UJIAN TENGAH SEMESTER BAHASA INDONESIA

TUGAS BAHASA INDONESIA
BIBLIOGRAFI
MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN UNTUK ANAK
SEKOLAH DASAR

Disusun Oleh:
Luh Jenny Wahyuni

: 148114006

Tiffany Gunawan

: 148114007

Benedicta Jati Ayuningtyas

: 148114012

Roy Gunawan

: 148114022


Arini Safti

: 148114041

Cindy

: 148114042

Eko Aprilianto

: 148113045
Kelompok 4

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

Sumber offline

1. Junaidi, I., 2011, Mencetak Anak Unggul, Penerbit Andy Yogyakarta, Yogyakarta,
hal 11-22.
Sejak dini anak-anak harus diberikan stiulasi positif secara sadar maupun tidak
sadar oleh orangtua atau orang sekitarnya jika kita ingin melihat anak tumbuh dan
berkembang secara maksimal.Biasanya anak-anak akan mengingat-ingat apa yang
dikatakan orangtua atau pengasuhnya tentang dirinya dan secara sadar atau tidak sadar
akan membangun dirinya seperti yang diucapkan kepadanya.
Mendisiplin atau mendidik anak secara fisik tidak boleh. Mendisiplinkan anak
dengan cara menampar atau memukul yang kadang dilakukan oleh orangtua untuk
membuat anak patuh dan disiplin dalam sekejap tidak akan berhasil. Malahan pola asuh
secara fisik atau dengan kekerasan bisa menimbulkan efek buruk bagi perkembangan
otak anak,yang nantinya akan dilakukan juga oleh anak.
Studi terkini membuktikan bahwa reaksi yang terlalu keras dalam mengoreksi
kesalahan anak tidak hanya menyebabkan anak stress tapi juga membuat tingkat
kecerdasannya (IQ) anak menjadi lebih rendah. Kepribadian/karakter/pola aksi atau sifat
khas anak dalam pembentukannya sangat dipengaruhi oleh banyak hal terutama pengaruh
lingkungan dan sekitarnya.
Sebaiknya dalam proses belajar perlu dikembangkan metode pelajaran yang
tematik dan aplikatif, dimana ada pembahasan-pembahasan atas sebuah masalah. Hal
tersebut juga dapat memunculkan ide-ide yang luar biasa dan cemerlang dari anak dalam

mengatasi masalah serta anak-anak tidak akan merasa tertekan.
Jangan memarahi anak jika ia lambat mengerti atau mempelajari hal-hal baru,
karena itu akan membuatnya merasa gagal, tetapi tegurlah ia dengan lembut dan berilah
pengertian yang bisa memotivasi anak untuk lebih giat lagi dalam mempelajari hal-hal
baru. Bangkitkan juga rasa percaya diri anak dan beri pujian yang membuat dia merasa
hebat dan bangga atas usahanya itu.
Kita juga harus berhati-hati dengan kata-kata positif yang berlebihan contohnya
pujian yang terlalu muluk yang dapat membuat anak-anak menjadi sombong atau angkuh
sehingga ia pun tidak dapat menerima kekurangan dan kelemahan dirinya. Oleh karena
itu, sebaiknya pujian yang diberikan jangan mengada-ada dan harus sesuai dengan fakta
yang ada.

CATATAN KRITIS : Kedisiplinan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Kedisiplinan pada diri sendiri terutama pada anak-anak harus diajarkan sejak dini agar
kelak mereka dapat menjadi disiplin dalam segala hal terutama hal kecil. Mendisiplinkan
anak-anak tidak boleh menggunakan kekerasan dan jangan terlalu memuji mereka.
Sifat/kepribadian anak-anak sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan sekitarnya.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011, 10 Pesan Hidup Sehat Dalam
Kedaruratan, Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta Selatan, hal. 20-26.
Di dalam masyarakat biasa timbul pertanyaan mengapa harus mencuci tangan

dengan sabun? Jawabannya adalah karena dalam keadaan darurat, air yang tersedia tidak
terjamin kebersihannya dan mungkin mengandung kuman yang menyebabkan penyakit.
Bila digunakan, maka kuman akan berpindah ke tangan. Hal ini dapat terjadi tanpa kita
sadari saat kita makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa
menimbulkan penyakit. Tangan terkadang terlihat bersih secara kasat mata namun tetap
mengandung kuman. Dimana ini sangat merugikan bagi kesehatan tanpa kita tahu apa
yang sebenarnya menjadi penyebab dari timbulnya penyakit tersebut.
Dengan demikian, adanya sabun dapat membersihkan kotoran dan merontokan
kuman. Tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. Kita harus mencuci
tangan pada saat sesudah membuang air (buang air besar maupun buang air kecil),
sesudah menceboki bayi atau anak, sebelum makan dan menyuapi anak, setelah
memegang hewan, setelah bermain di tanah, lumpur atau tempat kotor, dan setelah
bersin/batuk.
Adanya manfaat mencuci tangan dengan sabun adalah tangan jadi bersih dan
bebas kuman, mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri, Thypus,
Kecacingan, penyakit kulit, Influenza, Flu Burung. Sebagian masyarakat mungkin tidak
mengerti tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun, maka tugas dari orang-orang
yang memberikan sosialisasi atau peran petugas dalam membina perilaku cuci tangan
adalah menjamin tersedianya air bersih dan sabun, membuat jadwal pembagian tugas
bagi pengungsi untuk menjaga lingkungan tempat cuci tangan tetap bersih dan tidak

