ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BERDASARKAN TEORI NEWMAN Lili Nur Indah Sari

  Volume. 1 Nomor. 3 Tahun. 2018

  

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

BERDASARKAN TEORI NEWMAN

  1

  2

  3 Lili Nur Indah Sari , Rosita Dwi Ferdiani , Timbul Yuwono

  1 Pendidikan Matematika, Universitas Kanjuruhan Malang

Emai

  2 Pendidikan Matematika, Universitas Kanjuruhan Malang

Emai

  3 Pendidikan Matematika, Universitas Kanjuruhan Malang

Emai

  Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

  

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa

dalam memecahkan masalah linear programming berdasarkan teori Newman, pada siswa

kelas XI SMA PGRI Lawang. Subjek penelitian diambil 6 orang dari 22 siswa kelas XI MIA.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang didapat adalah: (1) 16,7% siswa

mengalami kesalahan membaca yang tidak dapat berarti makna kata dalam materi. (2)

27,8% siswa salah memahami masalah yang tidak dapat menuliskan apa yang diketahui

dan apa yang ditanyakan sesuai dengan pertanyaan permintaan. (3) 44,4% siswa membuat

kesalahan transformasi yang siswa tidak dapat membuat model matematika. (4) 50%

siswa salah mengartikan keterampilan proses yang tidak dapat melakukan perhitungan

dengan tepat. (5) Adapun kesalahan menulis jawaban yang dibuat oleh siswa sebanyak

55,6% siswa tidak dapat membuat kesimpulan dari jawaban yang diperoleh. Solusi untuk

meminimalkan kesalahan siswa dalam memecahkan masalah cerita matematika adalah

dengan memberikan penguatan kepada siswa bagaimana mengubah kalimat menjadi

model matematika dan melipatgandakan latihan dalam mengerjakan cerita. Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Teori Newman, Cerita Matematika, Program Linear

  Abstract

  

This research is descriptive research using qualitative approach. This study aims to analyze

the types of mistakes made by students in solving linear programming problems based on

Newman's theory, in the grade XI students of PGRI Lawang High School. Research subjects

taken 6 people from 22 students of class XI MIA. From the research conducted, the conclusions

obtained are: (1) 16.7% of students experienced a reading error that can not mean the

meaning of the word in the matter. (2) 27.8% of students misunderstand the problem that is

not able to write down what is known and what is asked in accordance with the request

  100 | | Vol 1 No 3 Tahun 2018

questions. (3) 44.4% of students make a transformation error that students can not make a

mathematical model. (4) 50% of students misconstrue the process skill that is unable to

students as much as 55.6% of students can not make conclusions from the answers obtained.

The solution to minimize students' mistakes in solving mathematical story problems is by

giving reinforcement to students how to turn a sentence into a mathematical model and

multiply the exercises in working on the story. Keyword: Error Analysis, Newman Theory, Mathematics story, Linear program

  PENDAHULUAN

  Matematika merupakan media untuk mengembangkan cara berpikir manusia yang sangat diperlukan untuk mengikuti kemajuan IPTEK, sehingga matematika adalah pengetahuan penting yang harus diajarkan di sekolah.

  kemampuan yang penting dimiliki oleh siswa adalah kemampuan pemecahan masalah yang biasanya dapat diwujudkan melalui soal cerita. Penyelesaian soal cerita oleh siswa dilakukan dengan memahami isi dari soal, menarik kesimpulan tentang apa saja yang harus diselesaikan, membuat model matematika, hingga tahap akhir yaitu proses perhitungan. Akan tetapi, sampai saat ini keterampilan dalam menyelesaikan soal cerita masih sangat rendah. Hal tersebut

  Pembelajaran Matematika (Malang: UM Press, 2005), 40.

  dikarenakan siswa mengalami kesulitan dalam memahami isi soal.

  2 Salah satu dari sekian banyak

  materi matematika yang dapat disajikan ke dalam bentuk soal cerita dan berkaitan dengan aspek pemecahan masalah adalah program linear. Program linear merupakan materi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari yang dialami oleh siswa. Setelah peneliti melakukan wawancara dengan salah satu guru di SMA PGRI Lawang, didapatkan bahwa sebagian besar siswa masih melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita khususnya pada materi program linear. Mengingat pentingnya materi program linear, maka diperlukan suatu tahapan analisis kesalahan agar dapat 2 Erni Hikmatul Hanifah, “IDENTIFIKASI

1 Dalam belajar matematika

  KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL BERDASARKAN METODE ANALISIS KESALAHAN NEWMAN: STUDI KASUS SMP BINA BANGSA SURABAYA” (PhD Thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2011).

