Konsep dan prinsip akuntansi Dalam GAAP
Konsep dan prinsip akuntansi
Dalam GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)
mengenal konsep-konsep dan prinsip-prinsip akuntansi yang
baik. Prinsip-prinsip itu adalah
1. Konsep entitas (entity)
Konsep dari entitas harus jelas. Misal kita mendirikan bisnis
dan teman kita memberikan modal 20 juta. Kita harus
memisahkan 20 juta ini dari harta kita. Kita tidak boleh
mencampur adukkan harta perusahaan dan harta pribadi
kita.
Untuk melihat kinerja dari bisnis-bisnis unit perusahaan,
akan lebih baik kalau entitas-entitas bisa dipisahkan.
Misalnya entitas untuk penjualan merek mobil A dipisahkan
dengan entitas penjualan merek B, dipisahkan dengan
merek C dan sebagainya. Dengan pemisahan ini maka kita
bisa melihat kinerja dari masing-masing unit bisnis.
2. Prinsip reliabilitas (reliability priciple)
Data yang dimasukkan ke dalam laporan euangan
haruslah data yang benar-benar bisa dihandalkan. Contoh
umum adalah mengenai tanah dan bangunan. Saat kita
memulai usaha dan menggunakan bangunan milik kita,
berapa kita akan menghargai.
Mungkin ada perbedaan penaksiran antara kita dan ahli
bangunan. Dalam kasus ini nilai yang dimasukkan
seharusnya mengikuti ahli bangunan
3. Prinsip biaya (cost principle)
Misal kita membeli laptop 3 juta dari sebuah toko yang
sedang cuci gudang.
Padahal harga pasaran saat itu 4 juta. Nilai yang kita
masukkan adalah 3 juta.
4. Konsep Going Concern
Prinsip ini menyatakan bahwa kita menganggap
perusahaan akan terusa berjalan dalam tahun-tahun ke
depan. Tidak ada asumsi bahwa perusahaan akan tutup
5. Moneter yang stabil
Nilai mata uang bisa mengalami perubahan. Meskipun
demikan kita harus mengansumsikan bahwa pertukaran
mata uang adalah stabil.
Dengan memahami prinsip-prinsip dan konsep-konsep
akuntansi ini kita dapat menyajikan informasi keuangan yang
relevan dan reliabel untuk kepentingan internal maupun
external. Untuk kepentingan internal adalah untuk mengetahui
kinerja perusahaan, untuk pihak external adalah untuk
menentukan keputusan investasi atau keputusan memberikan
pinjaman.
PRINSIP DAN KONSEP DASAR AKUNTANSI
Banyaknya masalah akuntansi di dunia keuangan telah
mendorong diperlukannya prinsip dan konsep akuntansi yang
dapat di pakai sebagai pedoman dalam pengambilan
keputusan. Prinsip dan konsep akuntansi itu, antara lain:
1. Konsep Entitas
Entitas adalah konsep yang paling dasar dalam akuntansi.
Konsep ini bertujuan agar transaksi perusahaan tidak di
campuradukkan dengan transaksi pribadi, begitu pula antara
traksaksi entitas satu dengan entitas yang lain, tidak boleh di
perlakukan bersama – sama ataupun di gabung, dengan cara
membuat suatu garis batas atau pemisah yang jelas di
sekililingnya.Misalkan,pendapatan yang di miliki oleh
perusahaan tidak boleh di gabungkan / di campurkadukan
dengan pendapatan yang di miliki sendiri atau pribadi.
2. Prinsip Keandalan
Prinsip Keandalan merupakan catatan atau laporan akuntansi
yang di dasarkan atas data / informasi yang tersedia yang
paling dapat di andalkan( data yang dapat di buktikan / di
telusuri kebenarannya), sehingga catatan dan laporan tersebut
akan menjadi akurat dan berguna. Jika data / informasi yang
tersedia hanyalah atas pendapat yang tidak mendasar atau
hanya opini belaka, ini bukanlah yang di maksud
dengan prinsip keandalan, tapi prinsip obyektivitas.
