RESPON PERTUMBUHAN ANAKAN ALAM MAHONI

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

RESPON PERTUMBUHAN ANAKAN ALAM MAHONI (Swietenia
macrophylla King.) PADA MEDIA TANAM TANAH DAN KOMPOS

BIDANG KEGIATAN:
PKM-ARTIKEL ILMIAH

Diusulkan oleh:
Aditya Dwi Gumelar

E44120040

(2012)

Niko Kamal

E44120077

(2012)


Riki Ramdhani

E44140019

(2014)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017

PENGESAHAN PKM-ARTIKEL ILMIAH
1

Judul

2
3

Bidang Kegiatan
Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institusi
e. Alamat Rumah dan No
Tel/Hp

4
5

f. Alamat E-mail
Anggota Pelaksana Kegiatan
Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No
Tel./Hp

: RESPON PERTUMBUHAN
ANAKAN ALAM MAHONI

(Swietenia macrophylla King.) PADA
MEDIA TANAM TANAH DAN
KOMPOS DENGAN PEMBERIAN
BIONATURE
: PKM-Artikel Ilmiah
:
: Aditya Dwi Gumelar
: E44120040
: Silvikultur
: Institut Pertanian Bogor
: Pondok Kemuning, No. 95, Rt.03,
Rw.07, Desa Babakan, Kec. Dramaga,
Kabupaten Bogor / 089659402536
: gumelardwiaditya@gmail.com
: 2 orang
:
: Dr Ir Yadi Setiadi, MSc
: 0005125513
: Jl. Arzimart 1, No. 14, Bogor /
08111102302

Bogor, 25 Januari 2017

Menyetujui,
Ketua Departemen Silvikultur

Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr Ir Noor Farikhah Haneda, MSc
NIP. 19660921 199003 2 001

Aditya Dwi Gumelar
NIM. E44120040

Wakil Rektor Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

Prof Dr Ir Yonny Koesmaryono, MS
NIP. 19581228 198503 1 003


Dr Ir Yadi Setiadi, MSc
NIP. 19551205 198003 1 004

ii

1

RESPON PERTUMBUHAN ANAKAN ALAM MAHONI (Swietenia
macrophylla King.) PADA MEDIA TANAM TANAH DAN KOMPOS
GROWTH RESPONSE OF MAHONI (Swietenia macrophylla King.)
NATURAL REGENERATION ON SOIL AND COMPOST MEDIA
Aditya Dwi Gumelar1), Niko Kamal1), Riki Ramdhani1), dan Yadi Setiadi2)
1

2

Mahasiswa Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB
Dosen Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB (Dr Ir MSc)


ABSTRAK
Mahoni adalah jenis Multiple Purpose Tree Species (MPTS) yang memiliki
kelimpahan tertinggi pada tingkat semai dengan nilai INP 42,6 % dari 11 jenis yang
ditemukan di hutan PT Cibaliung Sumbardaya. Anakan alam mahoni sangat
berpotensi untuk dikembangkan. Permasalahan yang sering terjadi dalam
pengembangan anakan alam mahoni adalah terhambatnya pertumbuhan mahoni
akibat dari penggunaan media tanam yang tidak tepat dan pemberian pupuk organik
yang tidak sesuai. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengukur respon
pertumbuhan anakan alam mahoni (Swietenia macrophylla King) pada media tanah
dan kompos. Penelitian menggunakan 3 interval tinggi tanaman (10-20, 21-30, 3140), 3 media tanam (1:1 (v/v), 1:3 (v/v), 1:0 (v/v)), dan 3 lama waktu perendaman
(0 jam, 6 jam, 12 jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan T3M1 dan
T3M2 menghasilkan pertambahan anak daun tertinggi dengan nilai rata-rata sebesar
8 helai/tanaman. Perlakuan T1M2, T1M3, dan T2M3 menghasilkan pertambahan
anak daun terendah dengan nilai rata-rata sebesar 3 helai/tanaman.
Kata-kata kunci: anakan alam, mahoni, MPTS
ABSTRACT
Mahogany is a type of Multiple Purpose Tree Species (MPTS), which has
the highest abundance at the seedling stage with INP value 42.6% from 11 species
that have found in the PT Cibaliung Sumberdaya forest. Natural regeneration of
mahogany very potential to be developed. Problems in the develovment of natural

seedlings of mahogany is growth inhibition caused by use improper planting
medium and organic fertilizers that incompatable. The purpose of the study is to
assess the response of natural seedling mahogany (Swietenia macrophylla King)
growth in soil and compost media. The study used three intervals plant height (1020 cm, 21-30 cm, 31-40 cm), three planting medium (1:1 (v/v), 1:3 (v/v), 1:0 (v/v)),
and three long soaking time (0 hour, 6 hours, 12 hours). The results showed that
treatment of T3M1 and T3M2 produced leaflets growth highest with average value
8 leaves/plant. Treatment T1M2, T1M3 and T2M3 produced leaflets growth lowest
with average value 3 leaves/plant.
Key words: natural regeneration, mahogany, MPTS

