Analisis Kemiskinan Nelayan Tradisional Di Gampong Kuala Bugak Kecamatan Peureulak Kota, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)
PENELITIAN YANG BERJUDUL
ANALISIS MASALAH KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL
DI GAMPONG KUALA BUGAK KECAMATAN PEUREULAK KOTA
KABUPATEN ACEH TIMUR
PROPINSI ACEH

KATAGORI

: Nelayan Tradisional

I. INDENTITAS
1. Nama

: ............................................................................

2. Umur

: ............................................................................


3.Alamat

: ............................................................................
............................................................................
............................................................................

4. Pendidikan Terakhir :
a. Tidak Tamat SD
b. Tamat SD/Sederajat
c. Tamat SLTP/Sederajat
d. Tamat SLTA/Sederajat
e. Tamat D I – DIII
e. Tamat D I – DIII
f. Tamat D IV/Universita

158

Universitas Sumatera Utara


5. Jumlah Tanggungan
No.

Nama

Umur(Thn)

Hubungan

Pendidikan Keterangan

II. PENDAPATAN
Berapa penghasilan bapak dalam satu bulan
a. < Rp. 350.000.b. Rp. 350.000.- s/d Rp. 450.000.c. Rp. 450.000.- s/d Rp. 550.000.d. Rp. 550.000.- s/d .....................

III. PENGELUARAN RUMAH TANGGA
Berapa kira-kira dana/uang yang dikeluarkan sebulan untuk pengeluaran berikut?
a. Kebutuhan pokok (pangan) ..................................................................................
b. Pakaian (sandang) ................................................................................................
c. Pendidikan anak ...................................................................................................

d. Biaya kesehatan ....................................................................................................
e. Listrik ...................................................................................................................
f. Transportasi (minyak honda, ongkos labi-labi dan becak) ...................................
g. Biaya beli rokok ...................................................................................................
h. Biaya hiburan (minum kopi di warung) ...............................................................
i. Biaya adat-istiadat dan syukuran ..........................................................................
j. Cicilan kredit perahu robbin .................................................................................
k. Biaya lain-lain ......................................................................................................

IV. KEPEMILIKAN RUMAH

Universitas Sumatera Utara

1. Bagaimana status rumah yang bapak miliki ?
a. Milik pribadi
b. Warisan orang tua
c. Menyewa
d. Menumpang pada keluarga
V. FAKTOR-FAKTOR KEMISKINAN NELAYAN
A. Faktor kualitas sumber daya manusia

1. Apakah bapak menguasai ketrampilan selain dari menangkap ikan di laut ?
a. Menguasai ketrampilan
b. Tidak menguasai ketrampilan
2. Jika menguasai, apakah ketrampilan tersebut ?
....................................................................................................................................
3. Apakah bapak pernah mengikuti pelatihan, baik yang diselenggarakan oleh
Pemerintah maupun lembaga non Pemerintah ?
a. Pernah mengikuti pelatihan
b. Tidak pernah mengikuti pelatihan
4. Apakah bapak mempunyai pekerjaan sampingan ?
a. Mempunyai pekerjaan sampingan
b. Tidak mempunyai pekerjaan sampingan
5. Jika mempunyai, apakah pekerjaan sampingan tersebut ?
....................................................................................................................................

Universitas Sumatera Utara

B. Faktor Ekonomi
1. Apakah bapak memiliki modal usaha?
a. Memiliki modal usaha

b. Tidak memiliki modal usaha
2. Apakah bapak memiliki tabungan/barang yang bernilai minimal Rp. 500.000.-?
a. Memiliki tabungan/barang minimal Rp. 500.000.b. Tidak memiliki tabungan/barang minimal Rp. 500.000.3. Apakah bapak pernah berhubungan dengan Bank Perkreditan ?
a. Pernah berhubungan
b. Tidak pernah berhubungan
4. Apakah bapak diberikan pinjaman oleh Koperasi?
a. Diberikan pinjaman
b. Tidak diberikan pinjaman
5. Jika tidak diberiakn pinjaman dari Koperasi tersebut, apa kendalanya?
a. Tidak sanggup memenuhi persyaratan
b. Lain-lain
6. Apakah bapak memiliki tanah yang dapat digarap untuk lahan pertanian?
a. Memiliki tanah
b. Tidak memiliki tanah
7. Apakah bapak memiliki tanah perkarangan ?
a. Memiliki tanah perkarangan
b. Tidak memiliki tanah perkarangan
8. Jika, memiliki tanah perkarangan, berapa ukuranya ?
...................................................................................................................................


