TUGAS PPKn Konsep Negara Kesatuan dan Fe

TUGAS PPKn
“Konsep Negara Kesatuan dan Federal Dalam Kehidupan Bernegara”

Disusun Oleh Kelompok 3:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Hayatun Ningsih
Julia Afria
Khairun Nisa SA
Maulidia Sari
Mawar
Muhammad Yazid Assyairi
Putri Hayatun Hikmah

Rima Melati
Yuna Desiati

Kelas: XI IIS 2

Madrasah Aliyah Negeri 2 Amuntai
Tahun Pelajaran: 2016-2017

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................i
A. KONSEP NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA....................................1
1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Negara Secara Universal..................................1
2. Fungsi dan Tujuan Negara......................................................................................2
3. Perbedaan Negara Kesatuan dan Negara Federasi..............................................3
B. HAKIKAT NEGARA MENURUT BANGSA INDONESIA.......................................4
1. Terjadinya Negara Republik Indonesia.................................................................5
2. Tujuan Negara Republik Indonesia.......................................................................5
3. Pancasila, UUD 1945,Negara dan Ketatanegaraan Indonesia sebagai Satu
Kesatuan Integral.....................................................................................................6

C. HUBUNGAN PANCASILA DENGAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA.........................................................................................................................7
1. Politik........................................................................................................................7
2. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia.............................................7
3. Latar Belakang Konsepsi Wawasan Nusantara....................................................8
D. KONSEP NEGARA FEDERAL....................................................................................11
1. Federalisme...............................................................................................................12
E. KONSTITUSI NEGARA FEDERAL............................................................................13
1.
2.
3.
4.

Pemerintah Negara Bagian dan Teritori................................................................14
Hubungan antara Pemerintah Federal dan Negara Bagian................................14
Perbandingan dan Federalisme Diterapkan..........................................................15
Kelemahan dan Kekuatan Sitem Federal..............................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................17


1

A. KONSEP NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan
semangat kebangsaan (nasionalisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Negara Secara Universal
a. Arti Negara Secara Umum
Kata “Negara” berasal dari bahasa Sansekerta nagari atau nagara yang berarti
kota. Negara memiliki arti luas dan arti sempit. Dalam arti luas negara merupakan
kesatuan sosial yang diatur secara institusional dan melampaui masyarakatmasyarakat terbatas untuk mewujudkan kepentingan bersama. Sedangkan dalam arti
sempit negara disamakan dengan lembaga-lembaga tertinggi dalam kehidupan sosial
yang mengatur, memimpin dan mengkoordinasikan masyarakat supaya hidup wajar
dan berkembang terus. Negara adalah organisasi yang didalamnya ada rakyat,
wilayah yang permanen dan pemerintah yang berdaulat(baik ke dalam maupun ke
luar).
Setiap ahli mengartikan negara menurut titik pandangnya masing-masing. Dari
bermacam-macam pengertian itu, kita dapat mengelompokkan menjadi empat,

yauti : pengertian negara di tinjau dari organisasi kekuasaan, organisasi politik,
organisasi kesusilaan dan integrasi antara pemerintah dengan rakyatnya.
b. Negara ditinjau dari organisasi kekuasaan
Logemann, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang menyatukan
kelompok manusia yang kemudian disebut bangsa. George Jellinek, negara adalah
organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah menetap di wilayah
tertentu.
c. Negara ditinjau dari organisasi politik
Roger H. Sultou, negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama rakyat. Robert M. Mac. Iver.nnegara
adalah asosiasi yang berfungsi memelihara ketertiban dalam masyarakat berdasarkan
sistem hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah yang diberi kekuasaan
memaksa. Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
d. Negara sebagai organisasi kesusilaan
Hegel, negara merupakan organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesis
antara kemerdekaan individu dengan kemerdekaan universal. J. J. Rousseau,
kewajiban negara adalah untuk memelihara kemerdekaan individu dan menjaga
ketertiban kehidupan manusia.
e. Negara sebagai integrasi antara pemerintahan dan rakyat


1

Negara dalam arti ini berarti ada hubungan yang erat antara pemerintah dengan
rakyat dan teori ini biasanya disebut dengan teori integralistik. Menurut teori
integralistik, negara adalah susunan masyarakat sehingga bersifat organis.
2. Fungsi dan Tujuan Negara
Antara tujuan dan fungsi negara merupahan dua hal yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Namun demikian keduanya memiliki arti yang berbeda yaitu :
No
Tujuan
Fungsi
.
Berisi sasaran-sasaran yang hendak
1.
Mencerminkan suasana gerak, aktivitas
dicapai yang telah ditetapkan.
nyata dalam mencapai sasaran.
Menunjukkan dunia cita yakni
2.

