Studi Penyediaan Nanokristal dari Tandan Kosong Sawit (TKS)

(1)

iii

STUDI PENYEDIAAN NANOKRISTAL SELULOSA DARI TANDAN KOSONG SAWIT (TKS)

SKRIPSI

FENNY AULIA 080802020

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2012


(2)

iv

STUDI PENYEDIAAN NANOKRISTAL SELULOSA DARI TANDAN KOSONG SAWIT (TKS)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

FENNY AULIA 080802020

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2012


(3)

v

Judul : Studi Penyediaan Nanokristal dari Tandan Kosong Sawit (TKS)

Kategori : SKRIPSI

Nama : Fenny Aulia

Nomor Induk Mahasiswa : 080802020 Program Studi : Sarjana (S1)

Departemen : Kimia

Fakultas : Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Disetujui di

Medan, November 2012

Komisi Pembimbing:

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Saharman Gea, Ph.D Dr. Marpongahtun, M.Sc

NIP.196811101999031001 NIP.1961111519880320002

Menyetujui

Departemen Kimia FMIPA USU Ketua,

Dr. Rumondang Bulan, MS NIP.195408301985032001


(4)

vi

PERNYATAAN

STUDI PENYEDIAAN NANOKRISTAL SELULOSA DARI TANDAN KOSONG SAWIT (TKS)

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan-ringkasan masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, November 2012

FENNY AULIA 080802020


(5)

vii

PENGHARGAAN

Bismillahirrohmaanirrohim..

Alhamdulillah, segala Puji dan Syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dalam hal ini penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada kedua orangtua tercinta, Alm. Budi Harto dan Ibunda Rabiatul Hadawiyah yang dengan doa, semangat dan dukungannya yang sangat besar serta selalu mendampingi penulis demi terselesaikannya skripsi ini. Dan juga terima kasih kepada abang dan adik saya tercinta, M. Zovi, S.Kom dan M. Rizky Zulkarnain yang telah memberikan semangat serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih kepada Ibu Dr. Marpongahtun, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Saharman Gea, Ph.D selaku Dosen pembimbing II, yang telah dengan sabar membantu, mengarahkan dan membimbing Penulis dalam mengerjakan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih kepada Ketua Departemen dan Sekretaris Departemen Kimia S-1, Ibu Dr. Rumondang Bulan Nst, MS dan Bapak Drs. Albert Pasaribu, M.Sc dan Ibu Dr. Rumondang Bulan Nst selaku dosen wali Penulis dan seluruh staf Dosen pengajar Departemen Kimia FMIPA USU yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

Terima kasih kepada yang spesial Erwandi Sembiring, sahabat-sahabat penulis Indah Amalia, Rudnin Habibah, Rinna Ayu Gustira, Emi Amalia, Rizqi Aisyah Amaturahim, Rizki Amalia Nasution, Siti Aminah Nasution, Elisa Putri, Soraya Masitha Lubis serta seluruh rekan-rekan stambuk 2008 atas bantuan dan motivasi yang diberikan dan atas kebersamaannya selama ini. Dan terima kepada seluruh stambuk yang tak bisa disebutkan satu persatu yang banyak membantu penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi. Dan juga terima kasih kepada kak Ayu, seluruh staff asisten kimia fisika dan polimer yang banyak membantu penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi. Dan juga terima kasih kepada semua pihak yang tak bisa disebutkan satu -persatu disini yang telah banyak membantu, mendoakan dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun dari semua pihak demi terciptanya kesempurnaan dari skripsi ini, dan semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kita dan memberikan kebahagian bagi kita semua. Amin.


(6)

viii

ABSTRAK

Isolasi dan karakterisasi nanokristal selulosa dari alfaselulosa yang berasal dari Tandan Kosong Sawit (TKS) telah dilakukan. Tandan Kosong Sawit (TKS) didelignifikasi dengan HNO33,5% dan NaNO2, diendapkan denganNaOH 17,5%, dan proses pemutihan dengan H2O2 10%. Nano kristal selulosa diperoleh melalui proses hidrolisis menggunakan H2SO4 45%. Struktur permukaan nanokristal selulosa dianalisa dengan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan hasilnya menunjukkan nano kristal selulosa yang dihasilkan berukuran 79 nm. Analisa degradasi termal dengan menggunakan Thermogravimetry Analysis (TGA) menunjukkan bahwa nanokristal selulosa mulai terdekomposisi pada suhu 160o C. Hal ini menunjukkan proses isolasi nanokristal selulosa dari α-Selulosa telah terjadi.


