WORKSHOP dan KONSTRUKSI dan BAJA

WORKSHOP KONSTRUKSI BAJA

LAPORAN

Oleh
Nama : Azinuddin Al Hazmi
NIM : 130521612586

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
NOVEMBER 2015

WORKSHOP KONSTRUKSI BAJA

LAPORAN

Oleh
Nama : Azinuddin Al Hazmi
NIM : 130521612586


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
November 2015

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan
berkat,karunianya dan kekuatan kepada penulis sehingga laporan workshop
konstruksi baja dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Laporan ini disusun
bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam
bidang kepenulisan dan dapat melatih mahasiswa dalam menyusun sebuah laporan
praktikum. Penyusunan proposal ini dapat diselesaikan atas bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu saya dengan tulus hati menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak dan ibu yang telah memberikan do’a dan semangat.
2. Ir. B. Sri Umniati, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil.
3. Drs. Adjib Karjanto, S.T., M.T., selaku dosen pembina mata kuliah

Workshop Konstruksi Baja.
4. Teman-teman yang telah memberi saran dan masukan atas kesempurnaan
laporan ini.
Dalam kepenulisan laporan ini, penulis merasa masih banyak kekurangankekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Dengan demikian kritik dan
saran dari semua pihak sangat membantu penulis yang di harapkan demi
penyempurnaan pembuatan laporan ini. Semoga dengan adanya laporan ini, dapat
digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa sehingga mahasiswa akan mampu
menyempurnakan laporan ini dengan lebih baik lagi, dengan harapan semoga
mahasiswa mampu melakukan praktikum baja dengan mengikuti prosedur yang
ada, sehingga nantinya tidak akan terjadi kelalaian dan kecelakaan dalam
melakukan praktikum baja.

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
BAB I PENJELASAN MATERI KULIAH, TUGAS DAN PENILAIAN ....... 1
1.1.

Penjelasan Materi Kuliah dan Penilaian ................................................... 1

1.2.

Tugas WorkshopKonstruksi Baja ............................................................. 2

1.3.

Teori Pengelasan .................................................................................... 13

BAB II PEKERJAAN PELAT........................................................................... 15
2.1.

Pemotongan Pelat Strip .......................................................................... 15

2.2.


Pengelasan Atau Penyambungan Pelat Strip .......................................... 17

BAB III PEKERJAAN SAMBUNGAN ............................................................ 21
3.1.

Pembuatan Mal ....................................................................................... 21

3.2.

Pemotongan Pelat Siku dan Pelat Buhul ................................................ 24

3.3.

Perangkaian Profil Siku Pada Pelat Buhul ............................................. 27

BAB IV PEKERJAAN PERANGKAIAN DAN PEMBONGKARAN .......... 32
4.1.

Pekerjaan Perangkaian Baja Profil WF .................................................. 32


4.2.

Pekerjaan Pembongkaran Baja Profil WF .............................................. 41

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 45
5.1.

Kesimpulan ............................................................................................. 45

5.2.

Saran ....................................................................................................... 45

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi volume kebutuhan baja ................................................... 12
Tabel 1.2 Total Kebutuhan tiap komponen .......................................................... 13


iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tampak depan dan tampak samping menara ..................................... 4
Gambar 1.2 Potongan 1 ........................................................................................... 5
Gambar 1.3 Potongan 2 .......................................................................................... 6
Gambar 1.4 Potongan 3 .......................................................................................... 7
Gambar 1.5 Detail Ikatan angin pada menara ...................................................... 10
Gambar 2.1 Rencana pemotongan Pelat Strip Baja .............................................. 17
Gambar 2.2 Hasil pemotongan Pelat Strip Baja ................................................... 17
Gambar 2.3 Rencana daerah pengelasan ............................................................... 17
Gambar 2.4 Hasil Penyambungan/pengelasan Pelat Strip Baja ............................ 17
Gambar 3.1 Rencana pembuatan mal.................................................................... 23
Gambar 3.2 Hasil pembuatan mal pelat buhul ...................................................... 23
Gambar 3.3 Rencana pemotongan pelat siku ....................................................... 26
Gambar 3.4 Rencana pemotongan pelat buhul .................................................... 27
Gambar 3.5 Hasil pemotongann pelat siku dan pelat buhul ................................. 27
Gambar 3.6 Rencana pengelasan dan pelubangan baut ........................................ 31

Gambar 3.7 Hasil penyambungan baut dan las pelat simpul ............................... 31
Gambar 4.1 Hasil Pemasangan balok dan kolom.................................................. 36
Gambar 4.2 Pemasangan kuda-kuda .................................................................... 36
Gambar 4.3 Pemasangan kuda-kuda .................................................................... 37
Gambar 4.4 Pemasangan gording ......................................................................... 37
Gambar 4.5 Pemasangan Trestang ....................................................................... 38
Gambar 4.6 Pemasangan jarum pengaku pada ikatan angin ................................. 38
Gambar 4.7 Pemasangan atap seng ....................................................................... 39
Gambar 4.8 Pemasangan atap seng ...................................................................... 39
Gambar 4.9 Pemasangan atap galvalum .............................................................. 40
Gambar 4.10 Pemasangan atap galvalum ............................................................ 40
Gambar 4.11 Hasil Akhir dari pemasangan rangka dan atap ................................ 41

v

BAB I
PENJELASAN MATERI KULIAH, TUGAS DAN PENILAIAN

1.1. Penjelasan Materi Kuliah dan Penilaian
1.1.1.


Tujuan
1) Mahasiswa dapat memahami materi pada mata kuliah Workshop
Konstruksi Baja
2) Mahasiswa dapat mengetahui sistem penilaian pada mata kuliah
Workshop Konstruksi Baja

2.1.1.

Deskripsi
Dosen menjelaskan mengenai materi dan kegiatan yang
harus dilakukan pada mata kuliah Workshop Konstruksi Baja
selama

1

(satu)

semester


untuk

memantapkan

pemikiran

mahasiswa melalui silabus. Selain itu, dosen juga memberikan
pengetahuan mengenai sistem penilaian pada mata kuliah ini
seperti adanya kegiatan individu maupun kelompok. Penilaian
tidak hanya diambil dari kinerja kelompok saja, melainkan juga
berdasarkan kinerja setiap individu dalam kelompok yang telah
ditentukan
2.1.2.