Merupakan pelaksanaan/penafsiran dari
suasana ideal yang harus
tujuan yang hendak dicapai.
3. dejelmakan/diwujudkan.
Bersifat riil dan konkrit.
Bersifat abstrak-ideal.
Apabila kita hubungkan dengan negara, maka :
a. Tujuan menunjukkan apa yang secara ideal hendak dicapai oleh suatu negara,
sedangkan
b. Fungsi adalah pelaksanaan cita-cita itu dalam kenyataan.
Tujuan Negara
Rumusan tujuan sangat penting bagi suatu negara yaitu sebagai pedoman:
a. Penyusunan negara dan pengendalian alat perlengkapan negara.
b. Pengatur kehidupan rakyatnya.
c. Pengarah segala aktivitas-aktivitas negara.
Setiap negara pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan
Undang-Undang Dasarnya. Tujuan msing-masing negara sangat di pengaruhi oleh
tata nilai sosial, kondisi geografis, sejarah pembentukannya serta pengaruh
politik dari penguasa negara. Secara umum negara mempunyai tujuan antara lain
sebagai berikut :

a. Memperluas kekuasaan semata
b. Menyelenggarakan ketertiban umum
c. Mencapai kesejahteraan umum
Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan negara :
a. Plato: tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia.
b. Roger H Soltau: tujuan negara adalah mengusahakan agar rakyat berkembang
serta mengembangkan daya cipta sebebas mungkin.
c. John Locke: tujuan negara adalah menjamin suasana hukum individu secara
alamiah atau menjamin hak-hak dasar setiap individu.
d. Harold J Laski: tujuan negara adalah menciptakan keadaan agar rakyat dapat
memenuhi keinginannya secara maximal.
e. Montesquieu: tujuan negara adalah melindungi diri manusia sehingga dapat
tercipta kehidupan yang aman, tentram dan bahagia.
2

f. Aristoteles: tujuan negara adalah menjamin kebaikan hidup warga negaranya.
Fungsi Negara
Secara umum terlepas dari ideologi yang dianutnya, setiap negara
menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yang mutlak harus ada. Fungsi
tersebut adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan penerbitan (Law and order): untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus
melaksanakan penerbitan. Dalam fungsi ini negara dapat dikatakan sebagai
stabilisator.
b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
c. Pertahanan: fungsi ini sangat diperlukan untuk menjamin tegaknya kedaulatan
negara dan mengantisipasi kemungkinan adanya serangan yang dapat mengancam
kelangsungan hidup bangsa (negara). Untuk itu negara dilengkapi dengan alat
pertahanan.
d. Menegakkan keadilan: fungsi ini dilaksanakan melalui lembaga peradilan.
3. Perbedaan Negara Kesatuan dan Negara Federasi
1. Negara Kesatuan
Negara ini juga disebut negara Unitaris. Ditinjau dari segi susunannya, negara
kesatuan adalah negara yang tidak tersusun dari beberapa negara, seperti halnya
dalam negara federasi, melainkan negara itu sifatnya tunggal, artinya hanya ada satu
negara, tidak ada negara di dalam negara. Jadi dengan demikian di dalam negara
kesatuan itu juga hanya ada satu pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat yang
mempunyai kekuasaan atau wewenang tertinggi dalam segala sapangan
pemerintahan . pemerintahan pusat inilah yang pada tungkat terakhir dan tertinggi
dapat memutuskan segala sesuatau di dalam negara tersebut.

2. Negara Federasi
Negara federasi adalah negara yang tersusun dari beberapa negara yang semula
berdiri sendiri-sendiri, yang kemudian negara-negara itu mengadakan ikatan
kerjasama yang efektif, tetapi disamping itu, negara-negar tersebut masing-masing
ingin memiliki wewenang-wewenang yang dapat di urus sendiri. Jadi di sini tidaklah
semua urusan itu diserahkan kepada pemerintahan gabungannya, atau pemerintahan
federal, tetapi masih ada beberapa urusan tertentu yang tetap di urus sendiri.
Biasanya yang diserahkan tersebut meliputi: adalah urusan-urusan yang menyangkut
kepentingan-kepentingan bersama dari semua negara-negara bagian tersebut,
misalnya urusan keuangan, urusan angkutan bersenjata, urusan pertahanan dan
sebagai semacam itu. Hal ini di maksudkan untuk menjaga sampai terjadi
kesimpangan-siuran, serta supaya ada kesatuan, karena itu adalah menentukan
hidup-matinyanegara tersebut. Seperti telah dikatakan di atas, bahwa negara federasi
itu adalah negara yang terdiri atas penggabungan dari pada beberapa negara semula
berdirisendiri.

