Tugas ppt metode penelitian docx

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana sistem pengajuan kredit yang diterapkan oleh PT. Bank BPR Ramaganda
Bogor?
Apakah sistem informasi pengajuan kredit yang diterapkan telah berjalan efektif sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan?
1.3 Maksud Dan Tujuan
Maksud Penyusunan Karya Ilmiah ini untuk mendeskripsikan prosedur pengajuan
kredit dan sistem informasi pemberian kredit pada PT. BPR Ramaganda Bogor dan untuk
menganalisis sistem informasi pengajuan kredit pada PT BPR Ramaganda Bogor.
Tujuan Penyusunan Karya Ilmiah ini adalah untuk memenuhi nilai dalam mata kuliah
Metode Penelitian di Bina Saran Informatika Bogor.

1.4 Ruang Lingkup
Lingkup penelitian ini memfokuskan pada sistem informasi pengajuan kredit yang
meliputi syarat-syarat kredit, prosedur pengajuan kredit, analisa kredit di PT. Bank BPR
Ramaganda Bogor.
1.5 Metodelogi Penelitian
Sebagai

bahan referensi dan bahan untuk penulisan karya ilmiah ini, penulis


menggunakam Metode Pengembangan Perangkat Lunak dan Teknik Pengumpulan Data
dengan penjelasan sebagai berikut:
1.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak

1

Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini menggunakan model
water fall menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:28) yang terbagi menjadi empat tahapan,
yaitu:
a.

Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Penulis melihat kebutuhan untuk memberikan informasi kepada debitur yang disediakan
dengan sistem modern untuk mempermudah para debitur mendapatkan informasi
tentang disetujui atau tidaknya pengajuan kredit. Aplikasi ini diharapkan oleh penulis
dapat mempermudah akses informasi pengajuan kredit, karena debitur tidak harus
datang ke bank atau menunggu konfirmasi pihak bank tetapi dapat langsung melihat
melalui akses online yang akan dibangun pada aplikasi ini.


b.

Desain Perangkat Lunak
Pada bagian desain program aplikasi perancangan sistem informasi pengajuan kredit ini,
penulis akan membuat sebuah program aplikasi dengan spesifikasi sistem berupa
pengolahan data informasi debitur dan prosedur serta informasi promo perusahaan,
sehingga dalam pembuatan program aplikasi tersebut penulis membuat web dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa
pemrograman yang bekerja dalam sebuah webserver. Perangkat lunak yang digunakan
adalah Adobe Dreamweaver CS5, XAMPP (Exentensible Messaging and Presence
Protokol), dan untuk desain gambarnya menggunakan Adobe Photoshop CS 5.

c.

Pembuatan Kode Program
Pada saat pembuatan kode program bekerja mengikuti dokumen desain yang telah dibuat
sebelumnya dan menterjemahkannya ke dalam bahasa pemprograman. Pada proses coding
dilakukan testing untuk menguji kesalahan-kesalahan fungsi dari sistem.


d.

Pengujian

2

Proses pengujian dimulai dari kebenaran logika dan struktur data. Testing diarahkan
untuk menemukan kesalahan dan memastikan bahwa input yang dimasukkan akan
menghasilkan output yang diharapkan.
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian
program atau unit program. Dalam pengujian ini menggunakan pengujian black box
testing.
2. Pengumpulan data penelitian
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek
penelitian yang meliputi : Observasi, wawancara, analisis dan implementasi.
a. Pengamatan Langsung (Observasion)
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung
terhadap kegiatan yang diteliti. Dengan cara pengamatan, data yang langsung mengenai
perilaku dari obyek dapat segera dicatat dan tidak menggantung data dari ingatan
seseorang, jadi data yang diperlukan untuk penulisan karya ilmiah ini pun menjadi lebih

tepat dan akurat.
b. Wawancara (Interview)
Dalam hal informasi atau keterangan diperoleh dengan cara tatap muka secara
langsung dengan Bpk. Sadikin .SE selaku kepala bagian kredit di BPR Ramaganda Bogor
dan bercakap-cakap antara penanya atau pewawancara dengan penjawab atau responden
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan topik penulis ini.

c.

