Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

  Tujuan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA sifat-sifat cahaya dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL pada siswa kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 dengan jumlah 28. Terdiri dari siswa perempuan 16 siswa dan laki-laki 12 siswa. Siswa kelas 5 rata-rata berumur antara 10 hingga 11 tahun.

  Faktor penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 karena hasil belajar siswa kelas 5 masih dibawah KKM (68). Hal ini dipengaruhi karena Guru kurang melibatkan siswa di dalam pembelajaran sehingga siswa merasa pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam membosankan, siswa merasa jenuh dan bersifat pasif dalam pembelajaran. Penerapan metode pembelajaran yang kurang sesuai karena guru hanya menggunakan metode ceramah belum menggunakan metode yang bervariasi atau bersifat monoton. Penyampaian materi pelajaran dalam kegiatan pembelajaran masih kurang dipahami siswa sehingga mengakibatkan nilai siswa masih di bawah KKM.

  3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

  Menurut Sugiyono (2009: 38 ), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.

  Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA kelas 5 yaitu model pembelajaran PBL. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Data dapat diperoleh dari ulangan harian yang diadakan dikelas 5 sebagai data awal. Data yang menunjukkan hasil perbaikan pada siklus I diperoleh dari evaluasi yang dikerjakan siswa pada akhir perbaikan pembelajaran siklus I, hasil inilah yang peneliti jadikan sumber data siklus I. Data yang menunjukkan hasil perbaikan pada siklus II diperoleh dari hasil evaluasi yang dikerjakan siswa pada akhir perbaikan pembelajaran sisklus II. Disamping tes pada akhir siklus II juga pengamatan yang dilakukan oleh peneliti beserta teman sejawat sebagai observer.

3.2.2 Definisi Operasional 1.

  Problem Based Learning

  PBL adalah penggunaan masalah nyata dalam satu instruksional yang memiliki

  ciri-ciri sebagai konteks peserta didik sebagai salah satu cara berfikir kritis serta ketrampilan dalam memecahkan masalah. Model pembelajaran PBL ini dilakukan dengan cara menyajikan permasalahan, pertanyaan-pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan. Model pembelajaran PBL juga membantu siswa untuk berfikir kritis dan memecahkan masalah.

2. Pendekatan Saintifik

  Pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang mengadopsi pada langkah- langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik ini juga merupakan proses pembelajaran yang sudah di rancang secara rapi atau bertahap yaitu melalui tahapan mengamati, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan suatu konsep. Pendekatan saintifik ini sering disebut dengan pendekatan ilmiah karena pendekatan saintifik merupakan kurikulum 2013 atau tematik.

3. Hasil Belajar

  Hasil belajar merupakan suatu tingkat perkembangan mental yang di dapat siswa yang mengalami perkembangan atau peningkatan pada saat sebelum belajar. Dengan nilai raport atau nilai tes inilah perkembangan hasil belajar siswa dapat terlihat.

3.3 Prosedur Penelitian

  Penelitian tindakan kelas terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yang harus dilalui yaitu yaitu (1) perencanaan (2) pelaksanaan (3) pengamatan dan (4) refleksi atau sering disebut planning, acting, observing, dan reflecting.Prosedur penelitian dengan PTK model spiral dari C.Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto (2010:132), dapat digambarkan melalui gambar 3.1 berikut.

  

Gambar 1

PTK Model Spiral C. Kemmis dan Mc. Taggart

Siklus 1 1) Menyusun rancangan tindakan (Planing)

  Langkah-langkah kegiatan dalam tahap menyusun rancangan tindakan adalah sebagai berikut: a.

  Menentukan Standar Konpetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator dari pokok bahasa yang dipilih. b.

  Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 1 pokok bahasan sifat- sifat cahaya.

  c.

  Mempersiapkan sumber, media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.

  d.

  Menyusun lembar observasi untuk guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

  e.

  Menyusun lembar observasi kerja sama siswa.

  f.

  Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

2) Pelaksanaan tindakan (Acting)

  Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas. Pada tahap ini dilakukan dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah direncanakan dengan menggunakan model pembelajaran PBL, antara lain: 1)

  a) Guru memberikan apersepsi dan motivasi terkait dengan materi yang akan dipelajarai.

  b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang akan dipelajari. 2)

  Kegiatan Inti a. Siswa menyimak sebuah permasalahan yang disampaikan guru.

  b. Guru menyampaikan materi

  c. Guru membimbing dan melakukan Tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran bersama siswa d. Guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen

  e. Guru memberikan tes kepada siswa untuk mengetahui permasalahan

  f. Guru membimbing siswa melakukan percobaan

  g. Guru memantau hasil percobaan siswa

  h. Guru membimbing siswa melakukan percobaan

  Kegiatan Awal Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam kegiatan awal antara lain: j. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan percobaan k. Guru membimbing dalam memberikan penilaian l. Guru membimbing siswa melakukan umpan balik m. Siswa dan Guru mengevaluasi hasil percobaan

  3) Kegiatan penutup

  a. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.

  b. Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

  c. Guru memberikan reward berupa bintang kepada semua siswa karena telah mengikuti pembelajaran dengan baik.

  d. Guru mengakhiri pembelajaran.

