Menurut Hubungannya dengan Jumlah Produksi
- Definisi • Klasifikasi Biaya • Pendekatan dalam analisa titik Impas • Pengaruh pajak penghasilan thd analisis CVP.
- Keputusan berdasarkan analisis CVP.
- Analisis sensitivitas
- Penerapan analisis CVP pada produsen multiproduk
4 LT Sarvia/2012 Break-Even Point (BEP)
Fixed Cost
Jumlah Produk
(banyak atau sedikitnya) jumlah produk yang dibuat dan dijual. Biaya
besarnya tetap, selama suatu periode waktu tertentu (misal bulan atau tahun), tanpa dipengaruhi oleh perubahan (b k t dikit ) j l h d k dib t d Menurut Hubungannya dengan Jumlah Produksi LT Sarvia/2012 6
5 LT Sarvia/2012 KLASIFIKASI BIAYA
Dengan diketahuinya titik impas tersebut dapatlah direncanakan tingkat-tingkat volume produksi atau volume penjualan yang akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan yang bersangkutan. Agar terhindar dari kerugian perusahaan harus dapat mengusahakan jumlah penjualan pada titik impas tersebut.
Merupakan salah satu cara yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengetahui atau untuk merencanakan pada volume produksi atau volume penjualan berapakah perusahaan yang bersangkutan tidak memperoleh keuntungan atau tid k d it k i tidak menderita kerugian.
Oleh karena itu analisa titik impas ini sering disebut sebagai “cost- volume-profit analysis”
Oleh karena itu analisa volume penjualan, harga jual, biaya produksi, biaya lainnya bauk yang bersifar tetap maupun variabel, dan laba atau rugi.
Diperlukan untuk mengetahui hubungan antara volume produksi, l j l
3 LT Sarvia/2012 Break-Even Point (BEP)
2 Defined:
LT Sarvia/2012
Universitas Kristen Maranatha Bandung Outline
IE-401 Analisis dan Estimasi Biaya Analisis Analisis Biaya Biaya--Volume Volume--Laba Laba / / Cost Cost--Volume Volume--Profit (CVP Profit (CVP) Elty Sarvia Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri
- Biaya Tetap (Fixed Cost), adalah unsur periode yang
- Contoh Contoh :: biaya biaya gedung gedung,, biaya biaya tanah tanah,, biaya biaya mesin mesin dan dan
peralatan peralatan,, gaji gaji pimpinan pimpinan,, penyusutan penyusutan,, biaya biaya sewa sewa dan dan sebagainya sebagainya..
KLASIFIKASI BIAYA Biaya Berubah (Variabel Cost) Biaya Berubah (Variabel Cost) , adalah unsur biaya yang •
Biaya
Variabel Cost besarnya berubah-rubah sebanding dengan perubahan jumlah produk yang dibuat dan dijual, selama suatu periode waktu tertentu (misal bulan atau tahun).
Jumlah Produk
- Contoh : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, upah perangsang pekerja langsung. LT Sarvia/2009 LT Sarvia/2012 7 LT Sarvia/2009 LT Sarvia/2012
- Biaya Semi Berubah (Semi Variabel Cost), yaitu unsur
- 200x = - 120.000.000
- Adalah teknik ‘bagaimana jika (what-if) yang digunakan oleh manajer untuk menguji bagaimana akibatnya jika prediksi data awal tidak tercapai atau jika asumsi yang mendasarinya berubah.
- Berapa laba operasi jika unit terjual 5 % Target
- Berapa laba operasi jika variabel perunit %
- Rp .
- B Biaya ⋅ T Tetap ( ( 120 120 %) * %)
- BEP Rp . = = Rp . 100 . 000
- 1 −
- H arg a Jual ( 85 %) ( 110 %)
- 5 . 000 ( 85 %) 425 .
8
7
8 KLASIFIKASI BIAYA
Pendekatan dalam Pendekatan dalam analisa analisa titik titik Impas Impas
biaya yang besarnya berubah-rubah , tetapi tidak
1. Pendekatan Matematis sebanding dengan perubahan jumlah produk yang dibuat
2. Pendekatan grafis dan dijual, selama suatu periode waktu tertentu.
Bi Biaya
Semi Variabel Cost
Jumlah Produk Contoh : Biaya perawatan mesin produksi, biaya listrik.
