Uji Jumlah Pisau Roller Pada Alat Pengupas Sabut Kelapa Mekanis

  Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau

  (pasang) Kapasitas efektif alat

  (buah/jam) Bahan yang rusak

  (%)

  2

  4

  6 300,30 525,12 744,51

  11 Ket: tn = tidak nyata

  16 Total 8 296099

  300,3 a A

  

SK DB JK KT Fhit. F.05 F.01

Perlakuan 2 296003,03 148001,51 9250,09 ** 5,143 10,924 Galat 6 95,97

  Analisis Sidik Ragam

  744,51 c C

Keterangan: notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan

pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% dan sangat nyata pada taraf 1%.

  3,649 12,725 C

  3

  525,12 b B

  7,991 12,101 B

  2

  0.01

  Lampiran 2. Kapasitas alat (buah/jam)

  0.05

  0.01

  0.05

  DMRT Perlakuan Rataan Notasi

  Total 1561,4 1581,66 1566,77 4709,82 Rataan 520,47 527,22 522,26 523,31 Uji DMRT (Duncan) Jarak

  III

2 299,17 304,05 297,68 900,90 300,30

4 522,50 527,09 525,80 1575,38 525,12

6 739,73 750,52 743,29 2233,54 744,51

  I II

  Jumlah pisau (pasang) Ulangan Total Rataan

  • A

    • = nyata
      • = sangat nyata
      Ket: tn = tidak nyata

  

SK DB JK KT Fhit. F.05 F.01

Perlakuan 2 242 121 1 tn 5,143 10,924 Galat 6 726 121 Total 8 968

  0.05

  Analisis Sidik Ragam

  11 b AB

Keterangan: notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan

pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% dan sangat nyata pada taraf 1%.

  10,035 34,994 C

  3

  a A

  21,975 33,279 B

  2

  a A

  0.01

  0.05

  0.01

  DMRT Perlakuan Rataan Notasi

  Lampiran 3. Persentase bahan yang rusak / pecah (%)

  33 Rataan 11 3,67 Uji DMRT(Duncan) Jarak

  33

  11 Total

  33

  33

  6

  4

  2

  III

  I II

  Jumlah pisau (Pasang) Ulangan Total Rataan

  • A

    • = nyata
      • = sangat nyata
      • * 1

I

  • * 1

  19 21 7,09 BTS

  19 21 6,59 BTS

  2

  19 21 6,02 BTS

  3

  19 21 8,06 BTS

  4 II

  19 21 6,20 BTS

  5

  19 21 7,20 BTS

  6

  (cm) Panjang

  7 III

  19 21 6,91 BTS

  8

  20 21 6,11 BTS

  9

  19 22 7,52 BTS Rata-rata 19,11 21,11 6,86

  Keterangan

  BR = Bahan Rusak / pecah

  (cm) Waktu (detik) keterangan

  Ulangan Diameter

  19 21 12,01 BTS

  19 21 11,99 Pada 4 pasang mata pisau No.

  (cm) Panjang

  (cm) Waktu (detik) keterangan

  19 22 11,19 BTS

  2

  20 21 13,85 BTS

  3

  20 21 11,06 BTS

  4 II

  5

  Lampiran 4. Tabel data pengamatan sebelum di konversi. Pada 2 pasang mata pisau No.

  19 21 11,69 BTS

  6

  18 20 11,82 BTS

  7 III

  19 21 13,24 BTS

  8

  19 21 10,07 BTS

  9

  18 21 12,97 BTS Rata-rata

  Ulangan Diameter

I

  • BTS = Bahan Terkupas Sempurna :
  • * 1

I

  19 21 4,66 BTS

  BR = Bahan Rusak / pecah

  19 21 4,84 Keterangan

  19 21 4,49 BTS Rata-rata

  9

  20 22 4,84 BTS

  8

  18 21 5,20 BTS

  7 III

  19 20 5,23 BTS

  6

  5

  Pada 6 pasang mata pisau No.

  19 21 4,50 BR

  4 II

  19 21 4,98 BTS

  3

  19 21 4,10 BTS

  2

  19 21 5,52 BTS

  (cm) Waktu (detik) keterangan

  (cm) Panjang

  Ulangan Diameter

  • BTS = Bahan Terkupas Sempurna :
Lampiran 5. Tabel data pengamatan sesudah dikonversi Data kapasitas Efektif Alat (buah/jam)

  Jumlah pisau Ulangan Perlakuan Total Rataan (pasang)

  I II

  III A 2 299,17 304,05 297,68 900,90 300,30 B 4 522,50 527,09 525,80 1575,38 525,12 C 6 739,73 750,52 743,29 2233,54 744,51

  Data persentase bahan yang rusak (%)

  Ulangan Jumlah pisau Perlakuan

  Total Rataan (pasang)

  I II

  III A

  2 B

  4 C

  6

  

33

  33

  11 Lampiran 6. Flow chart pelaksanaan penelitian

  Mulai Mempersiapkan bahan Mempersiapkan alat Dihidupkan alat pengupas Bahan diletakkan