2

PENDAHULUAN
Pertambangan merupakan salah satu sumber pendapatan negara terbesar
yang ada di Indonesia. Hasil tambang yang diperoleh dari perusahaan tambang
sangat potensial untuk menjadi sumber pemasukan bagi daerah. Secara umum
kegiatan pertambangan yang dilakukan adalah membersihkan permukaan lahan
dari tanaman dan pepohonan yang tumbuh diatasnya, pemindahan tanah pucuk dan
overbunden yang menutupi bahan tambang, menggali bahan tambang, menutup
kembali galian dengan overbunden, menybarkan tanah pucuk dan pada akhirnya

melakukan penanaman kembali pada lahan bekas tambang. Kegiatan revegetasi
adalah usaha untuk memperbaiki dan memulihkan vegetasi yang rusak melalui
kegiatan penanaman dan pemeliharaan pada lahan bekas penggunaan kawasan
hutan (Kemenhut 2011). Kegiatan revegetasi sering kali menemukan masalah
seperti karakter lahan pasca tambang yang marjinal. Pemilihan jenis-jenis tanaman
yang tepat (pohon, semak ataupun tumbuhan penutup tanah seperti rumput dan
legume cover crops) sebagai bahan tanaman untuk kegiatan revegetasi, merupakan
kunci utama dalam menunjang keberhasilan revegetasi di lahan pasca tambang
(Setiadi 2011).
Menurut Permenhut Nomor: P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman
Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan, salah satu yang harus diperhatikan dalam
kegiatan Revegetasi adalah komposisi jenis tanaman. Jika peruntukan kawasan
adalah hutan lindung maka komposisi jenis tanaman yang harus ada yaitu: tanaman
unggulan lokal, tanaman eksotik dan tanaman Multiple Purpose Tree Species
(MPTS). Jika peruntukan kawasan adalah hutan produksi maka komposisi jenis
tanaman yang harus ada yaitu: tanaman unggulan lokal, dan tanaman MPTS.
Mahoni termasuk jenis Multiple Purpose Tree Species (MPTS) yang memiliki
kelimpahan yang tinggi pada tingkat semai dengan nilai KR 32,6% dan FR 10%.
Berdasarkan hasil Analisi Vegetasi pada tingkat semai, mahoni memiliki nilai INP
42,6 % dari 11 jenis yang ditemukan, sehingga berpotensi untuk dikembangkan.

Permasalahan yang sering terjadi dalam pengembangan anakan alam mahoni adalah
terhambatnya pertumbuhan mahoni akibat dari penggunaan media tanam yang tidak
tepat dan pemberian pupuk organik yang tidak sesuai. Pengetahuan mengenai
komposisi media tanam yang tepat serta lama waktu perendaman bionature perlu
diketahui agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan anakan alam mahoni. Sehingga
dilakukan praktik kerja untuk melihat waktu yang tepat dalam melakukan
perendaman dan media yang baik digunakan untuk pertumbuhan anakan alam
mahoni.
Kegiatan revegetasi juga membutuhkan pertumbuhan tanaman yang cepat
dan diperlukan bibit yang cukup serta memiliki kualitas baik. Oleh karena itu dalam
praktik kerja digunakan pupuk organik cair sebagai penambah unsur hara untuk
meningkatkan pertumbuhan semai. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan
melalui akar dan daun disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara
makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan
organik). Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan
biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan
kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai

3


alternatif pengganti pupuk kandang (Parman 2007). Pupuk organik cair yang
digunakan dalam praktik kerja yaitu Bionature-50.
TUJUAN
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengukur respon pertumbuhan anakan
alam Mahoni (Swietenia macrophylla King) pada media tanah dan kompos.
METODE PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat
Praktik Kerja Profesi dilaksanakan selama 43 hari, yaitu tanggal 10 Mei 2016
sampai 23 Juni 2016, bertempat di PT Cibaliung Sumberdaya, Kecamatan
Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan PKP materi khusus, yaitu: polybag
ukuran 7 cm x 20 cm, penggaris ukuran 40 cm, ember, gunting stek, spidol
permanen, golok, kamera HP, gelas ukur, tally sheet, alat tulis, sungkup,
thermometer wet and dry, dan laptop. Bahan-bahan yang digunakan yaitu cabutan
alam semai Mahoni dengan interval tinggi (10-20 cm, 21-30 cm, 31-40 cm),
Bionatur (BN-50) konsentrasi 2%, Top soil, dan Kompos.
Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan materi khusus PKP yang dilaksanakan di PT
Cibaliung Sumberdaya terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan yang disajikan pada

Gambar 1.
Menentukan lokasi
pengambilan cabutan
alam

Mengambil anakan
Mahoni

Memilih anakan
dengan interval tinggi
(10-20cm, 21-30cm,
31-40cm)

