Bab I V Lilis docx

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II PASAL 3
TENTANG Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dinyatakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dalam ranka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Selain itu sebagai aplikasi dalam tujuan negara yang terdapat dalam
pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan
bahwa: Sistem pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
yang berakar dalam nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan
tanggap terhadap tuntutan zaman.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen

pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program
wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk

2

meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir,
olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan
global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya
alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui
penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya
disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Sistem pendidikan nasional berdasarkan Pancasila yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Pelaksanaan dalam proses
dan program pembangunan, pendidikan menjadi skala prioritas terutama dalam
menyiapkan generasi yang akan datang manusia Indonesia yang beriman dan
bertakwa, sehat jasmani dan rohani, memeliki kecerdasan dan ketrampilan yang
maksimal, serta mampu mengantisipasi perkembangan jaman.

3

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah,
orang tua dan masyarakat. Yang kita kenal dengan “Trilogi Pendidikan”. Hal
ini berarti guna mencapai tujuan pendidikan nasional yang maksimal diperlukan
kerjasama yang baik dan saling mendukung antara pihak sekolah, orang, dan
lingkungan masyarakat. Pendidikan bagi setiap bersifat kontinu sejak dalam
kandungan sampai akhir hayat (long life education).
Lingkungan pendidikan bagi anak tidak hanya di sekolah sebagai
lingkungan pendidikan formal, tetapi juga di rumah dan di masyarakat. Di
sekolah perkembangan pendidikan anak mutlak menjadi tanggungjawab guru
dan lembaga sekolah. Di masyarakat menjadi tanggungjawab lingkungan
masyarakat. Dan di rumah mutlak menjadi tanggungjawab orang tua dalam

membimbing dan membina anak. Ketiga lingkungan pendidikan anak ini atau
“Trilogi Pendidikan” harus saling mendukung satu dengan lainnya, terutama di
lingkungan sekolah dan di lingkungan rumah sebagai lingkungan yang seharihari dihadapi anak dalam proses pendidikannya.
Peranan orang tua dalam membimbing dan membina anak agar menjadi
anak yang berprestasi atau agar menjadi anak yang memiliki kemampuan lebih
dalam belajarnya sangatlah dominan. Karena lingkungan rumah merupakan
lingkungan pendidikan yang pertama dan utama yang menjadi basik anak yang
menjadi pondasi dasar anak dalam mencapai tujuan pendidikan anak yang
diharapkan.

4

Prestasi belajar anak bukanlah suatu hal yang dengan mudah dapat
dicapai. Prestasi belajar anak akan tercapai jika didukung oleh semua aspekaspek yang memiliki peran langsung dalam memberikan motivasi, sarana dan
prasarana belajar bagi anak.
Mutu dan kualitas pendidikan anak tidak hanya dipengaruhi oleh
kualitas guru yang membimbing anak, akan tetapi juga dipengaruhi oleh orang
tua dalam membimbing anak belajar di rumah. Jika guru dan orang tua saling
mendukung, saling membantu dan memberikan motivasi belajar pada anak,
maka prestasi


belajar anak akan lebih mudah diraih. Dengan demikian

keharmonisan hubungan antara pihak sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal dan pihak orang tua sebagai lingkungan pendidikan non formal mutlak
diperlukan.
Pada umumnya orang tua yang peduli dengan pendidikan anak adalah
orang tua yang memiliki perhatian yang cukup tinggi terhadap arti pentingnya
pendidikan bagi anak-anaknya.
Dengan mengacu pada latar belakang inilah penulis mengangkat sebuah
judul skripsi “Studi Korelasi antara perhatian orang tua orang tua dengan
prestasi belajar anak di SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu
Kota Bekasi”

5

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibuat, maka dalam
penulisan ini, penulis, mangidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan antara perhatian orangtua dengan prestasi belajar siswa

di SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi?
2. Bagaimana perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa

di SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi?
3. Apakah perhatian orang tua berpengaruh dengan prestrasi belajar siswa di
SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi?

C. Pembatasan Masalah
Agar tidak meluasnya permasalahan, maka dalam penulisan ini
permasalahan dibatasi sebagai berikut :
“Studi Korelasi antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa di
SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.”

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah, maka untuk memudahkan proses penelitian, masalah ” Studi Korelasi
antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa di SDN Bojong


6

Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi”, dijabarkan dalam bentuk
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana perhatian orang tua siswa atau responden?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa atau responden?
3. Adakah korelasi yang signifikan antara perhatian orang tua orang dengan
prestasi belajar siswa atau responden?

E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan utama
a.

Untuk mengetahui korelasi antara perhatian orang tua dengan prestasi
belajar siswa di SDN Bojong rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu
Kota Bekasi

b.


Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa pada di SDN
Bojong rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi

2. Tujuan sekunder
Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan (S1)
pada jurusan IPS , program study pendidikan Geografi

7

F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SDN Bojong rawalumbu VII
Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, maka hasil penelitian ini di harapkan
bermanfaat bagi :
1. Bagi peneliti
Sebagai bekal dalam mengamalkan dan menerapkan antara teori di bangku
kuliah dengan aplikasi pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Penelitian ini juga merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti
dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah.


2. Pimpinan sekolah
Untuk menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan
prestasi dan nama baik SDN Bojong rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu
Kota Bekasi.

3. Guru
Sebagai bahan masukan agar senantiasa menjalin komunikasi yang baik
dengan orang tua siswa guna meningkatkan prestasi belajar siswa yang
didiknya.

8

4. Siswa
Diharapkan dapat termotivasi dalam meningkatkan dan mengembangkan
prestasi belajarnya.

5. Orang tua / masyarakat
Sebagai masukan (input) keberhasilan prestasi anak-anaknya akan tercapai
apabila orang tua ikut berperan aktif membantu dan membimbing putra-putri
belajar di rumah.


G. Definisi Operasional.
Untuk memudahkan pemahaman maka perlu diambil beberapa definisi
yaitu:

1. Perhatian orang adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan orang tua dalam
membimbing membina dan mengarahkan anak agar melakukan kegiatan
belajar dengan baik dan sungguh-sungguh.

2. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan, keterampilan terhadap mata
pelajaran yang dibuktikan melalui hasil tes (Petter,Yeng Salim; 1991;1190)

9

Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini diambil berdasarkan nilai rata-rata
kelas yang diperoleh siswa.

