Sigit PERAKITAN TEKNOLOGI DENGAN SWOT ANALYSIS Workshop Penyuluh di BBP2TP
PERAKITAN TEKNOLOGI
BERBASIS SWOT ANALYSIS
UNTUK PENYULUHAN PERTANIAN
Oleh: Sigit Sapto Wibowo
BOGOR, 2-6 April 2018
OUTLINE
- Pendahuluan • Tujuan • Keluaran • Menyusun Rekomendasi Teknologi dengan SWOT Analysis • Lembar penugasan
PENDAHULUAN
Tugas pertama penyuluh:1. Melakukan Identifikasi Potensi Wilayah (IPW),
2. Menyusun Programa Penyuluhan,
3. Menyusun RKTP Sebagai dasar menyusun rencana penyuluhan pertanian Salah satu teknik IPW dengan memanfaatkan Peta Agro Ekosistem Wilayah (AEZ) skala 1:250.000 dan 1:50.000
Peta AEZ dapat menjadi langkah awal melakukan
Analisa SWOT dalam mempersiapkan Programa Penyuluhan PertanianTujuan:
● Memahami Analisis Peta AEZ dari aspek
bio-fisik lahan, komoditas yang cocok untuk ditanam, dan Sistim Pertanian yang dapat dikembangkan.● Memahami Analisis SWOT untuk dasar Pengembangan Teknologi Pertanian di suatu kawasan yang akan digunakan pada kegiatan penyuluhan pertanian
● Menggabungkan Peta AEZ dan Analisa SWOT untuk menyusun kegiatan
Penyuluhan Pertanian di suatu kawasan
atau wilayahKeluaran:
● Peserta mampu memahami Analisis Peta
AEZ sebagai salah satu dasar menyusun Programa Penyuluhan Pertanian di wilayahnya.
● Peserta mampu menggunakan Analisis SWOT untuk dasar Pengembangan Teknologi Pertanian di suatu kawasan yang akan digunakan pada kegiatan penyuluhan pertanian.
● Peserta mampu menggabungkan analisa Peta AEZ dan Analisa SWOT untuk menyusun kegiatan Penyuluhan Pertanian di suatu kawasan.
Apa Peta AEZ – SWOT Analysis ?
Peta AEZ merupakan peta kesesuaian lahan
berdasarkan kondisi bio-fisik yang dihadapi (kemiringan,
rezim suhu, rezim kelembaban) untuk dasar klasifikasi
kelas kesesuaian lahan misal S1, S2, atau S3.
SWOT Analysis digunakan untuk analysis suatu
masalah penyuluhan pertanian berdasarkan empat
aspek yaitu Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan
Ancaman dari sisi pelaksanaan penyuluhan pertanianPeta AEZ 1:50.000 berisi info :
1. Luas lahan yg cocok untuk komoditas
2. Lokasi sebaran lahan
3. Komoditas yang cocok dikembangkan
4. Kendala dihadapi : luereng, dpl, suhu Analisa SWOT pada Programa Penyuluhan Pertanian fokus pada analisis mengenai:
1. Kekuatan yang dimiliki pelaku utama/usaha
2. Kelemahan yg dihadapi pelaku utama/usaha
3. Peluang untuk pengembangan potensi yg ada
4. Ancaman yang harus dihadapi
Informasi AEZ untuk Penyuluhan Pertanian Kela s Komodi tas Sistim Pertanian Kendala Luas (ha)
IVax1 Padi, sayurarn Sistim Pertanian Lahan Basah
1. Kemiringan < 8 %
2. Rejim Suhu Panas
3. Rejim Kelembaban Lembab 42.300 ha
IVax1 i Intensifi kasi Padi
Sistim Pertanian Lahan Basah
1. Kemiringan
2. Rexim Suhu
3. Kelembaban 15.250 ha
IVax2 Jagung Sistim Pertanian Lahan Kering
1. Kemiringan
2. Rexim Suhu
3. Kelembaban 35.000 ha Komoditas Padi atau Sayuran : Kekuatan pengembangannya? Kelemahan yang dihadapi? Pelang yang tersedia? Ancaman yang harus dihadapi?