LT Sarvia/2012
9 LT Sarvia/2012
10
1. Pendekatan Matematis
2. Pendekatan Matematis
a. Pendekatan Sederhana
b. Pendekatan Contribution Margin (CM) Laba Operasi = Penjualan – Biaya Tetap – Biaya Variabel CM/# = Harga jual/# ‐ Biaya variable/#
BEP Æ Laba = 0 Biaya Tetap Biaya Tetap
= = BEP ( ) #
− CM /# H arg a Jual /# Biaya var iabel /#
LT Sarvia/2012
11 LT Sarvia/2012
12
c. Pendekatan Marginal Income Ratio (MIR)
Pembahasan
a. Pendekatan Sederhana Laba Operasi = Penjualan – Biaya Tetap – Biaya Variabel BEP Æ Laba = 0 BEP Æ Laba = 0 0 = 500x – 120.000.000 – 300x
300 .
Pendekatan Matematis
1. Pendekatan Matematis
1 ) ( − =
120
Variabel Biaya Tetap Biaya Rp BEP
b. Pendekatan Contribution Margin (CM) R j t Penjualan Total
Rp juta Rp juta Rp BEP
− = Pembahasan
14 LT Sarvia/2012
Diketahui : Biaya Tetap = Rp. 120 juta Total Penjualan = Rp. 500 juta Biaya variabel = Rp. 60 % x 500 juta = Rp. 300 juta Harga jual = Rp. 500/# Jumlah # = Rp.500 juta/Rp. 500 perunit = 1 juta #
Perusahaan “Valeri” beroperasi dengan biaya tetap keseluruhan Rp. 120 juta. Biaya variabelnya diketahui sebesar 60% dari penjualan. Hasil keseluruhan penjualan pada kapasitas penuh adalah Rp. 500 juta. Perusahaan hanya memproduksi satu macam barang dan harga jualnya adalah Rp. 500 perunit. Berapa unit yg harus dijual agar perusahaan BEP? Contoh Contoh 1 : 1 :
− = = 1 ) ( var arg
M in on Contributi MIR − =
Rp BEP Penjualan Biaya iabel Penjualan Penjualan
Marginal Income Ratio = ratio pendapatan marjinal dengan hasil penjualan disebut juga profit-volume ratio LT Sarvia/2012 13 Penjualan Total Variabel Biaya Tetap Biaya
Ratio Income inal M Tetap Biaya BEP = arg
1 120 . ) ( =
( ) /# var /# arg #
− = Biaya iabel Jual a H Tetap Biaya
BEP Kesimpulan Diketahui bahwa titik impas tercapai pada tingkat penjualan sebesar Rp. 300 juta atau dalam tingkat penjualan/produksi 600.000 unit. LT Sarvia/2012 17
( ) ( ) # 000 . 600 # /# 300 . /# 500 . 120 . # =
− = BEP Rp Rp
Rp juta BEP Pembahasan Bukti Perhitungan BEP Hasil Penjualan = 600.000 x Rp. 500 = Rp. 300 juta Dikurangi : Biaya Variabel : 60%xRp. 300 juta = Rp. 180 juta Laba Kotor = Rp. 120 juta Dikurangi : Biaya Tetap = Rp. 120 juta Laba Operasi = Rp. 0 juta
18 LT Sarvia/2012
) 300 . ( 500 .
