Pengaruh Cara Kerja Terhadap Allowance Operator Inspeksi Pada Stasiun Pemarutan Dengan Metode Work Sampling dan Anava di PT. Florindo Makmur

ABSTRAK

Cara kerja yang kurang tepat mengakibatkan beban kerja berlebih yang
berpengaruh terhadap seringnya terjadi delay. Sifat Pekerjaan yang monoton dan
repetitif selama 7 jam kerja juga dapat mengakibatkan turunnya konsentrasi,
sehingga operator sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan
pekerjaannya yang mengakibatkan terlewatnya singkong yang masih
berbonggol. Keadaan tersebut dapat membuat mesin root rashper tersumbat dan
terhenti. Penelitian dilakukan dengan cara mengukur tingkat produktif operator
pada stasiun pemarutan selama 6 hari sehingga diperoleh data data delay dengan
pengamatan secara langsung. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
persentase waktu produktif yang paling baik diantara 3 perlakuan adalah
perlakuan yang ke 2, yaitu sebesar 74,52% operator pertama, 76,92% operator
kedua dan 75,48% operator ketiga. Waktu produktif yang paling rendah terjadi
pada perlakuan ketiga, yaitu 72,60% operator pertama, 69,23% operator dua dan
68,27% operator tiga. Hasil analisis, menunjukkan bahwa faktor yang memberika
efek yang sangat signifikan terhadap allowance adalah cara kerja. Perubahan cara
kerja akan memberikan efek yang berarti terhadap allowance. Cara kerja yang
ideal terdapat pada perlakuan kedua dengan nilai idle lebih rendah dari pada
perlakuan pertama atau ketiga.
Kata Kunci : Cara kerja, Allowance, Work Sampling, Inspeksi


Universitas Sumatera Utara