Situs Sejarah dan Wisata sejarah
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap makhluk yang ada di alam semesta ini tentu tidak serta merta ada begitu saja,
melainkan semuanya membutuhkan proses yang sangat panjang dan tentu selalu mengalami
perubahan. Begitupun dengan perjalan hidup seseorang akan selalu ada kaitan dan pengaruh
besar bagi lingkungan yang ditempatinya. Ada banyak hal yang menarik yang kadang tidak kita
sadari itu begitu penting bagi pengetahuan kita, seperti mengenai sejarah. Apapun itu bentuknya
entah disadari atau tidak meempunyai nilai yang sangat penting bagi manusia untuk mengetahui
bagaimana perjalanan hidup manusia di masa lalu.
Di berbagai pelosok dunia manusia mulai sadar akan pentingnya sejarah. Mereka mulai
menggali dan mempelajari tentang asal usul dan kebudayaan para leluhur mereka di masalalu
untuk dijadikan pelajaran bagi kehidupan manusia saat ini. Begitupun di Indonesia saat ini sudah
mulai ada kesadaran untuk lebih mendalami ilmu sejarah karna di Indonesia ini mempunyai
potensi objek sejarah yang cukup luas dan masih sangat sedikit sekali yang baru terungkap.
Sehingga masih banyak sejarah-sejarah di Indonesia yang belum terungkap dan itu menjadi PR
bagi para sejarawan khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya.
Untuk di wilayah lokal sendiri seperti di Kabupaten Kuningan misalnya, begitu banyak
misteri sejarah yang belum terkuak dan masih tersembunyi. Sungguh sangat disayangkan jika
semua sejarah yang berharga itu harus lenyap begitu saja dan hanya menjadi dongeng belaka.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, ada beberapa situs sejarah yang mulai
mendapat perhatian dari pemerintah dan akhirnya bisa terselamatkan dari kepunahan. Seperti
situs Cipari di Cigugur, Cibulan, Palutungan, sidomba, Darma Loka dan masih banyak lagi situssitus lainnya yang ada di Kab. Kuningan.
Disini kami akan memcoba sedikit membahas mengenai situs balong Kramat Darma
Loka yang mempunyai nilai sejarah yang begitu penting mengenai bagaimana awal penyebaran
dan perkambangan agama islam di daerah desa darma oleh para wali / syekh dari kerajaan Islm
Cirebon yang di tugaskan oleh raja Syekh Syarif Hidayatullah untuk menyebarkan agama islam
di daerah Desa Darma.
Kita akan memcoba membahas bagaimana sejarah awal perkembangan islam di desa
darma yang kemudian dilanjutkan dengan mendirikan pondok pesantren dan setelah itu juga
membuat balong yang sekarang disebut oleh masyarakat Balong Kramat Darma Loka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Desa Darmaloka
Desa darma mulanya bukanlah merupakan sebuh desa namun saat itu tak lebih sekedar
suatu tempat yang dijadikan sebagai pos pertahanan kerajaan islam Cirebon, untuk menyerang
kerajaan Galuh Talaga dan kerajaan Galuh Ciamis. Peperangan antara kerajaan islam Cirebon
dengan kerajaan galuh talaga telah berlangsung selama kurun waktu 5 tahun sebanyak limakali
pertempuran. Diperkirakan terjadi mulai tahun 1528 M dan pada pertempuran terskhirlah pos
desa darma didirikan oleh kerajaan islam Cirebon.
Dalam peperangan tersebut segenap kekuatan kerajaan islam di nusantara seperti kerajaan
islam dari sumatera, Malaka, Banten dan dari Demak oleh kerajaan Cirebon (syekh Syarf
Hidayatullah) dikerahkan untuk memerangi Kerajaan Galuh Talaga, sehingga pada peperangan
itu kemenangan dapat diraih oleh kerajaan Islam Cirebon.
Pada masa peperangan terakhir sekitar tahun 1700 M. pasukan Putra Sibaduga Maha
Raja. (Haji Abdullah Imam) dengan pasukan putra Prabu Ningrat Kencana (Prabu Jaya
Diningrat) yang dipimpin oleh Haji Abdullah Imam dan Fadilah Khan serta dibantu oleh
kerajaan-kerajaan islam lainnnya termasuk wadya balad dari pos pertahanan Desa Darma
dikerahkan untuk menyerang kerajaan Galuh Talaga. Pada saat itu pos pertahanan Desa Darma
yang dipimpin oleh seorang ulama dari Malaka yaitu Syekh Datuk Kaliputah (Embah Damar
Wulan), beliau salah seorang Syekh utusan kerajaan Islam Cirebon.