(7)

ix

STUDY THE PROVIDING OF NANOCRYSTAL CELLULOSE FROM EMPTY FRUIT BUNCHES PALM

ABSTRACT

Isolation and characterization cellulose nanocrystal of alpha cellulose from Palm Empty Fruit Bunch (EFB) have been performed. Oil Palm Empty Fruit Bunch (EFB) was delignificated with 3,5% HNO3 and NaNO2, precipitated with17.5% NaOH, bleaching process with 10% H2O2. Nanocrystal obtained through the hydrolysis of alpha cellulose using 45% H2SO4. Nanocrystal surface structures cellulose analyzed by Scanning Electron Microscopy (SEM) and the results show that the resulting cellulose Nanocrystal size 79 nm. Analysis of thermal degradation using Thermal Gravimetric Analysis (TGA) showed that cellulose Nanocrystal starting temperature of 160oC decomposes. It shows the process of cellulose Nanocrystal isolation of alpha cellulose has occurred.


(8)

x

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN iii

PERNYATAAN iv

PENGHARGAAN v

ABSTRAK vi

ABSTRACT vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR SINGKATAN xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Permasalahan 3

1.3. Pembatasan Masalah 3

1.4. Tujuan Penelitian 3

1.5. Manfaat Penelitian 3

1.6. Lokasi Penelitian 4

1.7. Metodologi Penelitian 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tandan Kosong Sawit (TKS) 5

2.2. Selulosa 6

2.2.1. Pengertian Selulosa 6

2.2.2.Sumber Selulosa 7

2.2.3. Jenis-jenis Selulosa 10

2.2.4.Sifat Kimia Selulosa 13

2.3. Nanokristal Selulosa 16

2.4. Ultrasonifikasi 17

2.5. Membran Dialisis 18

2.6. Scanning Electron Microscopy (SEM) 19

2.7. Thermogravimety Analysis (TGA) 20

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1.Alat-Alat Penelitian 22

3.2.Bahan-BahanPenelitian 22

3.3.Prosedur Penelitian 23

3.3.1. Pembuatan Larutan HNO3 3,5% 23

3.3.2. Pembuatan Larutan NaOH 2% 23

3.3.3. Pembuatan Larutan Na2SO3 2% 23

3.3.4.Pembuatan Larutan NaOCl 1,75% 23

3.3.5. Pembuatan Larutan H2O2 23

3.3.6. Pembuatan Larutan H2SO4 45% 24

3.3.2. Preparasi Serbuk Tandan Kosong Sawit (TKS) 24


(9)

xi

3.3.4. Isolasi nanokristal selulosa dari α-Selulosa 24 3.3.5. Analisa Permukaan dengan SEM ( Scanning Elecron Microscopy ) 25 3.3.6. AnalisaTermal dengan TGA ( Termogravimetric

Differential Thermal Analysis ) 25

3.4. Skema Pengambilan Data 26

3.4.1. Bagan Preparasi Serbuk Tandan Kosong Sawit (TKS) 26 3.4.2. Bagan Isolasi -selulosa dari Tandan Kosong Sawit (TKS) 27 3.4.3. Isolasi nanokristal selulosa dari α-Selulosa 28 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil 29

4.1.1. Isolasi-selulosa 29

4.1.2.Isolasi nanokristal selulosa dari α-Selulosa 30 4.2. Pembahasan 32 4.2.1. Analisa Permukaan dengan SEM (Scanning Electron Microscopy ) 32 4.2.2. Analisa Termal Nanokristal Selulosa dengan TGA

( Termogravimetric Differential Thermal Analysis ) 34 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 35

5.2. Saran 35

DAFTAR PUSTAKA 36

LAMPIRAN 39

i x


(10)

xii

DAFTAR TABEL

Halarman Tabel 1.1. Komposisi Kimia Tandan Kosong Sawit (TKS) 1


(11)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Selulosa 7

Gambar 2.2 SelulosaSelSatuan 12

Gambar 2.3 Model Struktur Kristal Selulosa 1(a) dan 1β (B) rantai

satu-triklinikdan Kristal monoklinikrantai 2 12

Gambar 2.4 Struktuk Kimia Hemiselulosa 15

Gambar 2.5 Struktur Kimia Lignin 15

Gambar 4.1 α-Selulosa 30

Gambar 4.2 Reaksi hidrolisis asam 31

Gambar 4.2.1 Struktur permukaan Nanokristal Selulosa 33

Gambar 4.2.2 Grafik Degradasi Termal Nanokristal Selulosa 35

Lampiran 1 Tandan Kosong Sawit (TKS) 41

Lampiran 2 Nanokristal Selulosa 42

Lampiran 3 TGA Nanokristal Selulosa 43


(12)

xiv

DAFTAR SINGKATAN

TKS = Tandan Kosong Sawit

CPO = Crude Palm Oil

SEM = Scanning Electron Microscopy

SII = Standar Industri Indonesia

Rpm = radian per meter

TGA = Thermogravimetric Analysis

TEM = Transmission Electron Microscopy

DTA = Differensial Thermal Analysis

DSC = Differensial Scanning Calorimetri


(13)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Tandan Kosong Sawit (TKS) 41