Di dalam akuntansi, Prinsip keandalan muncul saat penilaian
harga dapat di lakukan oleh orang – orang yang profesional di
bidangnya secara independen dan objektif.
3. Prinsip Biaya
Dalam prinsip ini menyatakan bahwa harga yang di tetapkan
atas aktiva atau kewajiban yang di peroleh harus di catat
sesuai harga aktualnya (nilai historis)pada saat terjadinya
transaksi, meskipun pembeli meyakinkan bahwa harga yang di
bayarkan itu dengan tawar – menawar.
4. Konsep Kesinambungan
Adanya konsep kesinambungan merupakan salah satu sebab
mengapa aktiva harus di catat menurut harga
perolehan (ukuran / nilai akuntansi yang lebih dapat diandalkan
untuk aktiva).Konsep kesinambungan menyatakan bahwa
suatu entitas akan terus melakukan usahanya untuk masa
yang tak dapat di duga / di ramalkan di masa depan atau bisa
di katakan umur yang tidak terbatas dengan cara menyusun
laporan keuangan secara periodik dan membandingkannya
sehingga diperoleh informasi tentang kemajuan atau
kemunduran usaha.
5. Konsep Satuan Moneter Stabil
Fungsi dari konsep ini adalah sebagai dasar untuk
mengabaikan adanya efek dari inflasi (Peningkatan dalam
harga) di dalam catatan akuntansi. Sehingga kita dapat
menguraikan atau menambahkan nilai – nilai rupiah tersebut
sehingga memiliki daya beli yang sama.
Konsep dan Prinsip Dasar Akuntansi
Diposkan pada: January 6, 2014 Oleh: Dina Pada
Kategori: Edukasi
Konsep akuntansi akan sangat dibutuhkan untuk mempelajari
bagaimana pengolahan data keuangan dalam sebuah
organisasi atau perusahaan. Prinsip akuntansi juga diperlukan
untuk menunjang pemahaman mengenai konsep dan dasar
akuntansi. Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang
kegiatannya terdiri atas pengumpulan dan pengolahan data
keuangan suatu unit organisasi dan pengkomunikasian
hasilnya kepada pihak yang berkepentingan untuk mengambil
keputusan ekonomik.
Ilmu akuntansi sebenarnya dipelajari untuk membentuk suatu
laporan keuangan yang baik dan mudah dimengerti serta
akurat. Dalam konsep yang lebih besar konsep akuntansi ini
akan bermanfaat untuk perusahaan seperti manajer untuk
mengambil keputusan, pemegang saham, atau pemilik
perusahaan.
Prinsip Akuntansi
Untuk memudahkan dalam pemahaman suatu konsep dasar
akuntansi yang baik maka disusunlah prinsip akuntansi yang
menjadi patokan dalam mempelajari ilmu ini. Prinsip akuntansi
adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
akuntansi secara keseluruhan baik itu metode, prosedur, serta
ketentuan yang mengandung teori atau pun secara praktis.
Penggunaan prinsip akuntansi sangat penting agar terdapat
keseragaman dalam hal, cara, metode, prosedur tertentu
untuk menghasilkan informasi yang relevan dan mudah
dipahami oleh semua orang.
Prinsipprinsip akuntansi tersebut antara lain:
1. Prinsip Harga Perolehan
Prinsip harga perolehan merupakan prinsip akuntansi yang
menekankan pada aspek utang, aktiva, modal, dan
penghasilan serta biaya dibukukan sebagai harga perolehan
yang disepakati oleh pihak pihak yang bertransaksi.
