Kesiapan Dunia Usaha dan Dunia Industri

Kesiapan Dunia Usaha dan
Dunia Industri dalam
Konvergensi IFRS
R. Wilopo
Ketua Komite Tetap Perpajakan
KADIN Jawa Timur
Disampaikan pada PPL-Workshop
Ikatan Akuntan Indonesia Jawa Timur
25 – 27 November 2010

Pendahuluan


Indonesia akhirnya memutuskan untuk menerapkan
IFRS mulai 1 Januari 2012 baik di lingkungan
perusahaan maupun pemerintahan.
• Hal ini dilakukan karenasebagian besar negara –
negara di dunia mulai menganut dan menerapkan IFRS.
• Berbagai pihak di Indonesia menyatakan dukungan
terhadap penerapan IFRS ini (Dep Keu, Bapepam, BEI,
Bank Indonesia dan lain – lain).

• Malahan Bank Indonesia tahun 2009 telah
mengeluarkan PBI yang mengatur tentang PAPI
(Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia).

Pelaksanaan Penerapan
• Laporan Keuangan merupakan bentuk informasi
tentang berbagai kegiatan dari perusahaan
maupun lembaga yang lain, khususnya dari sisi
keuangan.
• Karena berbagai pedoman dan standar
pelaporan tersebut bersifat “mandatori”, maka
tentunya sudah menjadi kewajiban dari dunia
usaha untuk mendukung penerapannya,
khususnya pada IFRS yang merupakan
standard pelaporan secara internasional.

Pelaksanaan Penerapan
• Dengan penerapan ini maka diharapkan
pengakuan secara internasional terhadap
keberadaan organisasi di Indonesia (baik

pemerintah maupun perusahaan akan diterima
secara internasional).
• Apalagi saat ini Indonesia termasuk G-20 yang
berarti keberadaan Indonesia dari sisi
perekonomian diakui oleh dunia internasional.
• Juga Ketua Tim Implementasi IFRS IAI
menjelaskan tentang tujuh (7) manfaat dari
penerapan IFRS.

Permasalahan Penerapan


Penerapan IFRS sebagai suatu pedoman atau standar
akuntansi yang bersifat internasional bukanlah sesuatu
yang mudah.
• Perlu adanya upaya dari IAI khususnya untuk mengawal
secara sungguh – sungguh penerapannya (khususnya
saat penerapan bagi perusahaan – perusahaan yang
kurang menganggap penting informasi akuntansi)
• Apalagi jangan sampai terjadi dispute atau perbedaan

interpretasi dalam penerapan standar antar berbagai
profesi (akuntan publik, fiskus, dan akuntan internal),
yang pada akhirnya merugikan berbagai pihak,
khususnya dunia usaha.
• Perlu ada periode implementasi serta perbaikan terus
menerus dalam penerapannya. Perlu dijaga dalam
implementasi agar tidak menambah biaya penyediaan
dan penyampaian informasi akuntansi.