Pembangkit Tenaga Listrik Ikwan Rosadi

  

SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK

SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK

PT PERTAMINA (Persero) PT PERTAMINA (Persero) UNIT PENGOLAHAN

SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK

  Difinisi PEMBANGKIT Kumpulan dari beberapa peralatan yang dapat menghasilkan energi yang digunakan untuk menggerakkan peralatan lain pada suatu industri atau rumah tangga.

  Contoh : Pembangkit listrik Pembangkit Steam Pembangkit Udara bertekanan

SISTEM PEMBANGKIT RU III

  UTILITIES SYSTEM UNIT, terdiri dari:

  3 UNITS POWER GENERATION

  6 UNITS AIR COMPRESSORS

  2 UNITS WATER TREATING PLANT

  2 UNITS COOLING TOWER

  2 PACKED BOILER, 3 WHRU &

  8 BOILER

SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK

  PRIME MOVER Pada sistem konvensional energi listrik yang dihasilkan diperoleh dari generator yang digerakkan oleh energi mekanis, seperti motor bakar, turbin gas, turbin uap, dll. Energi mekanis yang digunakan untuk menggerakkan generator didalam sistem pembangkit disebut penggerak awal (primemover). Penggerak awal inilah yang menunjukkan tipe/sebutan dari pusat pembangkit listrik tersebut, misalnya : Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD), adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan primemover berupa motor bakar (Diesel). Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG), adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan primemover berupa turbin gas.

  Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan primemover berupa turbin uap.

  Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA), adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan primemover berupa turbin air.

GENERATOR LISTRIK

  Sebagai penghasil tenaga listrik generator AC sering

Disebut sebagai Alternator dan merupakan peralatan utama pusat

pembangkit listrik dengan peralatan bantu lainnya seperti :

  • Panel kontrol
  • Switchgear (pemutus) & busbar
  • Pengaman dan metering
  • DC power supply (DC CHARGER)
  • UPS (Uninterruptable Power Supply)

JENIS GENERATOR

  • Generator arus bolak balik , sering disebut juga alternator atau generator sinkron, yang merupakan peralatan pokok atau utama untuk menghasilkan tenaga listrik. Untuk mengoperasikannya dibutuhkan tenaga mekanis sebagai penggerak utama (primemover).
  • Secara garis besar ditinjau dari letak konstruksi kumparannya (winding) generator dibagi menjadi 2 (dua ) yaitu :

  1. Generator Kutub Luar (Revolving Armature Generator)

  2. Generator Kutub Dalam (Revolving Field Generator)

JENIS GENERATOR

  Generator Kutub Luar (Revolving Armature Generator ) Pada generator jenis ini rotornya merupakan kumparan jangkar yang berputar dan memotong medan magnet yang diam. Output tegangan dari generator ini akan dihasilkan dari

kumparan jangkar, sehingga untuk mengeluarkan energi listrik

yang dihasilkan diperlukan cincin geser (slipring) dan sikat arang (Brushes). Generator tipe ini tidak dapat dibuat dalam kapasitas besar.

JENIS GENERATOR

  Generator Kutub Dalam (Revolving Field Generator )

Generator jenis ini merupakan generator yang digunakan sebagai sumber

tenaga listrik saat ini. Pada generator ini, arus searah dari suatu sumber luar dialirkan melalui slipring dan brush kekumparan kutub medan di rotor.Tegangan yang dialirkan kekumparan kutub medan berkisar antara 125 Volt DC, sedangkan tegangan yang dihasilkan kumparan jangkar biasanya mencapai tegangan 12.000 Volt. Pada generator jenis ini bila kumparan medan dipasang penguatan magnit, maka tidak perlu adanya cincin gesek (slip ring) dan sikat, sehingga dapat menghindari timbulnya bunga api antara cincin gesek dan sikat.