C. Faktor hubungan kerja nelayan

Universitas Sumatera Utara

1. Kepada siapakah bapak meminjam uang ketika memerlukan modal atau
kebutuhan rumah tangga?
a. Meminjam pada toke
b. Meminjam pada keluarga/tetangga terdekat
2. Bagaimana sistem bagi hasil antara bapak dengan pemilik modal ?
a. Berbagi dengan pemilik modal
b. Tidak berbagi dengan pemilik modal
3. Bagaimanakah sistem bagi hasil antara nelayan pemilik perahu dengan nelayan
penumpang?
a. Hasil dibagi sama dengan nelayan penumpang
b. Nelayan pemilik perahu memperoleh bagian lebih banyak.
D. Faktor kelembagaan
1. Apakah koperasi nelayan yang ada di gampong kuala bugak membantu nelayan
memasarkan hasil laut ?
a. Membantu nelayan memasarkan hasil laut
b. Tidak membantu nelayan memasakan hasil laut

2. Apakah bapak pernah menerima penyuluhan dari Badan Penyuluhan
Perikanan?
a. Pernah menerima penyuluhan dari Badan Penyuluhan Perikanan
b. Tidak pernah menerima penyuluhan dari Badan Penyuluhan Perikanan

3. Apakah koperasi nelayan yang ada di gampong Kuala bugak meminta jaminan
kepada bapak, jika meminjammodal?
a. Diminta jaminan

Universitas Sumatera Utara

b. Tidak diminta jaminan.
VI. KEMISKINAN STRUKTURAL NELAYAN TRADISIONAL
1. apakah bapak terbiasa meminjam uang kepada toke?
a. Ya Terbiasa
b. Tidak Terbiasa
2. apakah bapak pernah membayar utang kepada toke melewati batas waktu
perjanjian?
a. Pernah
b. Tidak Pernah


Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2

REKAMAN KEJADIAN (MOMENT OPNAME)
A. Wawancara dengan Nelayan Tradisional
1. Berapa penghasilan yang diperoleh dari kegiatan pertanian (tanam padi) ?
“Kegiatan bertani padi tidak bisa diharapkan. Karena biaya produksi yang
lumayan tinggi bila dibandingkan dengan kemampuan, seperti biaya pengolahan
tanah, pupuk dan obat-obatan. Selain itu kami juga harus membayar sewa kepada
pemilik lahan, karena lahan yang mereka kelola adalah lahan sewa. Belum lagi
terkadang kami sering mengalami gagal panen akibat banyaknya hama yang
menggerogoti tanamannya”.( hasil wawancara dengan Bang jamal)
2. Berapa penghasilan yang diperoleh dari kegiatan berdagang ?
“Berdagang kecil-kecilan tidak menjanjikan keuntungan besar karena rendahnya
daya beli dari masyarakat, di mana masyarakat Kuala Bugak umumnya
berbelanja lebih sering di pasar pusat kecamatan dan di kota langsa.” (hasil
wawancara dengan Pak mawi)
3. Apakah bapak bertani untuk mencari tambahan guna meningkatkan ekonomi

keluarga ketika tidak melaut?
“Uang yang saya hasilkan dari melaut enggak cukup untuk kebutuhan keluarga
apalagi pada musim gelombang tinggi tidak bisa melaut, makanya karena ada
sawah kosong yang enggak ada dikelola pemiliknya, ya dimanfaatkan saja,
hasilnya dapat untuk kami, kalaupun enggak dijual, ya untuk makan
sendiri”.(hasil wawancara dengan pak husin)
4. Apakah saudara bapak memberikan kepercayaan untuk mengelola lahan
pertanian kosong miliknya?
“Senang rasanya abang diberi lahan oleh saudara abang yang kebetulan orang
berada. Oleh sebab itu, saya diberikan kepercayaan untuk mengolah sawahnya,
tetapi bukan dikasih gitu aja, melainkan dipinjamkan lahan yang kalau panen
hasilnya itu dibagi dua. Tapi ya enggak apa-apa yang penting kebutuhan
kelaurga saya dapat terpenuhi”(hasil wawancara dengan bang jamal)

