konsep perkembangan dan hubungannya deng

OSES PERKEMBANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELA

MAKALAH

DITULIS UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
OLEH:
KELOMPOK : 2
ANGGOTA : PUSPA DWIYANI

:

150141478

RATRI INDRIYANI

:

150141479

GITA MARGARETTA


:

150141476

M.YANDRI

:

150141484

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH BANGKABELITUNG
2015

A.

PENDAHULUAN


1. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang telah kami rumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut
:
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan dan faktor apa saja yang dapat
mempengaruhinya?
2. Ada berapakah macam-maacam perkembangan psiko-fsik pada siswa?
3. Apa yang di maksud hukum dalam perkembangan?
4. Apa art pentng perkembangan kognitf bagi siswa?

2. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Perkembangan dan faktor yang dapat mempengaruhinya
2. Perkembangan psiko-fisik pada siswa
3. Hukum dalam perkembangan
4. Penting perkembangan kognitif bagi siswa

B.PEMBAHASAN
DEFINISI PERKEMBANGAN & FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1. Definisi Perkembangan

Perkembangan ( development ) adalah proses atau tahapan pertumbuhan
kearah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri ( growth) berarti tahapan peningkatan
sesuatau dalam hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat
berarti sebuah tahapan perkembangan ( a stage of development ) ( McLeod, 1989 ).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1991 ), “ perkembangan ” adalah
perihal berkembang. Selanjutnya, kata “berkembang” menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia ini berarti terbuka atau membentang ; menjadi besar , luas, dan banyak,
serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan
sebagainya. Dengan demikian, kata “berkembang” tidak saja meliputi aspek yang
bersifat abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang
bersifat konkret.
Dalam Dictionary of Psychology ( 1972) dan The Penguin Dictionary of
Psychology ( 1988 ) arti perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan – tahapan
perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan
organism lainnya, tanpa membedakan aspek – aspek yang terdapat dalam diri
organisme – organisme tersebut.
Selanjutnya, Dictionary of Psychology di atas secara lebih luas merinci pengertian
perkembangan manusia sebagai berikut.
1. The progressive and continous change in the organism birth to death,
perkembangan itu merupakan perubahan yang progresif dan terus – menerus

dalam diri organisme sejak lahir hingga mati.
2. Growth, perkembangan itu berarti perubahan.
3. Change in the shape and integration of bodily parts into functional parts,
perkembangan berarti perubahan dalam bentuk dan penyatuan bagian – bagian
yang bersifat jasmaniah di dalam bagian – bagian yang fungsional.
4. Maturation or the appearance of fundamental pattern of unlearned behavior,
perkembangan itu adalah kematangan atau kemunculan pola – pola dasar
tingkah laku yang bukan hasil belajar.

Berdasarkan uraian di atas, penyusun menyimpulkan bahwa perkembangan adalah
rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju kearah yang lebih maju dan
sempurna.
Pertumbuhan berarti perubahan kuantitatif yang mengacu pada jumlah. Dengan
kata lain, pertumbuhan berarti kenaikan dan penambahan ukuran yang berangsur –
angsur seperti badan yang menjadi besar dan tegap, juga kaki dan tangan yang
semakin panjang.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Untuk lebih jelasnya, berikut ini penyusun paparkan aliran – aliran yang berhubungan
dengan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa.


1.

Aliran Natiiism

Para ahli menganut aliran ini berkenyakinan bahwa perkembangan manusia itu di
tentukan oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak
berpengaruh apa – apa. Sebagai contoh, jika sepasang orang tua ahli musik, maka
anak – anak yang mereka lahirkan akan menjadi pemusik pula. Harimau pun akan
melahirkan harimau, tak akan pernah melahirkan domba. Jadi pembawaan dan bakat
orangtua selalu berpengaruh mutlak terhadap perkembangan anak –anaknya.

2.

