7.1. Petunjuk Umum - DOCRPIJM 1b51135fa6 BAB VII07 Konsep Akhir Peningkatan Kap Klbg

PENINGKATAN KAPASITAS

BAB 7 KELEMBAGAAN 7.1. Petunjuk Umum Pergeseran paradigma dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan dari

  pola sentralisasi menjadi pola desentralisasi yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, membawa implikasi yang mendasar terhadap keberadaan, tugas, fungsi dan tanggung jawab lembaga serta aparatur pemerintah dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang didasarkan pada prinsip- prinsip good governance.

  Tujuan peningkatan kelembagaan daerah terkait langsung dengan pembangunan prasarana Kabupaten/kota bidang PU/Cipta Karya, yaitu agar investasi pembangunan dapat dioperasionalkan secara maksimal oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Dalam hal pembangunan kota, wilayah kegiatan pembangunan mencakup wilayah lebih dari satu wilayah Kabupaten/Kota, perlu dikaji kelembagaan secara lebih mendalam dan melibatkan peran pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Pusat sehingga dapat diwujudkan kerjasama antar Kabupaten/Kota dan fungsi koordinasi yang bersifat sinergi.

  Aspek kelembagaan dibahas pada masing-masing sektor pembangunan dengan memperhatikan fungsi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antar sektor pembangunan prasarana kota, sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi. Kelembagaan di Kabupaten/Kota perlu dioptimalisasi dan dikoordinasikan serta disinkrosnisasi uraian jabaran dari fungsi-fungsi sesuai dengan kedudukan dan tugas masing- masing unit organisasi/instansi dan perangkatnya, guna tercapai tujuan peningkatan

  Laporan Akhir kelembagaan yang mendukung kegiatan pembangunan prasarana kota termasuk didalamnya Bappeda, Dinas-dinas, PDAM dll.

7.2. Kondisi Kelembagaan 7.2.1. Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Bangka Barat

  Untuk mendukung peningkatan kapasitas kelembagaan daerah secara optimal, efektif dan efesien serta terjamin keterlanjutannya, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat membentuk Peraturan daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 2 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Bangka Barat yang membentuk 11 Dinas Daerah dan yang berkaitan dengan laporan ini Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya meliputi kajian sektoral seperti Pengembangan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Penyehatan Lingkungan Permukiman dan sektor Air Minum. Dengan melihat kondisi kelembagaan dan struktur koordinasi dalam setiap kelembagaan terkait diharapkan dalam penerapan dan pelaksanaan RPIJM di Kabupaten Bangka Barat dapat berjalan efektif dan efesien sebagai upaya peningkatan pembangunan bidang keciptakaryaan.

  Kondisi kelembagaan yang ada di Kabupaten Bangka Barat khususnya yang berkaitan dalam pelaksanaan dan penyusunan Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) adalah instansi-instansi sebagai berikut :

  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bangka Barat

  Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangka Barat Dinas Tata Kota dan Perumahan Kabupaten Bangka Barat

  Laporan Akhir

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

  Badan Perencanaan Pembangunan daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan daerah yang berfungsi dalam:

  1. Perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan pembangunan

  2. Pengorganisasi penyusunan perencanaan perencanaan pembangunan

  3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah

  4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Susunan organisasi Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) BAPPEDA Kabupaten Bangka Barat disajikan pada gambar.

  Laporan Akhir Laporan Akhir Halaman VII - 4

Gambar 7.1 Struktur Organisasi BAPPEDA Kabupaten Bangka Barat

  Sub. Bagian Umum Dan Kepegawaian Bidang Perencanaan Pemerintahan dan

  Sosbud Bidang Perencanaan Perekonomian

  Bidang Perencanaan Pengembangan Wilayah dan Infrastruktur Bidang Pengendalian dan Statistik Bidang Penelitian dan

  Pengembangan Subid Perencanaan Pemerintahan Subid Perencanaan

  Sosial dan Budaya Subid Perencanaan Pengembangan Dunia Usaha

  Subid Perencanaan Pengembangan Ekonomi Produksi Subid Perencanaan

  Ruang Dan Lingkungan Hidup Subid Perencanaan Pengembangan

  Infrastruktur Subid Pengendalian Subid

  Statistik Subid Litbang Ekonomi, Pemerintahan, Politik,

  Sssial dan Budaya Subid Litbang Tata Ruang dan Sarpras

  Kelompok Jabatan Fungsional Sekretariat

  Sub bagian Perencanaan Dan Evaluasi Sub Bagian Keuangan

  KEPALA

  Laporan Akhir 2.

