Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Perkebunan III Medan

ix

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkembangnya dunia usaha yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi
baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun industri. Setiap
perusahaan yang didirikan masing-masing mempunyai maksud dan tujuan
tertentu. Pada umumnya tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk
mendapatkan

laba

atau

keuntungan

agar

dapat


mengembangkan

dan

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan sampai masa yang akan datang.
Tujuan tersebut akan tercapai tentunya apabila setiap tingkat operasional
perusahaan dilakukan secara teliti dan akurat.
Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, selalu berkaitan
erat dengan masalah keuangan. Untuk mengukur berhasil tidaknya usaha yang
dijalankan

perusahaan,

efek

tidaknya

dana

yang


diinvestasikan

bagi

perkembangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan.
Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan perusahaan
terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
laporan catatan atas laporan kas dan laporan keuangan. Namun yang utama
digunakan adalah laporan neraca dan laporan laba rugi.
Laporan neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi aktiva,
kewajiban, dan modal suatu perusahaaan pada periode tertentu. Laporan neraca
biasanya dibuat berdasarkan periode tertentu atau dapat pula dibuat sesuai

1 ix

2x

kebutuhan dari pemilik dan manajemen perusahaan. Laporan laba rugi

menunjukkan kondisi usaha guna mengetahui jumlah perolehan pendapatan dan
biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam
kondisi menguntungkan atau merugikan.
Bagi kreditur, Laporan keuangan berguna untuk penilaian pinjaman yang
diberikan kepada perusahaan apakah akan dipergunakan seefisien mungkin,
sehingga perusahaan mampu membayar setiap pinjaman yang telah jatuh tempo.
Kemudian dapat dipergunakan untuk melihat prospek keuntungan di masa yang
akan datang dan perkembangan perusahaan berikutnya. Bagi karyawan laporan
keuangan juga dapat digunakan sebagai pertimbangan apakah gaji yang
diterimanya adil atau tidak. Pemerintah berkepentingan terhadap laporan
keuangan perusahaan untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung
oleh perusahaan.
Rasio keuangan adalah relasi atau hubungan antara satu akun dengan akun yang
lain yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan
angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan
komponen

lain

dalam


satu

laporan

keuangan.

Kemudian

angka

yang

diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa
periode.
Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan. Dari kinerja yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai evaluasi hal-hal
yang perlu dilakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau
dipertahankan sesuai dengan target perusahaan. Atau kebijakan yang harus diambil


x

3 xi

oleh pemilik perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap orang-orang yang
duduk dalam manajemen ke depan. Dari hasil rasio keuangan ini juga akan terlihat
kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.
Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasiorasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio
keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil dari
rasio yang diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan
keputusan. Bentuk-bentuk rasio keuangan tersebut yaitu rasio likuiditas (liquidity
ratio), rasio solvabilitas (laverage ratio), rasio aktivitas (activity ratio), dan rasio
profitabilitas (profitability ratio).
Rasio likuiditas atau sering juga disebut sebagai rasio modal kerja merupakan
rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek. Fungsi lain rasio likuiditas adalah untuk menunjukkan atau mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, baik
kewajiban pada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun dalam
perusahaan (likuiditas perusahaan.
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh

mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya besarnya jumlah utang yang
digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan
menggunakan modal sendiri. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio ini digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik
jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan.
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan, persediaan, penagihan

xi

4 xii

piutang, dan lainnya). Rasio ini digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas sehari-hari. Dari hasil pengukuran dengan
rasio ini akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien atau sebaliknya dalam
mengelola asset yang dimiliki.
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan atau laba daalm suatu periode tertentu. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan
dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan investasi. Dikatakan

perusahaan rentabilitasnya baik apabila mampu memenuhi target laba yang telah
ditetapkan dengan menggunakan aktiva atau modal yang dimilikinya.

Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan
hubungan antara akun (pada aktiva mupun passiva) tertentu dengan akun (pada aktiva
maupun passiva) lainnya, dengan penyederhanaan ini perusahaan dapat menilai
secara cepat hubungan anatara akun-akun tadi dan dapat membandingkannya dengan
rasio lain sehingga memperoleh informasi keuangan dan memperoleh penilaian.
Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisa terhadap kondisi
keuangan perusahaan dan mengingat pentingnya laporan keuangan bagi perusahaan
dan banyak pihak, maka penulis merasa tertarik untuk merencanakan penelitian
dengan judul

“ANALISIS RASIO

KEUANGAN PT.

PERKEBUNAN

NUSANTARA III MEDAN”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat suatu
masalah pokok yaitu bagaimana kondisi keuangan PT. Perkebunan Nusantara III
Medan yang ditinjau dari sudut likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas

xii

5 xiii

untuk periode 2010 dan 2011.
C. Tujuan Penelitian

Mengetahui secara jelas bagaimana kondisi keuangan PT. Perkebunan
Nusantara III Medan yang ditinjau dari sudut likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan
profitabilitas untuk periode 2010 dan 2011.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi

perusahaan,


dipergunakan

sebagai

bahan

masukan

dalam

pengambilan keputusan dan sebagai bahan pertimbangan dalam
memutuskan kebijaksanaan yang diambil di masa yang akan datang,
sehingga diharapkan perusahaan akan terus mengalami perkembangan
yang lebih baik.
2. Bagi penulis, untuk menambah dan memperluas wawasan mengenai rasio
keuangan dalam praktek yang sebenarnya, dengan menerapkan teoriteori yang diperoleh selama dalam perkuliahan.
3. Bagi pembaca, digunakan sebagai bahan acuan dan memperluas wawasan
mengenai rasio keuangan terutama yang terkait dengan penelitian.


xiii