Aliran Espiriiiism

Doktrin aliran empirisime yang amat mahsyur adalah “tabula rasa”, sebuah istilah
bahasa latin yang berarti batu tulis kosong atau lembaran kosong (blank slate/blank
tablet). Doktrin tabula rasa menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan
pendidikan dalam arti perkembangan manusia itu semata – mata bergantung pada

lingkungan dan pengalaman pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak
lahir dianggap tidak ada pengaruhnya. Dalam hal ini, para penganut empirisime
menganggap setiap anak lahir seperti tabula rasa, dalam keadaan kosong, tak punya
kemampuan dan bakat apa – apa.
Jika seorang siswa memperoleh kesempatan yang memadai untuk mempelajari ilmu
politik, tentu kelak ia akan menjadi seorang politisi. Karena ia memilki pengalaman
belajar dibidang politik, ia tak akan pernah menjadi pemusik, walaupun orang tuanya
seorang pemusik sejati. Memang amat sukar dipungkiri bahwa lingkungan memiliki
pengaruh yang besar terhadap proses perkembangan dan masa depan siswa. Dalam
hal ini, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar telah terbukti
menentukan tinggi rendahnya mutu prilaku dan masa depan siswa.

3.

Aliran Konimrgmnii

Aliran konvergensi (convergence) merupakan gabungan antara aliran empirisime
dengan aliran nativisme. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas
( pembawaan ) dengan lingkuanga sebagai faktor – faktor yang berpengaruh dalam
perkembangan manusia. Faktor pembawaan tidak berarti apa-apa jika tanpa faktor

pengalaman. Demikian pula sebaliknya, faktor pengalaman tanpa faktor pembawaan
tak akan mampu mengembangkan manusia yang sesuai dengan harapan.
Sebagai contoh. Seorang anak yang normal pasti memiliki bakat untuk berdiri
tegak diatas kedua kakinya. Tetapi apabila anak tersebut tidak hidup dilingkungan
masyarakat manusia, misalnya kalau dia dibuang ke tengah hutan belantara tinggal
bersama hewan, maka bakat yang ia miliki secara turun-temurun dari orangtuanya itu,
akan sulit diwujudkan. Jika anak tersebut diasuh oleh sekelompok serigala, tentu ia
akan berjalan diatas kedua tangan dan kakinya. Dia akan merangkak seperti serigala
pula. Jadi, bakat dan pembawaan dalam hal ini jelas tidak ada pengaruhnya apabila
lingkuangan atau pengalaman tidak mengembangkannya.
Faktor yang mempengaruhi tinggi-rendahnya mutu hasil perkembangan siswa pada
dasarnya terdiri atas dua macam.
1. Faktor Intern, yaitu yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi
pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya
sendiri.
2. Faktor Eksternal, yaitu hal-hal yang datang atau ada diluar diri siswa yang
meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi
siswa tersebut dengan lingkungan.

3. PERKEMBANGAN PSIKO-FISIK DAN HUKUM PERKEMBANGAN

1. Pmrkmsbangan Piiko-Fiiik Siiwa
1.

Pmrkmsbangan Fiiik (Motor) Siiwa

Perkembangan fisik ditunjukkan dengan adanya perubahan kuatitatif pada struktur
tulang –belulang, indeks tinggi dan berat badan.
1. Tulang – belulang pada masa bayi berjumlah 27 yang masih lentur, berpori dan
persambungannya longgar ; pada awal masa remaja menjadi 350 ( proses
diferensiasi fungsi) dan pada masa usia menjelang dewasa menjadi 200
integrasi, persenyawaan dan pergeseran ( Crow & Crow 1956 : 36 );

2. Berat badan tinggi badan pada waktu lahir umumnya sekitar 3 – 4 Kg dan 0 –
60 Cm, masa kanak-kanak sekitar 12 – 1 Kg dan 90 – 120 Cm, pada awal masa
remaja sekitar 30 – 40 Kg dan 140 – 160 Cm, selanjutnya kepesatan berubahan
berkurang, bahkan menjadi mapan.

2.