JENIS GENERATOR

  Generator Kutub Dalam (Revolving Field Generator )

  • Bagaimanapun juga generator yang menggunakan sikat dan cincin gesek, baik kutub dalam maupun kutub luar, masih ada kerugian daya maupun masih timbul bunga api yang diakibatkan oleh pergesekan antara cincin dan sikat, sehingga generator tipe ini umumnya tidak bisa dibuat dengan kapasitas besar.
  • Dengan demikian diusahakan cara tanpa sikat dan cincin gesek atau umum disebut generator penguat tanpa sikat

    (Brushless Exciter Generator) yang akan dibahas lebih rinci.

JENIS GENERATOR

  Keuntungan Generator Kutub Dalam (Revolving Field Generator )

  • Karena kumparan jangkar (Armature) terletak distator, maka pemakaian daya listriknya langsung dapat dialirkan kerangkaian beban tanpa harus melewati cincin gesek (slip ring) dan sikat-sikat.
  • Pengisolasian pada kumparan stator untuk tegangan tinggi relatif mudah dilakukan, sehingga generator dapat dibuat dengan tegangan tinggi standard, dengan daya besar, arusnya relatif kecil.
  • Pemberian arus medan yang melalui sikat-sikat dan slipring kekumparan medan distator mudah dilakukan, karena umumnya arus dan tegangan medan relatif kecil.

  

BRUSHLESS GENERATOR

BRUSHLESS GENERATOR

PENGUATAN TANPA SIKAT (BRUSHLESS EXCITER GENERATOR)

  • Khusus untuk kilang minyak dan gas bumi, pemakaian unit generator tanpa sikat sangat cocok karena tidak terjadi spark bunga api yang ditimbulkan oleh penguatan, atau tidak ada benda-benda yang bergesekan yang bermuatan listrik.
  • Dengan penguatan tanpa sikat ini tidak ada kerugian yang ditimbulkan oleh penguatannya karena tidak ada cincin gesek dan sikat-sikat.
  • Berkat pengembangan ilmu dibidang elektronika industri, terutama dibidang semi konduktor, saat ini banyak dipakai dioda dengan kemampuan arus yang tinggi, tegangan kerja dan temperatur kerja, serta persyaratan kerja yang tidak tidak terlalu sulit.

RATING GENERATOR

  Rating Generator

  • Rating dari generator AC harus dapat mensupply beban terus menerus pada beban normal dan bisa beroperasi sedikit diatas beban normal namun hanya pada waktu tertentu saja.
  • Arus maksimum yang bisa disupply oleh generator AC tergantung dari :

    Kerugian panas maksimum (rugi daya I2R) yang mampu

    diterima kumparan jangkar dan, Panas maksimum karena rugi-rugi pada kumparan kutub, disamping juga tergantung dari rating eksitasinya.

NAME PLATE GENERATOR

  • Untuk mengetahui rating dari generator bisa dilihat pada nameplate dirangka (frame) generator yang pada umumnya memuat :
    • Nomor seri dari pabrik
    • Jumlah phase
    • Kecepatan putar (rpm)
    • Jumlah kutub
    • Tegangan Output
    • Frekuensi
    • KVA atau KW
    • Arus Rating (Nominal)
    • Arus excitasi
    • Power factor
    • Kelas Isolasi

  Kadang-kadang ditambahkan tentang kemampuan generator untuk beroperasi secara terus menerus.

  TABEL RATING GENERATOR TABEL RATING GENERATOR

  Rating Generator Product Gen. KW Gen.KVA Amps at Listed Voltage Saturn continous 1000 105 5,5 KV 6,5 KV 6,9 KV 89 84 53 11 KV 13,8 KV 42 Standby 1125 110 100 800 900 94 59 47 Centaur Continous 3125 328 278 262 164 131 Standby 3500 368 311 293 104 147 2500 Mars Continous 7815 822 695 655 411 327 6250 2800 7200 Standby 9000 946 800 754 473 377 E x 1,73 x 0,8 For any given KW, I = KW x 1000 Amp

KONSTRUKSI GENERATOR

  Konstruksi Generator

  • • Konstruksi dari mesin listrik berputar (Generator) dapat

    dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
    • Rumah Generator (Framework)
    • Stator (Armature)
    • Rotor - Bantalan (Bearing)

  FRAME WORK GENERATOR FRAME WORK GENERATOR

  FRAMEWORK Rangka atau rumah generator (framework) merupakan pendukung bagian yang bergerak dan bagian yang diam dari generator, disamping juga sebagai pelindung komponen-komponen didalamnya.