Hasil
Dalam mata kuliah ini, mahasiswa dituntut memiliki kompetensi:
1) Memahami

penggunaan


rangka

baja

pada

konstruksi

bangunan, yakni pada bangunan gedung dan jembatan.
2) Memahami cara penyajian dan pembacaan secara skematis dan
gambar teknis dari rangka baja pada konstruksi bangunan
3) Memahami perhitungan kebutuhan volume baja pada suatu
konstruksi bangunan
4) Memahami sambungan-sambungan yang digunakan dalam
konstruksi baja

1

2


5) Mampu

melaksanakan

proses

pengerjaan

baja

berupa

memotong, mengelas dan merangkai serta membongkar
konstruksi baja
Berdasar kompetensi diatas, maka materi yang diberikan kepada
mahasiswa berupa:
1) Modul gambar teknis dan skema konstruksi baja pada bangunan
gedung dan jembatan
2) Latihan soal menghitung volume rangka baja
3) Penjelasan mengenai teori pengelasan dan alat sambung lain
4) Kegiatan praktek memotong pelat setrip
5) Kegiatan praktek mengelas pelat strip
6) Kegiatan praktek membuat mal pelat simpul
7) Kegiatan praktek memotong profil siku dan pelat baja
8) Merangkai konstruksi baja model titik simpul kuda-kuda baja
9) Merangkai konstruksi baja menjadi bangunan baja
10) Membongkar konstruksi baja
1.2. Tugas WorkshopKonstruksi Baja
1.2.1 Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui berbagai jenis bangunan baja
yang ada di lapangan
1.2.2 Deskripsi
Dosen memberikan handout, berupa materi mengenai berbagai
macam bangunan yang konstruksi utamanya adalah baja. Ada beberapa
contoh bangunan yang konstruksi utamanya baja diantaranya bangunan
gedung, tower, jembatan, konstruksi kuda-kuda, dsb. Selain itu,
dijelaskan

juga

mengenai

berbagai

jenis

sambungan

yang

ada/digunakan pada baja (sambungan baut dan las). Dalam handout
juga diberikan gambaran mengenai detail sembungan dalam bangunan
konstruksi baja.

3

1.2.3 Hasil
Mahasiswa mengetahui berbagai macam bangunan dengan
konstruksi utama baja yang ada di lapangan. Mahasiswa mendapatkan
gambaran secara detail mengenai konstruksi bangunan baja.
Selain mendapatkan materi mengenai konstruksi bangunan baja
mahasiswa juga dituntut untuk dapat menghitung kebutuhan bahan dari
bangun konstruksi baja. Berikut ini adalah hasil perhitungan bagunan
menara air dengan struktur utama baja

4

1.2.3.1 Menghitunga Kebutuhan Baja pada bangunan menara air

Gambar 1.1 Tampak depan dan tampak samping menara
1) Menghitung volume rangka menara
a) Batang vertikal (profil siku 60x60x6mm)
Tinggi menara = 800 cm
Jarak kemiringan terhadap arah vertikal = 50cm

5

1. 1 batang vertikal (V) = √8002 + 502 = 801,56 cm =
8,016m

2. Jumlah batang vertikal = 4 buah
3. Total Panjang batang vertikal (V) = 8,016 x 4 = 32,06 m
b) Batang horisontal
1. Batang horisontal (profil 60x60x6mm)
Panjang batang H1 = 300 cm = 3m
Panjang batang H3 = 150 cm = 1,5m
Total panjang batang = (3+1,5) x 2 = 9 m
2. Batang horisontal (profil 50x50x6mm)
a. H2
Panjang 1 batang H2

= 300 cm = 3m

Jumlah batang H2

= 6 buah

Total panjang Batang

= 3 x 6 = 18m

b. H4

Gambar 1.2 Potongan 1
=

X =

50
𝑥
x
200 800
200 𝑥 50
800

X = 12,5

Panjang batang H4 =150 + (12,5 x 2) =175cm=1,75 m

6

Jumlah batang H4 = 2 buah
Total panjang batang H4 = 1,75 x 2 = 3,5m
c. H5

Gambar 1.3 Potongan 2

=

X =

50
𝑥
x
400 800
400 𝑥 50
800

X = 25

Panjang batang H5 = 150 + (25 x 2) = 200 cm =2 m
Jumlah batang H5 = 2 buah
Total panjang batang H5 = 2 x 2 = 4m

7

d. H6

Gambar 1.4 Potongan 3

=

X =

𝑥
50
x
600 800
600 𝑥 50
800

X = 37,5

Panjang batang H4 =150+(37,5 x 2)= 225 cm =2,25 m
Jumlah batang H4 = 2 buah
Total panjang batang H4 = 2,25 x 2 = 4,5m
c) Batang diagonal ((profil 50x50x6mm)
1. Batang D1
1

Panjang batang D1 = √ 𝐻12 + 2002
2

= √1502 + 2002

= √225002 + 400002
= √62500

= 250 cm = 2,5m

Jumlah Batang D1 = 4 buah
Total panjang D1 = 4 x 2,5 = 10 m

8

2. Batang D2
Panjang batang D2 = √H22 + 2002

= √3002 + 2002

= √900002 + 400002
= √130000

= 360,56 cm = 3,606m
Jumlah Batang D2 = 12 buah
Total panjang D2 = 12 x 3,606 = 43,26m
3. Batang D3
1