  3) Pengamatan (Observing)

  Pengamatan dilakukan oleh pengamat (observer), pengamat bertugas untuk mengamati proses belajar mengajar secara menyeluruh dari kegiatan awal, inti dan penutup. Selama proses belajar mengajar berlangsung, pengamat mengamati kerja sama antarsiswa di dalam kelompok. Pengamat mencatat kerja sama siswa dengan menggunakan lembar observasi terstruktur. Selain mengamati siswa, pengamat juga mengamati proses belajar mengajar yang dilakukan guru dengan menerapkan model pembelajaran PBL. Kegiatan pengamatan dan pelaksanakan dilakukan pada waktu yang bersamaan. Pengamatan dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian.

  4) Refleksi (Reflecting)

  Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran. Hal-hal yang perlu dianalisis meliputi menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi, menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran PBL dalam pembelajaran, menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan. Apabila dari yang telah ditetapkan maka penelitian dihentikan dan jika belum memenuhi indikator pencapaian yang telah ditetapkan dilanjutkan ke siklus II. Hasil refleksi juga digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan siklus II.

  Siklus 2

  Tindakan pada siklus II merupakan kelanjutan dari silkus I. Siklus II dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan siklus I. Kegiatan pembelajaran pada siklus II sama seperti siklus I hanya saja materi pembelajaran dan waktu pelaksanaan yang berbeda. 1)

  Menyusun rancangan tindakan (Planing) Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus I. Namun dalam Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada Siklus I. Tindakan pada Siklus II ini disertai dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada Siklus I. 2)

  Pelaksanaan tindakan (Acting) Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I, yaitu melaksanakan tindakan sesuai siklus I sesuai dengan hasil refleksi siklus I, mengamati siswa yang kurang aktif dan bekerjasama dengan teman kelompoknya, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan hal-hal yang dapat menghambat kegiatan pembelajaran,

  3) Pengamatan (Observing)

  Pengamatan dilakukan oleh pengamat (observer), pengamat bertugas untuk mengamati proses belajar mengajar secara menyeluruh dari kegiatan awal, inti dan penutup. Selama proses belajar mengajar berlangsung, pengamat mengamati kerja sama antarsiswa di dalam kelompok. Pengamat mencatat kerja sama siswa dengan menggunakan lembar observasi terstruktur. Selain mengamati siswa, pengamat juga mengamati proses belajar mengajar yang dilakukan guru dengan dilakukan pada waktu yang bersamaan. Pengamatan dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. 4)

  Refleksi (Reflecting) Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran. Hal-hal yang perlu dianalisis meliputi menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi, menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran PBL dalam pembelajaran.

  Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus II untuk mengetahui apakan pemberian tindakan pada siklus II sudah mengalami peningkatan. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  3.4.1 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu dengan teknik tes dan nontes yang disertai dengan kisi-kisi instrument pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 di SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dengan menggunakan model pembelajaran PBL.

  3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.

  Teknik Tes Menurut Arikunto (Purwanto, 2013:64) “Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Tes merupakan alat ukur pengumpulan data yang mendorong siswa memberikan penampilan maksimal. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan

  Tes ini dilakukan untuk mengetahui tercapainya suatu pembelajaran atau meningkatnya hasil belajar siswa melalui model pembelajaran PBL.

  b.

  Teknik Nontes Teknik nontes mengukur penampilan tipikal, dalam pengukuran penampilan tipikal peserta tidak didorong untuk menunjukkan penampilan maksimal yang mencerminkan kemampuannya, tetapi didorong untuk memberikan respon secara jujur sesuai dengan keadaan, pikiran dan perasaanya (Purwanto, 2013:63). Teknik nontes dalam penelitian ini yaitu melalui observasi.

  Teknik nontes ini dilakukan untuk mengetahui terlaksananya pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka pengumpulan data. Instrument pengumpulan data digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas 5 di SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dengan menggunakan model pembelajaran PBL.

  a.

  Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis yang berbentuk tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda adalah butir soal atau tugas yang jawabannya dipilih dari alternative yang lebih dari dua. Alternative jawaban kebanyakan berkisar antar 4 dan 5 (Munthe, 2009:115). Tes dalam penelitian ini dilakukan pada akhir pembelajaran siklus I dan siklus II.