Implementasi
Metode ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan atau

mendokumenkan segala bentuk informasi yang berkaitan erat dengan obyek penelitian
dan masalah yang akan dibahas.

3

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem

Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola
yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2002:5). Sebuah
sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk
mencapai serangkaian tujuan (Krismiaji, 2002: 1).
2.2 Sistem Informasi
Pengertian Informasi Menurut Para Ahli - Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk
pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan
pengetahuan) Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para
pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya. Informasi tersebut
merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun
cara – cara tertentu.
2.3 Kredit
Menurut Tjoekam (1999:1), kata kredit berasal dari bahasa Latin yaitu credere yang
berarti percaya atau to believe atau to trust. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor
10 Tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.
2.4 Tujuan Kredit

Pemberian kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tersebut tidak
akan terlepas dari misi bank. Adapun tujuan utama pemberian kredit menurut (Kasmir,
2004) adalah

untuk mencari keuntungan,

membantu

usaha

nasabah, membantu

pemerintah.
2.5 Unsur-unsur Kredit
Adapun unsur–unsur kredit menurut (Kasmir, 2004) adalah :

4

Kepercayaan yaitu suatu keyakinan bagi kreditur bahwa kredit yang diberikan (baik
berupa uang, jasa atau barang) akan benar–benar diterimanya kembali dimasa yang akan

datang sesuai jangka waktu kredit.
Kesepakatan, kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing–
masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing–masing.
Jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran kredit yang sudah
disepakati kedua belah pihak.
Resiko, akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan
memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu kredit.
Balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian suatu kredit. Balas jasa
kita kenal dengan nama bunga.

2.6 Prinsip Pemberian Kredit
Ada beberapa prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu dengan analisis
5 C dan 7P. Penjelasan analisis 5C (Kasmir, 2004) adalah sebagai berikut:
Character menganalisis watak dari peminjam sangat penting untuk diperhatikan.
Capacity menganalisis faktor kemampuan untuk mengetahui kesungguhan nasabah
melunasi hutangnya.
Capital menganalisis modal untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memikul
beban pembiayaan yang dibutuhkan
dan kemampuan dalam menanggung beban resiko yang mungkin dialami perusahaan.
Collateral menganalisis jaminan untuk diteliti keabsahan dan kesempurnaannya, sehingga

jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat
mungkin.
Condition menganalisis kondisi ekonomi, sosial dan politik yang ada sekarang dan
prediksi untuk dimasa yang akan datang. Penilaian kredit dengan menggunakan 7P
(Kasmir, 2004) adalah
sebagai berikut:
5

Personality yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah laku sehari–hari
maupun kepribadian masa lalu.
Party yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan–
golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.
Purpose yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk jenis kredit
yang diinginkan nasabah.
Prospect yaitu menilai usaha nasabah di masa akan datang menguntungkan atau tidak
atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.
Payment yaitu ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil
atau sumber dana untuk pengembalian kredit.
Profitability yaitu menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
Protection yaitu bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan mendapatkan jaminan

perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar-benar aman.

2.7 Pengertian Prosedur Kredit
Kata prosedur keredit terdiri dari 2 (dua) kata yaitu prosedur dan kredit menurut
Mulyadi (2001) “ Prosedur suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara
seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan serangkaian tindakan atas transaksi
yang dilakukan beberapa orang secara berulang-ulang juga dilakukan secara seragam
dengan tahapan-tahapan yang saling berhubungan.
2.9 Pihak-pihak yang telibat dalam kredit
1. Kreditur
Kreditur (pemberi kredit) dalam perjanjian kredit adalah bank atau lembaga
pembiayaan selain bank,sedangkan dalam perjanjian pinjam-meminjam, pemberi
pinjaman bisa saja individu biasa.
2. Debitur
Debitur (Penerima Kredit) adalah pihak yang dapat bertindak sebagai subyek hukum,
baik individu(person) atau badan hukum(recht person).
2.10 Web Server