becek, dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengingatkan masyarakat pentingnya
cuci tangan pakai sabun
Langkah cuci tangan pakai sabun, yakni pertama masahi seluruh tangan dengan
air bersih mengalir, kedua gosok sabun ke telapak tangan, punggung tangan dan sela-sela

jari, ketiga bersihkan bagian bawah kuku-kuku, keempat bilas tangan dengan air bersih
mengalir, dan yang terakhir mengeringkan tangan dengan handuk/tisu atau keringkan
dengan diangin-anginkan
Mencuci tangan juga harus diperhatikan kebersihan dari air yang digunakan, tidak
hanya memperhatikan ada atau tidaknya sabun. Karena kedaruratan kurangnya air bersih,
sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan dapat menimbulkan penyakit yang
kemudian menjadi wabah. Penyakit kolera dapat terjadi karena buruknya sanitasi dan
padatnya manusia.
Kita dapat membedakan antara air bersih dan air yang kurang bersih. Syarat dari
air bersih antara lain air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita, antara
lain (dapat dilihat, dirasa, dicium, dan diraba), air tidak berwarna harus bening dan jernih,
air tidak keruh, bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran lainnya, air
tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan tidak pahit, harus
bebas dari bahan kimia beracun, dan air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk, atau
bau belerang

Manfaat yang kita dapat dari menggunakan air bersih, yaitu terhindar dari
gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri, Thypus, Kecacingan, Penyakit
Hepatitis, Penyakit Mata, Penyakit Kulit, atau keracunan dan setiap anggota keluarga
terpelihara kebersihan dirinya.
CATATAN KRITIS : Di kehidupan masyarakat zaman sekarang sulit untuk menemukan
air yang benar-benar bersih yang tidak terdapat mikroorganisme penyebab penyakit,
maka untuk menanggulangi masalah ini lebih efisien ketika mencuci tangan dengan
menggunakan sabun. Meskipun tidak signifikan untuk membersihkan kuman-kuman dan
mikroorganisme dalam air, tapi setidaknya mengurangi masuknya kuman dan
mikroorganisme ke dalam pori-pori tangan yang menyebabkan penyakit. Untuk mencuci
tangan dengan sabun juga harus dilakukan secara benar agar tangan lebih bersih dan
terbebas dari kuman serta mikroorganisme.
Jadi, sosialisasi untuk memberitahukan pentingnya mencuci tangan dengan sabun
itu adalah hal yang sangat dibutuhkan untuk masyarat pada umumnya. Dan dapat kita
berikan sejak dini untuk anak-anak yang masih dalam jenjang Sekolah Dasar (SD) agar
mereka terbiasa mencuci tangan dengan sabun dan di kemudian hari mereka dapat
mengajarkan dengan baik bagaimana cara mencuci tangan dengan sabun.

3. Lia Awalia, Radar Banten, Manfaat dan Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun di
Air Mengalir, 14 Mei 2013.

Perilaku mencuci tangan adalah masalah sepele. Begitu sepelenya sehingga
banyak orang mengabaikannya. Padahal perilaku mencuci tangan mampu mencegah
berbagai jenis penyakit. Wajar bila kemudian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
menetapkan 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS). Data
menunjukkan lebih dari 5000 anak balita penderita diare meninggal setiap harinya di
seluruh dunia sebagai akibat kurangnya akses air bersih, fasilitas sanitasi, dan pendidikan
kesehatan.
Tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan
patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun
kontak tidak langsung. Pada umumnya orang mencuci tangan hanya dengan air saja,
padahal sebenarnya lebih efektif bila menggunakan sabun karena lemak dan kotoran yang
menempel akan hilang. Mencuci tangan dengan sabun merupakan cara paling efektif
untuk mencegah penyakit diare, ISPA, infeksi kulit, mata, cacing yang tinggal di usus,
SARS, dan flu burung.
Meski banyak orang tahu bahwa mencuci tangan itu penting, hanya sedikit yang
melakukannya. Sebuah penelitian tentang kebijakan kesehatan yang dilakukan Bank
Dunia menunjukkan bahwa perilaku sehat seperti mencuci tangan dengan sabun kurang
dipromosian sebagai perilaku pencegahan penyakit, dibandingkan promosi obat-obatan
flu oleh staf kesehatan. Hal ini diperparah apabila lokasi penduduk terpencil dan sulit
terjangkau media cetak maupun elektronik.

