ANALISIS PERHITUNGAN VARIABEL-VARIABEL PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG MENGGUNAKAN METODE RASIO TOBIN’S Q

  

ANALISIS PERHITUNGAN VARIABEL-VARIABEL

PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DAN PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

YANG MENGGUNAKAN METODE RASIO TOBIN’S Q

(Studi pada perusahaan manufaktur food and beverage yang terdaftar di

BEI)

  

Yosef Aristo Besin Leon, Mahsina, Cholifah

  Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya Aristobesin@yahoo.com

  

ABSTRAK

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Corporate

  

Social Responsibility terhadap nilai perusahaan. Jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian sebab akibat dengan menggunakan teknik purposive sampling.

  Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang masuk ke dalam kelompok manufaktur selama tahun 2010-2013 yang berjumlah 16 dan sampel penelitian sebanyak 6 perusahaan selama 4 tahun, sehingga total observasi dalam penelitian ini menjadi 24 perusahaan yang dianalisis dengan model analisis regresi linier sederhana. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan berkelanjutan. Pengujian hipotesis dengan menggunakann uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Kata kunci: CSR, Nilai perusahaan.

  

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the influence of corporate

social responsibility towards the company’s value. This type of study is a causal

study using purposive sampling techniques. The population in this study are all

companies listed on the Indonesia Stock Exchange enters the manufacturing

group during the years 2010-2013, amounting to 16 andsample as many as 6

companies for 4 years, so the total observation in this study to 24 companies that

were analyzed with a model analysis simple linear regression. The data used are

secondary data from financial statements and sustainable. Hypothesis testing

using t test.These results indicate that the disclosure of CSR is not significant

effect on firm value.

  Keywords: CSR, firm value.

  PENDAHULUAN

  Tanggung jawab sosial perusahaan/ Corporate Social Responsibility (CSR) juga bertujuan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan untuk mengatasi dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatan perusahaan.Tidak dapat dipungkiri selain dampak positif yang timbul dari berdirinya sebuah perusahaan, terdapat pula dampak negatif yang ditimbulkan dari usaha kegiatan yang dijalankan sebuah perusahaan. Perusahaan yang berbasis sumber daya alam dalam menjalankan kegiatan industrinya secara tidak langsung memberikan dampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam.

  Perkembangan paling mutakhir CSR di Indonesia adalah masuknya tanggung jawab social dan lingkungan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli 2007.

  Pasal 74 ayat 1 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyatakan: Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/ atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). dunia yang mewajibkan Corporate Social Responsibility bagi perusahaan. Sementara di banyak negara, kewajiban ini hanya menyangkut laporan dampak sosial dan lingkungan serta kinerja perusahaan dalam mengelola dampak tersebut.

  CSR

  Definisi CSR adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap ekonomi, lingkungan dan sosial sekitar dimana perusahaan itu berada (Nurlela dan Islahudin, 2008). Konsep-Konsep CSR

  1. Teori Legitimasi (legitimacy theory) Menurut teori ini suatu perusahaan beroperasi dengan ijin dari masyarakat, dimana ijin ini dapat ditarik jika masyarakat menilai bahwa perusahaan tidak melakukan hal-hal yang diwajibkan kepadanya. Pada konteks ini CSR dipandang sebagai suatu kewajiaban yang disetujui antara perusahaan dengan masyarakat.

  2. Tanggung jawab publik (public responsibility) Dalam konsep ini perusahaan bertanggungjawab terhadap hasil yang terkait dengan area primer dan sekunder dari keterlibatan mereka dengan masyarakat Dalam sudut pandang ini, CSR merupakan suatu kewajiban bagi perusahaan untuk mengikuti kebijakan dan membuat keputusan yang menguntungkan bagi tujuan dan nilai masyarakat luas.

  3. Teori pemangku kepentingan (stakeholder theory) Teori stakeholder bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut. Dengan demikian titik pusat dari CSR adalah manajemen stakeholder.

  4. Etika Etika bisnis menekankan bahwa manajer dan perusahan mereka bertanggungjawab untuk menerapkan prinsip etika dalam organisasi mereka kebijakan dan strategi. Dalam konteks CSR manajer bertindak sebagai aktor moral dan bertanggungjawab untuk melakukan tanggungjawab (Discretion) manajemen yang ada pada mereka dalam segala segi tanggungjawab sosial untuk menghasilkan hasil yang bertanggungjawab secara sosial

  5. Corporate Citizenship Dalam konsep ini perusahaan dibandingkan dengan individu umum pada suatu masyarakat, dan bahwa perusahaan memiliki hak dan tanggungjawab dalam menjalankan kegiatan bisnis mereka. Seperti individu pada umumnya perusahaan diharapkan untuk memberikan sumbangan secara sukarela untuk menjaga kesejahteraan dari masyarakat yang menopang mereka.