Panjang batang D3 = √ H42 + 2002
2

= √87,52 + 2002

= √7656,252 + 400002

= √47656,25

= 218,3 cm = 2,183 m

Jumlah Batang D3 = 4 buah
Total panjang D3 = 4 x 2,183 = 8,73 m
4. Batang D4
L

= H5 – ((H5-H4)/2)
= 200 – ((200-175)/2)
= 187,5

Panjang batang D4 = √L2 + 2002

= √187,52 + 2002

= √35156,252 + 400002
= √75156,25

= 274,14 cm = 2,75 m

Jumlah Batang D4 = 4 buah
Total panjang D4 = 4 x 2,75 = 10,96 m

9

5. Batang D5
L

= H6 – ((H6-H5)/2)
= 225 – ((225-200)/2)
= 212,5

Panjang batang D5 = √L2 + 2002

= √212,52 + 2002

= √45156,252 + 400002
= √85156,25

= 291,81 cm = 2,92m

Jumlah Batang D5 = 4 buah
Total panjang D5 = 4 x 2,92 = 11,67 m
6. Batang D6
L

= LM – ((LM-H6)/2)
= 250 – ((250-225)/2)
= 237,5

Panjang batang D5 = √L2 + 2002

= √237,52 + 2002

= √56406,252 + 400002
= √96406,25

= 310,49 = 3,1049 m

Jumlah Batang D5 = 4 buah
Total panjang D5 = 4 x 3,1049 = 12,42 m

10

d) Batang ikatan angin (profil 50x50x6mm)

Gambar 1.5 Detail Ikatan angin pada menara
1. Batang L1 (pot 1)
Panjang batang L1 = √H22 + H42

= √3002 + 1752

= √900002 + 306252
= √120625

= 347,32 cm = 3,4732 m

11

Jumlah Batang L1 = 2 buah
Total panjang L1 = 2 x 3,4732 = 6,94 m
2. Batang L2 (pot 2)
Panjang batang L2 = √H22 + H52

= √3002 + 2002

= √900002 + 400002
= √130000

= 360,56 cm = 3,6056 m
Jumlah Batang L2 = 2 buah
Total panjang L2 = 2 x 3,6056 = 7,22 m
3. Batang L3 (pot 3)
Panjang batang L3 = √H22 + H62

= √3002 + 2252

= √900002 + 506252
= √140625

= 375 cm = 3,75 m
Jumlah Batang L3 = 2 buah
Total panjang L3 = 2 x 3,75 = 7,5 m
2) Menghitung alas profil tank (profil 50x50x6mm)
Panjang batang arah memanjang = 300 cm = 3 m
Panjang batang arah memendek

= 150 cm = 1,5 m

Jumlah batang arah memanjang

= 3 buah

Jumlah batang arah menendek

= 1 buah

Toatal panjang batang

= 3 x 3+1,5 = 10,5 m

3) Menghitung luas pelat bordes 2,3mm
P

=3m

L

= 1,5 m

Luas pelat = 3 x 1,5 = 4,5 m2

12

4) Menghitung pelat simpul
Jumlah pelat simpul
1. Tampak 1 = 11 buah x 2 = 22 buah
2. Tampak 2 = 11 buah x 2 = 22 buah
Luas pelat simpul = p x l
= 38 x 17
= 646 cm2 = 0,0646 m2
3. Pot 1

= 4 buah

4. Pot 2

= 4 buah

5. Pot 3

= 4 buah

Luas pelat simpul = p x l
= 16,6 x 15
= 249 cm2 = 0,0249m2
Total luas pelat

= (0,0249 x 12) + (0,0646 x 44) =

3,14 m2
5) Menghitung rangka tangga
Lebar tangga

= 37,5 cm

Tinggi tangga

= 800 cm

Jumlah anak tangga= 19 buah (gip Ø 1,5")
Jumlah induk tangga= 2 buah (gip Ø 2")
Total panjang anak tangga = 712,5 cm =7,125 m
Total panjang induk tangga= 1600 cm = 16 m
6) Rekapitulasi volume kebutuhan baja
Tabel 1.1 Rekapitulasi volume kebutuhan baja
No

Komponen

Profil

Volume

Satuan

1

Batang Vertikal

60.60.6 mm

32,06

m

2

Batang Horisontal

60.60.6 mm

9

m

3

Batang Horisontal

50.50.6 mm

30

m

4

Batang Diagonal

50.50.6 mm

97,1

m

5

Ikatan Angin

50.50.6 mm

21,7

m

13

6

Alas profil Tank

50.50.6 mm

10,5

m

7

Pelat Bordes

Pelat Bordes 2,3 mm

4,5

m2

8

Pagar pengaman

GIP Ø 1,5”

19

m

9

Induk Tangga

GIP Ø 2”

16

m

10

Anak Tangga

GIP Ø 1,5”

7,13

m

11

Pelat Simpul

Pelat 5 mm

3,14

m2

Tabel 1.2 Total kebutuhan tiap komponen
No

Komponen

Kebutuhan

Satuan

1

60.60.6 mm

41,06

m

2

50.50.6 mm

159,21

m

3

Pelat Bordes 2,3 mm

4,5

m2

4

GIP Ø 1,5”

26,15

m

5

GIP Ø 2”

16

m

6

Pelat 5 mm

3,14

m2

1.3. Teori Pengelasan
1.3.1

Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dengan baik

bagaiaman cara atau teknik yang baiak dalam proses pengelasan
sehingga natinya saat proses praktikuk dilaksanakan dapat melakukan
pengelasan dengan baik.
1.3.2

Deskripsi

Dosen memberikan teori dan penjelasan dan beberpa komponen atau
alat yang digunakan pada saat proses pengelasan.
1) Peralatan las listrik
a) Mesin las
Mesin las mempunyai dua kebel utama yaitu kabel
primer dan kabel skunder. Kebel primer menghubungkan
sumber tenaga dengan mesin las. Sedangkan kabel skunder

14

adalah kebel elektroda dan kabel massa. Teganagan yang
diperlukan mesinlas biasanya 110 V, 220V atau 380 V.
Dilihat dari arus yang digunakan, ada dua jenis mesinlas,
yaitu mesin las AC dan mesin las DC
Kelebihan mesin las DC
1. Busur nyala yang dihasilkan stabil
2. Dapat mengunakan elektroda berselaput dan tidak
3. Dapat digunakan untuk mengels ditempat yang lembeb dan
sempit
4. Dapat digunakan untuk mengelas pelat tipis
b) Alat bantu las
1. Kabel las
Ada tiga macam kabel las yaitu
a. Kabel elektroda
b. Kabel massa
c. Kabel Tenaga
2. Pemegang Elektroda
Berfungsi untuk memegang bagian ujung elektroda yang
tidak berselaput
3. Tang massa
Berfungsi untuk mengabungkan kabel massa ke benda kerja
atau meja kerja
4. Palu las
Palu las berfungsi untuk membersihkan kerak pada jalur las.
5. Sikat Kawat
Berfungsi untuk membersihkan benda kerja yang akan dilas
dan juga membersihkan kerak.
1.3.3

Hasil
Mahasiswa dapat menegetahui bagai mana teknik pengelsan
yang baik dan benar. Selain itu mahasiswa dapat mengetahui berbagai
jenis peralatan yang digunakan atau diperlukan pada proses
pengelasan.