Cuci tangan pakai sabun merupakan misi untuk melindungi masyarakat dari
berbagai penyakit. Misi cuci ini harus dilakukan serentak bersama seluruh elemen
penting di masyarakat.
CATATAN KRITIS : Memang benar bahwa mencuci tangan merupakan sesuatu yang
sangat sepele dan sering terlupakan namun sangat penting. Adanya fakta-fakta terkait
mencuci tangan sangat membantu menyadarkan masyarakat untuk tidak melupakan hal
sepele tersebut. Tangan merupakan organ tubuh yang sangat sering digunakan ternyata
adalah agen yang membawa pathogen yang dapat menyebabkan penyakit. Oleh karena

itu, kita harus dapat menjaga kesehatan dimulai dari hal yang kecil yaitu mencuci tangan
dengan sabun.
4. Lili, M. M., 2011, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Mencuci
Tangan pada Anak Sekolah Dasar Negeri 03 Kertajaya Padalarang, Padalarang, hal
1-8.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produkti secara social dan ekonomis. Derajat
kesehatan anak pada saat ini masih belum dapat dikatakan baik, karena masih ada
permasalahn kesehatan khususnya pada anak usia sekolah. Peningkatan kualitas hidup
anak salah satunya ditentukan oleh penanaman perilaku kesehatan sejak dini.
Salah satu bentuk perilaku hidup sehat adalah dengan menjaga kebersihan diri.

Kesehatan sangat berkaitan dengan pola lingkungan dimana seseorang hidup, pola seharihari, dan kebiasaan menjaga kebersihan diri. Menjaga kebersihan tengan merupakan
pertahanan awal menjaga kebersihan diri. Upaya untuk menjaga kebersihan tangan salah
satunya yaitu dengan mencuci tangan.
Mencuci tangan dengan sabun terbukti secara ilmiah mencegah penyebaran
penyakit-penyakit seperti diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang dapat
menyebabkan kematian jutaan anak setiap tahunnya khususnya di negara-negara
berkembang. Mencuci tangan menggunakan sabun juga dapat mencegah infeksi cacingan
terutama di kalangan anak-anak yang sering bermain tanah.
Jika tidak mencuci tangan dengan sabun maka akan dapat menginfeksi diri sendiri
terhadap kuman dengan menyentuh mata, hidung, atau mulut. Kebersihan tangan yang
kurang dapat menyebabkan penyakit terkait infeksi Salmonella dan E.coli
Salah satu factor yang mempengaruhi perilaku adalah lingkungan, namun tidak
hanya berfokus pada hal ini saja, karena perilaku dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
diantaranya persepsi, pola asuh, dan proses belajar. Motivasi juga merupakan salah satu
factor penting. Perilaku dapat terjadi karena adanya dorongan atau motivasi yang
mengarahkan individu untuk bertindak sesuai dengan kepentingan atau tujuan yang ingin
dicapai.
Kepercayaan juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang terutama anak-anak.
Kepercayaan mereka sering diperoleh dari guru atau orang tua. Pendidikan kesehatan
melalui orang tua atau guru biasanya dengan cara mencuci tangan atau orang tua bisa


membiasakan diri mencuci tangan sehingga anak dapat meniru kebiasaan yang dilakukan
oleh guru atau orang tuanya.
CATATAN KRITIS : Cara paling sederhana untuk menjaga kesehatan tubuh kita ialah
dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun agar terhindar dari bakteri dan cacing.
Terdapat pepatah “ di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” yang menyatakan
bahwa jika tubuh kita sudah sehat maka kita akan selalu bersemangat dalam segala
sesuatu yang kita kerjakan. Dalam kehidupan bermasyarakat kita juga harus memberikan
pendidikan tentang mencuci tangan yang bersih terutama pada kalangan anak-anak yang
sering bermain tanah.
5. “Mencuci

Tangan:

Cara

Mudah

Menghindari


Infeksi”

dalam

indonesiaindonesia.com/f/13768-mencuci-tangan-cara-mudah-menghindari-infeksi/
(diunduh 15 Oktober 2015)
Setiap hari kita selalu menggunakan tangan dalam berbagai keperluan seperti
menyentuh, menggenggam, mengambil, dll. Tak heran mengapa tangan sering kali
menjadi media penyebaran infeksi. Karena di tanganlah bakteri atau kuman penyakit
terakumulasi, akibat kontak yang kita lakukan.
Flu, demam dan beberapa penyakit saluran pencernaan seperti diare adalah
contoh-contoh penyakit yang salah satu penyebabnya adalah kurangnya kesadaran dalam
mencuci tangan. Tangan yang telah menyentuh benda yang terkontaminasi virus atau
kuman atau bakteri akan sangat membahayakan diri kita. Ketika tangan yang telah
terkontaminasi tersebut menyentuh wajah, mulut atau kulit kita sendiri, disaat itulah
tubuh kita dimasuki oleh “benda asing”.
Mencuci tangan sejatinya hanya memerlukan air dan sabun atau jika ingin yang
lebih praktis bisa menggunalan antiseptik khusus pembersih tangan bebrbasis alkohol
yang sudah banyak tersedia dipasaran dengan berbagai merek. Namun berbeda merek
berbeda pula hasilnya. Tidak semua produk antiseptik tangan menggunakan alkohol ,
kadang hanya berbasis waterless biasa. Ketika mencuci tangan menggunakan sabun dan
air pastikan seluruh permukaan tangan terkena sabun sambil digosok dan ketika dibilas
dengan air harus sampai sabunnya hilang semua.
Saat yang tepat untuk mencuci tangan adalah ketika sehabis menggunakan toilet,
mengganti pembalut, sebelum makan dan setelahnya, setelah membersihkan luka dan saat
saat lain ketika diperlukan. Hal ini memang terkesan merepotkan namun yang perlu