16 LT Sarvia/2012 Rp juta Rp BEP Rp juta
X = 600.000 #
15 LT Sarvia/2012
c. Pendekatan Marginal Income Ratio (MIR)
Pembahasan Bukti Perhitungan BEP Hasil Penjualan = 700.000 x Rp. 500 = Rp. 350 juta Laba baru dapat direalisir pada tingkat penjualan diatas Rp. 300 juta (diatas 600.000 unit). Misal penjualan adalah 700.000 unit (Rp.350 juta) maka : j p p j Dikurangi : Biaya Variabel : 60%xRp. 350 juta = Rp. 210 juta Laba Kotor = Rp. 140 juta Dikurangi : Biaya Tetap = Rp. 120 juta Laba Operasi = Rp. 20 juta
Pembahasan Bukti Perhitungan BEP Hasil Penjualan = 400.000 x Rp. 500 = Rp. 200 juta Rugi akan terjadi bila penjualan tidak mencapai Rp. 300 juta atau tidak mencapai 600.000 unit. Misalnya penjualan hanya mencapai 400.000 unit (Rp. 200 juta), maka : j p p j Dikurangi : Biaya Variabel : 60%xRp. 200 juta = Rp. 120 juta Laba Kotor = Rp. 80 juta Dikurangi : Biaya Tetap = Rp. 120 juta Laba Operasi = Rp. - 40 juta
19 LT Sarvia/2012
20 LT Sarvia/2012
2. Pendekatan grafis
21 LT Sarvia/2012
2. Pendekatan grafis (Lanjutan soal PT.Valeri) Diketahui : Biaya Tetap = Rp. 120 juta Total Penjualan = Rp. 500 juta Biaya variabel = Rp. 60 % x 500 juta = Rp. 300 juta Harga jual = Rp. 500/# Jumlah # = Rp.500 juta/Rp. 500 perunit = 1 juta # BEP
Volume Produksi/ Biaya variabel Biaya Tetap Biaya Total Pendapatan Lapa/Rugi Penjualan 100,000 30,000,000 120,000,000
150,000,000 50,000,000 - 100,000,000 400,000 120,000,000 240,000,000 200,000,000 -40,000,000 600,000 180,000,000 300,000,000 300,000,000 700,000 210,000,000 330,000,000 350,000,000 20,000,000 1,000,000 300,000,000 420,000,000 500,000,000 80,000,000
22 LT Sarvia/2012
2. Pendekatan grafis (Lanjutan soal PT.Valeri)
23 LT Sarvia/2012 Contoh 2 : (Target Laba Operasi)
Berapa unit yang harus dijual oleh Perusahaan “Valeri” untuk mendapatkan laba operasi sebesar Rp. 200.000.000? Target Laba Operasi = Penjualan – Biaya Tetap – Biaya Variabel LT Sarvia/2012
24 Target Laba Operasi = Penjualan Biaya Tetap Biaya Variabel 200.000.000 = 500x – 120.000.000 – 300x -200x = - 320.000.000 X = 1.600.000 # Perusahaan harus menjual 1.600.000 # untuk mencapat Target Laba Operasi sebesar Rp.200.000.000
1 200.000.00 120.000.00 – 200x 0,4 -
0,4 -
Rp juta MS Artinya bahwa volume penjualan perusahaan yang bersangkutan tidak boleh turun lebih sari 40% dari penjualan yang dibudgetkan atau 66.67% dari volume penjualan pada titik impas, agar supaya tidak menderita rugi. LT Sarvia/2012 28 500 .
Rp juta juta Rp MS x Rp juta
= − = = = x R j t
% % 166 67 , 100 300 . 500 .
500 . 500 300 .
Contoh Margin of Safety % 100 40 %
− = =
Titik pas pada Penjualan n dibudgetka yang Penjualan MS x Titik pas pada Penjualan g y g j MS
% 100 Im % 100 Im x Penjualan n dibudgetka yang
Penjualan n dibudgetka yang MS LT Sarvia/2012 27
Margin of Safety ( Batas Keamanan) adalah selisih antara volume penjualan yang dibudgetkan atau tingkat penjualan tertentu dengan volume penjualan pada titik impas % 100
1 = = = = − Pajak Tingkat
1 200.000.00 300x – 120.000.00 – 500x
Pengaruh Pajak Penghasilan Terhadap Analisis CVP
( ) 7 2.266.666, x 200.000.00 72.000.000 - 120x
Analisis Sensitivitas
LT Sarvia/2012 26 Perusahaan harus menjual 2.266.667 # untuk mencapat Target Laba Operasi sebesar Rp.200.000.000 dengan tingkat pajak 40 %.
Pajak Tingkat Bersih Laba et T Pendapa Var B Tetap B
1 arg . . tan = − −
( )
(Target Laba Operasi dan Pajak Pendapatan) Perusahaan “Valeri” hendak mengetahui berapa unit yang harus terjual untuk mendapatkan laba bersih sebesar Rp. 200.000.000? Dengan asumsi tingkat pajaknya 40 %
Var B Tetap B Contoh 3 :
1 arg arg
. . tan
− = 1 arg
Operasi Laba et T − = − −
Bersih Laba et T Pendapa Pajak Tingkat Bersih Laba et T
LT Sarvia/2012 25 ( ) ( ) Pajak Tingkat
Maka Target Laba Bersih = (Target Laba Operasi) – (Target Laba Operasi x Tingkat Pajak) Target Laba Bersih = (Target Laba Operasi) ( 1- Tingkat Pajak) Target Laba Bersih (Target Laba Operasi) ( 1- Tingkat Pajak)
Target Laba Operasi = Pendapatan – B.Tetap – B.Variabel
Rp juta Margin of Safety ( Batas Keamanan) MS >>> lebih disukai karena Margin of safety memberikan informasi kepada pihak manajemen berapa besarnya penurunan volume penjualan yang dapat diterima supaya perusahaan tidak menderita rugi.
