SIA sistem distribusi dan DSS

SISTEM DISTRIBUSI
PENGERTIAN SISTEM DISTRIBUSI
Sistem distribusi (distributed system) adalah suatu sistem jaringan komputer
yang saling terhubung demikian rupa sehingga seolah-olah menjadi sebuah komputer
yang digunakan oleh satu pengguna.
Dengan terintregasinya berbagai komputer sehingga seolah-olah merupakan satu
komputer, dengan sendirinya akan menciptakan optimalisasi sumberdaya pengolahan
data.
Sistem distribusi menekankan prinsip transparansi jaringan, yaitu bahwa pengguna
tidak menyadari bahwa sistem tersebut sebenarnya tersebar diberbagai lokasi.

PERANAN SERVER
Server adalah komputer yang memiliki program serta database terkait yang
senantiasa aktif untuk melayani berbagai kebutuhan perangkat lunak atau data bagi
komputer lain yang tergabung dalam sistem jaringan distribusi.
Operasi yang dilakukan program server yaitu :
1. Melakukan eksekusi berkelanjutan
2. Melayani permintaan dari lokasi lain
Data dan fle disimpan secara otomatis dengan berbagai cara, antara lain:
1. Setiap program database lokal memiliki fle sendiri yang memuat unsur-unsur
data jaringan yang dianggap relevan.

2. Menggunakan name server, yaitu suatu server khusus yang mengelola suatu
directory fle secara terpusat.
Dasar dari sistem distribusi adalah naming services. Naming services diterapkan
dengan menggunakan sistem fle distribusi (distributed fle system), yaitu suatu
bagian atau tambahan pada operating system yang fungsinya adalah untuk
mengendalikan naming service.
Operating system bisa berbentuk:
1. Networking operating system, dimana setiap komputer dalam jaringan
menggerakkan sendiri operating system yang menopang komunikasi dengan
komputer lainnya dalam jaringan.
2. Distributed operating system, dimana dalam jaringan digunakan satu operating
system yang sama yang didistribusikan untuk semua komputer dalam jaringan
tersebut.

KOMUNIKASI ANTARPROSES
Komunikasi antar proses (interprocess communication) adalah tukar menukar
informasi antar client, server, dan program aplikasi dalam sistem distribusi.
Komunikasi antarproses terjadi jika terdapat komunikasi langsung antara satu
program dengan program lainnya yang melakukan eksekusi bersama-sama.
Komunikasi antarproses bisa berlangsung lokal, jarak jauh, atau melalui distributed

shared memory. Yang dimaksud distributed shared memory adalah suatu memory
yang bisa dituju oleh berbagai komputer yang tercakup dalam lingkup jaringan.

DISTRIBUSI PENGOLAHAN DATA

Sistem distribusi pengolahan data (distributed data processing) adalah sistem
pengolahan data dalam suatu sistem informasi yang terdistribusi. Penyebaran fungsi
pengolahan data didalam suatu organisasi tidak hanya semata-mata merupakan
penyebaran perangkat keras yang masing-masing dihubungkan dengan saluran
komunikasi. Sistem distribusi pengolahan data memerlukan programming dan desain
sistem yang kreatif sehingga sistem tersebut dapat menghasilkan manfaat yang
maksimal.

ALASAN PENERAPAN SISTEM DISTRIBUSI PENGOLAHAN DATA
Dibandingkan dengan sistem pengolahan data terpusat, sistem distribusi memiliki
beberapa keunggulan, yaitu:
1. Dengan menggunakan minikomputer atau mikrokomputer, sistem distribusi
pengolahan data menjadi lebih murah dibandingkan dengan penggunaan
mainframe secara terpusat.
2. Keandalan sistem menjadi lebih baik, karena jika salah satu CPU rusak atau

terganggu, beban kerjanya dapat dialihkan kepada CPU lainnya.
3. Pengguna dapat berinteraksi secara langsung dengan komputer dan dapat
memperoleh wawasan dan informasi yang jauh lebih luas daripada sistem
terpusat karena adanya transparansi jaringan.
4. Sistem distribusi pengolahan data bersifat modular karena setiap pengguna
dapat mengembangkan sendiri kemampuan komputer lokal yang digunakannya
sesuai kebutuhan.
Kelemahan sistem distribusi pengolahan data:
1. Kalau perangkat kerasnya tidak compatible, penghubungan antar perangkat
keras menjadi sulit dilakukan
2. Kalau masing-masing lokasi menulis sendiri perangkat lunaknya, besar
kemungkinan tidak sesuai antara satu dengan lainnya
3. Sistem lokal mungkin tidak mampu menghimpun data sesuai dengan keinginan
manajemen