Pmrkmsbangan Bahaia Siiwa


Kemampuan berbahasalah yang membedakan manusia dengan hewan. Dengan
bahasanyalah manusia.
1. Mengkodifikasikan, mencatat, dan menyimpan berbagai hasil pengalaman
pengamatan (observasi) – nya berupa kesan dan tanggapan (persepsi),
informasi, fakta, dan data, konsep atau pengertian (concept and ideas), dalil
atau kaidah atau hokum (principles) sampai kepada bentuk ilmu pengetahuan.
2. Mentransformasikan dan mengolah bervagai bentuk informasu tersebut diatas
melalui proses berfikir dan dengan mempergunakan kaidah-kaidah logika.
3. Mengkoordinasikan dan mengekspresikan cita-cita, sikap, penilaian dan
penghayatan.
4. Mengkomunikasikan (menyimpan dan menerima) berbagi informasi, buah
pikiran, opini, sikap, penilaian, aspirasi, kehendak, dan rencana kepada orang
lain.

3.

Pmrkmsbangan Kogniti Siiwa

Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang berarti mengetahui. Dalam arti luas

cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.
Seorang pakar terkemuka dalam disiplin psikologi kognotif dan psikologi anak, Jean
Piaget yang mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan
yaitu :
Tabel 1
Tahapan Perkembangan Kognitif Anak
No. Tahap Perkemabangan Kognitif

Usia Perkembangan Kognitif

1.

Sensory-motor (Sensori-motor)

0 sampai 2 tahun

2.

Preoperational (Preoperasional)


2 sampai 7 tahun

3.

Concrete-operational (Konkret operasional) 7 sampai 11 tahun

4.

Formal-operational (Formal Operasional)

11 sampai 15 tahun

4.

Pmrkmsbangan Prilaku Soiial, Moralitai, dan Kmagasaan

1) Perkembangan Prilaku Sosial
Secara potensial (fitrah) manusia dilahirkan sebagai makhluk social (zoon politicon),
kata Plato.
2).Perkembangan Moralitas
Secara individu menyadari bahwa ia merupakan bagian anggota dari kelompoknya,
secepat itu pula individu menyadari bahwa terdapat aturan-aturan prilaku yang boleh,
harus atau terlarang melakukannya. Proses penyadaran tersebut berangsur tumbuh
melalui interaksi dengan lingkungannya dimna ia mungkin mendapat larangan,
suruhan, pembenaran atau persetujuan, kecaman atau celaan, atau merasakan akibat –
akibat tertentu yang mungkin menyenangkan atau memuaskan mungkin pula
mengecewakan dari perbuatan – perbuatan yang dilakukannya.
3).Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Dengan kehalusan perasaan (fungsi – fungsi efektifnya disertai kejernihan akal budi
(fungsi – fungsi konatif)- nya, pada saat tertentu, seseorang setidak – tidaknya pasti
mengalami, mempercayai, bahkan menyakini dan menerimanya tanpa keraguan
( mungkin pula masih dengan keraguan), bahwa diluar dirinya ada sesuatu kekuatan
yang maha agung yang melebihi apa pun termasuk dirinya.

4.Hukus Pmrkmsbangan
Pengertian hukum dalam perkembangan sudah tentu berbeda dengan hukum
dalam dunia peradilan atau peraturan konstitusional. Hukum dalam pembahasan ini
berarti kaidah atau patokan mengenai terjadinya peristiwa tertentu.secara
spesifik,hukum perkembangan dapat diartikan sebagai “kaidah atau patokan yang
menyatakan kesamaan sifat dan hakikat dalam perkembangan”. Dapat juga dikatakan,
hukum perkembangan adalah patokan generalisasi, mengenai sebab dan akibat
terjadinya peristiwa perkembangan dalam diri manusia

1. Hukus Konimrgmnii
Perkembangan manusia pada dasarnya tida hanya di pengaruhi oleh factor
pembawaan sejak lahir, tetapi juga oleh lingkungan pendidikan. Hal ini berarti masa
depan kehidupan manusia, tak terkecuali para siswa, bergantung pada potensi
pembawaan yang mereka warisi dari orangtua pada proses pematangan, dan pada

proses pendidikan yang mereka alami. Seberapa jauh perbedaan pengaruh antara
pembawaan dengan lingkungan, bergantung pada besar kecilnya efek lingkungan yang
di alami siswa.

