soal ekonomi dan pembahasa ekonomi

1. A.

PENGERTIAN PERUSAHAAN DAGANG

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dibidang membeli barang
dagangan dan menjualnya kembali tanpa merubah bentuk dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan (laba).
Sedangkan barang dagangan (merchandise inventory) adalah barang yang dibeli
perusahaan untuk dijual kembali. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan
bahwa kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang
dagangan tanpa merubah barang.
1. B. PERBEDAAN ANTARA PERUSAHAAN DAGANG DAN
PERUSAHAAN JASA.
No Ditinjau dari segi
1
2

Perusahaan dagang

Perusahaan Jasa


Kegiatannya

Membeli dan menjual barang Memberikan pelayanan
dagangan
jasa

Pendapatannya

Hasil penjualan barang
dagang

Hasil penjualan jasa

Beban penjualan dan beban
administrasi umum

Beban usaha dan beban
luar usaha

Bahan

3 operasionalnya

1. C. AKUN – AKUN KHUSUS YANG DIJUMPAI DALAM
PERUSAHAAN DAGANG
Dalam perusahaan dagang, akun-akun yang biasanya dijumpai antara lain :
1. Akun Pembelian adalah akun yang digunakan untuk membeli barang
dagangan baik secara tunai maupun secara kredit.
2. Akun Penjualan adalah akun yang digunakan untuk menjual barang
dagangan baik secara tunai maupun secara kredit.

3. Akun Retur pembelian dan pengurangan harga adalah akun untuk
mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli kepada penjual karena
rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
4. Akun Retur penjualan dan pengurangan harga adalah akun untuk menerima
kembali sebagian barang yang telah dijual dari pembeli karena rusak atau
tidak sesuai dengan pesanan.
5. Akun Utang dagang adalah akun untuk mencatat timbulnya utang dagang
dan pelunasan kewajiban atas pembelian secara kredit.
6. Akun Piutang dagang adalah akun untuk mencatat timbulnya piutang dagang
dan penerimaan pelunasan piutang atas penjualan secara kredit.

7. Akun Potongan pembelian adalah akun untuk mencatat potongan yang
diterima pembeli karena melunasi utang dalam masa potongan.
8. Akun Potongan penjualan adalah akun untuk mencatat potongan yang
diberikan oleh penjual karena menerima pelunasan piutang dalam masa
potongan
9. Akun Beban angkut pembelian adalah akun untuk mencatat timbulnya beban
angkut yang ditanggung pembeli.
10.Akun Beban angkut penjualan adalah akun untuk mencatat beban angkut
untuk mengirim barang yang ditanggung oleh penjual.
11.D. SYARAT PENYERAHAN BARANG DAN SYARAT
PEMBAYARAN BARANG

Barang dagangan yang diserahkan kepada pembeli atau konsumen dapat dilakukan
dengan syarat-syarat sebagai berikut :
1. FOB Shipping Point (franco gudang penjual) artinya beban angkut barang
sejak dari gudang penjualan sampai dengan gudang pembelian menjadi
tanggungjawab pembeli.

2. FOB Distinationt Point (franco gudang pembeli) artinya beban angkutan
barang sejak dari gudang sampai dengan gudang pembeli menjadi

tanggungjawab penjual.
Sedangkan syarat pembayaran barang dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Tunai atau kontan artinya pembayaran dilakukan saat terjadi transaksi.
2. n/30 artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah terjadinya
transaksi.
3. n/EOM (End of Month) artinya pembayaran dilakukan paling lambat akhir
bulan.
4. n/10 EOM artinya pembayaran dilakukan paling lambat 10 hari setelah akhir
bulan.
5. 2/10,n/30 artinya bila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari atau
kurang setelah tanggal transaksi, terdapat potongan 2%, jangka waktu kredit
30 hari.

E. PENCATATAN TRANSAKSI DALAM PERUSAHAAN DAGANG.
Ada 2 metode pencatatan traksaksi yang berhubungan dengan perusahaan dagang,
yaitu :
1. Metode phisik atau periodik, artinya pencatatan yang berkaitan dengan
barang dagangan tidak dilakukan secara kontinve, sehingga persediaan
barang dagangan akhirnya dihitung secara fisik yang ada digudang.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum sebagai berikut :

No
1.

Transaksi
Pembelian barang dagangan

Jurnal Umum
Pembelian
Kas / Utang dagang

Rp. xxx
Rp. xxx

Pengiriman kembali barang
2. dagangan yang telah dibeli (retur
pembelian)

3.

Penjualan barang dagangan


Kas / Utang dagang
Retur pembelian dan PH
xxx
Kas / Piutang dagang
Penjualan
xxx

Penerimaan kembali barang yang
4. telah dijual (retur penjualan)

Retur penjualan dan PH

Pembayaran biaya angkut barang
5. yang dibeli

Beban angkut pembelian

Kas / Piutang dagang
xxx


Kas
xxx

Rp. xxx
Rp.
Rp. xxx
Rp.
Rp. xxx
Rp.
Rp. xxx
Rp.

Pembayaran beban angkut barang Beban angkut penjualan
6. yang dijual
Kas
xxx

Rp. xxx


Pembayaran utang dagang tanpa
7. adanya potongan

Rp. xxx

Utang dagang
Kas
xxx

Pembayaran utang dagang dengan Utang dagang
8. adanya potongan
Kas
xxx
Potongan pembelian
xxx
Penerimaan pelunasan piutang
9. tanpa potongan

Kas


Rp.

Rp.
Rp. xxx
Rp.
Rp.
Rp. xxx

Piutang dagang
Penerimaan pelunasan piutang
10. dengan potongan

Rp. xxx

Kas

Rp. xxx

Potongan penjualan


Rp. xxx

Piutang dagang

Rp. xxx

1. Metode perpetual atau permanen terus-menerus, artinya pencatatan yang
berkaitan dengan barang dagangan dilakukan secara kontinve, sehingga bila
terjadi pembelian akan menambah persediaan barang dagangan dan bila
terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang dagangan.

Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum sebagai berikut :
No
1.

Transaksi
Pembelian barang dagangan

Jurnal Umum
Persediaan barang dagangan Rp. xxx

Kas / Utang dagang
xxx

Pengiriman kembali barang
2. dagangan yang telah dibeli (retur
pembelian)

3.

Penjualan barang dagangan

Rp.

Kas / Utang dagang

Rp. xxx

Persediaan barang dagangan
xxx
Kas / Piutang dagang
Penjualan
xxx
Harga pokok penjualan

Rp.

Rp. xxx
Rp.
Rp. xxx

Persediaan barang dagangan
xxx
Penerimaan kembali barang yang
4. telah dijual (retur penjualan)

Retur penjualan dan PH
Kas / Piutang dagang
xxx

Rp.

Rp. xxx
Rp.

Persediaan barang dagangan Rp. xxx
Harga pokok penjualan
xxx
Pembayaran biaya angkut barang
5. yang dibeli

Rp.

Persediaan barang dagangan Rp. xxx
Kas
xxx

Rp.

Pembayaran beban angkut barang Beban angkut penjualan
6. yang dijual
Kas
xxx

Rp. xxx

Pembayaran hutang dagang tanpa
7. adanya potongan

Rp. xxx

Utang dagang
Kas
xxx

Pembayaran utang dagang dengan Utang dagang
8. adanya potongan
Kas
xxx
Persediaan brg dagangan
xxx
Penerimaan pelunasan piutang
9. tanpa potongan

Kas
Piutang dagang

Rp.

Rp.
Rp. xxx
Rp.
Rp.
Rp. xxx
Rp.

xxx
Penerimaan pelunasan piutang
10. dengan potongan

Kas

Rp. xxx

Potongan penjualan

Rp. xxx

Piutang dagang
xxx

Rp.

F. JURNAL KHUSUS
Jurnal khususadalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat
transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan
agara dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Jurnal khusus (Special Journal) yang biasa digunakan dalam akutansi perusahaan
dagang ada 4 macam:
1. Jurnal Penerimaan Kas (JKM), untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
2. b.
Jurnal Pengeluaran Kas (JKK), untuk mencatat transaksi
pengeluaran kas.
3. Jurnal Pembelian (JB), untuk mencatat transaksi pembelian barang
dagangan dan aktiva lain secara kredit.
4. Jurnal penjualan (JP), untuk mencatat transaksi penjualan barang
dagangan secara kredit.
Disamping keempat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang harus tetap
mempuyai Jurnal Umum untuk mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung
dalam jurnal khusus yang tersedia.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus dapat dilakukan sebagai berikut
:

Jurnal Khusus

Pencatatan
Akun didebit

1. Jurnal
penerimaan kas

Kas dan Potongan Penjualan

Akun dikredit
Penjualan, Piutang dagang,
Serba-serbi / rekening lain
(Pendapatan, Retur pembelian,
utang bank dan sebagainya)
Kas dan Potongan Pembelian

Pembelian, Utang dagang,
1. Jurnal
Serba-serbi / rekening lain
pengeluaran kas (Beban, Perlengkapan,
Peralatan, retur penjualan dsb)
Pembelian, Serba-serbi /
Utang dagang
1. Jurnal pembelian rekening lain (Perlengkapan,
Peralatan dan aktiva lainnya)
Piutang dagang
Penjualan
1. Jurnal penjualan
1. Jurnal umum /
memorial

Utang dagang, Retur penjualan, Piutang dagang, Retur
dan Akun lain yang perlu
pembelian dan Akun lain yang
didebit
perlu dikredit

G. BUKU BESAR PEMBANTU
Buku besar pembantu merupakan pencatatan secara rinci nama–nama pelanggan
beserta jumlahnya. Selanjutnya buku besar utama merupakan perkiraan kontrol
atau perkiraan pengendali dan buku besar pembantu merupakan rincian dari
perkiraan kontrol. Bentuk buku pembantu sama dengan bentuk buku besar utama.
Terdapat tiga macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara lain :
1. Buku besar pembantu piutang, adalah buku tempat mencatat rincian piutang
perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur. Sumber pencatatan buku
pembantu piutang berasal dari bukti transaksi yang berkaitan dengan piutang
dan dapat berasal dari Jurnal Penjualan, Jurnal Umum dan Jurnal
Penerimaan Kas

2. Buku besar pembantu utang, adalah buku tempat mencatat rincian utang
perusahaan menurut nama kreditur. Sumber pencatatan buku pembantu
utang berasal dari bukti transaksi yang berkaitan dengan utang dan dapat
berasal dari Jurnal Penmbelian, Jurnal Umum dan Jurnal Pengeluaran Kas
3. Buku besar pembantu persediaan, adalah buku tempat mencatat secara rinci
persediaan barang dagangan, baik jenis, jumlah, harga per unit, maupun
harga pokok secara keseluruhan. Sumber pencatatan buku pembantu
persediaan berasal dari bukti transaksi yang berkaitan dengan persediaan
barang dan dapat berasal dari Jurnal Penjualan, Jurnal pembelian, Jurnal
Penerimaan Kas, Jurnal Pengeluaran Kas dan Jurnal Umum

H. JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG
Untuk menyusun jurnal penyesuaian perusahaan dagang sama dengan
penyusunan jurnal penyesuaian perusahaan jasa, hanya dalam perusahaan dagang
masih terdapat jurnal penyesuaian untuk Persediaan Barang Dagangan, yang dapat
disusun sebagai berikut :

No

a.

b.

Macam Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian

Pemakaian perlengkapan (Jumlah
yang disesuai –

Beban perlengkapan Rp. xxx

kan adalah jumlah yang terpakai)

Perlengkapan

Piutang pendapatan/pendapatan yang
masih harus diterima

Piutang ……

Rp.
xxx
Rp.
xxx

Pendapatan …..

c.

Utang beban/beban yang masih harus
dibayar

Beban .… ..