SWOT Analysis
LANGKAH PENYUSUNAN ANALISA SWOT
1. PENGUMPULAN DATA TERKAIT KOMODITAS
(Padi atau Sayuran):
KEKUATAN pengembangannya terkait : Teknologi,
- Kondisi
Sosial-Ekonomi seperti Kondisi lingkungan Bio-Fisik,
Inovasitersedia di Balit, Fasilitas tersedia (jalan, pengairan
dll), SDM, Pasar, Keuangan dan lainnya.
KELEMAHAN yang dihadapi pelaku utama dan
- pelaku usaha termaduk para penyuluhnya seperti Kondisi Pasar, kualitas SDM tersedia, Kesiapan teknologi pendukung, Sistim Pertanian, Adat, dan lainnya.
PELUANG pemacu semangat seperti : Market
- demand, Teknologi tersedia, Harga produk, Semangat
Komponen Kekuatan
Lingkungan 1. Lahan bergambut tadah hujan tetapi sudah diolah intensif dg IP-200 seluas 200 ha
Fasilitas
2. Bantuan alsin lengkap : Hand tracktor, Rice transplanter, Combine Harvwster, RMU.
Kelembaga an
3. KUD penyedia saprodi berfungsi baik SDM
4. Petani transmigrasi dengan etos kerja tinggi Pasar
5. Dekat dengan pasar Malaysia 75 km Inovasi
6. Tersedia teknologi Jarwo Super untuk padi
Komponen Kelemahan
Pasar
1. Harga beras di Malaysia murah Rp.7.300/kg
Harga beras lokal Rp.10.000/kg SDM
2. Petani lokal lebih senang tanam “padi gunung” lahan sawah tidak digarap intensif. Inovasi
3. Masih mempertahankan teknik budidaya padi Sistim Tebang Bakar dg produktivitas rendah
Sistim
4. Sistim Pertanian masih subsisten atau Pertanian memenuhi kebutuhan sendiri berlum orientasi pasar Adat
5. Sistim pertanian lokal yang belum
Komponen Peluang
Sayuran
1. Harga sayuran daun tinggi 12.000/kg Potensial dikembangkan untuk diversifikasi usaha
SDM
2. Mekanisasi mengurangi tenaga kerja dan dapat didorong untuk pengembangan sayuran daun
Inovasi
3. Pemanfaatan abu janjang sawit untuk ameliorasi lahan sayur guna menekan biaya produksi
Pasar
4. Terbuka pasar sayuran daun untuk pasar lokal dan pasar ekspor Sumber teknologi
5. Teknologi pengelolaan lahan gambut berkembang pesat di Pontianak Utara berpeluang untuk tempat meagang
Komponen Hambatan
Modal
1. Kerjasama dengan Lembaga Keuangan terbatas lokal seperti Keling Kumang SDM
2. Petani belum terampil mengelola lahan gambut untuk tanaman sayuran Pasar
3. Petani belum terbiasa memasarkan hasil pertanian langsung ke konsumen Subsisten
4. Petani terbiasa berusaha tani dengan subsisten belum terbiasa menjual hasil pertanian
Tenaga
5. Tenaga kerja muda semakin langka kerja karena lebih banyak yang bekerja pada kelapa sawit di Malaysia.
KEKUATAN PELUANG
1. Lahan sudah intensif dg IP-200 luas 200 ha
1. Harga sayuran daun tinggi Rp.12.000/kg Potensial dikembangkan untuk diversifikasi
2. Alsin lengkap : tracktor, transplanter, RMU.
2. Mekanisasi mengurangi tenaga kerja dan dapat
3. KUD penyedia saprodi didorong untuk pengembangan sayuran daun
4. Petani transmigrasi dgn etos kerja tinggi
3. Pemanfaatan abu janjang sawit untuk ameliorasi
5. Dekat dengan pasar Malaysia 75 km lahan sayur guna menekan biaya
6. Tersedia teknologi Jarwo Super
4. Sayuran untuk pasar lokal dan pasar ekspor
7. KUR dengan bunga murah 9 %/tahun
5. Magang petani gambut di Kota Pontianak
8. Jalan dengan pengerasan dpt dilalui truk KELEMAHAN
HAMBATAN
1. Harga beras di Malaysia Rp.7.300/kg murah
1. Kerjasama dg Lembaga Keuangan lokal
