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen, peneliti mencobakan instrumen tersebut pada sasaran dalam penelitian. Langkah ini bisa disebut dengan kegiatan uji coba (try-out) instrumen. “Apabila data yang didapat dari uji coba ini sudah sesuai dengan yang seharusnya, maka berarti bahwa

instrumennya sudah baik, sudah valid” (Arikunto, 2010c, hlm 212).

Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat

keterandalan sesuatu. “Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan” (Arikunto, 2010d: 221).

Hasil uji coba instrumen tersebut dianalisis dengan menggunakan Korelasi Pearson untuk uji Validitas Item dengan menggunakan SPSS 20. Validitas


(37)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

item adalah kecermatan suatu item atau instrumen data dalam mengukur apa yang akan diukur. Item dikatakan valid jika terjadi korelasi yang kuat dengan skor totalnya. Hal ini menunjukan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item berupa pernyataan yang ditunjukan kepada responden dengan menggunakan bentuk angket dengan tujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi politik.

Berdasarkan hasi pengolahan data yang menggunakan SPSS versi 20 diperoleh hasil untuk validitas item pada variabel X (Metode E-voting Sebagai Media Partisipasi Politik) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Hasil Pengolahan Data Uji Coba Instrumen Untuk Validitas Item Soal Variabel X ITEM

SOAL VALIDITAS KETERANGAN

1 ,827** VALID

2 ,480* VALID

3 ,696** VALID

4 ,870** VALID

5 ,859** VALID

6 ,798** VALID

7 ,472* VALID

8 ,461* VALID

9 ,789** VALID

10 ,795** VALID

11 ,893** VALID

12 ,576** VALID

13 ,404* VALID

14 ,820** VALID

15 ,724** VALID

16 ,693** VALID

17 ,880** VALID

18 ,591** VALID

19 ,536** VALID

20 ,810** VALID

21 ,804** VALID


(38)

54

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ITEM

SOAL VALIDITAS KETERANGAN

23 ,461* VALID

24 ,851** VALID

25 ,824** VALID

26 ,848** VALID

27 ,550** VALID

28 ,388* VALID

29 ,738** VALID

30 ,865** VALID

31 ,880** VALID

32 ,820** VALID

33 ,536** VALID

34 ,810** VALID

35 ,693** VALID

36 ,696** VALID

37 ,755** VALID

38 ,843** VALID

39 ,416* VALID

40 ,851** VALID

41 ,824** VALID

42 ,437* VALID

43 ,461* VALID

44 ,848** VALID

Sumber: diolah oleh Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel data uji validitas variabel X di atas dapat dilihat dari mulai item soal no 1 sampai dengan item soal no 44 diperoleh data uju validitas untuk variabel X dinyatakan valid karena rhitung > ttabel.

Tabel 3.4

Hasil Pengolahan Data Uji Coba Instrumen Untuk Validitas Item Soal Variabel Y ITEM

SOAL VALIDITAS KETERANGAN

1 ,491* VALID

2 ,760** VALID

3 ,428* VALID


(39)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ITEM

SOAL VALIDITAS KETERANGAN

5 ,520** VALID

6 ,618** VALID

7 ,507** VALID

8 ,436* VALID

9 ,406* VALID

10 ,452* VALID

11 ,747** VALID

12 ,598** VALID

13 ,782** VALID

14 ,574** VALID

15 ,449* VALID

16 ,717** VALID

17 ,494* VALID

18 ,647** VALID

19 ,626** VALID

20 ,587** VALID

Sumber: diolah oleh Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel data uji validitas variabel Y di atas dapat dilihat dari mulai item soal no 1 sampai dengan item soal no 20 diperoleh data uju validitas variabel Y dinyatakan valid karena rhitung > ttabel.

2. Uji Reliabilitas

Pengukuran realibilitas bertujuan untuk mengetahui ketetapan istrumen atau data yang diteliti. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Sebagaimana menurut Husen (2002, hlm 178)

bahwa “realibilitas adalah istilah untuk menunjuk sejauhmana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih”.

Uji reliabilitas dilakukan terhadap masing-masing instrumen variabel pada n= 260 dan  value diperoleh ttabel sebesar 0,388. Berdasarkan hasil pengolahan data yang menggunakan SPSS versi 20 diperoleh hasil untuk reliabilitas item soal pada variabel X (e-voting sebagai media partisipasi politik) adalah sebagai berikut:


(40)

56

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,975 44

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulakan bahwa diperoleh thitung =

0,975, berartithitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen ini dapat

dikatakan reliabel.