3

Oleh karena itu di dalam negara federasi tersebut kita dapat adanya dua macam
pemerintahan yaitu :

a. Pemerintahan federal. Ini adalah yang merupakan pemerintahan gabungangabungannya, atau pemerintahan ikatannya, atau pemerintahan pusatnya.
b. Pemerintahan negara bagian. Jadi negara-negara itu yang semula berdiri sendiri,
di dalam negara federasi tersebut bergabung menjadi satu ikatan, dengan maksud
untuk mengadakan kerjasama antar negara-negara tersebut demi kepentingan
mereka bersama, dan di samping itu masih ada kebebasan hak-hak kenegaraan
dari pada negara-negara bagian itu sendiri.
Ikatan kerjasama itu dapat bersifan erat atau juga bersifat agak renggang, yang
hampir menyerupai perjanjian multilateral. Dan memang pada hakikatnya hubungan
negara-negara di dalam negara federasi itu berdasarkan perjanjian saja, yang ada
suatu waktu mungkin dapat di petuskan.
Ada beberapa macam tolak ukur yang di pergunakan untuk membedakan
apakah bentuk pemerintahan itu termasuk republic atau kerajaan. Salah satu
diantaranya yaitu dengan cara pengisian jabatan Kepala Negara. Dinyatakan
Monarki (kerajaan) apabila jabatan Kepala Negara diisi melaliu aturan-aturan
tertentu mengenai pewarisan, dan dinyatakan Republik apabila jabatan Kepala
Negara diisi dengan cara lain, misalnya melalui pemilihan umum.

B. HAKIKAT NEGARA MENURUT BANGSA INDONESIA
Perumusan dasar negara Republik Indonesia bersumber pada norma-norma pokok
yang merupakan fundamental negara.Hal itu dirumuskan dalam UUD 1945. Negara adalh

suatu kadaan kehidupan berkelompoknya bangsa Indonesia yang Atas Berkat Rahmat
Allah Yang Maha Kuasa dan didorong negara bersatu.Warga negara atau rakyat
merupakan unsur vital suatu negara, tanpa rakyat tidak ada negaraDalam ilmu
kemasyarakatan , rakyat berarti suatu kesatuan yang terdiri dari kelompok manusia yang
berdasarkan sendi-sendi kebudayaan, adat istiadat, bahasa, kesenian dan lain-lain.Negara
merupakan satu organisasi masyarakat yang meliputi satu kelompok manusia tertentu dan
terbatas menurut katetapan dan penentuan organisaasi itu sendiri
Kedudukan warga negara dan hubungannya dengan negara diatur oleh badan legislatif
negara yang ditunjuk dan dipilih dalam berbagai fungsi kenegaraan. Ada dua segi status
warga negaara:
1. Segi aktif. Ini diperoleh sebagai warga negara selaku pemilih atau anggota legislatif.

4

2. Segi positif. Ini dimiliki oleh semua warga negara selaku pendukung hukum yang
terkena oleh hukum dalam negara tersbut. Menurut Prof. Djojogono kedua segi. Status
warga negara tsb terdapat dalam demokrasi, yakni rakyat bertindak selaku Sang Nata
Ngiras Kaula(raja sekaligus hamba) dan selaku Ngiras Sang Nata (Hamba sekaligus
raja).Hubungan Warga negara dan negara bersifat timbal balik.

1. Terjadinya Negara Republik Indonesia
Secara teoritis, negara dianggap ada apabila telah memenuhi ketiga unsur negara,
yaitu pemerintah yang berdaulat, bangsa dan wilayah. Namun, didaalam praktik pada
zaman modern teori yang unniversal ini didalam kenyataan tidak diikuti orang.
Perkembagan pemikiran seperti ini mempengaruhi pula perdebatan di dalam panitia
persiapan kemerdekaan Indonesia, baik di dalam membahas wilayah negara maupun di
dalam merumuskan pembukaan yang sebenarnya di rencanakan sebagai naskah
proklamasi. Oleh karena itu, adalah suatu kenyataan pula bahwa tidak satupun warga
negara Indonesia tidak menganggap bahwa proklamasi 17 Agustus 1945 adalah awal
terjadinya Negara Republik Indonesia.
Bangsa Indonesia beranggapan bahwa terjadinya negara merupakan suatu proses
atau rangkaian tahap-tahap yang berkesinambungan. Secara ringkas rinci tsb adalah sbg
berikut :
a. Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia
b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan
c. Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah, merdeka, bersatu, berdaulat, adil,
makmur

2. Tujuan Negara Republik Indonesia
Salah satu pernyataan yang mendasar dalam menganalisis suatu negara adalah apa
dan bagaimana tujuan negara indonesia? Atau, apa tujuan dari kehidupan nasional kita?
Tujuan Umum, tujuan negara yang bersifat umum ini melingkupi kehidupan
sesama bangsa di dunia. Hal ini terkandung dalam kalimat:”...dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial...”. Tujuan
negara dalam anak kalimat ini ralisasinya dalam hubungan dg politik luar negeri
5

