SERAT PROTEIN HEWAN JENIS SUTERA SKT3206

SERAT PROTEIN HEWAN JENIS SUTERA

SKT3206

SEJARAH TEKSTIL
Tugas I

Disusun Oleh:

Daru Restu Insani
NIM: C0912003

Jurusan Kriya Tekstil
Fakultas Sastra dan Seni Rupa

UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SEPTEMBER 2013

PENGANTAR

Makalah ini merupakan isi hasil rangkuman mengenai ragam serat tekstil ,yang pada

umumnya serat terbagi menjadi dua jenis yaitu serat dari alam dan serat buatan. Serat alam
memiliki juga dikenal memiliki dua macam jenis yaitu serat alam protein hewani dan serat
alam selulosa. Dalam makalah ini saya akan mengulas tentang serat alam protein hewani
yaitu sutera, kain sutera yanh kini dikenal sebagai kain yang sangat mahal dikarenakan ciri
khasnya yang halus dan hanya diproduksi oleh kepompong ulat sutera hal ini menjadi daya
tarik kain sutera.
Rangkuman berisikan ulasan rangkuman sejarah sutera, proses produksi sutera serta macammacam jenis kain sutera. Makalah ini juga bertujuan sebagai tugas sejarah tekstil dan sumber
wawasan tentang serat protein hewani terutama jenis kain sutera,untuk itu semoga makalah
ini bisa bermanfaat untuk memperluas ilmu pengetahuan bagi para pembaca.

Surakarta,September 2013
Daru Restu Insani

A. PENDAHULUAN
Menurut defenisinya serat adalah sebuah zat yang penjang,tipis dan mudah
dibengkokkan sedangkan menurut kamus Bahasa Indonesia serat adlah sel atau
jaringan serupa benang atau pita panjang berasal dari hewan atau tumbuhan dan
digunakan untuk membuat kertas,tekstil dan sikat (1990:824).
Dari segi asalnya serat dibedakan macamnya menjadi dua jenis yaitu serat alam dan
serat buatan. Sedangkan klasifikasi serat alam terbagi menjadi dua kelompok yaitu

serat yang berasal dari tumbuhan atau sering disebut selulosa dan serat yang berasal
dari protein hewani.
Untuk serat alam,ada lima (5) serat yang telah ditemukan sejak ribuan tahun yang lalu
hingga sekarang masih tetap dimanfaatkan yaitu : kapas,wol,rami,sutera dan kulit.
Bicara tentang sutera adalah serat yang berasal dari protein hewani yang mana
berasal dari ulat sutera yang didapatkan dari kokon ulat sutera tersebut.
Kain yang dihasilkan serat kokon sutera tersebut memiliki ciri khas yang kuat untuk
membedakan dengan kain lainnya yaitu benang yang dihasilkan sangat halus dan
membuat kain ini menjadi istimewa juga menjadi kain yang sangat mahal harganya.
Hal tersebut tak berbeda dari asal muasalnya dulu hingga sekarang. Kain sutera asli
tetaplah menjadi produk kain yang harganya termahal. Kain sutera ini biasanya
digunakan sebagai media bahan yang esklusif pada industri fashion. Sutera biasanya
digunakan sebagai bahan utama acara-acara formal seperti gaun pesta,setelan jas dan
lainnya. Hal ini juga mempengaruhi status sosial yang mengenakan pakaian. Karena
itulah kain sutera sangat diistimewakan.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................
PENGANTAR..................................................................................


ISI......................................................................................................
A.PENDAHULUAN.........................................................................
B. SEJARAH SUTERA.....................................................................
C. PROSES PEMBUATAN DAN PEMINTALAN SUTERA.........
D. KARAKTERISTIK KAIN SUTERA............................................
E. PRODUK YANG DIHASILKAN DARI KAIN SUTERA..........
DAFTAR PUSTAKA

B. Sejarah Sutera
Sutera merupakan jenis serat yang berasal dari alam yaitu berasal dari serat protein
hewani yang dihasilkan oleh kokon atau kepompong ulat sutera. Berdasarkan cerita
legenda cina tepatnya pada propinsi suzhou pada 2460 tahun sebelum masehi
diketahui bahwa serat dari ulat sutera pemakan murbai dapat dijadikan benang sebgai
bahan kain yang sangat halus.

