PARU KERJA dll rs paru

OCCUPATIONAL LUNG DISEASE

DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN ILMU
KEDOKTERAN RESPIRASI FK USU/RSHAM

Pneumokoniosis

PENDAHULUAN

3

MEKANISME PERTAHANAN PARU

Garis

AGEN

3

> 10 mikron


5 – 10 mikron
3 – 5 mikron

1 – 3 mikron
< 1 mikron

(alarie 2004)

Larut

Lokal

(alarie 2004)

Sifat

A.1

Pertahanan


FAKTOR HOST DIPENGARUHI

@

Arah

Mekanisme deposisi partikel di saluran napas

PNEUMOKONIOSIS :
• Pneumokoniosis adalah merupakan segolongan
penyakit yang disebabkan oleh penimbunan
debu dalam paru-paru.
• Hal ini tergantung terhadap jenis debu yang
tertimbun,
hingga
penyakit
yang
ditimbulkannya
juga
berlainan.

Beberapa
Pneumokoinosis yang dikenal dan sering di
temukan :
1. Silikosis disebabkan debu SiO2 bebas.
2. Asbestosis disebabkan debu asbes.
3. Berryliosis disebabkan debu Be.
4. Siderosis disebabkan debu yang mengandung Fe2O2.
5. Stanosis disebabkan debu biji timah putih (SnO2).
6. Byssinosis disebabkan debu kapas.
7. Coal worker’s Pneumokoniosis disebabkan debu batu
bara.

SILIKOSIS
Silikosis merupakan penyakit
fibrosis
parenkim
paru
yang
disebabkan oleh debu silica ataupun
kristalin silicon dioksida. Penyakit ini

terjadi pada :

• Pekerja tambang logam dan batubara.
• Penggali terowongan pada pembuatan
jalan.
• Pemotong batu, misalnya pembuat
patung batu, nisan, keramik.
• Penuangan besi dan baja.
• Industri gelas, dan pabrik amplas.
• Pembuat gigi enamnel.

OGENESIS SILIKOSIS
• Dasarnya belum jelas, hanya saja dengan adanya
interaksi deposit debu dengan makrofag alveoli
hingga dianggap perjalanan penyakit ini sebagai
berikut :
– Debu - alveoli - dimakan makrofag, efek toksik
silica menyebabkan lisis makrofag dan timbulnya
makrofag baru -- lisis lagi demikian berulang-ulang.
– Akibat lisis makrofag bebas enzym-enzym toksik

merangsang timbulnya faktor fibrigenik sehingga
terjadi poliferasi fibrosis dan jaringan ikat kolagen
yang kemudian mengalami hialinasi.
– Pada awal fibrosis terlihat adanya nodul-nodul.
Akibat fibrosis dinding alveoli dengan jaringan
intertial menjadi kaku, elastisitas jaringan paru

Gambaran klinis

is secara klinis mempunyai tiga bentuk y
Silikosis
Silikosis kronik
Silikosis akut.

GOBATAN DAN PENCEGAHAN
Bila terjadi simple silikosis sedapat mungkin
dihindarkan dari debu silika. Sampai saat ini
pengobatan yang khusus belum ada,
pengobatan hanya untuk mengatasi gejala :
1.Pemberian


Oksigen
2.Pemberian antibiotika

Belakangan ini dicoba dengan pemberian
inhalasi serbuk aluminium dan pengobatan
dengan zat D-penisilamin dan polivenil
piridin N-oksida. Kortikosteroid juga pernah
dicoba tetapi hanya dapat mencegah
percepatan perburukan saja.

ASBESTOSIS
 Pneumokoniosis

yang
disebabkan
inhalasi serat abses secara khas
ditandai dengan fibrosis intertial
disfus parenkhim paru. Kelainan
sering disertai dengan penebalan

pleura viseralis dan kadang-kadang
klasifikasi pleura.

