ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INITIAL RETURN PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) PERIODE 2008 – 2015

(1)

12 2.1.1 Pasar Modal

Pasar modal umumnya adalah tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Pada dasarnya, pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain, dan sebagai sarana bagi kegiatan investasi (Sunariyah, 2011:5). Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan-kegiatan jual beli dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya (Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2012). Pasar modal berperan dalam menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat.

Selain memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia, pasar modal juga menjalankan dua fungsi yaitu sebagai sarana pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor) dan menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan (Martalena dan Maya Malinda, 2011:3). Berikut pengertian tentang pasar modal yang dikemukakan oleh para ahli:

Pengertian pasar modal menurut Martalena dan Malinda (2011:2) menyatakan bahwa:

“Pasar modal merupakan pasar untuk berbagi instumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrument derivative maupun instrument lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misal pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi, dengan demikian pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan lainnya.”


(2)

Adapun pengertian pasar modal menurut Fahmi (2015:48) menyatakan bahwa:

“Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan.”

Menurut UU No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan menyatakan bahwa:

“Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek. Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”

Menurut UU No, 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal menyatakan bahwa:

“Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek. Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek.”

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasar modal merupakan mekanisme transaksi jual beli instrument pasar modal jangka panjang antara penjual dan pembeli baik itu individu,korporasi maupun pemerintahan. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara. Selain sebagai sarana untuk berinvestasi, pasar modal juga merupakan sumber dana bagi perusahaan. Sekaligus berperan dalam menjalankan kedua fungsinya yitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan

2.1.1.1 Manfaat Pasar Modal

Menurut (Hadi, 2013:14) sebagai wadah yang terorganisir berdasarkan Undang-undang untuk mempertemukan antara investor sebagai pihak yang surplus dana untuk berinvestasi dalam instrument keuangan jangka panjang. Beberapa manfaat dari keberadaan pasar modal adalah sebagai berikut:


(3)

1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal

2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi

3. Menyediakan indikator utama (leading indicator) bagi tren ekonomi Negara

4. Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan hingga lapisan masyarakat menengah

5. Memungkinkan penyearan kepemilikan, keterbukaan, dan profesionalisme serta pencipraan iklim berusaha yang sehat 6. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik

7. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek

8. Menjadi alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan risiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi

9. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses control sosial

10.Mendorong pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan dan pemanfaatan manajemen professional

2.1.1.2 Fungsi Pasar Modal

Menurut (Hadi, 2013:16) pasar modal juga memberikan fungsi besar bagi pihak-pihal yang ingin memperoleh keuntungan dalam investasi. Fungsi pasar modal tersebut antara lain:

1. Bagi perusahaan

Pasar modal memberikan ruang dan peluang bagi perusahaan untuk memperoleh sumber dana yang relative memiliki resiko investasi (cost of capital) rendah dibandingkan sumber dana jangka pendek dari pasar uang. 2. Bagi investor


(4)

Alternativ investasi bagi pemodal, terutama pada instrument yang memberikan likuiditas tinggi. Pasar modal memberikan ruang investasi dan profesi lain memanfaatkan untuk memperoleh return cukup tinggi.

3. Bagi perekonomian Nasional

Dalam daya dukung perekonomian nasional, pasar modal memiliki peran penting dalam rangka meningkatkan dan mendorong pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Hal tersebut ditujukan dengan fungsi pasar modal yang memberikan sarana bertemunya antara lender dengan borrower.

2.1.1.3 Faktor-faktor Pasar Modal

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal (Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2012), sebagai berikut:

1. Supply sekuritas 2. Demand sekuritas

3. Kondisi politik dan ekonomi 4. Masalah hokum dan peraturan

5. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi, dan berbagai lembaga yang memungkinkan transaksi secara efisien.

2.1.2 Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering) Transaksi penawaran umum penjualan saham pertama kalinya terjadi dipasar perdana (primary market). Menurut Rosyati dan Arifin (2002:49) mendefinisikan penawaran umum perdana adalah sebagai berikut:

“Kegiatan yang dilakukan dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana disebut IPO (Initial Public Offering).


(5)

Selanjutnya saham dapat diperjualbelikan di Bursa Efek, yang disebut pasar sekunder (secondary market)”

Menurut Martalena dan Maya Malinda (2011) mendefinisikan penawaran umum perdana adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar modal dan Peraturan Pelaksanaannya.