  Prinsip-Prinsip CSR

  1. Akuntabilitas Prinsip ini menekankan bahwa perusahaan bertanggungjawab untuk memberikan alasan dibalik tindakan-tindakan mereka kepada masyarakat melalui pemberian suatu laporan.

  2. Responsiveness

  Responsiveness adalah menyiratkan kemampuan dari perusahaan untuk mengakomodasi tekanan sosial dan melakukan tindakan untuk meresponnya.

  3. Tingkah laku perusahaan yang proaktif Pro aktif menunjukan seberapa besar dari tindakan perusahaan telah direncanakan untuk mengantisipasi trend-trend ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lingkungan dalam situasi diluar krisis.

  4. Voluntarism

  Voluntarism dari tindakan perusahaan mencerminkan lingkup dari

  pengambilan keputusan perusahaan dluar dari apa yang diwajibkan oleh peraturan atau tuntutan ekonomi

  Media Pengungkapan CSR

  1. Vinancial Statement Disclosure Merupakan informasi yang bersifat kuantitatif dalam laporan keungan perusahaan termasuk didalamnya adalah catatan atas laporan keuangan.

  Merupakan informasi dalam laporan keuangan tahunan perusahaan yang mencerminkan isu-isu sosial (Social Issues) dalam bentuk kuantitatif selain elemen laporan keuangan.

  3. Descriptive Social Disclosure Merupakan informasi yang berbentuk naratif, biasanya tercermin dalam Body

  Of The Annual Report

  4. Negative News Disclosure Pengungkapan perusahaan yang mempresentasikan tentang pengaruh potensial negatif (membahayakan dan merusak) terhadap reputasi perusahaan, seperti konsekuensi sosial yang bersifat negatif.

  5. Neutral News Disclosure Merupakan pengungkapan sosial perusahaan yang memiliki nilai kemungkinan berpengaruh negatif atau positif terhadap pertanggungjawaban sosial perusahaan (Social Responsibility).

  6. Good News Disclosure

  Merupakan pengungkapan sosial perusahaan yang memiliki perspektif positif terhadap reputasi sosial perusahaan dalam bentuk upaya menjaga kesehatan dan perlindungan penggunaan produk terhadap konsumen.

  7. Total Social Disclosure Merupakan pengungkapan yamng mencerminkan keseluruhan keenam elemen tersebut diatas. Umumnya, total sosial disclosure termuat dalam annual report laporan yang disebut Sustainability Reporting.

  Manfaat CSR

  1. Meningkatkan penjualan dan market share

  2. Memperkuat brand positioning

  3. Meningkatkan image dan pengaruh perusahaan

  4. Meningkatkan kemampuan menarik hati, memotivasi, dan mempertahankan karyawan

  5. Menurunkan biaya operasional

  6. Meningkatkan hasrat bagi investor untuk berinvestasi

  1. Cause Promotion Adalah perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kegiatan sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat atau perekrutan tenaga sukarela untuk kegiatan tertentu.

  2. Cause Related Marketing Dalam kegiatan ini perusahaan memiliki komitmen untuk menyumbangkan prosentase tertentu dari penghasilannya untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk.

  3. Corporate Social Marketing Dalam kegiatan ini perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelesatarian lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  4. Corporate Philanthropy

  Dalam kegiatan ini perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu.

  5. Comunity Volunteering Perusahaan mendukung dan mendorong karyawan, rekan pedagang eceran atau para pemegang franchise agar menyisihkan waktu mereka secara sukarela untuk membantu organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program.

6. Socialy Responsible Business Practice

  Perusahaan melaksanakan kegiatan bisnis melampaui naktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup.

  METODE PENELITIAN Definisi operasional dan pengukuran variabel

1 Daftar pengungkapan sosial yang berdasarkan standar GRI juga pernah

  digunakan oleh Dahli dan Siregar (2008). Peneliti ini menggunakan 6 indikator pengungkapan yaitu: ekonomi, lingkungan, tenaga kerja, hak asasi manusia, sosial dan produk. Pendekatan untuk menghitung pengungkapan CSR dilakukan dengan cara tabulasi menggunakan variabel dummy yaitu: Scor 0 : Jika setiap item pengungkapan corporate social responsibility dalam instrumen penelitian tidak diungkapkan. Scor 1 : Jika setiap item pengungkapan corporate social responsibility dalam instrumen penelitian diungkapkan.