Rp.
xxx
Rp.
xxx

Utang .……

d.

Rp.
xxx

Utang pendapatan/pendapatan
diterima di muka
1) Saat penerimaan dicatat sebagai
utang (jumlah Yang disesuaikan
adalah jumlah yang sudah terlampaui)

…. diterima di muka

Rp.
xxx

Pendapatan .…

2) Saat penerimaan dicatat sebagai
pendapatan (jumlah yang disesuaikan
adalah jumlah yang belum terlampaui)

Pendapatan .…

Rp.
xxx
Rp.
xxx

…. diterima di muka

e.

Rp.
xxx

Beban dibayar di muka
1) Saat pembayaran dicatat sebagai
harta (jumlah Yang disesuaikan adalah
jumlah yang sudah terlampaui)

Beban .…

…. dibayar di muka

Rp.
xxx
Rp.

xxx
2) Saat pembayaran dicatat sebagai
beban (jumlah Yang disesuaikan
adalah jumlah yang belum terlampaui)

…. dibayar di muka

Rp.
xxx

Beban .…

f.

Kerugian piutang/piutang yang tidak
tertagih

Beban kerugian piutang

Rp.
xxx
Rp.
xxx

Cadangan kerugian piutang

g.

Penyusutan aktiva tetap

Beban penyusutan AT

Rp.
xxx
Rp.
xxx

Akumulasi penyusutan AT

h.

Rp.
xxx

Persediaan Barang Dagangan
1) Metode/Pendekatan Ikhtisar L/R Ikhtisar L/R

Persed.barang dagangan (awal)

Rp.
xxx
Rp.
xxx

Persed.barang dagangan
(akhir)

Rp.
xxx

Ikhtisar L/R

2) Metode/Pendekatan Harga pokok Harga pokok penjualan
penjualan

Rp.
xxx
Rp.
xxx

Persed.barang dagangan (awal)

Pembelian

Rp.
xxx

Beban angkut pembelian

Rp.
xxx

Persed.barang dagangan
(akhir)

Rp.
xxx

Retur pembelian dan PH

Rp.
xxx

Potongan pembelian

Rp.
xxx

Harga pokok penjualan

Rp.
xxx

Rp.
xxx

I. KERTAS KERJA PERUSAHAAN DAGANG UNTUK AKUN IKHTISAR
R/L DAN AKUN HARGA POKOK PENJUALAN

Salah satu dari jurnal penyesuaian adalah jurnal penyesuaian untuk persediaan
barang dagangan. Untuk membuat jurnal penyesuaian dapat menggunakan dua
metode, yaitu metode ikhtisar laba/rugi dan metode harga pokok penjualan, maka
dalam pencatatannya dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. a.

Untuk Akun Ikhtisar Laba/Rugi

Jumlah akun ikhtisar laba/rugi pada kolom ayat penyesuaian harus dipindahkan ke
kolom neraca saldo disesuaikan dan kolom laba/rugi sebelah debit (tersendiri) dan
sebelah kredit (tersendiri) sesuai dengan jumlahnya masing–masing.
Nama
Perkiraan

Ikhtisar
laba/rugi

b.

NS

AP
D

NSD
K

D

L/R
K

D

Neraca

D

K

K

D

K



– Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx –



Untuk Akun Harga Pokok Penjualan

Jumlah akun harga pokok penjualan sebelah debit dan kredir pada kolom ayat
penyesuaian, dicari selisihnya. Selisih (saldo) tersebut dipindahkan ke kolom
neraca saldo disesuaikan dan kolom laba/rugi sebelah debit.
Nama

NS

AP

NSD

L/R

Neraca

Perkiraan

D

K

Harga pokok
penj.





D

K

D

Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx

K

D

K

D

K



Rp.xxx







J. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Laporan keungan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang
merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan
dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal
yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam
pengambilan keputusan. Pada umumnya laporan keuangan meliputi laporan
laba/rugi, laporan perubahan modal, dan neraca.
Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada
akhir
periode akuntansi.
Penyajian laporan laba/rugi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu tahap langsung
(single step) dan bentuk bertahap (multiple step).
Penyajian laporan laba/rugi secara singkat sebagai berikut :
PD ________________________
Laporan laba/Rugi
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 200___
—————————————————————————————————

Penjualan

Rp…………….

Retur penjualan dan Potongan penjualan
Penjualan bersih

Rp …………… –
Rp ……………

Harga Pokok Penjualan

Laba kotor

Rp ………….
Rp ……………

Beban Usaha (Beban penjualan & Beban admi. dan umum)
…………… –

Rp

Laba usaha

Rp ……………

Pendapatan di luar usaha

Rp …………… +
Rp ……………

Beban di luar usaha

Rp …………… –

Laba bersih sebelum pajak

Rp ……………

Pajak penghasilan

Rp …………… –

Laba bersih setelah pajak

Rp ……………
===========

Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan adanya perubahan
modal. Hal-hal yang diperhitungkan dalam penyusunan laporan perubahan modal
adalah sebagai berikut

1. Besar modal awal periode
2. Besar laba atau rugi usaha
3. Besar pengambilan pribadi pemilik atau prive

4. Besar investasi tambahan dari pemilik
5. Besar modal akhir periode
Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan
perseorangan, persekutuan, atau firma, sedangkan untuk perusahaan berbentuk
perseorangan terbatas (PT) istilahnya adalah laporan laba ditahan atau Return
Earning Statement.
Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir
periode, yaitu laporan tentang besarnya harta, utang, dan modal perusahaan.
Penyusunan laporan necara pada perusahaan dagang caranya sama seperti
menyusun laporan neraca dalam perusahaan jasa dan disusun sesuai dengan tingkat
likuiditasnya
Ada dua cara menghitung Laba / Rugi dalam Akuntansi :
Pendapatan terdiri dari :
1. Penjualan
2. Pendapatan lain-lain
Beban terdiri dari :
1. Retur penjualan dan Potongan penjualan
2. Harga pokok penjualan
3. Beban penjualan
4. Beban administrasi
5.
6.
7. Beban lain-lain