Undang-undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal mendefinisikan penawaran umum sebagai kegiatan penawaran yang dilakukan emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang telah diatur dalam Undang Undang tersebut dan peraturan pelaksanaannya. Initial Public Offering (IPO) atau disebut go public merupakan kegiatan penawaran saham atau efek lainnya (Obligasi, right, warrant) yang dilakukan oleh emiten (perusahaan yang akan go public) untuk mennjual saham atau efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh Undang Undang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya. Selain kegiatan penawaran efek kepada pemodal oleh penjamin emisi (underwriter) pada periode pasar perdana, juga mencakuo kegiatan penjatahan saham, yaitu pengalokasian efek pesanan para pemodal sesuai dengan jumlah efek yang tersedia dan pencatatan efek saat efek mulai diperdagangkan dibursa.

2.1.2.1 Manfaat Penawaran Umum Perdana (IPO)

Pada dasarnya perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana akan mendapatkan manfaat yang positif. Menurut Darmaji dan Hendy (2001:43) manfaat Initial Public Offering adalah:

1. Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus


(6)

2. Biaya go public relatif murah 3. Proses relatif mudah

4. Pembagian deviden berdasarkan keuntungan

5. Penyertaan masyarakat biasanya tidak masuk dalam manajemen

6. Perusahaan dituntut lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu perusahaan untuk meningkatkan profesionalisme 7. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut

serta memiliki

8. Saham perusahaan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial

9. Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat (go public merupakan media promosi) secara gratis

10.Memberikan kesempatan kepada koperasi dan karyawan perusahaan untuk membeli saham.

2.1.2.2 Tahap Melakukan IPO

Perusahaan yang akan melakukan penawaran umum, perlu mempersiapkan persiapan internal dan dokumen-dokumen sesuai dengan persyaratan untuk melakukan penawaran umum serta syarat yang telah ditetapkan oleh OJK. Kegiatan yang dilakukan dalam proses penawaran umum yang diakses dalam (https://gopublic.idx.co.id/) sebagai berikut:

1. Penunjukan Underwriter dan Persiapan Dokumen 2. Penyampaian Permohonan Pencatatan Saham ke Bursa

Efek Indonesia

3. Penyampaian Pernyataan Pendaftaran ke OJK 4. Penawaran Umum Saham kepada Publik

5. Pencatatan dan Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia


(7)

Pengertian underpricing Bachtiar (2012)

Underpricing adalah kenaikan harga saham perdana di pasar sekunder dengan harga saham perdana di saham perdana, kenaikan harga ini merupakan keuntungan bagi investor yang membeli saha tersebut dipasar perdana karena mendapat keuntungan ketika saham tersebut dijual di pasar sekunder, keuntungan tersebut dikenal dengan istilah pengembalian awal (initial return).”

2.1.3 Underpricing

Underpricing merupakan salah satu fenomena yang sering ditemui ketika perusahaan akan melakukan IPO (Initial Public Offering). Saham yang nanti nya akan ditawarkan dipasar sekunder sebelumnya akan ditawarkan di pasar perdana. Harga saham yang ditawarkan pada saat IPO ditentukan oleh emiten dengan underwriter. Banyak para ahli mengemukakan tentang underpricing, berikut pengertian yang dipaparkan:

Menurut Manurung (2013) mengemukakan pengertian underpricing sebagai berikut:

“bila harga Initial Public Offering (IPO) saham lebih rendah dari harga penutupan saham pada hari pertama diperdagangkan.”

Adapun menurut Purwanto dkk (2015) menyatakan bahwa:

“Underpricing adalah suatu keadaan dimana harga saham pada saat penawaran perdana lebih rendah dibandingkan ketika diperdagangkan di pasar sekunder”.

2.1.4 Initial Return

Initial return adalah keuntungan yang didapat pemegang saham karena perbedaan harga saham yang dibeli di pasar perdana


(8)

dengan harga jual saham yang bersangkutan dipasar sekunder Retowati (2013).

Besarnya underpricing diukur dengan initial return yakni selisih harga saham atau keuntungan yang didapat pemegang saham karena perbedaan harga saham yang dibeli di pasar perdana dengan harga jual saham yang bersangkutan di pasar sekunder hari pertama. Secara sistematis initial return dapat dirumuskan sebagai berikut (Triani, 2006) :

Keterangan: IR: Retun awal

Pt0: harga penawaran perdana

Pt1: harga penutupan pada tahun pertama dipasar sekunder Menurut Sugeng Wahyudi (2008), terdapat faktor-faktor yang terkait dengan initial return yaitu umur perusahaan, proporsi utang, rasio keuntungan, proporsi saham yang dijual, reputasi penjamin emisi (underwriter), sentimen pasar, dan kekuatan intervensi (forced offering).

2.1.5 Rasio Keuangan

Rasio keuangan menurut Hery (2016:18) yaitu suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.