Menyiapkan laruran
Bionatur (BN-50)
konsentrasi 2%

Melakukan
perendaman anakan
Mahoni

Menyiapkan media
tanam (top soil,
kompos)

Menghilangkan dan
memtong daun
Mahoni

Menyemai anakan
Mahoni pada madia
yang telah dibuat

Memindahkan semai
pada sungkup

Melakukan
penyiraman Bionatur
1% (BN-50) 3
minggu sekali

Melakukan
pemeliharaan
tanaman

Gambar 1 Tahapan-tahapan kegiatan dalam melakukan praktik materi khusus
Pemilihan lokasi pengambilan cabutan alam Mahoni.
Pemilihan lokasi bertujuan untuk mendapatkan cabutan alam Mahoni
dengan kelimpahan yang tinggi dengan kerapatan relatif (KR) lebih besar dari 30%.

4

Informasi mengenai pemilihan lokasi cabutan alam didapatkan dari pihak
perusahaan dan hasil analisi vegetasi.
Pengambilan cabutan alam Mahoni.
Pengambilan anakan alam Mahoni diambil langsung dengan menggunakan
alat bantu berupa golok, apabila cabutan alam yang rentan maka diambil disertai
dengan tanah agar akar tidak putus. Cabutan alam yang diambil dibedakan menjadi
tiga kelompok yang dibedakan berdasarkan interval tinggi bibit semai yang diambil
antara lain interval 10 – 20 cm, 21 – 30 cm, dan 31 – 40 cm. Kemudian cabutan
alam yang telah diambil direndam di dalam ember yang berisi air. Tujuan dilakukan
perendaman adalah agar cabutan alam yang telah diambil tidak cepat layu sampai
tanaman tersebut di tanam.
Pembuatan media tanam dan persiapan bedengan.
Media tanam yang digunakan dalam penelitian adalah tanah dan kompos.
Penyiapan media tanam dilakukan dengan mencampurkan antara tanah dengan
kompos. Komposisi perbandingan media tanam (tanah : kompos) yang digunakan
yaitu, 50 : 50 (v/v), 25 : 75 (v/v), dan 100 : 0 (v/v). Media tanam yang telah
dicampurkan sesuai dengan perbandingan diatas kemudian dimasukkan kedalam
polybag.
Perendaman dalam larutan Bionatur (BN-50)
Pembuatan larutan Bionatur (BN-50) dilakukan setelah mengambil cabutan
alam Mahoni. Konsentrasi Bionatur (BN-50) yang digunakan adalah sebesar 2%..
Larutan Bionatur yang telah dibuat kemudian disimpan di dalam ember dengan
volume larutan sebanyak 2 Liter. Sebelum direndam, lakukan pemotongan pada
daun Mahoni dengan menyisakan sebanyak 3 anak daun pada setiap bibit untuk
mengurangi penguapan. Cabutan alam mahoni direndam dalam larutan Bionatur
(BN-50) dengan waktu yang berbeda yaitu, 0 jam (tanpa perendaman), 6 jam, dan
12 jam. Cabutan alam mahoni direndam tanpa dilakukan pemotongan terhadap
akar.
Tahapan pemeliharaan dan pengamatan tanaman.
Tahapan pemeliharaan bibit Mahoni dilakukan dengan menyiramnya pada
pagi pukul 08.00 WIB dan sore pukul 16.00 WIB setiap hari. Jika terasa masih
basah maka penyiraman tidak dilakukan. Volume air yang disiramkan terhadap
semai mahoni yaitu sebesar 100 ml/polybag. Pengamatan dilakukan setiap 2
minggu dengan mengukur tinggi dan menghitung jumlah anak daun. Pengukuran
tinggi dilakukan dengan menggunakan mistar mulai dari pangkal batang yang telah
ditandai hingga titik tumbuh pucuk semai. Pertambahan tinggi bibit dihitung
dengan rumus: Pertambahan tinggi (∆t) = tinggi akhir (t2) – tinggi awal (t1) (cm).
Jumlah anak daun dihitung dengan melihat pertambahan anak daun yang muncul
setiap 2 minggu. Pengamatan dan pengambilan data dilakukan selama 1.5 bulan.
Data yang didapatkan kemudian di rekapitulasi di dalam tally sheet.
Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian yaitu Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan 3 Faktorial. Faktor yang diujikan yaitu Interval