  Table 3. Kisi-kisi instrumen soal evaluasi siklus I Pokok bahasan sifat-sifat cahaya Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal Bentuk Instrumen

  30 Table 4. Kisi-kisi instrumen soal evaluasi siklus II Pokok bahasan sifat-sifat cahaya Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal Bentuk Instrumen 6.2.

  Observasi Observasi adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan atas gejala, fenomena dan fakta empiris yang terkait dengan masalah penelitian” (Musfiqon,

  Jumlah 30 b.

  26, 27, 28, 29, 30 Pilihan ganda

  Pilihan ganda Menguji cara kerja kaleidoskop yang dibuat.

  Pilihan ganda Membuat lup dari bholam lampu 21, 22, 23, 24, 25

  Menguji cara kerja kaleidoskop yang dibuat 16, 17, 18, 19, 20

  11,12, 13, 14, 15 Pilihan ganda

  10 Pilihan ganda Membuat kaleidoskop dari bahan sederhana

  6, 7, 8, 9,

  5 Pilihan ganda Menguji cara kerja periskop yang dibuat

  Membuat periskop dari bahan sederhana 1, 2, 3, 4,

  Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat- sifat cahaya.

  Jumlah

  6.1 Mendeskripsik an sifat-sifat cahaya.

  27, 28 , 29, 30 Pilihan ganda

  Membuktikan bahwa cahaya dapat diurakan menjadi berbagai warna.

  22, 23, 24, 25, 26 Pilihan ganda

  20, 21 Pilihan ganda Membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan.

  17, 18, 19 Pilihan ganda Mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung.

  Mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung.

  12, 13, 14, 15, 16 Pilihan ganda

  11 Pilihan ganda Mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar.

  8, 9, 10,

  4, 5, 6, 7 Pilihan ganda Membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan.

  1, 2, 3 Pilihan ganda Mengidentifikasi benda-benda yang dapat ditembus oleh cahaya.

  Membuktikan bahwa sifat cahaya merambat lurus.

  2012:120). Kegiatan observasi dilakukan oleh pengamat (observer). Ketika observer melakukan pengamatan, kegiatan yang perlu diamati yaitu kegiatan guru dalam pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran PBL, kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Lembar observasi diisi oleh observer dengan memberikan tanda centang pada kolom skor.

  

Table 5. Kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru menggunakan Model pembelajaran

  PBL

  Langkah Langkah Model PBL Indikator No Pembelajaran

Pra Guru mengecek kesiapan ruang, alat dan media

  1 Pembelajaran pembelajaran Guru membimbing siswa berdoa

  2 Guru mengecek kehadiran siswa (presensi)

  3 Kegiatan Awal Guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar

  4 Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan

  5

tanya jawab

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

  6 dicapai Kegiatan Inti Tahap orientasi dan Guru menyampaikan materi

  7 mengorganisasi peserta Guru membimbing dan melakukan Tanya jawab

  8 didik pada masalah dalam kegiatan pembelajaran bersama siswa Guru membagi siswa dalam kelompok secara

  9 heterogen Tahap penyajian dan Guru memberikan tes kepada siswa untuk

  10 identifikasi masalah mengetahui permasalahan Tahap merencanakan Guru membimbing siswa melakukan percobaan

  11 dan menerapkan 12 alternative

  

Tahap perumusan dan Guru memantau hasil percobaan siswa

  13 menetapkan Guru membimbing siswa melakukan percobaan

  14 pemecahan masalah serta tindak lanjut Guru mengatur jalannya percobaan

  15 Guru membimbing siswa dalam mengerjakan

  16 percobaan Guru membimbing dalam memberikan penilaian

  17 Guru membimbing siswa melakukan umpan balik

  18 Guru mengevaluasi hasil percobaan siswa

  19 Kegiatan Akhir Guru membimbing siswa membuat

  20 kesimpulandalam melakukan percobaan dalam

pembelajaran

Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk

  21 pertemuan berikutnya Guru memberikan reward kepada siswa

  22 Guru menutup pembelajaran

  23

  

Table 6. Kisi-kisi lembar observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran

  menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

  Langkah Langkah Metode Indikator No Pembelajaran Group Investigation

  Pra Mempersiapkan perlengkapan belajar

  1 Pembelajaran Berdoa secara sungguh-sungguh

  2 Mendengarkan presensi yang dilakukan guru

  3 Kegiatan Awal Aktif menjawab pertanyaan

  4 Mendengarkan tujuan pembelajaran yang

  5 disampikan guru Kegiatan Inti Tahap Orientasi dan Mendengarkan dengan seksama permasalahan

  6 mengorganisasi peserta yang disampikan guru didik pada masalah Aktif mendengarkan materi yang di sampaikan