  Selanjutnya skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan scor setiap perusahaan. Rumus perhitungan pengungkapan corporate

  social responsibility sebagai berikut:

   Xij

  CSRij = nj Keterangan: CSRij : Corporate Social Responsibility indeks perusahaan j tahun i Nj : Jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ .......

  ∑Xij : Jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan j untuk tahun i

2 Variabel Ekonomi (X )

  Melakukan kegiatan CSR dapat meningkatkan dampak ekonomi yang menguntungkan perusahaan dalam dua hal, yakni: (1) mengurangi resiko bisnis; (2) terbukanya kesempatan bisnis (Radyati 2008). Radyati juga memaparkan bahwa perluasan pasar dapat diperoleh melalui usaha membantu meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat di tingkat perekonomian rendah, jika kemampuan ekonomi mereka sudah dapat ditingkatkan CSR maka di kemudian hari mereka dapat menjadi target pasar yang potensial bagi perusahaan. Pembangunan ekonomi masyarakat lokal sebagai bagian dari kegitan CSR merupakan bagian dari proses pembangunan berkelanjutan (sustainable

  development ) dengan tujuan akhir keberlanjutan (sustainability).

3 Kinerja lingkungan merupakan kinerja suatu perusahaan yang peduli

  terhadap lingkungan sekitar (Rakhmawati 2012). Sedangkan Suratno (2006) berpendapat bahwa kinerja lingkungan adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik. Pada Tahun 2011 dan 2012 Kementerian Lingkungan Hidup, telah menerbitkan buku Pedoman CSR (Corporate Social

  

Responsibility ) Bidang Lingkungan dan buku Petunjuk Pelaksanaan CSR Bidang

  Lingkungan. Penerbitan buku tersebut tidak dimaksudkan untuk membuat koridor tersendiri dalam CSR, namun untuk memberi warna lingkungan terhadap implementasi CSR di Indonesia yang pada umumnya cenderung terfokus pada aspek sosial dan ekonomi. Kebijakan tersebut bertujuan untuk menginspirasi dan mendorong perusahaan agar mengarusutamakan aspek lingkungan hidup dalam pelaksanaan CSR-nya.

4 Variabel Sosial (X )

  

Aspek kerja sosial Amri dan Sarosa (2008) lebih menekankan pada

  pembangunan modal sosial dalam dunia usaha karena masih banyak yang belum menyadar i hal tersebut dan selama ini modal sosial hanya dianggap sebagai ‘efek samping’ atas kegiatan CSR. Selain itu menurut mereka, CSR harus juga dipandang sebagai penguatan kerekatan sosial yang dapat membangun suasana saling percaya diantara perusahaan-perusahaan sehingga mendukung terciptanya komitmen pegawai dan kinerja inovasi perusahaan yang lebih tinggi. Kerekatan sosial merupakan konsep yang hampir terlupakan, sehingga agak sulit menemukenali kegiatan CSR yang khusus ditujukan untuk penguatan kerekatan sosial. Namun demikian, hal ini dapat ditemui secara implisit pada kegiatan CSR yang terkait pemberdayaan masyarakat pada umumnya Amri dan Sarosa (2008).

  Nilai Perusahaan (Y)

Salah satu alternatif yang digunakan dalam menilai perusahaan adalah

  denga n menggunakan Tobins’. Rasio ini dikembangkan oleh profesor James Tobin (1967). Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi. Jika rasio Q diatas 1, ini menunjukan bahwa investasi dalam aktiva investasi. Hal ini akan merangsang investasi baru. Jika rasio Q dibawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik. Teori ekonomi mengatakan bahwa rasio Q yang lebih besar dari 1 akan menarik arus sumber daya dan kompetisi baru sampai rasio Q mendekati 1.

  Perhitungan menggunakan rumus: Dimana: Tobin’s Q = Nilai perusahaan EMV = Equity market Value (nilai pasar ekuitas) EMV = closing price saham akhir tahun x jumlah saham yang beredar akhir tahun. D = Nilai buku dari total hutang EBV = Nilai buku dari total aktiva

  Populasi Penelitian

  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur Food

  

and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan alasan: perusahaan

  manufaktur lebih banyak mempunyai pengaruh/dampak terhadap lingkungan disekitarnya sebagai akibat dari aktivitas yang dilakukan perusahaan sehingga diasumsikan melakukan pengungkapan CSR yang lebih banyak. Adapun jumlah populasi dalam subsektor tersebut adalah 16 perusahaan.