DISTRIBUSI PERANGKAT KERAS
Konfgurasi distribusi perangkat keras , yaitu:
1. Konfgurasi bintang(star)
2. Konfgurasi cincin(ring)
3. Konfgurasi campuran(hybrid)

4. Konfgurasi pemancar(broadcast)
5. Konfgurasi pohon(tree)
6. Konfgurasi bus

DISTRIBUSI PERANGKAT LUNAK
Setiap unit lokal dalam suatu sistem distribusi pengolahan data bisa
mengembangkan program sendiri untuk kepentingan lokal yang disebut program
khusus. Oleh sebab itu, keterampilan pengetahuan pengembangan, yang pada sistem
terpusat semula hanya dikuasai oleh unit pengembangan sistem, dalam sistem
distribusi perlu disebarkan keseluruh unit lokal pengguna sistem. Tidak semua
program yang digunakan dalam sistem distribusi merupakan program yang
didesentralisasikan. Beberapa program lainnya bersifat terpusat.

DESENTRALISASI DATA
Data dapat disimpan pada berbagai unit lokal(shared data) yang dapat diakses oleh
unit lokal pengguna lainnya. Data juga dapat disimpan pada suatu unit-unit lokal dan
tidak diperlukan oleh unit lokal lainnya (local data).
Pendekatan yang dapat digunakan untuk mengelola shared data adalah:
1. Pendekatan partisi adalah pendekatan dimana suatu record disimpan pada
lokasi yang paling sering menggunakan ecord tersebut.

2. Pendekatan replikasi adalah pendekatan dimana setiap lokasi memiliki duplikat
database.

KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN SISTEM DISTRIBUSI
Keuntungan sistem distribusi pengolahan data adalah:
1. Karena masing-masing pengguna pada unit lokal memiliki kendali pada sistem
lokal dan dapat memproses data mereka sendiri, mereka dapat merancang
sendiri sistem yang mereka perlukan dan dapat terus meningkatkan kualitas
informasi yang mereka hasilkan.
2. Sistem distribusi memiliki kemampuan entry, koreksi, dan respon yang lebih
cepat kepada pengguna.
3. Biaya komunikasi lebih ringan karena proses dilakukan seluruhnya secara lokal.
4. Komputer-komputer yang tercakup dalam sistem jaringan bisa saling
mendukung antara satu dengan yang lainnya, sehingga mengurangi resiko
kerugian tak terduga, karena lokasi yang satu jauh dari yang lain.
5. Setiap sistem bersifat modul sehingga lebih mudah ditambah, dikurangi, dan
disempurnakan
Kelemahan sistem distribusi pengolahan data adalah:
1. Lebih mahal daripada sistem terpusat
2. Dengan terpencarnya lokasi dan beragamnya kebutuhan pada masing-masing

lokasi akan memerlukan koordinasi yang lebih pelik dan konsistensi
penggunaan dan pemeliharaan perangkat keras
3. Terpencarnya lokasi dan penerapan pendekatan replikasi pada pengelolaan
data akan menimbulkan redundansi data
4. Pembakuan dokumen dan kontrol sulit dilakukan karena tanggung jawab dan
wewenang juga didesentralisasikan
5. Tingkat keterampilan karyawan lebih rendah dibandingkan dengan sistem
terpusat

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
MANAJEMEN
PENGERTIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
Sistem informasi pada umunya adalah sistem berikut semua perangkatnya
yang bertujuan untuk memasok informasi yang akan dijadikan bahan bagi
pengambilan keputusan yang bersifat rutin, terstruktur, dan mudah diantisipasi.
Sistem informasi sangat efektif dan efsien dalam menyajikan data yang bersifat rinci
dan berjumlah besar. Namun demikian, sistem informasi cenderung sulit menyajikan
informasi yang tidak terstruktur, khususnya informasi yang belum atau tidak
diantisipasi pada saat sistem informasi itu sendiri dirancang.
Keputusan disebut terstruktur apabila metode dan aturan yang dipergunakan

dalam pengambilan keputusan itu telah diketahui dan dapat didefnisikan dengan
jelas. Pokok pikiran yang mendasari sistem pendukung keputusan (decision support
system) atau DSS adalah menyediakan piranti-piranti yang efektif guna mendukung
pengambilan keputusan untuk merger, akuisisi, perluasan pabrik, peluncuran produk
baru, pengelolaan portfolio investasi, dan lain-lain.
Pengembangan DSS harus cukup feksibel sehingga dapat memberikan jawaban
terhadap kebutuhan yang tidak terantisipasi sebelumnya. Agar feksibel, para
pengambil keputusan atau para manajer harus ikut terlibat dalam pengembangan
DSS.
Akuntan sangat berkepentingan dengan pengembangan dan pemeliharaan DSS
karena:
1. Akuntan perlu mengetahui proses dan model pengambilan keputusan, karena
akuntan bertanggung jawab untuk menyediakan informasi bagi manajemen.
2. Akuntan perlu mengetahui input dan output pengambilan keputusan, karena
sebagian besar data yang digunakan untuk pengambilan keputusan merupakan
data akuntansi.
3. Akuntan sering diserahi tanggung jawab untuk mengevaluasi manfaat dari
sistem tersebut dan menghadapkannya dengan biaya pengembangan serta
pemeliharaannya.


