T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Perilaku Merokok dengan Kepercayaan Diri Siswa LakiLaki SMK Bhakti Nusantara Salatiga T1 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Menurut
Arikunto (2002) bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data serta penampilan dari hasilnya.Penelitian kuantitatif korelasional, yang
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa
eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu (Arikunto, 2002).
Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku merokok dengan
kepercayaan diri siswa laki-lakidi SMK Bhakti Nusantara Salatiga.

3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian. Sampel merupakan
sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti (Arikunto 2000). Arikunto
menjelaskan bahwa untuk mempermudah pengambilan sampel ini dengan
menggunakan pegangan bahwa apabila subyek kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 sampai 15%,
atau 20 sampai 25% atau lebih.

Dalam penelitian ini menggunakan populasi total atau total populasi
sebanyak 80 siswa laki-lakidi SMK Bhakti Nusantara Salatiga.

26

3.2.2 Sampel
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah siswa laki-laki di
SMK Bhakti Nusantara Salatiga, jika dilihat dari teori Arikunto (2000) apabila
subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik sampel total yaitu berjumlah 80 Siswa.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian dalam suatu
penelitian (Arikunto, 2002).Variabel penelitian akan menentukan variabel mana
yang mempunyai peran atau yang disebut variabel bebas dan variabel mana yang
bersifat mengikut atau variabel terikat. Berikut akan dijelaskan mengenai variabel
penelitian, yaitu:
1. Variabel bebas adalah faktor sebab (variabel X) : Perilaku Merokok
2. Variabel terikat adalah faktor akibat (variabel Y): Kepercayaan Diri


3.4 Definisi Operasional
3.4.1 Perilaku merokok
Seperti yang diungkapkan oleh Leventhal& Clearly (2002) terdapat 4 tahap
dalam perilaku merokok sehingga menjadi perokok yaitu:
1. TahapPreparatory.
2. TahapInnitiation
3. Tahap becoming a smoker
4. Tahap maintenance of smoking

27

3.4.2 Kepercayaan diri
Kepercayaan diriadalah suatu sifat dimana seseorang merasa yakin
terhadap dirinya sendiri. Yang diukur melalui skala sikap berdasarkan aspek
1. Toleransi
2. Optimis
3. Tidak membutuhkandukungan orang lain
4. Gembira
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulandata adalahcara yang digunakan oleh peneliti

dalammengumpulkan data penelitian.Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian

ini

menggunakan

skala

likert.

Skala

likert

adalah

suatu

skalapsikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala

yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei yang mempunyai empat
pilihan jawaban, yakni sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat
tidak setuju (STS). Dalam hal ini jawaban ragu-ragu sengaja dihilangkan untuk
menghindari kecenderungan subyek memilih jawaban yang ada ditengah-tengah
(Hadi, 1994).
Metode skala merupakan serangkaian pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden tentang pribadinya atau hal-hal yang
diketahuinya. Berkaitan dengan teknik penelitian maka dasar penelitian terhadap
variabel berkisar antara 4 sampai 1 dari jawaban sangat setuju sampai sangat tidak
setuju. Pernyataan favourable (bersifat positif) mempunyai tingkat penilaian
sebagai berikut:

28

1) Nilai 4 untuk jawaban sangat setuju (SS).
2) Nilai 3 untuk jawaban setuju (S).
3) Nilai 2 untuk jawaban tidak setuju (TS).
4) Nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).
Pernyataan unfavourable (bersifat negatif) mempunyai tingkat penilaian sebagai
berikut:

1) Nilai 1 untuk jawaban sangat setuju (SS).
2) Nilai 2 untuk jawaban setuju (S).
3) Nilai 3 untuk jawaban tidak setuju (TS).
4) Nilai 4 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).
Dalam hal ini jawaban ragu-ragu sengaja dihilangkan untuk menghindari
kecenderungan subyek memilih jawaban yang ada di tengah-tengah, dengan
alasan:
a. Kategori Undecided itu mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat
memutuskan atau memberi jawaban dalam artian netral.
b. Tersedianya jawaban di tengah itu menimbulkan kecenderungan jawaban
tengah (Central Tendency Effect), terutama bagi mereka yang ragu atas
arah jawabanya kearah setuju atau tidak setuju.
c. Maksud

kategori

jawaban

SS,


S,TS,

STS

adalah

untukmelihat

kecenderungan pendapat responden kearah setuju atau kearah tidak setuju
(Hadi, 1989).

29

3.5.1 Skala Perilaku Merokok
Skala perilaku merokok diadopsi oleh peneliti dengan mengacu pada
Leventhal & Clearly (2002) terdapat 4 tahap dalam perilaku merokok, sehingga
menjadi perokok yaitu:
1. Tahap Preparatory.
2. Tahap Innitiation.
3. Tahap becoming a smoker.