1 Herman Hudojo, Pengembangan Kurikulum Dan

3 Analisis kesalahan menurut

  Kemampuan Bahasa Inggris Dan Hasil Belajar Matematika Dasar I Mahasiswa Bilingual Melalui Penerapan Metode Analisis Kesalahan Newman (Malang: Penelitian Tidak Diterbitkan, 2009). 4 Shio Kumar Jha, “Mathematics Performance of Primary School Students in Assam (India): An Analysis Using Newman Procedure,” International Journal of Computer Applications in Engineering Sciences 2, no. 1 (2012): 17

  Instrumen Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012).

  yang akan dilakukan adalah wawancara tak terstruktur agar peneliti dapat memberi pertanyaan yang lebih mendalam lagi pada subjek penelitian. Sehingga instrumen pada 6 Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan

  6 Wawancara

  Pendekatan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, sehingga kehadiran peneliti sangat mutlak diperlukan. Penelitian dilakukan di SMA PGRI Lawang yang berlokasi di Jalan Indrokilo selatan, No.1A, Lawang, Kabupaten Malang. Sumber data yaitu siswa kelas XI MIA dengan jumlah 22 siswa yang akan menyelesaikan soal cerita program linear dan kemudian dipilih 6 orang yang akan menjadi subjek penelitian untuk melakukan tes wawancara. Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini meggunakan tes dan wawancara. Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang.

  Metode Penelitian

  yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita program siswa kelas XI SMA PGRI Lawang.

  Procedia-Social and Behavioral Sciences 8 (2010): 264

  Berdasarkan uraian di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis-jenis kesalahan 3 Makbul Muksar and Dahliatul H, Peningkatan

  Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan. . .| 101

  4 5

  dan kesalahan penulisan jawaban (encoding errors)

  errors)

  kesalahan keterampilan proses (process skills

  errors),

  teori kesalahan Newman, dikenalkan oleh Anne Newman yang merupakan guru matematika di Australia pada tahun 1977. Jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika dalam teori Newman dikelompokkan mennjadi 5 yaitu kesalahan membaca (reading errors), kesalahan memahami masalah (comprehension errors), kesalahan transformasi (transformation

  mengetahui jenis-jenis kesalahan siswa. Salah satu alat yang dapat terhadap kesalahan yang dilakukan oleh siswa adalah teori Newman.

  • –21.
  • 5 Parmjit Singh, Arba Abdul Rahman, and Teoh Sian Hoon, “The Newman Procedure for Analyzing Primary Four Pupils Errors on Written Ma thematical Tasks: A Malaysian Perspective,”

      102 | | Vol 1 No 3 Tahun 2018

      penelitian ini adalah soal cerita dengan jumlah 3 butir soal dan pedoman penelitian ini menggunakan model Milles dan Huberman. Data pada penelitian ini berupa lembar jawaban siswa dalam menyelesaikan tes soal cerita program linear dan hasil wawancara. Dari hasil jawaban siswa, kemudian dikoreksi untuk mengetahui skor siswa dalam menyelesaikan soal cerita program linear yang kemudian dikelompokkan ke dalam kelompok atas, kelompok tengah dan kelompok bawah. Sedangkan dari hasil wawancara digunakan untuk pembanding jawaban tes soal cerita sehingga dengan mudah peneliti dapat mengelompokkan kesalahan yang dilakukan oleh siswa ke dalam 5 jenis kesalahan menurut Newman. Teknik keabsahan temuan yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber.

      Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Pada tahap persiapan, peneliti melakukan observasi pada sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian, yaitu SMA PGRI Lawang. 7 J. Lexy, “Moleong, 2011, Metodologi Penelitian

      Setelah melakukan observasi, kemudian peneliti mengurus surat Kemudian masuk pada tahap pelaksanaan penelitian. Pada tahap pelaksanaan, peneliti membuat instrumen penelitian berupa soal cerita dan pedoman wawancara yang kemudian akan divalidasi oleh kedua validator ahli yaitu Dosen Matematika Universitas Kanjuruhan Malang dan Guru Matematika SMA PGRI Lawang. Hasil dari kedua validator menunjukkan bahwa kedua instrumen layak digunakan dengan sedikit revisi. Setelah melakukan validasi, peneliti melakukan tes soal cerita pada subjek yang telah ditentukan yaitu kelas XI MIA. Hasil analisis data tes tersebut menunjukkan bahwa 7 siswa berada pada kelompok atas, 8 siswa pada kelompok tengah dan 7 siswa pada kelompok bawah. Peneliti juga melakukan wawancara pada subjek penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 1 berikut:

    7 Hasil dan Pembahasan

    • 2 - - - √ √ 3 - - - - -
    • >2 - √ √
    • 3 - &ra
    • 2 - √
    • 3 - -
    • √ √
    • √ √ 3 - - √ √ √
    • √ √ √

      8

      5 1 - - - - - 2 - - √ √ √ 3 - - √ √ √

      6 1 - - - - √ 2 √

      3 √

      Jumla h Kesala han yang Dilaku kan

      3

      5

      9

      3 1 - √ √

      tase kesala han yang dilaku kan 16, 7%

      27, 8% 44, 4%

      50 % 55, 6%

      Keterangan : 1: Kesalahan membaca 3 : Kesalahan transformasi 4: Kesalahan keterampilan proses 5: Kesalahan penulisan jawaban

      Berikut adalah pembahasan untuk masing-masing jenis kesalahan dan penyebabnya yang dilakukan subjek penelitian. Kesalahan membaca adalah kesalahan yang dilakukan jika siswa tidak dapat mengenali kata kunci atau simbol tertentu dalam soal (Jha, 2012:18). Kesalahan membaca dapat diidentifikasi melalui wawancara subjek penelitian secara intensif.

      Dari tabel 2 dapat dilihat jika kesalahan membaca terjadi sebanyak 3 kali dengan jumlah presentase yaitu 16,7%. Faktor penyebab terjadinya kesalahan membaca adalah karena siswa tidak mampu memaknai arti simbol pada soal dan pada jawaban yang mereka berikan.

      Kesalahan memahami masalah adalah jenis kesalahan yang dilakukan siswa ketika siswa sudah berhasil dalam tahap membaca, tetapi tidak

      4 1 - - - - √ 2 - -

      2 1 - √ √

      Presentase jenis-jenis kesalahan dapat dilihat pada Tabel 2.

      1 √

      1 Atas

      2 Atas

      3 Tengah

      4 Tengah

      5 Bawah

      6 Bawah

      Tabel 2. Presentase Kesalahan Siswa N o Subjek Penelit ian No. Soa l Jenis Kesalahan

      Tabel 1. Daftar Subjek Penelitian No Kode

      1

      2

      3

      4

      5

      1

      Subjek Kelompok

    • √ √ √

    10 Presen

      104 | | Vol 1 No 3 Tahun 2018

      mengerti hal yang dimaksudkan dalam soal.

      8

      kesalahan memahami masalah terjadi sebanyak 5 kali dengan jumlah presentase yaitu 27,8%. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kepada subjek penelitian, untuk soal nomor 1 mereka tidak mengalami kesulitan dalam memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Sedangkan untuk nomor 2, dan nomor 3 ada sebagian siswa yang mengalami kesulitan dikarenakan mereka kebingungan ketika akan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Faktor penyebab terjadinya kesalahan memahami masalah adalah karena siswa tidak mampu memahami dan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal.

      Jenis kesalahan transformasi dapat dilihat pada Tabel 2, jika kesalahan transformasi terjadi sebanyak 8 kali dengan jumlah presentase yitu 44,4%. Kebanyakan kesalahan transformasi yang dilakukan siswa ketika menyelesaikan soalnomor 1, nomor 2 dan nomor 3 adalah dengan masalah yang sama yaitu mereka tidak 8 Jha, “Mathematics Performance of Primary dapat membuat permisalan yang sesuai dengan permintaan soal. Faktor transformasi adalah karena siswa tidak dapat mengubah kalimat ke dalam model matematika yang sesuai dengan permintaan soal.

