Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar pendidikan agama islam siswa kelas V di sdn kedaung kaliangke 12 pagi

(1)

Di SDN KEDAUNG KALIANGKE 12 PAGI

Disusun Oleh :

Yayan Aspiyanti

NIM. 809011000235

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

TAHUN


(2)

i

: LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

HUBUNNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJARPENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KEDAUNG KALIANGKE 12 PAGI skripsi ini diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

rnemenuhi syarat-syarat rnencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

YAYAN ASPTYANTI

NIM.809011000235

DiBawah Bimbingan

NIP. 19680323199N3 2 002

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam NegerSyarif Hidayatullah

Jakarta 2012


(3)

Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V di SDN Kedaung Kaliangke l2Pagl, disusun oleh Yayan Aspiyanti Nomor Induk Mahasiswa 809011000235, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 13 April 2013 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sadana 51 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 13 APril2013 Panitia Ujian Munaqasah'

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan PAI) Bahrissalim. M.As.

NIP : 196803071998031002 Sekretaris (Sekretaris Jurusan PAI) Drs. H. Sapiuddin Shidiq. M.A NIP : 19670328 200003 1 001 Penguji I

Dr. Khalimi. MA

NIP: 19650515 1994031 I 006 Penguji II

Abdul Ghofur. MA

NIP: 196812081997031 1 003

;,s-t-p-rs:'

Mengetahui,

Dekan F'akultas Ilmu Tarbiyahjan Keguruan

N o , J


(4)

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul "Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas V Di SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi" yang disusun oleh Yayan Aspiyanti NIM : 809011000235 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen Pembimbing Skripsi pada tanggal Juni 2012.

N I P . 1 9 6 323 L994032 002


(5)

I

,6

IqDJ

FITKU I N J M A R T A

FoRlvt_

(ER}..,

,

-X. k H. Juatda No 95 Cipul.t ,541? IttuEsia

SURAT

PERNYATAAN

KARYA

SENDIRI

Saya yang bertanda N a m a

tangan di barvah ini.

: . - . Y 1 7 c v n A s p ; 7 a n p i. . . t . . ' . . . .

. 3ct\a.fla . S - \> 5cmbsp lggg 8o%r|c.oo zts

TempaVTgt.Lahir NIM

j

I

Jurusan / Prodj Judul Skripsi

?c.rd-et A^u-o.a Ayc^,a u(o-r .

:..ilYF..k..

Ar.+a"ra n^.;h'Va..r". ilt-ta.fcv-

"lonoo-' t " " " " ' " J . .

-ala :PN f^-q.Jo.^r.ro

1*:1...F.:.h

1{...1

Ar h rs V

li5:xy

\l h

Dosen Pembimbing : ! . 9ro Aa'-terah

2 .

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya senciiri dan saya bertanggurrg jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pemyataan ini dibuat sebagai sa.rah satu.syarar

menempuh Ujian Munaqasah.

L 9 f

i

I I

No. Dokumen : FjitGFR+KDnS,


(6)

i

Penelitian berjudul “ Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan hasil belajar Siswa pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas V di SDN Kedaung kaliangke 12 pagi”. Jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Mei 2012.

Pada saat ini terlihat banyak siswa yang kurang memiliki motivasi belajar,begitu pula yang terlihat di SDN Kedaung Kaliangke 12 pagi, berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan Antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa Pendidikan Agama Islam kelas V di SDN Kedaung Kaliangke 12 pagi, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskripsi analisis,dengan pendekatan penelitian lapangan, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini 37 siswa, teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumen berupa nilai raport semester 1 kelas V tahun pelajaran 2011 – 2012.

Hasil penelitian yang penulis peroleh yaitu terdapat korelasi yang sedang atau cukupan antara motivasi belajar PAI dengan hasil belajar siswa di SDN Kedaung Kaliangke 12 pagi. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan nilai sebesar 0,62 yang berada pada 0,40 – 0,70 dan pada taraf signifikan 5 % sebesar 0,325 atau 1 % sebesar 0,418, selain itu pula besar kontribusi motivasi belajar PAI terhadap hasil belajar siswa di SDN Kedaung Kaliangke 12 pagi hanya 38,44 %.


(7)

ii

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW berserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.