2.1.5.1 Penggunaan Analisis Rasio Keuangan

Hery (2016:20) menyatakan analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Kegunaan analisis rasio keuangan dibagi menjadi tiga kelompok, sebagai berikut:


(9)

a) Manajer perusahaan, menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan meningkatkan kinerja operasi serta keuangan perusahaan,

b) Analisis kredit, termasuk pertugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang menganalisis rasio-rasio untuk mengidentifikasi kemampuan debitor dalam membayar utang-utangnya,

c) Analisis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan perusahaan.

2.1.5.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan

Menurut Hery (2016:23) analisis rasio dapat dikelompokkan ke dalam 5 macam kategori, yaitu: 1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo.

2. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan, atau untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

3. Rasio Solvabilitas

Rasio Sovabilitas yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya.


(10)

Rasio profitabilitas yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

5. Rasio Penilaian atau Rasio Ukuran Pasar

Rasio ukuran pasar yaitu rasio yang digunakan untuk mengestimasi nilai instrinsik perusahaan (nilai saham).

2.1.6 Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dijadikan sebagai proxy tingkat ketidakpastian saham. Perusahaan yang berskala besar cenderung lebih dikenal masyarakat sehingga informasi mengenai prospek perusahaan berskala besar lebih mudah diperoleh investor daripada perusahaan berskala kecil. Ardiansyah (2004) mengemukakan tingkat ketidakpastian yang akan dihadapi oleh calon investor mengenai masa depan perusahaan emiten dapat diperkecil apabila informasi yang diperolehnya banyak. Dengan rendahnya ukuran perusahaan yang berskala kecil maka kemungkinan return yang diterima investor akan semakin rendah karena terdapat ketidakpastian yang terjadi di masa akan datang sehingga dapat dikatakan ukuran perusahaan mempengaruhi Initial Return. Diduga semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin rendah Initial Return. Variabel ukuran perusahaan diukur dengan menghitung log natural total aset tahun terakhir sebelum perusahaan tersebut listing (Suyatmin, 2006).

Keterangan


(11)

Ln Total Aset: Log Natural Total Aset

2.1.7 Return on Asset (ROA)

Return on asset (ROA) menurut Hery (2016:26) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (retun) atas penggunaan aset perusahaan dalam menciptakan laba bersih. Profitabilitas perusahaan yang tinggi menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba di masa yang akan datang dan laba merupakan informasi yang penting bagi investor sebagai pertimbangan untuk menanamkan modalnya.

Dalam memperhitungkan pengaruh ROA dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan pengaruh ROA sebagai perhitungan terhadap salah satu faktor yang mempengaruhi Initial Return perusahaan yang melakukan IPO di BEI periode 2008-2013.

2.1.8 Reputasi Underwriter

Menurut Fahmi (2015) underwriter adalah penjamin emisis bagi setiap perusahaan yang akan menerbitkan sahamnya di pasar modal. Penentuan harga saham pada saat IPO ditentukan oleh emiten dengan underwriter. Sedangkan menurut pasal No. 17 UU no. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal menyatakan bahwa:


(12)

“Underwriter adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum perdana bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang terjual.”

Dalam IPO, underwriter bertanggungjawab terhadap terjualnya seluruh saham yang dikeluarkan oleh emiten. Dalam praktiknya, underwriter akan membantu suatu sindikasi penjamin yang terdiri dari beberapa underwriter dengan porsi penjaminan yang berbeda-beda. Underwriter mengambil keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual dari saham yang disebut spread.

Menurut Fahmi (2015) disebutkan bahwa ada 2 tipe penjamin, yaitu:

1. Agen Best Effort, berarti penjamin emisi hanya sebatas pada saham yang terjual saja

2. Full Commitment, berarti penjamin emisis menjamin penjualan seluruh saham yang ditawarkan. Bila ada yang tidak terjual, maka penjamin emisi yang membelinya. Tipe penjaminan emisi yang biasa diberikan oleh underwriter yaitu tipe penjaminan Agen best efforts dan full commitment. Underwriter yang belum bereputasi biasanya cenderung menghindari resiko tidak terjualnya saham, sedangkan underwriter bereputasi tinggi berani menetapkan harga saham yang tinggi sebagai konsekuensi dari kualitas penjaminannya (Ari Sudrajat, 2015). Berdasarkan hal tersebut maka dengan menggunakan underwriter berkualitas baik dapat menurunkan tingkat resiko perusahaan sehingga dapat mengurangi Initial Return bagi investor. Pengukuran untuk menilai reputasi underwriter ini ditentukan berdasarkan top 10 most active brokerage house quarterly IDX berdasarkan total frekuensi perdagangan yang dilihat dalam link tersebut


(13)

(http://www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/statistik.aspx) . pengukuran dilakukan dengan memberikan nilai 1 untuk underwriter yang masuk top 10 sedangkan nilai 0 diberikan untuk underwriter non top 10. Skala pengukuran ini juga pernah diteliti oleh Ari Sudrajat (2015).