diingat yaitu mencuci tangan tidak membutuhkan waktu yang lama. Selain itu
manfaatnya yang sangat besar dalam mencegah penyakit.
Anak-anak perlu diajarkan dan ditanamkan kebiasaan mencuci tangan karena
anak-anak memiliki resiko yang besar terhadap serangan penyakit. Selain itu karena
dunia anak-anak adalah dunia mereka mengenal dan dunia bermain, dimana frekuensi
mereka untuk menyentuh sesuatu baik yang terlihat bersih maupun kotor pasti sangat
besar. Sehingga mereka sangat penting untuk diajarkan membiasakan diri mencuci
tangan.

CATATAN KRITIS : Mencuci tangan memang hal yang sangta penting, entah
menggunakan sabun ataupun antiseptik khusus pembersih tangan. Namun yang perlu
diperhatikan adalah cara penggunaannya. Artikel diatas hanya menjelaskan alat untuk
mencuci tangan tetapi tidak disertakan dengan cara-caranya. Dan juga artikel diatas
menjelaskan bahwa mencuci tangan salah satunya bisa dilakukan dengan sabun dan air,
perlu diperjelas disini air yang harus digunakan adalah air mengalir bukan air yang
ditampung dalam suatu wadah. Dan juga perlu diperhatikan penggunaan antiseptik
khusus untuk tangan tidak serta aman karena alkohol yang terkandung didalamnya belum
tentu mampu membunuh spora bakteri , misalnya spora bakteri E.coli.
6. “Perilaku

Hidup

Bersih

dan

Sehat

(PHBS)”

dalam

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6772/1/09E00149.pdf (diunduh 15 Oktober
2015)
Prilaku hidup bersih dan sehat atau biasa disingkat PHBS merupakan suatu
program yang tertujuan untuk mendukung pencapaian program Indonesia Sehat 2010.
Salah satu indicator PHBS adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Hasil penting yang
diharapkan adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya cuci
tangan pakai sabun untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit serta meningkatnya
kemampuan masyarakat untuk mencuci tangan secara baik dan benar.
Cuci Tangan Pakai Sabun adalah suatu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan beserta jemari menggunakan air dan sabun agar menjadi bersih. Mencuci tangan
dengan sabun merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini karena tangan
sering kali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah
dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung maupun tidak langsung.

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah
berbagai penyakit, contohnya diare, infeksi kulit, kecacingan, dll.
Salah satu sasaran dari program ini adalah anak-anak usia dini. Alasannya sangat
sederhana yaitu karena pada masa ini anak senang mempelajari apa yang ada
disekitarnya. Anak-anak akan mudah diberikan masukan mengenai pendidikan kesehatan
mencuci tangan. Hal ini tentu akan merubah prilaku mereka dari tidak rajin menjadi rajin
mencuci tangan.
CATATAN KRITIS : Dalam artikel ini semua hal mengenai cuci tangan menggunakan
sabun sudah diterangkan dengan jelas, mengenai cara-cara nya, mekanisme penularan
penyakitnya, alasan penerapannya pada anak-anak, kenapa harus menggunakan sabun,
dll.
Sumber online
1. “Angka

Kematian

Bayi

Karena

Diare

Masih

Tinggi”

dalam

republika.co.id/berita/nasional/umum/14/09/18/nc3slr-angka-kematian-bayi-karenadiare-masih-tinggi (diunduh tanggal 15 Oktober 2015)
Jumlah angka kematian anak kecil di indonesia cukup tinggi berdasarkan data
UNICEF pada tahun 2012 angka kematian mencapai 152.000 orang dan 2 per tiganya
karena diare. Waila wisnu dari PT Unilever indonesia mengatakan “mencuci tangan pakai
sabun sangat penting untuk mencegah penyakit diare”. Oleh karena diadakan kegiatan 21
hari mencuci tangan pakai sabun pada orang tua dan guru-guru. Sehingga orang tua dapat
mengajari dan menjadi teladan bagi anak-anaknya.
CATATAN KRITIS : kematian anak kecil di Indonesia terbesar disebaban oleh penyakit
diare. Dengan mecuci tangga dapat mencegah terjangkit penyakit diare.