Dengan penyelesaian skripsi ini banyak sekali pihak-pihak yang sangat berjasa dalam membantu penulis, baik itu dukungan maupun bimbingan moril dan materil. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Ibu Dra. Nurlena Rifai, MA,Ph,d. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islman Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Bahrissalim, M.Ag. Ketua Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islman Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. H. Sapiuddin Shidiq, MA, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islman Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dra. Manerah, Dosen pembimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Mujiono, Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi.

6. Dewan guru dan staf Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi, yang telah

membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Ayahanda Muhammad Toha dan Ibunda Rohimah yang telah mendoakan dan memberikan

dukungan dengan penuh kasih sayang.

8. Suami dan anak-anak tercinta yang telah membantu dengan memberikan dukungan moril

kepada penulis.

Semoga semua dorong, bantuan dan bimbingan yang telah diberikan tercatat sebagai amal baik dan diberikan balasan oleh Allah SWT, amin.

Jakarta, April 2013


(8)

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI LEMBAR UJI REFERENSI

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI UJI REFERENSI

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI………. iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Identifikasi Masalah……….… 2

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah……… 3

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian………..………. 3

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR , DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajar……….. 5

a. Fungsi Motivasi Belajar……….………… 7

b. Tujuan Motivasi Belajar……….. 8


(9)

iv

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar……….. 11

c. Sasaran atau Obyek Penilaian Hasil Belajar………. 16

d. Jenis dan Alat Penilaian Hasil Belajar……….. … 17

e. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar………. 19

3. Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Pendidikan Agama Islam……….. 21

b. Dasar Pendidikan Agama Islam……….. 22

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam……… 24

d. Fungsi Pendidikan Agama Islam………. 24

e. Aspek-aspek Pendidikan Agama Islam……… 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian………... 26

B. Populasi dan Sampel………..……… 26

C. Variabel Penelitian……… 26

D. Metode Penelitian.………. 26

E. Teknik Pengumpulan Data……… 27

F. Teknik Pengolahan Data …………..………... … 28

G. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Data……….. 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SDN KKA 12 Pagi……….. 31

B. Deskripsi dan Analisis Data…..……… 34

C. Interpretasi Data………..………. 41

D. Pembahasan………..… 42


(10)

v

A. Kesimpulan ………... 44

B. Saran……… 44

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kemajuan dalam perkembangan globalisasi informatika baik melalui audio visual atau media cetak, sebagai wujud modernisasi telah banyak membawa pengaruh terhadap kehidupan beragama, terutama bagi peserta didik yang masih di sekolah dasar, mereka mudah terpengaruh oleh arus informasi yang berkembang secara cepat. Perkembangan informatika yang semakin cepat ini kurang dapat difilter sehingga membawa dampak negatif terhadap perilaku, yakni terkikisnya nilai-nilai islam pada pribadi mereka.

Peradaban manusia senantiasa terus berkembang, perkembangan atau kemajuan peradaban tersebut senantiasa menuntut perkembangan dalam pendidikan. Khususnya Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Agama Islam yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman siswa tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maka dengan demikian Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar perlu didukung oleh motivasi belajar siswa karena dengan motivasi yang bagus siswa akan menyadari bahwa pendidikan khususnya pendidikan agama islam dapat meningkatkan kesadaran terhadap agama dan nilai-nilai islam.

Menghadapi kondisi yang demikian maka sangat penting untuk selalu memberikan dan meningkatkan motivasi belajar para peserta didik terutama terhadap mata pelajaran agama islam.

Indonesia negara yang berdasarkan pada pancasila dengan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, pendidikan agama diberikan disemua tingkat pendidikan sejak taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.

Dengan demikian keberadaan motivasi belajar peserta didik dapat menentukan keberhasilan suatu program belajar mengajar, dan pengertian dari


(12)

belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengamalan belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang membedakan dengan makhluk lainnya. Belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan bagian dalam hidupnya. Belajar harus dilakukan dengan sengaja, dan direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu.

Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan belajar dengan adanya motivasi, maka hasil belajar akan menjadi optimal. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di Sekolah diantaranya: memberi angka atau nilai sebagai hadiah dari kerja keras siswa dalam melaksanakan tugas-tugas yang telah dikerjakannya dengan baik.