8. Pajak penghasilan
1. Laba / Rugi = Pendapatan – Beban
2. Dari laporan perubahan modal :
Modal awal

Rp ……………

Laba bersih

Rp …………… +

Rp ……………
Prive pemilik

Rp …………… –

Modal akhir

Rp ……………

==========

K. PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN (Cost of Goods Sold)
Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) adalah harga pokok dari barangbarang yang telah laku dijual selama periode tertentu.
Dalam menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan unsur-unsurnya :
1. Persediaan Barang Dagangan awal (+)
2. Pembelian (+)
3. Beban angkut pembelian (+)
4. Retur pembelian dan Pengurangan harga (–)

5. Potongan pembelian (–)
6. Persediaan Barang Dagangan akhir (–)
Contoh :
Diketahui data akuntansi per 31 Desember 2007 sebagai berikut :
Persediaan barang dagangan (awal)Rp 15.000.000,00
Pembelian

Rp 75.000.000,00

Retur pembelian dan PH

Rp 1.500.000,00

Potongan pembelian

Rp 2.500.000,00

Beban angkut pembelian

Rp 1.000.000,00

Persediaan barang dagangan (akhir)Rp 12.500.000,00
Diminta : Hitunglah besarnya HPP !

Jawab :
Persediaan barang dagangan (awal)Rp 15.000.000,00 (+)
Pembelian

Rp 75.000.000,00 (+)

Retur pembelian dan PH

Rp 1.500.000,00 (–)

Potongan pembelian

Rp 2.500.000,00 (–)

Beban angkut pembelian

Rp 1.000.000,00 (+)

Persediaan barang dag. (akhir)
Harga Pokok Penjualan

Rp 12.500.000,00 (–)
Rp 74.500.000,00

===============

L. JURNAL PENUTUP (CLOSING ENTRY)
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal untuk mengenolkan saldo perkiraan sementara,
jika perusahaan ingin mengetahui laba atau rugi usaha selama satu periode.
Sumber penyusunan ayat jurnal penutup berasal dari kertas kerja kolom rugi–laba.
Prosedur penyusunan jurnal penutup dilakukan dengan urutan sebagai
berikut :
Menutup akun
1. Pendapatan

Jurnal Penutup
Pendapatan

Rp xxx

Ikhtisar L/R
2. Beban

Ikhtisar L/R

Rp xxx
Rp xxx

Beban-beban
3. Ikhtisar Laba Rugi jika
diperoleh

Ikhtisar L/R
Modal pemilik

Rp xxx
Rp
xxx

Rp xxx

Laba
Laba diperoleh apabila Ikhtisar
L/R
K>D
4. Ikhtisar Laba Rugi jika diderita
rugi

Modal pemilik

Rp xxx

Ikhtisar L/R

Rp xxx

Laba diperoleh apabila Ikhtisar
L/R
D>K
5. Pengambilan prive

Modal pemilik Rp xxx
Prive pemilik

Rp xxx

M. JURNAL PEMBALIK
Jurnal Pembalik (Reversing Entry) adalah jurnal kebalikan dari jurnal
penyesuaian yang dilakukan pada awal periode berikutnya. Akan tetap tidak
berarti semua jurnal penyesuaian dilakukan penyusunan jurnal pembalik. Bentuk
Jurnal penyesuaian yang dibuat jurnal pembalik sebagai berikut :

Jurnal penyesuaian
tentang
1. Utang beban

Bentuk Jurnal penyesuaian

Beban ……..

Utang ……….
Rp xxx

………
2. Piutang pendapatan

Jurnal pembalik yang dibuat

Beban ……….

Rp
xxx

Pendapatan….. ….

Rp xxx

Piutang ………

Rp
xxx

Utang
Rp xxx

Piutang …….
Rp xxx
Pendapatan
………
Rp xxx

3. Beban dibayar di
muka saat membayar
dicatat sebagai beban

4. Pendapatan diterima
di muka saat Menerima
dicatat sebagai
pendapatan

Rp xxx

…….. dibayar di muka Beban….. …..
Rp xxx
Rp xxx
……… dibayar di muka Rp
Beban
xxx
………
Rp xxx
Pendapatan ………
……… diterima di muka Rp xxx
Rp xxx
Pendapatan ………
Rp
…… diterima di
xxx
muka Rp xxx

MANAJEMEN DAN BADAN USAHA

DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
6. Memahami manajemen badan usaha dalam

URAIAN
• Manajemen

perekonomian nasional, pengelolaan koperasi dan
• Badan usaha
kewirausahaan.

1. A.

MANAJEMEN UMUM

a. Manajemen sebagai Ilmu.
Mengenai batasan manajemen, di bawah ini diutarakan beberapa ahli dari Sarjana
Indonesia, diantaranya :
1. Prof. Dr. Mr. S Prajudi Atmosudirdjo. Manajemen adalah menyelenggarakan
sesuatu dengan menggerakkcan orang-orang, uang, mesin-mesin, dan alat-alat
sesuai denagan kebutuhan.
2. Dr. Sondang P Siagian, MPA. Manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan
untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatankegiatan orang lain.
3. Drs. Karnadi Wargasasmita. Manajemen adalah mengatur, mengurus,
memimpin; mengawasi pekerjaan-pekerjaan ke arah tujuan usaha
4. Drs. The Liang Gie. Manajemen adalah proses yang menggerakkan tindakantindakan dalam usaha kerjasama manusia, sehingga tujuan yang telah ditentukan
benar-benar tercapai.
Beberapa definisi manajemen yang dikemukakan oleh sarjana-sar.jana Barat,
antara lain :

1. Webster’s Dictionary. Manajemen adalah tindakan mengendalikan, kecakapan
dalam menjuruskan admisistrasi (Management is the act of managing, skill in
directing administration)
2. Harold Koontz dart O’Donnell. Manajemen adalah penyelesaian pekerjaan
melalui kegiatan-kegiatan dari pada orang lain. (Management is getting thing done
through the effort of other people)
3. John D Millet. Manajemen adalah proses pembimbingan dan penyediaan fasilitas-fasilitas kerja terhadap orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi
resmi untuk mencapai suatu tujuan. (Management is the process of dircting and
fasilitating the work of people organized in formal groups to achieve a desired
goal).
4. George R Terry. Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih
dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain. (Management is the
accomplishing of a predetermined objective through the effort of other people )
5.