2.1.9 Financial leverage

Financial leverage pada penelitian ini menggunakan Debt to Equity Ratio, menurut Hery (2016) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal. Semakin tinggi debt to equity ratio maka berarti semakin kecil jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang. Semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan, semakin tinggi pula tingkat risiko yang dihadapi perusahaan yang berarti semakin tinggi tingkat leverage perusahaan semakin tinggi pula faktor ketidakpastian akan perusahaan sehingga berpengaruh negatif terhadap Initial Return.

2.1.10 Earning per Share (EPS)

Menurut Hery (2016:27) Earning Per Share adalah rasio yang menunjukkan hasil perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan per lembar saham. Menurut Kasmir (2014) EPS disebut juga dengan rasio nilai buku, merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. EPS menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa atau laba bersih per lembar saham biasa.


(14)

Jadi laba per lembar saham menunjukan pendapatan yang diterima oleh setiap saham biasa. Dengan demikian, perusahaan melaporkan laba bersih per saham hanya untuk saham biasa. Informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan, dapat membantu investor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang baik.

Dalam memperhitungkan pengaruh EPS dalam penelitian ini. Peneliti akan menggunakan pengaruh EPS sebagai perhitungan terhadap salah satu faktor yang mempengaruhi Initial Return perusahaan yang melakukan IPO di BEI periode 2008-2013.

2.2 Kerangka Pemikiran

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah Initial Return. Sedangkan untuk variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi Initial Return (Ukuran perusahaan (SIZE), reputasi underwriter, Return On Aset (ROA), financial leverage, Earning per Share (EPS)).


(15)

Gambar 2.1

Kerangka pemikiran teoritis “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Initial Return setelah Initial Public Offering (IPO)

perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2008-2013”

 Pengaruh Faktor Ukuran Perusahaan terhadap Initial Return

Perusahaan besar biasanya memiliki aset besar, pendapatan besar, dan perputaran uang tinggi sehingga ukuran perusahaan sering digunakan sebagai proxy (Sutedja dan Violita, 2010). Namun, pada umumnya aset digunakan untuk menentukan besarnya ukuran suatu perusahaan karena aset dianggap lebih stabil. Perusahaan yang besar umumnya lebih dikenal oleh masyarakat karena informasi mengenai prospek perusahaan lebih mudah diperoleh. Informasi yang tersedia di pasar tersebut menjadi bahan analisis investor dalam menentukan keputusan investasi mereka dan sebagai kontrol untuk mengetahui kondisi perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin banyak informasi yang diperoleh

Initial Return (Y)

Earning Per Share (X5) Financial leverage

(X4) Return On Asset

(X3)

Reputasi Underwriter (X2)

Ukuran Perusahaan (X1)


(16)

sehingga tingkat ketidakpastian/ resiko yang akan dihadapi oleh calon investor di masa datang kecil (Juma’atin, 2006). Oleh karena itu perusahaan besar biasanya cenderung mengalami underpricing dan investor berkesempatan memperoleh Initial Return. Dengan demikian semakian besar ukuran perusahaan maka semakin besar Initial Return setelah IPO (Jogiyanto, 2007).

 Pengaruh Faktor Reputasi Underwriter terhadap Initial Return

Penjamin emisi efek adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. Penjamin emisi efek merupakan salah satu kunci keberhasilan IPO karena memainkan peran penting dalam menentukan harga saham, jumlah saham yang ditawarkan, dan membangun kepercayaan investor (Sutedja dan Violita, 2010). Perusahaan tentunya tidak menginginkan jika dalam pelaksanaan penawaran umum timbul keraguan, apakah efek yang dilepas ke para investor akan terjual habis atau tidak, bila setelah dilepas efek tersebut tidak terjual habis maka akan mengakibatkan kerugian, sebab biaya-biaya yang telah dikeluarkan tidak dapat ditarik kembali, juga akan menjatuhkan reputasi perusahaan, untuk itu penjamin emisi efek diperlukan dalam hal ini (Sitompul, 2004). Berdasarkan hal tersebut maka reputasi penjamin emisi yang baik dapat menurunkan tingkat resiko perusahaan sehingga dapat memberikan intial return bagi investor. Dengan demikian semakin baik reputasi penjamin emisi maka semakin besar initial return setelah IPO (Tandelilin, 2010).