4. Tahap maintenance of smoking.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Skala Perilaku Merokok
Variabel

Indikator

Descriptor
F

Perilaku
merokok

Tahap
preparatory

Tahap
imitation
Tahap
becoming
smoker


Tahap
maintenance
of smoking

a

Mendengarkan iklan
rokok dari radio
Melihat iklan rokok
dari televisi
Membaca iklan rokok
di majalah
Batuk
Tubuh berkeringat
Dada sesak
Sehari menghabiskan 1
batang rokok
Seminggu
menghabiskan

1
bungkus rokok
Satu
jam
menghabiskan
1
bungkus rokok
Sehari menghabiskan
rokok 5-6 bungkus

1,2

No item
UF
5,6

Jumlah
4

3,4


7,8

4

9,10

13,24

4

11,12
17, 18
19,20
25,26

15,16
21,22
23,24
29,30


4
4
4
4

27,28

31,32

4

33,34

37,38

4

35,36

39,40

4
40

30

3.5.2 Skala Kepercayaan Diri
Skala kepercayaan diri dibuat oleh peneliti dengan menggunakan teori
Lauster (2005) yang menjelaskan adanya empat kriteria dalam kepercayaan diri,
yaitu:
a. Toleransi
b. Optimis
c. Tidak membutuhkan dukungan orang lain
d. Gembira
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Skala Kepercayaan Diri
Variabel

Indicator

Descriptor

No item
F

Kepercayaan
diri

Toleransi

Optimis

Tidak
membutuhkan
dukungan
orang lain
Gembira

Suka
membantu
teman
Suka
mengikuti
kegiatan sosial
Menghormati orang
yang ada disekitarnya
Yakin berhasil dalam
setiap mengerjakan
pekerjaan
Yakin akan masa
depannya
akan
berjalan dengan baik
Selalu
melangkah
lebih
maju
dari
temannya
Mampu mengerjakan
tugas sendiri
Mampu menghadapi
masalahnya sendiri
Tidak suka dipuji
Selalu gembira dalam
segala suasana
Tidak
mudah
tersinggung
Senang berkumpul
dengan orang banyak

Jumlah

1,2

UF
3,4

4

5,6

7,8

4

9,10

13,14

4

11,12

15,16

4

17,18

21,22

4

19,20

23,24

4

25,26

29,30

4

27,28

31,32

4

33,34
35,36

37,38
39,40

4
4

41,42

45,46

4

43,44

47,48

4
48

31

3.6 Uji Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur
Salah satu unsur terpenting dalam penelitian adalah menentukan validitas
dan reliabilitasnya. Suatu alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan
validitas dan reliabilitas, sifat reliable dan valid diperlihatkan oleh tingginya
reliabilitas dan validitas hasil ukur suatu test. Suatu instrument ukur yang tidak
reliable atau tidak valid akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai
keadaan subyek atau individu yang dikenai test itu (Subiyakto dalam Ester, 2006).

3.6.1 Validitas
Menurut Azwar (2000) validitas adalah sejauh mana sebuah alat ukur
dapat mengukur dengan tepat dan cermat.Validitas berasal dari kata validity
yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi alat ukurnya.Suatu alat ukur atau instrument pengukur
dapat diketahui mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjalankan fungsi ukurnya (Azwar 2000).Validitas adalah seberapa jauh
kecermatan suatu alat ukur dapat mengungkap dengan itu gejala - gejala atau
bagian - bagian yang hendak di ukur (Hadi 2004).
Menurut Azwar (dalam Sarah, 2011) item instrument dikatakan valid
apabila mempunyai koefisien korelasi atau Corrected item – Total Correlation
lebih dari 0,25 (r > 0,25).
Pada tanggal 8 Mei 2017, penulis melakukan uji coba instrument
kepada 80 siswa laki-laki di SMK Bhakti Nusantara Salatiga untuk mengetahui

32

validitas item dan reabilitas instrument yang digunakan, sehingga hasil yang
diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.
Kriteria yang di gunakan penulis untuk menentukan tingkat validitas
instrument inventori kepercayaan diri dan perilaku merokok menggunakan
criteria yang dikemukakan oleh item berdasarkan pendapat Azwar (dalam
Sarah, 2011) item instrument dikatakan valid apa bila mempunyai koefisien
korelasi atau Corrected item – Total Correlation lebih dari 0,25 (r > 0,25).
Berdasarkan uji coba 40 item pernyataan kepercayaan diri dan 40 item
pernyataan perilaku merokok tersebut kedua instrument memiliki koefisien
corrected item – total correlation ≥ 0,25. Jadi semua item pernyataan

dinyatakan valid.

3.6.2 Reliabilitas
Menurut Hadi (1994) dalam reliable berarti ajeg atau konstan yang dalam
hal ini adalah kekonstanan skor atau hasil pengukuran. Untuk melihat apakah
reliabilitas skala baik atau tidak maka peneliti menggunakan pengategorian
menurut (Azwar, 2000) yaitu sebagai berikut :
α ≤ 0,7 : Tidak reliabel
α 0,7 ≤ α 0.8 : Cukup
α 0,8 ≤ α 0,9 : Baik
α 0,9 ≤ α 1,0 : Sangat reliabel
Berdasarkan uji reabilitas diperoleh koefisien alpha Cronbach α = 0.909
untuk skala percaya diri, sedangkan untuk skala perilaku merokok diperoleh α
= 0.934. Dari data uji coba tersebut bahwa baik keduainstrument, yaitu baik

33

skala perilaku merokok dan skala perilaku kepercayaan diri sudah dikatakan
valid. Rincian hasilnya dapat dilihat pada table 3.4 dan 3.5.
Tabel 3.4 Reliabilitas Kepercayaan diri
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items

.909

40

Tabel 3.5 Reliabilitas Perilaku Merokok
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.934

N of Items
40

3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
analisis data statistik.Metode data yang digunakan adalah teknik korelasi Kendall
Taub. Penggunaan teknik korelasi Kendall Taub disebabkan variabel pada

penelitian ini adalah skala ordinal dan untuk mencari hubungan antara kedua
variabel tersebut.

34