Lampiran 2. Nanokristal Selulosa 42

Lampiran 3. Termogram dari Nanokristal Selulosa 43

Lampiran 4. Membran Dialisis 44


(14)

xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) berasal dari Nigeria, Afrika Barat.Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Amerika Selatan yaitu Brasil karena lebih banyak ditemukan spesies kelapa sawit di hutan Brazil dibandingkan dengan Afrika.Pada kenyatannya tanaman kelapa sawit hidup subur di luar daerah asalnya, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Papua Nugini.Bahkan mampu memberikan hasil produksi per hektar yang lebih tinggi.Bagi Indonesia, tanaman kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangunan perkebunan nasional. Selain mampu menciptakan kesempatan kerja yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai sumber perolehan devisa Negara. Indonesia merupakan produsen utama minyak sawit (Fauzi,2003).

Limbah yang dihasilkan oleh tanaman kelapa sawit dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan, diantaranya sebagai pupuk organik dan sebagai arang aktif.Salah satu limbah padat industri kelapa sawit adalah tandan kosong sawit (TKS).Tempurung kelapa sawit termasuk juga limbah padat hasil pengolahan kelapa sawit.Limbah padat mempunyai cirri khas pada komposisinya. Komponen terbesar dalam limbah padat tersebut adalah selulosa, disamping komponen lain meskipun lebih kecil seperti abu, hemiselulosa, dan lignin, seperti dipaparkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Komposisi kimiawi Tandan Kosong Sawit

Komposisi Kadar (%)

Selulosa 40

Hemiselulosa 24

Lignin 21

Abu 15

TKS dapat digunakan sebagai pupuk organik yang memiliki unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. Tandan kosong sawit juga menghasilkan serat kuat yang dapat digunakan untuk berbagai hal, diantaranya serat berkaret sebagai bahan pengisi


(15)

xvii

jok mobil dan matras, polipot (pot kecil, papan ukuran kecil, dan bahan pengepak industri) (Fauzi,2003).

Menumpuknya limbah organik memerlukan penanganan agar tidak menimbuklkan pencemaran lingkungan seperti bau yang tidak sedap, yang menjadi sarang lalat, jalan pintas yang biasa digunakan adalah dengan membakarnya.Pembakaran limbah organik tersebut tidak memberikan manfaat malah memberikan polusi udara.Pengembalian bahan organik ke dalam tanah adalah hal yang mutlak dilakukan untuk mempertahankan lahan pertanian agar tetap produktif (Herawan,1999).

Selulosa merupakan biopolimer yang berlimpah di alam, yang bersifat sapat diperbaharui, mudah terurai, dan juga non toksik.Juga merupakan polimer karbohidrat

yang tersusun atas β-D Glukopiranosa dan terdiri dari tiga gugus hidroksi per anhidro glukosa menjadikan selulosa memiliki derajat fungsionalitas yang tinggi.Sebagai materi yang dapat diperbaharui, selulosa dan turunannya dapat dipelajari dengan baik.Bahan dasar selulosa telah digunakan lebih dari 150 tahun dalam berbagai macam aplikasi, seperti makanan, produksi kertas, biomaterial, dan dalam bidang kesehatan (Coffey et al, 1995).

Nanokristal sebagai bahan yang berperan dalam pembuatan obat – obatan yang selama ini diimpor di Indonesia sehingga harga obat relatif meningkat. Dengan adanya penelitian isolasi nano selulosa ini, dapat diketahui hasil selulosa yang didapat dari Tandan Kosong Sawit (TKS) dengan proses ligninfikasi, pemurnian alfa selulosa, serta hidrolisis dengan asam untuk mengendapkan nano selulosa. Setelah itu di karakterisasi dengan menggunakan Scanning Electronic Microscopy (SEM).Isolasi nano selulosa dari tandan kosong sawit di lakukan dengan pengendapan melalui hidrolisis asam dengan menggunakan asam sulfat pada suhu 45o C selama 30 menit (Bledzki, 1990).