2. “Ayo, Cuci Tangan !” dalam mommiesdaily.com/2011/10/13/ayo-cuci-tangan-2/
(diunduh tanggal 15 Oktober 2015)
Menurut sebuah penelitian, rata-rata di tangan manusia terdapat 150 spesies
bakteri. Nah, terbayang tidak, anak-anak kita terutama yang balita, lagi senang-senangnya
eksplor segala hal. Semua mau dipegang, semua mau disentuh. Pegangan pintu, pegangan
escalator, tombol lift, koin yang terjatuh di lantai, dan banyak lagi.

Seperti orang dewasa, anak-anak juga harus mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan, setelah dari toilet atau usai bermain di tempat umum. Tidak melakukan cuci
tangan pakai sabun merupakan salah satu faktor risiko terjadinya pneumonia atau
penularan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) serta kejadian diare.
Tanggal 15 Oktober merupakan “Global Hand Washing Day”. Acara ini
diselenggarakan di lebih dari 70 negara dengan upaya untuk meningkatkan kesadaran
masyarakan pentingnya cuci tangan pakai sabun (CTPS).
Dr. Maxwell Maltz dalam bukunya Psyco-Cybernetics menyebutkan bahwa
dibutuhkan waktu minimal 21 hari untuk melakukan kebiasaan baru tersebut secara terusmenerus tanpa putus.
CATATAN KRITIS :Bahasa yang digunakan seperti bahasa percakapan sehari-hari,
sehingga pembaca tertarik untuk membaca. Beberapa fakta dan penelitian memiliki
kekuatan untuk membuat pembaca lebih percaya akan pentingnya membiasakan mencuci
tangan dengan sabun. Dengan diutarakannya banyaknya patogen di tangan yang dapat
menyebabkan penyakit, menjadikan masyarakat tergerak untuk membiasakan diri
menjaga kebersihan tangan.
3. “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Cuci Tangan” dalam
academia.edu/7618011/Hubungan_Pola_Asuh_Orang_Tua_dengan_Perilaku_Cuci
(diunduh tanggal 16 Oktober 2015)
Pola asuh yakni sikap atau perilaku orang tua dalam berinteraksi dengan anakanaknya ternyata dapat mempengaruhi perilaku atau kebiasaan mencuci tangan. Dilihat
dari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seorang anak yaitu ada faktor ekstern dan
faktor intern. Faktor intern meliputi faktor-faktor yang berfungsi untuk mengolah rangsangan dari
luar, seperti pengetahuan,kecerdasan,emosi,persepsi dan motivasi, sedangkan faktor ekstern
meliputi lingkungan sekitar baik fisik maupun nonfisik, seperti iklim, sosial ekonomi,
manusia lain, kebudayaan dan lain-lain. tindakan preventif terhadap penyakit utama sekali dapat
dimulai dari orang tua yang mengajarkan perilaku cuci tangan yang benar terhadap anaknya. Sehingga
sangat dibutuhkan partisipasi dari orang tua untuk mewujudkan perilaku hidup bersih bagi anak.
Orang tua dengan pola asuh yang mengajarkan dan melatih anak-anaknya dalam mencuci tangan akan
memberikan kontribusi positif bagi terbentuknya perilaku mencuci tangan pada anak baik di rumah

maupun saat anak diluar rumah, seperti saat di sekolah. Sehingga perilaku tersebut menjadi
sebuah kebiasaan dimanapun ia berada.
CATATAN KRITIS: Pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap perilaku anak.
Bagaimana pun juga, orang tua adalah teladan bagi anak-anaknya. Tidak hanya memberi
bimbingan dan arahan, orang tua juga harus memberi contoh dan membiasakan diri untuk
berperilaku sehat agar terbentuk lingkungan hidup yang sehat dimulai dari keluarga kecil
masing-masing.
4. “Kenali Penyebab Lalu Cegah Penyakit Cacingan” dalam alodokter.com/kenalipenyebab-lalu-cegah-penyakit-cacingan (diunduh tanggal 19 Oktober 2015)
Penyakit