      Kesalahan keterampilan proses adalah ketika siswa telah mampu menentukan urutan operasi perhitugan suatu soal tetapi tidak mengetahui cara yang diperlukan untuk melaksanakan operasi tersebut secara tepat.

      9 Dari Tabel 2, dapat dilihat jika

      kesalahan transformasi terjadi sebanyak 9 kali dengan jumlah presentase yaitu 50%. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal nomor 2 dan nomor 3 adalah tidak dapat melakukan perhitungan dan kebingungan saat menggambarkan grafik untuk mengetahui daerah mana yang menjadi titik maksimum atau minimum yang akan disubtitusikan ke dalam fungsi tujuan. Faktor penyebab terjadinya kesalahan keterampilan proses adalah tidak memahami materi secara mendalam sehingga tidak dapat menyebutkan dan mengetahui langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal. 9 Jha.

      Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan. . .| 105

      Kesalahan penulisan jawaban Dari Tabel 2, dapat dilihat jika akhir adalah jenis kesalahan yang kesalahan penulisan jawaban terjadi menuliskan hasil akhir pada bentuk yang lain yaitu sebanyak 10 kali

      10)

      kalimat . Penentuan kesalahan dengan jumlah presentase sebesar penulisan jawaban disesuaikan 55,6%. Faktor penyebab terjadinya berdasarkan indikator kesalahan kesalahan penulisan jawaban karena Newman yaitu siswa tidak dapat siswa tidak mampu menuliskan membuat kesimpulan dari jawaban jawaban akhir sesuai dengan yang telah diselesaikan. kesimpulan yang dimaksud dalam soal. lebih sering dan memberika penguatan

      

    Kesimpulan kepada siswa bagaimana merubah

      Berdasarkan hasil tes soal cerita kalimat pada soal menjadi bentuk dan hasil wawancara, peneliti model matematika yang tepat. menyimpulkan bahwa urutan kesalahan yang paling banyak dialami

      Daftar Pusataka

      oleh siswa kelas XI SMA PGRI Lawang Hanifah, Erni Hikmatul. “IDENTIFIKASI dalam menyelesaikan soal cerita

      KESALAHAN SISWA DALAM program linear adalah kesalahan MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SISTEM penulisan jawaban, kesalahan PERSAMAAN LINIER DUA keterampilan proses, kesalahan

      VARIABEL BERDASARKAN METODE ANALISIS transfromasi, kesalahan memahami

      KESALAHAN NEWMAN: STUDI masalah, dan kesalahan membaca. KASUS SMP BINA BANGSA SURABAYA.” PhD Thesis, UIN

      Secara umum, faktor yang Sunan Ampel Surabaya, 2011. menyebabkan siswa melakukan

      Hudojo, Herman. Pengembangan kesalahan adalah karena kebanyakan

      Kurikulum Dan Pembelajaran

      siswa belum memahami materi secara Matematika. Malang: UM Press, 2005. keseluruhan dan kebingungan saat

      Jha, Shio Kumar merubah permasalahan pada soal . “Mathematics

      Performance of Primary School menjadi bentuk model matematika. Students in Assam (India): An Analysis Using Newman

      Solusi untuk meminimalisir kesalahan Procedure.” International yang dilakukan siswa adalah dengan

      Journal of Computer

      memberikan soal-soal latihan yang

      Applications in Engineering Sciences 2, no. 1 (2012): 17

    • –21. Lexy, J. “Moleong, 2011, Metodologi tatif.” PT

      Remaja Rosdakarya, Bandung, n.d.

      Muksar, Makbul, and Dahliatul H.

      Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Dan Hasil Belajar Matematika Dasar I Mahasiswa Bilingual Melalui Penerapan Metode Analisis Kesalahan Newman. Malang: Penelitian

      Tidak Diterbitkan, 2009.

      Singh, Parmjit, Arba Abdul Rahman, and Teoh Sian Hoon. “The Newman Procedure for Errors on Written Mathematical Tasks: A Malaysian Perspective.” Procedia-Social

      and Behavioral Sciences 8

      (2010): 264 –271. Widoyoko, Eko Putro. Teknik

      Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka

      Pelajar, 2012.