Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (3)

1. Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan
Bentuk usaha pembelaan Negara yang pertama adalah pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan. Ya, anda pasti sudah sangat akrab dengan pendidikan yang satu ini.
bagaimana tidak, mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ini, atau yang
disingkan PPKn ini merupakan mata kuliah yang setia menemani anda semua dari jaman SD
hingga jaman SMA, dan masih bertahan hingga saat ini. apabila ditlisik, mungkin mata
pelajaran PPKn ini merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat membosankan, karena
anda dituntut untuk menghafal, menghafal, dan menghafal. Berbeda dengan mata pelajaran
lain yang memiliki kelas praktek ataupun menuntut kemampuan pemahaman.
Namun demikian, ternyata mata pelajaran PPKn ini menyimpan rahasia. Rahasia dari
pelajaran PPKn ini adalah bahwa mata pelajaran ini emrupakan mata pelajaran yang
merupakan salah satu usaha Negara dalam membina warganya agar lebih mencintai,
menghargai, dan tentu saja merupakan usaha agar warganya mampu menunjukkan sikap
pembelaan Negara. Ya, komponen dan juga materi pelajaran PPKn ini berisi mengenai dasardasar Negara Indonesia, seperti fungsi pancasila dan juga peraturan perundang-undangan.
Ada beberapa hal yang bisa kita ambil dari hubungan antara mata pelajaran PPKn degnan
pembelaan Negara, yaitu :


Ketika seseorang mampu mengenal struktur negaranya, maka mereka akan mengenal
negaranya lebih baik lagi




Dengan mengenal dasar-dasar falasafah pendirian dan pelaksanaagn pemerintahan
negera republik Indonesia, maka hal ini akan membuat mereka menjadi lebih cinta dengan
Negara Indonesia
Hal ini akan menimbulkan rasa kecintaan terhadap Negara yang tinggi, yang akan



membuat warga Negara mau secara sukarela melakukan tindakan pembelaan terhadap
Negara.

2. Wajib Militer
Wajib militer pada era perang dunia merupakan salah satu hal yang dipaksakan untuk
meningkatkan rasa kepedulian dan kecntaan terhadap Negara. Wajib militer mengharuskan
masyarakat dan warga Negara mengikuti pelatihan militer, sehingga dengan pelatihan militer
ini, masyarakat bisa turut melakukan pembelaan terhadap Negara dengan membawa senjata.
Saat ini, wajib militer memang sudah tidak digalakkan lagi, namun demikian wacana
mengenai bela Negara masih terus bergulir. Hal ini pada dasarnya akan membantu tiap
masyarakat agar menjadi lebih memiliki kepedulian terhadap negaranya, dan mau melakukan

pembelaan terhadap Negara karena kecintaannya.

3. Pengabdian Sebagai Anggota TNI
Salah satu cara paling mudah untuk melakukan upaya-upaya dalam pembelaan Negara adalah
bergabung ke dalam anggota TNI atau tentara Nasional Indonesia. Bergabung dengan
anggota TNI, berarti secara sukrela ataupun tidak anda akan dituntut untuk mencintai
Indonesia, dan mau berjuang serta berkorban hingga titik darah penghabisan untuk membela
Negara ini. hal ini merupakan salah satu cara melakukan pembelaan terhadap Negara yang
paling banyak dilakukan oleh orang-orang, dimana mereka mendaftarkan diri sebagai
anggota TNI, baik anggota TNI AD, AL, ataupun AU. (baca : tugas dan fungsi TNI Polri)
Dengan bergabung dengan satuan Tentara Nasional Indonesia, maka banyak manfaat yang
akan diperoleh, seperti :


Pembelaan terhadap Negara secara real, dengan mengangkat senjata



Menjadi lebih cinta, dan juga peduli terhadap Negara




Mampu berkomitmen dalam membela Negara



Selain mengabdi kepada Negara, anggota jga turut mengabdi dan mengayomi
masyarakat, sehingga dapat menciptakan rasa aman dari serangan-serangan musuh

4. Pengabdian Profesi
Pengabdian berikutnya yang merupakan salah satu upaya-upaya dalam pembelaan Negara
adalah pengabdian profesi. Pengabdian profesi merupakan bentuk atau upaya dalam
mengabdikan diri terhadap pembelaan Negara melalui profesi-profesi tertentu. profesi-profesi
yang berkaitan erat dengan pembelaan Negara kebanyakan merupakan profesi yang bukan
merupakan profesi sebagai tentara, namun tetap membela Negara dalam garis depan. Berikut
ini adalah beberapa contoh pengabdian profesi sebagai upaya dalam melakukan pembelaan
terhadap Negara :


Satuan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI)




Tim SAR (Search and Rescue)



Pemadam Kebakaran (Fire Fighters)



Satuan pengamanan (Satpam)



Linmas (satuan perlindungan Masyarakat)



Dan berbagai macam satuan pengamanan dan pembelaan Negara lainnya, yang

merupakan profesi secara resmi dan juga sah

5. Pengabdian Masyarakat
Berikutnya, individu yang berperan dalam pembelaan Negara pun bisa diikut sertakan. Tidak
perlu harus selalu mengangkat senjata dan juga masuk ke dalam satuan militer, kepolisian
dan juga satuan keamanan. Namun dari sisi Individu itu sendiri pun memiliki suatu
pengabdian tersendiri terhadap masyarakat. Banyak pekerjaan masyarakat, yang tidak
berhubungan dengan kegiatan keamanan dan mengangkat senjata, namun masih berkaitan
dengan pengabdian kepada masyarakat.
Misalnya saja pekerjaan sebagai seorang dokter atau perawat, yang akan selalu siap
membantu ketika harus melakukan pengobatan terhadap siapa saja. Ini juga merupakan salah
satu bagian dari upaya-upaya dalam rangka meningkatkan pembelaan Negara.
Pembelaan Negara dalam bentuk organisasi dan kelompok

Selain menjadi bagian dari angkatan militer, satuan pengamanan, kepolisian dan juga
mengabdi terhadap masyarakat, terdapat pula upaya-upaya lainnya yang mrupakan bagian
dari upaya pembelaan terhadap Negara. ORMAS atau organisasi masyarakat merupakan
salah satu contoh bentuk dan juga upaya yang dilakukan oleh sekelompok orang tertentu
yang sengaja berkumpul dan membentuk organisasi, untuk berbagai tujuan. Ada beberapa
tujuan terbentuknya ormas, seperti :

Tujuan keagamaan, yaitu utuk memastikan bahwa Negara bebas dari paham-paham



keagamaan yang bertentangan degan sila-sila yang ada di dalam Pancasila
Tujuan Sosial, yang merupakan organisasi yang memiliki tujuan untuk membantu



masyarakat yang mengalami kesulian, korban perang, dan berbagai bentuk masalah lainnya,
secara sosial, tanpa pamrih
Tujuan militer, merupakan organisasi masyarakat yang memiliki peran dalam



mendukung tugas aparat militer dan juga keamanan, yang berisi masyarakat sipil yang sudah
terlatih

secara


militer.