2. Petani lokal seang tanam “padi gunung”
2. Petani belum terampil mengelola lahan gambut untuk tanaman sayuran
3. Petani pakai teknik Sistim Tebang Bakar
3. Petani belum terbiasa memasarkan hasil
4. Sistim Pertanian masih subsisten atau pertanian langsung ke konsumen memenuhi kebutuhan sendiri berlum orientasi pasar
4. Petani masih bersifat subsisten belum berorientasi pasar
5. Sistim pertanian belum modern yang intensif berorientasi pasar
5. Tenaga kerja muda semakin langka CONTOH : ANALISIS SWOT UNTUK PERAKITAN TEKNOLOGI
1. Petani padi sudah menerapkan Inovasi Teknologi Terkini “Jajar Legowo Super” dengan provitas 7-10 ton/ha pada lahan sub optimal berupa lahan kering bergambut.
2. Tersedia mekanisasi lengkap sehingga tenaga kerja perlu digeser ke usahatani lain diantaranya usahatani sayuran daun dengan tujuan ekspor ke Malaysia.
3. Petani belum terampil mengelola lahan gambut yang ada untuk budidaya tanaman sayuran daun berkualitas ekspor.
4. Perlu Diseminasi Teknologi Budidaya
Sayuran pada lahan gambut yang ramah
lingkungan dan berorientasi ekspor
5. Metoda diseminasi yang tepat adalah
PERAKITAN TEKNOLOGI
DARI HASIL ANALISIS SWOT DIPUTUSKAN BAHWA SALAH SATU
KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN
ADALAH : MENDISEMINASIKAN INOVASITEKNOLOGI BUDIDAYA SAYURAN PADA LAHAN GAMBUT DANGKAL
FORMAT PROGRAMA: (1)RUMUSAN
KEADAAN, (2)RUMUSAN TUJUAN, (3)RUMUSAN MASALAH; (4)RUMUSAN CARA MENCAPAI TUJUANISIAN MATRIK PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN
CONTOH : 1. RUMUSAN KEADAAN
Hasil Analisa Peta AEZ memperlihatkan adanya Zonasi
- IVax di Kab. Sanggau seluas 42.30 ha yang diantaranya terdapat di Desa Tunggal Bhakti. Lahan gambut ini cocok untuk tanaman sayuran daun seperti sawi bakso, sawi keriting, sawi ateng, kailan, daun seledri, bawang daun, sehingga potensial untuk memenuhi kebutuhan sayuran daun di Pasar Serikin, Malaysia. Pengembangan tanaman sayuran daun pada lahan
- gambut ini ditunjang oleh adanya pabrik pengolahan kelapa sawit berbahan bahan bakar limbah kelapa sawit. Prosesing ini menghasilkan limbah berupa abu bakar yang dapat menjadi amelioran pengganti kapur untuk memperbaiki kondisi lahan gambut.
CONTOH : 2. RUMUSAN TUJUAN PENYULUHAN PERTANIAN Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
- petani untuk mempersiapkan lahan gambut untuk budidaya sayuran daun seperti sawi keriting, sawi baso, sawi putih, seledri, atau daun sop pada lahan gambut dalam di Desa Tunggal Bhakti, Kabaupaten Sanggau, untuk memenuhi kebutuhan sayuran daun di Pasar Serikin, Malaysia.
Meningkatkan keterampilan petani menanam
- sayuran daun seperti sawi keriting, sawi baso, sawi
putih, seledri, atau daun sop pada lahan gambut dangkal di Desa Tunggal Bhakti, Kabaupaten Sanggau, untuk memenuhi kebutuhan sayuran daun di Pasar Serikin, Malaysia.
CONTOH : 3. RUMUSAN MASALAH PENYULUHAN PERTANIAN
Petani belum paham dan terampil untuk
- mempersiapkan lahan gambut dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebakaran lahan mulai dari pembukaan lahan, pembuatan parit drainase, pembuatan pondok abu, pembuatan bedengan, penyiapan dan penyempurnaan bedengan hingga siap diatanami sayuran daun.