  Framework secara langsung mengalirkan udara melalui bagian-bagian generator untuk pendinginan dan juga sebagai tempat terminal output generator.

STATOR GENERATOR

  Stator (Armature)

  • Stator terdiri dari inti (core) yang terbuat dari lapisan plat baja tipis (baja silikon) dengan tujuan untuk mereduksi kerugian arus Eddy. Belitan stator ditempatkan pada alur (slots) dari inti. Belitan stator 3 phase bisa berupa hubungan Wye (Y) atau delta (Δ), tergantung dari tegangan, design dan performance yang direncanakan.
  • • Ujung-ujung belitan ditempatkan pada kotak terminal. Ada 6 ujung belitan

    yang dikeluarkan dari belitan stator yang nantinya dihubungkan sesuai

    design.
  • • Umumnya generator pembangkit menggunakan hubungan Y, sehingga 3

    ujung belitan dijadikan satu sebagai titik netral.

ROTOR GENERATOR

  Rotor

  • Ada 2 bentuk dasar dari rotor generator sinkron yaitu :
    • Kutub menonjol (Salient pole)
    • Kutub datar (silinder/non salient pole)

      Kutub medan yang menghasilkan medan magnet terikat kuat pada

      rotor dan terbuat dari lapisan tipis inti yang dibelitkan dengan belitan excitasi yang diambil melalui slipring atau unit rectifier berputar untuk jenis brushless exciter.

      Kutub menonjol biasanya untuk generator dgn rpm 1800 kebawah,

      sedangkan jenis silinder untuk rpm 3600 atau 3000 rpm.

BEARING GENERATOR

  Bantalan (Bearing)

  • Bantalan atau bearing generator bisa berupa Sleeve bearing dan bisa juga berupa antifriction bearing (Roller) tergantung dari ukuran generator .
  • Roller bearing dapat digunakan untuk unit sampai 5000 HP atau lebih kecil. Bearing jenis ini menggunakan pelumas tertutup (pucked) berupa gemuk (grease) untuk mendapatkan pelumasan positif pada permukaan bearing.
  • Apabila ukuran dan berat generator cukup besar, maka bisa membuat temperature bearing menjadi panas sehingga perlu membuat sistem pelumasannya secara sirmulasi dengan bantuan pompa.
  • Sumber kerusakan bearing bisa terjadi dengan adanya arus yang mengalir dibagian- bagian permukaan bearing yg bisa melubangi bearing dan menghitamkan pelumas sehingga dapat mengikis poros (AS). Arus ini dapat terbentuk karena hubungan pendek medan sinkron.

STRUKTUR GENERATOR

TEGANGAN GENERATOR

  Tegangan Generator

  Tegangan yang diimbas pada masing-masing belitan adalah sebagai berikut : E = Tegangan induksi -8

  Volt E = 4,44 xФ x f x N x 10

  F = Frekuensi Ф = Fluksi per Kutub

  N = Jumlah Lilitan Karena besaran-besaran N , 4,44 , f adalah besaran yang tetap maka tegangan E akan berbanding lurus dengan Ф . Jumlah Ф ini dapat diatur dengan merubah besarnya arus If yang mengalir dalam belitan rotor. Karena belitan ini pembangkit fluksi diam disebut sebagai belitan penguat medan atau belitan eksitasi.