5

tinggi, waktu perendaman Bionatur (BN-50), dan media tanam yang berbeda.
Faktor pertama yaitu interval tinggi tanaman dengan 3 taraf, faktor kedua yaitu
waktu perendaman Bionature (BN-50) dengan 3 taraf, dan faktor ketiga yaitu
kombinasi perbandingan media tanam dengan 3 kombinasi yang berbeda. Setiap
perlakuan dilakukan pada 3 tanaman sebagai ulangan. Total tanaman yang
digunakan sebanyak 81 bibit. Pemberian perlakuan dilakukan secara acak dan
pelaksanaan rancangan percobaan menggunakan simbol untuk mempermudah
pengenalan setiap perlakuan. Simbol yang digunakan dalam rancangan percobaan
yaitu:
Tabel 1 Simbol perlakuan dalam percobaan
Interval Tinggi
T1: Bibit dengan interval
tinggi 10-20 cm
T2: Bibit dengan interval
tinggi 21-30 cm
T3: Bibit dengan interval
tinggi 31-40 cm

Waktu Perendaman
W1: Waktu perendaman
Bionature 0 jam
W2: Waktu perendaman
Bionature 6 jam
W3: Waktu perendaman
Bionature 12 jam

Media Tanam
M1: Tanah dan kompos
1:1 (v/v)
M2: Tanah dan kompos
1:3 (v/v)
M3: Tanah dan kompos
1:0 (v/v)

Analisi Data
Data diolah dengan menggunanakan aplikasi Ms. Excel kemudian data
dianalisis menggunakan aplikasi RGui. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan,
dilakukan sidik ragam dengan uji F. Kriteria analisis sidik ragam, jika:
a. Nilai P-value > α (0.05) maka perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata
terhadap parameter yang diuji.
b. Nilai P-value < α (0.05) maka perlakuan memberikan pengaruh yang nyata
terhadap parameter yang diuji.
Jika hasil Analisis Varian uji F terdapat pengaruh nyata, maka selanjutnya
dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan melakukan uji lanjut Duncan’s Multiple
Range Test yang bertujuan untuk mengetahui beda pengaruh antar perlakuan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 2 Hasil analisis varian pengaruh pemberian perlakuan terhadap pertumbuhan
semai Mahoni
Respon

Perlakuan
Interval
Media
Waktu
Interval : Media
Interval : Waktu
Media : Waktu

Tinggi
tn

0.134
0.002 **
0.129tn
0.348tn
0.940tn
0.245tn

Daun
4.79 x 10-6 ***
0.004 **
0.921tn
0.049 *
0.278tn
0.453tn

6

Interval : Media : Waktu

0.779tn

0.647tn

*** = Perlakuan berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99,9% dengan nilai signifikan
(P.value) < 0.001 (α)
** = Perlakuan berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99% dengan nilai signifikan (P.value)
< 0.01 (α)
* = Perlakuan berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95% dengan nilai signifikan (P.value) <
0.05 (α)
tn
= Perlakuan tidak berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95% dengan nilai signifikan
(P.value) > 0.05(α)

Pada hasil yang diperoleh, perlakuan media tanam terhadap respon tinggi
semai mahoni memberikan pengaruh sangat nyata dengan nilai P.value sebesar
0.002. Perlakuan media berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99% dengan
nilai signifikan (P.value) < 0.01 (α), dapat dilihat dengan adanya tanda bintang
sebanyak dua. Perlakuan lainnya tidak memberikan pengaruh nyata terhadap
pertumbuhan tinggi semai mahoni, dapat dilihat dengan adanya tandan tn (tidak
nyata). Perlakuan Interval berpengaruh sangat nyata terhadap respon daun dengan
nilai P.value sebesar 4.79 x 10-6. Perlakuan Interval berpengaruh sangat nyata pada
selang kepercayaan 99.9% dengan nilai signifikan (P.value) < 0.001 (α), dapat
dilihat dengan adanya tanda bintang sebanyak tiga. Perlakuan media juga
berpengaruh nyata terhadap respon daun dengan nilai P.value sebesar 0.004.
Perlakuan media berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99% dengan nilai
signifikan (P.value) < 0.01 (α), dapat dilihat dengan adanya tanda bintang sebanyak
dua. Selain itu, perlakuan interaksi antara interval dengan media memberikan
pengaruh nyata terhadap repon daun dengan nilai P.value sebesar 0.049. perlakuan
interaksi antara interval dengan media berpengaruh nyata pada selang kepercayaan
95% dengan nilai signifikan (P.value) < 0.1 (α), dapat dilihat dengan adanya tanda
bintang sebanyak satu. Perlakuan lainnya tidak memberikan pengaruh nyata
terhadap pertumbuhan tinggi semai mahoni, dapat dilihat dengan adanya tandan tn
(tidak nyata).
Tabel 3 Hasil uji Duncan pengaruh perlakuan yang berbeda nyata
Interval tinggi terhadap
jumlah anak daun
Perlakuan
Rata-rata
T1 (10-20 cm)
3b
T2 (21-30 cm)
4b
T3 (31-40 cm)
7a

Media terhadap
jumlah anak daun
Perlakuan Rata-rata
M1
6a
M2
5a
M3
3b

Madia terhadap
tinggi
Perlakuan Rata-rata
M1
2.856a
M2
2.563a
M3
1.5b

Huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada selang kepercayaan 95%