1.2Perumusan Masalah

1. Bagaimana mengisolasi selulosa dari Tandan Kosong Sawit (TKS) 2. Bagaimana mengisolasi nanokristal selulosa dari α-Selulosa

3. Bagaimana karakterisasi nanokristal selulosa dari Tandan Kosong Sawit (TKS), meliputi sifat morfologi dengan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM), dan analisis termal dengan menggunakan Thermogravimetry Analysis (TGA)


(16)

xviii

1.3Pembatasan Masalah

Penelitian ini mengambil batasan – batasan sebagai berikut :

1. α-Selulosa yang digunakan diisolasi dari Tandan Kosong Sawit yang berasal dari limbah PTPN IV Kebun ADOLINA

2. Isolasi nanokristal selulosa dari α-Selulosa dilakukan melalui hidrolisis asam 3. Karakterisasi nanokristal selulosa yang diperoleh menggunakan Scanning Electron

Microscopy (SEM) dan Thermogravimetry Analysis (TGA)

1.4Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses isolasi α-Selulosa dari Tandan Kosong Sawit (TKS) 2. Untuk mengetahui proses isolasi nanokristal selulosa dari α-Selulosadan juga

karakterisasinya

1.5Manfaat Penelitian

1. Pemanfaatan limbah Tandan Kosong Sawit (TKS) sebagai bahan baku pembuatan selulosa diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah di dalam industri

2. Memberikan informasi tentang isolasi nanocrystal selulosa dari α-Selulosa yang diperoleh dari Tandan Kosong Sawit (TKS) sebagai salah satu bahan yang di gunakan dalam produksi obat – obatan

1.6. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Dasar FMIPA USU Medan, Kimia di Politeknik Negeri Lhoksumawe, dan Beacukai Jakarta.

1.7Metodologi Penelitian

Penelitian ini berupa eksperimen laboratorium.Ada beberapa tahap penelitian.Tahap pertama adalah penyiapan tandan kosong sawit yang kemudian diisolasi untuk


(17)

xix

Tahap kedua adalah isolasi nanokristal selulosa melalui hidrolisis asam dan dengan menggunakan sentrifugasi untuk menghilangkan amorf, sehingga diperoleh bentuk kristalnya.

Tahap ketiga adalah karakterisasi nanocrystal selulosa dengan menggunakan Sca nning Electron Microscopy (SEM) dan Thermogravimetry Analysis (TGA).

Variabel yang digunakan adalah : - Variabel tetap

Suhu (oC) Waktu (menit) - Variabel terikat

Analisa permukaan dengan SEM Analisa degradasi termal dengan TGA


(1)

DAFTAR SINGKATAN

TKS = Tandan Kosong Sawit

CPO = Crude Palm Oil

SEM = Scanning Electron Microscopy

SII = Standar Industri Indonesia

Rpm = radian per meter

TGA = Thermogravimetric Analysis TEM = Transmission Electron Microscopy DTA = Differensial Thermal Analysis DSC = Differensial Scanning Calorimetri


(2)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Tandan Kosong Sawit (TKS) 41

Lampiran 2. Nanokristal Selulosa 42

Lampiran 3. Termogram dari Nanokristal Selulosa 43


(3)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) berasal dari Nigeria, Afrika Barat.Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Amerika Selatan yaitu Brasil karena lebih banyak ditemukan spesies kelapa sawit di hutan Brazil dibandingkan dengan Afrika.Pada kenyatannya tanaman kelapa sawit hidup subur di luar daerah asalnya, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Papua Nugini.Bahkan mampu memberikan hasil produksi per hektar yang lebih tinggi.Bagi Indonesia, tanaman kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangunan perkebunan nasional. Selain mampu menciptakan kesempatan kerja yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai sumber perolehan devisa Negara. Indonesia merupakan produsen utama minyak sawit (Fauzi,2003).

Limbah yang dihasilkan oleh tanaman kelapa sawit dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan, diantaranya sebagai pupuk organik dan sebagai arang aktif.Salah satu limbah padat industri kelapa sawit adalah tandan kosong sawit (TKS).Tempurung kelapa sawit termasuk juga limbah padat hasil pengolahan kelapa sawit.Limbah padat mempunyai cirri khas pada komposisinya. Komponen terbesar dalam limbah padat tersebut adalah selulosa, disamping komponen lain meskipun lebih kecil seperti abu, hemiselulosa, dan lignin, seperti dipaparkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Komposisi kimiawi Tandan Kosong Sawit

Komposisi Kadar (%)

Selulosa 40

Hemiselulosa 24

Lignin 21

Abu 15

TKS dapat digunakan sebagai pupuk organik yang memiliki unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. Tandan kosong sawit juga menghasilkan serat kuat yang dapat digunakan untuk berbagai hal, diantaranya serat berkaret sebagai bahan pengisi


(4)

(Fauzi,2003).