3. Sekolah Dasar Negeri (SDN Rawa Lumbu VII) adalah suatu lembaga
pendidikan formal tingkat sekolah dasar di lingkungan Dinas Pendidikan Kota
Bekasi Unit Pelaksana Teknis Dasar (UPTD) Pembinaan TK/SD Kecamatan

Rawa Lumbu.

10

BAB II
KERANGKA TEORITIS,
ANGGAPAN DASAR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis
1. Pengertian Perhatian Orang tua
Perhatian orang tua merupakan salah satu bentuk tindakan yang
dilakukan orang tua dalam membimbing, membina dan mengarah anak agar
menjadi anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi perhatian
orang tua terhadap anaknya. Misalnya latar belakang pendidikan, pengamalan
(empiris) dari orang tua, jenis pekerjaan, lingkungan keluarga.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1
butir 1disebutkan bahwa :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar


dan

proses

mengembangkan

pembelajaran

potensi

dirinya

agar
untuk

peserta
memiliki

didik

secara

kekuatan

aktif

spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”
Pengertian

pendidikan

menurut

Undang-undang

system

pendidikan di atas pengertian pendidikan secara umum yang mencakup
pendidikan formal dan pendidikan non formal.

11

Pendidikan formal adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dilakukan peserta
didik pada lembaga-lembaga pendidikan formal baik lembaga pendidikan
yang dikelola oleh pemerintah maupun lembaga pendidikan yang dikelola
oleh lembaga pendidikan swasta atau masyarakat, dalam jenjang atau
tingkatan tertentu dengan tujuan tertentu yang

mengacu kepada tujuan

pendidikan nasional. Dalam lembaga pendidikan formal terdiri atas beberapa
komponen pendukung diataranya: Tujuan Lembaga, Kurikulum, pendidik atau
guru, peserta didik atau siswa, sarana dan prasarana belajar dan komponen
lainnya.
Sementara itu dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Bab I Pasal 1 butir 8 disebutkan bahwa:
“Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan
kemampuan yang dikembangkan”
Jenjang pendidikan formal terdiri atas Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah (Dikdasmen), Jenjang pendidikan Tinggi. Jenjang Pendidikan
dasar dan Menegah terdiri atas : Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB),

12

Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah
Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Untuk lebih jelasnya akan jenis – jenis pendidikan terdiri atas:
1) Pendidikan formal;
Yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
2) Pendidikan nonformal;
Yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
3) Pendidikan informal;
Yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
4) Pendidikan anak usia dini
Yaitu suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan

pendidikan

untuk

membantu

pertumbuhan

dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.

13

5) Pendidikan jarak jauh
Yaitu pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan
pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui
teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.
6) Pendidikan berbasis masyarakat;
Yaitu penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama,
sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan
pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Orang tua siswa merupakan anggota masyarakat yang berhak
untuk mendapatkan pendidikan baik formal maupun non formal dan dijamin
dalam Undang-undang. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh orang siswa
pun beraneka ragam.
Pada umumnya perhatian orangtua dapat diketahui melalui
cara orang tua memberikan fasilitas belajar anak, memilih dan menentukan
jenjang pendidikan formal yang pernah sesuai dengan tingkat perkembangan
anak.
Pendidikan orang tua pada umumnya berpengaruh terhadap
strata social, maupun jenis pekerjaan yang mereka lakukan sebagai sumber
mata pencaharian. Para Orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi pada
umumnya bekerja sebagai pegawai baik pada instansi pemerintah maupun
instansi swasta, baik sebagai karyawan biasa maupun karyawan yang

14

memimpin suatu divisi atau departemen memiliki perhatian terhadap
pendidikan anak-anaknya
Dengan demikian baik secara lansung mapun tidak langsung
perhatian orang tua mempengaruhi kondisi belajar anak. Orang tua siswa
dengan perhatian yang cukup pada umumnya mampu memberikan motivasi
dan bimbingan belajar kepada anak-anak agar meraih prestasi belajar yang
baik.

2. Prestasi belajar siswa.
a. Pengertian Belajar
Belajar pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan tingkah laku
atau kepribadian manusia, perubahan tersebut nampak dalam bentuk
peningkatan kualitas dan

kuantitas tingkah laku seperti peningkatan

kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan daya
pikir dan lain-lain.
Gagne (1972:87), menyatakan dalam teori belajarnya menyatakan
bahwa:
„Belajar adalah proses yang memungkinkan manusia memodifikasi
tingkah lakunya secara permanen, sedemikian sehingga modifikasi yang
sama tidak akan terjadi lagi pada situasi yang baru“
Seseorang dikatakan belajar apabila terjadi suatu proses kegiatan
yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku pada dirinya.

15

Perubahan itu bersipat dinamis. Jika seseorang belajar maka penglaman
baru yang diperoleh berguna untuk belajar pada bagian lainnya.
Belajar dapat dikatakan bermakna apabila siswa berusaha menguasai
informasi baru dengan jalan menghubungkannya dengan apa yang
diketahuinya. Oemar Hamalik (1988:198), dalam bukunya „Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem“, menegaskan bahwa:
„Pelajaran itu sendiri akan dirasakan bermakna bagi diri siswa
apabila pelajaran itu dapat dilaksanakan atau digunakan pada
kehidupannya sehari-hari di luar kelas pada masa yang akan datang“
Selain itu James O. Wittaker mengemukakan bahwa : „ Belajar
belajar didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau
diubah melalui latihan atau pelajaran“ . Sedangkan mengajar menurut
Nana Sudjana (1975:3), adalah mengatur dan mengorganisasikan
lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat mendorong dan
menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar.
Menurut Taksnomi Bloom belajar merupakan proses perubahan
tingkah laku baik dari aspek pengetahuan (kognitif), nilai-nilai (afektif),
dan ketrampilan (psikomotor). Perubahan tingkah laku pada anak didik
atau siswa pada hakekatnya merupakan hasil dari belajar. Untuk
mengetahui perubahan tingkah laku atau hasil belajar tersebut diperlukan
proses penilaian atau evaluasi yang diadakan setiap akhir kegiatan belajar
mengajar.

16

Dengan mengacu pada pendapat dan uraian di atas, maka dapat
dikatakan bahwa pengertian belajar adalah proses perubahan tingkah laku,
baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan dan sikap, bahkan
meliputi seluruh aspek kehidupan atau pribadi setelah melakukan kegiatan
belajar dengan ditandai dengan adanya perubahan yang positif.

b. Pengertian Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa dapat diukur melalui evaluasi, pengertian
evaluasi pendidikan menurut Undang-undang sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) adalah:
"kegiatan

pengendalian,

penjaminan,

dan

penetapan

mutu

pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan“
Dengan demikian prestasi belajar siswa secara umum merupakan
hasil belajar siswa setelah menempuh jalur dan jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Sedangkan pengertian prestasi belajar merupakan
prestasi yang diraih siswa setelah menempuh materi pelajaran tertentu
yang diketahui melalui evaluasi belajar.