   Badan Lingkungan Hidup

  Badan Lingkungan Hidup (BLH) mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang lingkungan hidup yang berfungsi dalam:

  a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengembangan teknologi dan pengendalian lingkungan, pengkajian dampak lingkungan, pengawasan dampak lingkungan, penanganan sengketa lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pengembangan teknologi dan pengendalian lingkungan, pengkajian dampak lingkungan, pengawasan dampak lingkungan, penangan sengketa lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan c. Pemberian dan pelaksanaan tugas di bidang pengembangan teknologi dan pengendalian lingkungan, pengkajian dampak lingkungan, pengawasan dampak lingkungan, penangan sengketa lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Susunan organisasi Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) BLH Kabupaten Bangka Barat disajikan pada Gambar 7.2.

  Laporan Akhir Halaman VII - 6

Gambar 7.2.

  

Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Barat

Sub. Bagian Keuangan

  Bidang Pengembangan Teknologi dan Pengendalian Lingkungan

  Bidang Pengkajian Dampak Lingkungan Bidang Pengawasan Dampak Lingkungan

  Bidang Penanganan Sengketa Lingkungan Dan Pemulihan Kualitas Lingkungan Subid Pengembangan

  Teknologi Lingungan Subid Pengendalian Lingkungan Subid Analisis Mengenai

  Dampak Lingkungan Subid Laboratorium Subid Pengawasan Pencemaran Lingkungan Subid Pengawasan Kerusakan Lingkungan

  Subbid Penanganan Sengketa Lingkungan Subid Pemulihan Kualitas

  Lingkungan Kelompok Jabatan Fungsional

  Sekretariat Sub bagian Perencanaan Dan Evaluasi

  Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

KEPALA Laporan Akhir 3.

   Dinas Tata Kota Dan Perumahan

  Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP) mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang tata kota dan perumahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan yang berfungsi dalam:

  a. Perumusan kebijakan teknis dibidang tata ruang, penataan dan pemanfaatan bangunan, teknologi dan jasa konstruksi, perumahan dan permukiman serta pemakaman;

  b. Penyelenggaraan urusan dan pelayanan umum dibidang tata ruang, penataan dan pemanfaatan bangunan, teknologi dan jasa konstruksi, perumahan dan permukiman serta pemakaman;

  c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang tata ruang, penataan dan pemanfaatan bangunan, teknologi dan jasa konstruksi, perumahan dan permukiman serta pemakaman; dan

  d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Susunan dan Badan Organisasi Dinas Tata Kota dan Permukiman Kabupaten Bangka Barat, ditetapkan tugas pokok, fungsi dan kewenangan Dinas Tata Kota dan Permukiman Kabupaten Bangka Barat adalah sebagai berikut :

  1 Tugas Dinas Tata Kota dan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah dibidang tata kota, penataan dan pengawasan bangunan serta perumahan.

  2 Fungsi Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Tata Kota dan Permukiman mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan usaha dan kegiatan perencanaan pengarahan serta pengendalian Rencana Kota, perencanaan penyelenggaraan pembangunan dan perbaikan perumahan dan permukiman.

  b. Penyusunan Rencana Teknis Tata Ruang Kota serta Rencana Penataan Kawasan/Lingkungan.