PUTARAN GENERATOR

  Putaran Generator Bila generator mempunyai P kutub, dan garis magnit berputar pada putaran ns yang menghasilkan frekuensi f maka dengan p kutub tadi menghasilkan persamaan sbb: ns = Putaran (rpm) f = Frekuensi (Hz) ns = 120.f P P = Jumlah kutub

  Generator sinkron 3 fasa, 75A, 6,3KV, 500 rpm, 12 kutub (pole) Frekuensinya : 12 x 500 = 50 Hz

  120 Karena jumlah kutub minimum 2, maka untuk frekuensi 50 Hz rpm generator : n = 120 x 50 = 3000 rpm

  2

PRINSIP KERJA GENERATOR

  Prinsip Kerja Generator

  • Tegangan bolak balik (AC) yang berbentuk gelombang sinus dapat dibangkitkan bila suatu belitan penghantar diputar didalam medan megnet yang diam, atau sebaliknya pada belitan diam dan medan magnet yang berputar.
  • Bila ada 3 (tiga) buah lilitan yang masing-masing disusun

    tergeser letaknya 120 derajat dan diputar bersama-sama, maka

    tegangan yang dihasilkan akan mengikuti gelombang sinusoidal 3 buah, dimana antara satu dengan lainnya berjarak 120 deg.

GELOMBANG TEGANGAN GENERATOR

  Gelombang sinusoidal

  R S T

  120 o 240 o

PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR

  Brushless Generator

  stator PMG

  Rotor Field stator stator

  Rotating Rectifier Rectifier DC AC

  AC 3 fasa OUT PUT

  1

  2

  3 PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR

PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR

  Prinsip Kerja Brushless

  1. Permanen Magnet Generator (PMG) Merupakan generator 1 fasa kutub dalam, dimana magnet permanen sebagai penguat medan tetap berfungsi sebagai pembangkit mula. Tegangan bolak balik 1 fasa dihasilkan oleh permanen magnet stator dan disearahkan untuk digunakan sebagai penguat generator berikutknya (Eksitasi).

  2. Generator Penguatan (Eksitasi) Merupakan generator 3 fasa kutub luar, dimana belitan stator mendapat tegangan arus searah sebagai penguat medan. Belitan rotor mengeluarkan tegangan induksi 3 fasa (AC). Tegangan tersebut disearahkan melalui penyearah berputar 3 fasa gelombang penuh guna mendapatkan arus searah untuk kumparan medan utama.

PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR

  3. Generator Utama Merupakan generator 3 fasa kutub dalam, dimana kumparan medan utama mendapat tegangan arus searah dari penyearah berputar.

  Stator membangkitkan tegangan induksi arus bolak balik

3 fasa dan tegangan inilah yang merupakan tegangan

keluaran generator (output) yang disebut dengan tegangan kerja atau tegangan jala-jala.

PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR

  Fungsi PMG

  PMG mempunyai 8 pasang kutub yg terpasang disekeliling rotor. Karena Turbine mempunyai putaran 3000 rpm, maka frekuensi tegangan yang Dibangkitkan oleh PMG asebesar 400 Hz.

  Tegangan keluaran dari PMG sebesar 120 VAC 1 Phase, kemudian diturunkan Menjadi 60 V untuk sistem pengaturan secara manual maupun otomatis.

  Untuk pengaturan tegangan secara manual, supply tegangan dari generator ini dimasukkan kesuatu auto trafo (Variac Transformer) dan selanjutnya dimasukkan kesistem penyearah.

  Sedangkan untuk pengaturan otomatis supply tegangan dari PMG dimasukkan ke AVR, yg selanjutnya diolah didalam alat tsb menjadi arus searah untuk diberikan ke sistem penguat generator penguat.

PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR

  Fungsi Generator Penguat

  Kumparan medan terletak di stator, menerima arus searah baik dari penyearah maupun dari regulator untuk penguat medan.

  Kumparan jangkar terletak di rotor, membangkitkan tegangan induksi 3 phase. Tegangan tersebut disearahkan oleh penyearah berputar (Rotating Rectifier). Penyearah ini terdiri dari 12 dioda penyearah dan masing-masing dioda dipasangkan sebuah sekring (fuse) sebagai pengaman.

  Dioda dipasang sedemikian rupa sehingga membentuk penyearah gelombang penuh 3 phase, agar mendapatkan arus searah untuk penguatan kumparan medan utama Generator.

PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR

  Fungsi Generator Utama

  Kumparan medan terletak di rotor, mendapatkan arus searah dari penyearah berputar (rectifier) untuk membangkitkan medan magnit putar.

  Kumparan jangkat terletak di stator membangkitkan tegangan induksi arus bolak balik 3 phase.

  Kumparan medan memiliki sepasang kutub, dengan putaran 3000 rpm, maka generator tersebut mengeluarkan frekuensi 50 Hz, dan pada hubungan Y mengeluarkan tegangan 12 KV.

  Exciter Generator

  Stator Exciter

  Rotating Rectifier

  Rotating Dioda

  Stator & Rotor Generator

  Remove Rotor Generator

  Rotor Generator

  Winding Rotor Generator

TEGANGAN GENERATOR

  Tegangan Jepit Generator

  Dengan adanya impedansi dalam belitan generator maka biasanya akan menyebabkan terjadinya penurunan tegangan jepit generator, pada saat diberi beban. Makin besar arus beban makin besar pula penurunan tegangan ini. Untuk menjaga agar tegangan kerja tidak berubah, maka Ф harus diperbesar dengan mengatur arus eksitasi (If). Perubahan ini biasanya dikerjakan oleh “Automatic Voltage Regulator (AVR) “.

AVR GENERATOR

  AVR (Automatic Voltage Regulator)

Tegangan yang dibangkitkan oleh suatu pembangkit tenaga listrik diharapkan

tetap (konstan) , walaupun beban berubah-ubah. Hal ini dimaksudkan agar

peralatan listrik yang mendapat power dari pembangkit tersebut, bekerja

sesuai dengan karakteristik yang diharapkan.

Untuk memenuhi harapan tersebut diatas yaitu tegangan pembangkit

konstan maka dipergunakan Automatic Voltage Regulator (AVR).

Pengaturan secara automatik ini dilakukan setelah generator mencapai

tegangan nominalnya yang didapat dari pengaturan secara manual. Supply

daya AVR diperoleh dari permanen magnit generator (PMG) berupa arus

bolak balik 120 Volt dengan frekuensi 20 Hz sampai 400 Hz . Tagangan 120

Volt tersebut diturunkan menjadi 60 Volt baru kemudian diteruskan ke AVR,

selanjutnya diolah dalam alat ini agar menjadi arus searah untuk system

penguatan (excitasi).

PRINSIP KERJA AVR GENERATOR

  Prinsip kerja AVR

  • Untuk mendapatkan arus searah yang dirubah dari tegangan bolak balik yang diperoleh dari permanen magnit generator, AVR dilengkapi penyearah gelombang penuh satu fasa yg bisa diatur. Rangkaian ini terdiri dari 2 buah dioda dan 2 buah SCR seperti gambar berikut :

  Ie AC supply from PMG

  Ve

PRINSIP KERJA AVR GENERATOR

  Cara KERJA AVR

  SCR disini bekerja sebagai katup yang menyalurkan arus bilamana ada arus gate pada saat tegangan anoda lebih besar dari katoda (forward biased). Bila tegangan anoda lebih kecil dari pada tegangan katoda (reverse biased) maka penyaluran arus terhenti.

  Pada rangkaian ini, arus gate diberikan bersama terhadap kedua SCR. Walaupun demikian pada suatu saat hanya ada satu SCR yang menyala. Hal ini disebabkan oleh karena pada saat satu SCR forward biased, SCR yang lain reverse biased. Keadaan ini dapat dilihat pada gambar diatas.

PRINSIP KERJA AVR GENERATOR

  Pengaturan Tegangan AVR

  Untuk pengaturan tegangan , AVR dilengkapi dengan adanya tahanan geser 0 - 1000 Ohm yang biasa disebut “Voltage Adjusting Rheostat “ (VAR) yang digerakkan oleh motor kecil putaran lambat. Sedangkan untuk mengatur pembagian daya reaktif pada generator yang sedang parallel, AVR juga dilengkapi dengan adanya “ Rheostat Current Compensator Transformer “ . Jadi AVR selain mengatur tegangan terminal generator juga mengatur daya reaktif.