17

Menurut S. Nasution (1982:25), mendefinisikan hasil belajar adalah
sebagai berikut:
„Hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar,
perubahan tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga membentuk
kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, penguasaan diri
dalam diri individu yang belajar“
Hasil belajar menurut teori Bloom mencakup tiga aspek yaitu
Kognitif, afektif dan Psikomotor.
1. Ranah kognitif
Ranah kognitif yaitu ranah yang berkaitan dengan hasil belajar
intelektual yang terdri dari enam aspek, yaitu :
a)

pengetahuan atau ingatan

b)

pemahaman,

c)

aplikasi,

d)

analisis

e)

sistesis

f)

evaluasi

18

2. Ranah Afektif.
Ranah afektif yaitu ranah yang berkenaan dengan sikap yang terdiri
dari lima aspek, yaitu :
a)

Penerimaan,

b)

Jawaban atau reakasi,

c)

Penilaian,

d)

Organisasi,

e)

Interaksi,

3. Ranah Psikomotor.
Ranah psikomotor yaitu ranah yang berkenaan dengan kemampuan
bertindak dan ketrampilan yang terdiri atas enam aspek, yaitu :
a)

gerak refleks,

b)

ketrrampilan gerak dasar,

c)

kemampuan,

d)

keharmonisan

e)

ketepatan gerakan ketrampilan

f)

gerakan ekspresif

19

Definisi lain dikemukan oleh Suharsimi Arikunto, hasil belajar
adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah laku
itu tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan diukur. Hasil
belajar tersebut dapat diketahui dari hasil tes atau evaluasi yang diadakan
diakhir pembelajaran.
Perlunya penilaian ini agar dapat diketahui apakah usaha yang
dilakukan melalui pengajaran sudah mencapai tujuan belajar seperti yang
diharapakan. Dengan pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan
hasil belajar. Tercapainya hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh
bagaimana aktivitas siswa dalam belajar
Menurut S. Udin Winataputra dan Tita Rosita, menyatakan bahwa
dalam pelaksanaan pengajaran agar guru mengetahui keberhasilan
kegiartan belajara mengajar, maka harus menyelenggarakan penilaian
hasil belajar tersebut.
Dengan memperoleh perbedaan sebelum dan sesudah kegiatan
belajar mengajar akan diketahui efektifitas pembelajaran yang dilakukan
oleh seorang guru dalam proses pembelajaran. Untuk mengetahui hal
tersebut guru harus mampu menggunakan alat dan bahan pengajaran serta
metode yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan dilakukannya.
Sehingga hasil belajar dapat tercapai secara optimal. Hal inilah yang dapat
menghubungkan betapa pentingnya penggunaan metode pengajaran dalam

20

mencapai tujuan belajar yang dapat diketahu dalam bentuk hasil belajar
siswa.
Hasil belajar, dalam proses pembelajaran diperlukan suatu teknik
atau cara yang disebut dengan penilaian atau evaluasi. Penilaian
(evaluation) berarti suatu tindakan untuk menentukan nilai sesuatu.
Dengan penilaian hasil belajar dapat diketahui dan biasanya menggunakan
suatu alat dan bentuk-bentuk penilaian
Menurut T. Hani Handoko (1989: 135) didalam bukunya
Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, mengenai pengertian
penilaian prestasi dari hasil belajar siswa adalah penilaian prestasi belajar
adalah proses melalui mana guru (tenaga pendidik) mengevaluasi atau
menilai prestasi kerja siswa, kegiatan ini dapat memperbaiki keputusankeputusan guru dan memberikan umpan balik kepada siswa tentang
pelaksanaan belajar siswa.
Dari definisi diatas dapatlah dilihat pengertian dari prestasi belajar
siswa sebagai alat evaluasi bagi siswa terhadap apa yang dilakukan,
dikerjakan dan dihasilkan siswa itu sendiri, dan juga dapat dijadikan tolak
ukur keberhasilan orang tua dan guru dalam menjalankan tugasnya.

21

B. Anggapan Dasar (Asumsi)
Asumsi adalah suatu pernyataan pokok yang dibuat dalam suatu penelitian
dan secara umum dapat diterima kebenarannya walaupun tanpa pembuktian.
Asumsi pada penelitian ini adalah:
1. Perhatian orang tua siswa berpengaruh

dengan prestasi belajar siswa di

sekolah.
2. Memberikan motivasi belajar, membimbing anak dalam belajar di rumah,
menyediakan sarana dan waktu belajar bagi anak merupakan bagian dari
perhatian orang tua siswa.

C. Kerangka Berfikir
Rendahnya pemahaman akan pentingnya peranan orang tua dalam
membantu dan membimbing anak dalam meraih prestasi belajar yang optimal di
sekolah atau lembaga pendidikan, serta masih banyaknya para orang tua bahwa
prestasi belajar anak di sekolah merupakan tanggungjawab mutlak guru dan
komponen sekolah merupakan paradigma lama dan menandakan kurangnya latar
belakang pendidikan orang tua. Dan berakibat anak atau siswa hanya
mengandalkan waktu belajar di sekolah saja. Hal ini akan berakibat pada prestasi
belajar siswa di sekolah kurang maksimal, dan tentu saja hasil belajar atau
prestasi belajarnyapun tidak sesuai dengan yang diharapkan baik oleh orang tua
maupun guru di sekolah.

22

Berdasarkan kerangka berfikir ini penulis merasa tertarik untuk meneliti
studi korelasi antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa pada SDN
Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawa Lumbu Kota Bekasi.

D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban
tersebut masih perlu diuji kebenarannya Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha

: Terdapat korelasi yang signifikan antara perhatian
orang tua dengan prestasi belajar siswa di SDN Bojong Rawalumbu
VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.

Ho

: Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara perhatian
orang tua dengan prestasi belajar siswa di SDN Bojong Rawalumbu
VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.

23

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan bulan Juli sampai Agustus 2007.
Penelitian ini dilakukan di SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu
Kota Bekasi.
Adapun rincian kegiatan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Tabel Kegiatan Penelitian
N
O

Kegiatan

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Proposal
Seminar proposal
Pengumpulan data
Analisa data
Bimbingan
Penulisan
Sidang
Pengesahan
Penjilidan

B.