6

Menurut Junaidi (2011:13) “Web Server merupakan software yang berfungsi untuk
menerima permintaan dari browser, permintaan data tersebut kemudian diolah dan
dikirim kembali ke browser dalam bentuk dokumen HTML”.
Sedangkan menurut Herlina (2007:10) “Web Server adalah sebuah komputer yang
menyediakan layanan untuk internet.Server disebut juga dengan host, ada juga yang
menyebutnya webhosting yaitu tempat halaman web diletakan”.
2.11 Website
1. Pengertian Website
Menurut Madcoms (2011:1) “website adalah sebutan bagi sekelompok halaman web
(web page), dan umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name)
atau sub domain dalam Word Wide Web (WWW) di internet”.
Istilah Website (situs web) menyatakan lokasi nama domain web. Contoh, toko buku
online Amazon memiliki situs web: www.amazon.com, sedangkan situs web republika
online adalah www.republika.co.id.
Informasi yang terdapat pada web disebut halaman web (web page). Untuk mengakses
sebuah halaman web dari browser, pemakai perlu menyebutkan URL (Uniform Resource
Locator). URL tersusun atas tiga bagian:
a. Format transfer,

b. Nama host, dan
c. Path berisi dokumen.
2. Hal yang Penting dalam Website
Menurut Hakim (2009:19) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang web
designer dalam mendesain web yaitu:
a. Ukuran Byte
b. Ukuran pixel
c. Resolusi monitor
d. Standart XHTML dan CSS
e. Layout menggunakan CSS
f. Warna dan Tipografi
g. Pemeliharaan Website
2.12 Pengertian Internet
7

Menurut Prasojo dan Riyanto(2010:178) mengemukakan bahwa:
Internet merupakan kependekan dari inteconnected networking atau international
networking, yaitu kumpulan yang sangat luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang
saling berhubungan dengan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia.
Internet merupakan gabungan dari beberapa network dengan tata cara yang universal.
Sedangkan internet merupakan pemanfaatan internet dalam LAN untuk menghubungkan
orang-orang dalam satu perusahaan atau organisasi tanpa berhubungan dengan dunia luar.

BAB III
TINJAUAN UMUM
3.1 Sejarah Perusahaan
Sejarah lembaga perkreditan rakyat dimulai pada masa kolonial Belanda pada abad
ke-19 dengan dibentuknya Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tani, dan Bank Dagang
Desa, dengan tujuan membantu para petani, pegawai, dan buruh untuk melepaskan diri
dari jerat pelepas uang (rentenir) yang memberikan kredit dengan bunga tinggi.
Pasca kemerdekaan Indonesia, didirikan beberapa jenis lembaga keuangan kecil dan
lembaga keuangan di pedesaan seperti Bank Pasar, Bank Karya Produksi Desa (BKPD),
dan mulai awal 1970an, Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP) oleh Pemerintah
Daerah.
Pada tahun 1988, Pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober 1988 (PAKTO
1988) melalui Keputusan Presiden RI No.38 yang menjadi momentum awal pendirian
BPR-BPR baru. Kebijakan tersebut memberikan kejelasan mengenai keberadaan dan
kegiatan usaha “Bank Perkreditan Rakyat” atau BPR. Dengan dikeluarkannya Undang8

Undang No.7 tentang Perbankan tahun 1992 (UU No.7/1992 tentang Perbankan), BPR
diberikan landasan hukum yang jelas sebagai salah satu jenis bank selain Bank Umum.
Sesuai UU No.7/1992 tentang Perbankan, Lembaga Keuangan Bukan Bank yang telah
memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan dapat menyesuaikan kegiatan usahanya
sebagai bank. Selain itu, dinyatakan juga bahwa lembaga-lembaga keuangan kecil seperti
Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, LPN, LPD, BKD, BKK, KURK,
LPK, BKPD, dan lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu dapat
diberikan status sebagai BPR dengan memenuhi persyaratan dan tata cara yang ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah (PP).
PT BPR ( Bank Perkreditan Rakyat ) Rama Ganda adalah salah satu lembaga
keuangan yang mempunyai keinginan mewujudkan BPR yang maju, menignkatkan
kesejahteraan masyarakat, pemerataan usaha, dengan semangat ekonomi kerakyatan yang
berlandaskan kehati-hatian dalam usaha”. Berkedudukan di Jl. Raya Gunung Batu No. 53
Bogor Barat 16118 dan sudah berdiri sejak tanggal 04 juli 1994.