PRINSIP KERJA AVR GENERATOR

  Gelombang AVR

  Keluaran PMG (V pmg) Pulsa Penyalaan SCR 1 & 2

  Keluaran Rangkaian Penyearah (SCR) Pelepasan energi Exciter

PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR

  GOVERNOUR Governor adalah peralatan disuatu mesin bergerak/berputar yang berfungsi mengatur kecepatan dengan cara mengatur aliran bahan bakar atau aliran massa lainnya.

  

Bila dimisalkan bahwa semua alat-alat pengatur dari penggerak mula (primemover) yang

menggerakkan generator ditahan tetap pada posisinya (tidak bekerja) maka bila ada

perubahan beban, frekuensi juga tidak akan berubah dan mesin akan diperlambat sampai

terjadi pengurangan beban.

  Pengurangan beban terjadi karena penurunan frekuensi dan penurunan tegangan. Perlambatan mesin akan terus berlangsung sampai dicapai keseimbangan, yaitu bila beban yang ditinggalkan sama dengan daya mesin Operasi yang demikian jelas sangat buruk dan tidak bisa diterima . Oleh karena itu tiap-

tiap penggerak mula selalu dilengkapi dengan alat-alat pengatur daya dan frekuensi. Jadi

apabila ada perubahan beban alat pengatur daya ini akan bekerja sehingga akan diperoleh keseimbangan antara daya mesin dan beban

PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR

  GOVERNOUR

Untuk menjaga frekuensi konstan dilakukan dengan mengatur pembukaan katup-katup

pengatur (control valves) bahan bakar dari penggerak mula. Alat yang mengatur pembukaan

katup-katup pengatur bahan bakar inilah yang disebut Speed Governour (pengatur

perputaran). Semua penggerak mula (primemover) seperti : diesel , turbin-turbin uap/gas/air,

selalu dilengkapi dengan pengatur perputaran. Governour inilah alat utama untuk mengatur

daya dan frekuensi pda generator. Daya yang dimaksud disini adalah daya aktif (Watt).

  

Governour juga biasa disebut primery control, sebab alat inilah yang pertama merasakan

perubahan beban.

PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR

  GOVERNOUR Governour mempunyai dua mode (karakteristik) pengaturan, yaitu : 1. Droop karakteristik.

  Mode droop merupakan mode operasi dimana kecepatan akan turun bila bebannya naik atau sebaliknya akan bertendensi naik putarannya bila bebannya turun. Bila mode pengaturan

governour pada mode droop maka perlu untuk mendapatkan harga yang optimum. Jumlah dari

speed droop biasanya diset 3 % sampai 4 %, namun bisa mencapai 7 %.

2. Isocronous karakteristik.

  

Isocronous merupakan mode operasi yang biasanya diset untuk unit tunggal dimana kecepatan

akan selalu tetap, walaupun beban berubah-ubah. Dan jika digunakan pada system parallel ,

akan merupakan bagian yang menanggung beban yang berubah-ubah untuk mempertahankan

frekuensi busbar.

PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR

PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR

  

Pada governour yang bekerja secara droop, merubah load setting berarti merubah setting

dari no-load speed. Misalkan suatu generator yang bekerja secara droop melayani beban

sebesar 4 MW, setting no-load speed N Apabila beban generator hendak dinaikan

1.

menjadi 6 MW, maka no-load setting harus dinaikkan menjadi N agar frekuensi sistim

2 tetap 50 Hz.

  N2 N1

  50 Hz 0 4 MW 6 MW Load

PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR

PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR

  Pada governour yang bekerja secara isochronous, perubahan beban dilakukan dengan cara merubah load setting tanpa mempengaruhi setting no-load speed.

Misalkan suatu generator yang bekerja secara isochronous melayani beban sebesar 4 MW. Apabila

beban dari generator dinaikkan menjadi 6 MW dengan merubah load setting, karakteristik dari speed

governour tidak berubah (seperti pada gambar 1.5.2 ). Generator dengan governour yang bekerja secara isochronous lebih respons terhadap perubahan beban.