5. Apakah mancing kepiting yang bapak lakukan ketika tidak melaut?
164

Universitas Sumatera Utara

“....Mencari kerang dan membubu kepiting rawa lah dek kalo lagi tidak melaut,

gimana lah perut lapar enggak di isi, belum lagi kalo abang tidak merokok
rasanya pening lah kepala. Kalo dihitung-hitung pendapatan melaut ni, untuk beli
rokok aja terkadang tidak cukup, tapi terkadang ada juga belebih dan dikasih lah
ke istri abang untuk beli beras. Jadi kalo tidak melaut ya begini lah kerja abang,
mencari kerang dan membubu kepiting rawa”.(hasil wawancara dengan bang
jamal)
Hal yang sama juga diutarakan oleh Pak Husin :
“Gimanalah perut gak di isi, anak mintak jajan terus, tidak tau dia bapaknya
tidak ada uang. Jadi haruslah kerja mocok-mocok untuk mendapatkan uang
seperti yang adek liat ni lah kerja bapak cari kerang dan kepiting rawa”.(hasil
wawancara dengan pak husin)
6. Bagaimana cara bapak memperoleh umpan untuk memancing kepiting ?
“Tidak ada umpan ke rumah bang syarwan lah mintak umpan ,( bang syarwan
adalah toke kepiting yang juga menyediakan umpan) nanti pulang mancing baru
dibayar, tu kalo tidak dapat kepiting ya gak harus bayar juga, tapi kalo dapat,
kepitingnya harus dijual kepada beliau juga lah”.(hasil wawancara dengan bang
jamal)
7. Apakah bapak memilih untuk meminjam uang kepada keluarga dari pada orang
lain?
“Bapak tidak berani lah ngutang dengan koperasi berjalan, lebih baik bapak kalo

tidak melaut ngutang dengan keluarga, kalo tidak ada juga ngutang ke warung
lah, kebetulan anak bapak ada yang buka warung yang menjual beras dan
keperluan dapur lainnya”.(hasil wawancara dengan pak mawi)
8. Apakah bapak memilih mengutang kepada koperasi berjalan dari pada
keluarga?
“Terpaksa lah ngutang ke koperasi, ngutang sama keluarga tidak ada, ngutang
diwarung juga lama kelamaan tak enak, jadi harus ngutang ke koperasi lah
daripada anak istri tidak makan. Pernah saat itu istri saya mengalami
kemalangan, dia keguguran anak kami yang ke-2, simpanan tidak ada, dan gak
tau mau minjam kemana ya jalan satu-satunya harus ngutang pada koperasi.
Saya minjam uang koperasi Rp.300.000, dan mendapat cicilan Rp.13.000/harinya
selama 30 hari lah tu, kalo dihitung-hitung mereka dapat keuntungan sekitar
Rp.90.000 lah dari pinjaman saya tadi”.
9. Apakah perahu beserta alat tangkap yang digunakan oleh nelayan tradisional
berasal dari toke ?

Universitas Sumatera Utara

“Perahu yang kami gunakan merupakan perahu sendiri yang kami peroleh dari
mencicil pada toke bangku ikan, biarpun waktu nya lama tapi sekarang sudah
memiliki perahu sendiri,tapi ada juga yang mendapat bantuan perahu dari
pemerintah aceh, sedangkan kami belum ada”. ( hasil wawancara dengan bang
jamal)
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Pak Husin sebagai salah satu nelayan
tradisional yaitu sebagai berikut:
“Pernah bapak minjam ke bank waktu bapak mau beli sampan dulu, minjam uang
Bank Rp.8.000.000, dengan jaminan sertifikat tanah rumah bapak jadi
jaminannya, ya gitu lah minjam uang di bank tu dimana-mana pakai bunga dan
jaminan”( hasil wawancara dengan pak husin)
10. Bagaimanakah prosedur yang diberlakukan pada nelayan untuk memperoleh
modal usaha pada Koperasi nelayan tradisional?
“Untuk mendapatkan pinjaman modal usaha melalui Koperasi Kuala Bugak,
mekanismenya di buat seperti prosedur yang dilakukan oleh Bank Perkreditan.
Bagi nelayan-nelayan yang membutuhkan dana untuk kegiatan usaha kita
wajibkan untuk membuat permohonan dan memberikan jaminan berupa akte
tanah dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Besarnya jaminan
tergantung kepada besarnya dana yang dipinjam”.(hasil wawancara dengan pak
mawi)
B. Wawancara dengan Panglima Laot
1. Kalau memerlukan modal atau kebutuhan rumah tangga, apakah nelayan
tradisional melakukan pinjaman pada toke ?
“Kalau membutuhkan uang untuk modal dan kebutuhan rumah tangga, mereka
meminjam kepada toke, karena kepada siapa lagi mereka harus meminjam, lagian
banyak saudara juga yang tidak mampu sama-sama hidup sebagai nelayan disini,
dengan penghasilan sangat terbatas bahkan terkadang tidak mencukupi
kebutuhan sehari-hari makanya mereka berhutang dan Biasanya akan diganti
dengan mencicil dari hasil penjualan ikan”.(hasil wawancara dengan panglima
laot gampong kuala bugak)

