Analisis Pengaruh Viskositas Terhadap Tegangan Tembus dan Arus Bocor Berbagai Minyak Isolasi Komersil
ABSTRAK
Minyak transformator merupakan isolasi cair yang digunakan sebagai
isolasi dan pendingin transformator. Tegangan tembus dan arus bocor dari isolasi
cair dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti viskositas, temperatur, kontaminan,
kejernihan dan lain-lain. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran pengaruh
viskositas terhadap tegangan tembus dan arus bocor berbagai minyak isolasi
komersil. Pengujian untuk tegangan tembus dilakukan dengan menggunakan
metode ASTM D-887 dan pengukuran arus bocor menggunakan elektroda plat
dengan jarak sela 3 mm. Dari hasil pengukuran diperoleh nilai rata-rata tegangan
tembus minyak isolasi Idemitsu; Isovoltine II; Dielectra; Electrol; Diala B; dan
Nynas yang paling tinggi terdapat pada tingkat viskositas 24 Cst
yaitu sebesar
kV; 39.1kV; 55.28 kV; 47 kV; 42.52 kV; 45.4 kV . Sedangkan
tegangan tembus paling rendah terdapat pada tingkat kekentalan 18 Cst
yaitu sebesar 29.86 kV; 31.5 kV; 37 kV; 31.86 kV; 30.3 kV; 33.08 kV.
Arus bocor minyak isolasi terbesar terjadi pada tingkat viskositas 18 Cst
dan tegangan kerja 40 kV kenaikan arus bocor minyak isolasi Idemitsu,
Isovoltine II, Dielectra, Electrol, Diala B dan Nynas yaitu, 1.19 µA; 1.6
µA; 1.34 µA; 1.58 µA; 1.86 µA; 1.34 µA sedangkan arus bocor paling
rendah terjadi saat viskositas 24 Cst dan tegangan kerja 10 kV minyak
isolasi Idemitsu, Isovoltine II, Dielectra, Electrol, Diala B dan Nynas
yaitu, 0.39 µA; 0.38 µA; 0.34 µA; 0.28 µA; 0.41 µA; 0.34 µA . Dari
hasil pengujian diperoleh bahwa semua minyak isolasi masih dalam
keadaan standar SPLN 49-1-1982.
Kata Kunci : Isolasi Cair, Tegangan Tembus, Arus Bocor
i
Universitas Sumatera Utara
Minyak transformator merupakan isolasi cair yang digunakan sebagai
isolasi dan pendingin transformator. Tegangan tembus dan arus bocor dari isolasi
cair dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti viskositas, temperatur, kontaminan,
kejernihan dan lain-lain. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran pengaruh
viskositas terhadap tegangan tembus dan arus bocor berbagai minyak isolasi
komersil. Pengujian untuk tegangan tembus dilakukan dengan menggunakan
metode ASTM D-887 dan pengukuran arus bocor menggunakan elektroda plat
dengan jarak sela 3 mm. Dari hasil pengukuran diperoleh nilai rata-rata tegangan
tembus minyak isolasi Idemitsu; Isovoltine II; Dielectra; Electrol; Diala B; dan
Nynas yang paling tinggi terdapat pada tingkat viskositas 24 Cst
yaitu sebesar
kV; 39.1kV; 55.28 kV; 47 kV; 42.52 kV; 45.4 kV . Sedangkan
tegangan tembus paling rendah terdapat pada tingkat kekentalan 18 Cst
yaitu sebesar 29.86 kV; 31.5 kV; 37 kV; 31.86 kV; 30.3 kV; 33.08 kV.
Arus bocor minyak isolasi terbesar terjadi pada tingkat viskositas 18 Cst
dan tegangan kerja 40 kV kenaikan arus bocor minyak isolasi Idemitsu,
Isovoltine II, Dielectra, Electrol, Diala B dan Nynas yaitu, 1.19 µA; 1.6
µA; 1.34 µA; 1.58 µA; 1.86 µA; 1.34 µA sedangkan arus bocor paling
rendah terjadi saat viskositas 24 Cst dan tegangan kerja 10 kV minyak
isolasi Idemitsu, Isovoltine II, Dielectra, Electrol, Diala B dan Nynas
yaitu, 0.39 µA; 0.38 µA; 0.34 µA; 0.28 µA; 0.41 µA; 0.34 µA . Dari
hasil pengujian diperoleh bahwa semua minyak isolasi masih dalam
keadaan standar SPLN 49-1-1982.
Kata Kunci : Isolasi Cair, Tegangan Tembus, Arus Bocor
i
Universitas Sumatera Utara