2.

Hukus Pmrkmsbangan Dan Pmngmsbangan Diri

Pada anak balita, wujud pertahanan diri itu berupa tangisan ketika lapar, atau
teriakan yang disertai pelemparan batu ketika mendapat gangguan hewan atau orang
yang ada disekelilingnya. Dari usaha mempertahankan diri ini, berlanjut menjadi
usaha untuk mengembangkan diri. Naluri pengembangan diri pada anak, antara lain
memanifestasikan dalam bentuk bermain untuk mengetahui yang ada di sekelilingnya.
Selanjutnya, pada anak –anak biasanya tampak keingintahuannya terhadap sesuatu itu
berkali – kali. Alhasil, manusia berkembang karena adanya insting atau naluri
pembawaan sejak lahir yang menuntutnya untuk bertahan dan mengembangkan diri di
muka bumi ini.

3.

Hukus Maia Pmka

Peka artinya mudah terangsang atau mudah menerima stimulus. Masa peka adalah
masa yang tepat yang terdapat pada diri anak untuk mengermbangkan fungsi-fungsi
tertentu, seperti fungsi mulut untuk berbicara dan membaca, fungsi tangan untuk
menulis, dan sebagainya. Masa “ mudah dirangsang “ ini sangat menentukan cepat
dan lambatnya siswa dalam menerima pelajaran. Artinya, jika seorang siswa belum
sampai pada masa pekanya untuk mempelajari suatu materi pelajaran, materi pelajaran
tersebut akan sangat sulit diserap dan diolah oleh system memorinya.

4.

Hukus Kmpmrluan Bmlajar

Keperluan belajar bagi proses perkembangan, terutama perkembangan fungsifungsi psikis tak dapat kita ingkari, meskipun kebanyakan ahli tidak menyebutnya
secara eksplisit. Bahkan, kemampuan berjalan yang secara lahiriah dapat diperkirakan
akan muncul dengan sendirinya ternyata masih juga memerlukan belajar, meskipun
sekedar mengfungsikan organ kaki anak yang sebenarnya berpotensi untuk bias
berjalan sendiri itu.

5.

Hukus Kmiatuan Anggota Badan

Proses perkembangan fungsi-fungsi organ jasmaniah tdak terjadi tanpa diiringi
proses perkrmbangan fungsi-fungsi rohaniah. Dengan demikian suatu tahapan
perkembangan tdak terlepas dari tahapan perkembangan lainnya. Jadi,
perkembangan panca indera misalnya, tdak terlepas dari perkembangan

kemampuan mendengar, melihat, berbicara, dan merasa. Selanjutnya kemampuankemampuan ini juga tdak terlepas dari perkembangan berpikir, bersikap, dan
berperasaan.

6.

Hukus Tmspo Pmrkmsbangan

Lambat atau cepatnya proses perkembangan seseorang tdak sama dengan orang
lain. Dengan kata lain, setap orang memiliki tempo perkembangan masing-masing.
Tempo-tempo perkembangan manusia umunya terbagi dalam kategori : cepat,
sedang, dan lambat. Tempo perkembangan yang terlalu cepat atau terlalu lambvat
biasanya menjukkan kelainan yang relatve sangat jarang terjadi.

7.

Hukus Irasa Pmrkmsbangan

Disamping ada tempo, didalam perkembangan juga dikenal adanya irama atau
naik-turunnya proses perkemabangan. Artnya, perkembangan manusia itu tdak
tetap, terkadang naik terkadang turun. Pada suatu saat seorang anak mengalami
perkembangan yangh tenang, sedangkan pada saat lain ia mengalami perkembangan
yang menggoncangkan.