2. Bagaimanakah sistem bayar
tradisionaldengan pemilik modal ?

hutang

yang

berlaku

antara

nelayan

“Khusus bagi nelayan tradisional, membayar hutang dilakukan dengan sistem
cicilan dalam bentuk uang dan ada juga yang membayar nya melalui penjualan
ikan pada toke bangku biasanya dipotong langsung. Jika hasil tangkapan sedikit

Universitas Sumatera Utara

bisa-bisa kami tidak memperoleh apa-apa, kami hanya membawa sedikit ikan
untuk kami bawa pulang makan di rumah.”(hasil wawancara dengan panglima
laot kuala bugak)
3. Bagaimanakah sistem bagi hasil yang berlaku antara nelayan pemilik
perahudengan nelayan penumpang ?
“Sistem bagi hasil yang berlaku di kalangan nelayan mesin Robbin adalah hasil
yang diperoleh dari sekali kegiatan melaut akan dibagi dua dengan nelayan
penumpang setelah dipotong biaya minyak solar. Artinya ikan dibagikan 50%
untuk nelayan pemilik perahu dan 50% untuk nelayan yang menumpang. Uang
yang dipotong untuk biaya membeli minyak Solar sekitar Rp. 20.000. Kadangkadang juga bisa mencapai Rp. 30.000.- jika ada jaring dan pancing yang rusak,
sehingga mereka harus membelinya lagi ke toko”(hasil wawancara dengan
panglima laot gampong kuala bugak)
C. Wawancara dengan Kepala desa/ Geuchik
1. Apa pekerjaan yang dilakukan oleh istri dan anak nelayan tradisional di
Gampong Kuala Bugak?
“Untuk menambah pendapatan keluarga, khususnya bagi anak nelayan yang lakilaki mereka bekerja membantu membongkar ikan yang masih dikapal toke, ada
juga yang bekerja menimbang ikan digudang, dan ada juga yang bekerja
mengangkat ikan yang sudah ada didalam piber untuk dimasukan kedalam mobil
pengangkut ikan. Dari hasil kerja tersebut mereka memperoleh gaji Rp. 5.000.sampai Rp 15.000,- per-hari ditambah dengan satu kantong plastik asoi ikan.
Sedangkan bagi istri dan anak perempuan nelayan mereka bekerja memotong
kayu hutan bakau di pantai yang dapat dijual Rp. 5000.- s/d Rp. 10.000.- per ikat,
untuk jadikan arang dan ada juga yang bekerja sebagai pencuci pakain rumah
tangga” (hasil wawancara dengan kepala desa/Geuchik gampong kuala bugak)
2. Apakah tanah yang diduduki oleh nelayan tradisional, berstatus milik pribadi ?
“Tidak pak, tanah yang diduduki oleh nelayan tradisional itu adalah milik
Pemda, memang dari dulunya keluarga-keluarga nelayan sudah menetap disitu
meskipun itu tanah milik Pemda” (hasil wawancara kepala desa/geuchik
gampong kuala bugak)
3. Apakah di Kecamatan Peureulak kota ada tenaga penyuluhan perikanan dan
apakahpernah diberikan penyuluhan kepada nelayan ?
“Sekitar Empat tahun yang lalu di Kecamatan Peureulak Kota pernah ditugaskan
1 (satu) orang pegawai sebagai staf tenaga penyuluh perikanan. namun akhirakhir ini petugas tersebut tidak pernah berada di Kantor Camat Pereulak,