Dalam penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar, banyak hal yang saling berhubungan dan berpengaruh terhadap hasil belajar yang diselenggarakan di sekolah dasar antara lain motivasi belajar siswa, metode belajar, situasi belajar, dan kemampuan peserta didik.

Dengan dasar itulah penulis memilih sekolah dasar sebagai objek untuk tempat penelitian, karena kurangnya motivasi belajar siswa sekolah dasar.

Maka penulis tertarik menlaksanan penelitian dengan judul. “Hubungan Antara

Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswi Pada Mata Pelajaran Agama

Islam Kelas V SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi.”

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan diidentifikasikan adalah:

1. Acara televisi yang kurang baik dapat mempengaruhi motivasi belajar

Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi, tahun pelajaran 2011 – 2012.

2. Sarana Pendidikan yang kurang memadai dapat mengakibatkan kurangnya

motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi, tahun pelajaran 2011 – 2012.

3. Lingkungan yang kurang baik dapat berakibat kurangnya motivasi bealajar

Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi, tahun pelajaran 2011 – 2012.


(13)

C.Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang akan diteliti dan agar lebih terarah, maka dalam penelitian ini penulis membatasi penelitiannya hanya pada permasalahan sebagai berikut:

a. Yang dimaksud motivasi belajar dalam penelitian ini adalah motivasi yang berkaitan erat dengan proses belajar Siswa serta segala upaya yang dapat menumbukan motivasi belajar Siswa kelas V SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi, tahun pelajaran 2011 – 2 012.

b. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam Siswa kelas V SDN Kedaung

Kaliangke 12 Pagi, tahun pelajaran 2011 – 2012 banyak bergantung pada

seberapa besar motivasi belajar Pendidikan Agama Islam yang dimilikinya untuk mencapai cita-cita.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana motivasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa kelas V

SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi, tahun pelajarag 2011 – 2012?

b. Bagaimana hasil belajar Pendidikan Agama Islam Siswa kelas V SDN

Kedaung Kaliangke 12 Pagi, tahun pelajaran 2011 – 2012?

c. Apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar Siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas V SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi.

D.Tujuandan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang terdapat dalam penelitian dan memperoleh informasi tentang hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam Siswa kelas


(14)

2. Kegunaan Penelitian

a. Sebagai bahan masukan bagi para guru, khususnya guru Pendidikan

Agama Islam untuk dapat meningkatkan motivasi belajar Siswa khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, sehubungan dengan itu diharapkan Siswa akan memeroleh hasil belajar yang baik.

b. Dapat memberikan gambaran seberapa besar pengaruh motivasi belajar

terhadap prestasi hasil belajar Siswa pada mata pelajaran agama islam di kelas V SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi.

c. Bagi Kepala Sekolah dan Pengawas, diharapkan dapat memberikan

pembinaan kepada guru-guru untuk senantiasa menumbuhkan motivasi belajar Siswa.

d. Sebagi bahan masukan bagi para orang tua untuk selalu memberikan

motivasi kepada putra-putrinya dalam mengikuti pelajaran khususnya pelajaran pendidikan agama islam di kelas V SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi.

e. Bagi diri penulis, sebagai guru agama islam dapat mempertahankan dan

bertanggung jawab terhadap pendidikan agama islam.


(15)

BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A.Deskripsi Teoritis

1. Motivasi Belajar

Sebelum menjelaskan tentang pengertian motivasi belajar, berikut ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang pengertian motivasi dari beberapa orang pakar.

Kata motivasi berasal dari bahasa inggris motivation yang berarti daya batin, pengalasan, dan dorongan.1 Pengalasan dan motivasi ini berasal dari kata kerja, yaitu to motivate yang berarti mendorong, menyebabkan dan merangsang.