Frederick W Taylor.

Beliau mengemukakan empat prinsip manajemen penting, yaitu :
a.

pengembangan metode kerja terbaik

b.

pemilihan serta pengembangan pekerja-pekerja

c.
usaha menghubungkan metode kerja terbaik dengan pekerja yang terpilih
dan terlatih
d.
adanya kerjasama antara manajer dan non manajer, kerjasama mana melalui
pembagian kerja, dan tanggung jawab manajer untuk merencanakan pekerjaan.
6. Henry Fayol.
Ia menekankan pada pandangannya tentang manajemen sebagai suatu hal yang
terdiri dari fungsi-fungsi.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa ‘Manajemen adalah
suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan terlebih dahulu atau sebelumnya.’

b. Unsur-unsur Manajemen
Unsur manajemen (tools of manajemen) tersebut terdapat 6 unsur, yaitu
1. Man (Tenaga Kerja Manusia)
2. Money (Uang yang diperlukan untuk mencapai tujuan)
3. Mathodes (Cara kerja atau sistem kerja yang digunakan untuk mencapai
tujuan)
4. Materials (Bahan-bahan yang diperlukan)
5. Machines (Mesin-mesin yang diperlukan untuk mencapai tujuan)
6. Market (Pasar atau pemasaran sebagai tempat untuk memperjualbelikan hasil
produksi)
c. Tingkatan Manajemen
Menurut tingkatannya manajemen dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan yang
dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Top Management (Manajemen Puncak)

2. Middle Management (Manajemen Menengah)
3. First Lina Management atau Lower Management
(Manajemen Bawah)
B. PRINSIP DAN FUNGSI MANAJEMEN
a. Prinsip Manajemen

Prinsip Manajemen adalah suatu dalil umum yang dapat disimpulkan dari proses
menggerakkan orang-orang dan menggerakkan fasilitas-fasilitas, yang berlaku
sebagai dasar petunjuk bagi seseorang dalam melakukan perbuatan-perbuatan atau
menjalankan tindakannya untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
Satu-satunya yang membahas mengenai prinsip-prinsip manajemen adalah Henry
Fayol terdapat 14 prinsip, diantaranya : Pembagian Kerja (Disition of Labour),
Kekuasaan (wewenang) dan tanggung jawab (Authority and Responsibility),
Disiplin (Dicipline), Kesatuan perintah (unity of command), Kesatuan Arah (Unity
of Direction), Kepentingan individu harus berada di bawah kepentingan umum
( Subordinate of individual interest to general interest), Pembayaran upah yang adil
(remuneration of personal), Pemusatan (Sentralisation), Rantai Skala atau Scalar
Chain (line of authority), Tata tertib (order), Keadilan (equity), Stabilitas pegawai
(Stability 0f tenure of personal), Inisiatif (initiative), dan Jiwa kesatuan (Esprits de
corps)

b. Fungsi-Fungsi Manajemen.
No
1.

Nama Ahli
Henry Fayol

Judul Buku
General And Industrial
Management

Fungsi-fungsi manajemen
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Commanding (Pemberian
Komando)
4. Coordinating (Pengkoordinasian)
5. Controlling (Pengawasan)

Harold Koontz dan Principles of Management
2. O’Donnel

1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Staffing (Penempatan Tenaga

kerja)
4. Directing (Pemberian pengarahan)
5. Controlling (Pengawasan)
3.

George R Terry

Principle of Management

1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Penggerakan)
4. Controlling (Pengawasan)

Dr. Sondang P
4. Siagian

Filsafat Administrasi

1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Motivating (Pemberian motivasi)
4. Controlling (Pengawasan)
5. Evaluating (Penilaian)

5.

Drs. The Liang Gie Ilmu Administrasi

1. Perencanaan
2. Pembuatan Keputusan
3. Pembimbingan
4. Pengkoordinasian
5. Pengendalian

C. URAIAN SINGKAT TENTANG FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN.

Untuk lebih memberikan gambaran yang jelas tentang fungsi manajemen, di bawah
ini diuraikan fungsi manajemen menurut GR Terry yang terdiri dari : Perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
1. Planning (Perencanaan) adalah pemilihan fakta-fakta dan usaha
menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian
membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk
masa. yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk mencapai hasil yang
dikehendaki. Atau dengan kata lain Perencanaan adalah kegiatan yang
berhubungan dengan waktu untuk mencapai tujuan
Suatu rencana yang baik harus berpedoman pada 5 W dan 1 H, yaitu :
a. What, artinya tindakan apa yang hars dikerjakan.
b. Why, artinya apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan
c. Where, artinya dimanakah tindakan itu dilaksanakan
d. When, artinya kapan tindakan itu dilaksanakan
e. Who, artinya siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu
f. How, artinya bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu.
2. Organizing (Pengorganisasian) adalah mengalokasikan seluruh pekenjaan
yang harus dilaksanakan antara kelompok kerja dan menetapkan wewenang
relatif serta tanggung jawab masing-masing individu, yang bertanggung
jawab atas setiap komponen kerja dan menyediakan lingkungan keria yang
tepat dan sesuai. Atau dengan kata lain Pengorganisasian adalah kegiatan
yang berhubungan dengan mengatur manusia atau karyawan atau
pegawai.