29 LT Sarvia/2012
LT Sarvia/2012
30 Menjawab Pertanyaan Analisis Sensitivitas
Harga Jual Rp. 500/#
Laba Operasi Biaya Biaya 100,000,000 200,000,000 300,000,000 Tetap Variabel/# lebih rendah dibandingkan prediksi awal?
120,000,000 300 300,000,000 550,000,000 800,000,000 1,050,000,000 120,000,000 10 330 352,941,176 647,058,824 941,176,471 1,235,294,118
120,000,000 120 000 000 30 % 30 429 429 845,070,423 1,549,295,775 2,253,521,127 2,957,746,479 845 070 423 1 549 295 775 2 253 521 127 2 957 746 479 % meningkat sebesar 10 %? meningkat sebesar 10 %?
150,000,000 300 375,000,000 625,000,000 875,000,000 1,125,000,000 150,000,000 10 330 441,176,471 735,294,118 1,029,411,765 1,323,529,412 %
150,000,000 30 429 1,056,338,028 1,760,563,380 2,464,788,732 3,169,014,085 %
BT T arg et Laba Operasi 120 jt 100 jt
= = 1 . 100 . 000 # Jumlah Unit yg harus terjual =
− −
HJ /# BV /# 500 300
Laba = Jumlah unit harus terjual x harga jual = 1.100.000 x Rp.500/# = Rp.550.000.000
BEP untuk lebih dari Satu Jenis Produk BEP untuk lebih dari Satu Jenis Produk Perusahaan “Roti” memproduksi dan menjual dua jenis produk yaitu produk A dan Produk B. Data kedua produk Untuk menghitung BEP Total perlu terlebih dahulu dihitung tersebut adalah : biaya tetap total, biaya variabel total, dan hasil penjualan total. Produk A Produk B Total Biaya Tetap = Rp. 250.000 + Rp. 550.000 = Rp. 800.000
Produksi/Penjualan
2.000 # 3.000 #
Total Biaya Variabel = Rp. 500.000 + Rp. 1.900.000 = Rp. 2.400.000
Biaya Variabel Rp. 500.000 Rp. 1.900.000
Total Penjualan = Rp. 1.000.000 + Rp. 3.000.000 = Rp. 4.000.000
Biaya Tetap Rp. 250.000 Rp. 550.000 Harga jual/# Rp. 500 Rp. 1.000 Total Penjualan Rp. 1.000.000 Rp. 3.000.000 LT Sarvia/2012 33 LT Sarvia/2012 34 BEP untuk lebih dari Satu Jenis Produk BEP untuk lebih dari Satu Jenis Produk
Biaya Tetap ( ) =
BEP Rp Biaya Variabel 1 −
BEP total tersebut berbeda dengan BEP untuk masing- Total Penjualan masing produk. BEP masing-masing produk adalah :
Rp . 800 . 000 BEP ( Rp ) = Biaya Tetap Biaya Tetap
2 . 400 . 000 BEP Pr oduk B ( Rp ) = BEP Pr oduk A ( Rp ) =
1 − Biaya Variabel Biaya Variabel
1 −
4 . 000 . 000
1 1 −
Total T l Penjualan P j l Total Penjualan 800 . 000
Rp . 550 . 000 BEP ( Rp ) =
Rp . 250 . 000 BEP Pr oduk B ( Rp ) = BEP Pr oduk A ( Rp )
1 − ,
6
= 1 . 900 . 000 500 . 000
1 − 1 −
2 . 000 . 000
3 . 000 . 000 BEP ( Rp ) = Rp .
1 . 000 . 000
BEP Pr oduk B ( Rp )
1 . 500 . 000 =
BEP Pr oduk A ( Rp ) = 500 . 000 BEP total tersebut berbeda dengan BEP untuk masing- masing produk.