 Penyakit

pada :

 Pabrik

ini diderita oleh para pekerja

pembuatbahan kabel
 Pembuat cat
 Pembuat ban mobil atau motor
 Pembuatan atap asbes



Secara umum asbes dapat menimbulkan 3 penyakit
pada paru:





Asbestosis
Kanker Paru
Kanker Pleura atau Mesotelioma

• GEJALA KLINIS
• Gejala awal asbesitosis

– Sesak nafas pada waktu bekerja yang disertai batuk tanpa
dahak.
– Gejala ini setelah beberapa tahun berkembang menjadi
fibrosis paru yang progressif.
– Sesak nafas terus semakin memburuk walaupun penderita
telah dijauhkan dari paparan

• Komplikasi yang timbul adalah korpulmonal,
keganasan pleura, gangguan gastrointestinal dan

kematian terjadi setelah 15 tahun.

PENGOBATAN ASBESTOSIS

Tidak ada terapi khusus.
g diberikan adalah pengobatan simptoma

PENCEGAHAN ASBESTOSIS
Salah satu yang terpenting
keselamatan kesehatan pekerja :
paparan

debu

adalah

ф

Menurunkan
ambang

ditempat kerja.

asbes

ф

Pembersihan mesin yang mengandung debu asbes
dilakukan dengan penghisapan hampa udara.

ф

Perlindungan dengan masker.

ф

Para pekerja harus menjalani pemeriksaan rutin
mulai dari masuk kerja secara periodik dengan foto
thoraks, spirometri.

BERRYLIOSIS

• Adalah pneumokoniosis yang timbul akibat
menghirup debu yang mengandung berrylium
berupa logam, oksida, sulfat,klorida dan
flourida
menyebabkan
bronkitis
dan
pneumonitis.
• Penyakit ini umumnya didapat pada pekerja :
– Pekerja
membuat
alliage
berryliumtembaga.
– Pekerja pabrik pembuat tabung radio.
– Pekerja pembuat tabung-tabung fluoresent.
– Pekerja di sumber tenaga atom.

ALA KLINIS BERRYLIOSIS
• Pada tahap awal dimulai dengan:
– Nasofaringitis dan traheobronkitis
– Demam ringan, batuk kering dan
sesak nafas.
– Berlanjut
dengan
pneumonitis
dimulai dengan demam semakin
berat, batuk berdahak, sakit dada,
sesak nafas, penurunan berat badan
– Bila keadaan bertambah berat
disertai kelelahan pada waktu
bekerja ringan.

ATAN DAN PENCEGAHAN BERRYLIOSIS
• Pengobatan seperti pneumokoniosis lainnya
belum ada yang pasti, hanya simptomatis
saja.
• Pencegahan merupakan hal yang penting :
– Menurunkan
kadar
ambang
paparan
dengan ventilasi yang baik.
– Pemakaian
alat
perlindungan
tubuh:
masker, baju
– khusus.
– kebersihan
pekerja
sebelum
pulang
dianjurkan untuk mandi dan cuci tangan
yang bersih sebelum makan.

SIDEROSIS






Adalah pneumokoniosis yang diakibat inhalasi
debu yang mengandung persenyawaan besi.
Penyakit ini tidak begitu berbahaya dan tidak
progressif.
Siderosis terdapat pada pekerja yang menghirup debu
dari pengelolaan biji besi.
Biasanya pada siderosis murni tidak terjadi fibrosis atau
emphysema sehingga tidak ada pula cacat paru.
Siderosis semakin berat hanya bila bersamaan dengan
silikosis.

STANOSIS
 Adalah pneumokoniosis akibat terinhalasi debu timah
putih dan tidak begitu berbahaya.
 Penyakit ini dijumpai pada:

 Pekerja pengelolahan biji timah
 Penambang biji timah putih

 Pada stanosis tidak terdapat fibrosif massif, tidak ada
tanda-tanda cacat paru dan jarang menimbulkan
komplikasi.
 Pada tahap awal foto toraks menunjukan penambahan
corakan paru yang disertai pelebaran hilus. Kemudian
menampakan bentuk noduli didaerah sela iga ke tiga,
mula-mula diparu kanan lalu paru kiri.
 Lebih lanjut penambahan corakan hilang, sedangkan
noduli semakin jelas dan opak.

GAMBARAN KLINIS

D I A G N O S I S

anamnesis

Foto

Perselubungan halus

Daerah dimana terlihat perselubungan

PERSELUBUNGAN KASAR

Diameter >10 mm – 50 mm

A

Jumlah

Pencegahan