KURIKULUM 2013 MODEL and PENERAPAN PEMBE (3)
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL & PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM BAHASA INGGRISKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Definisi Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang menantang siswa untuk belajar melalui pemecahan masalah dunia nyata (real problem)
Proses belajar siswa diawali dengan mempelajari sebuah masalah yang diberikan yang menuntut mereka untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan tertentu agar dapat memecahkan masalah tersebut
Tujuan Sikap: Kerja tim, interpersonal, networking Keterampilan: critical thinking, decision making, problem solving and self learning Pengetahuan: basic and clinical content in context Jenis Masalah Dalam PBL NOT It is...
Well-Structerd Ill-Structured Problem problem
like real life not all information
- easily defined
present
- all information
many solutions provided
must be defined or
- a single answer
redefined
- not like real life
KELEBIHAN PBL
1.Pembelajaran menjadi lebih bermakna :
peserta didik termotivasi untuk belajar menyelesaikan masalah Peserta didik akan menyadari bahwa untuk dapat menyelesaikan masalah dibutuhkan pengetahuan dan keterampilantertentu yang relevan 2.
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis; Mengembangkan keterampilan menganlisis alasan- alasan pemecahan masalah
Memahami pengetahauan apa yang diperlukan untuk
dapat memecahkan masalah Mengidentifikasi sumber-sumber infromasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah(2) KELEBIHAN PBL....
3. Mengembangkan kemampuan interpersonal
Belajar dalam kelompok (teamwork) Berkomunikasi membentuk jejaring )
(networking
Situasi kelas PBL
Tiap peserta didik bebas untuk mengungkapkan ide maupun memberi komentar apapun yang muncul dalam pikiran mereka tanpa harus takut disalahkan atau dikritik. Guru harus mampu mengapresiasi dan mempertimbangkan semua ide dan komentar dari setiap peserta didik
Ciri-Ciri PBL
Apa yang perlu? Bagaimana? Mengapa? Berpusat pada Siswa dan berdasarkan pengalaman siswa (Student- centred & Experiential)Masalah yang ditugaskan harus dipilih sesuai dengan materi yang dipelajari serta bermakna dan terkait dengan bakat dan kehidupan anak. Siswa dapat diberi tanggungjawab untuk mencari dan mengevaluasi sumber apa saja dilingkungan sekitar untuk dapat diangkat menjadi masalah yang didiskusikan, juga sumber yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah tersebut.
Siswa akan lebih termotivasi untuk berdiskusi dan mencari solusi pemecahan jika masalah yang ditugaskan terkait atau dekat dengan kehidupan nyata mereka
Memperkenalka n isi (Induction)
Sebaiknya, jelaskan mengenai substansi/isi masalah sepanjang proses diskusi pemecahan masalah daripada menjelaskan isi dahulu sebelum mereka berdiskusi dan bekerja memecahkan masalah.
Penelitian membuktikan bahwa pemahaman siswa akan semakin mendalam ketika informasi diberikan pada konteks yang lebih tepat dan bermakna ketika Ciri-Ciri PBL Apa yang perlu? Bagaimana? Mengapa? Membangun pengetahuan awal siswa (Builds on/challenges prior learning)
Jika masalah terkait erat dengan kehidapan nyata anak, mereka dapat diminta untuk mengingat apa yang sudah diketahui atau pikirkan. Siswa, dapat fokus pada hasil belajar sebelumnya, menguji asumsinya, mengatur fakta-fakta pendukung serta startegi belajar/pemecahan masalahnya
Hasil penelitian membuktikan bahwa proses belajar terjadi jika ada ketidaksesuaian antara apa yang diketahui siswa sebelumnya dengan informasi yang baru mereka dapatkan
Masalah yang kompleks, ambigu dan membutuhkan kemampuan metakognitif (Problems are complex and
Pilihlah contoh kasus nyata sesuai materi ajar yang memerlukan jawaban atau penyelesaian yang tidak sederhana. Mintalah siswa untuk memikirkan strategi mereka dalam menyelesaikan masalah tersebut
Membuat siswa untuk berpikir tingkat tinggi
(High Order Thinking) seperti mengalisis, mensitesa, mengevaluasi dan mencipta pengetahuan Ciri-Ciri PBL What How
Why Konteks yang Khusus (Context- specific)
Pilihlah masalah atau kasus yang sering dihadapi peserta didik di sekolah maupun di lingkungan rumah dan sekitarnya.