BAB II
PEKERJAAN PELAT

2.1. Pemotongan Pelat Strip
2.1.1.

Tujuan
1) Untuk mengetahui langkah kerja yang benar dan baik dalam
pekerjaan pemotongan baja.
2) Untuk mengetahui cara pengunaan alat pemotong baja

2.1.2.

Deskripsi
Memotong pelat strip baja merupakan keterampilan dasar yang

harus dimiliki mahasiswa sebelum melakukan pekerjaan membuat dan
merangkai sambungan simpul kuda-kuda profil baja.
2.1.3.

Alat dan Bahan
1) Alat
Alat alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
a) Mesin pemotong baja
b) Sarung tangan
c) Kaca mata
d) Spidol
e) Penggaris siku
2) Bahan
a) Pelat strip baja

2.1.4.

Keselamatan Kerja
1) Gunakan Sepatu Kerja (Safety Soes), berfungsi melindungi
jari-jari dan kaki dari benda tajam dan kejatuhan benda berat.
Dan juga berfungsi sebagai alas kaki saat bekerja
2) Gunakan Pelindung Telinga, berfungsi untuk mengurangi
suara bising dari mesin-mesin yang terdengar oleh telinga.

15

16

3) Gunakan Masker Hidung, berfungsi untuk menghalangi
masuknya debu dan uap bahan kimia baja.
4) Gunakan Kaos Tangan, berfungsi untuk melindungi jari-jari
dan telapak tangan saat memotong pelat baja.
5) Gunakan Kaca Mata Pengaman terbuat dari plastik yang
menutup seluruh mata dan sekitarnya. Dan kacanya bisa
berwarna gelap atau terang, berfungsi untuk melindungi mata
dari percikan potongan baja dan sinar.

2.1.5.

Langkah/Prosedur Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Mengukur pelat dengan panjang 10 cm mengunakan penggaris
siku dan diberi tanda dengan mengunakan spidol
3) Memposisikan pelat pada mesin pemotong dengan ketentuan
garis pelat yang akan dipotong berada pada ujung mata gergaji
dengan menjepit pelat dengan alat penjepit yang berada pada
mesin pemotong
4) Setelah pelat sudah berada pada posisi pemotongan proses
pemotong pelat dapat dilakukan dengan manyalakan mesin
pemotong
5) Setelah memotong pelat, pelat di masukkan ke dalam ember
yang berisi air untuk meredam panas yang dihasilkan pada saat
pemotongan pelat.

2.1.6.

Faktor Pendukung dan Kendala
Kendala yang dialami dalam pelaksanaaan pekerjaan

memotong pelat baja adalah mesin pemotong dan bahan terbatas,
sehingga mahasiswa hanya diberikan kesempatan memotong satu
pelat baja.

17

2.1.7.

Gambar Kerja

Gambar 2.1 Rencana pemotongan Pelat Strip Baja
2.1.8.

Produk

Gambar 2.2 Hasil pemotongan Pelat Strip Baja

2.2. Pengelasan Atau Penyambungan Pelat Strip
2.2.1. Tujuan
1) Untuk mengetahui langkah kerja yang benar dan baik dalam
pekerjaan pengelasan baja.
2) Untuk mengetahui cara pengunaan alat las baja

18

2.2.2. Deskripsi
Pengelasan pelat strip baja merupakan keterampilan dasar
yang harus dimiliki mahasiswa sebelum melakukan pekerjaan
membuat dan merangkai sambungan simpul kuda-kuda profil baja.

2.2.3. Alat dan Bahan
1) Alat
Alat alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
a) Mesin las
1. Mesin las arrus bolak-balik (AC)
2. Kabel las
3. Pemegang elektroda
4. Klem massa
b) Palu las
c) Sikat kawat
d) Tang (penjepit)
e) Sarung tangan
f) Kaca mata las/helm las
2) Bahan
a) 2 buah pelat berukuran 10 cm
b) Kawat elektroda

2.2.4. Keselamatan Kerja
1) Gunakan Sepatu Kerja (Safety Soes), berfungsi melindungi
jari-jari dan kaki dari benda tajam dan kejatuhan benda berat.
Dan juga berfungsi sebagai alas kaki saat bekerja
2) Gunakan Masker Hidung, berfungsi untuk menghalangi
masuknya debu dan uap bahan kimia baja.
3) Gunakan Kaos Tangan, berfungsi untuk melindungi jari-jari
dan telapak tangan dari percikan api saat proses pengelasan.

19

4) Gunakan Kaca Mata Pengaman terbuat dari plastik yang
menutup seluruh mata dan sekitarnya. Dan kacanya bisa
berwarna gelap atau terang, berfungsi untuk melindungi mata
dari percikan api las dan sinar yang berlebihan.