Mei
1 2

3

Bulan
Juli

Juni
4

1

2 3 4
X
X

1

2

x

x

3

Agustus
4

1

2

September

3

4

1

x

x

x

2

3

4

x

Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya
terbatas atau tidak terbatas. Menurut Suharsini (1992;102), populasi adalah
keseluruhan obyek penelitian dari suatu rangkaian atau kumpulan dari
bagian-bagian yang memiliki satu atau beberapa karakteristik tertentu.

24

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka yang dijadikan populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan orang tua siswa di SDN
Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, yang terdiri
dari 6 kelas yaitu kelas I sampai dengan kelas VI yang seluruhnya berjumlah
198 siswa-siswi dan orang tua dari siswa tersebut, sebanyak 198 orangtua
siswa.

2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang
mewakili populasi. Menurut Pabundutika (1997 : 33) sampel adalah
sebagian dari populasi yang akan diteliti sebagai objek penelitian.
Berdasarkan definisi tersebut di atas maka yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah siswa dan orang tua siswa berjumlah 50 orang siswa
dan orang tua siswa yang diambil dari populasi sebesar 198 orang ( 25 %
dari populasi).

C.

Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Penelitian

25

Metode penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif untuk menjelaskan
data yang bersifat kualitatif.

2. Tekhnik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah
a. Observasi
Adalah cara dan tekhnik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistimatis terhadap gejala-gejala atau
fenomena yang ada pada objek penelitian
b. Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang
dikerjakan dengan sistimatis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.

c. Angket
Adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan
sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh
responden. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup.

d. Studi literatur

26

Untuk mendapatkan data maupun informasi yang lengkap dengan
mempelajari teori-teori dan pendapat serta anggapan para ahli dari bukubuku, majalah, surat kabar yang ada hubungannya dengan masalah
penelitian.

D.

Teknik Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Penulis

dalam

mengolah

data

dengan

melakukan

editing

data,

mengklarifikasikan jawaban dari responden menurut macamnya (coding)
dan kemudian ditabulasikan.

2. Analisa Data
Analisis yang digunakan oleh penulis analisis data secara deskriptif,
diperlukan untuk menjelaskan fenomena yang ada pada SDN Bojong
Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.

Untuk mengolah data perhitungannya menggunakan metode stasistik.

27

a. Korelasi Product Moment :
2

nεx

¿
{εx 2 }{nεy 2 − ( εy 2 ) }2
¿
¿
√ ¿
n ε xy − ( εx ) ( εy )
¿
r =¿
¿

Keterangan :
r

= Koefisien korelasi antara variabel x dan vaiabel y, dua
variabel yang dikorelasikan

n

= Jumlah sample

x

= Jumlah nilai/score mentah variabel x

y

= Jumlah nilai/score mentah variabel y

x2

= Jumlah deviasi kuadrat dari nilai/variabel x

y2

= Jumlah deviasi kuadrat dari nilai/variable y

2.

Regresi linier

Y = a + bx
a =

Y¯ −b X¯

b =

(ε xy−n)( x. y)
( Σ xy 2 −n )(x )2

Keterangan :
a = harga konstanta
x = variable X (Perhatian Orang tua)
y = variable Y (Prestasi Belajar Siswa )
n

= banyak data

28

E.

Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variable bebas dan variable
terikat yaitu:
Tabel 3
INTSRUMEN PENELITIAN
NO

1

2

Variabel

Perhatian Orang tua

Prestasi belajar

Indikator
Jenjang Pendidikan
Pekerjaan
Motivasi Belajar
Cara Membimbing
Penyediaan Sarana
Bantuan belajar
Berdasarkan nilai rata-rata
kelas

No
item
1
2
3
4
5
6

29

BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian
1. Letak luas dan batas wilayah
Lokasi penelitian pada SDN Bojong Rawalumbu VII di wilayah
Kelurahan Bojong Rawalumbu Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi dengan
luas sekolah 1225 m2 terdiri dari 6 (enam) kelas, 1 ruang guru dan kepala
sekolah serta 1 ruang tata usaha.
2. Struktur Organisasi.
Struktur organisasi di SDN Bojong Rawalumbu VII, di pimpin oleh
kepala sekolah , Ketua komite sekolah sebagai mitra kerja sekolah dengan
masyarakat, guru kelas, guru mata pelajaran. Penjaga sekolah dan siswa.
Lebih lengkapnya dapat dilihat pada bagan berikut ini:

GK
K
ue
e
p rt
u a
a
K a
e S
K
oe
l
a
m
k
o
s
i
t
e
II
e a
a
h

l

l

Sumber : Monografi SDN Bojong Rawa Lumbu VII, Hasil Pengamatan 2007

30

3. Tingkat pendidikan kepala keluarga siswa SDN Bojong Rawalumbu VII
Tingkat pendidikan kepala keluarga secara tidak langsung didalam
proses belajar di rumah sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1
Pendidikan Kepala Keluarga dari siswa sebagai responden
No
1
2
3
4
5

Tingkat Pendidikan
SD
SMP
SMU/SMK
D3
Strata 1
Σ (Jumlah)

Jumlah
F
%
5
20
12
5
3
50

Ket

10
40
24
10
6
100

Sumber : Monografi SDN Bojong Rawalumbu VII: 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan
orang tua siswa sebagai kepala keluarga sangat bervariatif SD (10%), SMP
(40%), tamat SMU/SMK (24%), D3(Diploma) (5%) dan Strata 1 (S1)
mencapai (6%)

31

4. Jenis kelamin siswa SDN Bojong Rawalumbu VII
Jumlah siswa SDN Bojong Rawalumbu VII sebanyak 198 siswa
memiliki 6 ruang kelas terdiri dari laki-laki dan perempuan. Untuk
mengetahui perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:

Tabel 2
Jenis kelamin siswa SDN Bojong Rawalumbu VII
NO

Jumlah
F
%

Jenis kelamin

1

Laki-laki

95

48

2

Perempuan

103

52

Σ (Jumlah)

198

100

Ket

Sumber : Monografi SDN Bojong Rawalumbu VII : Penelitian 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 198 siswa SDN
Bojong Rawalumbu VII Rawa Lumbu laki-laki mencapai (48%) sedangkan
perempuan (52%) berarti jumlah perempuan lebih besar dibandingkan jumlah
siswa laki-laki.