2. Prinsip Realisasi Penghasilan
Prinsip akuntansi realisasi penghasilan merupakan prinsip yang
mempelajari pengukuran, pengertian, dan pengakuan terhadap
penghasilan. Penghasilan dalam akuntansi adalah penurunan
hutang dan kenaikan pendapatan dari penjualan atau jasa
selama periode tertentu. Metode yang digunakan berkaitan
dengan pengakuan penghasilan. Pertama, pada saat penjualan
barang dan jasa. Kedua, sebelum penjualan (sudah ada
kontrak/perjanjian tertentu dengan pihak lain yang sudah ada
kepastian mengenai jumlah dan harganya). Ketiga, pengakuan
penghasilan pada saat penerimaan kas (untuk transaksi yang
beresiko terjadinya piutang yang tidak tertagih).
3. Prinsip Objektif
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan
yang dihasilkan harus berdasarkan pada data akuntansi yang
didukung oleh bukti transaksi yang bersifat real dan objektif.
4. Prinsip Pengungkapan Penuh (Disclosure)
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan
yang disusun hendaknya dapat menghasilkan dan memberikan
semua informasi, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif
yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan bagi
pihak pihak yang berkepentingan.
5. Prinsip Konsistensi
Prinsip ini menghendaki laporan keuangan harus mempunyai
daya banding. Daya banding akan ditentukan oleh konsistensi
penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik
akuntansi yang sama dengan yang diterapkan tahun
sebelumnya.
Akuntansi merupakan salah satu jurusan kuliah favorit di
Indonesia, jadi mempelajari prinsip akuntansi akan memberi
nilai tambah bagi anda yang ingin mendalami dan kuliah di
jurusan ini. Selain prinsip tersebut, kita juga harus memahami
konsep dasar akuntansi yang wajib kita jadikan sebagai dasar
dalam mempelajari akuntansi.
Konsep Dasar Akuntansi
Konsep akuntansi adalah berbagai konsep yang telah dijadikan
rujukan dan dijadikan sebagai standarisasi dalam
menyampaikan sebuah konsep keuangan yang rapi dan mudah
dipahami.
1. Konsep Entitas
Konsep akuntansi yang paling penting adalah konsep entitas,
konsep entitas bertujuan agar transaksi perusahaan tidak boleh
digabung dengan transaksi pribadi atau transaksi lainnya.
Contoh konsep entitas ini adalah pendapatan suatu
perusahaan tidak boleh digabung dengan pendapat pribadi
atau pendapatan anak usahanya.
2. Konsep Beban Historis
Konsep akuntansi ini lebih populer dikenal sebagai historical
cost principle. Pada konsep ini penilaian detil keuangan
didasarkan pada beban yang telah terjadi dan tercatat dalam
sistem pencatatan keuangan tersebut.
3. Periode Akuntansi
Diperlukan konsep periode ini adalah untuk mengetahui atau
gambaran yang tepat mengenai kinerja perusahaan yang
diperoleh saat perusahaan tersebut mencairkan hartanya
menjadi kas. Alasan pertama adalah agar para pihak yang
mengambil keputusan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan
dan melihat kondisi serta kebijakan yang akan diambil.
Alasan kedua untuk menerapkan konsep periode akuntansi ini
adalah untuk kepentingan perencanaan perusahaan. Setiap
periode diperlukan laporan keuangan yang tepat dan benar
serta pencatatan transaksi yang detil untuk perencanaan
budget, atau strategi kedepannya.
4. Konsep Kesinambungan
Konsep kesinambungan dalam ilmu akuntansi menyatakan
bahwa suatu entitas akan terus melakukan usahanya untuk
masa yang tak dapat diramalkan di masa yang akan datang.
Untuk itu diperlukan laporan keuangan secara periodik untuk
mengukur tingkat keuangan dan kemajuan usaha tersebut.
5. Konsep Satuan Moneter Stabil
Konsep ini bertujuan sebagai dasar untuk mengabaikan
adanya efek dari inflasi di dalam laporan akuntansi. Sehingga
kita dapat menambahkan atau melihat lebih detil nilai rupiah
tersebut sehingga memiliki daya beli yang sama.