Universitas Sumatera Utara

apalagi untuk memberikan penyuluhan kepada nelayan-nelayan yang ada di
kecamatan ini. Padahal Kecamatan peureulak mempunyai penduduknya bermata
pencaharia sebagai nelayan”
D. Wawancara dengan Staf Pegawai Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Aceh Timur
1. Apakah Pemerintah Daerah pernah memberikan penyuluhan kepada nelayan ?
“Pernah, seperti halnya pelatihan ketrampilan membuat kerupuk dari ikan, yang
diselenggarakan melalui dana bantuan dari Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam
tahun 2005 dan 2006. Namun peserta yang diikutkan dalam pelatihan adalah
seluruh kelompok nelayan yang ada di Kabupaten Aceh Timur, tidak dikhususkan
untuk nelayan tradisional. Peserta direkrut berdasarkan data nelayan yang kami
peroleh dari ketua kelompok nelayan, Panglima Laot dan Camat.( hasil
wawancara dengan staf pegawai dinas kelautuan dan perikanan kab.aceh timur)

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3

DATA PENELITIAN
Tabel 4.1. : Permukaan tanah berbentuk daratan dan daerah pesisir dengan
komposisi penggunaan tanah
Kecamatan

Luas (Ha)

Persentase

Luas Pemukiman

240

67,2%

Luas Persawahan

-

-

Luas Perkebunan

-

-

Luas Tambak/Kolam

15

4,2%

Luas Pekarangan

85

23,8%

-

-

17

4,8%

357

100%

Perkantoran
Luas Prasarana Umum

Jumlah
Sumber : Data Sekunder 2014

169

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.2. : Jumlah Rumah Tangga Menurut Lapangan Usaha di Gampong
Kuala Bugak tahun 2012
Lapangan Usaha

Jumlah

Persentase

Petani Padi/ Palawija

46

26,59%

Nelayan

72

41,62%

Perkebunan

22

12,72%

Pedagang

16

9,25%

Industri Rumah Tangga

9

5,2%

Pegawai Negeri Sipil

2

1,16%

Buruh/Pegawai Swasta

4

2,3%

Lain-lain

2

1,16%

173

100%

Jumlah
Sumber : Data Sekunder 2014

Tabel 4.3. : Karakteristik Responden Menurut Tingkat Umur di Gampong Kuala
Bugak Tahun 2015
Umur

Jumlah

Persentase

0 – 14

0

-

15 – 64

38

95%

65 – 70

2

5%

40

100%

Jumlah
Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.4. : Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan Nelayan
Tradisional Di Gampong Kuala Bugak

Universitas Sumatera Utara

Tingkat Pendidikan

Jumlah

Persentase

Tidak Tamat SD

22

55%

Tamat SD/Sederajat

16

40%

Tamat SLTP/Sederajat

2

5%

40

100%

Jumlah
Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.5. : Jumlah Tanggungan Rata-rata Keluarga Nelayan Tradisional Di
Gampong Kuala Bugak.
Jumlah Tanggungan Rata-rata

Jumlah

Persentase

< 3 Orang

12

30%

> 3 Orang

28

70%

40

100%

Jumlah
Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.6. : Pendapatan Rata-rata Nelayan Tradisional Per Bulan Di Gampong
Kuala Bugak
Jumlah Pendapatan (Rp)

Jumlah

Persentase

< 350.000,-

0

-

350.000,- s/d 450.000,-

10

25%

450.000,- s/d 550.000,-

17

42,5%

550.000,- s/d 700.000,-

13

32,5%

40

100%

Jumlah
Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.7. : Jumlah Rata-Rata Pengeluaran Nelayan Tradisional Per bulan
Menurut Jenis Konsumsi Barang dan Jasa

Universitas Sumatera Utara

Jenis Pengeluaran

Jumlah

Persentase

500.0000,-

55,68%

Kebutuhan pakaian (sandang)

50.000,-

5,57%

Pendidikan anak

40.000,-

4,45%

Listrik

38.000,-

4.23%

Transportasi

40.000,-

4,45%

Biaya rokok

70.000,-

7,80%

Biaya hiburan (warung kupi)

60.000,-

6,68%

Biaya kegiatan adat-istiadat

100.000,-

11,14%

898.000,-

100%

Kebutuhan Pokok (pangan)

dan syukuran
Jumlah
Sumber : Data Primer 2015
Tabel 4.8.. : Status Kepemilikan Rumah Nelayan Tradisional Di Gampong Kuala
Bugak
No

Status Kepemilikan Rumah

Jumlah

Persentase

1.