Sutera adalah serat yang diperoleh dari sejenis serangga yang disebut lepidopterra.
Serat sutera yang berbentuk filament dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu
membentuk kepompong. Spesies utama yang dipelihara untuk menghasilkan sutera
adalah Bombyx Mori. Pemeliharaan ulat sutera pertama ditemukan bangsa Cina

sekitar 2600 SM setelah 3000 tahun baru ditemukan cara pengolahan sutera yang
dicuri dari bangsa Cina oleh bangsa Eropa. Sutera diperkenalkan Alexander The Great
pada bangsa Eropa. Industri sutera yang besar pertama kali didirikan di Eropa
Tenggara yang secara cepat menyebar ke daerah barat karena kekuasaan Muslim.
Spanyol mulai memproduksi sutera pada abad VIII. Sedangkan Italia pada sekitar
abad XII dan menjadi yang terdepan selama 500 tahun. Kemudian di abad XVI,
Perancis menjadi pesaing berat Italia dalam produksi kain sutera. Jepang merupakan
negara pertama penghasil sutera dalam jumlah yang besar dengan menggunakan
metode keilmuan dalam pengolahan ulat sutera pada peternakan maupun di pabrik.
Adapun negara lain yang menghasilkan sutera seperti Cina, Italia, Spanyol, Perancis,
Austria, Iran, Turki, Yunani, Syria, Bulgaria, dan Brasil.
Pada tahun 1250 serat sutera dihasilkan beberapa kota seperti kulitas terbaik di Eropa
Selatan adalah dari Inggris ,namun sutera termahal adalah sutera itali. Sedangkan
pusat komoditi terbesar didunia saat ini adalah Jepang dan Cina.
Serat telah dikenal orang sejak ribuan tahun sebelum Masehi seperti pada tahun 2.640
SM negara Cina sudah menghasilkan serat sutera dan tahun 1.540 SM telah berdiri
industri kapas di India, serat flax pertama digunakan di Swiss pada tahun 10.000 SM
dan serat wol mulai digunakan orang di Mesopotamia pada tahun 3000 SM. Selama
ribuan tahun serat flax, wol, sutera dan kapas melayani kebutuhan manusia paling
banyak. Pada awal abad ke 20 mulai diperkenalkan serat buatan hingga sekarang

bermacam-macam jenis serat buatan diproduksi.

C. Proses Pembuatan dan Pemintalan Sutera
Bahan baku pembuatan berasal dari kepompong (kokon) ulat sutera. Produksi kokon
untuk

diambil

filamennya

disebut

sericulture.

Pecobaan-percobaan

telah

membuktikan bahwa kokon dari Bombyx Mori satu spesies dari ulat sutera dapat
menghasilkan sutera mentah dengan kualitas terbaik. Berdasarkan peternakan ilmiah,

ulat sutera dapat ditetaskan 3 kali dalam setahun, dalam kondisi alami penetasan
terjadi hanya 1 kali dalam setahun daur hidupnya sebagai berikut:
1. Telur berkembang menjadi larva atau ulat-ulat sutera

2. Ulat sutera,yang membentuk kokon sebagai perlindungan dan berubah menjadi
pupa atau kepompong.
3. Kepompong ,yang terbentuk dari kokon yang akan berubah menjadi ngengat.
4. Ngengat, yang betina bertelur dan berlangsung kontinyu sebagai daur hidup.
Proses pembuatan dan pemintalannya adalah :
a) Ngengat sutera bertelur
b) Telur menetas menjadi jentik-jentik (larva).perkembangan larva ulat ada
empat tingkatan.
c) Ulat sutera bisa hidup selama kurang lenih 28 hari dengan memakan daundaun murbei.