Dalam GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)
mengenal konsep-konsep dan prinsip-prinsip akuntansi yang
baik. Prinsip-prinsip itu adalah
1. Konsep entitas (entity)
Konsep dari entitas harus jelas. Misal kita mendirikan bisnis
dan teman kita memberikan modal 20 juta. Kita harus
memisahkan 20 juta ini dari harta kita. Kita tidak boleh
mencampur adukkan harta perusahaan dan harta pribadi
kita.
Untuk melihat kinerja dari bisnis-bisnis unit perusahaan,
akan lebih baik kalau entitas-entitas bisa dipisahkan.
Misalnya entitas untuk penjualan merek mobil A dipisahkan
dengan entitas penjualan merek B, dipisahkan dengan
merek C dan sebagainya. Dengan pemisahan ini maka kita
bisa melihat kinerja dari masing-masing unit bisnis.
2. Prinsip reliabilitas (reliability priciple)
Data yang dimasukkan ke dalam laporan euangan
haruslah data yang benar-benar bisa dihandalkan. Contoh
umum adalah mengenai tanah dan bangunan. Saat kita
memulai usaha dan menggunakan bangunan milik kita,
berapa kita akan menghargai.
Mungkin ada perbedaan penaksiran antara kita dan ahli
bangunan. Dalam kasus ini nilai yang dimasukkan
seharusnya mengikuti ahli bangunan
3. Prinsip biaya (cost principle)
Misal kita membeli laptop 3 juta dari sebuah toko yang
sedang cuci gudang.
Padahal harga pasaran saat itu 4 juta. Nilai yang kita
masukkan adalah 3 juta.
4. Konsep Going Concern
Prinsip ini menyatakan bahwa kita menganggap
perusahaan akan terusa berjalan dalam tahun-tahun ke
depan. Tidak ada asumsi bahwa perusahaan akan tutup
5. Moneter yang stabil
Nilai mata uang bisa mengalami perubahan. Meskipun
demikan kita harus mengansumsikan bahwa pertukaran
mata uang adalah stabil.
Dengan memahami prinsip-prinsip dan konsep-konsep
akuntansi ini kita dapat menyajikan informasi keuangan yang
relevan dan reliabel untuk kepentingan internal maupun
external. Untuk kepentingan internal adalah untuk mengetahui
kinerja perusahaan, untuk pihak external adalah untuk
menentukan keputusan investasi atau keputusan memberikan
pinjaman.
PRINSIP DAN KONSEP DASAR AKUNTANSI
Banyaknya masalah akuntansi di dunia keuangan telah
mendorong diperlukannya prinsip dan konsep akuntansi yang
dapat di pakai sebagai pedoman dalam pengambilan
keputusan. Prinsip dan konsep akuntansi itu, antara lain:
1. Konsep Entitas
Entitas adalah konsep yang paling dasar dalam akuntansi.
Konsep ini bertujuan agar transaksi perusahaan tidak di
campuradukkan dengan transaksi pribadi, begitu pula antara
traksaksi entitas satu dengan entitas yang lain, tidak boleh di
perlakukan bersama – sama ataupun di gabung, dengan cara
membuat suatu garis batas atau pemisah yang jelas di
sekililingnya.Misalkan,pendapatan yang di miliki oleh
perusahaan tidak boleh di gabungkan / di campurkadukan
dengan pendapatan yang di miliki sendiri atau pribadi.
2. Prinsip Keandalan
Prinsip Keandalan merupakan catatan atau laporan akuntansi
yang di dasarkan atas data / informasi yang tersedia yang
paling dapat di andalkan( data yang dapat di buktikan / di
telusuri kebenarannya), sehingga catatan dan laporan tersebut
akan menjadi akurat dan berguna. Jika data / informasi yang
tersedia hanyalah atas pendapat yang tidak mendasar atau
hanya opini belaka, ini bukanlah yang di maksud
dengan prinsip keandalan, tapi prinsip obyektivitas.