Milik Pribadi

16

40%

2.

Warisan Orang Tua

13

32,5%

3.

Menyewa

-

-

4.

Menumpang Pada Keluarga

11

27,5%

Jumlah

40

100%

Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.9. : Lowongan Kerja di Propinsi Aceh Menurut Tingkat Pendidikan
Nama Pekerjaan

Alamat

Pendidikan

Universitas Sumatera Utara

Pramusaji

Langsa, Aceh Timur

SMA/SMK

Staf IT Consultan PT. PI.I

Prop.Aceh

S1 Komputer

Pelatih bid. Pengelolaan

Prop.Aceh

S1 Psikologi

SDM
Sumber : Data Sekunder 2009
Tabel 4.10. : Penguasaan Keterampilan Alternatif (Non Perikanan) Bagi Nelayan
Tradisional di Gampong Kuala Bugak.
Keterampilan Alternatif
Menguasai keterampilan

Jumlah

Persentase

4

10%

2

5%

34

85%

40

100%

Pertukangan
Menguasai keterampilan
mengemudi kendaraan
Tidak menguasai keterampilan

Jumlah
Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.11 : Jumlah Nelayan Tradisional yang Pernah Mengikuti Pelatihan di
Gampong Kuala Bugak.

Universitas Sumatera Utara

Pelatihan

Jumlah

Persentase

-

-

40

100%

40

100%

Pernah mengikuti pelatihan
Tidak pernah mengikuti
pelatihan
Jumlah
Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.12. : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Jenis Pekerjaan Sampingan
(Alternatif)
Pekerjaan Sampingan
Jumlah

Persentase

petani

10

25%

Bekerja sebagai pedagang

6

15%

24

60%

40

100%

(Alternatif)
Bekerja

sebagai

Palawija (Padi)

kecil-kecilan
Tidak mempunyai pekerjaan
sampingan.
Jumlah
Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.13. : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Pemilikan Modal Usaha di
Gampong Kuala Bugak.

Universitas Sumatera Utara

Kepemilikan Modal Usaha
Memiliki modal usaha
Tidak memiliki modal usaha

Jumlah

Jumlah

Persentase

-

-

40

100%

40

100%

Sumber : Data Primer 2015
Tabel 4.14. : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Kepemilikan Tabungan di
Gampong Kuala Bugak.
Kepemilikan Tabungan

Jumlah

Persentase

Memiliki tabungan/barang min.

-

-

40

100%

40

100%

500.000,Tidak memiliki
tabungan/barang min 500.000,Jumlah
Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.15. : Jumlah Nelayan Tradisional yang Berhubungan dengan Bank
Perkreditan di Gampong Kuala Bugak
Hubungan dengan Bank
Perkreditan

Jumlah

Persentase

Universitas Sumatera Utara

Pernah berhubungan dengan

9

22,5%

31

77,5%

40

100%

Bank Perkreditan
Tidak pernah berhubungan
dengan Bank Perkreditan
Jumlah
Sumber : Data Primer 2015
Tabel 4.16 : Jumlah Nelayan Tradisional yang Tidak/Diberikan Pinjaman Modal
oleh Koperasi Kuala Bugak.
Pinjaman dari koperasi

Jumlah

Persentase

Diberikan Pinjaman

6

15%

Tidak diberikan Pinjaman

34

85%

40

100%

Modal
Jumlah
Sumber : Data Primer 2015
Tabel 4.17 : Kendala yang Ditemukan Oleh Nelayan Tradisional dalam
Memperoleh Pinjaman Modal dari Koperasi
Kendala yang ditemukan
Tidak sanggup memenuhi
persyaratan

Jumlah

Persentase

40

100%

-

-

40

100%

Lain-lain
Jumlah
Sumber : Data Primer 2015
Tabel 4.18 : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Pemilikan Tanah di Gampong
Kuala Bugak
Kepemilikan tanah

Jumlah

Persentase

Universitas Sumatera Utara

Memiliki tanah
Tidak memiliki tanah

Jumlah

-

-

40

100%

40

100%

Sumber : Data Primer 2015
Tabel 4.19 : Jumlah Nelayan Tradisional yang Memiliki Tanah Perkarangan di
Gampong Kuala Bugak
Kepemilikan tanah
Jumlah