Indonesia, yaitu di antara bangsa-bangsa di dunia ikut melaksanakan suatu ketrtiban
dunia yang berdasarkan pada prinsip kemerdekaan, perdamaian abadi serta keadilan
sosial. Hal inilah yang merupakan dasar politik luar negeri Indonesia yang bebas dn
aktif
Tujuan khusus, terkandung dalam anak kalimat”..., untuk membentuk suatu
pemerintahan negara indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia daan
seluruh tumpah darah negara Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa...” .Konsep yang lebih tua dari pada Negara Hukum
ialah konsep bahwa negara bertujuan untuk memenuhi kepentingan umum atau res
public.
Didalam alinea ke empat pembukaan UUD 1945 dirumuskan unsur-unsur dari pada
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila seecara dinamis, yakni:
a. Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah dara (wilayah)
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia

3. Pancasila, UUD 1945,Negara dan Ketatanegaraan Indonesia sebagai Satu
Kesatuan Integral
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia. Pancasila merupakan
jiwa dan kepribaddian bangsa Indonesia, dasar negara,falsafah bangsaa Indonesia,
identitas/keunikan dan jati diri bangsa Indonesia.Pancasila ini menjadi dasar dan
sumber tata tertib hukum(ketatanegaraan) Republik Indonesia.Artinya, susunan dan
konsep hukum di Indonesia harus selalu berpedoman kepada pancasila.Nilai-nilai
pancasila kemudian dituangkan ke dlm pembukaan UUD 1945 terutama alinea IV.
Pembukaan UUD 195 menjadi pedoman dalam menyusun undang-undang dan
peraturan lainnya dalam struktur ketatanegaraan Indonesia
Istilah konstitusi dari sudut sejarah dikenal sejak zaman yunani kuno . Dalam
masyarakat Yunani Kuno kata politea diartikan sebagai konstitusi, sedangkan nomoi
adalah undang-undaang biasa. Dalam bahasa latin,kostitusi disebutconstitutio-onis yang
artinya ketentuan, penetapan. Negara dan konstitusi merupakan segala ketentuan dan
6

aturan mengenai ketatanegaraan atau UUD suatu negara. Dalam arti luas, kostitusi
adalah sistem pemerintah dalam menyelenggarakan tugas-tugasnya. Dalam arti sempit,
kostitusi adalah sekumpulan peraturan legal dalam lapangan ketatanegaran suatu negara
yang dimuat dalam “suatu dokumen” atau “beberapa dokumen” yang terkait satu sama
lain.

C. HUBUNGAN PANCASILA DENGAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
1. Politik
Pancasila berfungsi sebagai landasan dan sekaligus tujuan dalam kehidupan politik
bangsa Indonesia. Hal ini tampak dalam keberhasilan bangsa Indonesia menjabarkannya
menjadi program-program dan aturan-aturan permainan dalam proses mewujudkan dan
mengembangkan jati diri bangsa sebagai sistem politik Demokrasi Pancasila. Keberhasilan
ini didukung dengan suatu evaluasi yang obyektif tentang realita kehidupan politiknya dari
waktu ke waktu sehingga apa yang dicita-citakan bersama dapat terwujud dengan baik.
Jika ditinjau dari bdang politik, maka demokrasi lebih dimaksudkan sebagai
kedaulatan

yang

berada

ditangan

rakyat.

Sebagai

perwujudannya,

masyarakat

berpartisipasi dalam menyumbangkan pandangannya demi keutuhan hidupnya dan negara.
2. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya
menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandanga n
atau visi bangsa dalam menuju tujuannya. Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan
nasional Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang memiliki wawasan nasional yang
berbunyi “Britain rules the waves”. Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas
pulaunya, tetapi juga lautnya. Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu
wawasan nusantara.
Apakah wawasan Nusantara itu? Secara konsepsional wawasan nusantara (Wasantara)
merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa
Indonesia yang selanjutnya disebut Wawasan Nusantara itu merupakan salah satu konsepsi
politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.

7

Sebagai wawasan nasinal dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia yang terdiri
dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang
satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia
dibangun atas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan
kepada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi wawasan
nusantara. Jadi wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa
Indonesia.
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari
kata Wawas (bahasa jawa) yang berarti pandangan, tinajuan atau penglihatan indrawi.
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.