Struktur Onganisasi
Dalam penyusunan struktur organisasi dikenal beberapa jenis hubungan, yaitu :
a. Struktur organisasi garis (line relation)

Merupakan struktur organisani yang paling sederhana dan yang paling tua. Dalam
struktur organisasi garis ini aliran tugas dan tanggungjawab terlihat dengan jelas
dengan arah vertilkal, artinya wewenang mengalir dari atas ke bawah, sedangkan
tanggung jawab dari bawab ke atas.
1. Struktur organisasi fungsional atau staf (Staff relation)
Organisasi fungsional atau staf bermula diciptakan oleh FW Taylor, dimana
segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas, sebab setiap atasan
berwenang memberi komando kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya
dengan fungsi atasan tersebut.
c. Struktur organisasi Garis dan Staf
Pada bentuk organisasi garis dan staf, terdapat satu atau beberapa orang staf. Staf
yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu, yang tugasnya memberi nasehat dan
saran dalam bidangnya kepada pimpinan di dalam organisasi tersebut.
3. Actuating (Penggerakan) adalah menempatkan semua anggota dari pada
kelompok agar kerja secara sadar untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Atau dengan kata lain
Penggerakan artinya kegiatan yang berhubungan dengan memotivasi atau memberi
semangat kepada karyawan atau pegawai
4. Controlling (Pengawasan) adalah proses penentuan apa yang akan dicapai
(standard), apa yang sedang dihasilkan (pelaksanaan), menilai pelaksanaan dan
bilamana perlu mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan
menurut rencana, yaitu sesuai dengan standard. Atau dengan kata lain Pengawasan
adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengendalikan atau mengawasi setiap
pekerjaan serta melakukan tindakan koreksi.
D. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN
1. Manajemen Produksi adalah pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial
seperti planning (perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), actuaiting
(Penggerakan) dan Controlling (Pengawasan), terhadap sistem-sistem
produksi dengan tujuan agar produksi dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
b. Manajemen Pemasaran(Marketing Management) adalah penerapan fungsifungsi manajemen dalam kegiatan penciptaan dan penyerahan barang atau jasa

kepada konsumen atau masyarakat, agar dapat memperluas pasar bagi kemajuan
suatu perusahaan ataupun industri.
c. Manajemen Personalia atau Manajomen Sumber Daya Manusia (SDM)
adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan dalam hal pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian dan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia secara terpadu
untuk mencapai tujuan organisasi.
d. Manajemen Keuangan adalah aktivitas dari pada fungsi manajemen untuk
menyediakan segala kebutuhan finansial yang berkaitan dengan operasional
perusahaan dan organisasi.
e. Manajemen Admintstrasi/Akuntansi adalah cara mengajukan informasi
mengenai administrasi atau akuntansi sedemikian rupa sehingga dapat membantu
manajemen dalam menentukan garis-garis kebijaksanaan dan operasional seharihari dari pada suatu usaha.
1. E.

BADAN USAHA.

a. Pengertian Badan Usaha.
Dari uraian di atas lebih lanjut pengertian badan usaha dengan perusahaan dapat
dikemukakan di bawah ini :
1. Badan Usaha adalah suatu kesatuan yuridis ekonomis yang medirikan usaha
untuk mencari keuntungan.
2. Perusahaan adalah suatu kesatuan teknis dan tempat proses untuk memproduksi
barang dan jasa secara efektif dan efisien.
b. Jenis Badan Usaha.
Ditinjau dari lapangan usahanya, badan usaha digolongkan menjadi lima jenis,
yaitu :
1. Badan Usaha Ekstraktif adalah badan usaha yang kegiatannya mengambil hasil
alam secara langsung, sehingga menimbulkan manfaat tertentu. Contohnya
pertambangan, perikanan laut, penebangan kayu, pendulangan emas atau intan, dan
sebagainya.

2. Badan Usaha Agraris adalah badan usaha yang kegiatannya mengolah alam
sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih banyak. Contohnya Pertanian,
perikanan darat, peternakan, perkebunan dan sebagainya.
3. Badan Usaha Industri adalah badan usaha yang kegiataanya mengolah dari
bahan mentah menjadi barang jadi yang siap untuk dikonsumsi. Cantohnya :
perusahaan tekstil, meubelair, industri logam, kerajinan tangan, assembling dan
sebagainya.
4. Badan Usaha Perdagangan adalah badan usaha yang kegiatannya menyalurkan
barang dari produsen kepada konsumen, atau kegiatan pertukaran atau jualbeli.
Contoh grosir, pedagang eceran, supermarket, perusahaan ekspor impor dan
sebagainya.
5. Badan usaha Jasa adalah badan usaha yang kegiatannya bergerak dalam bidang
pemberian atau pelayanan Jasa tertentu kepada konsumen. Contoh : salon, dokter,
bengkel, notaris, ansuransi, bank, akuntan dan sebagainya.
Ditinjau dari pemilikan modal, dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang modalnya milik
negara, yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN bergerak
disektor-sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak. Contoh : Perjan, Perum
dan Persero.
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh
modalnya dimiliki oleh swasta, dapat berbentuk perseorangan maupun
persekutuan. Contoh: Firma, Persekutuan Komanditer, Perseroan Terbatas,
Koperasi dan sebagainya.
3. Badan Usaha Campuran adalah badan usaha yang modalnya sebagian milik
pemerintah dan sebagian milik swasta. Contohnya PERSERO. Modal yang
dimiliki oleh badan usaha ini adalah 51% atau lebih dimiliki pemerintah dan paling
banyak 49% dimiliki oleh swasta atau investor. Contoh : PT Telkom, PT Garuda,
PT BNI 1946, PT Jakarta LLoyd dan sebagainya.
c. Bentuk dan Fungsi Badan Usaha
Bentuk badan usaha menurut yuridis ekonomis atau menurut bentuk hukumnya
dibedakan menjadi 7 macam, yaitu :