  Sampel Penelitian

  Pemilihan dan pengumpulan data sampel yang diperlukan adalah pendekatan sampling (purposive sampling), yaitu pemgambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu dan kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan atau berdasarkan kuota tertentu (Sugiyono, 2009:85). Adapun kriteria pengambilan sampel adalah:

  1. Perusahaan masuk subsektor manufaktur Food and Baverage dan terdaftar di BEI pada tahun 2014 selama 4 tahun berturut-turut (2010-2013)

  3. Perusahaan tersebut mengungkapkan CSR dalam annual report dan memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel yang digunakan dalam penelitian.

  Variabel Penelitian

  Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel terikat dan variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain yaitu Corporate Social Responsibility, variabel ekonomi, variabel lingkungan dan variabel sosisal. Variabel terikat adalah variabel yang memberi reaksi atau dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu nilai perusahaan.

  Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan denga cara menelusuri data sekunder laporan tahunan perusahaan yang terpilih sebagai sampel. Pengumpulan data untuk item CSR dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa checklist atau daftar 79 item pengungkapan tanggung jawab social berdasarakan satandar GRI yang selanjutnya di tabulasi dengan menggunakan variabel dummy. Sedangkan untuk mencari besarnya nilai perusahaan dilakukan dengan menelusuri laporan keuangan tahunan dan menghitung rasio perusahaan berdasarkan formulasi Tobin’s Q.

  Pengujian Data Statistik Deskriptif

  Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui tingkat pengungkapan

  

Corporate Social Responsibility (CSR) dan nilai perusahaan pada perusahaan

  manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di BEI selama periode penelitian (2010-2013). Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai minimum, nilai maximum, mean, dan standar deviasi.

  Teknik Analisis Data Dan Uji Hipotesis

  Setelah dilakukan uji kelayakan regresi variabel dalam penelitian ini, maka dilakukan pengujian hipotesis. Untuk melakukan hipotesis yang diajukan, maka perlu dilakukan pengujian secara statistik. Analisis data dilakukan dengan linear antara 1 variabel bebas (CSR), (Ekonomi), (Lingkungan) dan (Sosial) dengan 1 variabel terikat (Nilai perusahaan), yang diolah dengan program computer IBM Statistical Package For Social Science v. 19 (SPSS). Berikut ini adalah Hipotesis untuk Uji t

  1. H : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan pengungkapan corporate social

  responsibility variabel ekonomi, lingkungan,dan sosial secara parsial terhadap nilai perusahaan.

  2. H

  1 : Ada pengaruh positif dan signifikan pengungkapan corporate social responsibility variabel ekonomi,lingkungan dan sosial secara parsial terhadap nilai perusahaan.

  Uji t dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan significance level 0,05 (α = 5%). (Sarwono, 2012). Kriteria pengujian :

  1. H di terima Jika nilai signifikansi > 0,05 artinya CSR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

  2. H ditolak jika nilai signifikansi < 0,05 artinya CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Deskripsi Hasil Penelitian Proses Seleksi Populasi dan Sampel

  Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Daftar populasi diambil dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2014 (Tabel 1). Selanjutnya ditentukan sampel dengan metode purposive sampling menggunakan kriteria berikut:

  1. Perusahaan tersebut masuk kategori subsektor manufaktur dan terdaftar di BEI tahun 2014.

  2. Perusahaan tersebut menyediakan laporan tahunan (annual report) lengkap

  3. Perusahaan tersebut mengungkapkan CSR dalam annual report dan memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian seperti tampak pada tabel 1 sehingga dari seleksi tersebut dan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diatas, maka di dapat daftar seleksi seperti yang dicantumkan pada Tabel 1.