B. Perhatian Orang Tua Siswa (Variabel X)

32

Perhatian orang tua siswa dapat diukur diketahui melalui jenjang
pendidikan formal yang telah ditempuh, jenis pekerjaan yang digeluti sebagai
sumber mata pencaharian, cara memberikan motivasi belajar pada anaknya, cara
membimbing anak dalam belajar di rumah, melengkapi kebutuhan belajar sarana
belajar anak baik di rumah maupun di sekolah, cara memberikan bantuan belajar
pada jika mendapat tugas dari sekolah.
Berikut ini merupakan hasil dari penyebaran angket yang diberikan
kepada responden guna mendapat data tentang latar belakang pendidikan orang
tua siswa di rumah sekolah terutama para orang tua siswa yang menjadi sampel di
SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.

1. Jenjang pendidikan formal yang telah ditempuh
Jenjang pendidikan formal yang ditempuh orang tua siswa merupakan
bukti fisik latar belakang tingkat pendidikan orang tua siswa.
Adapun Jenjang pendidikan formal yang ditempuh orang tua siswa
SDN Bojong Rawalumbu VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi adalah
sebagai berikut:

Tabel 3

33

Jenjang pendidikan formal yang ditempuh orang tua siswa
SDN Bojong Rawalumbu VII
No
1
2
3
4
5

Tingkat Pendidikan
SD
SMP
SMU/SMK
D3
Strata 1
Σ (Jumlah)

Jumlah
F
%
5
20
12
5
3
50

Ket

10
40
24
10
6
100

Sumber : Monografi SDN Bojong Rawalumbu VII: 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan
orang tua siswa sebagai kepala keluarga sangat bervariatif SD (10%), SMP
(40%), tamat SMU/SMK (24%), D3(Diploma) (5%) dan Strata 1 (S1)
mencapai (6%)

2. Jenis Pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Orang Tua
Ada banyak jenis pekerjaan di masyarakat sebagai sumber mata
pencaharian. Ada juga jenis pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian yang
tidak memerlukan pendidikan formal maupun non formal, akan tetapi pada
umumnya untuk jenis pendidikan formal bukti atau tingakt pendidikan yang
ditempuh seseorang mutlak diperlukan, seperti pegawai negeri sipil baik sipil
maupun militer, pegawai karyawan tenaga ahli, serta jenis pekerjaan ung

34

memerlukan ketrampilan khusus. Orang tua siswa sebagai anggota
masyarakatpun memiliki berbagai macam jenis pekerjaan sebagai sumber
mata pencaharian guna memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis dengan menyebarkan angket
yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4
Jenis Pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian Orang tua siswa
SDN Bojong Rawa Lumbu VII
No
1
2
3
4
5

Jenis Mata
Pencaharian
Tidak bekerja
Tani/Pedagang
Wiraswasta
Buruh/Karyawan
PNS/TNI/POLRI
Σ (Jumlah)

Jumlah
F
%
1
2
5
10
7
14
26
52
11
22
50

Keterangan

100

Sumber : Hasil Penelitian SDN Bojong Rawa Lumbu VII: 2007

Dari 50 responden yang diberikan angket ternyata orang tua memiliki
mata

pencaharian

sebagai

Buruh/Karyawan

sebanyak

(26%),

PNS/TNI/POLRI (22%), Wiraswata (14%), Tani/Pedagang (10%), dan tidak
bekerja (2%).

3. Cara Orang Tua memberikan motivasi belajar pada anaknya

35

Motivasi belajar merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi
prestasi belajar anak. Dengan memberikan motivasi belajar yang baik, anak
cenderung untuk melakukan kegiatan belajarnya dengan giat, dan sebaliknya
apabila orang tua atau guru kurang memberikan motivasi belajar tidak
menutup kemungkinan anak atau siswa akan malas belajar, sehingga
berpengaruh terhadap prestasi belajarnya.
Cara orang tua memberikan motivasi belajar pada anaknya memang
bermacam-macam tergantung bagaimana cara orang tua dalam memberikan
motivasi belajar yang baik. Orang tua yang memahami akan arti pentingya
pendidikan bagi anak akan memberikan motivasi belajar sesuai dengan
keinginan dan tingkat perkembangan anak baik secara fisik maupun mental.
Berdasarkan angket yang disebagarkan kepada responden motivasi
belajar yang diberikan orang tua adalah sebagai berikut:

Tabel 5

36

Cara orang tua memberikan motivasi belajar pada siswa
SDN Bojong Rawalumbu VII
Jumlah
No
1

Cara Memberikan
Motivasi
Sangat suka

F
30

%
60

2
3
4
5

Suka
Biasa saja
Tidak suka
Sangat tidak suka

15
5
0
0

30
10
0
0

50

100

Σ

keterangan

Sumber : Hasil penelitian SDN Bojong Rawalumbu VII : 2007

Dari 50 responden ternyata dapat diketahui bahwa (60 %) responden
sangat suka, (30%) suka, (10%) biasa saja, (0%) tidak suka dan sangat tidak
suka (0%)

4. Cara orang tua membimbing anak dalam belajar di rumah
Bimbingan belajar tidak hanya dilakukan oleh guru sebagai pendidik
dan pembimbing belajar siswa di sekolah, tetapi juga merupakan kewajiban
bagi orang tua siswa di rumah. Sikap dan cara orang tua dalam membimbing
anak juga mencerminkan latar belakang pendidikan orang tua. Apabila orang
tua berasal dari latar belakang pendidikan yang baik, maka dengan senang hati
dan menjadi keharusan untuk membimbing putra-putrinya belajar di rumah.

37

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada responden volume
bimbingan yang diberikan orang tua adalah sebagai berikut:
Tabel 6
Bimbingan dalam Belajar dari Orang tua siswa
SDN Bojong Rawalumbu VII

1

Sangat sering

Jumlah
F
%
35
70

2

Sering

10

20

3

Biasa saja

3

6

4

Tidak sering

1

2

5

Sangat tidak sering

1

2

Jumlah (Σ)

50

100

No

Bimbingar Belajar

Ket

Sumber : Hasil penelitian SDN Bojong Rawalumbu VII: 2007

Berdasarlan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa bimbingan belajar
orang tua kepada putra-putrinya 70 % responden menjawab sangat sering,
20% menjawab sering, 6% menjawab biasa saja dan 2 % responden menjawab
tidak sering dan sangat tidak sering.

