Pelaksanaan Masase Nifas pada Ibu Pascasalin di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal Chapter III VI

18

BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
3.1.

Kerangka Konsep
Bagian ini berisi kerangka konsep yang merupakan hasil uraian landasan

teori yang terdapat pada studi kepustakaan. Menurut Giddes dan Grosset (2000),
masase dapat mengurangi kuatnya ketegangan pada otot, sehingga mendorong
relaksasi dan meredakan rasa sakit saat melahirkan. Kerangka konsep pada
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Waktu dilakukan masase nifas
Ibu nifas normal

2. Frekuensi tindakan dilakukan
masase selama masa nifas
3. Bagian-bagian tubuh yang
dilakukan masase nifas


Perawatan nifas dengan
pijat atau masase nifas

4. Bagian tubuh yang paling lama di
masase
5. Tempat di lakukan masase nifas
6. Personil yang melakukan masase
nifas
Skema 3.1. Kerangka Penelitian

Keterangan:

Variabel yang diteliti
Variabel yang tidak diteliti

18

Universitas Sumatera Utara


19

3.2.

Defenisi Operasional
Tabel 3.2. Definisi Operasional

Pelaksanaan

Definisi
Operasional
Tindakan pelaksanaan pemijatan

masase nifas

pada tubuh ibu setelah

Variabel

Cara ukur dan

alat ukur
Kuesioner

Hasil ukur

Skala ukur

• Waktu :

Ordinal

Waktu-waktu masase

pada ibu pasca persalinan yang dilihat dari sisi

nifas dilakukan

salin

waktu dilakukan masase nifas,


(masase I, II, & III)

jumlah pelaksanaan tindakan

• Frekuensi:

masase selama masa nifas,

Jumlah tindakan

bagian-bagian tubuh yang

masase yang

dilakukan masase nifas, bagian

dilakukan selama

tubuh yang paling lama di


masa nifas.

masase, tempat pelaksanaan

• Bagian tubuh :

masase nifas, serta personil

Bagian-bagian tubuh

yang melakukan masase nifas.

yang di masase :

Ordinal

Nominal

Kepala, leher, bahu,

punggung, pinggang,
bokong, dada,
payudara, perut,
lengan atas, lengan
bawah, punggung
tangan dan
pergelangan tangan,
telapak tangan, paha,
betis, punggung kaki
dan sekitar mata kaki,
telapak kaki.
• Bagian tubuh
yang paling lama di

Universitas Sumatera Utara

Nominal

20


masase :
Kepala, leher, bahu,
punggung, pinggang,
bokong, dada,
payudara, perut,
lengan atas, lengan
bawah, punggung
tangan dan
pergelangan tangan,
telapak tangan, paha,
betis, punggung kaki
dan sekitar mata kaki,
telapak kaki.
• Tempat :

Nominal

Di rumah ibu sendiri
atau ditempat pemijat
masase nifas

• Personil :
Pemijat yang sudah
dikenal masyarakat
atau keluarga ibu
nifas

Universitas Sumatera Utara

Nominal

21

BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1.

Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang bertujuan

untuk mengidentifikasi bagaimana pelaksanaan masase nifas pada ibu pascasalin

di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal.
4.2.

Populasi, sampel dan teknik sampling

4.2.1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan
diteliti (Notoadmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang
pernah melakukan masase nifas selama masa nifas dan sudah melewati masa nifas
(40 hari) sampai dengan 5 bulan.
4.2.2. Sampel
Sampel penelitian adalah objek yang akan diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi atau bagian dari populasi (Notoadmodjo, 2010).
Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang pernah melakukan
masase nifas selama masa nifas dan sudah melewati masa nifas (40 hari) sampai
dengan 5 bulan yaitu sebanyak 64 orang.
4.2.3. Teknik sampling
Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini adalah total sampling.
Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama
dengan populasi. Alasan mengambil total sampling karena menurut Arikunto


Universitas Sumatera Utara

22

(2010), jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel
penelitian semuanya.
4.3.

Lokasi dan waktu penelitian

4.3.1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Sunggal. Alasan peneliti memilih meneliti di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Sunggal karena wilayah tersebut memiliki cukup banyak ibu yang melahirkan dan
jarak dari lokasi penelitian dengan tempat tinggal peneliti menjadi salah satu
pertimbangan agar mempermudah akses pengambilan data informasi dari lokasi
tersebut.
4.3.2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 April sampai 29 Mei 2017.