  Laporan Akhir

  c. Pelaksanaan usaha dan kegiatan survei, pengukuran, pemetaan untuk pendataan dan perencanaan kota.

  d. Pelayanan masyarakat dalam urusan pengukuran dan Rencana Kota serta Rencana Blok Plan.

  e. Pelaksanaan pembinaan dan pemberian ijin dibidang IMB, HO, ILH, Perumahan.

  f. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pengendalian dibidang penataan dan pengawasan bangunan.

  g. Pelaksanaan pembinaan umum dibidang penataan dan pengawasan bangunan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Walikota.

  h. Penyusunan rencana teknis dan penataan bangunan. i. Pelaksanaan pengendalian dan penyuluhan. j. Pengawasan, penertiban dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokoknya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh

  Walikota dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. k. Pembinaan terhadap cabang Dinas dan Unit pelaksanaan teknis Daerah. l. Pengelolaan urusan ketata usahaan Dinas. m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota.

  3 Kewenangan Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Dinas Tata Kota dan Permukiman mempunyai kewenangan antara lain sebagai berikut : a. Penetapan standar harga sewa tanah dan rumah dan syarat-syarat penghunian.

  b. Penyusunan rencana teknis tata ruang kota berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK).

  c. Penyusunan Rencana Induk Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Pemukiman beserta prasarana dan fasilitas lingkungan perumahan.

  d. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

  e. Pendataan dan monitoring perkembangan kota dan kawasan.

  Laporan Akhir

  f. Pendataan dan penelitian tanah dan bangunan yang dikelola Pemerintah Kota.

  g. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatam ruang untuk pemukiman dan kawasan untuk kota.

  h. Pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan prasarana dan fasilitas lingkungan perumahan. i. Pengaturan dan pengawasan terhadap pembangunan dan penempatan bangunan gedung. j. Pemasyarakatan standart dan penataan bangunan. k. Pelaksanaan konservasi kawasan budaya. l. Perijinan untuk mendirikan, mengubah ataupun membongkar bangunan-bangunan lain, selain yang dimaksud pada huruf “c” termasuk yang berada didalam, diatas maupun yang melintasi saluran kecil, HO, ILH, IPB dan perumahan. m. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pembangunan fisik kota n. Pelaksanaan pengosongan terhadap rumah-rumah dan bangunan yang dikelola oleh Pemerintah. o. Pelaksanaan pembinaan dibidang perintisan, perbaikan peremajaan dan pengembangan perumahan dan permukiman.

  4 Tujuan Program Kerja Penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan dalam rangka Otonomi Daerah dituntut adanya Institusi Pemerintah yang baik agar mampu mengakomodasi tuntutan aspirasi masyarakat, sehingga diperlukan kinerja Dinas yang mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat demikian juga untuk mengatasi permasalahan Dinas dan untuk efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber (Resources).

  Oleh karena itu dalam penyusunan program kerja Dinas Tata Kota dan Permukiman Kabupaten Bangka Barat sesuai tugas dan fungsinya mempunyai tujuan jangka panjang, tujuan jangka menengah dan tujuan jangka pendek yang merupakan acuan bagi penyusunan Renstra Dinas Tata Kota dan Permukiman Kabupaten Bangka Barat.

  Laporan Akhir

  

  

  Melaksanakan sosialisasi aturan-aturan yang berlaku 3) Program Lima Tahun Ketiga

  

  Mengembangkan perangkat lunak dan keras

  

  Melaksanakan sarana dan prasarana kegiatan pemetaan

  Melaksanakan peningkatan kwalitas SDM

  a. Program Jangka Pendek Program jangka pendek dimaksud sebagai pedoman perumusan program-program tahunan Dinas, sebagai berikut :

  

  2) Program Lima Tahun Kedua

   Menyusun RTRK  Menyusun RTBL  Melaksanakan updating peta wilayah

  b. Program Jangka Menengah Program jangka menegah dimaksudkan sebagai pedoman perumusan program-program lima tahunan Dinas, sebagai berikut : 1) Program Lima Tahun Pertama

  Pemda 9) Melaksanakan sertifikasi rumah susun 10) Melaksanakan peningkatan prasarana dan sarana Rusun 11) Melaksanakan perbaikan prasarana dan sarana lingkungan permukiman.