8.

Hukus Rmkapitulaii

Hukum ini berasal dari teori rekapitulasi (recapitulatio theiry) yang berisi
doktrin yang mengatakan bahwa perkembangan proses perkembangan individu
manusia adalah sebuah mikrokosmik (dunia kehidupan kecil) yang mencerminkan
evolusi kehidupan jenis makhluk hidup dari tngkat yang paling sederhana ke tngkat
yang paling kompleks. Ada dua aspek yang digambarkan oleh teori ini, yakni aspek
psikis dan aspek fsik ((eber, 1988).

5.PRINSIP PERKEMBANGAN
1. Bahwa perkembangan melibatkan perubahan. Tujuan perkembangan adalah
realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan. Sikap anak terhadap perubahan
dipengaruhi oleh kesadaran akan perubahan tersebut, bagaimana pengaruhnya
terhadap perilaku anak, sikap social terhadap perubahan ini, bagaimanan mereka
mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimana mereka mempengaruhi
penampilan anak, dan bagaimanan kelompok sosial bereaksi terhadap anak ketka
perubahan ini terjadi.

2. Perkembangan awal lebih krits dari pada perkembangan selanjutnya. Bahwa
perkembangan awal lebih pentng dari pada perkembangan selanjutnya, karena
dasar awal sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman. Apabila
perkembangan membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah
sebelumnya menjadi pola kebiasaan.
3. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Perkembangan
menekankan kenyataan bahwa perkembangan tmbul dari interaksi kematangan dan
belajar dengan kematangan yang menetapkan batas dari perkembangan.
4. Pola perkembangan dapat diramalkan. Walaupun pola yang dapat diramalakan ini
dapat diperlambat dan dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pra lahir dan
pasca lahir.
5. Pola perkembangan mempunyai karakteristk yang dapat diramalkan. Yang pentng
diantaranya adalah persamaan pola perkembangan bagi semua anak, perkembangan
berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifk, perkembangan terjadi
secara berkesinambungan, berbagai bidang perkembangan dengan kecepatan yang
berbeda, dan terdapat korelasi dalam perkembangan.
6. Terdapat perbedaan individu dalam berkembang. Bahwa terdapat perbedaan
individu dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian
karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan fsik maupun
psikologis. Kepentngan untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan individu
dalam perkembangan adalah bahwa ia mennekankan pentngnya melath anak sesuai
dengan kebutuhannya dan tdak mengharapkan perilaku yang sama pada semua
anak.
7. Periode pola perkembangan. Periode perkembangan biasanya diebut periode
pralahir, masa neonatus, masa bat, masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, dan
masa puber. Dalam semua periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan
ketdakseimbangan, serta pola perilaku yang normal dan yang terbawa dari periode
sebelumnya biasanya disebut perilaku “bermasalah”.
8. Pada setap periode perkembangan terdapat harapan sosial. Harapan sosial ini
terbentuk tugas perkembangan yang menungkinkan para orang tua dan guru
mengetahui pada usia berapa anak-anak mampu menguasaiberbagai pola perilaku
yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.

9. Setap bidang perkembangan mengandung bahaya dan potensial. Bahaya tersebut
terjadi baik fsik maupun psikologis yang dapat mengubah pola perkembangan.
10. Kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode perkembangan. Tahun pertama
kehidupan biasanya paling bahagia dan masa puber biasanya yang paling tdak
bahagia.

6. ARTI PENTING
BELAJAR SISWA

PERKEMBANGAN KOGNITIF BAGI PROSES

Ranah psikologis siswa yang terpenting adalah ranah kognitif. Ranah kejiwaan
yang berkedudukan pada otak ini, dalam perspektif psikologi kognitif adalah sumber
sekaligus pengendali ranah-ranah kejiwaan lainnya, yakni ranah afektif, dan ranah
psikomotor.
Tanpa ranah kognitif, sulit dibayangkan seorang siswa dapat berikir.
Selanjutnya, tanpa kemampuan berfikir mustahil siswa tersebut dapat memahami da
meyakini faidah materi-materi yang disajikan kepadanya. Tanpa berfikir pula sulit
bagi siswa untuk menangkap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi
pelajaranyang ia ikuti, termasuk pelajaran agama. Sedangkan fungsi afektif dan
psikomotor seorang siswa dipandang sebagai buah-buah keberhasilan ataukegagalan
perkembangan dan aktifitas fungsi kognitif.