5. Melengkapi kebutuhan belajar sarana belajar anak

38

Perbedaan antara tugas dan kewajiban orang tua dan guru dalam hal
membimbing dan membina anak dalam belajar terletak pada pemenuhan
kebutuhan sarana belajar bagi anak. Kalau orang tua siswa kebutuhan sarana
belajar apalagi yang bersifat materiel merupakan kewajiban yang harus
dipenuhi orang tua, sedangkan guru hanya terbatas pada kebutuhan belajar
anak yang bersifat bukan materieal tetapi materi pelajaran.
Bagi orang tua dengan latar belakang pendidikan
diimbangi dengan

yang tinggi

tingkat penghasilan yang besar karena ditunjang oleh

sumber mata pencaharian atau pekerjaan yang memberikan penghasilan besar.
Kebutuhan akan sarana belajar yang tidak disediakan disekolah atau
pemerintah

merupakan

tanggungjawab

orang

tua

di

rumah

untuk

memenuhinya., misalnya kebutuhan akan seragam sekolah, buku pelajaran
dan fasilitas lain yang menunjang keberhasilan atau prestasi belajar pada
anak.
Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada responden diperoleh
data sebagai berikut:

Tabel 7

39

Pemenuhan Kebutuhan Sarana Belajar Siswa
SDN Bojong Rawalumbu VII
No
1
2
3
4
5

Pemenuhan
Kebutuhan Sarana
Belajar
Sangat cukup
Cukup
Biasa
Tidak cukup
Sangat tidak cukup
Σ

Jumlah
F

%

20
25
5
0
0
50

40
50
10
0
0
100

Keterangan

Sumber : Hasil penelitian SDN SDN Bojong Rawalumbu VII

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat cukup memberikan pemenuhan kebutuhan sarana belajar
40%, yang menjawab cukup 50%, yang menjawab biasa 10 % dan yang
menjawab tidak cukup dan sangat tidak cukup 0%.

6. Cara memberikan bantuan belajar pada jika mendapat tugas/PR dari
sekolah.
Dalam kegiatan belajar mengajar ada yang dinamakan kegiatan
yang harus dilakukan di rumah, seringkali disebut dengan pekerjaan rumah
(PR). Kegiatan belajar ini diperlukan perhatian orang tua di rumah. Seberapa
besar perhatian yang diberikan orang tua tergantung dari latar belakang
pendidikan orang tua.

40

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada responden peran
orang tua dalam memberikan bantuan belajar di rumah adalah sebagai berikut:
Tabel 8
Cara Memberikan Bantuan Belajar di rumah dalam
bentuk Tugas/PR Siswa SDN Bojong Rawalumbu VII

1

Sangat sering

Jumlah
F
%
30
60

2

Sering

10

20

3

Biasa saja

6

12

4

Tidak sering

3

6

5

Sangat tidak sering

1

2

Jumlah (Σ)

50

100

Memberikan Bantuan
Belajar di rumah

No

Ket

Sumber : Hasil penelitian SDN Bojong Rawalumbu VII : 2007

Dari tabel di atas dapat diketahui 60 % orangtua siswa sangat sering
memberikan bantuan belajar di rumah apabila mendapat tugas atau pekerjaan
rumah, 20 % menjawab sering, 12% menjawab biasa saja, 6 % menjawab
tidak sering, 2 % menjawab sangat tidak sering.

Dengan mengacu pada hasil penelitian tentang korelasi hubungan antara
perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa di SDN Bojong Rawalumbu
VII Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, maka diperoleh data dari masing-

41

masing responden, data perhatian orang tua siswa di SDN Bojong Rawalumbu
VII (Variabel X) adalah sebagai berikut:
Tabel 9
Data nilai variabel X
NILAI
NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

JUMLAH

RATARATA
(x)

32
30
29
27
26
26
24
24
24
24
24
24
27
27
26
27
27
29
29
29
29
28
30
30
26
26
25

9.14
8.57
8.29
7.71
7.43
7.43
6.86
6.86
6.86
6.86
6.86
6.86
7.71
7.71
7.43
7.71
7.71
8.29
8.29
8.29
8.29
8.00
8.57
8.57
7.43
7.43
7.14

No. Responden

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

A

B

C

D

E

F

G

H

5
3
5
5
3
5
2
2
2
2
2
2
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
5
5
2
2
2

4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4

5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

5
4
5
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

3
4
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

4
4
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4

42

28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

2
2
2
2
2
2
5
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
5
5
5

4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2

4
4
4
4
1
1
1
4
1
1
1
1
1
1
4
4
4
4
3
3
3
3
3

25
25
25
24
21
21
24
22
21
21
21
21
21
20
23
23
22
22
23
23
23
23
23

7.14
7.14
7.14
6.86
6.00
6.00
6.86
6.29
6.00
6.00
6.00
6.00
6.00
5.71
6.57
6.57
6.29
6.29
6.57
6.57
6.57
6.57
6.57

Jumlah ( ∑ x)

163

200

164

150

137

104

168

160

1246

356.00

Mean ( x )

7.12

Nilai tertinggi

9.14

Nilai terendah

5.71

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah nilai untuk variabel X
adalah 356 dengan nilai rata-rata (
nilai terendah 5,71.

x

) 7,12, nilai tertinggi 9,14, sedangkan

43

C. Prestasi Belajar Siswa (Variabel Y)
Prestasi belajar siswa dapat diketahui melalui evaluasi dan nilai raport.
Dalam penelitian ini untuk mengukur prestasi yang telah dicapai siswa adalah
dengan melihat nilai rata-rata hasil belajar siswa pada semester Ganjil Tahun
2006/2007.
Berdasarkan hasil pengamatan dari data nilai siswa diperoleh data
prestasi belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 11
Data nilai variabel Y
No Urt

No Responden

Nilai Variabel Y

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

9.50
9.00
8.50
8.00
8.00
8.50
7.00
7.50
7.50
7.00
7.00
7.50
8.00
8.00
8.00
8.50
8.00
8.50
8.50
8.50
8.50

44

22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Jumlah ( ∑ x)
Mean ( x )
Nilai tertinggi
Nilai terendah

8.00
8.00
8.00
8.00
8.00
7.50
7.70
7.50
7.50
7.00
6.50
6.50
7.00
6.50
6.50
6.50
6.00
6.00
6.00
6.00
7.00
7.00
7.00
7.00
7.00
7.00
7.50
7.50
7.00
374.20
7.48
9.50
6.00

45

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah nilai untuk variabel Y
adalah 374,2 dengan nilai rata-rata (

x

) 7,48, nilai tertinggi 9,50 sedangkan

nilai terendah 6,00

D. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis melakukan uji hipotesis dengan menggunakan
korelasi product moment, guna memperoleh data dan nilai yang menunjukkan
Korelasi Hubungan antara perhatian orang tua siswa dengan prestasi belajar siswa
di SD Negeri Bojong Rawalumbu VII Kecamatran Rawalumbu Kota Bekasi.
Dari perhitungan statistik dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 17
Tabel Data variabel x dan variabel y
No
Responden

X

Y

X.Y.