  4) Melaksanakan dokumentasi hasil ukur 5) Membuat brosur/leaflet tentang perijinan 6) Menyebarkan informasi melalui media massa 7) Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat 8) Melaksanakan inventarisasi asset rumah dan atau tanah milik

  1) Menyusun RTBL Kota Lama 2) Melaksanakan updating peta-peta 3) Melaksanakan pembuatan poligon-poligon untuk kerangka dasar peta.

  Melaksanakan pendataan, perencanaan dan pembangunan gedung milik Pemerintah.

  Laporan Akhir 

  Melaksanakan pendataan, perencanaan dan pembangunan sarana dan prasarana permukiman. 4) Program Lima Tahun Keempat

   Melaksanakan konservasi di Kota Lama  Melaksanakan konservasi bangunan kuno/bersejarah

  5) Program Lima Tahun Kelima

   Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap ijin-ijin IMB, HO, SIP.  Melaksanakan penertiban terhadap bangunan-bangunan, tempat usaha.

  c. Program Jangka Panjang Program jangka panjang sebagai pedoman perumusan program- program dua puluh lima tahunan Dinas.

  1) Membuat pedoman-pedoman tentang tata kota yang dinamis dan lengkap. 2) Melaksanakan pelayanan prima di segala bidang. 3) Melaksanakan pembangunan, perbaikan gedung pemerintah serta sarana dan prasarana lingkungan permukiman yang aman, tertib, asri dan sehat. 4) Melaksanakan konservasi kawasan dan bangunan khusus. 5) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian sesuai peraturan yang berlaku.

  Susunan organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) DTKP Kabupaten Bangka Barat disajikan pada gambar 7.3

  Prasarna

  Seksi Pemanfaatan Ruang Seksi Penataan Bangunan

  Lingkungan Seksi Pemeliharaan sarana

  Seksi Pengelolaan Permukiman Seksi Sarana Prasarana

  Seksi Pembanguan dan Pemeliharaan Makam Seksi Pengendalian Makam

  Seksi Pengendalian Jasa Konstruksi Seksi Pelayanan Pemakamnan

  Seksi Rekayasa teknologi Seksi Seksi Pelayanan Jasa Konstruksi

  Seksi Pemanfaatan Bangunan Seksi Pengawasan

  Seksi Perencanaan & Pengembangan Kawasan Seksi Pengukuran dan Pemetaan

  Laporan Akhir Halaman VII - 12

Gambar 7.3.

  KEPALA

  Evaluasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

  Sekretariat Sub Bagian Perencanaan Dan

  Bidang Pemakaman Kelompok Jabatan Fungsional

  Bangunan Bidang Teknologi & Jasa Konstruksi

  Bidang Tata Ruang Bidang Penataan Dan Pemanfaatan

  • UPTD Rumah Sewa - UPTD Pemakaman Wilayah I, II, III dan IV Bidang Perumahan Dan Permuikiman

  

Struktur Organisasi Dinas Tata Kota Dan Perumahan Kabupaten Bangka Barat

Sub. Bagian Keuangan

  7.3. Permasalahan

  Kelembagaan dalam struktur pemerintahan di kabupaten diarahkan untuk menilai kesiapan dari daerah jika program yang diusulkan dikucurkan oleh pusat. Hal ini untuk mengantisipasi agar program yang akan dilaksanakan jelas terkait lembaga yang menampung dan bertanggung jawab serta jelas lembaga yang akan mengoperasikan pasca program dilaksanakan. Sehingga tidak terjadi program yang tidak ada pertanggungjawaban serta program yang tidak jelas oerasionalnya Jika dilihat dari struktur organisasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Barat pada dasarnya telah memiliki struktur yang lengkap, serta sesuai dengan kesiapan program yang diusulkan. Selain itu juga terdapat lembaga yang dapat diposisikan untuk pengawasan dan perlindungan terkait pelaksnaan dan pasca pelaksnaan berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan.