Gambar diambil dari www.google.com
d) Ulat

sutera dewasa yang

sudah


siap memintal kokon dinamakan

pupa,melekatkan diri pada ranting dan mulai memintal jala atu jerami keras
kurang lebih tiga hari. Dalam tubuh ulat sutera terdapat dua kelenjar sutera.
Filamen diteteskan melalui dua lubang mulut yang sangat kecil,berupa zat
sutera yang disebut fibrion yang mengeras bila terkena udara.
e) Selanjutnya filamen dibalut dengan bahan sejenis getah (gum) yang
melindungi serat disebut serisin. Biasanya tidak dihilangkan sampai tenunan
selesai dikerjakan. Bila serisin sudah dibuang,bahan menjadi lebih
lembut,berkilau dan nyaman dipakai.

Gambar diambil dari dokumen photo pribadi dari buku “Pemilihan Bahan Tekstil”
f) Kepompong kemudian dimatikan dengan uap panas . untuk melunakkan,getah
kokon ditempatkan dalam tangki air panas,kemudian disikat untuk
mendapatkan ujung filamen yang berkesinambungan.
g) Filamen dipintal pada gulungan. Dari 5-10 kokon dapat dipergunakan untuk
membentuk satu serat sutera. Getah yang melunak akan mengeras kembali
disekitar benangnya.
 Karakteristik Kokon

Meskipun mayoritas kokon yang digunakan sebagai bahan untuk reeling sutera adalah
kokon - kokon mulberry, terdapat 10 jenis kokon liar seperti tassah, yamamayu (tassah
Jepang), eri, dsb. Digunakan untuk pemintalan sutera di Cina, India, dan Rusia. Bagian besar
dari berat kokon adalah pupa. Karena kokon mengandung banyak air, maka perlu dibuang
sebagian airnya untuk memperbaiki kualitas filamen kokon sebagai bahan untuk reeling dan
membuat kokon awet dalam waktu yang lama.

Sebuah kokon ditutupi oleh jeratan filamen yang disebut “floss cocon”. Yang masing masing mempunyai kulit kokon yang dibuat dari filamen kokon yang berisi pupa dan kulit
larva.
Bentuk sebuah kokon merupakan jenis yang istimewa. Bahasa umumnya, kokon F1 dari
keturunan Jepang adalah bentuk kacang (peanut shape), dari keturunan China Ellipsoidal,
keturunan Eropa Ellipsoidal yang lebih panjang dan keturunan Polyvoltine seperti spindle.
Warna kokon dibagi dalam warna putih dan kuning. Ada juga yang hijau, hijau pucat, atau
merah muda. Mayoritas dari hybrid sekarang ini adalah warna putih. Pada permukaan kulit
kokon terdapat kerutan yang dinyatakan dalam sangat kasar, kasar, biasa, padat atau ringan
atau sangat padat/ringan.
Di bawah mikroskop, filamen kokon disusun oleh dua filamen yang halus disusun secara
paralel. Filamen tersebut terbuat dari fibroin yang berbentuk tri angular ditutup oleh serisin.
Filament kokon mempunyai panjang 800-1500 meter dengan ketebalan 2,3-2,8 denier.
Sebuah kokon terbentuk dari substansi protein yang disembur / disemprotkan ulat sutera

melalui spinneret pada mulutnya dengan gerakan melengkung berbentuk putaran dan
menyerupai angka 8, ulat tersebut harus dalam keadaan tersembunyi selama 24 jam dalam 3
hari dalam pembuatan kokon tersebut. Filamen yang dihasilkan berbentuk untaian ganda
atau fibroin, yang bersatu dengan adanya zat perekat yang disebut serisin atau perekat sutera
(silk gum). Zat cair tersebut mengeras dengan cepat di udara terbuka. Jika tidak diganggu
kepompong dalam kokon berubah menjadi ngengat dalam dua minggu. Untuk keluar, ngengat
harus mendobrak atap ( bagian atas ) dari kokon dengan mengeluarkan / menyemburkan
cairan alkali yang akan menghancurkan filamen dengan cara tersebut. Pada proses pemintalan
terlebih dahulu dilakukan proses pemasakan (scouring), yaitu kokon terlebih dahulu
dipanaskan untuk membunuh kepompong tetapi tanpa merusak filamen sutera.yang halus.