Petani belum terampil untuk menanam sayuran daun
- seperti sawi keriting, sawi baso, sawi putih, seledri, atau daun sop pada lahan gambut dangkal mulai dari membuat persemaian, memindahkan tanaman, menyiram tanaman dengan gembor, memupuk dengan kotoran ayam dan abu bakar, pengendalian OPT .
CONTOH KOMPONEN RAKIITAN
TEKNOLOGI
BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN GAMBUT
- PENGOLAHAN LAHAN : (1)Pembersihan
Lahan Gambut; (2)Pembuatan Parit Keliling:
(3)Pembuatan Pondok Abu; (4)Pembuatan Bedengan; - PENANAMAN SAYURAN: (1)Persemaian sayuran; (2)Penanaman; (3)Pembuatan Amelioran, (4)Pemupukan dengan abu bakar dan pupuk kandang, (5)Pengairan, (6)Pengendalian OPT, (7)Panen dan Pasca Panen • Setiap komponen teknologi diatas dapat dirakit, diolah, dan disajikan dalam bentuk Materi Penyuluhan Pertanian tercetak, terekam, atau Video Instruksional.
CONTOH : 4. CARA MENCAPAI TUJUAN
PENYULUHAN PERTANIAN
SIAPA SASARAN PENYULUHAN PERTANIANNYA?
- Wanita Tani
- Taruna Tani
- Tani Dewasa
- Pelaku Usaha (L/P)
- Petugas (L/P)
- Sasaran diatas akan menentukan Metoda/Media Penyuluhan Pertanian yang tepat untuk digunakan:
- Media cetak?
- Media elektronik : video instruksional, radio, sandiwara, Vlok, dll
CONTOH : RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN
Cara mencapai tujuan diutlis berupa
matriks berisi:- Keadaan • Tujuan,
- Masalah,
- Sasaran
- Kegiatan Penyuluhan:
1. Materi penyuluhan: untuk percepatan diseminasi hasil Litkaji BPTP kepada pengguna
2. Metode,
3. Lokasi,
4. Frekuensi,
5. Volume,
6. Sasaran,
KEADAAN TUJUAN MASALAH SASARAN KEGIATAN PENYULUHA N Hasil Analisa Peta AEZ : Zonasi IVax di Kab. Sanggau 42.30 ha di Desa Tunggal Bhakti 100 ha. Lahan gambut ini cocok untuk sayuran daun untuk Pasar Serikin, Malaysia. Pengembangannya ditunjang adanya pabrik pengolahan kelapa sawit penghasil limbah abu untuk amelioran pengganti kapur guna pengganti kapur untuk memperbaiki kondisi lahan gambut Meningkatkan keterampilan petani menanam sayuran daun pada lahan gambut dangkal, untuk memenuhi kebutuhan sayuran daun di Pasar Serikin, Malaysia Petani belum terampil untuk menanam sayuran
daun seperti sawi
keriting, sawi baso, sawi putih, seledri, atau daun sop pada lahan gambut dangkal mulai dari membuat persemaian, memindahkan tanaman, menyiramtanaman dengan
gembor, memupukdengan kotoran
ayam dan abu bakar, pengendalian OPT
CONTOH : RENCANA KEGIATAN
PENYULUHAN
Wanita tani dan Pemuda Tani sebanyak 30 orang
- Materi kegiatan
- Metode,
- Lokasi,
- Frekuensi,
- Volume,
- Sasaran,
- Pelaksana,
- Waktu, • Biaya.
LEMBAR PENUGASAN
- Buatlah Rencana kegiatan Penyuluhan Pertanian dengan langkah sebagai berikut:
• Lakukan Analisa Agro-Ekosistem Wilayah
menggunakan Peta AEZ yang tersedia- Lakukan Analisa SWOT sesuai dengan kondisi di tempat masing-masing
- Susunlah Rencana Kegiatan Penyuluhan
Pertanian berdasarkan Analisa AEZ dan
Analisa SWOT hingga menjadi Rencana