cacingan

rentan

dialami

oleh

anak-anak

karena

kurangnya

pendampingan orangtua yang tidak membiasakan anak-anaknya untuk mencuci tangan
dengan menggunakan sabun. Kurangnya menjaga kebersihan bisa menjadi salah satu
faktor yang dapat mendorong penyebaran infeksi akibat cacing.
Gejala-gejala penyakit cacingan kadang tampak samar. Dan di sisi lain, cacing ini
dapat masuk ke dalam tubuh tanpa kita sadari kehadirannya karena bentuk cacing yang
relatif sangat kecil dan tidak kasat mata. Ada tiga jenis cacing yang paling umum
menyebabkan penyakit cacingan, yakni:
1. Cacing Pita
Cacing pita berbentuk seperti pita, yakni pipih dengan ruas-ruas pada seluruh
tubuhnya. Cacing pita masuk ke dalam tubuh ketika tangan yang bersentuhan dengan
tinja yang mengandung telur cacing. Dan setelah bersentuhan dengan tinja ini,
seseorang ini tidak mencuci tangan terlebih dahulu dan langsung makan/minum atau
tangannya berdekatan dengan mulut sehingga makanan dan minuman ini menjadi
terkontaminas dengan telur cacing pita ini. Selain itu, daging babi, sapi dan ikan yang
mentah juga dapat menjadi media masuknya cacing pita ke dalam tubuh manusia.
Cacing ini kemudian dapat hidup dan berkembang di dalam usus.
2. Cacing Tambang
Cacing tambang dalam bentuk larva dan dewasa dapat hidup di usus halus manusia
dan dapat menjangkiti binatang peliharaan. Infeksi cacing tambang dikarenakan

interaksi dengan tanah hangat dan lembab yang biasanya di dalamnya terdapat telur
atau cacing tambang. Anak-anak merupakan golongan yang paling beresiko karena
kecenderungan bermain di atas tanah yang terkontaminasi. Setelah bermain di tanah,
anak-anak jarang sekali mencuci tangan dengan sabun, lalu langsung makan dengan
menggunakan tangan mereka yang sudah terkontaminasi dengan telur cacing tambang
atau telurnya.
3. Cacing Kremi
Cacing kremi berwarna putih dan halus. Infeksi cacing kremi paling banyak dialami
oleh anak-anak usia sekolah terutama karena telur cacing ini sangat mudah menyebar.
Perpindahan telur cacing dapat terjadi ketika seseorang mengalami gatal pada bagian
anus dan menggaruknya. Hal itu menyebabkan telur cacing berpindah ke jari yang
kemudian menyentuh berbagai permukaan benda ataupun orang lain. Dan dapat
memperparah keadaan si penderita setelah menggaruk anus si penderita makan
menggunakan tangan tanpa mencucinya terlebih dahulu.
Untuk mencegah infeksi cacing ini yang paling mudah dilakukan adalah dengan
mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah bersentuhan dengan tanah
atau hal lain yang kotor. Hal ini dapat ditanamkan ke anak-anak agar mencuci tangan
setelah bermain dimana pun karena anak-anak rentan terinfeksi oleh cacing.

CATATAN KRITIS : Mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi adanya infeksi
cacing untuk semua kalangan, terutama pada anak-anak. Karena anak-anak lebih sering
terpapar langsung dengan suasana kotor di sekitarnya. Meskipun pengobatan dari infeksi
cacing ini relatif mudah, tapi kita sebagai orang yang tahu seharusnya memberikan
pengetahuan kepada mereka yang kurang tahu agar kesehatan mereka dapat terjaga tanpa
menggunakan obat. Sesuai dengan filosofi yang ditanamkan selama ini, yaitu “Mencegah
lebih baik daripada mengobati”.

5. “Manfaat

Mencuci

Tangan

dengan

Air

Bersih

dan

Sabun”

manfaat.co.id/manfaat-mencuci-tangan-dengan-air-bersih-dan-sabun

dalam
(diunduh

tanggal 15 Oktober 2015)
Mencuci tangan dengan sabun merupakan suatu kegiatan sederhana yang
berfungsi untuk menghilangkan kuman dan bakteri yang menempel di tangan. Kegiatan
mencuci tangan ini mempunyai manfaat yang sangat besar, tetapi sebagian besar orang
sangat meremehkan kegiatan ini. Salah satu manfaatnya adalah terhindar dari berbagai
penyalkit, seperti flu, penyakit kulit, hepatitis A, hepatitis C, meningitis, gangguan usus,
diare
Tangan merupakan agen perantara kuman dan mikroba untuk masuk ke tubuh
kita. Ketika kita makan tanpa mencuci tangan, kuman-kuman yang berada pada tangan
kita akan ikut masuk bersama dengan makanan yang kita makan sehingga ketika daya
tahan tubuh tidak optimal, maka kita akan jatuh sakit. Tangan juga dapat menularkan ke
orang lain saat kita bersentuhan dengan orang tersebut, contohnya ketika kita bersalaman.
Oleh karena itu, kita seharusnya sering mencuci tangan terutama saat setelah dan sebelum
masak, makan, bermain, buang air besar, memegang buah hati, memegang benda-benda
yang kotor dan berdebu. Kegiatan sederhana ini dapat meminimalisir kuman dan mikroba
yang masuk ke tubuh kita.
CATATAN KRITIS : Tubuh yang sehat merupakan idaman bagi semua orang dan harus
terhindar dari mikroorganisme penyebab penyakit. Mikroorganisme dapat masuk ke
tubuh kita melalui tangan yang kotor untuk menghindarinya adalah dengan mencuci
tangan yang baik dan benar.
6. “Manfaat