Suatu hari Syekh Datuk Kaliputah Kedatangan utusan dari kerajaan Islam Cirebon yaitu
Syekh Haji Rama Irengan dengan membawa pesan : “katakana pada Syekh Datuk Kaliputah,
bahwa kerajaan Islam Cirebon saat ini mendapat ancaman dari kerajaan Galuh Talaga dan
Kerajaan Galuh Ciamis.”
Pesan itu pun disampaikan oleh Syekh Rama Haj Irengan kepada Syekh Datuk Kaliputah
(Embah Damar Wulan). Akhirnya Syekh datuk kaliputah menyiapkan pasukan untuk ikut
menyerang kerajaan Galuh Talaga yang dipimpin oleh Syekh Habibullah (Embah Sapu Jagat)
dengan pasukan lainnya. Peperangan itu berlangsung cukuplama sekitar enam bulan lamanya.
Dan kemenangan pun diraih oleh kerajaan Islam Cirebon.
Setelah pertempuran usai, syekh Datuk Kaliputah menempatkan Syekh Rama Haji
Irengan, beliau adalah salah seorang Syekh dari kerajaan islam Cirebon dengan perangai gagah,
berani, bijak, tinggi besardan berkulit hitam layaknya kulit-kulit orang Cirebon dengan kebiasaan
selalu mengenakan pakaian hitam,oleh Syekh Datuk Kaliputah ditempatkan di slah satu nusa
yang berada di tengah Balong Kramat Darma Loka, selanjutnya mendirikan pesantren (Pondok
Pesantren Attahiriyah Darma Loka) dibantu oleh para Syekh lainnya dengan tujuan yaitu untuk
menyebarkan ajaran agama islam di sekitar desa Darma.
Kemudian syekh Rama Haji Irengan bersama para wali lainnya membuat Balong
Karamat Darma yang dibuat hanya dalam satu malam saja dan selain membuat kolam darma
loka beliau bersama para wali lainnya juga berhasil membuat beberapa kolam sejenis yaitu
kolam cigugur, pasawahan dan Cibulan.
B. Situs Balong Keramat Darmaloka
Situs Balong Keramat Darmaloka terdiri dari tiga unsur, yaitu Balong/Kolam, Makam
dan Pesantren.
1. Balong / Kolam
Jumlah balong/kolam yang berada dalam situs ini berjumlah lima buah kolam diantaranya
yaitu, Balong Benteur, Balong Panyipuhan, Balong Ageung, Balong Bangsar, dan Balong Bale
Kambang. Adapun bentuknya yang unik menyerupai lapadz Muhammad. Kolam-kolam ini
bersumber dari tiga mata air yang diberi nama mata air Cibinuang, mata air balong Benteur, dan
mata air Cilengkeng, yang kesemuanya berasal dari Situ Sanghiang Talaga. Selain memiliki
bentuk yang unik, kolam-kolam ini juga dihuni oleh ikan Kancra Bodas (Bodas:Putih) yang
konon disebut-sebut sebagai ikan Dewa seperti yang terdapat di kolam Cibulan dan Cigugur.
Awal keberadaan ikan-ikan ini pun masih menjadi mitos dalam cerita penduduk. Menurut
penuturan narasumber bahwa kemunculan ikan Dewa ini berasal dari tulang ikan yang di buang
oleh Syekh Rama Haji Irengan kedalam kolam-kolam tersebut dan berkat doa dan karomah yang
dimilikinya maka tulang ikan itupun hidup dan berenang dalam kolam tersebut. Adapun mitos
lain menyebutkan bahwa ikan-ikan tersebut merupakan jelmaan para santri Syekh Rama Haji
Irengan. Bahkan ada keterangan yang menyebutkan bahwa sampai saat ini msih ada pengunjung
yang terkadang suka menyaksikan ada tulang ikan yang berenang dalam kolam-kolam tersebut.