Konteks yang lebih khusus akan membuat pemahaman selama proses belajar lebih mendalam
Ciptakan suasana konflik kognitif (Creates cognitive conflict)
Pilihlah masalah dengan informasi yang membuat pemecahan masalah tidak mudah. Bila satu bagian masalah diselesaikan maka memungkinkan munculnya masalah baru.
Hasil penelitian membuktikan bahwa proses belajar terjadi jika ada ketidaksesuaian antara apa yang diketahui siswa sebelumnya dengan informasi yang baru mereka dapatkan
Kerja Kolaboratif (Collaborative & Interdependent)
Minta siswa untuk bekerja dalam kelompok untuk mendiskusikan masalah yang diberikan
Dengan bekerjasama, siswa akan melihat strategi pemecahan masalah yang diangkapkan oleh siswa lain, memecahkan masalah berdasarkan data/informasi dari Perbandingan PBLs & PBL
Persamaan
1. Fokus pada open-ended problem (ill- structured Problem)
2. Memerlukan penerapan pengetahuan
dan keterampilan secara nyata
(authentic)3. Menekankan proses inquiry
4. Memerlukan waktu untuk
menyelesaikan tugas/masalah
Perbandingan PjBL & PBL Project Based Learning Problem Based Learning Memungkinkan keterkaitan antarmata pelajaran
Fokus pada satu topik permasalahan tertentu saja Memerlukan waktu yang lebih panjang (seminggu, sebulan)
Memerlukan waktu yang lebih singkat Tahapan penyelesaiannya dapat bervariasi
Tahap penyelesaianya mengikuti prosedur khusus
Tahapan Penyelesaian Masalah
Process for student Role of the teacher
Pre-Teaching:
Make sure students understand the goal and benefits of a problem based approach for language learning Emphasize the important of using English in problem solving activities Introduce Problem and Vocabulary:
1 Introduce problem to the students using, video, picture, text, etc.
Meet The Problem Introduce vocabulary relate to the problem Ask the students about their previous personal experiences with the problem
Provide prereading exercises about the
Tahapan Penyelesaian Masalah
Process for student Role of the teacherGroup students, provide resources : Make sure the students understand about the
2 problem and the expectation of them
Emphasise that there is no single answer or Explore Knowns and solution and that they need to choose what Unknowns appears to be the most viable solution to them and be prepared to explain why they choose that solution
Give students access to resources such as the internet, books, magazines, brochures,
3 newspapers, televisions and telephones
Make sure the students are aware of the Generate Possible range of resources available and how to use them Solutions
Group students, preferably in group with different English proficiency level and
Tahapan Penyelesaian Masalah
Role of the teacher Process for student4 Observe and support:
- Observe student and provide support needed, but
Consider do not attempt to direct their effort or control Consequncies and their activities in solving the problem choose the more
- Observe, take notes and provide feedback on
students participation in the activity and on viable solution language use during the activity Follow up and assess progress:
- Provide students with opportunities to present
and share the result of their work
- Provide follow up activities based on your
observation, e.g: form-focused instruction on grammar, pronunciation, or pragmatic issues.
- Assess student’s participation and success in the
activity
Contoh Penerapan Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu
diminta untuk mengobservasi suatu fenomena
terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatat masalah-masalah yang muncul. Setelah itu tugas guru adalah merangsang peserta didik untuk berpikir kritis dalam
memecahkan masalah yang ada. Tugas guru
adalah mengarahkan peserta didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari mereka.
Contoh Penerapan
Memanfaatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik, antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat.
Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar di luar kelas.
Peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengalaman
langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman
belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukanpeserta didik dalam rangka mencapai penguasaan standar
kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran.SISTEM PENILAIAN
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian
terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan. Penilaian terhadap keterampilan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun
kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian
terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu
keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasamadalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian
untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.SISTEM PENILAIAN
Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri
(self-assessment) dan peer-assessment.Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran.
- Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh pembelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pembelajar itu sendiri dalam belajar.
- Peer-assessment. Penilaian di mana pembelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas- tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya
Terima Kasih