 Pengaruh Faktor Return on Asset terhadap Initial Return

ROA merupakan salah saturasio profibalitas, yaitu rasio yang menunjukkan seberapa efektifnya kinerja perusahaan beroperasi sehingga menghasilkan keuntungan atau laba bagi peruusahaan. ROA merupakan rasio penting bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi efektivitas dan


(17)

efisiensi manajemen perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan (Sudana, 2009:26). Nilai ROA yang semakin tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba di masa yang akan datang dan laba merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas yang tinggi dari suatu perusahaan akan mengurangi ketidakpastian bagi investor sehingga akan menurunkan tingkat underpricing. Hal ini berarti kemungkinan investor untuk mendapatkan return awal semakin rendah. Ukuran profitabilitas perusahaan yang memberikan informasi kepada pihak luar mengenai efektivitas operasional perusahaan. Hal ini berarti kemungkinan investor untuk mendapatkan initial return semakin besar pula. Oleh karena itu investor akan cenderung manahan saham perusahaan dengan profitabilitas tinggi dalam jangka panjang dan bagi investor yang tidak bisa mendapatkan saham saat IPO akan mencoba mendapatkannya di pasar sekunder. Dengan demikian semakin besar profitabilitas (ROA) maka semakin besar initial return setelah IPO (Hery, 2016).

 Pengaruh Faktor Financial leverage terhadap Initial Return

Financial leverage menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dengan equity yang dimilikinya. Tingginya financial leverage menunjukkan risiko finansial atau risiko kegagalan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman akan semakin tinggi, dan sebaliknya (Juma’atin, 2006). Untuk mengurangi tingkat leverage perusahaan harus mencari sumber dana untuk membayar hutang, salah satu caranya dengan mengeluarkan saham melalui IPO. Oleh karena itu perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan menerapkan mekanisme underpricing agar investor tertarik menanamkan modalnya. Besarnya utang yang terdapat dalam struktur modal perusahaan sangat penting untuk memahami perimbangan antara resiko dan laba yang didapat (Sari, 2007). Semakin besar financial leverage mencerminkan resiko perusahaan yang relatif tinggi, akibatnya para investor cenderung


(18)

menghindari saham-saham yang memiliki nilai DER yang tinggi. Financial leverage yang tinggi akan meningkatkan ketidakpastian investor dan akan menurunkan tingkat return saham sehingga kemungkinan return yang akan diterima investor semakin kecil dimasa datang. Hal ini dikarenakan perusahaan akan berusaha memenuhi

kewajiban hutangnya dahulu sebelum

memberikan return pada investor. Dengan demikian semakin besar financial leverage maka semakin kecil initial return setelah IPO (Darsono, 2005).

 Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Initial Return

Earning Per Share (EPS) merupakan salah satu indikator rasio perusahaan yang penting. EPS merupakan jumlah rupiah yang investor peroleh atas setiap lembar saham yang kita miliki. Nilai EPS diperoleh dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham biasa yang beredar. EPS yang tinggi berarti perusahaan berkinerja baik, dan ini tentunya akan menarik minat para pemegang saham dan calon pemegang saham. Semakin tinggi nilai EPS hal ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin sehat dan akan menjadi faktor yang memotivasi para investor untuk menginvestasikan dananya keperusahaan (Darmadji dan Fakhrudin, 2012). Maka itu, informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dapat membantu investor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian semakin besar earning per share maka semakin besar initial return setelah IPO (Kasmir, 2014).

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Judul Sumb


(19)

Analisis pengaruh return on asset, earning per share, financial leverage, proceed terhadap initial return (Andhi Wijayanto) JDM Vol 1, No 1, 2010. ISSN 2337-5434

- Return on asset berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap initial return sebesar 3,2% - Earning per

share berpengaruh negative dan signifikan terhadap initial return 14,7% - Financial leverage berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap initial return sebesar 32,9% - Proceed berpengaruh negative dan Variabel Dependen: Initial Return Variabel Independen: Financial Leverage, Return On Asset, dan Earning Per Share Variabel Independen: proceed


(20)

signifikan terhadap initial return sebesar 33,6% Determinan Initial Return Saham Go Public Tahun 2006-2011. (Ary Sukma Lutfianto) Jurnal Ilmiah Manaj emen Volum e 1 No

1 Janua ri 2013 - Reputasi Underwriter berpengaruh signifikan terhadap Initial Return sebesar 0%. - Prosentase saham yang ditawarkan tidak berpengaruh signifikan terhadap Initial Return sebesar 8,8%. - Return on

Assets (ROA) berpengaruh

signifikan terhadap Initial Return sebesar 1,1%. - Earning per

Share (EPS)

Variabel Dependen: Initial Return Variabel Independen: Reputasi underwriter, ROA, dan EPS Variabel Independen: prosentase saham dan PER


(21)

tidak berpengaruh signifikan terhadap Initial Return sebesar 85,6%. - Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap Initial Return sebesar 4,2%. Pengaruh Return On Asset, Earning Per Share, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Prosentase Penawaran Saham Terhadap Initial Return Penawaran Umum Perdna Kalbis ocio Volum e 1, No.1, Agust us 2014, ISSN 2356-4385