4.4.

Pertimbangan etik
Dalam penelitian ini dilakukan pertimbangan etik yaitu dengan

memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan penelitian dan
prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon
responden harus menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Jika
calon responden bersedia diteliti tetapi tidak bersedia menandatangani lembar
persetujuan, maka persetujuan dilakukan secara lisan. Jika calon responden
menolak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati
haknya. Kerahasiaan catatan tentang data calon responden dijaga dengan tidak
menuliskan nama responden pada instrumen penelitian tetapi hanya menuliskan
nomor responden saja untuk menjaga kerahasiaan semua informasi yang

Universitas Sumatera Utara

23

diberikan. Data-data yang telah diperoleh dari calon responden juga hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian (Nursalam, 2008).
4.5.

Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner.

Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner terbuka atau
tidak berstruktur yang memberikan kebebasan kepada responden untuk
mengungkapkan permasalahannya (Alimul, 2009). Kuesioner yang digunakan
terdiri dari dua bagian, pertama pertanyaan yang berisi data demografi meliputi
nomor responden, tanggal persalinan, usia, jumlah anak, agama, suku. Kemudian
pertanyaan variabel tentang pelaksanaan masase nifas terdiri dari waktu,
frekuensi, bagian tubuh yang dilakukan masase nifas, bagian tubuh yang paling
lama di masase, tempat, serta personil yang melakukan pemijatan atau masase
nifas.
4.6.

Validitas dan reliabilitas

4.6.1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidatan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2012). Uji validitas
bertujuan untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu
mengukur apa yang hendak kita ukur (Notoadmodjo, 2012). Uji validitas
dilakukan secara content validity yaitu validitas yang merujuk sejauh mana sebuah
instrumen penelitian memuat rumusan-rumusan sesuai isi yang dikehendaki
(Setiadi, 2013).Penelitian dinyatakan valid jika nilai Content Validity Index sama
dengan 0,86 sampai 1,00 (Polit & Beck, 2012).Instrumen pada penelitian ini

Universitas Sumatera Utara

24

sudah dikonsultasikan kepada kepala ruangan maternitas yang bertugas di Rumah
Sakit Universitas Sumatera Utara. Hasil uji validitas mempunyai nilai Content
Validity Index sebesar 0,94, sehingga instrumen dalam penelitian ini dapat
dinyatakan sudah valid.
4.6.2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan
sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang
sama (Notoadmodjo, 2012). Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kendala
atau hambatan dalam mengisi kuesioner pada pengumpulan data serta melihat
kevalidan dan reliabilitas dari instrumen yang digunakan. Uji reliabilitas dalam
penelitian ini di lakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal.
4.7.

Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti menerima surat izin

pelaksanaan penelitian dari institusi pendidikan yaitu Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara dan surat izin dari lokasi penelitian yaitu Wilayah
Kerja Puskesmas Medan Sunggal. Setelah mendapatkan surat izin tersebut,
peneliti melakukan pengumpulan data penelitian. Setelah mendapatkan data
responden, maka peneliti mendatangi rumah calon responden kemudian peneliti
menjelaskan maksud, tujuan, dan cara pengisian kuesioner kepada calon
responden. Calon responden yang bersedia, diminta untuk menandatangani
informed consent atau responden dapat menyatakan persetujuan secara verbal

Universitas Sumatera Utara

25

dan jika ada yang kurang jelas calon responden diberi kesempatan untuk bertanya
selama proses pengumpulan data. Kemudian responden diberikan waktu 10-15
menit untuk mengisi kuesioner. Apabila telah didapatkan jumlah sampel sebanyak
yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka selanjutnya data tersebut
dikumpulkan dan dilakukan analisa data.
4.8.

Analisa data

4.8.1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data yang terdiri dari
beberapa tahapan meliputi, pengeditan data (editing) untuk memeriksa kembali
kebenaran

data

yang

diperoleh

atau

dikumpulkan.