2.2.5. Langkah/Prosedur Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Memposisikan dua pelat baja yang akan dilas diatas pelat ynag
digunakan sebagai alas
3) Menyalakan mesin las listrik
4) Memasang kawat las pada pemegang elektroda dan menjepitkan
klem massa pada pelat yang digunakan sebagai alas pada proses
pengelasan
5) Setelah mesin las listrik sudah siap selanjutnya proses
pengelasan dimulai dengan mendekatkan ujung elektroda ke
tempat yang akan dilas sampai jarak ± 2,6 mm.
6) Setelah proses pengelasan selesai, pelat yang telah disambungan
dimasukkan kedalam air untuk meredam panas yang dihasilkan
pada saat proses pengelasan.
7) Setelah itu hasil las dibersihkan dengan mengunakan palu las
dengan memukul pada bagian hasil las untuk menghilangkan
kotoran yang dihasilkan pada saat proses pengelasan.
8) Setelah itu dilanjutkan dengan membersihkan mengunakan sikat
kawat, apa bila masih terdapat kotoran yang tidak bisa
dihilangkan dengan mengunkan sikat kawat maka langkah kerja
kembali ke langkah kerja 7.

2.2.6. Faktor Pendukung dan Kendala
Kendala

yang

dialami

dalam

pelaksanaaan

pekerjaan

penyambungan atau pengelasan pelat strip adalah mesin mesin las
terbatas, mesin las hanya tersedia 1 buah sehingga mahasiswa hanya

20

proses pengelasan tidak berjalan lancar dan memperlambat proses
praktikum.

2.2.7. Gambar Kerja

Gambar 2.3 Rencana daerah pengelasan
2.2.8. Produk

Gambar 2.4 Hasil Penyambungan/pengelasan Pelat Strip Baja

BAB III
PEKERJAAN SAMBUNGAN

3.1. Pembuatan Mal
3.1.1. Tujuan
1) Untuk mengetahui cara membuat mal pelat sambungan baja
dengan mengunakan media kertas
2) Untuk menghindari kesalahan pada saat proses pemotongan
pelat sambungan baja

3.1.2. Deskripsi
Pembuatan mal adalah salah satu keterampilan yang harus
dimiliki oleh setiap mahasiswa agar pada saat proses pemotongan
pelat tidak akan terjadi kesalahan karena telah direncanakan terlebih
dahulu mengunakan mal

3.1.3. Alat dan Bahan
1) Alat
Alat alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
a) Pen
b) Busur
c) Jangka
d) Penggaris
e) Gunting dan silet
2) Bahan
a) Kertas Karton

21

22

3.1.4. Keselamatan Kerja
Dalam pembuatan mal perlu hati hati pada saat proses pemotongan
mal dan pembuatan lubang mal karena bisa mengakibatkan luka
apabila mengenai tangan
3.1.5. Langkah/Prosedur Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Menyiapkan gambar ukuran pelat baja dengan mengunakan
software AutoCad
3) Menggambar mal pelat baja pada kertas karton sesuai dengan
ukuran gambar di AutoCAD mulai dari garis tepi pelat sampai
posisi letak baut dan letak rencana pelat siku.
4) Memotong mal pelat baja pada garis bagian luar rencana pelat
dengan mengunakan gunting
5) Melubangi bagian baut dengan mengunakan silet

3.1.6. Faktor Pendukung dan Kendala
Fator pendukung yang didapat oleh mahasiswa adalah semua
peralatan dapat tersedia dengan baik sehingga pelaksanaan
pembuatan mal dapat berjalan lancar dan tepat
Kendala yang dialami dalam proses pembuatan mal adalah kurang
terampilnya mahasiswa dalam melakukan proses pelubangan
lubang baut di mal

23

3.1.7. Gambar Kerja

Gambar 3.1 Rencana pembuatan mal
3.1.8. Produk

Gambar 3.2 Hasil pembuatan mal pelat buhul

24

3.2. Pemotongan Pelat Siku dan Pelat Buhul
3.2.1. Tujuan
1) Untuk mengetahui cara membuat pelat sambungan baja
berdasarkan mal pelat.
2) Untuk mengetahui langkah kerja yang benar dan baik dalam
pekerjaan pemotongan baja.

3.2.2. Deskripsi
Memotong pelat buhul dan pelat siku baja merupakan
keterampilan yang harus dimiliki mahasiswa karena nantinya akan
digunakan atau diterapkan didalam dunia kerja.

3.2.3. Alat dan Bahan
1) Alat
a) Mesin memotong pelat baja
b) Mesin memotong baja
c) Mesin menghaluskan baja
d) Sarung tangan
e) Kaca mata
f) Spidol
g) Penggaris Siku
2) Bahan
a) Pelat
b) baja siku profil L 4.30.30

3.2.4. Keselamatan Kerja
1) Gunakan Sepatu Kerja (Safety Soes), berfungsi melindungi
jari-jari dan kaki dari benda tajam dan kejatuhan benda berat.
Dan juga berfungsi sebagai alas kaki saat bekerja
2) Gunakan Pelindung Telinga, berfungsi untuk mengurangi
suara bising dari mesin-mesin yang terdengar oleh telinga.

25

3) Gunakan Masker Hidung, berfungsi untuk menghalangi
masuknya debu dan uap bahan kimia baja.
4) Gunakan Kaos Tangan, berfungsi untuk melindungi jari-jari
dan telapak tangan saat memotong pelat baja.
5) Gunakan Kaca Mata Pengaman terbuat dari plastik yang
menutup seluruh mata dan sekitarnya. Dan kacanya bisa
berwarna gelap atau terang, berfungsi untuk melindungi mata
dari percikan potongan baja dan sinar.

3.2.5. Langkah/Prosedur Kerja
1) Membuat pelat sambungan baja
a) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b) Menggambar ukuran pelat sambungan baja sesuai dengan
gambar (mencetak dengan mengunakan mal pelat sambungan
baja)
c) Setelah gambar pelat telah selesai selanjutnya diteruskan
dengan proses pemotongan pelat dengan mengunakan mesin
pemotong
d) Pada saat prose pemotongan mengunakan sarung tangan dan
kaca mata agar tidak terkena percikan api
e) Setelah selesai proses pemotongan, pelat di haluskan pada
bagian tepiannya untuk mengurangi ketajamam dengan
mengunakan mesin penghalus pelat.
2) Memotong profil baja siku
a) Menyiapkan alat dan bahan
b) Mengukur baja siku dengan panjang 15 cm mengunakan
spidol dan penggaris siku
c) Memposisikan baja siku pada mesin pemotong dengan
ketentuan garis baja siku yang akan dipotong berada pada
ujung mata gergaji dengan menjepit pelat dengan alat
penjepit yang berada pada mesin pemotong

26

d) Setelah baja siku sudah berada pada posisi pemotongan
proses pemotong baja siku dapat dilakukan dengan
manyalakan mesin pemotong
e) Pada saat proses pemotongan harus mengunakan sarung
tangan dan kaca mata agar tidak terkena percikan api
f) Setelah memotong baja siku, baja siku di masukkan ke dalam
ember yang berisi air untuk meredam panas yang dihasilkan
pada saat pemotongan pelat.