X2

Y2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

9.14
8.57
8.29
7.71
7.43
7.43
6.86
6.86
6.86
6.86
6.86
6.86
7.71
7.71
7.43
7.71

9.50
9.00
8.50
8.00
8.00
8.50
7.00
7.50
7.50
7.00
7.00
7.50
8.00
8.00
8.00
8.50

86.86
77.14
70.43
61.71
59.43
63.14
48.00
51.43
51.43
48.00
48.00
51.43
61.71
61.71
59.43
65.57

83.59
73.47
68.65
59.51
55.18
55.18
47.02
47.02
47.02
47.02
47.02
47.02
59.51
59.51
55.18
59.51

90.25
81.00
72.25
64.00
64.00
72.25
49.00
56.25
56.25
49.00
49.00
56.25
64.00
64.00
64.00
72.25

46

17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
ΣX
n=50

N

7.71
8.29
8.29
8.29
8.29
8.00
8.57
8.57
7.43
7.43
7.14
7.14
7.14
7.14
6.86
6.00
6.00
6.86
6.29
6.00
6.00
6.00
6.00
6.00
5.71
6.57
6.57
6.29
6.29
6.57
6.57
6.57
6.57
6.57

8.00
8.50
8.50
8.50
8.50
8.00
8.00
8.00
8.00
8.00
7.50
7.70
7.50
7.50
7.00
6.50
6.50
7.00
6.50
6.50
6.50
6.00
6.00
6.00
6.00
7.00
7.00
7.00
7.00
7.00
7.00
7.50
7.50
7.00

61.71
70.43
70.43
70.43
70.43
64.00
68.57
68.57
59.43
59.43
53.57
55.00
53.57
53.57
48.00
39.00
39.00
48.00
40.86
39.00
39.00
36.00
36.00
36.00
34.29
46.00
46.00
44.00
44.00
46.00
46.00
49.29
49.29
46.00

59.51
68.65
68.65
68.65
68.65
64.00
73.47
73.47
55.18
55.18
51.02
51.02
51.02
51.02
47.02
36.00
36.00
47.02
39.51
36.00
36.00
36.00
36.00
36.00
32.65
43.18
43.18
39.51
39.51
43.18
43.18
43.18
43.18
43.18

64.00
72.25
72.25
72.25
72.25
64.00
64.00
64.00
64.00
64.00
56.25
59.29
56.25
56.25
49.00
42.25
42.25
49.00
42.25
42.25
42.25
36.00
36.00
36.00
36.00
49.00
49.00
49.00
49.00
49.00
49.00
56.25
56.25
49.00

356.00
ΣX=356,0
0

374.20
Σy=374,2
0

2696.29
Σx.y=2696
,29

2570.45
Σx²=2570,
45

2833.54
Σy²=2833,
54

= 50

∑X2

= 2570,45

47

∑X

= 356,00

∑Y

= 374,20

∑XY

= 2696,29

∑Y2

X
Y

= 2833,54
= 7,12
= 7,48

Analisis perhitungan statistik dari Korelasi antara perhatian Orang tua
siswa (X) terhadap prestasi belajar siswa (Y), adalah dengan menghitung
koefisien korelasi (r) antara variabel X dan variabel Y adalah sebagai berikut:
2

rh=

rh=

x )
2
2
y
−(
y )
n ∑ ¿
¿
¿
¿
x2 − ( ∑
¿ ¿
n ∑ ¿
|¿
n ∑
xy −( x
¿
¿

)(

y

)

50 .2696,29−356 .374 ,20
|{50.2570 ,45−(356 )2 }{50.2833 ,54−(374 ,2)2 }

rh=

134814 ,5−133215 ,2
√ {128725−126736}{141687 ,5−140025 ,64}

rh=

1599 , 3
√ {1989}{1661 , 86}

rh=

1599 , 3
√ 3305439 ,54

rh=

1599 , 3
1818 , 09

rh=0,8796 ≈ 0,880

Harga r hasil analisis korelasi product moment adalah 0,8796. Dengan
demikian terdapat korelasi antara perhatian orang tua siswa dengan prestasi
belajar siswa di SD Negeri Bojong Rawalumbu Kecamatan Rawalumbu Kota

48

Bekasi yang “korelasi tinggi”. Untuk perkiraan interpretasi nilai r dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 18
Interpretasi Nilai r
0,80 – 1,00

Korelasi tinggi

0,60 – 0,80

Korelasi cukup

0,40 – 0,60

Korelasi agak rendah

0,20 – 0, 40

Korelasi rendah

0,00 – 0, 20

Korelasi sangat rendah

Sumber : Suharsimi Arikunto, 1998

Dengan menggunakan uji statistik product moment diperoleh hasil hitung
sebesar 0,879 pada n = 50. Setelah dikonsultasikan dengan tabel nilai r pada taraf
signifikan 5 % ketahui rtab sebesar 0,279 dan pada taraf signifikan 1% sebesar
0,361. Hal ini menunjukkan bahwa r hit > rtab dengan taraf signifikan 5 % r
0,879 > 0,279, sedangkan dengan taraf signifikan 1 % r

hit

hit

=

= 0,879 < 0,361. Harga

kritik dari r tab product moment dapat dilihat pada lampiran.

49

Sesuai dengan perhitungan statistik yang penulis uraikan, maka hipotesis
yang penulis ajukan, yaitu perhatian orang tua siswa berpengaruh atau ada
hubungan dengan prestasi belajar siswa, dengan kata lain (Ha) yang berbunyi ada
hubungan antara perhatian orang tua siswa dengan prestasi belajar siswa di SD
Negeri Bojong rawalumbu VII Rawalumbu Kota Bekasi dengan tingkat korelasi
yang korekasi tinggi, sedangkan (Ho) yang berbunyi tidak ada hubungan antara
perhatian orang tua siswa dengan prestasi belajar siswa di SD Negeri Bojong
rawalumbu VII Rawalumbu Kota Bekasi ditolak.