Menumpuknya limbah organik memerlukan penanganan agar tidak menimbuklkan pencemaran lingkungan seperti bau yang tidak sedap, yang menjadi sarang lalat, jalan pintas yang biasa digunakan adalah dengan membakarnya.Pembakaran limbah organik tersebut tidak memberikan manfaat malah memberikan polusi udara.Pengembalian bahan organik ke dalam tanah adalah hal yang mutlak dilakukan untuk mempertahankan lahan pertanian agar tetap produktif (Herawan,1999).

Selulosa merupakan biopolimer yang berlimpah di alam, yang bersifat sapat diperbaharui, mudah terurai, dan juga non toksik.Juga merupakan polimer karbohidrat yang tersusun atas β-D Glukopiranosa dan terdiri dari tiga gugus hidroksi per anhidro glukosa menjadikan selulosa memiliki derajat fungsionalitas yang tinggi.Sebagai materi yang dapat diperbaharui, selulosa dan turunannya dapat dipelajari dengan baik.Bahan dasar selulosa telah digunakan lebih dari 150 tahun dalam berbagai macam aplikasi, seperti makanan, produksi kertas, biomaterial, dan dalam bidang kesehatan (Coffey et al, 1995).

Nanokristal sebagai bahan yang berperan dalam pembuatan obat – obatan yang selama ini diimpor di Indonesia sehingga harga obat relatif meningkat. Dengan adanya penelitian isolasi nano selulosa ini, dapat diketahui hasil selulosa yang didapat dari Tandan Kosong Sawit (TKS) dengan proses ligninfikasi, pemurnian alfa selulosa, serta hidrolisis dengan asam untuk mengendapkan nano selulosa. Setelah itu di karakterisasi dengan menggunakan Scanning Electronic Microscopy (SEM).Isolasi nano selulosa dari tandan kosong sawit di lakukan dengan pengendapan melalui hidrolisis asam dengan menggunakan asam sulfat pada suhu 45o C selama 30 menit (Bledzki, 1990).

1.2Perumusan Masalah

1. Bagaimana mengisolasi selulosa dari Tandan Kosong Sawit (TKS) 2. Bagaimana mengisolasi nanokristal selulosa dari α-Selulosa

3. Bagaimana karakterisasi nanokristal selulosa dari Tandan Kosong Sawit (TKS), meliputi sifat morfologi dengan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM), dan analisis termal dengan menggunakan Thermogravimetry Analysis (TGA)


(5)

1.3Pembatasan Masalah

Penelitian ini mengambil batasan – batasan sebagai berikut :

1. α-Selulosa yang digunakan diisolasi dari Tandan Kosong Sawit yang berasal dari limbah PTPN IV Kebun ADOLINA

2. Isolasi nanokristal selulosa dari α-Selulosa dilakukan melalui hidrolisis asam 3. Karakterisasi nanokristal selulosa yang diperoleh menggunakan Scanning Electron

Microscopy (SEM) dan Thermogravimetry Analysis (TGA)

1.4Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses isolasi α-Selulosa dari Tandan Kosong Sawit (TKS) 2. Untuk mengetahui proses isolasi nanokristal selulosa dari α-Selulosadan juga

karakterisasinya

1.5Manfaat Penelitian

1. Pemanfaatan limbah Tandan Kosong Sawit (TKS) sebagai bahan baku pembuatan selulosa diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah di dalam industri

2. Memberikan informasi tentang isolasi nanocrystal selulosa dari α-Selulosa yang diperoleh dari Tandan Kosong Sawit (TKS) sebagai salah satu bahan yang di gunakan dalam produksi obat – obatan

1.6. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Dasar FMIPA USU Medan, Kimia di Politeknik Negeri Lhoksumawe, dan Beacukai Jakarta.

1.7Metodologi Penelitian

Penelitian ini berupa eksperimen laboratorium.Ada beberapa tahap penelitian.Tahap pertama adalah penyiapan tandan kosong sawit yang kemudian diisolasi untuk mendapatkan α- Selulosa.


(6)

menggunakan sentrifugasi untuk menghilangkan amorf, sehingga diperoleh bentuk kristalnya.

Tahap ketiga adalah karakterisasi nanocrystal selulosa dengan menggunakan Sca nning Electron Microscopy (SEM) dan Thermogravimetry Analysis (TGA).

Variabel yang digunakan adalah : - Variabel tetap

Suhu (oC) Waktu (menit) - Variabel terikat

Analisa permukaan dengan SEM Analisa degradasi termal dengan TGA