Kelima kolam tersebut sebagaimana pesan almarhum Syekh Rama Haji Irengan, baik keberadaan
maupun bentuknya tidak boleh di rubah.
Berikut gambar beserta kterangan masing-masing kolam yang ada di situs Balong
Keramat Darmaloka :
a. Balong Beunteur
Balong ini merupakan salah satu sumber mata air untuk balong yang lain, balong ini
memiliki ukuran panjang 12 dan lebar 4 m dengan kedalaman 20 cm. Disebut balong Benteur
karena dulunya di balong ini terdapat banyak ikan Benteur, namun sekarang sudah tidak ada lagi.
Gambar a.1
Gambar a.2
b. Balong Panyipuhan (Cibinuang)
Panyipuhan dalam bahasa sunda diartikan sebagai tempat membersihkan diri. Karena pada
zaman Syekh Rama Haji Irengan balong ini pernah digunakan untuk memandikan salah satu
muridnya yang bernama Syekh Abdul Muhyi. Dan beliau lah orang pertama yang dimandikan
dibalong panyipuhan. Dengan tujuan untuk dibersihkan. Balong panyipuhan yang sekaligus
menyatu dengan mata air Cibinuang memiliki ukuran panjang dan lebar 100 m dan kedalaman
1,7 m.
Gambar b.1
Gambar b.2
c. Balong Ageung
Balong yang diberi nama balong “Ageung” merupakan suku kata bahasa sunda yang jika
diartikan dalam bahasa Indonesia artinya “Besar” memang merupakan balong yang paling besar
diantara balong yang lain. Balong ini memiliki ukuran panjang 120 m dan lebar 60 m dengan
kedalaman 1.20 m.
Gambar c.1
Gambar c.2
d. Balong Bangsal
Balong bangsal (bangsar) ini diartikan sebagai syarat penyembuhan orang sakit. Karena
konon dulunya balong ini digunakan sebagai tempat memandikan orang yang sakit dan bisa
sembuh setelah dimandikan di balong ini, selain itu juga bisa dijadikan syarat bagi mereka yang
menginginkan jodoh .
Balong Bangsal ini sebenarnya menyatu dengan balong Balekambang, keduanya
menyambung membentuk huruf “o” dan hanya dibatasi jembatan kecil sebagai pemisah untuk
membedakan antara balong Bangsal dan balong Balekambang. Balong ini memiliki ukuran
panjang 150 m, lebar 60 m dan dalam 80 cm.
Gambar d.1
Gambar d.2
e. Balong Balekambang
Balong yang menempel dengan balong Bangsal ini memiliki ukuran panjang 150 m dan
lebar 80 m dengan kedalaman 80 cm. Balong bale kambang. Berasal dari dua suku kata bahasa
sunda bale dan kambang. Bale artinya bangunan kambang (dari kata ngambang) artinya
mengapung. Jadi bale kambang adalah bangunan yang mengapung di atas air. Konon dulunya
ada rumah panggung di atas balong tersebut. Jadi disebut saja balong bale kambang
Gambar e.1
Gambar e.2
.
FUNGSI
Tujuan awal Syekh Rama Haji Irengan dan Kawan-kawannya membuat Balong adalah
sebagai kenangan-Kenangan atau cinderamata bagi masyarakat desa darma pada waktu itu
khususnya dan umumnya bagi generasi yang akan datang sebagai bukti bahwa pernah ada Wali /
syekh dari Cirebon yang pernah menyebarkan agama islam di desa darma. Karena pada waktu
itu tidak semua Syekh menetap di Darma melainkan ada juga yang kembali ke Kerajaan Cirebon
Setelah tugas da’wah mereka selesai.
Fungsi kelima balong tersebut pada awalnya adalah sebagai tempat bersuci dan
membersihkan diri (wudhu dan Mandi) para santri yang belajar di pondok pesantren attahiriyyah pada zaman Syekh Rama Haji Irengan. Selain itu kabarnya juga sering dijadikan
tempat untuk memandikan para santri yang lambat dalam memahami pelajaran di pesantren,
dengan tujuan supaya para santri bisa cerdas otaknya setelah dimandikan dibalong tersebut.