Pengaruh perlakuan interval tinggi terhadap jumlah anak daun semai
mahoni menunjukan bahwa, interval tinggi pohon dari 31-40 cm memberikan
pengaruh yang sangat nyata dengan nilai rata-rata sebesar 7. Pengaruh interval
tinggi 10-20 cm dan 21-30 cm tidak berbeda nyata dengan nilai rata-rata sebesar 3
dan 4. Pengaruh perlakuan media terhadap jumlah anak daun semai mahoni
menunjukan bahwa, media tanam M3 tidak memberikan pengaruh yang nyata
dengan nilai rata-rata sebesar 3. Media tanam M1 dan M2 memberikan pengaruh
nyata dengan nilai rata-rata setiap perlakuan masing-masing sebesar 6 dan 5.
Pengaruh perlakuan media terhadap pertambahan tinggi semai mahoni menunjukan
bahwa, media tanam M3 tidak memberikan pengaruh nyata dengan nilai rata-rata

7

sebesar 1.5 cm. Media tanam M1 dan M2 memberikan pengaruh nyata dengan nilai
rata-rata setiap perlakuan masing-masing sebesar 2.856 cm dan 2.563 cm.
Tabel 4 Hasil uji Duncan pengaruh interaksi interval dan media terhadap
pertambahan jumlah anak daun semai mahoni
Perlakuan
T1M1
T1M2
T1M3

Rata-rata
4a
3a
3a

Perlakuan
T2M1
T2M2
T2M3

Rata-rata
5a
4a
3a

Perlakuan
T3M1
T3M2
T3M3

Rata-rata
8b
8b
4a

Huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada selang kepercayaan 95%

Hasil uji Duncan (DMRT) menunjukan bahwa perlakuan interaksi antara
interval dan media dengan kombinasi T3M1 dan T3M2 merupakan perlakuan
terbaik. Perlakuan interaksi T3 dan M1 memberikan pengaruh nyata dengan nilai
rata-rata sebesar 8 anak daun. Perlakuan interaksi T3M2 memberikan pengaruh
nyata dengan nilai rata-rata sebesar 8 anak daun. Perlakuan interaksi lainnya tidak
memberikan pengaruh nyata dengan ditandai oleh huruf yang sama pada setiap
perlakuannya.
Pembahasan
Pertumbuhan Tinggi. Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan
dari jumlah dan dimensi pohon, baik diameter maupun tinggi yang terdapat pada
suatu tegakan. Pertumbuhan ke atas (tinggi) merupakan pertumbuhan primer
(initial growth), sedangkan pertumbuhan ke samping (diameter) disebut
pertumbuhan sekunder (secondary growth). Tinggi tanaman merupakan salah satu
aspek dalam perkembangan tanaman. Tinggi merupakan pertumbuhan dari tanaman
secara vertikal dan setiap harinya mengalami perubahan.
Hasil penlitian menunjukan perlakuan media memberikan pengaruh
terhadap respon tinggi semai mahoni dan pertambahan jumlah daun semai mahoni.
Seperti hasil Uji Duncan yang dapat di lihat pada Tabel 5 dan Tabel 6, bahwa
penambahan kompos ke dalam media tanam mampu meningkatkan pertumbuhan
dengan rata-rata sebesar 2.859 dan mempercepat pertmabahan anak daun dengan
rata-rata sebesar 6 helai daun. Media yang digunakan dalam percobaan adalah tanah
dan kompos dengan perbandingan yang berbeda-beda, yaitu 50:50 (v/v), 25:75
(v/v), 100:0 (v/v). Kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami
dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai sehingga dapat dimanfaatkan untuk
memperbaiki sifat-sifat tanah, disamping itu di dalam kompos terkandung hara-hara
mineral yang berfungsi untuk penyediaan makanan bagi tanaman. Kompos
merupakan bahan organik yang dapat berfungsi sebagai pupuk. Selain itu, kompos
juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah sehingga tanah menjadi remah dan pada
gilirannya mikroba-mikroba tanah yang bermanfaat dapat hidup lebih subur.
Kompos juga berguna untuk bioremediasi (Notodarmojo 2005).
Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran
yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan
bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk
mempertahankan kandungan air tanah. Tanaman yang dipupuk dengan kompos
cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk

8

kimia. Samekto (2006) menyatakan bahwa kompos mampu mengurangi kepadatan
tanah sehingga memudahkan perkembangan akar dan kemampuannya dalam
penyerapan hara. Peranan bahan organik dalam pertumbuhan tanaman dapat secara
langsung, atau sebagian besar mempengaruhi tanaman melalui perubahan sifat dan
ciri tanah.
Respon pertumbuhan tinggi terhadap perbedaan
media tanam
Rata-rata tinggi (cm)