1. Faidah Pmngmsbangan Ranah Kogniti Siiwa
1. Mengembangkan Kecakapan Kognitif
Upaya pengembangan fungsi ranah kognitif akan berdampak positif bukan
hanya terhadap ranah kognitif sendiri, melainkan juga terhadap ranah afektif dan
psiko-motor. Sekurang-kurangnya ada dua macam kecakapan kognitif siswa yang
sangat perlu dikembangkan khususnya oleh guru yakni :
a) Strategi belajar memahami isi materi pelajaran
b) Strategi meyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya serta menyerap
pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaran tersebut.

Tanpa pengembangan dua macam kecakapan kognitif ini, siswa sulit diharapkan
mampu mengembangkan ranah afektif dan psikomotornya sendiri.
2. Mengembangkan Kecakapan Afektif
Keberhasilan pengembangan ranah kognitif tidak hanya akan mnghasilkan
kecakapan kognitif, tetapi juga mnghasilkan kecakapan ranah afektif.
3. Mengembangkan Kecakapan Psikomotor
Kecakapan psikomotor ialah segala amal jasmaniah yang konkret dan mudah
diamati baik kuantitasnya maupun kualitasnya, karena sifatnya yang terbuka. Namun
di samping kecakapan psikomotor itu tidak terlepas dari kecakapan kognitif ia juga
banyak terikat oleh kecakapan afektif. Jadi, kecakapan psikomotor siswa merupakan
manifestasi wawasan pengetahuan dan kesadaran serta sikap mentalnya.

C.PENUTUP

1. KESIMPULAN
1. Perkembangan adalah rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju
kearah yang lebih maju dan sempurna.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
 Faktor Intern, yaitu yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi
pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya
sendiri.
 Faktor Eksternal, yaitu hal-hal yang dating atau ada diluar diri siswa yang
meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi
siswa tersebut dengan lingkungan.
1. Perkembangan Psiko-Fisik Siswa
 Perkembangan Fisik
 Perkembangan Bahasa
 Perkembangan Kognitif
 Perkembangan Prilaku Sosial, Moralitas, dan Keagamaan
1. Hukum dalam pembahasan ini berarti kaidah atau patokan mengenai terjadinya
peristiwa tertentu, seperti :
 Hukum konvergensi
 Hukum perkembangan dan pengembangan diri
 Hukum masa peka
 Hukum keperluan belajar
 Hukum kesatuan anggota badan
 Hukum tempo perkembangan
 Hukum irama perkembangan
 Hukum rekapitulasi

1. Ranah psikologis siswa yang terpenting adalah ranah kognitif. Ranah kejiwaan
yang berkedudukan pada otak ini, dalam perspektif psikologi kognitif adalah
sumber sekaligus pengendali ranah-ranah kejiwaan lainnya, yakni ranah afektif,
dan ranah psikomotor.

2. SARAN
Fenomena yang terjadi sehari-hari tentang macam sifat anak-anak peserta
didik yang beraneka ragam, maka dari itu mengingat petingnya mata kuliah ini
diharapkan para pendidik harus bisa mempelajari sifat-sifat anak didik mereka, dan
memantau perkembangan sejauh mana anak didiknya belajar di dalam kelas.

DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Makmun, Abin Syamsuddin. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
http://mahaperpus.blogspot.com/2011/12/perkembangan-peserta-didikhubungannya.html
http://permanadotorg.wordpress.com/2011/09/20/proses-perkembangan-danhubungannya-dengan-proses-belajar/