Untuk saat ini fungsi dari kelima balong tersebut hanya sebatas sebagai sebuah situs yang
mempunyai sejarah yang begitu berharga. Dan sekarang oleh dinas pariwisata kabupaten
Kuningan telah di jadikan Objek wisata. Namun sayangnya karena penataan yang kurang baik
menyebabkan objek wisata ibi kuransg diminati oleh masyarakat.
2. Makam
Terdapat lima makam yang ada di kawasan Balong kramat Darma Loka
a). Makam Syekh Rama Haji Irengan
Gambar a).1
Gambar a).2
Makam yang berada di samping makam Syekh Rama Haji Irengan, menurut info yang
kami dapatkan adalah makam sahabat syekh Rama Haji Irengan yang tidak diketahui siapa
namanya.
Gambar a).3
b). Makam rama bukit
Gambar b).1
Gamabar b).2
c) Makam putri Sri Kuning dan Makam purti Sri Kembang
Gambar c).1
Gambar c).2
3. Pesantren
Seperti telah disebutkan di awal bahwa syekh rama haji irengan pernah mendirikan
sebuah pesantren yang letaknya berada di sebelah utara balong panyipuhan. Namun sayangnya
bentuk fisik dari bangunan pesantren itu sudah tidak bisa kita lihat lagi karena sekarang sudah
menjadi lahan persawahan penduduk sekitar Desa darma. Memang sekarang pun berdiri sebuah
pesantren yang diberi nama pondok pesantren at-thahiriyyah yang berada tepat di samping
sebelah timur Balong keramat darma loka. Namun itu merupakan bangunan baru.
C. Hubungan Antar Situs
Jika dihubungkan diantara ketiga situs tersebut maka jelas sekali ada kaitannya. Antara
makam, pesantren, dan balong. Makam yang ada di sekitar balong kramat darma loka yaitu
salah satunya makam Syekh Rama Haji Irengan merupakan tokoh yang telah membuat kelima
balong yang ada di darmaloka sekaligus sebagai pendiri pertama pondok pesantren atthahiriyyah. Kemudian hubungan antara balong dan pesantren adalah balong sebagai sarana para
santri yang mondok di pondok pesantren at-thhiriyyah untuk berwudhu ataupun mandi dan
kebutuhan lainnya untuk keperluan sehari-hari mereka.
Dan untuk hubungan antar makam sendiri untuk makam Rama bukit dan makam yang
berada di samping makam Syekh Rama Haji Irengan keduanya adalah ajudannya syekh Rama
Haji Irengan, dan untuk makam putri sri kuning dan sri kembang mereka berdua adalah para
pelayan nya syekh rama haji Irengan.
D. Fungsi Situs
Keberadaan situs balong kramat darma loka untuk saat ini berfungsi sebagai tempat objek
wisata bagi masyarakat. Selain itu juga untuk balong sendiri digunakan sebagai sumber air
untuk kepentingan masyarakat entah itu untuk keperluan rumah tangga ataupun untuk irigasi di
areal persawahan masyarakat sekitar.
BAB III
PENUTUP
Situs darma loka merupakan satu dari sekian banyak situs yang ada di Kabupaten
Kuningan. Situs-situs yanga ada di darma loka yaitu terdiri dari pesantren, balong dan makam.
Untuk pesantren tidak ditemui lagi bangunan dulunya yang ada hanya banagunan baru yang tepat
berada di samping depan situs darma loka tersebut.
Untuk balong terdapat lima buah balong yang kesemuanya membentuk lafadz
Muhammad terdiri dari balong benteur, balong panyipuhan (cibinuang), balong ageung, balong
bangsal dan balong bale kambang.
Sedangkan untuk makam terdiri dari lima makam, yaitu makam Syekh Rama Haji
Irengan, Makam Rama Bukit, Makam sri kuning, makam sSri Kembang dan satu lagi makam
ajudan Syekh Rama Haji Irengan yang tidak diketahui siapa namanya.