LT Sarvia/2012
35 LT Sarvia/2012
36 Dampak Perubahan Harga dan Biaya terhadap BEP untuk lebih dari Satu Jenis Produk
Analisis Break Even
1. Kenaikan Harga Jual Apabila harga jual naik misalnya 25 %, maka formula break even adalah sbb:
Besarnya hasil penjualan untuk masing-masing produk
Contoh Harga Jual/# = Rp. 10.000
pada titik impas tersebut didasarkan pada sales mix antara
Biaya Var/# = Rp. 5.000 produk A dan B. Biaya Tetap = Rp.100.000
Sales mix A : Sales mix B = Rp. 1.000.000 : Rp. 3.000.000 Rp . 100 . 000
=
BEP Sales mix A : Sales mix B = 1 : 3 Rp .
5 . 000 −
1 10 . 000 125 %
Sehingga Rp . 100 . 000 BEP =
5 . 000 −
1 Produk A = =
¼ x Rp. 2.000.000 Rp. 500.000 (1.000 unit)
12 . 500
Rp . 100 . 000 Produk B = =Rp. BEP = = Rp . 166 . 666 ,
67
3/4 x Rp. 2.000.000 1.500.000 (1.500 unit) .
6 LT Sarvia/2012 37
38 LT Sarvia/2012 Dampak Perubahan Harga dan Biaya terhadap Dampak Perubahan Harga dan Biaya terhadap Analisis Break Even (2) Analisis Break Even (3)
2. Biaya Variabel naik 10%
3. Biaya Tetap naik 20 % Contoh
Contoh Harga Jual/# = Rp. 10.000 Harga Jual/# = Rp. 10.000 Biaya Var/# = Rp. 5.000 Biaya Var/# = Rp. 5.000 Biaya Tetap = Rp.100.000 Biaya Tetap = Rp.100.000
Biaya ⋅ Tetap BEP Rp . = ( )
BEP = Biaya ⋅ Variabel
1 −
Biaya ⋅ Variabel ( * 110 %)
1 H arg a ⋅ Jual −
H arg a ⋅ Jual Rp . 100 . 000 ( 120 %) Rp . 120 . 000 ( )
5 . 000 .
5 BEP = = Rp . 222 . 222
1 − 5 . 500
10 . 000 1 − 10 . 000
BEP ( ) Rp . = Rp . 240 . 000 LT Sarvia/2012
39 LT Sarvia/2012
40 Dampak Perubahan Harga dan Biaya terhadap Analisis Break Even (4)
Soal
4. Harga Jual naik 10 %, mengakibatkan volume barang yang dijual turun 15% Suatu perusahaan industri mencatat data
‐data biaya sebagai berikut : Contoh
Unsur Biaya Biaya Tetap Biaya Berubah Satuan
Harga Jual/# = Rp. 10.000
(Rp/periode) (Rp/satuan)
Biaya Var/# = Rp. 5.000
Biaya Bhn lgsg 15.000
Biaya Tetap Biaya Tetap = Rp.100.000 Rp.100.000
Biaya pekerja lgsg Biaya pekerja lgsg 15 000 000 15.000.000 7 500 7.500 Biaya Pabrikasi Tak Langsung 30.000.000 2.500 Biaya ⋅ Tetap
Biaya Pemasaran 10.000.000 5.000 BEP = Biaya Variabel (
85 %) Biaya Administrasi 25.000.000 ⋅
⋅ a) Tentukanlah rumus-rumus biayanya dan gambarkanlah kurva biayanya.
Rp . 100 . 000 Rp . 100 . 000
b) Tentukanlah jumlah produk untuk mencapai titik impas, bila diketahui Harga Jual produk adalah BEP = = = Rp . 185 . 185
18 , Rp.85.000/# .
c) Keuntungan kotor yang akan diperoleh bila jumlah produk yang terjual pada bulan ini 4000 unit
1 − 1 − 10 . 000 * ( 85 %) ( 110 %) 935 . *
d) Biaya Keseluruhan satuannya LT Sarvia/2012 41
e) Jumlah produk untuk memperoleh keuntungan kotor sebesar Rp.100.000.000/bulan LT Sarvia/2012 42
Thank u ………… Thank u Thank u Thank u ………… LT Sarvia/2012
43