5

4.33

4
3

3.4
2.17

2.43

3.37
2.2

1.6

2

1.1

0.93
1
0
M1

M2

M3

Interval tinggi 10-20 cm

M1

M2

M3

Interval tinggi 21-30
Media tanam

M1

M2

M3

Interval tinggi 31-40 cm

Gambar 6 Respon pertumbuhan tinggi terhadap perbedaan media tanam
Kombinasi media tanam antara kompos dan tanah memberikan pengaruh
nyata terhadap pertumbuhan tinggi semai mahoni. Perlakuan media tanam dengan
kombinasi antara kompos dan tanah dengan perbandingan 50:50 (v/v) dan 75:25
(v/v) memberikan pengaruh nyata dibandingkan dengan perlakuan tanpa
penambahan kompos pada media. Semakin banyak jumlah kompos yang
ditambahkan, maka semakin baik pula respon yang diberikan oleh semai mahoni
terhadap pertumbuhan tinggi Gambar 6. Berdasarkan hasil percobaan, pada
perlakuan tanpa pemberian kompos tidak mengalami pertumbuhan tinggi tanaman
yang cukup besar. Hal ini membuktikan bahwa penambahan unsur hara dengan
pemberian kompos dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman serta
penambahan unsur hara dalam media tanam yang digunakan.
Seperti pernyataan Samekto (2006), kompos membantu tanah yang miskin
hara menyediakan unsur hara yang dibutuhkan bibit dengan lebih baik,
memperbaiki struktur tanah sehingga akar bibit dapat tumbuh dengan baik dan
dapat melaksanakan fungsinya dalam menyerap unsur hara yang dibutuhkan bibit
dengan lebih optimal.
Pertambahan anak daun. Bertambahnya ukuran daun terjadi sebagai
akibat bertambahnya jumlah sel yang diikuti dengan penambahan ukuran sel.
Pembelahan sel berbeda-beda pada daerah tertentu dari meristem daun, sehingga
terjadi aktifitas diferensial dari meristem daun yang menyebabkan terbentuknya
bentuk-bentuk daun yang berbeda. Pada awal perkembangan daun, aktifitas
meristem daun menyebabkan terjadinya perpanjangan daun. Perpanjangan daun
berikutnya terjadi sebagai akibat aktifitas meristem interkalar. Pelebaran daun
(bifacial/dorsoventral) terjadi bila meristem tepi daun aktif melakukan pembelahan
sel. Bila aktifitas meristem tepi tersebut terbatas hanya pada daerah-daerah tertentu
saja, maka akan terbentuk daun yang berbagi menyirip atau majemuk menyirip.
Jadi, pada dasarnya bentuk daun sangat tergantung dari perkembangannya,
terutama pembelahan dan pembesaran sel.

9

Respon pertambahan jumlah
anak daun terhadap
perbedaan media tanam

Respon pertambahan anak
daun terhadap interval tinggi
tanaman

9 9.33
10
9
8
6.33
7
6
5 3.67
3.67
3 3
3
4
2.67
3
2
1
0
M1 M2 M3 M1 M2 M3 M1 M2 M3

6
5
4
3
2
1
0

Interval
Interval
Interval
tinggi 10-20 tinggi 21-30 tinggi 31-40
cm
cm
a
Media tanam

Rata-rata jumlah anak daun

Rata-rata jumlah anak daun

Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan interval tinggi tanaman,
media tanam serta interaksi antara interval tinggi tanaman dan media tanam
memberikan pengaruhnyata terhadap pertambahan anak daun semai mahoni.
Seperti pada hasil uji Duncan yang dapat dilihat pada Tabel 4, Tabel 5 dan Tabel 7
menunjukkan bahwa interval tinggi tanaman T3 (31-40) memberikan pengaruh
dengan nilai rata-rata sebesar 7 helai anak daun, sedangkan media tanam M2
dengan perbandingan 25:75 (v/v) memberikan pengaruh dengan nilai rata-rata
sebesar 5 helai anak daun, dan interaksi keduanya yaitu T3M1 dan T3M2
memberikan pengaruh denga nilai rata-rata sebesar 8 helai anak daun.

b

5.33
4
3

3.67
3

3

3.67
2.672.67

0 6 12 0 6 12 0 6 12
Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam
Interval
Interval
Interval
tinggi 10-20 tinggi 21-30 tinggi 31-40
cm
cm
Interval tinggi