Di dalam akuntansi, Prinsip keandalan muncul saat penilaian
harga dapat di lakukan oleh orang – orang yang profesional di
bidangnya secara independen dan objektif.
3. Prinsip Biaya
Dalam prinsip ini menyatakan bahwa harga yang di tetapkan
atas aktiva atau kewajiban yang di peroleh harus di catat
sesuai harga aktualnya (nilai historis)pada saat terjadinya
transaksi, meskipun pembeli meyakinkan bahwa harga yang di
bayarkan itu dengan tawar – menawar.
4. Konsep Kesinambungan
Adanya konsep kesinambungan merupakan salah satu sebab
mengapa aktiva harus di catat menurut harga
perolehan (ukuran / nilai akuntansi yang lebih dapat diandalkan
untuk aktiva).Konsep kesinambungan menyatakan bahwa
suatu entitas akan terus melakukan usahanya untuk masa
yang tak dapat di duga / di ramalkan di masa depan atau bisa
di katakan umur yang tidak terbatas dengan cara menyusun
laporan keuangan secara periodik dan membandingkannya
sehingga diperoleh informasi tentang kemajuan atau
kemunduran usaha.
5. Konsep Satuan Moneter Stabil
Fungsi dari konsep ini adalah sebagai dasar untuk
mengabaikan adanya efek dari inflasi (Peningkatan dalam
harga) di dalam catatan akuntansi. Sehingga kita dapat
menguraikan atau menambahkan nilai – nilai rupiah tersebut
sehingga memiliki daya beli yang sama.
Konsep dan Prinsip Dasar Akuntansi
Diposkan pada: January 6, 2014 Oleh: Dina Pada
Kategori: Edukasi
Konsep akuntansi akan sangat dibutuhkan untuk mempelajari
bagaimana pengolahan data keuangan dalam sebuah
organisasi atau perusahaan. Prinsip akuntansi juga diperlukan
untuk menunjang pemahaman mengenai konsep dan dasar
akuntansi. Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang
kegiatannya terdiri atas pengumpulan dan pengolahan data
keuangan suatu unit organisasi dan pengkomunikasian
hasilnya kepada pihak yang berkepentingan untuk mengambil
keputusan ekonomik.
Ilmu akuntansi sebenarnya dipelajari untuk membentuk suatu
laporan keuangan yang baik dan mudah dimengerti serta
akurat. Dalam konsep yang lebih besar konsep akuntansi ini
akan bermanfaat untuk perusahaan seperti manajer untuk
mengambil keputusan, pemegang saham, atau pemilik
perusahaan.
Prinsip Akuntansi
Untuk memudahkan dalam pemahaman suatu konsep dasar
akuntansi yang baik maka disusunlah prinsip akuntansi yang
menjadi patokan dalam mempelajari ilmu ini. Prinsip akuntansi
adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
akuntansi secara keseluruhan baik itu metode, prosedur, serta
ketentuan yang mengandung teori atau pun secara praktis.
Penggunaan prinsip akuntansi sangat penting agar terdapat
keseragaman dalam hal, cara, metode, prosedur tertentu
untuk menghasilkan informasi yang relevan dan mudah
dipahami oleh semua orang.
Prinsipprinsip akuntansi tersebut antara lain:
1. Prinsip Harga Perolehan
Prinsip harga perolehan merupakan prinsip akuntansi yang
menekankan pada aspek utang, aktiva, modal, dan
penghasilan serta biaya dibukukan sebagai harga perolehan
yang disepakati oleh pihak pihak yang bertransaksi.