Selanjutnya untuk hasil uji realibilitas variabel Y (civic responsibility) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,899 20

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa diperoleh thitung =

0,899, berartithitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen ini dapat

dikatakan reliabel.

F. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, Peneliti membagi menjadi lima Bab dengan susunan sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini Peneliti berusaha menjelaskan alasan mengapa Peneliti

memilih judul “Pengaruh Implementasi Metode E-voting Sebagai Media

Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua OSIS Di SMA N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility” sebagai masalah penelitian.


(41)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti berusaha memaparkan pentingnya masalah penelitian yang sedang dan akan peneliti tekuni. Peneliti berupaya menjelaskan pendekatan masalah ini dari sisi teoretis maupun praktis.

Dalam bab ini Peneliti berusaha menuangkan:

a. Alasan rasional dan esensial yang membuat Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan fakta-fakta, data-data, referensi dan temuan penelitian sebelumnya.

b. Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan dan bagaimana penelitian Peneliti bisa memberikan alternatif isian dalam kesenjangan tersebut sesuai dengan topik penelitian Peneliti.

c. Kompleksitas masalah yang menurut Peneliti jika dibiarkan akan menimbulkan dampak yang menyulitkan, menghambat, mengganggu bahkan mengancam.

d. Pendekatan untuk mengatasi masalah ini dari sisi kebijakan dan teoretis.

e. Penjelasan singkat tentang kedudukan dan posisi masalah yang Peneliti teliti ini dalam ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan.

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penelitian yang Peneliti susun ini Peneliti harapkan bisa menyajikan bahan-bahan pustaka secara proporsional sesuai dengan topik yang Peneliti pilih. Peneliti berharap apa yang Peneliti susun dalam kajian pustaka ini bisa membimbing Peneliti dalam landasan teori yang berisi:

a. Konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum, model-model utama dan turunannya dalam bidang yang Peneliti kaji.

b. Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang Peneliti teliti, termasuk prosedur, subjek dan temuan dalam penelitian tersebut.


(42)

58

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam bab ini Peneliti akan berusaha membandingkan, mengontraskan, dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang Peneliti kaji untuk selanjutnya Peneliti kaitkan dengan masalah yang sedang Peneliti teliti. Berdasarkan kajian tersebut, Peneliti akan berusaha menjelaskan posisi/pendirian Peneliti dengan alasan-alasan yang mampu Peneliti kemukakan.

3. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan Peneliti gunakan untuk menjabarkan secara rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen sebagai berikut:

a. Lokasi dan subjek penelitian

b. Metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode penelitian tersebut.

c. Definisi operasional d. Instrumen penelitian

e. Proses pengembangan instrumen

f. Teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya g. Analisis data

Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, Peneliti akan memaparkan secara rinci berdasarkan tahap-tahap analisis yang Peneliti lakukan untuk data dari setiap teknik pengumpulan data, sesuai dengan tema-tema utama penelitian.

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peneliti akan menyajikan bab ini meliputi dua hal yaitu:

a. Pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian b. Pembahasan atau analisis temuan.

Pengolahan data Peneliti lakukan berdasarkan prosedur penelitian kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan desain penelitian yang Peneliti paparkan dalam bab III. Bagian pembahasan atau analisis temuan akan Peneliti gunakan untuk menguraikan temuan Peneliti kaitkan dengan dasar


(43)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teoretik yang Peneliti bahas dalam bab II dan temuan sebelumnya. Pembahasan ini merupakan refleksi terhadap teori yang Peneliti kembangkan ataupun dikembangkan peneliti sebelumnya.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini Peneliti menyajikan penafsiran dan pemaknaan Peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Peneliti akan mencoba menuliskan kesimpulan dengan cara uraian padat. Uraian tersebut menjawab pertanyaan penelitian atau rumusan masalah. Saran dan rekomendasi yang Peneliti tuliskan akan Peneliti tujukan kepada para pembuat kebijakan, para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya, kepada pemecahan masalah di lapangan. Peneliti berupaya rekomendasi untuk penelitian selanjutnya bisa terpusat kepada dua atau tiga hal yang paling utama yang Peneliti temukan dalam penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian campuran (mixed method), dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi, sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2002a, hlm 128), observasi adalah pengamatan langsung pada objek yang akan diteliti untuk memperoleh gambaran langsung mengenai masalah yang hendak diteliti. Pengamatan langsung dalam hal ini yaitu suatu pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.

2. Wawancara

Wawancara menurut Esterberg dalam Sugiyono (2009, hlm 231), wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dilakukan untuk


(44)

60

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperoleh data menegenai bagaimana implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik.