3. Latar Belakang Konsepsi Wawasan Nusantara
Latar belakang yang memengaruhi tumbuhnya konsep wawasan nusantara adalah
sebagai berikut :
a. Aspek Geografis dan sosial Budaya
Dari segi geografis dan sosial budaya, Indonesia merupakan negara bangsa dengan
wilayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikan wilayah dan
heterogenitas menjadikan bangsa Indonesia perlu memiliki visi menjadi bangsa yang
satu dan utuh. Keunikan wilayah dan heterogenitas itu antara lain sebagai berikut :
1) Indonesia bercirikan negara kepulauan atau maritim
2) Indonesia terletak pada garis khatulistiwa
3) Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim
4) Wilayah subur dan dapat dihuni
5) Kaya akan flora dan fauna dan sumber daya alam

b. Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional
Prinsip geoolitik bahwa bangsa Indonesia memandang wilayahnya sebagai ruang
hidupnya namun bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk memperluas wilayah
sebagai ruang hidup (lebensraum). Salah satu kepentingan nasional Indonesia adalah
bagaimana menjadikan bangsa dan wilayah negara Indonesia senantiasa satu dan utuh.

8

Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan
nasional maupun visi nasional.
Hakikat dan tujuan wawasan nusantara adalah kesatuan dan persatuan dalam
kebhinekaan yang mengandung arti :
1) Penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi posisi, dan
potensi geografi, serta kebhinekaan budaya
2) Pedoman pola tindak dan pola pikir kebijaksanaan nasional
3) Hakikat wawasan nusantara : persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan
Untuk mencapai tujuan tersebut, dirumuskan fungsi-fungsi wawasan nusantara
sebagai berikut :
1) Menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran, paham dan semangat kebangsaan
Indonesia
2) Menanamkan dan memupukkan kecintaan pada tanah air Indonesia sehingga rela
berkorban untuk membelanya
3) Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan
tanggungjawab warga negara yang bangga pada negara Indonesia
4) Mengembangkan kehidupan bersama yang multikultural dan plural berdasarkan
nilai-nilai persatuan dan kesatuan
5) Mengembangkan keberadaan msyarakat madani sebagai pengembangan kekuasaan
pemerintah

c. Ekonomi
Pancasila dalam bidang ekonomi dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Ketuhanan Yang Maha Esa. Roda perekonomian digerakkan oleh rangsanganrangsangan ekonomi
2) Kemanusiaan Yang Berail dan Beradab. Ada kehendak kuat dari seluruh
masyarakat untuk mewujudkan kemerataan sosial yang sesuai dengan asas
kemanusiaan
3) Persatuan Indonesia. Prioritas kebijaksanaan ekonomi adalah penciptaan
perekonomian nasional yang tangguh. Hal ini berarti nasionalisme menjiwain
setiap kebijaksanaan ekonomi
4) Kerakyatan
Yang
dipimpin
Oleh
Hikmat
Kebijaksanaan
Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Dalam hal ini koperasi merupakan soko guru
perekonomian dan bentuk paling konkret dari usaha bersama

9

5) Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Adanya keseimbangan yang jelas dan
tegas antara perencanaan ditingkat nasional dengan daerah dalam pelaksanaan
kebijaksanaan ekonomi untuk mencapai keadilan ekonomi

d. Otonomi Daerah
Otonomi daerah dapat diartikan sebagai kewajiban yang diberikan kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus seniri urusan pemerintahan dan kepentingan
msyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan
hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap
masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundangundangan.
e. Pelaksanaan Otonomi Daerah
Pelaksanaan otonomi daerah merupakan titik fokus yang tidak sama sekali penting
dalam rangka memperbaiki kesejahteraan rakyat. Pengembangan suatu daerah dapat
disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan potensi dan kekhasan daerah masingmasing.
f. Ciri-ciri Otonomi Daerah
1) Negara Kesatuan
a) Setiap daerah tidak diakui sebagai negara berdaulat
b) Setiap daerah memiliki perda (dibawah undang-undang)
c) Perjanjian dengan pihak asing atau luar negeri harus melalui pusat
d) Perda terikat dengan undang-undang
e) Perda dicabut pemerintah pusat
2) Negara Federal
a) Setiap daerah diakui sebagai negara berdaulat
b) Setiap daerah mempunyai UUD yang tidak bertentangan dengan UUD negara
(hukum tersendiri)
c) Perjanjian dengan pihak asing atau luar negeri harus melalui pusat
d) UUD tidak terikat dengan undang-undang negara

10

e) Perda dicabut DPR setiap daerah

g. Sosial
Pancasila adalah dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi masyarakat
Indonesia. Pancasila secara institusional dalam bidang kehidupan berbangsa tampak
dengan adanya suku-suku yang menjadi satu bangsa, bangsa Indonesia yang memiliki
derajat yang sama. Disamping itu, adanya kesatuan bahasa, yaitu bahasa Indonesia.
h. Agama
Dalam bidang ini, nilai pancasila diartikan sebagai sikap peduli dan toleransi antar
agama. Setiap agama memiliki kepercayaan masing-masing. Dengan perkataan lain,
kepercayaan pada setiap agama berbeda-beda. Namun, perbedaan itu bukan menjadi
penghambat bagi kesatuan berbangsa. Pancasila menjadi pemersatu agama-agama
dalam mewujudkan suatu bangsa, yakni bangsa Indonesia yang menjujung tinggi sikap
kepedulian atau toleransi antar agama.