BPR Rama Ganda melayani berbagai macam produk, diantaranya :




Tabungan dengan suku bunga menarik dan hadiah tanpa diundi
Deposito berjangka dengan bunga maksimal LPS (lembaga penjamin Simpanan)
Kredit baik untuk modal kerja, jasa dan konsumtif.

3.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan
kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas
dan fungsi dibatasi dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
wewenang siapa melapor kepada siapa. Berikut struktur organisasi PT BPR Rama Ganda.

9

Gambar 1 : struktur organisasi.

10

BAB IV Hasil Dan Pembahasan
4.2 Bagan Alur Pengajuan Kredit di PT. Bank BPR Ramaganda
Debitur

Bank Pelaksana

Mulai

Pengajuan Kredit

Mengumpulkan
Data

Verifikasi Berkas
Pemohon

Verifikasi Kredit

t

Persetujuan
direksi

Konfirmasi Persetujuan
Kepada debitur

y informasi pencairan ke
notaris

Pengecekan kembali
berkas kredit

Wawancara
Debitur

Analisa Kredit

Pengisian form
tabungan dan setoran

Pengetikan oleh admin
11

Akad Kredit

Pecairan Kredit

Gambar 2 : Bagan alur pengajuan kredit

Selesai

4.2 Prosedur Pemberian Kredit
1. Calon Debitur datang langsung ke Bank BPR Ramaganda dengan menyerahkan
dokumen-dokumen persyaratan pengajuan kredit kepada Customer Service Bank.
Dokumen debitur berupa :


Fotocopy KTP



Fotocopy KK



BPKB Asli / Sertifikat Rumah Asli



Fotocopy Surat Keterangan Usaha



Slip gaji 3 bulan terakhir termasuk bulan pengajuan



Fotocopy Rekening Listrik



Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak



Fotocopy Surat Nikah

12

2. Customer Service melakukan pengecekan terhadap berkas yang diserahkan debitur
kemudian menjelaskan ketentuan bank seperti potongan-potongan kredit dan
peraturan bank lainnya kepada debitur.
Potongan kredit dibagi menjadi 4 kelompok :


Potongan Tabungan Dengan Bunga 3%



Potongan Asuransi Dengan Bunga



Potongan Notaris Dengan Bunga



Potongan Provisi Dengan Bunga

Kemudian customer service meregister debitur dan melakukan BI checking.
3. Setelah berkas terverifikasi oleh kepala bagian kredit, kepala bagian kredit kemudian
membagi tim survey / AO untuk melakukan survey dan wawancara terhadap debitur
seperti


Survey lokasi rumah



Survey lokasi usaha



Survey agunan



Dan dokumentasi lokasi debitur berupa foto

4. Data Hasil survey diberikan kembali ke kepala bagian kredit untuk di lakukan analisa
kredit dan usulan kredit.
5. Usulan kredit diberikan kepada Legal untuk di verifikasi ulang berkas-berkas debitur
berupa :


Form Permohonan Kredit



Kelengkapan Persyaratan Kredit



Keabsahan Data



Dan Analisa Kredit

Kemudian Bagian Legal mengkonfirmasi kepada notaris apabila di perlukan
Pengikatan Agunan.
6. Berkas yang sudah terverifikasi oleh legal dilanjutkan kebagian Komite Kredit untuk
dilakukannya persetujuan kredit yang dihadiri oleh Direksi , Kepala Bagian , AO.

13

7. Jika Pengajuan kredit

disetujui komite kredit maka CS menginformasikan hasil

keputusan kepada debitur dengan menggunakan jaringan telephone atau email,
berupa:


Plafon yang disetujui



Jangka waktu kredit



Hari Akad untuk pencairan kredit

1. 3 langkah Dalam Proses Akad Kredit Di BPR Ramaganda Bogor :
1. Sebelum Akad


Cutomer service menjelaskan ulang tentang hasil keputusan komite kredit
dan potongan-potongan kredit di BPR Ramaganda Bogor.



Kemudian Debitur mengisi form tabungan dan setoran tabungan.



Bagian Administrasi melakukan pengetikan SPK ( Surat Permohonan
Kredit )



SPK diberikan Kepada Bagian Legal Untuk Dilakukan Pengecekan



Kemudian

Legal menyerahkan SPK kepada direksi untuk di tanda

tangani.
2.