SITUS BALONG KRAMAT DARMA LOKA
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah : Historical Site Studies
Dosen Pengampuh : Dedeh Nurhamidah,M.Ag
Di SusunOleh:
Iis Fandini (14113120016)
Yuyun Khairunisa (14113140044)
ADAB/SPI /VI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya tertuju kepada Allah SWT, berkat taufiq dan hidayah-Nya
pembuatan makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang “Situs Balong Kramat Darma Loka”. Diharapkan makalah
ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Cirebon, 08 Mei 2014
Penyusun
PENDAHULUAN
Setiap makhluk yang ada di alam semesta ini tentu tidak serta merta ada begitu saja,
melainkan semuanya membutuhkan proses yang sangat panjang dan tentu selalu mengalami
perubahan. Begitupun dengan perjalan hidup seseorang akan selalu ada kaitan dan pengaruh
besar bagi lingkungan yang ditempatinya. Ada banyak hal yang menarik yang kadang tidak kita
sadari itu begitu penting bagi pengetahuan kita, seperti mengenai sejarah. Apapun itu bentuknya
entah disadari atau tidak meempunyai nilai yang sangat penting bagi manusia untuk mengetahui
bagaimana perjalanan hidup manusia di masa lalu.
Di berbagai pelosok dunia manusia mulai sadar akan pentingnya sejarah. Mereka mulai
menggali dan mempelajari tentang asal usul dan kebudayaan para leluhur mereka di masalalu
untuk dijadikan pelajaran bagi kehidupan manusia saat ini. Begitupun di Indonesia saat ini sudah
mulai ada kesadaran untuk lebih mendalami ilmu sejarah karna di Indonesia ini mempunyai
potensi objek sejarah yang cukup luas dan masih sangat sedikit sekali yang baru terungkap.
Sehingga masih banyak sejarah-sejarah di Indonesia yang belum terungkap dan itu menjadi PR
bagi para sejarawan khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya.
Untuk di wilayah lokal sendiri seperti di Kabupaten Kuningan misalnya, begitu banyak
misteri sejarah yang belum terkuak dan masih tersembunyi. Sungguh sangat disayangkan jika
semua sejarah yang berharga itu harus lenyap begitu saja dan hanya menjadi dongeng belaka.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, ada beberapa situs sejarah yang mulai
mendapat perhatian dari pemerintah dan akhirnya bisa terselamatkan dari kepunahan. Seperti
situs Cipari di Cigugur, Cibulan, Palutungan, sidomba, Darma Loka dan masih banyak lagi situssitus lainnya yang ada di Kab. Kuningan.
Disini kami akan memcoba sedikit membahas mengenai situs balong Kramat Darma
Loka yang mempunyai nilai sejarah yang begitu penting mengenai bagaimana awal penyebaran
dan perkambangan agama islam di daerah desa darma oleh para wali / syekh dari kerajaan Islm
Cirebon yang di tugaskan oleh raja Syekh Syarif Hidayatullah untuk menyebarkan agama islam
di daerah Desa Darma.
Kita akan memcoba membahas bagaimana sejarah awal perkembangan islam di desa
darma yang kemudian dilanjutkan dengan mendirikan pondok pesantren dan setelah itu juga
membuat balong yang sekarang disebut oleh masyarakat Balong Kramat Darma Loka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Desa Darmaloka
Desa darma mulanya bukanlah merupakan sebuh desa namun saat itu tak lebih sekedar
suatu tempat yang dijadikan sebagai pos pertahanan kerajaan islam Cirebon, untuk menyerang
kerajaan Galuh Talaga dan kerajaan Galuh Ciamis. Peperangan antara kerajaan islam Cirebon
dengan kerajaan galuh talaga telah berlangsung selama kurun waktu 5 tahun sebanyak limakali
pertempuran. Diperkirakan terjadi mulai tahun 1528 M dan pada pertempuran terskhirlah pos
desa darma didirikan oleh kerajaan islam Cirebon.
Dalam peperangan tersebut segenap kekuatan kerajaan islam di nusantara seperti kerajaan
islam dari sumatera, Malaka, Banten dan dari Demak oleh kerajaan Cirebon (syekh Syarf
Hidayatullah) dikerahkan untuk memerangi Kerajaan Galuh Talaga, sehingga pada peperangan
itu kemenangan dapat diraih oleh kerajaan Islam Cirebon.
Pada masa peperangan terakhir sekitar tahun 1700 M. pasukan Putra Sibaduga Maha
Raja. (Haji Abdullah Imam) dengan pasukan putra Prabu Ningrat Kencana (Prabu Jaya
Diningrat) yang dipimpin oleh Haji Abdullah Imam dan Fadilah Khan serta dibantu oleh
kerajaan-kerajaan islam lainnnya termasuk wadya balad dari pos pertahanan Desa Darma
dikerahkan untuk menyerang kerajaan Galuh Talaga. Pada saat itu pos pertahanan Desa Darma
yang dipimpin oleh seorang ulama dari Malaka yaitu Syekh Datuk Kaliputah (Embah Damar
Wulan), beliau salah seorang Syekh utusan kerajaan Islam Cirebon.