50

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dengan menggunakan uji statistik product moment diperoleh hasil hitung
sebesar 0,879 pada n = 50. Setelah dikonsultasikan dengan tabel nilai r pada taraf
signifikan 5 % ketahui rtab sebesar 0,279 dan pada taraf signifikan 1% sebesar
0,361. Hal ini menunjukkan bahwa r hit > rtab dengan taraf signifikan 5 % r
0,879 > 0,279, sedangkan dengan taraf signifikan 1 % r

hit

hit

=

= 0,879 > 0,361 (Harga

kritik dari r tab product moment dapat dilihat pada lampiran) yaitu perhatian orang
tua siswa berpengaruh atau ada hubungan dengan prestasi belajar siswa, dengan
kata lain (Ha) yang berbunyi ada hubungan antara perhatian orang tua siswa
dengan prestasi belajar siswa di SD Negeri Bojong Rawalumbu Kecamatan
Rawalumbu Kota Bekasi dengan tingkat korelasi yang Tinggi, sedangkan (Ho)
yang berbunyi tidak ada hubungan antara perhtaian orang tua siswa dengan
prestasi belajar siswa di SD Negeri Bojong Rawalumbu Kecamatan Rawalumbu
Kota Bekasi ditolak.

51

B. Saran
Adapun beberapa saran yang perlu diperhatikan antara lain :
1.

Bagi orang tua agar berusaha untuk memberikan perhatian, mendidik dan
menjaga

anak-anaknya

tentang

pentingnya

ilmu

pengetahuan

dan

memanfaatkan waktu secara efektif ketika anaknya berada di rumah sebab
waktu di rumah lebih banyak di banding waktu belajar disekolah.
2.

Bagi guru berusaha untuk meningkatkan kerja sama dengan orang tua siswa
dengan tujuan berusaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

3.

Bagi pemerintah diharapkan dapat membantu sarana dan pra sarana dalam
menunjang peningkatan profesionalinme guru dan prestasi belajar siswa

4.

Bagi siswa diharapkan terdorong untuk meningkatkan prestasi
serta berusaha untuk aktif dan kreatif dalam berkarya

belajarnya

52

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, J.J. Drs. 1986. Prestasi belajar mengajar, Remaja karya, Bandung,
Muslich Masnur, 2007. KTSP,. Bumi Aksara, Jakarta
Pabundu Tika.Moh. Drs.MM. 2005. Metode Penelitian Geografi, Bumi Aksara,
Jakarta
Petter, Yeny Salim, 1991. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta,
Purwanto. M. Ngalim, Drs. 2007. Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya,
Bandung
Sutrisno Bambang, 1999. Pengantar Ekonomi, Yudhistira,
Suharsimi Arikuonto, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Metode Ilmiah, Dasar dan Teknik Research,
Bandung : Tarsito
Supeno Hadi, 1995. Potret Guru,Remaja Rosda karya, Jakarta,
Widya Karya, Gema, 2007. Meningkatkan profesionalisme Guru, pengurus PGRI
Propinsi DKI Jakarta,

53

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Gambar 1
Peta Denah Sekolah
SDN BOJONG RAWA LUMBU VII
KECAMATAN RAWALUMBU KOTA BEKASI

54

Lampiran 2
PENENTUAN RENTANGAN, BANYAK KELAS, PANJANG KELAS DAN
UJUNG BAWAH INTERVAL PERTAMA UNTUK
VARIABEL X (PERHATIAN ORANG TUA)

1. Rentangan (R)
R = Data tertinggi – Data terendah
= 9,50 – 6,00
= 3,50

¿

3

2. Banyak Kelas

= 1 + (3,3) log n
= 1 + (3,3) log 50
= 1 + (3,3) 1,69
= 1 + 5,577
= 6,577  6

3. Panjang kelas (P)

Re n tan g
P = Banyakkelas
=

3
6

= 0,5  1

55

Lampiran 3
PERHITUNGAN UNTUK MENCARI MEAN, MEDIAN, MODUS DAN
VARIANS UNTUK VARIABEL X
(PERHATIAN ORANG TUA)
Tabel 2
Distribusi Frekuensi (Variabel X)
Kelas
5.67

-

6.68

-

7.69

-

f

x1

x1²

fx1

6.67

5

6.17

38.0689

30.85

7.68

3

7.18

51.5524

21.54

8.69

1

8.19

67.0761

8.19

67.0761

9

21.54

156.697
4

60.58

412.077
8

Jumlah

1. Mean

= X

Σ fx 1
f

X

=

X

60,58
9
=

X

= 6,73

fx1²
190.344
5
154.657
2

56

√n .∑ fx
S = SD

2

1

−( ∑ fx 1 )

2

n ( n−1 )

=

√9 . 412 ,078−( 60 ., 58 )2
9 ( 9−1 )

=

√3708 , 702−( 38 , 7656 )
= 72

√332106
= 72

=
S2

= 8,00 2

S2

= 64

2. Median
Me

576 ,3
72

= Me
= b + p ( ½ n – F)
f
= 7,17 + 1 ( ½ 9 – 5)
1
= 7,17 + 1 ( 4.5 – 5)
1
= 7,17 + 1 (-0,5)

57

= 5,67

3. Modus
Mo

= Mo
= b + p ( b1 )
b1 + b2
= 7,17 + 1 ( 0 )
0 + (-5)
= 7,17 + 0
= 7,17

58

Lampiran 9
PENENTUAN RENTANGAN, BANYAK KELAS, PANJANG KELAS DAN
UJUNG BAWAH INTERVAL PERTAMA UNTUK VARIABEL Y
(PRESTASI BELAJAR SISWA)

1. Rentangan (R)
R = Data tertinggi – Data terendah
= 8,50 – 7,00
= 1,50
2. Banyak Kelas

= 1 + (3,3) log n
= 1 + (3,3) log 9
= 1 + (3,3) 0,942
= 1 + 1,623
= 2,623  3

3. Panjang kelas (P)
P =

=

Rentang
.
Banyak Kelas

2
3

= 0,67  1

59

Lampiran 10
PERHITUNGAN UNTUK MENCARI MEAN, MEDIAN, MODUS DAN
VARIANS UNTUK VARIABEL Y
(PRESTASI BELAJAR SISWA)

Tabel 6
Distribusi Frekuensi (Variabel Y)
Kelas

f

y1

y1²

fy1

fy1²

7,00

3

6.5

42.25

19.5

126.75

8.01

6

7.6

57.76

45.6

346.56

9.02
Jumlah

0

8.7

75.69

0

0

9

22.8

175.7

65.1

473.31

6,00
7.01

-

8.02

1. Mean
X

= X
=  fy1
f
= 65.1
9
= 7,23

60

S = SD

=  n.  fy12 - ( fy1 )2
n(n–1)
=  9.