Kemudian

Coding

yaitu, kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas
beberapa kategori. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dalam
satu buku untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari
suatu variable. Hasil pengelompokan data kemudian dimasukkan kedalam tabel
(tabulating) sesuai dengan kategori secara manual kemudian didapatkan hasil
analisa data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.
4.8.2 Analisis data
Analisis data yang digunakan untuk instrument penelitian adalah analisis
univariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan setiap variabel
penelitian. Umumnya analisis ini hanya menganalisis distribusi frekuensi dan
persentase dari tiap variabel (Notoadmodjo, 2010). Maka hasil analisa data
penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi fkekuensi dan
persentase.

Universitas Sumatera Utara

26

BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.

Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan terkait

pelaksanaan masase nifas pada ibu pascasalin yang meliputi waktu dilakukannya
masase nifas, bagian-bagian tubuh yang dilakukan masase nifas., bagian tubuh
yang paling lama dilakukan tindakan masase nifas, frekuensi tindakan dilakukan
masase selama masa nifas, tempat dilakukan (praktek) masase nifas, serta personil
yang melakukan pemijatan atau masase nifas. Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 19 April sampai 29 Mei 2017 di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Sunggal.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu berdiskusi dengan
pihak Puskesmas Medan Sunggal tentang penelitian yang akan dilakukan
terutama terkait dengan pengambilan data ibu yang melahirkan pada bulan
November 2016 sampai Maret 2017 di Wilayah Kerja Puskesmas tersebut.
Namun, puskesmas Medan Sunggal tidak melayani persalinan sehingga pihak
puskesmas menyarankan untuk mengambil data ibu melahirkan di beberapa klinik
yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal. Terdapat 5 klinik yang
termasuk Wilayah Kerja Puskesmas tersebut namun yang di tunjuk oleh
puskesmas adalah Klinik Diana, Klinik Junita dan Klinik Mariani karena klinikklinik tersebut memiliki jumlah ibu yang melahirkan cukup banyak dibanding
dengan klinik lainnya. Oleh karena itu, data keberadaan ibu yang melahirkan dari

26

Universitas Sumatera Utara

27

bulan November 2016 sampai bulan Maret 2017 di dapat dari klinik tersebut,
yaitu sebanyak 113 orang. Dari data tersebut terdapat 32 alamat responden yang
kurang jelas dan 17 orang yang tidak melakukan masase nifas. Jadi, jumlah
responden dalam penelitian ini sebanyak 64 orang. Selama proses penelitian
berlangsung ada beberapa kesulitan yang dialami peneliti salah satunya ialah
responden menolak untuk mengisi kuesioner pada hari itu sehingga peneliti harus
mendatangi rumah responden tersebut di lain hari yang sudah di sepakati
responden dan peneliti.

5.1.1.

Karakteristik Responden
Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang

sudah melewati masa nifas 40 hari sampai 5 bulan atau ibu yang melahirkan pada
bulan November 2016 sampai bulan Maret 2017 yang keseluruhan jumlahnya
adalah 64 orang. Adapun karakteristik responden yang meliputi umur, jumlah
anak, agama, dan suku.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden ibu nifas di Wilayah
Kerja Puskesmas Medan Sunggal dengan kelompok usia terbanyak berada pada
rentang 20 – 29 tahun sebanyak 47 orang (73,4%). Tabel paritas (kelahiran) paling
banyak adalah kelahiran anak kedua sebanyak 35 orang (54,7%), sisanya jumlah
kelahiran anak ke 3 yang paling sedikit sebanyak 14 responden (21,9%) dan
kelahiran anak pertama sebanyak 15 responden (23,4%). Agama responden
mayoritas menganut agama Islam, yaitu sebanyak 62 (96,9%). Berdasarkan suku,

Universitas Sumatera Utara

28

mayoritas ibu bersuku Jawa sebanyak 34 (53,1%). Informasi lengkap terkait
karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 5.1. dibawah ini :
Tabel 5.1.

Distribusi frekuensi responden berdasarkan data demografi
terkait pelaksanaan masase nifas pada ibu pascasalin di
Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal (n=64)

Karakteristik responden
Usia
< 20 tahun
20-29 tahun
> 29 tahun
Jumlah anak
1
2
3
Agama
Islam
Kristen
Suku
Batak toba
Jawa
Karo
Mandailing
Melayu
Minang
Nias

5.1.2.