Gambar 7 Respon pertambahan jumlah anak daun terhadap a) perbedaan
media tanam dan b) interval tinggi tanaman
Respon pertambahan jumlah anak daun terhadap pemberian pupuk kompos
terlihat berbeda nyata pada perbandingan 25:75 (v/v). Pemberian pupuk kompos
dapat meningkatkan jumlah anak daun dari 9 helai pada tanaman tanpa pupuk
kompos menjadi 18 helai daun. Penambahan tinggi tanaman dan jumlah anak daun
Mahoni diduga karena pemberian kompos dapat menyebabkan terdorongnya atau
terpacunya sel di ujung batang untuk segera mengadakan pembelahan dan
perbesaran sel terutama di daerah meristematis. Sehingga proses fisiologis dari
tanaman terebut lebih cepat, pembelahan sel-sel pada meristem daun lebih cepat
terbentuk dan membentuk anak daun yang baru. Kemampuan tanaman melakukan
proses fotosintesis akan lebih cepat ditunjang dengan banyaknya jumlah anak daun
yang terdapat pada bibit mahoni tersebut. Perlakuan yang paling memberikan
pengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah anak daun yaitu perkaluan dengan
interval tinggi sebesar 31-40 cm, dilahat dari hasil uji Duncan.
Media tanam merupakan salah satu perlakuan yang memberikan pengaruh
terhadap pertambahan jumlah anak daun mahoni. Media tanam yang baik akan
menyediakan makanan berupa unsur hara yang baik bagi tanaman. Tersedianya
unsur hara yang cukup bagi tanaman akan menunjang proses fisiologis tanaman
seperti proses fotosintesis. Tanaman mendapatkan asupan unsur hara yang cukup
pada saat melakukan proses pembelahan sel sehingga proses pembetukan anak daun
yang baru lebih cepat terjadi. Berbeda dengan tanaman yang tidak mendapatkan

10

asupan unsur hara yang baik pada saat proses pembelahan sel terjadi sehingga pada
akhirnya menghabat proses pembentukan anak daun pada tanaman tersebut.
Respon pertambahan jumlah anak daun terhadap
interaksi perlakuan
Jumlah anak daun

10

8.67 9

8
6
4

7

6.67
3.33 3.67

6
4.67

4
2.67

3.33

2.67

2
0
6 Jam

12 Jam

6 Jam

Interval tinggi 10-20 cm

12 Jam

Interval tinggi 20-30

Media tanam M1

6 Jam

12 Jam

Interval tinggi 30-40 cm

Media tanam M2

Gambar 8 Respon pertambahan jumlah anak daun terhadap interaksi
perlakuan media tanam dan interval tinggi tanaman
KESIMPULAN
Media tanam tanah dan kompos memberikan pengaruh nyata terhadap
pertumbuhan anakan alam Mahoni (Swietenia macrophylla King.). Komposisi
perbandingan media tanam yang tepat untuk pertumbuhan cabutan alam Mahoni
adalah 1 volume kompos : 1 volume tanah. Perendaman dengan Bionature tidak
memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan anakan alam Mahoni
(Swietenia macrophylla King.). Interval tinggi tanaman berpengaruh terhadap
respon penambahan jumlah anak daun Mahoni (Swietenia macrophylla King.).
Interval tinggi tanaman yang baik untuk cabutan alam Mahoni adalah interval tinggi
31-40 cm. Perlakuan T3M1 dan T3M2 menghasilkan pertambahan anak daun
tertinggi dengan nilai rata-rata sebesar 8 helai/tanaman. Perlakuan T1M2, T1M3,
dan T2M3 menghasilkan pertambahan anak daun terendah dengan nilai rata-rata
sebesar 3 helai/tanaman.
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga Artikel Ilmiah ini berhasil diselesaikan. Terima kasih penulis
ucapkan kepada Bapak Dr Ir Yadi Setiadi, MSc selaku pembimbing Praktik Kerja
Profesi. Selain itu, penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua, pimpinan PT
Cibaliung Sumberdaya, manager K3L PT Cibaliung Sumberdaya, karyawan
nursery PT Cibaliung Sumberdaya, serta teman kelompok Praktik Kerja Profesi
yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Semoga Artikel Ilmiah ini dapat bermanfaat.

11

DAFTAR PUSTAKA
Jaker D. 2001. Informasi Singkat Benih. Bandung (ID): Indonesia Forest Seed
Project.
[Kemenhut] Departemen Kehutanan. 2011. Peraturan Menteri Kehutanan Republik
Indonesia No: P.04/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan.
Jakarta (ID): Kemenhut.
Notodarmojo S. 2005. Pencemaran Tanah dan Air Tanah. Bandung (ID): ITB
Parman S. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Tertumbuhan
dan Produksi Kentang (Solanum tuberosum L.). Buletin Anatomi dan
Fisiologi. Vol. XV, No. 2.
PTCSD [PT Cibaliung Sumberdaya]. 2005. Analisis mengenai Dampak
Lingkungan PT Cibaliung Sumberdaya. Pandeglang (ID): PT Cibaliung
Sumberdaya
PTCSD [PT Cibaliung Sumberdaya], 2015. Company Profil PT Cibaliung
Sumberdaya. Tidak diterbitkan.
PTCSD [PT Cibaliung Sumberdaya]. 2016. Rencana Reklamasi Lima Tahun PT
Cibaliung Sumberdaya 2016-2020. Pandeglang (ID): PT Cibaliung
Sumberdaya
Samekto R. 2006. Pupuk Kompos. Klaten (ID): PT Intan Sejati.
Setiadi Y. 2006. Bahan Kuliah Ekologi Restorasi. Program Studi Ilmu Pengetahuan
Kehutanan, Sekolah Pasca Sarjana, IPB. Tidak Diterbitkan.
Setiadi Y. 2011. Revegetasi Lahan Pasca Tambang. Diktat Kuliah Pengantar
Parktek Kerja Lapang. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan Institut Pertanian
Bogor.
Setiadi Y. 2012. Pembenah Lahan Pasca Tambang. Bogor (ID): Green Earth
Trainer.