Penting

Cuci

Tangan

bagi

Kesehatan”

dalam

webkesehatan.com/manfaat-cuci-tangan (diunduh tanggal 15 Oktober 2015)
Mencuci tangan merupakan pertahanan pertama yang paling efektif untuk
menjegah penyakit. Dengan mencuci tangan kita dapat mencegah penyakit yg disebabkan
oleh bakteri dan kuman dari penyakit ringan seperti diare hingga penyakit berat seperti
hiv. Dengan mencuci tangan akan mengurangi resiko diarre dan gangguan pencernaan.
Karena diare merupakan penyebab tertinggi kematian anak di bawah 5 thn. Oleh karena
itu anak kecil perlu diajarkan mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah penyakit
ini.

CATATAN KRITIS : Kematian anak dibawah 5 tahun banyak disebabkan diare, oleh
karena itu anak diajarkan mencuci tangan. Mencuci tangan merupakan hal yang
sederhana namun dapat sebagai perlindungan pertama yang paling efektif untuk
mencegah penyakit diare.
7. “Materi

Mencuci

Tangan

dengan

Sabun”

dalam

academia.edu/7418071/MATERI_MENCUCI_TANGAN_MENGGUNAKAN_AIR_
DAN_SABUN (diunduh tanggal 15 Oktober 2015)
Mencuci tangan adalah proses penghilangan kotoran secara mekanik dari kulit
tangan. Banyak manfaat yang dapat diambil dari mencuci tangan, yaitu tangan menjadi
bersih, terhindar dari mikroorganisme yang berbahaya, dan mencegah penularan
penyakit. Biasanya, mencuci tangan dilakukan sebelum dan sesudah makan untuk
mencegah masuknya kuman atau mikroorganisme pada saat makan. Setelah melakukan
berbagai aktivitas, menyentuh benda-benda kotor, batuk, bersin, bermain dengan tanah,
dan setelah buang air besar juga diharuskan mencuci tangan.
Mencuci tangan juga memiliki prosedur yang harus ditaati. Ada 7 langkah
mencuci tangan, yaitu:
1. Menggosok kedua telapak tangan
2. Meletakkan telapak tangan kanan diatas tangan kiri, lalu gosokan di sela-sela jari dan
sebaliknya
3. Memposisikan telapak tangan dan kiri saling menempel dengan jari-jari saling terkait,
lalu gosokkan di sela-sela jari
4. Meletakkan punggung jari kanan pada telapak tangan kiri dengan posisi saling
mengunci, lalu gosokkan
5. Menggosok dengan arah memutar pada ibu jari kanan dengan telapak tangan kiri, dan
sebaliknya
6. Menguncupkan jari-jari kanan ke tengah telapak tangan kiri, lalu gosok dengan arah
memutar

7. Menggosok dengan arah memutar pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan, dan
sebaliknya

Ada berbagai macam penyakit yang dapat ditimbulkan jika tidak mencuci tangan
contohnya diare, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), Hepatitis A, infeksi cacing,
infeksi mata dan penyakit kulit.

CATATAN KRITIS : Mencuci tangan sangat penting bagi kesehatan manusia, karena
dapat menghilangkan mikroorganisme penyebab penyakit sehingga kita terhindar dari
berbagai penyakit. Oleh karena itu, kita seharusnya menghimbau masyarakat agar
mereka sadar pentingnya mencuci tangan dan mengajarkan kepada mereka bagaimana
mencuci tangan yang baik dan benar.

8. “Pentingnya

Memupuk

Kebiasaan

Cuci

Tangan

Sejak

Kecil”

dalam

lifebuoy.co.id/healthmap/health-news/pentingnya-memupuk-kebiasaan-cuci-tangansejak-kecil (diunduh tanggal 15 Oktober 2015)
Anak-anak kecil sulit untuk memupuk kebiasaan cuci tangan, dan banyak
orangtua juga belum menyadari pentingnya memupuk kebiasaan ini sejak kecil. Padahal,
kebiasaan kecil seperti ini memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga
kesehatan.
Salah satu kebiasaan yang paling krusial dalam mewujudkan sanitasi yang baik
adalah cuci tangan. Anak-anak kecil seringkali melupakan kebiasaan ini, dan banyak
orangtua juga belum menyadari pentingnya memupuk kebiasaan cuci tangan sejak kecil.
Cuci tangan adalah benteng utama anak-anak dari berbagai macam penyakit yang
disebabkan oleh organisme patogen. Secara tidak langsung, kebiasaan ini juga menjadi
benteng utama keluarga dari penyakit.
Cara yang paling efektif untuk mengajarkan kebiasaan cuci tangan kepada anak
kecil adalah dengan memberikan teladan. Pada umumnya anak-anak tidak suka berlamalama untuk melakukan hal yang tidak mereka sukai, termasuk mencuci tangan. Seringkali