2. Prinsip Realisasi Penghasilan
Prinsip akuntansi realisasi penghasilan merupakan prinsip yang
mempelajari pengukuran, pengertian, dan pengakuan terhadap
penghasilan. Penghasilan dalam akuntansi adalah penurunan
hutang dan kenaikan pendapatan dari penjualan atau jasa
selama periode tertentu. Metode yang digunakan berkaitan
dengan pengakuan penghasilan. Pertama, pada saat penjualan
barang dan jasa. Kedua, sebelum penjualan (sudah ada
kontrak/perjanjian tertentu dengan pihak lain yang sudah ada
kepastian mengenai jumlah dan harganya). Ketiga, pengakuan
penghasilan pada saat penerimaan kas (untuk transaksi yang
beresiko terjadinya piutang yang tidak tertagih).
3. Prinsip Objektif
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan
yang dihasilkan harus berdasarkan pada data akuntansi yang
didukung oleh bukti transaksi yang bersifat real dan objektif.
4. Prinsip Pengungkapan Penuh (Disclosure)
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan
yang disusun hendaknya dapat menghasilkan dan memberikan
semua informasi, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif
yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan bagi
pihak pihak yang berkepentingan.
5. Prinsip Konsistensi
Prinsip ini menghendaki laporan keuangan harus mempunyai
daya banding. Daya banding akan ditentukan oleh konsistensi
penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik
akuntansi yang sama dengan yang diterapkan tahun
sebelumnya.
Akuntansi merupakan salah satu jurusan kuliah favorit di
Indonesia, jadi mempelajari prinsip akuntansi akan memberi
nilai tambah bagi anda yang ingin mendalami dan kuliah di
jurusan ini. Selain prinsip tersebut, kita juga harus memahami
konsep dasar akuntansi yang wajib kita jadikan sebagai dasar
dalam mempelajari akuntansi.
Konsep Dasar Akuntansi
Konsep akuntansi adalah berbagai konsep yang telah dijadikan
rujukan dan dijadikan sebagai standarisasi dalam
menyampaikan sebuah konsep keuangan yang rapi dan mudah
dipahami.
1. Konsep Entitas
Konsep akuntansi yang paling penting adalah konsep entitas,
konsep entitas bertujuan agar transaksi perusahaan tidak boleh
digabung dengan transaksi pribadi atau transaksi lainnya.
Contoh konsep entitas ini adalah pendapatan suatu
perusahaan tidak boleh digabung dengan pendapat pribadi
atau pendapatan anak usahanya.
2. Konsep Beban Historis
Konsep akuntansi ini lebih populer dikenal sebagai historical
cost principle. Pada konsep ini penilaian detil keuangan
didasarkan pada beban yang telah terjadi dan tercatat dalam
sistem pencatatan keuangan tersebut.
3. Periode Akuntansi
Diperlukan konsep periode ini adalah untuk mengetahui atau
gambaran yang tepat mengenai kinerja perusahaan yang
diperoleh saat perusahaan tersebut mencairkan hartanya
menjadi kas. Alasan pertama adalah agar para pihak yang
mengambil keputusan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan
dan melihat kondisi serta kebijakan yang akan diambil.
Alasan kedua untuk menerapkan konsep periode akuntansi ini
adalah untuk kepentingan perencanaan perusahaan. Setiap
periode diperlukan laporan keuangan yang tepat dan benar
serta pencatatan transaksi yang detil untuk perencanaan
budget, atau strategi kedepannya.
4. Konsep Kesinambungan
Konsep kesinambungan dalam ilmu akuntansi menyatakan
bahwa suatu entitas akan terus melakukan usahanya untuk
masa yang tak dapat diramalkan di masa yang akan datang.
Untuk itu diperlukan laporan keuangan secara periodik untuk
mengukur tingkat keuangan dan kemajuan usaha tersebut.
5. Konsep Satuan Moneter Stabil
Konsep ini bertujuan sebagai dasar untuk mengabaikan
adanya efek dari inflasi di dalam laporan akuntansi. Sehingga
kita dapat menambahkan atau melihat lebih detil nilai rupiah
tersebut sehingga memiliki daya beli yang sama.