Suatu hari Syekh Datuk Kaliputah Kedatangan utusan dari kerajaan Islam Cirebon yaitu
Syekh Haji Rama Irengan dengan membawa pesan : “katakana pada Syekh Datuk Kaliputah,
bahwa kerajaan Islam Cirebon saat ini mendapat ancaman dari kerajaan Galuh Talaga dan
Kerajaan Galuh Ciamis.”
Pesan itu pun disampaikan oleh Syekh Rama Haj Irengan kepada Syekh Datuk Kaliputah
(Embah Damar Wulan). Akhirnya Syekh datuk kaliputah menyiapkan pasukan untuk ikut
menyerang kerajaan Galuh Talaga yang dipimpin oleh Syekh Habibullah (Embah Sapu Jagat)
dengan pasukan lainnya. Peperangan itu berlangsung cukuplama sekitar enam bulan lamanya.
Dan kemenangan pun diraih oleh kerajaan Islam Cirebon.
Setelah pertempuran usai, syekh Datuk Kaliputah menempatkan Syekh Rama Haji
Irengan, beliau adalah salah seorang Syekh dari kerajaan islam Cirebon dengan perangai gagah,
berani, bijak, tinggi besardan berkulit hitam layaknya kulit-kulit orang Cirebon dengan kebiasaan
selalu mengenakan pakaian hitam,oleh Syekh Datuk Kaliputah ditempatkan di slah satu nusa
yang berada di tengah Balong Kramat Darma Loka, selanjutnya mendirikan pesantren (Pondok
Pesantren Attahiriyah Darma Loka) dibantu oleh para Syekh lainnya dengan tujuan yaitu untuk
menyebarkan ajaran agama islam di sekitar desa Darma.
Kemudian syekh Rama Haji Irengan bersama para wali lainnya membuat Balong
Karamat Darma yang dibuat hanya dalam satu malam saja dan selain membuat kolam darma
loka beliau bersama para wali lainnya juga berhasil membuat beberapa kolam sejenis yaitu
kolam cigugur, pasawahan dan Cibulan.
B. Situs Balong Keramat Darmaloka
Situs Balong Keramat Darmaloka terdiri dari tiga unsur, yaitu Balong/Kolam, Makam
dan Pesantren.
1. Balong / Kolam
Jumlah balong/kolam yang berada dalam situs ini berjumlah lima buah kolam diantaranya
yaitu, Balong Benteur, Balong Panyipuhan, Balong Ageung, Balong Bangsar, dan Balong Bale
Kambang. Adapun bentuknya yang unik menyerupai lapadz Muhammad. Kolam-kolam ini
bersumber dari tiga mata air yang diberi nama mata air Cibinuang, mata air balong Benteur, dan
mata air Cilengkeng, yang kesemuanya berasal dari Situ Sanghiang Talaga. Selain memiliki
bentuk yang unik, kolam-kolam ini juga dihuni oleh ikan Kancra Bodas (Bodas:Putih) yang
konon disebut-sebut sebagai ikan Dewa seperti yang terdapat di kolam Cibulan dan Cigugur.
Awal keberadaan ikan-ikan ini pun masih menjadi mitos dalam cerita penduduk. Menurut
penuturan narasumber bahwa kemunculan ikan Dewa ini berasal dari tulang ikan yang di buang
oleh Syekh Rama Haji Irengan kedalam kolam-kolam tersebut dan berkat doa dan karomah yang
dimilikinya maka tulang ikan itupun hidup dan berenang dalam kolam tersebut. Adapun mitos
lain menyebutkan bahwa ikan-ikan tersebut merupakan jelmaan para santri Syekh Rama Haji
Irengan. Bahkan ada keterangan yang menyebutkan bahwa sampai saat ini msih ada pengunjung
yang terkadang suka menyaksikan ada tulang ikan yang berenang dalam kolam-kolam tersebut.