POSISI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM SISTEM INFORMASI
Sistem informasi manajemen pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam 3
kelompok, yaitu:

1. Transaction processing system (TPS) adalah sistem pengolahan data semua
transaksi dan berfungsi untuk mendukung kegiatan operasional.
Tujuan TPS adalah untuk memberikan gambaran tentang hasil usaha dari waktu
ke waktu yang dihasilkan oleh TPS nampak dalam bentuk laporan periodik,
atau mengalir ke atas menuju OSS atau DSS
2. Operational support system (OSS) adalah suatu sistem pengolahan data yang
bertujuan untuk membantu perencanaan dan pengendalian operasi(taktis).
Sasaran OSS adalah untuk membantu penyelesaian tugas-tugas yang bersifat
terstruktur serta permasalahan jangka pendek. OSS modern dengan basis
komputer pada umumnya memiliki berbagai atribut yang bisa dijadikan
pendukung yang efektif.
Atributnya adalah:
a. OSS interaktif adalah OSS yang menggunakan terminal-terminal yang dapat
digunakan untuk berhubungan secara aktif dengan sistem.
b. Time shared OSS adalah OSS yang bisa digunakan oleh beberapa pengguna
sekaligus. Atau Real-time OSS adalah OSS yang bisa memberikan tanggapan

dalam waktu yang sangat singkat sesuai kebutuhannya.
c. Model based OSS adalah sistem yang didukung oleh program-program yang
didasarkan pada model-model pengambilan keputusan.
d. Dedicated OSS adalah OSS yang dikembangkan untuk keperluan satu atau
beberapa pengguna yang bersifat khusus, sehingga tidak dapat digunakan
untuk keperluan lain.
3. Decision support system (DSS) adalah sistem yang dikembangkan untuk
menyelesaikan masalah-masalah jangka panjang dan relatif tidak terstruktur.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
JENIS KEPUTUSAN MANAJEMEN
Klasifkasi keputusan manajemen:
1. Klasifkasi menurut aktivitas manajerial
a. Keputusan perencanaan strategis
b. Keputusan perencanaan taktis
c. Keputusan pengendalian manajemen
d. Keputusan pengendalian operasional
2. Keputusan menurut struktur persoalan yang dihadapi
a. Keputusan yang terprogram
b. Keputusan yang semiotomatis

c. Keputusan tidak terprogram
3. Keputusan menurut sumber daya perusahaan
a. Keputusan mengenai tenaga kerja
b. Keputusan mengenai bahn baku, bahan pembantu, dan bahan-bahan lain
c. Keputusan mengenai fasilitas
d. Keputusan mengenai pendanaan
e. Keputusan mengenai data
4. Keputusan menurut sifat persoalan
a. Keputusan yang berulang
b. Keputusan insidentil
c. Keputusan jangka pendek
d. Keputusan jangka panjang
e. Keputusan yang kompleks
f. Keputusan yang sederhana
5. Keputusan menurut fungsi operasional

a.
b.
c.
d.

e.

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

akuntansi
logistik
pemasaran
personalia
keuangan

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Langkah-langkah pada proses pengambilan keputusan, yaitu:
1. Mendefnisikan persoalan
2. Menentukan berbagai alternatif tindakan yang dapat
menyelesaikan persoalan
3. Mengevaluasi masing-masing alternatif
4. Memilih alternatif yang terbaik untuk dijadikan keputusan
5. Melaksanakan keputusan
6. Memantau hasil keputusan

digunakan

untuk

FUNGSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
Decision support system (DSS) adalah sistem yang dikembangkan untuk
menyelesaikan masalah-masalah jangka panjang dan relatif tidak terstruktur.
Manfaat yang dapat dipetik dari penggunaan DSS adalah meningkatkan efektivitas
pengambilan keputusan manajemen, karena DSS memberikan informasi yang lebih
feksibel dibandingkan dengan laporan-laporan akuntansi yang bersifat periodik dan
terstruktur.
Salah satu perbedaan penting antara DSS dan OSS adalah bahwa pengambilan
keputusan dalam DSS selalu memerlukan partisipasi manajerial secara aktif dan tidak
pernah diputuskan sendiri oleh sistem.
Contoh pengambilan keputusan yang dilakukan dengan menggunakan DSS antara
lain:
1.
2.
3.
4.