- Return On Asset tidak berpengaruh signifikan negative terhadap initial return dengan hasil sebesar 87,1% - Earning per

share tidak berpengaruh signifikan negatif Variabel Dependen: Initial Return Variabel Independen: Reputasi underwriter, ROA, Ukuran Perusahaan dan EPS Variabel Independen: prosentase saham dan Umur perusahaan


(22)

(Basuki Toto Rahmanto, Suherman)

terhadap initial return dengan hasil

sebesar 17,5% - Ukuran

Perusahaan berpengaruh signifikan

negative terhadap initial return dengan hasil

sebesar 56,5%

- Umur

Perusahaan dengan hasil

sebesar 30,3% tidak berpengaruh

secara signifikan

terhadap Initial Return - Prosentase

Penawaran Saham tidak berpengaruh

secara signifikan


(23)

terhadap initial return sebesar 15,1% Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Initial Return 1 Hari, Return 1 Bulan, Dan

Pengaruh Terhadap Return 1 Tahun

Setelah IPO (Emilia, Lucky Sulaiman, dan Roy Journ al of Applie d Finan ce and Accou nting Vol. 1 No.1 Novem ber 2008: 116-140 - Reputasi underwriter secara positif tidak berpengaruh signifikan terhadap Initial Return 1 hari sebesar

78,3%. - Reputasi auditor secara positif tidak berpengaruh signifikan terhadap Initial Return 1 hari sebesar

60,1%. - Nilai penawaran saham secara negatif berpengaruh signifikan Variabel Dependen: Initial Return Variabel Independen: Reputasi underwriter dan EPS Variabel Independen: prosentase saham, nilai penawaran saham dan reputasi auditor


(24)

terhadap Initial Return 1 hari sebesar

0,2%. - Prosentase

penawaran saham secara

negatif tidak berpengaruh signifikan

terhadap Initial Return 1 hari sebesar

33,6%. - Earnings per

share terhadap harga IPO secara negatif

tidak berpengaruh

signifikan terhadap Initial Return 1 hari sebesar

54,2%. - Reputasi

underwriter secara negarif

tidak berpengaruh


(25)

signifikan terhadap

return 1 bulan sebesar

99,1%. - Reputasi

auditor secara negatif

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

return 1 bulan sebesar

88,9%. - Nilai

penawaran saham secara

negatif berpengaruh

signifika n terhadap

return 1 bulan sebesar

3,6%. - Prosentase

penawaran saham secara

negatif tidak berpengaruh signifikan


(26)

terhadap return 1 bulan sebesar

50,6%. - Earnings per

share terhadap harga IPO secara negatif

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

return 1 bulan sebesar

46,6%. - Initial Return 1 hari secara negatif

tidak berpengaruh

signifikan terhadap return satu tahun sebesar

18,3%. - Return 1

bulan secara positif berpengaruh


(27)

terhadap return satu tahun sebesar Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi initial return pada penawaran saham perdana

(I Gd Nandra, Ketut Yadnyana) E-Journ al Ekono mi dan Bisnis Univ Udaya na Vol. 4 No.23 Novem ber 2015: ISSN 2337-3067 - Ukuran Perusahaan secara positif berpengaruh signifikan terhadap Initial Return sebesar 4%. - Return on

asset secara positif berpengaruh signifikan terhadap Initial Return sebesar 24,1%. - Financial leverage berpengaruh signifikan terhadap Initial Return sebesar 4,2%. - Earning per

share tidak berpengaruh Variabel Dependen: Initial Return Variabel Independen: Ukuran Perusahaan, Return on asset, Financial Leverage, Reputasi underwriter dan EPS Variabel Independen: Umur perusahaan, sector industri dan reputasi auditor


(28)

signifikan terhadap Initial Return

sebesar 66,9%. - Umur

perusahaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap Initial Return

sebesar 23,5%. - Reputasi

underwriter tidak berpengaruh

signifikan terhadap return sebesar

59,6%. - Reputasi

auditor berpengaruh

signifikan terhadap return sebesar

2,5%. - Sektor


(29)

industri tidak berpengaruh signifika n terhadap return sebesar 72,7%. Pengaruh Variabel - Variabel Keuangan pada Initial Return Saham

di Pasar Perdana (Isye Siti Aisyah) Trikon omika Volum e 8, No.1, Juni 2009, ISSN 1411-514X - Financial leverage yang

berpengaruh signifikan terhadap Initial Return sebesar 0% - Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap initial return dengan hasil sebesae 5,3% - Rate of