D. KONSEP NEGARA FEDERAL
Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjuk pada
rangkaian institusi politik serta digunakan untuk mengorganisasikan suatu negara demi
penegakan kekuasaannya atas suatu komunitas politik. Federal adalah kata sifat (adjektif)
dari kata Federasi. Biasanya kata ini merujuk pada pemerintahan pusat atau pemerintahan
pada tingkat nasional. Federasi dari bahasa Belanda, Federatie berasal ari bahasa
Latin foeduratioyang artinya perjanjian. Federasi pertama dari arti ini adalah perjanjian
daripada Kerajaan Romawi dengan suku bangsa. Jerman yang lalu menetap di provinsi
Belgia, kira-kira pada abad ke-4 Masehi. Kala itu, mereka berjanji untuk tidak memerangi
sesama, tetapi untuk bekerja sama saja. Dalam federasi atau negara serikat (bondstaat,
Bundesstaat), dua atau lebih kesatuan politik yang sudah atau belum berstatus negara
berjanji untuk bersatu dalam suatu ikatan politik, ikatan dimana akan mewakili mereka
sebagai keseluruhan. Federasi adalah negara. Aggota-anggota sesuatu federasi tidak
berdaulat dalam arti yang sesungguhnya. Anggota-anggota federasi disebut negara bagian,
yang didalamnya bahasa asing dapat dinamakan deelstaat, state, canton atau
11

Linder. Dalam pengertian modern, sebuah federasi setiap negara bagian bekerja sama dan
membentuk negara kesatuan. Masing-masing negara bagian memiliki beberapa otonomi
khusus dan pemerintahan pusat mengatur beberapa urusan yang dianggap nasional. Dalam
sebuah federasi setiap negara bagian biasanya memiliki otonomi yang tinggi dan bisa
mengatur pemerintahan dengan cukup bebas. Federasi mungkin multietnik, atau
melingkup wilayah yang luas dari sebuah wilayah, meskipun keduanya bukan suatu
keharusan. Federasi biasanya ditemukan dalam sebuah persetujuan awal antara beberapa
negara bagian. Federasi modern termasuk Australia, Brazil, Kanada, India, Rusia, dan
Amerika Serikat. Bentuk pemerintahan atau struktur konstitusional ditemukan dalam
federasi dikenal sebagai federalisme.
1. Federalisme
Dalam federalisme, kekuasaan berada di daerah (di Amerika Serikat, daerah
pemilik kekuasaan itu dinamakan negara bagian, namun agar tidak menimbulkan kesan
perpecahan,, kiranya kita tetap menyebut daerah pemilik kekuasaan tersebut tetap
sebagai daerah). Daerah-daerah yang merupakan pemilik kekuasaan ini kemudian
menyerahkan sebagian kekuasaannya ke pusat. Kekuasaan yang diserahkan ke pusat,
misalnya, politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal.
Dengan beradanya lokus kekuasaan di daerah, elite politik pusat tidak bisa lagi
mengatur, mencampuri dan menentukan kebijakan politik di daerah. Daerah
sepenuhnya berkuasa dalam menentukan berbagai kebijakan.
Oleh karena itu, dengan mengubah bentuk negara kita dari negara kesatuan
menjadi federasi, berarti kita memberlakukan desentralisasi politik secara utuh.
Terdapat implikasi positif dari pemberlakuan federalisme, yaitu selain terputusnya
kekangan dan campur tangan pusat atas berbagai kebijakan politik di daerah, kita juga
akan bisa menghapus atau paling tidak meminimalkan praktik korupsi. Dengan
federalisme, rantai korumsi akan terputus. Selain itu, pemerintah daerah yang memiliki
komitmen tinggi untuk memberantas korupsi dapat melaksanakan komitmennya itu
tanpa harus takut ada ancaman pusat terhadap dirinya. Implikasi negatif dari
federalisme dapat dikatakan tidak ada. Kekhawatiran sementara kalangan yang melihat
federalisme sebagai rentan terhadap perpecahan adalah tidak beralasan. Federalisme
justru memperkuat republik. Alasanyya, kekecewaan yang sekarang dialami banyak
daerah karena campur tangan dan koopsitasi pusat akan hilang, karena dalam bentuk
Negara federasi, campur tangan dan koopsitasi pusat tersebut tidak ada lagi. Bentuk
otonomi daerah ideal adalah kehidupan bernegara dengan kekuasaan berada di daerah.
Otonomi daerah ideal ini hanya bisa terealisasi dalam bentuk negara federasi, karena
hanya dalam federasi, lokus kekuasaan akan berada di daerah.
Pemerintah pusat bekerja untuk kesejahteraan seluruh daerah. Daerah-daerah telah
memiliki otonomi riil disertai iklim politik nasional dan lokal yang demokratis. Sudah
saatnya kita tidak terbelenggu oleh pikiran lama yang menganggap negatif federalisme.
12