  Frek

  50 Hz 0 4 MW 6 MW Load

PARALEL GENERATOR

PARALEL GENERATOR

SIFAT GENERATOR

  

1. Penurunan arus excitasi (If) akan menurunkan tegangan kerja generator

  2. Pengurangan daya penggerak akan menurunkan frekuensi

  3. Perubahan beban harus diikuti dengan perubahan masukan daya penggerak BILA BEROPERASI PARALEL

  1. Penurunan arus excitasi (If) akan mengubah besarnya daya semu

  2. Perubahan daya mekanis penggerak akan menanbah daya nyata dan dengan demikian factor kerja (cos φ) menjadi lebih baik

  3. Perubahan frekuensi dan tegangan hanya dapat dicapai dengan mengatur . daya penggerak generator secara bersamaan

  BUSBAR BUSBAR

  BUSBAR

Merupakan perlengkapan penampung daya dipusat pembangkit

Yang terdiri dari beberapa unit generator/sumber daya yang ber

Operasi paralel. Penyalur daya dari busbar dikenal sebagai FEEDER. Ada beberapa sistem busbar, antaranya adalah :

  • Sistem single busbar
  • Sistem double busbar
  • Sistem ring busbar
  • Sistem Synchronizing busbar Bentuk busbar pada umumnya adalah lempengan/batangan Tembaga yang disangga oleh isolator.

  SWITCHGEAR SWITCHGEAR

  SWITCHGEAR Sebagai pemutus aliran daya , biasanya menggunakan :

Circuit Breaker (CB) yang pada umumnya dipasang berderet

Dalam suatu lemari baja (metal clad) bersama-sama dengan

Busbar dan alat pengaman serta metering.

  Deretan CB ini jumlahnya tergantung jumlah feeder dan generator serta kebutuhan lainnya.

SISTEM SINGLE BUSBAR

  G G G 6,6 KV 5 MVA

SISTEM DOUBLE BUSBAR

  G G G 6,6 KV 5 MVA Front Rear SS#11 SS#15 SS#16 SS#13

SISTEM RING BUSBAR

  G G G 6,6 KV 5 MVA SINCHRONIZING BUSBAR SINCHRONIZING BUSBAR SYNCHRONIZING BUS 12 KV, 3 PH, 50 HZ, 3000 A, 50 KA 2015 UA 31 2015 UA 31 2015 UB 31 2015 UB 31 2015 UC 2015 UC MW, PF 0.8 MW, PF 0.8

MW, PF 0.8 MW, PF 0.8

  31MW, PF 0.8 T T

T T

  31MW, PF 0.8

  T T G G

G G

  G G MACHINE BUS 12 KV, 3 PH, 50 HZ, 2000 A, 50 KA Load : Refinery, Off-sites & Utilities, Load : Refinery, Off-sites & Utilities, Offices and Public Facilities. Offices and Public Facilities.

SISTEM PEMBANGKIT RU III

  SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK DI KILANG RU III PLAJU Sistem pembangkit dikilang UP III terdiri dari :

  a. Pembangkit Utama terdiri dari 3 unit gas turbine generator (GTG) dengan kapasitas design masing-masing sebesar 31 MW.

  b. Pembangkit Pengaman (Secure Power) terdiri dari 1 unit Steam Turbine Generator (STG) dengan kapasitas design sebesar 3,2 MW.

  c. Pembangkit Start (Black Start Power) terdiri dari 1 unit Emergency Generator Diesel (EGD) dengan kapasitas design sebesar 0,75 MW.

SISTEM PEMBANGKIT RU III

  FUNGSI MASING-MASING PEMBANGKIT Untuk memperoleh operasi pembangkit yang optimum pada kebutuhan daya saat ini sebesar 39 MW, maka digunakan pola pengoperasian 2 unit GTG dan 1 unit STG, dimana daya mampu untuk 2 unit GTG adalah sebesar 50 MW, sedangkan daya mampu untuk STG sebesar 2,5 MW.