12

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1. Ketua Anggota
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Aditya Dwi Gumelar
Laki-laki
Silivikultur
E44120040
Garut, 02 Oktober 1994
gumelardwiaditya@gmail.com
089659402536

B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi SD Negeri Cikajang 2 SMP Negeri 1 Cikajang SMAN 6 Garut
Jurusan
IPA
Tahun Masuk2000-2006
2006-2009
2009-2012
Lulusan
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
Nama Pertemuan Ilmiah /
No
Judul Artikel Ilmiah
Seminar
1
2
3
-

Waktu dan Tempat
-

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No

Jenis Penghargaan

PKM-AI dengan Judul Eksplorasi Jenis Jamur
1. Makroskopis di Wilayah Resort Tongoa Taman
Nasioanl Lore Lindu, Sulawesi Tengah
Juara 1 Kategori Poster PIMNAS ke-29, PKM-M
dengan Judul Batik Garut Istimewa (BAGARIS)
2.
yang diselenggarakan oleh Kemenristek Dikti di
IPB
Juara 2 Lomba Debat Nasional Wisata
Pendidikan yang diselenggarakan oleh Komlab
3.
PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Makassar

Instansi
Penyelenggara Tahun
Kegiatan
RISTEKDIKTI
2016
RISTEKDIKTI
2016
Komlab PGSD
Fakultas Ilmu
Pendidikan
Universitas
Negeri Makassar

2016

13

HIMAGIHASTA
Fakultas
Teknologi
2016
Pertanian
Universitas
Negeri Jember
PKM-GT dengan Judul Indonesian Forest Islamic RISTEKDIKTI
Insurance (IFII) mendapat Dana Insentif dari
2015
Kemenristek Dikti
PKM-GT dengan Judul Pabril Listrik Garut
RISTEKDIKTI
(PLG) mendapat Dana Insentif dari Kemenristek
2015
Dikti
PKM-M dengan Judul Koperasi Bilik Syariah
DIKTI
2014
Didanai DIKTI
PKM-K dengan Judul The Catappa Didanai
DIKTI
2014
DIKTI
PKM-K dengan Judul Aganthis Koin Didanai
DIKTI
2013
DIKTI
Kementerian
Finalis Olimpiade Matematika Tingkat
Pendidikan dan 2012
Kabupaten
Kebidayaan
Juara 3 Battle of Youth (Matematika) seUniversitas
2012
Priangan Timur
Padjajaran

Semifinalis Terbaik Lomba Debat Pangan
Nasional yang diselenggarakan oleh
4.
HIMAGIHASTA Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Negeri Jember

5.

6.
7.
8.
9.
10.
11.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kerativitas Mahasiswa (PKM)
Bogor, 1 Februari 2017
Pengusul

(Aditya Dwi Gumelar)
NIM. E44120040

14

2. Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 No HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SDN 10 Nan
Sabaris
Jurusan
Tahun Masuk2000-2006
Lulus

Niko Kamal
L
Silvikultur
E44120077
Paguh Duku, 11 April 1994
Nikokamal007@gmail.com
0822-9953-1830

SMP
SMPN 3
Pariaman
2006-2009

SMA
SMAN 1
Pariaman
IPA
2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

1

-

Judul Artikel
Ilmiah
-

2

-

-

-

3

-

-

-

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Waktu dan Tempat
-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kerativitas Mahasiswa (PKM).

Pelaksana,

(Niko Kamal)
NIM. E44140019

15

3. Anggota Pelaksana
A. Identitas diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi SDN Tarunakarya 4
Jurusan
Tahun Masuk2002-2008
Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah

Riki Ramdhani
Laki-laki
Silvikultur
E44140019
Bandung, 18 Maret 1997
rrkisakati@gmail.com
08973713143
SMP
SMPN 1 Banyuresmi
-

SMA
SMAN 3 Garut
IPA

2008-2011

2011-2014

Judul Artikel
Ilmiah

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Waktu dan Tempat

1

-

-

-

2

-

-

-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No
Jenis Penghargaan
Tahun
Penghargaan
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kerativitas Mahasiswa (PKM).
Pelaksana,

(Riki Ramdhani)
NIM. E44140019

16

17