Keputusan untuk meluncurkan produk baru
Penentuan lokasi pabrik baru
Keputusan untuk mengakuisisi perusahaan
Penentuan strategi pemasaran

Contoh model yang digunakan dalam DSS antara lain adalah
1.
2.
3.
4.

Corporate model
Portfolio model
Model perencanaan keuangan
Model expert system

JENJANG SISTEM PENDUKUNG
Tingkat layanan sistem kepada para penggunanya dapat dibagi ke dalam beberapa
jenjang, yaitu:
1. Jenjang pertama (pengumpulan data)
2. Jenjang kedua (pengumpulan data dan analisis data)
3. Jenjang ketiga (pengumpulan data, analisis data, dan menggunakan modelmodel keputusan)
4. Jenjang keempat (pengumpulan data, analisis data, menggunakan model-model
keputusan dan menunjuk alternatif yang terbaik)
5. Jenjang kelima (penggunaan model keputusan lengkap)

KOMPONEN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
Komponen DSS pada dasarnya sama dengan komponen sistem informasi akuntansi
yaitu input, proses, storage, dan output. Hanya dalam DSS terdapat komponen
tambahan, yaitu model keputusan (decision model).

KOMPONEN INPUT
Agar DSS dapat memberikan informasi yang efektif, data yang digunakan harus
relevan dan akurat.
Data yang relevan adalah data yang berhubungan atau menjadi faktor kunci dari jenis
penjualan. Data yang akurat adalah data yang harus melalui proses validasi dengan
menggunakan program editing.

DATA BASE
Data yang digunakan dalam DSS hendaknya disimpan dalam suatu database yang
mudah diakses. Agar DSS dapat digunakan secara efektif, database tersebut
hendaknya memuat data yang senantiasa mutakhir (up-to-date) dan lengkap.
Data yang disimpan dalam database juga harus lengkap agar bisa mendukung
peyelesaian persoalan yang sudah berada dalam lingkup sistem tersebut, maupun
yang diperkirakan akan harus ditangani sistem.
Data tersebut antara lain terdiri dari:
1.
2.
3.
4.

Data
Data
Data
Data

perencanaan internal
eksternal atau data lingkungan
yang terkait dengan model-model tertentu
yang bersifat ikhtisar mengenai masa lalu

PIRANTI PEMBUAT MODEL

Agar proses pengembangan model keputusan itu efektif, DSS harus memiliki piranti
pengembangan model tailor-made dan pengelola semua model dalam suatu basis
model.
3 jenis piranti yang dapat dipergunakan adalah:
1. Model buiding block adalah bagian atau blok model yang merupakan blok-blok
dari suatu bangunan model keseluruhan yang harus tersedia untuk digunakan
dalam model-model keputusan
2. Model based management system adalah sistem yang biasanya digunakan
sebagai pendamping database management system (DBMS) dalam bentuk
perangkat lunak yang beroperasi dibawah kendali operating system
3. Modeling languages adalah bahasa modeling yang digunakan untuk
menghubungkan berbagai model yang tailor-made yang membentuk blok-blok
bangunan kedalam suatu model yang lebih besar

MANIPULASI DAN ANALISIS DATA
Agar efektif, suatu DSS harus memiliki kemampuan manipulasi dan analisis data
dengan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Simulasi proyeksi, yaitu teknik memproyeksikan nilai dan kriteria dari berbagai
faktor kunci dalam suatu periode dimasa yang akan datang, berdasarkan nilainilai data yang ada saat ini dengan memperhatikan tingkat perubahan yang
diperkirakan akan terjadi.
2. Analisis sensitivitas, yaitu teknik untuk memperhitungkan apa yang akan terjadi
pada faktor-faktor kunci tertentu

PENARIKAN INFORMASI
DSS yang efektif harus memiliki sistem penarikan informasi yang mudah dilakukan
(friendly user) oleh penggunanya. Pendekatan yang mudah digunakan untuk menarik
informasi antara lain adalah:
1. Pendekatan dengan bahasa perintah (command language approach)
Pendekatan dengan bahasa perintah untuk menarik informasi pada dasarnya
dilakukan apabila pengguna berkomunikasi dengan menggunakan perintahperintah biasa. Perintah pada umumnya merupakan kata-kata sederhana yang
dapat membuat komputer melaksanakan aktivitas sesuai kata-kata perintah
tersebut.
2. Pendekatan dengan menggunakan menu
Pendekatan ini dilakukan dengan menampilkan menu pilihan-pilihan informasi
yang dapat ditarik oleh pengguna.

DAFTAR PUSTAKA
Nugroho Widjajanto,SIA,2001,Erlangga,Jakarta (bab 11 dan 12 )