  Tabel 1 Klasifikasi Perusahaan Manufaktur Berdasarkan ICMD

  Sub Sektor Industri Kode

  ICMD Index Food and Beverage

  ADES PT. Akasha Wira International Tbk DLTA PT. Delta Djakarta Tbk ROTI PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk

  INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Tbk PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk

  Sumber: Indonesian Capital Market Directory (2015)

  

Analisis Statistik Deskriptif atas Variabel - Variabel CSR terhadap Nilai

Perusahaan

  Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel penelitian yang diamati. Data yang diperoleh dari hasil analisis statistik deskriptif, menunjukkan nilai tertinggi (maksimum), nilai terendah (minimum), rata-rata (mean), dan standar deviasi dari setiap variabel yang diteliti yaitu variabel bebas dan terikat. Tabel 2 berikut ini disajikan statistik deskriptif nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q. Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi incremental:

  Tabel 2 Output IBM SPSS Statistik Deskriptif

  Descriptive Statistics Std.

  Mean N Deviation

  TOBINSQ 16,1467 13,66308

  6 CSR (EKONOMI) 4,6667 4,80278

  6 CSR (LINGKUNGAN) 8,8333 6,91134

  6 CSR (SOSIAL) 26,3333 15,51344

  6 Sumber: Peneliti (2015) Dari pengujian deskriptif statistik yang tersaji pada Tabel 2 menunjukkan nilai perusahaan yang diukur dengan Tobins Q. Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi. Dari analisis statistik deskriptif diketahui nilai rata-rata Tobins Q sebesar 16,146 dengan nilai standar deviasi sebesar 13,663.

  Dari analisis statistik deskriptif diketahui nilai rata-rata pengungkapan ekonomi oleh perusahaan sampel sebesar 4,666 dengan nilai standar deviasi sebesar 4,802. Nilai rata-rata CSR sebesar 4,666 menunjukkan bahwa luas pengungkapan ekonomi yang dilakukan perusahaan sampel sebesar 4,666. Dari analisis statistik deskriptif diketahui nilai rata-rata pengungkapan lingkungan oleh perusahaan sampel sebesar 8,833 dengan nilai standar deviasi sebesar 6,911. Nilai rata-rata CSR sebesar 8,833 menunjukkan bahwa luas pengungkapan lingkungan yang dilakukan perusahaan sampel sebesar 8,833. Dari analisis statistik deskriptif diketahui nilai rata-rata pengungkapan sosial oleh perusahaan sampel sebesar 26,333 dengan nilai standar deviasi sebesar 15,513. Nilai rata-rata CSR sebesar 26,333 menunjukkan bahwa luas pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan sampel sebesar 26,333.

  Tabel 3 Hasil Output Uji t a

  Coefficients

  Standardize Unstandardized d Coefficients Coefficient t Sig. s

  B Std. Error Beta 1 (Constant)

  • 20,639 17,855 -1,156 ,367 CSR
  • 3,325 3,396 -1,169 -,979 ,431 (EKO) CSR

  3,464 1,934 1,752 1,791 ,215 (LING) CSR (SOS) ,824 ,623 ,936 1,322 ,317

  Sumber: Peneliti (2015) Dependent variabel : Tobin

  ’s Q Pada output uji t, untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan dengan tahapan - tahapan berikut :

  1. Merumuskan Hipotesis H = CSR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan H 1 = CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

  2. Menentukan signifikasi: H diterima jika signifikasi > 0,05 H ditolak jika signifikasi < 0,05 Dari tahapan – tahapan diatas, berikut hasil yang di tunjukkan :

  a. Pengujian variabel CSR Ekonomi (X

  2 ) terhadap nilai perusahaan (Y) Signifikansi 0,431 > 0,05 sehingga H di terima dan H 1 ditolak. Dengan kata lain dapat di ambil kesimpulan CSR ekonomi (X

  2 ) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

  b. Pengujian variabel CSR Lingkungan (X

  3 ) terhadap nilai perusahaan

  (Y) Signifikansi 0,215 > 0,05 sehingga H di terima dan H 1 ditolak.

  3 Dengan kata lain dapat di ambil kesimpulan CSR lingkungan (X ) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

  c. Pengujian variabel CSR sosial (X

  4 ) terhadap nilai perusahaan (Y)

  Signifikansi 0,317 > 0,05 sehingga H di terimah dan H 1 ditolak. Dengan kata lain dapat di ambil kesimpulan CSR sosial (X

  4 ) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

  PEMBAHASAN

Perkembangan Luas Pengungkapan CSR Perusahaan Manufaktur Periode

2010

  • – 2013 terpilih 6 sampel yang memenuhi kriteria dengan metode purposive sampling.