Persentase

-

-

40

100%

40

100%

perkarangan
Memiliki tanah perkarangan
Tidak memiliki tanah
perkarangan
Jumlah
Sumber : Data Primer 2015
Tabel 4.20. : Penyebab Utama Nelayan Tradisional Tidak Mempergunakan
Teknologi Penangkapan Ikan Modern
Penyebab

Jumlah

Persentasek

Dana untuk beli peralatan lain

-

-

Tidak memiliki dana yang

40

100%

40

100%

cukup untuk membelinya

Jumlah
Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.21. : Jumlah Nelayan Tradisional Menurut Sumber Pinjaman Modal/
Kebutuhan Rumah Tangga di Gampong Kuala Bugak.
Sumber Pinjaman

Jumlah

Persentase

Universitas Sumatera Utara

Meminjam pada toke

32

80%

Meminjam pada

8

20%

40

100%

saudara/tetangga terdekat.
Jumlah
Sumber : Data Primer 2015
Tabel 4.22. : Sistem Bagi Hasil Antara Nelayan Tradisional dengan Pemilik
Modal di Gampong Kuala Bugak
Sistem Bagi Hasil

Jumlah

Persentase

Berbagi dengan pemilik modal

36

90%

Tidak berbagi dengan pemilik

4

10%

40

100%

modal
Jumlah
Sumber : Data Primer 2015
Tabel 4.23 : Sistem

Bagi

Hasil

Nelayan

Tradisional

Pemilik

Perahu

denganNelayan Penumpang di Gampong Kuala Bugak
Sistem Bagi Hasil
Hasil bagi sama dengan nelayan

Jumlah

Presentasi

40

100%

-

-

40

100%

penumpang
Nelayan milik perahu memperoleh
bagian lebih banyak
Jumlah
Sumber : Data Primer 2015
Tabel 4.24. : Peranan Koperasi Kuala Bugak dalam Memasarkan Hasil Laut dari
Nelayan Tradisional
Peranan Koperasi Kuala
Jumlah

Persentase

Bugak

Universitas Sumatera Utara

Membantu nelayan

-

-

40

100%

40

100%

memasarkan hasil laut
Tidak Membantu nelayan
memasarkan hasil laut
Jumlah
Sumber : Data Primer 2105
Tabel 4.25 : Jumlah Nelayan Tradisional yang Pernah Menerima Penyuluhan dari
Badan Penyuluhan Perikanan di Gampong Kuala Bugak
Penyuluhan

Jumlah

Persentase

Pernah menerima penyuluhan

-

-

40

40%

40

100%

dari badan perikanan
Tidak pernah menerima
penyuluhan dari badan
perikanan
Jumlah
Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.26 : Persyaratan yang Ditetapkan oleh Koperasi Kuala Bugak Kepada
Nelayan Tradisional untuk Meminjam Modal Usaha
Persyaratan Pinjaman

Jumlah

Persentase

Universitas Sumatera Utara

Diminta Jaminan
Tidak diminta jaminan
Jumlah

40

100%

-

-

40

100%

Sumber : Data Primer 2015
Tabel 4.27 : Terbiasa melakukan pinjaman kepada toke di gampong Kuala Bugak
Terbiasa melakukan pinjaman

Jumlah

Persentase

Ya Terbiasa

32

80%

Tidak Terbiasa

8

20%

40

100%

Jumlah
Sumber : Data Primer 2015

Tabel 4.28. : Membayar utang kepada toke melewati batas waktu perjanjian
nelayan tradisional di gampong kuala bugak
Membayar utang melewati

Jumlah

Persentase

Pernah

38

95%

Tidak Pernah

2

5%

40

100%

batas waktu perjanjian

Jumlah
Sumber : Data Primer 2105

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4

Foto Penelitian

Perahu Nelayan Tradisional Di Gampog Kuala Bugak

Para Nelayan Tradisional Sedang Memperbaiki Perahu Mereka

181

Universitas Sumatera Utara

TPI Gampong Kuala Bugak Kecamatan Peureulak Kota Kabupaten Aceh Timur

Perahu Nelayan Tradisional Berada Di TPI

Rumah Nelayan Tradisional Di Gampong Kuala Bugak

Universitas Sumatera Utara