  Diatas roller Dihitung lama pengupasan Pengukuran parameter

  Analisis data Selesai Lampiran 7. Prinsip kerja alat Pengupasan sabut kelapa adalah suatu proses pelepasan sabut dari tempurung kelapa. Alat pengupas sabut kelapa mekanis dilengkapi dengan sepasang roller yang dihubungkan oleh roda gigi (gear) satu sama lain. Kedua

  

roller ini akan bergerak berlawanan arah jika dihubungkan dengan sumber tenaga

  (motor bensin). Pada kedua roller dipasang mata pisau yang bisa dibongkar pasang sehingga jumlahnya dapat diubah sesuai dengan yang diinginkan yakni 2 pasang, 4 pasang dan 6 pasang. Gerakan mata pisau pada roller berputar secara vertikal melingkar megikuti arah putaran roller. Akibat gerakan pisau akan menyebabkan aksi-reaksi gaya pada sabut jika kelapa diletakkan diatas roller yang sedang bergerak. Kelapa yang diletakkan secara manual keatas roller akan langsung terkupas namun harus disertai dengan pemutaran buah kelapa oleh operator untuk menghindari pecahnya tempurung kelapa akibat tekanan mata pisau yang bersentuhan langsung dengan tempurung. Setelah terkupas, kelapa siap untuk dipindahkan sementara sabutnya terbuang kedalam hopper. Sumber tenaga (motor bensin) yang digunakan bertenaga 7,0 HP dimana tenaga ini diteruskan ke roller dengan menggunakan transmisi rantai dan sproket.

  Lampiran 8. Pemeliharaan alat

  Tujuan pemeliharaan

  Dalam pemakaian alat dan mesin pertanian (alsintan) salah satu kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan adalah pemeliharaan. Pemeliharaan diartikan sebagai suatu kegiatan untuk merawat serta menjaga setiap elemen-elemen alsintan agar terhindar dari kerusakan-kerusakan yang dapat menyebabkan menurunnya performa dari alsintan tersebut. Dengan perawatan yang dilakukan maka diharapkan alat dapat berfungsi secara maksimal baik dari segi kualitatif maupan kuantitatif produk yang dihasilkan. Secara ringkas kegiatan perawatan bertujuan untuk :

  • - Menghindari resiko kerusakan elemen-elemen alat.
  • - Menjaga kondisi peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
  • - Untuk mempertahankan performa alat sesuai dengan umur ekonomi yang di targetkan.
  • - Mempertahankan efisiensi pengoperasian alat. Pemeliharaan elemen-elemen alat

  Agar pemeliharaan alat pengupas sabut kelapa mekanis dapat dilakukan dengan baik maka terlebih dahulu perlu diketahui prinsip kerja alat dan pengenalan setiap elemen serta fungsinya masing-masing. Dengan pengetahuan tentang prinsip kerja alat maka segala bentuk potensi kerusakan dapat ditangani sedini mungkin. Untuk mengurangi resiko kerugian akibat kerusakan maka perlu dilakukan perawatan yang bersifat preventif. Pada tabel berikut ini akan diuraikan Lampiran 9. Tabel Pemeliharaan elemen-elemen alat pengupas sabut kelapa mekanis No Bagian alat Bentuk pemeliharaan

  • - Pengecekan oli agar tidak sempat habis dalam setiap kali

  1. Motor bensin operasi.

  • - Mengganti oli minimal sekali sebulan

  • - Membersihkan saringan udara dari debu yang menempel
  • - Menyetel tegangan rantai agar tidak terlalu kendur dan juga

  2. Rantai tidak terlalu tegang.

  • - Pemberian minyak gemuk agar terhindar dari keausan.
  • - Mengencangkan bautstut sproket agar tidak lepas dari as

  3. Sproket - Mengencangkan ikatan baut dan mur pada dudukannya.

  4. Speed reducer

  • - Pengecekan sambungan as motor bensin dengan as speed reducer agar tetap kuat.
  • - Penggantian oli agar terhindar dari keausan.
  • - Menghindari terkena air dan tempat lembab agar terhindar

  5. Roller dari korosi.

  • - Dibersihkan dari sisa-sisa sabut kelapa yang menempel.
  • - Menghindari terkena air dan tempat lembab agar terhindar

  6. Mata pisau dari korosi.

  • - Dibersihkan dari sisa-sisa sabut kelapa yang menempel.
  • - Dibersihkan dari sisa-sisa sabut kelapa yang menempel.

  7. Hopper

  Lampiran 10. Gambar teknik alat

  Lampiran 11. Dokumentasi buah kelapa dan alat pengupas sabut kelapa mekanis Gambar 1. Kelapa setelah dikupas

  Gambar 2. Sabut kelapa Gambar 3. Alat tampak atas Gambar 4. Alat tampak depan Gambar 5. Alat tampak belakang

Lampiran 12. Spesifikasi alat pengupas sabut kelapa mekanis Dimensi

  Panjang : 116 cm Lebar : 51 cm Tinggi : 91 cm

  Roller pengupas

  Panjang : 70 cm Diameter : 10 cm Jarak : 3,2 cm

  Mata pisau Bentuk : segitiga jumlah : 48 buah Tinggi : 2,4 cm

  Berat : 131 kg Kapasitas efektif : 523 buah/jam.