Menurut Sumadi Suryabrata “Motif adalah keadaan dalam pribadi

orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas–aktivitas

tertentu guna mencapai suatu tujuan.2

Dalam buku pengantar psikologi umum dan perkembangan oleh M. Alisuf Sabri dikatakan:

“Motivasi segala sesuatu yang menjadi mendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong, orang untuk memenuhi suatu kebutuhan dan sesuatu yang dijadikan motivasi itu merupakan suatu keputusan yang telah ditetapkan individu sebagai suatu kebutuhan atau tujuan yang nyata yang ingin dicapai.”3

Menurut Vroom, yang dikutip Ngalim Purwanto, motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pikiran-pikiran individu terhadap

bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki.4

1

John Echoles dan Hasan Sadin. Kamus bahasa Inggris-Indonesia. (Jakarta: PT. Gramedia, 1980), h. 386.

2

Sumadi Suryabrata. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004), h. 70.

3

Drs. M. Alisuf Sabri. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. (Jakarta: PT Pedoman Ilmu Jiwa, 266), h. 129.

4

Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2003), cet ke-19, h.72.


(16)

Menurut John P Campbell, motivasi mencakup didalamnya arah atau tujuan, tingkah laku, kekuatan respon, dan kegigihan tingkah laku. Disamping istilah itu, istilah lain pun mencakup sejumlah konsep dorongan, (drive), kebutuhan (need), ransangan (incentive), ganjaran (reward), penguatan (reinforcewent), ketetapan tujuan (goal setting), harapan (expectancy).5

Menurut Martin Handoko pengertian motivasi adalah “Suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah lakunya.”6

Menurut Mitchell: “Motivasi mewakili proses-proses psikologikal yang

menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunteer) yang diarahkan kearah tujuan tertentu”7

Menurut Drs. H. Abu Ahmadi – Drs. Joko Tri Prasetya: “Motivasi

adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk belajar.”8

Menurut beberapa definisi, motivasi mengandung tiga komponen pokok yaitu menggerakkan, mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia:

1. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu memimpin

seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.

2. Motivasi mengarahkan atau menyalurkan tingkahlaku. Dengan demikian

ia juga menyediakan suatu orientasi tujuan tingkahlaku individu diarahkan terhadap sesuatu.

3. Untuk menjaga dan menopang tingkahlaku. Lingkungan sekitar harus

menguatkan (reinforce) intersitas dan arah dorongan-dorongan dan

kekuatan-kekuatan.9

Jadi menurut para ahli, motivasi itu adalah kekuatan yang terdapat dalam jiwa seseorang yang mendorong untuk bertingkahlaku atau berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu atau dapat juga dikatakan

5

Ngalim Purwanto.Psikologi Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, 2003), h.72.

6

Martin Handoko. Motivasi Daya Pengerak Tingkah Laku. (Yogyakarta: Kanisius, 2012), cet.ke-12, h.1

7

Winardi. Motivasi & Pemotivasi dalam manajenen. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2008), h.1

8

Abu Ahmadi-Joko Prasetya. Strategi Belajar-Mengajar. (Bandung: CV PustakaSetia 1977), cet. ke -1, h.109

9

Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990) cet,ke-5, h. 72


(17)

serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau melaksanakan sesuatu.

Dari beberapa pengertian motivasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan menimbulkan persoalan gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan atau dapat pula diartikan sebagai kekuatan-kekuatan atau tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan belajar murid.

Dari beberapa pengertian di atas, selanjutnya dapat diberikan pengertian tentang motivasi belajar. Motivasi belajar adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong individu untuk belajar dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi belajar siswa itu dapat diupayakan oleh guru sebagai upaya guru untuk mengantarkan murid kepada pengalaman yang memungkinkan mereka dapat belajar dengan baik dan sungguh-sungguh.

a. Fungsi Motivasi Belajar

Peranan yang dimainkan oleh guru dengan mengandalkan fungsi-fungsi motivasi merupakan langkah yang akurat untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi anak didik.

Ada tiga fungsi motivasi, yaitu:

1) Motivasi Sebagai Pendorong Perbuatan.

Motif ini berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang melepaskan energi (kekuatan). Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Motivasi Sebagai Pengarah Perbuatan.

Yakni kearah yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.


(18)

3) Motivasi Sebagai Penyeleksi Perbuatan.

Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.10

Jadi menurut ahli, fungsi motivasi ada tiga yaitu: a) sebagai pendorong perbuatan, b) pengarah perbuatan, dan penyeleksi perbuatan, dan c) motivasi pulalah yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan.