Saat Akad


Bagian legal menjelaskan kepada debitur tentang pasal-pasal didalam SPK



Yang bertandatangan adalah orang yang berhak (dibuktikan dengan KTP
dan KK yang asli )



Menyerahkan BPKB atau Sertifikat Hak Milik Rumah yang asli kepada
pihak Bank



Notaris hadir saat akad berlangsung untuk menjelaskan tentang pengikatan
agunan.

3. Pasca Akad


Debitur menunggu realisasi kredit dari teller

4.3 Analisa Dan Perancangan Sistem
14

Informasi tentang pengajuan kredit yang disetujui atau tidak sering kali belum begitu
dipahami oleh calon konsumen demikian pula dengan tata cara atau prosedur dalam
melakukan pengajuan kredit di PT BPR Ramaganda Bogor.
Dalam hal ini akan dijelaskan tentang tata cara atau informasi bagi nasabah kredit
yang disetujui maupun tidak disetujui karena sering kali Customer Service tidak sempat
untuk meninjau nasabah yang sedang diproses karena banyaknya aktivitas atau pekerjaan
Customer Service sehingga tidak sempat memberikan keputusan atau hasil proses kepada
nasabah tetap pada waktunya apa lagi jika terjadi suatu kendala yang tidak di harapkan
seperti gangguan jaringan dan semacamnya.
sehingga ada waktu yang terbuang untuk menunggu informasi keputusan disetujui
atau tidak pengajuan kredit, maka dari itu perlunya dibuatkan informasi yang
memberitahukan bahwa pengajuan nasabah tertentu telah disetujui atau tidak disetujui.

4.4 Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Kredit

Gambar 4 : Contex Diagram

15

Gambar 5 : Diagram 0

Gambar 6 : Diagram level 1 input

16

Gambar 7 : Diagram level 1 output

Gambar 8 : Diagram level 1 transaksi

17

Gambar 9 : Diagram level 1 Laporan

Gambar 10 : ERD ( Entity Relatioship Diagram )

18

Gambar 11 : Flowchart menu user

Gambar 12 : Flowchart menu admin

19

4.5 Interface Implementasi

Gambar 13 : halaman depan

Gambar 14 : halaman input promo

Gambar 15 : tampilan buku tamu
Gambar 16 : halaman informasi depan

Gambar 17 : informasi debitur
Gambar 18 : halaman input debitur

20

Gambar 19 : tampilan data debitur

Gambar 20 : halaman informasi prosedur pengajuan kredit

BAB V
21

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon debitur untuk pengajuan kredit pada PT.
Bank BPR Ramaganda Bogor diantaranya fotocopy KTP , fotocopy KK , fotocopy
surat keterangan usaha , fotocopy slip gaji 3 bulan terakhir termasuk bulan pengajuan,
fotocopy rekening listrik , fotocopy NPWP , fotocopy surat nikah dan BKPB atau
SHM asli kelengkapan atau persyaratan itu dapat di ketahui setelah debitur datang
langsung ke bank dan apa bila ada persyaratan yang kurang pengajuan kredit akan di
tunda sementara waktu.
2. Prosedur informasi pengajuan kredit pada PT. Bank BPR Ramaganda masih terbilang
kurang efektif dimana informasi yang diberikan ke pada debitur tentang persetujuan
pengajuan kredit masih berupa informasi via jaringan telephone dan email.
1.2 Saran
Dalam kesimpulan di atas penulis dapat memberi beberapa hal penting yang
mengharuskan pembuatan system informasi pengajuan kredit ini antara lain Dengan
dibuatnya website di PT. BPR Ramaganda Bogor memudahkan CS ( Customer Service)
dalam melaksanakan kerja dengan mudah dan cepat, karena membantu dalam hal
pemberian informasi kepada debitur serta memudahkan para debitur untuk melakukan
transaksi pengajuan kredit setelah adanya informasi syarat dan prosedur pengajuan kredit
pada website PT. BPR Ramaganda Bogor juga dapat meningkatkan pelayanan terhadap
debitur dengan memudahkan para debitur mendapatkan informasi tentang pengajuan
kredit nya.

22

23