Dampak positif dan negatif facebook

FACEBOOK DALAM KACA MATA FIQIH
Latar belakang
Facebook, mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang. Facebook
adalah salah satu situs jejaring sosial yang sangat digemari masyarakat saat
ini. Mulai dari anak - anak sampai orang tua, siswa sampai mahasiswa, tukang
bakso sampai direktur utama, pedangang kecil sampai pengusaha, dan
sebagainya. Dan sudah sewajarnya, setiap teknologi baru, apapun bentuknya,
pasti mempunyai dampak positif dan negatif. Begitu juga dengan facebook,
punya dampak positif dan negatif juga. Berikut ini beberapa dampak positif dan
negatif dari penggunaan facebook menurut pengamatan kami :

Dampak Positif
1. Mempererat silaturahmi
mungkin ini merupakan manfaat dari penggunaan facebook yang paling bisa
kita rasakan. Bahkan dengan facebook, kita bisa menemukan kembali orang orang yang pernah kita kenal di masa lalu. juga bisa menambah teman
sebanyak-banyaknya sebagaimana ungkapan pepatah “ musuh satu sangat
banyak teman seribu sangat kurang.disamping itu kita bisa komunikasi via
facebook dengan famili,kerabat dan teman yang berada di luar daerah atau
luar negeri.
2. Mengetahui potensi diri
Dalam facebook banyak terdapat kuis yang bermanfaat untuk mengetahui

lebih banyak tentang siapa sih kita sebenarnya. Namun, kita juga harus tetap
waspada, sebagian kuis yang terdapat dalam facebook mengandung unsur unsur ramalan, dan sudah tentu anda paham bahwa percaya pada ramalan
merupakan sebuah kesyirikan, dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah
ta'ala
3. Media promosi
Jelas, facebook bisa digunakan sebagai media promosi, entah itu
mempromosikan produk, jasa, instansi, atau hal lain. Bahkan, pada saat pemilu
legislatif beberapa waktu yang lalu, sebagian caleg juga menggunakan
facebook untuk media kampanyenya.

4. Sarana diskusi/Tanya jawab
Di facebook kita bisa bergabung dengan berbagai komunitas / grup. kita bisa
mendiskusikan berbagai persoalan.utamanya persoalan agama/hukum yang
belum kita fahami.

5. Tempat Curhat
kalau kita lagi dirundung masalah, kita tinggal mengupdate status facebook
kita dengan masalah yang sedang kita hadapi, kalau ada orang yang peduli,

pasti orang tersebut bakal memberi komentar yang isinya mungkin cuma

sekedar memberi semangat atau bahkan memberikan alternatif untuk
menyelesaikan masalah. Tapi ingat, tempat curhat yang terbaik dan paling
sesuai tuntunan agama adalah Allah swt, yang bisa menunjukkan jalan keluar
atas setiap masalah yang kita hadapi.

Dampak Negatif
1. Boros waktu
banyak waktu yang terbuang sia - sia akibat penggunaan facebook untuk hal
yang kurang bermanfaat apalagi kalau digunagan sarana pacararan yang tidak
jelas arah dan tujuanya hanya cathing dan basa basi. Waspadailah wahai
saudaraku para santri !
Apa lagi kalau sudah kena sindrom facebookholic alias kecanduan.
2. Boros duit
Yang ini tentu tidak bisa dihindari, apalagi yang facebookannya pakai hape, lagi
seneng - seneng facebookan, tau - tau .lebih ironis lagi facebookan dengan
menggunakan fasilitas lembaga.ini nama penyalahgunaan
kepentingan,hukumnya zdalim atau ghasahb, kedua-duanya hukumnya haram.
3. Malas Belajar/Beraktifitas
facebook juga bisa mengakibatkan Malas belajar, mengerjakan tugas atau
pekerjaan yang seharusnya kita kerjakan. La wong facebookan terus, akibatnya

secara tidak langsung, kita akan mengalami apa yang namanya pembodohan
yang menyenangkan.
4. Pergaulan Bebas
namanya juga dunia maya, dunia tanpa batas, seseorang bisa menjelma
menjadi siapa saja dan berbuat apa saja, baik maupun buruk. sudah sering
kita dengar dari berbagai media sejumlah kasus asusila dampak dari facebook,
mulai dari hilangnya anak gadis, penjualan perempuan pelajar, transaksi seks
dan free seks.

5. Mengganggu kesehatan
Terlalu banyak nongkrong di depan monitor tanpa melakukan kegiatan apa pun, tidak
pernah olah raga sangat beresiko bagi kesehatan. Penyakit akan mudah datang. Telat makan
dan tidur tidak teratur. Penyakit lambung (pencernaan), dan penyakit mata adalah gangguan
kesehatan yang paling mungkin terjadi.

Pandangan Fikih
Facebook dalam kacamata fiqh tergantung tujuan dan akibat yang
ditimbulkanya . Jika tujuanya negative seperti; transaksi seks, janjian kencan,
penipuan dan sarana pacaran, atau berakibat melalaikan kewajiban dan
tugasnya seperti facebookan saat jam kerja apalagi kalau menggunakan


fasilitas lembaga, atau facebookan sampai meninggalkan shalat, maka jelas
hukumnya haram dan bahkan bisa berakibat dosa besar apabila bisa
menimbulkan free seks, pembunuhan dan meninggalkan shalat dengan
sengaja.jika tujuannyya positif (tidak melanggar aturan agama) dan tidak
melalaikan kewajiban serta menggunakan fasilitas sendiri, maka hukumnya
bisa mubah, sunnah dan bahkan bisa wajib. Contoh mubah seperti facebookan
hanya skandar menanyakan kondisi kesehatan temannya (sesama jenis) atau
kerabat dekat , contoh sunah seperti memberi motivasi dan semangat belajar,
semangat hidup dan semangat beraktifitas untuk pengabdian kepada
nusa,bangsa dan agama sebagai bekal perjalanan akhirat. contoh wajib seperti
facebook untuk tujuan amar makruf nahi munkar.

Pertimbangan
Mengingat karakter dan budaya masyarakat Indonesia khususnya generasi
mudanya sangat mudah meniru budaya barat, utamanya yang berkaitan
dengan hal-hal yang negative, contoh seperti mode,cara berpakaian, gaya
hidupnya persis kayak orang barat, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki
tidak ada yang ketinggalan. Padahal apa yangdatang dari Barat belum tentu
negative, bahkan banyak yang positif. Tapi sayangnya yang banyak menular

justru yang negative, sehingga budaya pesantren (baca : islam) yang
merupakan warisan dari para nabi kita hampir punah tergusur oleh budaya
asing yang jauh dari nilai-nilai moral dan agama. Begitu juga facebook banyak
disalahgunakan oleh generasi muda kita, sehingga pemakaiannya hanya untuk
hal-hal yang negatif. Dengan pertimbangan di atas, ulama fiqih ada yang
menghukumi facebook haram secara mutlak dengan alasan mengantisipasi
jalan menuju kejelekan (Syadd al-dzarai’i). Oleh karenanya, demi masa depan
yang cemerlang dan bahagia serta keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat
generasi muda kita khususnya kalangan santri tidak menggunakan fasilitas
facebook, kecuali hal-hal yang sangat mendesak.

Literatur