3. Kuesioner (Angket)

Quesioner menurut Sugiyono (2011c, hlm 199) ialah “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Teknik ini, merupakan sebuah teknik yang efisien karena dapat digunakan untuk jumlah responden yang cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Quesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.

Angket digunakan untuk mengumpulkan data dari variabel metode

e-voting sebagai media partisipasi politik (X) terhadap peningkatan civic responsibility (Y) pemilih pemula.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan salah satu sumber data penelitian yang sudah lama digunakan, karena sangat bermanfaat seperti yang

diungkapkan oleh Maleong (2000, hlm 161), yaitu: “...dokumen sebagai sumber data untuk menguji, menfsirkan bahkan untuk meramalkan”. Sedangkan Arikunto (2002, hlm 236) menjelaskan bahwa “metode

dokumentasi merupakan salah satu cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”.

5. Studi Literatur

Yaitu berupa rujukan atau referensi, baik dalam bentuk buku bacaan, berbagai dokumen yang mempunyai keterkaitan erat dengan kajian penelitian ini, seperti hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan, jurnal-jurnal penelitian, serta dokumentasi dari instansi yang terkait yang mendukung.


(45)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Teknik Analisis Data

Data yang akan diolah, didapat setelah penyebaran angket dan juga hasil dari wawancara dengan responden. Angket disebarkan kepada sample dan responden untuk menjawab tiap item pertanyaan yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat. Setelah memperoleh data melalui angket, kemudian data tersebut menjadi bahan yang harus diolah dengan mempergunakan teknik-teknik tertentu untuk menghasilkan penafsiran. Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diolah dan dianalisis. Data kuantitatif dianalisi dengan menggunakan statistik, sedangkan data kualitatif dianalisis secara deskriptif.

Untuk mengukur variabel X (angket metode e-voting) peneliti menggunakan Sekala Likert, dikarenakan pada angket metode e-voting diperlukan data yang sifatnya persepsi dari para responden, pola sekala dengan option dan diberi skor (5-1):

a. Sangat setuju (5) b. Setuju (4)

c. Ragu-ragu (3) d. Tidak setuju (2) e. Sangat tidak setuju (1)

Sedangkan untuk mengukur variabel X (angket partisipasi politik) dan variabel Y (angket civic responsibility) peneliti menggunakan angket sekala SSHA (Survey of Study Habitsand Attitides) dari Brown dan Holtman, dikarenakan pada angket partisipasi politik dan angket civic responsisbility diperlukan data yang berupa sikap para responden. Pola sekala terdiri dari

option dan jawaban diberi bobot skor (4-1).:

a. Selalu (4) b. Sering (3) c. Pernah (2) d. Tidak pernah (1)


(46)

62

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data-data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket kemudian diolah dan dianalisis. Data kuantitatif dianalisi dengan menggunakan statistic, sedangkan data kualitatif dianalisis secara deskriptif. Data civic responsibility dianalisis secara kuantitatif untuk menguji hipotesis penelitian. Data hasil selanjutnya dilakukan analisis dengan tahapan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji normalitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data hasil civic responsibility siswa terdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 = sampel terdistribusi normal

H1 = sampel tidak terdistribusi normal.

Dalam penelitian ini, untuk analisis statistik peneliti menggunakan program SPSS versi 20 for windows. Uji normalitas digunakan uji Shapiro-Wilk. Kriteria pengujian jika nilai probabilitas (sig) lebih besar

dari α = 0,05, maka sebaran data berdistribusi normal. Dari hasil

perhitungan jika hasilnya berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, namun jika hasilnya tidak berdistribusi normal maka yang dilakukan adalah statistik non-parametrik.

2. Uji Korelasi

Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas (metode e-voting sebagai media partisipasi politik) dan variabel terikat (civic responsibility). Apabila data terdistribusi normal maka rumus yang digunakan adalah Pearson Product Moment (PPM).

Tabel 3.7


(47)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 

  } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n rxy

Sumber: (Sugiyono, 2012b, hlm 183) Keterangan:

r = Koefisien Korelasi

Tabel 3.8

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0.599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199

Sangat Kuat Kuat

Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah

Sumber: (Sugiyono, 2012c, hlm 184)

Apabila data tidak terdistribusi normal, maka peneliti menggunakan rumus Spearman, Spearman dapat digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan dua variabel, yaitu variabel bebas (metode e-voting sebagai media partisipasi politik) dan variabel terikat (civic responsibility) yang berskala ordinal.