Federalisme bukan berarti perpecahan bangsa. Kita lihat contoh negara federasi, seperti
Malaysia, AmerikaSerikat, dan lain-lain, tidak satupun di antara mereka yang
mengalami perpecahan, yang ada malah kebanggan akan struktur di negaranya yang
menjunjung tinggi kebebasan setiap daerah dalam penentuan setiap kebijakan publik.
Dengan federalisme, kita bagaikan hidup dalam rumah besar republik yang memiliki
banyak kamar. Di dalam setiap kamar, terjadi diferensiasi kebebasan publik dan privat,
individu memiliki kebebasan penuh untuk mengembangkan diri.
Prinsip federal ialah bahwa kekuasaan dibagi sedemikian rupa sehingga pemerintah
federal dan pemerintah negara bagian dalam bidang-bidang tertentu adalah bebas satu
sama lain. Salah satu ciri negara federal ialah bahwa ia mencoba menyesuaikan dua
konsep yang sebenarnya bertentangan, yaitu kedaulatan kedaulatan negara federal
dalam keseluruhannya dan kedaulatan negara-negara bagian. Intuk membentuk suatu
negara federal diperlukan dua syarat, yaitu :
a. Adanya perasaan sebangsa diantara kesatuan-kesatuan politik yang hendak
membentuk federasi.
b. Adanya keinginan pada kesatuan-kesatuan politik yang hendak mengadakan federasi
untuk mengadakan ikatan terbatas, oleh karena itu apabila kesatuan-kesatuan poiltik
itu menghendaki persatuan sepenuhnya, maka bukan federasi yang akan dibentuk,
melainkan negara kesatuan.
Ciri-ciri Negara Federal:
a. Penyelenggaraan kedaulatan ke luar dari negara-negara bagian diserahkan
sepenuhnya kepada pemerintah federal, sedangkan untuk kedaulatan ke dalam
dibatasi.
b. Soal-soal yang menyangkut negara dalam keseluruhannya diserahkan kepada
kekuasaan pemerintah federal.
c. Bentuk ikatan kesatuan-kesatuan politik pada negara federal bersifat terbatas.

E. KONSTITUSI NEGARA FEDERAL
Amerika Serikat merupakan Negara demokratis konstitusional dengan sistem

three-tier

dengan institusi kehakiman yang bebas.Negara-negara di Amerika adalah sebuah republik federal
yang

berdiridari

50

negara bagian. Kecuali

Alaska

(utaraKanada)

dan Hawai

(lautanPasifik). Negara
ini menggunakan system persekutuan atau federalism dimanadinegara pusat dan Negara bagian ba
erbagi kuasa. Negara
13

pusat berkuasa terhadap beberapaperkara seperti pencetakan mata uang Amerika serta kebijakan p
ertahanan. Namun,

negara-negara bagian berkuasa menetukan hak dan undang-undang masing-

masing seperti hakpengguran bayi dan hukuman maksimaldalam halundang-undang.Satu elemen
yang kentara di Amerik aialah dokrin pembagian kuasa.
Pasal

1-3

dalam konstitusi amerika

,telah diatur secara terperinci mengenai kuasa-

kuasanegara yang utama yaitu :
1. Esekutif
2. Legislatif
3. Kehakiman
Pemeriksaan dan keseimbangan/checks
utamadalamNegara Amerika
cabang negara

and

balances merupakan ciri

(hal ini sangat komprehensif). Sehingga tidak ada satu

yang

mempunyai kuasa mutlak untuk mewakili cabang

lain.Model pemerintahannya

veto

di

presiden AmerikaSerikat dapatmemveto

dansepertigadarsemua

yang

yang

senator

terdapat

pula

antara lembaga-lembag anegara.Misalnya,
RUU

yang

adanya kecendurangan sistem kepartaianAmerika Serikat
system. Dalam pemilu ini

pun

yang

demokrasi presidensiil dan memiliki persyaratan consensus untuk konstitusi,
mekanisme

yang

diajukan oleh kongres.Serta
yang

berbentuk two-party

dipilih bukanlahpresiden melainkanseluruhanggota
dari tiap Negarabagian.Selain Negara bagian,