Kelima kolam tersebut sebagaimana pesan almarhum Syekh Rama Haji Irengan, baik keberadaan
maupun bentuknya tidak boleh di rubah.
Berikut gambar beserta kterangan masing-masing kolam yang ada di situs Balong
Keramat Darmaloka :
a. Balong Beunteur
Balong ini merupakan salah satu sumber mata air untuk balong yang lain, balong ini
memiliki ukuran panjang 12 dan lebar 4 m dengan kedalaman 20 cm. Disebut balong Benteur
karena dulunya di balong ini terdapat banyak ikan Benteur, namun sekarang sudah tidak ada lagi.
Gambar a.1
Gambar a.2
b. Balong Panyipuhan (Cibinuang)
Panyipuhan dalam bahasa sunda diartikan sebagai tempat membersihkan diri. Karena pada
zaman Syekh Rama Haji Irengan balong ini pernah digunakan untuk memandikan salah satu
muridnya yang bernama Syekh Abdul Muhyi. Dan beliau lah orang pertama yang dimandikan
dibalong panyipuhan. Dengan tujuan untuk dibersihkan. Balong panyipuhan yang sekaligus
menyatu dengan mata air Cibinuang memiliki ukuran panjang dan lebar 100 m dan kedalaman
1,7 m.
Gambar b.1
Gambar b.2
c. Balong Ageung
Balong yang diberi nama balong “Ageung” merupakan suku kata bahasa sunda yang jika
diartikan dalam bahasa Indonesia artinya “Besar” memang merupakan balong yang paling besar
diantara balong yang lain. Balong ini memiliki ukuran panjang 120 m dan lebar 60 m dengan
kedalaman 1.20 m.
Gambar c.1
Gambar c.2
d. Balong Bangsal
Balong bangsal (bangsar) ini diartikan sebagai syarat penyembuhan orang sakit. Karena
konon dulunya balong ini digunakan sebagai tempat memandikan orang yang sakit dan bisa
sembuh setelah dimandikan di balong ini, selain itu juga bisa dijadikan syarat bagi mereka yang
menginginkan jodoh .
Balong Bangsal ini sebenarnya menyatu dengan balong Balekambang, keduanya
menyambung membentuk huruf “o” dan hanya dibatasi jembatan kecil sebagai pemisah untuk
membedakan antara balong Bangsal dan balong Balekambang. Balong ini memiliki ukuran
panjang 150 m, lebar 60 m dan dalam 80 cm.
Gambar d.1
Gambar d.2
e. Balong Balekambang
Balong yang menempel dengan balong Bangsal ini memiliki ukuran panjang 150 m dan
lebar 80 m dengan kedalaman 80 cm. Balong bale kambang. Berasal dari dua suku kata bahasa
sunda bale dan kambang. Bale artinya bangunan kambang (dari kata ngambang) artinya
mengapung. Jadi bale kambang adalah bangunan yang mengapung di atas air. Konon dulunya
ada rumah panggung di atas balong tersebut. Jadi disebut saja balong bale kambang
Gambar e.1
Gambar e.2
.
FUNGSI
Tujuan awal Syekh Rama Haji Irengan dan Kawan-kawannya membuat Balong adalah
sebagai kenangan-Kenangan atau cinderamata bagi masyarakat desa darma pada waktu itu
khususnya dan umumnya bagi generasi yang akan datang sebagai bukti bahwa pernah ada Wali /
syekh dari Cirebon yang pernah menyebarkan agama islam di desa darma. Karena pada waktu
itu tidak semua Syekh menetap di Darma melainkan ada juga yang kembali ke Kerajaan Cirebon
Setelah tugas da’wah mereka selesai.
Fungsi kelima balong tersebut pada awalnya adalah sebagai tempat bersuci dan
membersihkan diri (wudhu dan Mandi) para santri yang belajar di pondok pesantren attahiriyyah pada zaman Syekh Rama Haji Irengan. Selain itu kabarnya juga sering dijadikan
tempat untuk memandikan para santri yang lambat dalam memahami pelajaran di pesantren,
dengan tujuan supaya para santri bisa cerdas otaknya setelah dimandikan dibalong tersebut.
Untuk saat ini fungsi dari kelima balong tersebut hanya sebatas sebagai sebuah situs yang
mempunyai sejarah yang begitu berharga. Dan sekarang oleh dinas pariwisata kabupaten
Kuningan telah di jadikan Objek wisata. Namun sayangnya karena penataan yang kurang baik
menyebabkan objek wisata ibi kuransg diminati oleh masyarakat.