Frekuensi (f)

Persentase (%)

0
47
17

0
73,4
26,6

15
35
14

23,4
54,7
21,9

62
2

96,9
3,1

2
34
1
19
6
1
1

3.1
53,1
1,6
29,7
9,4
1,6
1,6

Waktu pelaksanaan masase nifas

5.1.2.1. Masase pertama
Berikut pemaparan terkait waktu pertama dilakukan pelaksanaan masase
nifas yang dilakukan ibu pascasalin di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal

Universitas Sumatera Utara

29

Tabel 5.2.

Distribusi frekuensi responden terkait waktu pertama
pelaksanaan masase nifas pada ibu pascasalin di Wilayah
Kerja Puskesmas Medan Sunggal (n=64)

Waktu
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-7
Hari ke-10
Hari ke-12
Hari ke-14
Hari ke-16
Hari ke-40

Frekuensi (f)
9
7
30
2
2
5
3
6

Persentase (%)
14,1
10,9
46,9
3,1
3,1
7,8
4,7
9,4

Hasil penelitian yang dapat dilihat dari tabel 5.2. diatas menunjukkan
bahwa sebagian besar ibu mulai melakukan masase nifas pada hari ke tujuh, yaitu
sebanyak 30 orang (46,9%). Sebanyak 9 orang (14,1%) ibu melakukannya pada
hari ke dua. Hanya 2 orang (3,1%) ibu lainnya mulai melakukan masase nifas
pada hari ke sepuluh dan hari ke dua belas. Masase pertama paling lama dilakukan
oleh ibu yaitu pada hari ke-40 sebanyak 6 orang (9,4%) ibu.
5.1.2.2. Masase kedua
Berikut pemaparan terkait masase kedua dilakukan pelaksanaan masase
nifas oleh ibu pascasalin di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal

Universitas Sumatera Utara

30

Tabel 5.3.

Distribusi frekuensi responden terkait masase kedua yang
dilakukan ibu pascasalin di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Sunggal (n=64)

Waktu
Hanya 1 kali masase
Hari ke-4
Hari ke -7
Hari ke-8
Hari ke-10
Hari ke -12
Hari ke-14
Hari ke-19
Hari ke-21
Hari ke-30
Hari ke-40

Frekuensi (f)
12
4
2
1
4
2
21
3
8
2
5

Persentase (%)
18,8
6,3
3,1
1,6
6,3
3,1
32,8
4,7
12,5
3,1
7,8

Hasil penelitian yang dapat dilihat dari tabel 5.3. diatas menunjukkan
bahwa sebagian besar ibu melakukan masase kedua pada hari ke-14 yaitu
sebanyak 21 orang (32,8%) ibu. Terdapat 12 orang (18,8%) ibu yang tidak
melakukan masase atau hanya melakukan masase sebanyak 1 kali saja.
5.1.2.3 Masase ketiga
Berikut pemaparan terkait masase ketiga dilakukan pelaksanaan masase
nifas yang dilakukan ibu pascasalin di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Sunggal

Universitas Sumatera Utara

31

Tabel 5.4.

Distribusi frekuensi responden terkait masase ketiga yang
dilakukan ibu pascasalin di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Sunggal (n=64)

Waktu
Hanya 1 dan 2
kali masase
Hari ke-6
Hari ke-9
Hari ke -12
Hari ke -14
Hari ke -17
Hari ke -21
Hari ke -28
Hari ke -36
Hari ke -40

Frekuensi (f)
27
4
1
1
1
1
13
6
5
5

Persentase (%)
42,2
6,3
1,6
1,6
1,6
1,6
20,3
9,4
7,8
7,8

Hasil penelitian yang dapat dilihat dari tabel 5.4. diatas menunjukkan
bahwa sebagian besar ibu melakukan masase ketiga pada hari ke dua puluh satu
yaitu sebanyak 13 orang (20,3%). Sebanyak 27 orang (42,2%) ibu yang tidak
melakukan masase sebanyak 3 kali atau hanya melakukan masase sampai 2 kali
saja.
5.1.2.4. Masase ke empat
Berikut pemaparan terkait masase ke empat dilakukan pelaksanaan
masase nifas yang dilakukan ibu pascasalin di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Sunggal
Tabel 5.5.

Distribusi frekuensi responden terkait masase ke empat yang
dilakukan ibu pascasalin di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Sunggal (n=64)

Waktu
Melakukan masase