3.2.6. Faktor Pendukung dan Kendala
Kendala yang dialami dalam pelaksanaaan pekerjaan
memotong pelat baja adalah mesin pemotong dan bahan terbatas,
sehingga mahasiswa hanya diberikan kesempatan memotong satu
pelat baja.

3.2.7. Gambar Kerja

Gambar 3.3 Rencana pemotongan pelat siku

27

Gambar 3.4 Rencana pemotongan pelat buhul

3.2.8. Produk

Gambar 3.5 Hasil pemotongann pelat siku dan pelat buhul
3.3. Perangkaian Profil Siku Pada Pelat Buhul
3.3.1. Tujuan
1) Untuk mengetahui cara membuat sambungan baja dengan
mengunakan las dan baut
2) Untuk mengetahui langkah kerja yang benar dan baik dalam
pekerjaan pengelasan baja.
3) Untuk mengetahui cara pengunaan alat las baja

28

4) Untuk mengetahui cara mengunakan alat bor baut baja

3.3.2. Deskripsi
Pengelasan dan pembautan pelat buhul dengan pelat siku baja
merupakan keterampilan yang harus dimiliki mahasiswa karena
nantinya akan digunakan atau diterapkan didalam dunia kerja.

3.3.3. Alat dan Bahan
1) Alat
a) Penitik baja
b) Palu
c) Alas baja
d) Mesin Bor baja
e) Mesin las
1. Mesin las arrus bolak-balik (AC)
2. Kabel las
3. Pemegang elektroda
4. Klem massa
f) Palu las
g) Sikat kawat
h) Tang (penjepit)
i) Sarung tangan
j) Kaca mata las/helm las
2) Bahan
a) Pelat baja yang telah di potong
b) Baja Profil Siku
c) Baut

29

3.3.4. Keselamatan Kerja
1) Gunakan Sepatu Kerja (Safety Soes), berfungsi melindungi
jari-jari dan kaki dari benda tajam dan kejatuhan benda berat.
Dan juga berfungsi sebagai alas kaki saat bekerja
2) Gunakan Masker Hidung, berfungsi untuk menghalangi
masuknya debu dan uap bahan kimia baja.
3) Gunakan Kaos Tangan, berfungsi untuk melindungi jari-jari
dan telapak tangan dari percikan api saat proses pengelasan.
4) Gunakan Kaca Mata Pengaman terbuat dari plastik yang
menutup seluruh mata dan sekitarnya. Dan kacanya bisa
berwarna gelap atau terang, berfungsi untuk melindungi mata
dari percikan api las dan sinar yang berlebihan.

3.3.5. Langkah/Prosedur Kerja
1) Membuat lubang baut
a) Menyiapkan alat dan bahan
b) Memberi tanda posisi baut dengan melakukan menitikkan
lubang baut menggunakan alat penitik sesuai letak baut yang
berada di mal sambungan pelat baja
c) Setelah tanda posisi baut dibuat, proses pengeboran dapat di
mulai
d) Letakkan pelat sambungan baja atau baja profil siku pada
bagian bawah mesin bor dengan ketentuan lokasi lubang
bauat berada tegak lurus dari ujung mata bor
e) Setelah terpasang lekukan pengeboran dengan menyalakan
alat bor dan menekan mesin bor kearah pelat sambungan baja
atau baja profil siku yang telah terpasang
f) Memberikan air pada daerah pengeboran untuk mengurangi
panas yang dihasilkan pada saat proses pengeboran
2) Melakukan pengelasan
a) Menyiapkan alat dan bahan

30

b) Memposisikan pelat baja dengan baja profil siku yang akan
dilas diatas pelat ynag digunakan sebagai alas
c) Menyalakan mesin las listrik
d) Memasang kawat las pada pemegang elektroda dan
menjepitkan klem massa pada pelat yang digunakan sebagai
alas pada proses pengelasan
e) Setelah mesin las listrik sudah siap selanjutnya proses
pengelasan dimulai dengan mendekatkan ujung elektroda ke
tempat yang akan dilas sampai jarak ± 2,6 mm.
f) Pada saat proses pengelasan harus mengunakan kacamata
las/helm las untuk melindungi mata dari sinar yang
dihasilkan mesin las secara berlebihan, dan juga harus
menggunakan sarung tangan untuk melindungi kulit tangan
dari percikan api.
g) Setelah

proses

pengelasan

selesai,

pelat

yang

telah

disambungan dimasukkan kedalam air untuk meredam panas
yang dihasilkan pada saat proses pengelasan.
h) Setelah itu hasil las dibersihkan dengan mengunakan palu las
dengan memukul pada bagian hasil las untuk menghilangkan
kotoran yang dihasilkan pada saat proses pengelasan.
i) Setelah itu dilanjutkan dengan membersihkan mengunakan
sikat kawat, apa bila masih terdapat kotoran yang tidak bisa
dihilangkan dengan mengunkan sikat kawat maka langkah
kerja kembali ke h.