DPR

ada satu daerah

federal dan ada beberapa daerah yang biasa disebut sebagai daerah jajahan.
1. Pemerintah Negara Bagian danTeritori
Hal-hal yang tidak diatur olehPemerintahFederasi merupakan tanggung jawabPemerintah
Negara
Bagian danTeritori. Setiap Negara bagian dan teritori mempunyaiperlemen dan peraturan perun
dang-undangan (aktaperlemen)

sendiri

(yang

dapatdiamandemen perlemen setempat)

tetapi mereka juga tetap terikat konstitusi negara.Bilamana suatu
Bagian masih berada dibawah wewenang konstitusionalFederasi,

UU/Peraturan Negara
maka

PeraturanPemerintahFederasi berlaku diatas wewenang UU/ PeraturanNegara bagian.
2. Hubungan antara Pemerintah Federal dan Negara Bagian

14

UU/

Pemerintah federasi dan Negara bagian menjalin kerjasama diberbagai bidang,
yang
secara resmi merupakan tanggung jawab Negara bagian dan teritori seperti pendidikan,
perhubungan,
kesehatan dan penegakan hukum. Mengenai pajak pendapatan,
hal itu ditariksecara federal dan menimbulkan pendapat
yang
berbeda diantara semua tingkatpemerintahan Negara bagian.
3. Perbandingan dan Federalisme Diterapkan
Antara negara federal dan Negara kesatuan terdapat perbedaan dalambeberapa haltertentu,
yaitu:
a. Negara bagian federasi memiliki pouvior constituent, yakni wewenang membentuk UUD
sendiri serta wewenang mengatur bentuk organisasi sendiri dalam rangkadanbatasbataskonstitusi
federal,
sedangkan dalam rangka Negara kesatuan organisasi bagianbagianNegara yaitu pemerintah daerahsecara garis besar telah ditetapkan oleh pembentuk
UU pusat.
b. Dalam negara
federal,
wewenang membentuk
UU
pusat untuk mengatur halhal tertentutelah terperinci satu persatu dalam konstitusi
federal.
Sedangkan dalam Negara kesatuanwewenang pembentukan
UU
pusat ditetapkan dalam suatu rumusan umum danwewenang pembentukan UU rendahan
(lokal) Tergantung pada badan pembentuk UU pusat itu.

Negara kesatuan ialah bentuk negara dimana wewenang legislatif tertinggi dipusatkandal
am suatu badan

legislatif nasional / pusat. Asas

yang

mendasari negara kesatuan adalahasas unitarisme.Negara kesatuan adalah bentuk negara yang
paling

kukuh,

jika dibandingkandengan federasi dan konfederasi. Dalam Negara kesatuan terdapat baik persa
tuan

(union)

maupun kesatuan

(unity). Ketika berbicara mengenai kewenangan daerah mencakupkewenangan daerah,
UU No.32

tahun

2004

tentang pemerintah daerah menegaskan bahwakewenangan daerah mencakup kewenangan dala
m seluruh bidang pemerintah,

kecualikewenangan daearah politik,

luar negeri,

pertahanan keamanan, peradilan, monoeter danfiskal,agama serta kewenangan bidang lain.
Meskipun pemerintah berdasarkan hak otonomi,
tetapi pada tahap terakhir kekuasaan tertinggi tetap berada ditangan pemerintah pusat.
4. Kelemahan dan Kekuatan Sistem Federal
15

Kekuatan:
a. Semua kehendak rakyat biasa dipenuhi melalui suara terbanyak,
melalui perwujudan danpenyampaian aspirasi baik langsung maupun tidak.
b. Pemerintah dikonsentrasikan oleh satu badan atau seperangkat badan lainnya
tidakbias dipungkiri lagi adalahpemerintah ini secara umum dioperasikan oleh pusat.

yang

c. Terputusnya kekan gan dan campur tangan pusat atas berbagai kebijakan politik didaerahkit
a juga akan bisa menghapus atau paling tidak meminimalkan praktik korupsi.
d. Adanya keseragaman antar semua provinsi.
e. Adanya persamaan hak antara pria dan wanita baik didalam politik, pemerintah memilikikar
akter yang cenderung diciptakan olehwarga negara, dimana semestinya mereka yang
harus ditopang.
Kelemahan:
a. Prinsip persamaan hak
yang
tidak sesuai
yang
mana demokrasi berpegangan terhadapanggapan bahwa manusia semua sama atau sederajat.
b. Kesengajaan ekonomi yang jelas antara daerah kaya dengan daerah miskin.

16

DAFTAR PUSTAKA

Damaianty, Alviana, Ervina Apriati Dewi, Nazli Silviani, Nurul Hidayah, dan Vanny
Prananda. 2015. http://constelalion.blogspot.com/2015/05/bab-3-kehidupan-bernegaradalam-konsep.html.

17