1. Badan Usaha Perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang hanya didirikan
oleh seorang, modalnya dart seorang dan ia sendiri yang memimpin dan
bertanggung jawab atas segala pekerjaan dengan tujuan untuk mendapat laba.
Kebaikan badan usaha perseorangan antara lain :
a) Organisasinya yang mudah (ease of organization), karena aktivitas relatif
terbatas dan perusahaan repatif kecil.
b) Kebebasan bergerak (freedom of action). Pemilik mempunyai kebebasan yang
luas, karena setiap keputusannya merupakan kata terakhir.
c) Keuntungan jatuh pada seorang (retention of all profits)
d) Pajaknya rendah (low tales)
e) Rahasia perusahaan lebih terjamin (secrecy), karena umunnya pengusaha
sendiri yang menjalankan tugas-tugas penting.
f) Ongkos organisasinya rendah (law organization cost).
g) Dapat mengambil keputusan dengan cepat, karena tanpa menunggu persetujuan
orang lain.
h) Keuntungan yang besar akan menambah dorongan dan semaagat bagi pimpinan
Keburukan badan usaha perseorangan :
a) Tanggung jawab pimpinam tidak terbatas (unlimited liability)
b) Besarnya modal terbatas (limitazian on capital)
c) Kelangsungan hidup atau kontinuitas tidak terjamin (lack of continuity)
d) Kecakapan pimpinan yang terbatas, karena bila pimpinan tidak cakap, maka
akan mengalami kemunduran
e) Kerugian akan ditanggung sendiri
2. Badan Usaha Firma

Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan dan menjalankan
suatu perusahaan di bawah nama bersama, dan masing-masing sekutu atau anggota
memiliki tanggungjawab yang sama terhadap perusahaan. Tanggung jawab sekutu
tidak terbatas sehingga tidak ada pemisahan antara kekayaan perusahaan dengan
kekayaan pribadi atau prive. Apabila perusahaan menderita kerugian, maka seluruh
kekayaan pribadinya dapat dijaminkan untuk menutup kerugian firma.
Kebaikan Firma diantaranya :
a) Kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi
b) Pengelolaan perusahaan dapat dibagi-bagi sesuai dengan keahlian masingmasing sekutu
c) Setiap resiko dipikul bersama-sama sehingga dirasakan tidak terlalu berat
d) Keputusan yang diambil lebih baik karena berdasarkan pertimbangan lebih dari
seorang
e) Kemampuan untuk mencari kredit lebih besar, karena lebih dipercaya pihak
ketiga (bank)
Sedangkan keburukan firma antara lain :
a) Terdapat kemungkinan timbulnya perselisihan patam diantara para pemilik atau
pendiri
b) Keputusan yang diambil kurang cepat, karena harus menunggu musaywarah
c) Akibat tindakan seorang anggota, akan menyebabkan terlibatnya anggota yang
lain
d) Perusahaan dikatakan bubar apabila salah seorang anggota mengundurkan diri
atau meninggal dunia.
3. Badan Usaha Persekutuan Komanditer
Persekutuan komanditer atau CV (Commanditaire Venootschaft) adalah
Persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan usaha dimana satu atau
beberapa orang sebagai sekutu yang hanya menyerahkan modal dan sekutu lainnya

yang menjalankan perusahaan. Jadi dalam persekutuan komanditer dikenal dua
sekutu, yaitu :
a. Sekutu aktif atau sekutu bekerja atua sekutu komplementer, yaitu sekutu yang
berhak memimpin perusahaan
b. Sekutu pasif atau sekutu tidak bekerja atau sekutu komanditer (sleeping
partner) yaitu sekutu yang hanya menyerahkan madalnya saja.
4. Badan Usaha Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan yang mamperoleh modal dengan
mengeluarkan sero atau saham, dimana tiap orang dapat memiliki satu atau lebih
saham, serta bertanggungjawab sebesar modal yang diserahkan.
Mendirikan PT harus dengan akta notaris dan harus ada ijin (persetujuan dari
Menteri Kehakiman dan PT tersebut harus diumumkan dalam berita negara
(Lembaran Berita Negara), sehingga PT berbentuk Badan Hukum

Dalam akte pendiriannya harusmemuat :
a. Nama PT dan Tujuannya tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban
umum
b. Nama-nama pendiri PT serta alamatnya
c. Tempat kedudukan PT
d. Jumlah modal PT
e. Anggaran dasar PT
Modal yang disebutkan dalam anggaran dasar terdiri dari :
1. Modal Statuter yaitu modal yang tecantum dalam neraca PT
2. Modal yang ditempatkan yaitu sebanyak 20% dari modal statuter harus sudah
terjual

3. Modal yang disetor yaitu modal yang harus disetor ke kas PT, minimal 10%
dan modal statuter.
Dalam PT ada tiga badan yang menentukan kelancaran jalannya kehidupan PT,
yaitu :
a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), mempunyai. kekuasaan tertinggi
dalam PT. RUPS inilah yang berhak memilih dan mengangkat serta menetapkan
gaji Direksi maupun Dewan Komisaris.
b. Direksi (Direktur Utama) adalah seseorang yang memimpin dan
bertanggungjawab atas jalannya PT.
c. Dewan Komisaris adalah orang-orang yang dipilih para pesero (biasanya
pesero yang memiliki sero terbanyak). Tugas Komisaris adalah mengawasi dan
memberikan nasihat kepada Direksi.
Kebaikan Perseroan Terbatas, antara lain :


Tanggung jawab pesero terbatas



Kebutuhan akan pengembangan modal mudah dipenuhi



Kontinuitas kehidupan PT lebih terjamin



Lebih dipercaya pihak ketiga dalam hal kredit



Efisiensi dibidang kepemimpinan



Lebih mampu memperhatikan nasib buruh dan kanyawan.

Sedangkan keburukan Perseroan Terbatas antara lain :


Perhatian pesero terhadap PT kurang

– Biaya dalam PT lebih besar (biaya pendirian, biaya organisasi. dan biaya pajak
perseroan)


Memimpin PT lebih sulit dari pada perusahaan bentuk lain.