Korelasi Rank Spearman dapat dirumuskan dengan:

Tabel 3.9

Rumus Rank Spearman

) 1 ( 6 1 2 2   

n n bi


(48)

64

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sugiyono, 2006) Keterangan:

= korelasi rank spearman 2

i

b = selisih antara X dan Y n = jumlah sampel yang diambil

Sebagai pedoman untuk memberikan interpretasi, peneliti menggunakan satuan angka-angka sebagai berikut:

Tabel 3.10

Kriteria Koefisien Korelasi Menurut Guilford Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,019 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0.40 – 0,599 Sedang

0.60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat (Sumber: Sugiyono, 2009, hlm 184)

Dalam melakukan analisis kuantitatif, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20 for windows.

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan sebagai berikut.

Tabel 3.11 Koefisien Determinan

Sumber: (Sugiyono, 2012d, hlm 185) Keterangan:

KP = Nilai Koefisien Diterminan r = Nilai Koefisien Korelasi


(1)

124

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bisa menjangkau lagi populasi yang lebih luas yang nantinya hasil dari penelitian bisa lebih repersentatif.


(2)

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Affandi, I. (2013). Idealis, Pragmatis, dan Religius. Bandung: Mutiara Press. Alfian. (1978). Pemikiran Dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta: PT

Gramedia.

Arikunto, S. (2002a). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010b). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Asfar, M. (2005). Esai-Esai Seputar Pemilu 2004. Surabaya: Eureka dan Pusdemham.

Baskara T. W. (2007). Menelusuri Akar Otoritarianisme di Indonesia. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat. Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat.

Branson, M. S. (1999). Belajar “Civic Education” dari Amerika (eds Terjemahan). Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKis) dan The Asian Foundation (TAF).

Budimansyah, D., Suryadi, K. (2008). PKn dan Masyarakat Multikultur. Bandung: Program Studi PKn SPs UPI.

Creswell, J. W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Darmawan, C. (2009). Memahami Demokrasi: Persepektif Teoretis dan Empiris. Bandung: Pustaka Aulia Press.

Furqon. (2004). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Gatara, S. (2009). Ilmu Politik (Memahami Dan Menerapkan). Bandung: CV Pustaka Setia.

Laski, H. J. (1947). The State in Theory and Practice. New York: The Viking Press.


(3)

125

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Miarso, (2007). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Pustekom Diknas.

Moleong, L. J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda karya Mulyana, D. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Preece, J., Sharp, dan Rogers. (2002). Interaction Design: Beyond Human-Computer Interaction. New York: John Wiley & Sons

Quigley, C. N., Buchana, Jr. J. H., Bahamueller, C. F. (1991). Civitas: A Framework for Civic Education. Calabasas: CCE

Rahman, A. (2007). Sisitem Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rahmat. dkk. (2009). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Rush, M., & Althoff, P. (2001). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Rajawali Press.

Sekaran, U. (1992). Research Methods for Business: Skill Building Approach; 2nd Edition. John Wiley & Sons, Inc.

Soemantri, M. N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito.

Sugiyono, (2009a). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011b). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012c). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya Surbakti, R. (1992). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Garasindo.

Wahab, A. A., dan Sapriya. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarga negaraa. Bandung: Alpabeta.


(4)

Fajar Nugraha, 2014

Wahab, S. A., (2006). Analisis Kebijakan: Dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

Widiyono. (2004). Wewenang Dan Tanggung Jawab. Bogor: Ghalia Indonesia. Widodo. (2010a). Analisis Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasi Analisis

Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayu Media.

Widodo. (2011b). Analisis Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayu Media.

Winataputra, U. S. Dan Budimasyah, D. (2012). Pendidikan Kewarga negaraan Dalam Persepektif Internasional (Konteks, Teori, dan Profil Pembelajaran). Bandung: Widya Aksara Press.

Artikel Jurnal:

Eliasson, C. dan Zuquete, A. (2006). An electronic voting system supporting vote weights. Internet Research, Vol. 16, No. 5, hal. 507-518.

Hajjar, M., Daya, B., Ismail, A., dan Hajjar, H. (2006). An e-voting system for Lebanese elections. Journal of Theoretical and Applied Information Technology. hlm. 21-29.

Kahani, M. (2005). Experiencing Small-Scale E-Democracy in Iran. The Electronic Journal On Information Systems in Developing Countries. Vol. 22, No. 5, hlm. 1-9.

Latief, M,. (2012). Desain Interaksi dalam Pengembangan Aplikasi E-Voting Studi Kasus: Pemilihan Umum Raya KM-ITB. Jurnal Sarjana Institut Teknologi Bandung Bidang Teknik Elektro dan Informatika Volume 1, Number 2.