Return on Total Assets dengan hasil sebesar 87,3%, Total Assets Turn Over dengan hasil sebesar Variabel Dependen: Initial Return Variabel Independen: Financial Leverage, Rate of Return on Asset dan EPS Variabel Independen: Current Ratio, dan TATO


(30)

17,4%, dan Earning per Share dengan

hasil sebesar 12,9% tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Initial Return Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Initial Return Setelah Initial Public Offering (IPO) (Like Stefi Gabriela) FINES TA Vol. 1, No. 2, (2013) 67-72 - Umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Initial Return 1 hari sebesar

14,1%. - Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Initial Return 1 hari sebesar

1,6%. - Nilai penawaran saham tidak Variabel Dependen: Initial Return Variabel Independen: Reputasi Underwriter dan Ukuran perusahaan Variabel Independen: umur perusahaan, nilai penawaran saham dan reputasi auditor


(31)

berpengaruh signifikan

terhadap Initial Return 1 hari sebesar

48,4%. - Reputasi

underwriter tidak berpengaruh

signifikan terhadap Initial Return 1 hari sebesar

89,1%. - Reputasi

Auditor berpengaruh

signifikan terhadap Initial Return 1 hari sebesar

0%. - Umur

perusahaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap Initial Return


(32)

sebesar 82,6%. - Ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap Initial Return

1 bulan sebesar 2,1%.

- Nilai penawaran saham tidak berpengaruh signifikan

terhadap Initial Return

1 bulan sebesar 9,7%. - Reputasi

underwriter tidak berpengaruh

signifikan terhadap Initial Return

1 bulan sebesar 26%. - Reputasi


(33)

berpengaruh signifikan

terhadap Initial Return

1 bulan sebesar 0%. - Initial

Return 1 hari berpengaruh signifikan terhadap return satu tahun sebesar 0%.

- Initial Return 1 bulan secara positif berpengaruh signifikan terhadap return satu tahun sebesar 0%

The Variability Of Ipo Initial

Returns

(Michelle

The Journal

Of Finance

• Vol. Lxv, No. 2 • April

- Reputasi underwriter - Umur

perusahaan berpengaruh

Variabel Dependen: Initial Return

Variabel Independen:

Variabel Independen: Price update,

Umur perusahaan,


(34)

Lowry, Micah S. Officer, And

G. William Schwert)

2010 signifikan

terhadap initial return

sebesar 23,2 - Nyse equal

berpengaruh signifikan

terhadap initial return

sebesar 30,18%

- NASDAQ

equals berpengaruh

signifikan terhadap initial return

sebesar 69,2%

- VC

equalstidak berpengaruh signifikan

terhadap initial return

sebesar 22,7% - Tech equals

tidak berpengaruh

reputasi underwriter

NYSE equal, NASDAQ Equals, VC equals, tech equals, Log

(share) equals


(35)

signifikan terhadap initial return

sebesar 1,88% - Log (shares)

equals berpengaruh signifikan terhadap initial return sebesar 3,24% The Relationship Between IPO Returns and Factors Influencing IPO Performance: Case of Istanbul Stock Exchange (M. Banu Durukan) Manager ial Finance, Vol 28 No 2 (2002) Turki

- Firm size berpengaruh signifikan terhadap initial return sebesar 48,3% - Age berpengaruh signifikan terhadap initial return sebesar 14,8% - Privatization program berpengaruh Variabel Dependen: Initial Return Variabel Independen: Firm size (Ukuran perusahaan), EPS Variabel Independen: Age, Privatization program, method of IPO, OP, Gross proceeds, investor purchasing, debt level


(36)

signifikan terhadap initial return

sebesar 3%

- OP

berpengaruh signifikan

terhadap initial return sebesar 1,2% - Gross

Proceeds berpengaruh

signifikan terhadap initial return sebesar 1,9% - Investor

purchasing tidak berpengaruh

signifikan terhadap initial return

sebesar 0,01% - Debt level

berpengaruh signifikan


(37)

initial return sebesar 1,1% - EPS tidak

berpengaruh signifikan terhadap initial return sebesar 0,04% - Method of

IPO tidak berpengaruh signifikan terhadap initial return sebesar 0,06% Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Initial Return Setelah Initial Public Offerings (IPO) Pada Perusahaan Publik Di Indonesia (Sri Hermuningsih) Jurnal Univer sitas Param adina Vol. 11 No. 3 Desem ber 2014 - DER berpengaruh negative terhadap Initial Return sebesar 48,9% - Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Initial Return Variabel Dependen: Initial Return Variabel Independen: DER, EPS dan Ukuran perusahaan Variabel Independen: umur perusahaan dan Current ratio


(38)

sebesar 4% - Umur perusahaan (AGE) berpengaruh signifikan terhadap initial return dengan hasil sebesar 0,1% - Current