  Fungsi utama/ kegunaan dari STG adalah sebagai Pembangkit pengaman (Secure Power) untuk kilang TA/PTA dimana apabila terjadi kegagalan total pada kedua GTG maka kilang TA/PTA masih mendapat supply listrik dari STG untuk melakukan shutdown secara normal tanpa merusak peralatan yang ada dikilang TA/PTA.

  Karena kondisi saat ini kilang TA/PTA tidak lagi beroperasi, maka STG 2017 U tidak dioperasikan.

  Fungsi EDG 2016 U adalah sebagai Black start, jadi EDG 2015 U akan beroperasi secara auto start apabila 2 unit GTG 2015 stop karena gangguan (Total Black Out).

  Power Plant Configuration BFW BFW BFW BFW BFW 3 MW 32 MW 32 MW Steam to Refinery 32 MW 48 bar, 400 Deg C Fuel Gas Packaged Boiler A Packaged Boiler B Waste Heat Boiler C Waste Heat Boiler B Waste Heat Boiler A Gas Turbine A Gas Turbine B Gas Turbine C Steam Turbine Old Power Plant 10 MW KONFIGURASI PEMBANGKIT RU III KONFIGURASI PEMBANGKIT RU III

SISTEM PEMBANGKIT RU III

  TEGANGAN KELUARAN GENERATOR Tegangan keluaran dari pembangkit utama (GTG 2015 U) adalah 12 KV.

  Tegangan keluaran steam Turbin (STG 2017 U) adalah 6,9 KV.

  Tegangan keluaran Emerency Desel (EDG 2016 U) adalah 0,4 KV.

  Ketiga pembangkit utama masing-masing dihubungkan melalui synchronizing bus, sehingga hanya ketiga pembangkit utama yang memungkinkan untuk bekerja parallel.

DATA BEBAN GTG 2015 UA/UB/UC

  7.90

  50.00 DATA BEBAN GTG 2015 UA/UB/UC

  24.70 Total

  8. Excess Power

  7. Public Facilities 2,00

  1.10

  6. Offices

  No. Load Type Load (MW)

  1. Kilang BBM Plaju

  2.30

  4. Kilang Polypropylene

  3. Kilang TA&PTA

  6.00

  2. Kilang BBM Sungai Gerong

  5.00

  5. Off-sites & Utilities

DATA BEBAN GTG 2015 UA/UB/UC

  No SWITCHGEAR

DATA BEBAN GTG 2015 UA/UB/UC

  1 SS#1 SG Feeder 1 3 SS#29 PP Feeder 1 2 SS#1 SG Feeder 2 DAYA (KW) ARUS (A) DAYA (MW) ARUS (A) 3890 227 3900 226 3550 202 3950 234 652 42 660 41 7 SS#16 PL Feeder 1 5 SS#28 ALKY Feeder 1

  4 SS#29 PP Feeder 2 6 SS#28 ALKY Feeder 2 1668 1410 231 266 84 1290 99 1770 107 15 257 13 282 79 15 16 11 TR-24/27 2001k 10 TR-6B 2001K 9 TR-6A 2001K

  8 SS#16 PL Feeder 2 1180 139 179 864 68 1140 48 752 11 188 8 139 65 12 39 8 15 TR-20/34 2002K 14 SS#14 PL Feeder 2 13 SS#14 PL Feeder 1

  12 TR-25/26 2001K 1240 2260 126 2650 147 2930 172 3350 204 1829 100 1889 103 73 1256 75 19 TR-22E 2001K 18 Sec Power 2001K 17 TR-9 2001K

  16 TR-21/33 2002K 1111 261 241 13 25 309 16 327 65 994 2 13 56 29 18 2

  20 TR-8 Bagging 21 PTR-2A TOTAL BEBAN 23984 1402 25210 1484 25 45 2 4 34 60 6 2 2 2015-UC 1 2015 -UB

GENERATOR

11340 661 12410 718 12610 689 12570 719 TOTAL GENERATOR 23950 1350 24980 1437