Priyono, E., dan Dihan, F. N. (2010). E-Voting: Urgensi Transparansi dan Akuntabilitas. Seminar Nasional Informatika 2010 (semnasIF 2010) ISSN: 1979-2328 UPN ”Veteran” Yogyakarta.

Riera, A., dan Brown, P. Bringing Confidence to Electronic Voting. Electronic Journal of e-Government Volume 1 (1). 14-21.

Rokhman, A. (2011). Prospek dan Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia. Seminar Nasional Peran Negara dan Masyarakat dalam Pembangunan Demokrasi dan Masyarakat Madani di Indonesia, 7 Juli 2011. Jakarta: Universitas Terbuka.


(5)

127

Fajar Nugraha, 2014

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sapriya & Maftuh, B. (2005). Jurnal Civicus Pembelajaran PKn melalui Pemetaan Konsep. Bandung: Jurusan PKn FPIPS UPI.

Smith, A. D. dan Clark, J. S. (2005). Revolutionising The Voting Process Through Online Strategies. Online Information Review. Vol. 29, No. 5, hak. 513-530.

Zamora, C. G., Henriquez, F. R., dan Arroyo, D. O. (2005). SELES: An e-voting system for medium scale online elections. Proceedings of the 6th Mexican International Conference on Computer Science (ENC’05). Selain Buku dan Artikel Jurnal:

Institute for Democracy and Electoral Asistance. (2011). Memperkenalkan Pemilihan Elektronik: Pertimbangan Esensial. Program Asia dan Pasifik International IDEA

Komisi Pemilihan Umum Pusat (2010). Modul I Pemilu Untuk Pemilih Pemula. Jakarta: Komisi Pemilihan Umum.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Setandar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Skripsi, Tesis, atau Disertasi:

Komalasari, K. (2008). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Dalam PKn Terhadap Kompetensi Kewarganegaraan Siswa SMP. Disertasi IPS. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Magi, T., & Buldas, A. (2007). Practical Security Analysis of E-voting Systems. Master Thesis. Tallinn University of Technology, Faculty of Information Technology, Department of Informatics, Chair of Information Security.

Zafar, Ch. N. dan Pilkjaer, A. (2007). E-voting in Pakistan. Master Thesis. Departement of Business Administration and Social Sciences, Lulea University of Technology.

Internet:

Airu. (2012). Implementasi Kebijakan (George Edward III). [Online]. Tersedia di: http://arenakami.blogspot.com/2012/06/implementasi-kebijakan-george-edward.html. Diakses 20 Maret 2014.


(6)

Fajar Nugraha, 2014

Azharian, A. (2014). Tanggung jawab Warga Negara dalam Pemilu “Perubahan

Ada di Pundak Anda”. [Online]. Tersedia di: http://alamazharians.blogspot.com/2014/04/tanggung-jawab-warga-negara-dalam.html. Diakses 4 Juni 2014.

BBC Indonesia. (2014). Jumlah Golput Pemilihan Legislatif Diperkirakan Turun.

Tersedia di:

http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/04/140410_pe milu_golongan_putih_pemilih.shtml. Diakses 4 Juni 2014.

Dick, W. (2014). Generasi Muda Kurang Tertarik Berpolitik. [Online]. Tersedia di: http://www.dw.de/generasi-muda-kurang-tertarik-berpolitik/a-17340070. Diakses 20 Maret 2014.

Dua Ribu Tahun Cahaya. (2009). Anggaran Pemilu 2009 10 kali lipat 2004. [Online]. Tersedia di: http://mega-versus- sby.blogspot.com/2009/04/anggaran-pemilu-2009-10-kali-lipat-2004.html. Diakses 20 Maret 2014.

Republika Online. (2014). Bawaslu: Politik Uang Masih Marak di Pileg 2014.

[Online] Tersedia di:

http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/04/09/n3rov4-bawaslu-politik-uang-masih-marak-di-pileg-2014. Diakses 20 Maret 2014.

Satyagraha. (2013). Rp. 16 Triliun, Biaya Pemilu 2014. [Online]. Tersedia di: http://www.antaranews.com/berita/363483/rp16-triliun-biaya-pemilu-2014. Diakses 20 Maret http://www.antaranews.com/berita/363483/rp16-triliun-biaya-pemilu-2014.

Trinita, L. (2014). Golput Pemenang Pemilu 2014, Bukan PDIP. [Online].

Tersedia di:

http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/04/10/269569458/Golput-Pemenang-Pemilu-2014i-Bukan-PDIP. Diakses 20 Maret 2014.