  Kondisi kelembagaan formal di tingkat dinas secara umum telah berjalan dan tidak mengalami kendala yang berarti, artinya kelembagaan dapat dipertahankan dan diteruskan keberadaannya dalam mendukung pelaksanaan item pembangunan yang dilakukan. Sedangkan untuk lembaga non formal secara umum kurang dapat berkembang meskipun beberapa lembaga masih eksis/ada akan tetapi perkembangannya dapat dikatakan stagnan sisanya lambat laun akan mati bersama dengan program yang berjalan jika mengalami kendala (contoh diesel pengangkut air mati, dll).

  7.4. Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi

  Kedudukan, fungsi, tugas dalam pelaksanaan RPIJM Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 – 2018 adalah sebagai acuan/ pedoman dalam pelaksanaan program/ kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Dokumen RPIJM ini merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, dengan memperhatikan tugas, pokok dan fungsi dari masing-masing Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) .

  Laporan Akhir Dalam pelaksanaan RPIJM Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014

  • – 2018 ini melibatkan banyak instansi terkait, baik dari sisi perencanaan, keuangan, pengendalian program/ kegiatan dan pelaksanaan di lapangan. Hubungan Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang menangani di Kabupaten Bangka Barat disajikan pada Gambar berikut diusulkan

  Dinas Tata Kota

  Bidang

  Bidang Cipta

  BAPPEDA

  dan Perumahan

  PSDA

  Karya

  Bidang

  diserahkan/

  Bina Marga

  dikelola

  Bidang

  1. Dinas Kesehatan

  • Musyawarah/ Rembug Desa/ Penataan

  2. Dinas Pengelolaan Kecamatan/ Kota

  Sumber Daya Air dan Ruang

  • - Dokumen Perencanaan yang telah

  Energi Sumber Daya

disusun (RTRW, Master Plan, FS,

  Mineral

Amdal, UKL-UPL, DED, Larap)

  3. Dinas Tata Kota dan Perumahan

  4. Dinas Kelautan dan Perikanan

  5. Dinas Kebersihan dan Pertamanan

  6. Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame

  7. Dinas Kebakaran

  8. Dinas Pertanian

  9. Dinas Pengelolaan keuangan dan Aset daerah

  10. Badan Lingkungan Hidup

Gambar 7.4 Diagram Hubungan Antar Instansi dalam Pelaksanaan RPIJM

  

Kabupaten Bangka Barat

7.5.

   Rencana Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

  Masih terbatasnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur/ sumber daya manusia (SDM) yang menangani/ mengelola di Kabupaten Bangka Barat. Peningkatan pendidikan formal para aparatur melalui kursus singkat, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan sarana dan prasarana Keciptakaryaan masih sangat dibutuhkan

  Laporan Akhir dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) sehingga kualitas SDM semakin meningkat. Juga masih terbatasnya SDM, prasarana dan sarana kerja yang kondisi dalam jumlah yang terbatas serta pemanfaatan yang padat dan terbatasnya ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey, kendaraan operasional dan peralatan kantor menjadikan belum optimalnya kinerja kelembagaan.

  Pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) di Kabupaten Bangka Barat masih sangat dibutuhkan untuk mengikuti perkembangan waktu, informasi dan teknologi. Pengembangan teknologi dan informasi sangat cepat dan ini perlu kecepatan pula dalam menangkap dan meresponnya, sehingga diperlukan sekali peningkatan SDM personel kelembagaan yang terlibat pada di Kabupaten Bangka Barat.

  Oleh karena itu peningkatan kualitas serta dukungan dari Departemen Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity

  

building) di Kabupaten Bangka Barat diperlukan untuk pelaksanaan RPIJM

  agar dapat berjalan dengan efisisen dan efektif dan diharapkan dari peningkatan kapasitas SDM, dapat diimplementasikan dalam aktivitas kerja dan pelayanan ke masyarakat serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangka Barat dan masyarakat menjadi sejahtera.

  Laporan Akhir