3.3.6. Faktor Pendukung dan Kendala
Kendala yang dialami pada proses praktikum yakni kurangnya
alat las dan alat bor baja sehingga proses praktikum kurang maksimal
dan lambat dalam proses pengerjaan

31

3.3.7. Gambar Kerja

Gambar 3.6 Rencana pengelasan dan pelubangan baut
3.3.8. Produk

Gambar 3.7 Hasil penyambungan baut dan las pelat simpul

BAB IV
PEKERJAAN PERANGKAIAN DAN PEMBONGKARAN

4.1. Pekerjaan Perangkaian Baja Profil WF
4.1.1. Tujuan
Dalam praktek ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1) Mengetahui langkah kerja merakit profil WF menjadi bangunan
struktur baja dengan menggunakan alat sambung baut
2) Merakit profil WF menjadi bangunan baja dengan alat sambung
baut
4.1.2. Deskripsi
Merangkai baja profil WF menjadi bangunan baja merupakan
keterampilan inti dari workshop konstruksi baja. Keterampilan ini
menjadikan mahasiswa mengerti tentang pengerjaan konstruksi baja di
lapangan.
Kegiatan inti meliputi, pendirian balok, kolom, dan kuda kuda baja.
Ditambah dengan penutup atap yang beruap seng gelombang dan
galvalum serta komponen lain seperti trekstang, ikatan angin, dan
ikatan dinding. Pengerjaan sambungan dengan menggunakan alat
sambung baut.
4.1.3. Bahan
1) Baja

profil

WF

(semua

komponen

balok,kolom,dan kuda-kuda)
2) Baja profil kanal untuk gording
3) Besi trekstang, ikatan angin, dan ikatan dinding
4) Penutup atap seng gelombang dan galvalum
5) Baut ukuran 6 mm dan 8 mm
6) Jarum pengaku
4.1.4. Alat
1) Scaftholding
2) Tang
32

structural

mulai

33

3) Kunci pas
4) Kunci inggris
4.1.5. Keselamatan Kerja
1) Gunakan Sepatu Kerja (Safety Shoes), berfungsi melindungi jarijari dan kaki dari benda tajam dan kejatuhan benda berat. Dan juga
berfungsi sebagai alas kaki saat bekerja
2) Gunakan Masker Hidung, berfungsi untuk menghalangi masuknya
debu dan uap bahan kimia baja.
3) Gunakan Sarung Tangan (Glove), berfungsi untuk melindungi jarijari dan telapak tangan saat proses perangkaian baja WF.
4) Gunakan sabuk pengaman untuk melindungi dari bahaya jatuh dari
ketinggian pada saat menaiki struktur bangunan baja WF.
5) Gunakan Helm Pengaman untuk melindungi kepala dari bahaya
benturan dan kejatuhan.
4.1.6. Langkah/Prosedur Kerja
1) Mendengarkan penjelasan dosen mengenai denah pemasangan dan
perangkaian baja
2) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
3) Mengangkat semua komponen bahan dari gudang menuju tempat
perangkaian
4) Menata semua komponen bahan sesuai denah perangkaian dan
menyesuaikan kode pemasangan yang terdapat pada masingmasing komponen
5) Merangkai balok pada kolom
a) Mendirikan kolom dengan beberapa orang menahan hingga
semua balok terpasang pada tempatnya
b) Mengangkat balok satu-persatu ke tengah kolom dan
menyesuaikan penempatan lubang baut pada balok dengan
lubang baut pada kolom
c) Memasang baut pada lubang balok yang telah sesuai dengan
lubang baut pada kolom

34

6) Merangkai kuda-kuda pada kolom
a) Merangkai 2 scafholding diantara balok
b) Mengangkat 1 bagian kuda-kuda ke atas kolom dan
menyesuaikan penempatan lubang baut pada kuda-kuda
dengan lubang baut pada kolom yang terdapat di sebelah atas
kolom
c) Memasang baut pada lubang kuda-kuda yang telah sesuai
dengan lubang baut pada kolom
d) Mengangkat 1 bagian lain dari kuda-kuda ke atas kolom dan
menyesuaikan penempatan lubang baut pada kuda-kuda
dengan lubang baut pada kolom yang terdapat di sebelah atas
kolom
e) Memasang baut pada lubang kuda-kuda yang telah sesuai
dengan lubang baut pada kolom
7) Merangkai gording
a) Mengangkat gording ke atas kuda-kuda dan menyesuaikan
penempatan lubang baut pada gording dengan lubang baut
pada kuda-kuda
b) Memasang baut pada lubang gording yang telah sesuai dengan
lubang baut pada kuda-kuda
8) Memasang trekstang
a) Mengangkat trekstang dan memasang trekstang pada lubang di
gording yang menghubungkan 2 gording
b) Memasang baut pada sisi bawah trekstang
9) Memasang ikatan angin
a) Mengangkat ikatan angin dan memasangkan silang ikatan
angin yakni dari pojok bawah kuda-kuda menuju bagian
tengah kuda-kuda yang berlainan
b) Pada bagian ujung ikatan angin dipasang jarum pengaku dan
menyesuaikan kekencanganya
10) Memasang ikatan dinding

35

a) Mengangkat ikatan dinding dan memasangkan silang ikatan
dinding yakni dari pojok bawah kolom menuju bagian atas
kolom yang berlainan
b) Pada bagian ujung ikatan dinding dipasang jarum pengaku dan
menyesuaikan kekencanganya
11) Memasang penutup atap
a) Menyusun penutup atap di lantai sebelum dipasang. Penutup
atap disusun sesuai rencana yang akan dipasang.
b) Mengangkat penutup atap dan memasang penutup atap.
Memasang penutup atap bermula dari pojok bawah dilanjutkan
dengan sebelah atas dan samping dengan overlap samping
sekitar 2 gelombang.
c) Menyesuaikan penempatan lubang kait pada penutup atap
sebelah bawah dengan sebelah atap terhadap gording.
d) Memasang kait untuk mengikat susunan penutup atap pada
gording dengan posisi batang panjang kait berada di sebelah
bawah gording.