  7

guru

Merasa antusias dalam setiap pembelajaran

  8 Tahap penyajian dan Melakukan Tanya jawab

  9 identifikasi masalah Memberikan tes tertulis

  10 Tahap pengumpulan dan Aktif mengikuti proses pembelajaran

  11 analisis data Mengumpulkan informasi dan data

  12 Mencatat hasil percobaan selama proses

  13 pembelajaran Menyusun kesimpulan

  14 Tahap merumuskan dan Menyusun laporan penelitian

  15 menetapkan pemecahan Melakukan percobaan

  16 masalah serta tindak Aktif selama proses pembelajaran

  17 lanjut Pengoganisasian Mengoreksi kembali hasil laporannya selama

  18 proses pembelajaran Melaporkan hasil penelitian di depan kelas

  19 Mendengarkan presentasi kelompok lain

  20 Mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang

  21

presentasi

Menjawab/menanggapi pertanyaan yang

  22 diajukan teman Memberikan penilaian kepada kelompok yang

  23

presentasi

Tahap Evaluasi Aktif dalam memberikan umpan balik

  24 Mendengarkan dengan seksama hasil evaluasi

  25 yang diberikan guru Kegiatan Akhir Mampu membuat kesimpulan pembelajaran

  26 Mendengarkan ketika guru menyampaikan

  27 pembelajaran berikutnya Berdasarkan langkah-langkah tersebut maka kriteria aktivitas guru dan siswa adalah sebagai berikut:

  Tabel 7 Kriteria Skor Aktivitas Guru dan Siswa

Rentang Kriteria

30 Sangat rendah

  • – 40

    40 – 50 Rendah

50 Sedang

  • – 60

    60 – 80 Tinggi

    80 – 100 Sangat tinggi

3.5 Indikator Keberhasilan

  Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SDN 02 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan apabila telah mencapai indikator sebagai berikut: a.

  Mengalami ketuntasan belajar individual dengan nilai ≥ 65 atau mengalami ketuntasan klasikal sebesar 80% dari 28 siswa.

  b.

  Siswa kelas 5 mengalamai peningkatan kerja sama dengan patokan rata-rata kelas ≥ 75.

3.6 Taraf Kesukaran

  Bilangan yang menunjukkan angka kesukaran dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Indeks kesukaran menunjukkan taraf kesukaran soal. Menurut Surapranata (2004) secara umum, tingkat kesukaran dapat dinyatakan melalui beberapa cara di antaranya (1) proporsi menjawab benar, (2) skala kesukaran linear, (3) indeks Davis, dan (4) skala bivariat. Pada penelitian ini, taraf kesukaran akan di tentukan dengan proporsi menjawab benar.

  Proporsi menjawab benar adalah jumlah peserta yang menjawab benar pada butir soal yang di analisis dibandingkan dengan jumlah peserta tes seluruhnya yang merupakan tingkat kesukaran yang paling umum digunakan. Persamaan yang di gunakan untuk menentukan kesukaran dengan proporsi menjawab benar adalah :

  ∑x = .

  Keterangan : P = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran ∑x = banyaknya peserta didik yang menjawab benar Sm = skor maksimum N = jumlah peserta tes Kemudian nilai indeks kesukaran itu di tafsirkan berdasarkan criteria sebagai berikut :

  Tabel 8 Kategori Tingkat Kesukaran (Surapranata, 2004) Tingkat Kesukaran Tafsiran

P<0,3 Sukar

Sedang

  0,3≤ p ≤ 0,7

P > 0,7 Mudah

3.7 Teknik Analisis Data

  Pada penelitian ini analisis data dilakukan dengan menggunakan 2 analisis yang pertama analisis ketuntasan hasil belajar yaitu melihat peningkatan ketuntasan hasil belajar pada tahap prasiklus, siklus I dan siklus II. Sedangkan yang kedua analisis data deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan hasil belajar prasiklus, siklus I dan siklus II.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)dan Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas 4 SD Gugus Sudirman Kota

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Minat Belajar Tematik Mupel IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Siswa Kelas V SDN Salatiga 09 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar Tema 6 Cita Citaku Subtema 2 Hebatnya Cita Citaku Melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Berbantuan Media Ular Tangga Sisw

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Number Head Together (NHT) dan Tipe Snowball Throwing Ditinjau dari Hasil Belajar Siswa Kelas 5 Gugus Ki Hajar Dewantoro Kabupaten Boyolali

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Muatan PPKn Tema 4 Melalui Model Project Based Learning Berbantuan Media TTS pada Siswa Kelas 3 SD Negeri Salatiga 06 Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan TPS (Think Pair Share) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Gugus Diponegoro Kota Salatiga

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Numbered Heads Together Berbantuan Puzzle untuk Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SDN 3 Kuripan

0 1 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbaikan Proses dan Hasil Belajar Muatan IPA Tema 4 Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) Siswa Kelas 5 SD Negeri Dukuh 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2017/2018

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grob

0 2 18