5. Badan Usaha Koperasi.
Sesuai dengan UU nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, Bab I Pasal 1,
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
6. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia no. 17 tahun 1967, maka
Perusahaan Negara digolongkan ke dalam tiga bentuk usaha Negara, yaitu :
a. Perusahaan Jawatan (PERJAN) atau Departemen Agency, adalah perusahaan
negara yang modalnya setiap tahun ditetapkan dalam APBN, bagi departemen yang
bersangkutan.
Ciri-ciri Perusahaan Jawatan antara lain :


pengabdian/pelayanan kepada masyarakat (public service)



sebagai suatu bagian dari departemen/dirjen/direktorat/ pemerintah daerah



dipimpin oleh seorang Kepala.



memperoleh fasilitas negara



pegawainya pegawai negeri

– pengawasan dilakukan baik secara hirarki maupun secara fungsional seperti
bagian-bagian dari suatu Departemen/ Pemerintah Daerah
b. Perusahaan Umum (PERUM) atau Public Corporation, adalah perusahaan
negara yang modal seluruhnya milik negara (berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan).
Contoh : Perum Husada Bakti, Perum Pegadaian, Perum Pelayaran dan sebagainya.
Ciri-ciri Perusahaan Umum antara lain :


melayani kepentingan umum .



umumnya bergerak dibidang jasa vital (public utility)



dibenarkan memupuk keuntungan



berstatus badan hukum

– mempunyai nama dam kekayaan sendiri serta kebebasan bergerak seperti
perusahaan swasta


hubungan hukumnya diatus secara hubungan hukum pendata



modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang dipisahkan



dipimpin oleh seorang Direksi



pegawainya adalah pegawai perusahaan negara



laporan tahunan perusahaan, disampaikan kepada pemenintah

c. Perusahaan Perseroan (PERSERO) atau Public State Company, adalah
perusahaan negara yang modalnya terdiri dari saham-saham yang dimiliki oleh
pemerintah (seluruh atau sebagian besar), yang bergerak dibidang produksi dengan
tujuan mencari laba. Contoh : PT. Telkom., PT. Pos Indonesia, PT. Semen Gresik,
PT. BRI, PT. Bank Mandiri dan sebagainya.
Ciri-ciri Perusahaan Perseroan antana lain :


memupuk keuntungan (profitability)



sebagai badan hukum perdata (yang berbentuk PT)



hubungan usahanya diatur menurut hukum perdata

– modal seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan negara yang dipisahkan
(dimungkinkan joint dengan swasta nasional/asing)


tidak memiliki fasilitas-fasilitas negara



dipimpin oleh seorang Direksi



status pegawainya sebagai pegawai perusahaan swasta



peranan pemerintah sebagai pemegang saham

7. Badan Usaha Perusahaan Daerah.
Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang modalnya berasal dari kekayaan
daerah yang dipisahkan, baik yang didirikan oleh Pemerintah Propinsi maupun
Pemerintah Kabupaten / Kota. Perusahaan daerah bergerak di bidang usaha umum
yang menguasai hajat hidup orang banyak. Contoh : PDAM, PD Sari Petojo Solo,
PD Pasar Jaya Jakarta dan sebagainya.
F.

PENGGABUNGAN BADAN USAHA.

Kambinasi badan usaha sering dibedakan menjedi dua jenis, yaitu:
a. Kombinasi vertikal adalah gabungan beberapa badan usaha yang bekerja pada
tingkat yang berbeda-beda dalam proses produksi suatu barang atau barang
produksinya berurutan. Misalnya : Untuk memproduksi kain, terdapat beberapa
badan usaha seperti petani kapas, pengangkutan kapas, pemintalan, pertenunan dan
penyempurnaan kain.
b. Kombinasi Horisontal atau paralelisasi adalah gabungan dari beberapa badan
usaha yang bekerja dalam tingkat yang sama dalam proses produksi barang atau
gabungan dan beberapa badan usaha yang memproduksi atau menjual barang yang
berlainan. Misalnya : penggabungan antara pabrik sabun cuci dengan pabrik sabun
mandi, antara pabrik sikat gigi dengan pabrik pasta gigi, dan sebagainya.

Sedangkan bentuk kerjasama atau penggabungan badan usaha diantaranya adalah
a. Kartel adalah bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan yang bergerak
dalam bidang usaha yang sama, dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan,
memperkecil kondisi persaingan dan menperluas atau menguasai pasar.
b. Trust adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi sebuah perusahaan yang
baru, sehingga diperoleh kekuasaan.yang besar dan monopoli.
c. Holding Company adalah suatu PT yang besar yang menguasai sebagian besar
sero atau saham perusahaan lainnya, Secara yuridis badan usaha yang dikuasai
tetap berdiri sendiri namun diatur dan dijalankan sesuai dengan kebijakan PT yang
menguasai

d. Concern
Sebenarnya consern sama halnya dengan Holding company yaitu memiliki
sebagian besar saham-saham dari beberapa badan usaha. Perbedaannya adalah
bahwa holding company sering berbentuk PT, sedangkan Concern sering dimiliki
perseorangan, yaitu seorang hartawan yang mempunyai modal yang amat besar.
e. Corner dan Ring adalah penggabungan beberapa badan usaha dengan tujuan
mencari keuntungan yang besan, dengan cara menguasai penawaran barang untuk
memperoleh monopoli dan menaikkan harga.
f. Syndikat adalah kerjasama sementara oleh beberapa badan usaha untuk
menjual atau mengerjakan suatu proses produksi.
g. Merger adalah penggabungan beberapa badan usaha dengan jalan meleburkan
diri menjadi satu perusahaan baru. Jadi merger identik dengan trust.
h. Joint Venture adalah penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan
satu bentuk usaha bersama dengan modal bersama pula, dengan tujuan untuk
menggali kekayaan alam dan mendidik tenaga ahli untuk menghasilkan
keuntungan yang lebih besar.
i.

Production Sharing adalah kerjasama bagi hasil antara pihak-pihak tertentu.

j. Waralaba (Franchise) adalah Sistem usaha yang tidak memakai modal sendiri,
artinya untuk membuka usaha dengan menggunakan investor lain (Franchisor)