mereka hanya menyentuhkan tangannya ke air lalu mulai makan sebelum tangan mereka
kering.
Gerakan 21 Hari (G21H) dari Lifebuoy dapat membantu orang tua dalam
membiasakan anak-anak mereka untuk cuci tangan pakai sabun selama 21 hari tanpa
putus. Melalui gerakan ini, Ibu dapat mengajarkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun
dengan cara yang unik, misalnya dengan menyanyikan lagu yang anak-anak sukai
sebelum mencuci tangan. Dengan langkah-langkah tersebut, orang tua dapat membuat
anaknya mau cuci tangan dengan cara yang benar namun tetap menyenangkan.
CATATAN KRITIS : Fakta mengenai dampak buruk tidak mencuci tangan dengan
sabun tidak dijelaskan sehingga bacaan terlihat kurang terpecaya. Kebanyakan orang
sekarang membutuhkan kejelasan dari bacaan yang dibaca, misalnya contoh-contoh
konkrit penyakit akibat tidak mencuci tangan dengan sabun. Dengan diberikannya suatu
gerakan yaitu G21H, dapat membantu pembaca melakukan penyadaran terhadap anakanak akan pentingnya mencuci tangan dengan sabun. Juga harus diberikan teladan bagi
anak-anak agar mereka memulai kebiasaan mencuci tangan dengan sabun.
9. “Penyakit

yang

Ditimbulkan

dari

Tangan

Penuh

Kuman”

dalam

alodokter.com/cuci-tangan-dulu (diunduh tanggal 16 Oktober 2015)
Mencuci tangan itu penting. Jika tidak mencuci tangan dengan benar sebelum
makan, seseorang berisiko terkena berbagai macam penyakit menular sebagai berikut:
a. Influenza. Virus ini bisa mengganggu saluran pernapasan. Virus akan masuk ke dalam
tubuh ketika seseorang makan menggunakan tangan yang tidak dicuci dengan bersih.
b. Tifus. Jika seseorang makan menggunakan tangan yang terkontaminasi bakteri
Salmonella typhi, maka seseorang itu akan terkena penyakit tifus. Tanda-tanda
seseorang terkena penyakit tifus adalah sakit kepala, demam tinggi, sakit perut,
sembelit atau diare.
c. Hepatitis A. penyakit ini bisa menyebabkan peradangan yang mempengaruhi kerja
hati.
d. Salmonellosis. Penyakit yang juga disebabkan oleh bakteri Salmonella. Penyakit ini
menyerang bagian saluran usus. Kebanyakan orang terinfeksi Salmonella karena
mengkonsumsi makanan yang disajikan oleh orang yang tidak mencuci tangan
dengan bersih terutama setalah bersentuhan dengan tinja.

Mencuci tangan sebelum makan merupakan salah satu cara paling mudah dan
efektif untuk menjaga kesehatan. Biasakanlah mencuci tangan agar makan tetap nikmat
namun kesehatan tetap terjaga.

CATATAN KRITIS: ada berbagai macam penyakit yang ditimbulkan dari kebiasaan
tidak mencuci tangan dengan bersih. Masih banyak penyakit menular lainnya yang dapat
ditimbulkan akibat tidak mencuci tangan selain penyakit-penyakit yang disebutkan di
atas. Oleh sebab itu memncuci tangan sangat penting untuk mencegah penularan berbagai
macam penyakit.

10. “Rendahnya

Kesadaran

Cuci

Tangan

Jadi

Sumber

Penyakit”

dalam

nasional.sindonews.com/read/796176/15/rendah-kesadaran-cuci-tangan-jadisumber-penyakit-1382251858 (diunduh tanggal 16 Oktober 2015)
Kebiasaan masyarakat untuk mencuci tangan menggunakan sabun masih sangat
minim. Hal ini dapat menyebabkan penularan berbagai macam penyakit. Mencuci tangan
merupakan hal yang sederhana namun sering dilupakan oleh hampir setiap orang.
Pemerintahan pun turut ambil bagian dalam pengembangan kesehatan masyarakat, yakni
dengan membuat peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) dengan harapan
kebiasaan mencuci tangan dan berperilaku bersih serta sehat mulai ditanamkan sejak dini
sehingga dapat menurunkan resiko terjadinya penyakit menular seperti diare, tifus dan
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Selain itu, dengan adanya HCTPS ini
pemerintah mengharapkan adanya perubahan perilaku dari masyarakat dengan
membiasakan mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air, setelah memegang
hewan dan saat menyajikan makanan khususnya untuk anak.

CATATAN KRITIS: HCTPS jangan hanya menjadi sebuah peringatan tetapi harus
dimaknai oleh masyarakat Indonesia. Karena semua kembali kepada kesadaran diri kita
sendiri untuk menjaga kesehatan diri kita. Penerapan HCTPS hendaknya dilakukan setiap

hari

dan

setiap

saat,

tidak

hanya

diterapkan

saat

HCTP

itu

sendiri.