  Dengan periode pengamatan selama 4 tahun (2010-2013). Berdasarkan hasil pengujian secara global perkembangan pengungkapan CSR ekonomi, lingkungan dan sosial dari hasil uji yang telah dilakukan, pelaksanaan UU PT masih belum optimal. Meski demikian berlakunya UU No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Batas tersebut dapat meningkatkan luas pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan karena CSR yang semula bersifat Voluntary menjadi Mandatory bagi perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh perusahaan yang paling dominan mengungkapkan CSR yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 78 pengungkapan. Pengungkapan paling sedikit adalah PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk sebesar 18 pengungkapan.

  Indeks pengungkapan tertinggi PT Indofood Sukses Makmur Tbk disebabkan karena perusahaan sudah memakai standar GRI dalam mengungkapkan CSR nya yaitu dalam bentuk Sustainability Report, sementara perusahaan lain masih belum memakai standar dalam pengungkapan CSR pada annual report .

  

Pengaruh CSR Ekonomi, Lingkungan dan Sosial Terhadap Nilai

Perusahaan

  Berdasarkan output IBM SPSS v.19, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CSR ekonomi, lingkungan dan sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besar kecilnya praktik pengungkapan Corporate Social Responsibility tidak mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Namun tidak menimbulkan pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan bukan berarti manfaat bagi stakeholdernya bisa di abaikan, Apabila perusahaan dapat memaksimalkan manfaat yang diterima

  

stakeholder maka akan timbul kepuasan bagi stakeholder yang akan

  meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari antara Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan. Dan tidak konsisten dengan hasil penelitian Rimba Kusumadilaga (2010) dan Suwanto (2012) yang menemukan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap nilai p erusahaan dengan Tobin’s Q sebagai proksi dari nilai perusahaan.

  SIMPULAN

  Berdasarkan hasil uji statistik dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

  1. Perkembangan pengungkapan CSR perusahaan manufaktur di Indonesia masih belum optimal. Hal ini dikarenakan belum adanya standar yang mengatur pelaksanaan CSR. Meski demikian berlakunya UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas telah dilaksanakan dengan baik pada perusahaan Indofood Sukses Makmur, Tbk yang mendominasi luas pengungkapan dibandingkan dengan 5 sampel perusahaan lainnya karena perusahaan sudah memakai standar GRI dalam mengungkapkan CSR nya yaitu dalam bentuk Sustainability Report, sementara perusahaan lain masih belum memakai standar dalam pengungkapan CSR pada annual report dengan Tobin’s Q sebagai proksi dari nilai perusahaan.

  2. Hasil pengujian statistik diperoleh bahwa pengungkapan Corporate Social

  

Responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini sejalan

  dengan hasil penelitian dari Maya Tri Wulandhari Asmiran (2013) dan bertentangan dengan hasil penelitian menurut Rimba Kusumadilaga (2010) dan Suwanto (2012)

  SARAN

  Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:

  1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel yang lebih

  2. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan beberapa variabel lain yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan misalnya Good Corporate

  

Governance (CGC) sebagai variabel bebas dalam pengaruhnya terhadap

  nilai perusahaan serta dapat pula menambahkan variabel kontrol atau moderating guna menguji tingkat kekuatan dan kelemahan CSR terhadap nilai perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

  Amri, S. dan Sarosa (2008). Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Dalam Kelas, Prestasi Pustaka Ray, Jakarta. Asmiran, Maya. T. Wulandari. 2013, Analisis Faktor-Faktor Yang

  Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi empiris pada perusahaan manufaktur dan pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia) Skripsi Universitas Pasundan, Bandung. Dahlia, L. dan Siregar V. S. 2008, Pengaruh Corporate Social Responsibility

  terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2005 dan 2006) . Simposium Nasional Akuntansi XI , Pontianak.

  Kusumadilaga, Rimba 2010, pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai moderating pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang. Nurlela dan Islahuddin , 2008, Pengaruh Corporate Social Responsibility

  terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating . Simposium Nasional Akuntansi XI,

  Pontianak. Radyati, M.R.N. 2008. CSR untuk Pemberdayaan Ekonomi Lokal Jakarta, Indonesia Business Link , Jakarta .

  Rahmawati, 2012, Teori Akutansi Keuangan, Graha Ilmu, Yogyakarta. Suratno, Darsono, 2006, Pengaruh Environmental Performance Terhadap

  Environmental Disclosure Dan Economic Performance: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2001-2004 , Padang.

  Suwanto, 2012, Pengaruh pengungkapan Corporte Social Responsibility terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, , Malang.

  skripsi

  Sugiyono. 2009, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.