Ratio (CR) dengan hasil

sebesar 13,51%, Earning Per Share (EPS) dengan hasil 116% tidak berpengaruh terhadap Initial Return The Factors Affecting On IPO Return in Thai Stock Market (Vichakorn Chiraphadhana Proceed ings of the Internat ional Confere nce on Comput er and Industri

- AGE tidak berpengaruh signifikan terhadap initial return sebesar 14,53% - Firm Size

Variabel Dependen: Initial Return Variabel Independen: Return On Asset Variabel Independen: Age, Firm size, PE ratio,

PE (3years), ROA (3years)


(39)

kul, Kennedy D Gunawardana)

al Manage

ment, ICIM, October , 2005, Bangko

k, Thailan

d

berpengaruh signifikan

terhadap initial return sebesar 12% - PE Ratio (3

years) berpengaruh

signifikan terhadap initial return

sebesar 0,06% - Debt Ratio

berpengaruh signifikan

terhadap initial return

sebesar 3,22%

- ROA

(3years) berpengaruh

signifikan terhadap initial return

sebesar 9% - PE Ratio

tidak berpengaruh


(40)

signifikan terhadap initial return sebesar 4,8% - ROA tidak

berpengaruh signifikan

terhadap initial return sebesar5,8%


(1)

signifikan terhadap initial return

sebesar 1,88%

- Log (shares) equals

berpengaruh signifikan

terhadap initial return

sebesar 3,24%

The Relationship Between IPO Returns and

Factors Influencing IPO

Performance: Case of Istanbul Stock

Exchange

(M. Banu Durukan)

Manager ial Finance,

Vol 28 No 2 (2002)

Turki

- Firm size

berpengaruh signifikan

terhadap initial return

sebesar 48,3%

- Age

berpengaruh signifikan

terhadap initial return

sebesar 14,8%

- Privatization program

berpengaruh

Variabel Dependen: Initial Return

Variabel Independen:

Firm size (Ukuran perusahaan),

EPS

Variabel Independen:

Age, Privatization

program, method of IPO, OP,

Gross proceeds,

investor purchasing,


(2)

signifikan terhadap initial return

sebesar 3%

- OP

berpengaruh signifikan

terhadap initial return sebesar 1,2%

- Gross Proceeds

berpengaruh signifikan

terhadap initial return sebesar 1,9%

- Investor purchasing

tidak berpengaruh

signifikan terhadap initial return

sebesar 0,01%

- Debt level

berpengaruh signifikan


(3)

initial return sebesar 1,1%

- EPS tidak

berpengaruh signifikan

terhadap initial return

sebesar 0,04%

- Method of IPO tidak

berpengaruh signifikan

terhadap initial return

sebesar 0,06% Pengaruh Rasio

Keuangan Terhadap Initial

Return Setelah Initial Public Offerings (IPO)

Pada Perusahaan

Publik Di Indonesia

(Sri Hermuningsih)

Jurnal Univer sitas Param adina Vol. 11 No.

3 Desem

ber 2014

- DER

berpengaruh negative terhadap Initial Return

sebesar 48,9%

- Ukuran

perusahaan

berpengaruh signifikan

terhadap Initial Return

Variabel Dependen: Initial Return

Variabel Independen:

DER, EPS dan Ukuran perusahaan

Variabel Independen:

umur perusahaan dan Current


(4)

sebesar 4%

- Umur

perusahaan (AGE)

berpengaruh signifikan terhadap initial return dengan hasil sebesar 0,1%

- Current Ratio (CR)

dengan hasil sebesar 13,51%, Earning Per Share (EPS)

dengan hasil 116% tidak berpengaruh

terhadap Initial Return The Factors

Affecting On IPO Return in Thai Stock

Market

(Vichakorn Chiraphadhana

Proceed ings of the Internat

ional Confere

nce on Comput er and Industri

- AGE tidak

berpengaruh signifikan

terhadap initial return

sebesar 14,53%

- Firm Size

Variabel Dependen: Initial Return

Variabel Independen:

Return On Asset

Variabel Independen:

Age, Firm size, PE ratio,

PE (3years), ROA (3years)


(5)

kul, Kennedy D Gunawardana)

al Manage

ment, ICIM, October , 2005, Bangko

k, Thailan

d

berpengaruh signifikan

terhadap initial return sebesar 12%

- PE Ratio (3 years)

berpengaruh signifikan

terhadap initial return

sebesar 0,06%

- Debt Ratio

berpengaruh signifikan

terhadap initial return

sebesar 3,22%

- ROA

(3years)

berpengaruh signifikan

terhadap initial return

sebesar 9%

- PE Ratio

tidak berpengaruh


(6)

signifikan terhadap initial return sebesar 4,8%

- ROA tidak

berpengaruh signifikan

terhadap initial return sebesar5,8%