4.1.7. Faktor Pendukung Dan Kendala
1) Tempat kurang luas sehingga mobilitas gerak mahasiswa terganggu
2) Seperti yang diketahui bahwa bajanya sangat berat dan ditempatkan
di gudang pada bagian yang susah dijangkau sehingga memakan
waktu dalam pengambilan dan pengembaliannya
3) Kurangnya peralatan seperti kunci pas dan kunci inggris, sehingga
pekerjaan tidak bisa cepat selesai karena setiap mahasiswa harus
bergantian dalam pemakaiannya
4) Kurangnya bahan yang sesuai
5) Adanya bahan yang rusak (contohnya balok anak yang seharusnya
dipasang, pada bagian las kupingannya copot dan hilang sehingga
tidak dapat dipasang)
6) Beberapa alat tidak dapat dipakai seperti jarum pengaku yang
sudah melebar pada bagian kaitnya sehingga kurang kuat

36

7) Namun, paling tidak semua bahan dan alat sudah mumpuni untuk
digunakan sebagai media pembelajaran
4.1.8. Gambar Proses Kerja

Gambar 4.1 Hasil Pemasangan balok dan kolom

Gambar 4.2 Pemasangan kuda-kuda

37

Gambar 4.3 Pemasangan kuda-kuda

Gambar 4.4 Pemasangan gording

38

Gambar 4.5 Pemasangan Trestang

Gambar 4.6 Pemasangan jarum pengaku pada ikatan angin

39

Gambar 4.7 Pemasangan atap seng

Gambar 4.8 Pemasangan atap seng

40

Gambar 4.9 Pemasangan atap galvalum
4.1.9. Produk

Gambar 4.10 Hasil Akhir dari pemasangan rangka

41

Gambar 4.11 Hasil Akhir dari pemasangan rangka dan atap

4.2. Pekerjaan Pembongkaran Baja Profil WF

4.2.1

Tujuan

Membongkar profil IWF menjadi bangunan baja dengan alat sambung
baut

4.2.2

Deskripsi

Kegiatan merangkai baja profil IWF merupakan kegiatan membongkar
komponen-komponen struktur baja dari konstruksi bangunan rangka
baja. Mahasiswa membongkar konstruksi rangka baja yang terdiri dari
komponen kolom baja profil IWF, balok baja profil IWF, kuda-kuda
single beam baja profil IWF, gording baja profil kanal, trekstang,
ikatan angin dan ikatan dinding. Kegiatan ini membuat mahasiswa
mengerti tentang pengerjaan pembongkaran konstruksi rangka baja di
lapangan.

42

4.2.3

Alat

1) Scafholding
2) Kunci pas
3) Kunci inggris
4) Tang

4.2.4

Bahan

1) Baja profil IWF untuk komponen kolom, balok dan kuda-kuda
2) Baja profil kanal untuk gording
3) Besi trekstang, ikatan angin dan ikatan dinding
4) Penutup atap galvalum dan seng gelombang
5) Baut dan mur ukuran 6 mm dan 8 mm

4.2.5
1)

Keselamatan Kerja
Menggunakan baju kerja praktek untuk melindungi baju yang
dipakai supaya tidak kotor dan rusak.

2)

Menggunakan sarung tangan untuk melindungi jari dan telapak
tangan saat mengangkat dan memasang penutup atap

4.2.6

Langkah Kerja

1)

Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan

2)

Membongkar penutup atap
a) Melepas baut pada kait dan melepas kait dari susunan
penutup atap dan dari gording
b) Melepas susunan penutup atap satu persatu dan menurunkan
penutup atap

3)

Melepas trekstang
a) Melepas baut pada trekstang
b) Melepas trekstang dari gording dan menurunkan trekstang

4)

Membongkar gording
a) Melepas baut yang merangkai gording pada kuda-kuda
b) Melepas gording dari kuda-kuda dan menurunkan gording

43

5)

Melepas ikatan angin
a) Mengendurkan jarum pengaku pada ikatan angin
b) Melepas melepas ikatan angin dari kuda-kuda dan
menurunkan ikatan angin

6)

Membongkar kuda-kuda
a) Mengendurkan baut pada sambungan kuda-kuda bagian
tengah
b) Mengendurkan baut pada sambungan antara salah satu kudakuda dengan kolom

6) Melepas baut kuda-kuda yang telah dikendurkan
7) Menurunkan kuda-kuda yang telah dilepas bautnya
8) Melepas baut kuda-kuda di sisi yang lain
9) Menurunkan kuda-kuda
7)

Melepas ikatan dinding
a) Mengendurkan jarum pengaku pada ikatan dinding
b) Melepas ikatan dinding dari kolom dan menurunkan ikatan
dinding

8)

Membongkar balok
a) Melepaas baut pada sambungan antara balok dan kolom
b) Menurunkan balok

9)

Menurunkan kolom dengan menidurkan kolom secara perlahan

10) Mengangkat bahan-bahan ke gudang
11) Membongkar scafholding dan mengangkut scafholding ke gudang
12) Mengembalikan semua peralatan ke gudang
13) Membersihkan area pembongkaran

4.2.7

Faktor Kendala
1) Tempat perangkaian kurang luas sehingga ruang gerak mahasiswa
terbatas

2) Penyimpanan bahan dan scafholding kurang efektif sehingga
menyusahkan mahasiswa dalam menyimpanya

44

3) Kurangnya peralatan seperti kunci pas dan kunci inggris sehingga
kerja mahasiswa tidak efisien
4) Tidak adanya papan alas pengaman pada scafholding sehingga
mahasiswa kurang merasa aman ketika menaiki scafholding,
terutama ketika mengangkat profil baja yang berat

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Matakuliah workshop konstruksi baja merupakan matakulaiah keahlian
berkarya

bidang studi (MKBBS). Dimana matakuliah ini bertujuan untuk

membekali mahasiswa dengan pengetahuan, wawasan dan keterampilan kerja
konstruksi baja yang meliputi fabrikasi, pebuatan sambungan, perangkaian
konponen struktur, konstruksi dan ereksi.
5.2. Saran
Diharapkan untuk kedepannya untuk alat kerja konstruksi seperti kuci pas,
kunci ingris, mesin las dan lain-lain. Dan juga alat perlengkapan K3 yang sudah ada
diberikan kepada mahasisa untuk digunakan agar mahasiswa tau cara
pengunaannya dan saran untuk laboran untuk lebih giat lagi pada proses
pembimbingan mahasiswa. Untuk ketua jurusan alat yang sudah tidak layak
digunakan harap diganti dengan yang baru dan juga ruang workshop konstruksi baja
untuk dipindah ke ruang aslinya

45