Gambar diambil dari www.tribunnews.com

Pabrik perkembang biakan ulat sutera
Gambar diambil dari perpuskecilseputartekstil.blogspot.com

D. Karakteristik Kain Sutera
 Sifat-sifat fisika

Panjang serat

Serat merupakan filamen yang panjang,tergantung bentuk dari


keompong yang dihasilkannya.
Kekutan serat , Dalam keadaan kering kekuatannya 4-4,5
gram/denier dengan mulur 20-25%, dan dalam keadaan basah 3,5-



4,0 gram per denier dengan mulur 25-30%.
Kehalusan serat, Serat sutera merupakan filamen yang
kehalusannya 1,75-4,0 denier
 Sifat-sifat kimia

Seperti serat protein lainnya sutera bersifat ampoter dan menyerap asam dan basa dari larutan
encer. Dibanding wol, sutera kurang tahan terhadap asam tetapi lebih tahan terhadap alkali.
Sutera kurang tahan terhadap zat-zat oksidator dan sinar matahari dibanding dengan serat
selulosa atau serat buatan, tetapi dibandingkan dengan serat alam lainnya serat sutera lebih
tahan terhadap serangan biologi
Bahan sutera memiliki beberapa keunggulan yaitu:

1. Saat mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra, Anda akan merasakan kenyamanan dan
kelembutan dari bahan sutra tersebut. Namun pakaian yang terbuat dari sutra memiliki
banyak keunggulan. Keunggulan dan keistimewaan dari sutra antara lain:
2. Sutra merupakan bahan yang sangat kuat. Kekuatan sutra sebanding dengan kawat halus
yang terbuat dari baja.
3. Sutra juga lembut saat menyentuh kulit. Asam amino dalam serat sutra yang membuat sutra
terasa lembut dan nyaman. Bahkan sutra dapat menjaga agar terhindar dari berbagai penyakit
kulit. Tentu hal ini akan membuat pemakainya merasa nyaman.
4. Sutra memiliki kemampuan menyerap yang baik sehingga cocok digunakan di udara yang
hangat dan tropis. Karena itu, setiap pemakai bahan sutra akan merasa sejuk dan lebih kering
meski udara panas. Yang menyebabkan bahan sutra mampu menyerap kelembaban dan cairan
karena asam amino di dalam serat sutra mampu menyerap lalu membuang keringat.
5. Bahan sutra memiliki ciri khas yaitu berkilau seperti mutiara. Hal ini disebabkan karena
lapisan-lapisan fibroin, yaitu sejenis protein yang dihasilkan ulat sutra, membentuk struktur
mikro yang berbentuk prisma. Struktur prisma inilah yang menyebabkan cahaya akan disebar
ketika terkena bahan dari sutra sehingga menimbulkan efek kilau yang indah pada sutera

6. Sutra memiliki daya tahan terhadap panas dan tidak mudah terbakar.
7. Salah satu kemampuan istimewa sutra adalah mampu melindungi kulit tubuh dari sinar
ultraviolet yang merusak kulit.

E. Produk Yang Dihasilkan Dari Kain Sutera
Bahan kain sutera sangat populer digunakan sebgai pakaian yang dikarenakan sifatnya yang
halus dan anggun juga bertekstur mewah. Namun pada kain sutera asli memiliki daya serap

yang baik dari pada kain sutera sintetis yang memiliki daya lenting tinggi tetapi mempunyai
daya serap yang kurang nyaman.
Contoh-contoh beberapa produk pakaian yang dihasilkan oleh kain Sutera:
1.

Gaun pengantin dan kemeja sutera

Gambar diambil dari www.google.com
2. Kain sarung tenun sutera

Gambar diambil dari www.google.com.

Daftar Pustaka

Pooespo,Goet.2005.Pemilihan Bahan Tekstil.Yogyakarta: Kanisius

Kadoplh,Sara.J, Langford,Anna L.1998.Textiles. New Jersey: Prentice Hall inc Viacom
company.
Perpuskecilseputartekstil.blogspot.com
http://apobaeado.blogspot.com
http://thinktextiles.blogspot.com
http://firtanahadi.blogspot.com