2. Makam
Terdapat lima makam yang ada di kawasan Balong kramat Darma Loka
a). Makam Syekh Rama Haji Irengan
Gambar a).1
Gambar a).2
Makam yang berada di samping makam Syekh Rama Haji Irengan, menurut info yang
kami dapatkan adalah makam sahabat syekh Rama Haji Irengan yang tidak diketahui siapa
namanya.
Gambar a).3
b). Makam rama bukit
Gambar b).1
Gamabar b).2
c) Makam putri Sri Kuning dan Makam purti Sri Kembang
Gambar c).1
Gambar c).2
3. Pesantren
Seperti telah disebutkan di awal bahwa syekh rama haji irengan pernah mendirikan
sebuah pesantren yang letaknya berada di sebelah utara balong panyipuhan. Namun sayangnya
bentuk fisik dari bangunan pesantren itu sudah tidak bisa kita lihat lagi karena sekarang sudah
menjadi lahan persawahan penduduk sekitar Desa darma. Memang sekarang pun berdiri sebuah
pesantren yang diberi nama pondok pesantren at-thahiriyyah yang berada tepat di samping
sebelah timur Balong keramat darma loka. Namun itu merupakan bangunan baru.
C. Hubungan Antar Situs
Jika dihubungkan diantara ketiga situs tersebut maka jelas sekali ada kaitannya. Antara
makam, pesantren, dan balong. Makam yang ada di sekitar balong kramat darma loka yaitu
salah satunya makam Syekh Rama Haji Irengan merupakan tokoh yang telah membuat kelima
balong yang ada di darmaloka sekaligus sebagai pendiri pertama pondok pesantren atthahiriyyah. Kemudian hubungan antara balong dan pesantren adalah balong sebagai sarana para
santri yang mondok di pondok pesantren at-thhiriyyah untuk berwudhu ataupun mandi dan
kebutuhan lainnya untuk keperluan sehari-hari mereka.
Dan untuk hubungan antar makam sendiri untuk makam Rama bukit dan makam yang
berada di samping makam Syekh Rama Haji Irengan keduanya adalah ajudannya syekh Rama
Haji Irengan, dan untuk makam putri sri kuning dan sri kembang mereka berdua adalah para
pelayan nya syekh rama haji Irengan.
D. Fungsi Situs
Keberadaan situs balong kramat darma loka untuk saat ini berfungsi sebagai tempat objek
wisata bagi masyarakat. Selain itu juga untuk balong sendiri digunakan sebagai sumber air
untuk kepentingan masyarakat entah itu untuk keperluan rumah tangga ataupun untuk irigasi di
areal persawahan masyarakat sekitar.
BAB III
PENUTUP
Situs darma loka merupakan satu dari sekian banyak situs yang ada di Kabupaten
Kuningan. Situs-situs yanga ada di darma loka yaitu terdiri dari pesantren, balong dan makam.
Untuk pesantren tidak ditemui lagi bangunan dulunya yang ada hanya banagunan baru yang tepat
berada di samping depan situs darma loka tersebut.
Untuk balong terdapat lima buah balong yang kesemuanya membentuk lafadz
Muhammad terdiri dari balong benteur, balong panyipuhan (cibinuang), balong ageung, balong
bangsal dan balong bale kambang.
Sedangkan untuk makam terdiri dari lima makam, yaitu makam Syekh Rama Haji
Irengan, Makam Rama Bukit, Makam sri kuning, makam sSri Kembang dan satu lagi makam
ajudan Syekh Rama Haji Irengan yang tidak diketahui siapa namanya.
SITUS BALONG KRAMAT DARMA LOKA
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah : Historical Site Studies
Dosen Pengampuh : Dedeh Nurhamidah,M.Ag
Di SusunOleh:
Iis Fandini (14113120016)
Yuyun Khairunisa (14113140044)
ADAB/SPI /VI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya tertuju kepada Allah SWT, berkat taufiq dan hidayah-Nya
pembuatan makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang “Situs Balong Kramat Darma Loka”. Diharapkan makalah
ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Cirebon, 08 Mei 2014
Penyusun