Maka dapat disimpulkan bahwasannya motivasi itu sangat diperlukan oleh seseorang, karena motivasi mempunyai fungsi sebagai pendorong, pengarah, dan penyeleksi pebuatan yang dengan ketiga fungsi itu seseorang dapat meraih tujuan yang diinginkannya.

b. Tujuan Motivasi Belajar

Secara umum dapat dikatankan bahwa tujuan motivasi adalah untuk atau mengarahkan seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.11

Jadi, tujuan motivasi adalah mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkanya.

c. Macam-macam Motivasi Belajar

Pendapat mengenai klasifikasi motif itu bermacam-macam, salah satu yang terkenal adalah pendapat yang dikemukakan oleh Santair:

Menurut Sartair yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, motivasi itu dapat dibedakan menjadi 2 golongan seperti sebagai berikut:

1. Physiological Drive ialah dorongan-dorongan yang bersifat fisik atau Jasmaniah.

Seperti : lapar, haus, seks, dan lain sebagainya.

2. Social Motives ialah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan orang atau manusia yang lain, seperti dorongan estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik.12

10

Sardiman A.M. Interaksi&Motivasi Belajar Mengajar. ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2007), h. 85

11

Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan…. , h. 73

12


(19)

Menurut Woodworth yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, membagi

motif-motif menjadi dua bagian, unlearned motives (motif-motif

pokok yang tidak dipelajari) dan learned motives (motif-motif yang dipelajari). Motif yang tidak dipelajari adalah motif yang pokok

yang disebut drive (dorongan) adapun yang termaksud kedalam

underned motives adalah motif-motif yang kemunculannya

disebabkan oleh kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam tubuh, seperti: lapar, haus, sakit, dan sebagainya).13

Woodworth menggolongkan motif-motif menjadi 3 macam, yaitu:

1. Kebutuhan-kebutuhan organis, yaitu motif-motif yang berkaitan

dengan kebutuhan tubuh bagian dalam. Seperti: makan, minum, kebutuhan bergerak, istirahat, dan lain-lain.

2. Motif-motif darurat, yang mencakup: dorongan untuk

menyelamatkan diri, dorongan membalas, dorongan untuk berusaha, dorongan untuk mengejar, dan dorongan lainnya.

3. Motif-motif obyektif, yaitu motif yang diarahkan atau ditunjukan

kepada suatu obyek atau tujuan tertentu disekitar kita, motif ini timbul karena adanya dorongan dari dalam diri kita.14

Menurut Alisuf Sabri, motif dapat dibedakan menjadi 2 macam,yaitu:

1. Motif Intrinsik ialah motif yang timbul dari dalam diri seseorang

atau motif yang erat hubungannya dengan tujuan belajar misalnya: ingin memperoleh pengetahuan, ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh kemampuan, dan sebagainya.

2. Motif Ekstrinsik, yaitu motif yang datangnya dari luar diri individu atau motivasi ini tidak ada kaitanya dengan tujuan belajar, seperti: belajar karena takut kepada guru, ingin memperoleh nilai tinggi, ingin mendapat pujian, ingin mendapat penghargaan yang semuanya itu tidak berkaitan langsung dengan tujuan belajar yang dilaksanakan.15

Menurut Sumadi Suryabrata motif dibedakan atas dua macam, yaitu: 1. Motif bawaan, yaitu motif-motif yang dibawa sejak lahir, jadi tanpa dipelajari, seperti: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum dan lain-lain.

2. Motif-motif yang dipelajari, yaitu motif-motif yang timbulnya karena dipelajari, seperti: dorongan untuk belajar suatu cabang

ilmu pengetahuan.16

13

Ibid., h.62.

14

Ibid., h. 64.

15

Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya,1995), h. 85

16

Sumadi Suryabrata. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), cet ke-7. h. 72.


(20)

Jadi motivasi ada dua macam, yaitu motivasi yang bersifat jasmaniah, dan motivasi yang bersifat sosial, namun ada pula yang menggolongkan motivasi bersifat tiga macam yaitu: kebutuhan-kebutuhan organis, motif-motif darurat dan motif-motif obyektif. Adapula yang membaginya menjadi dua macam, yaitu: motif intrinsik dan motif ekstrinsik.

Maka dapat disimpulkan bahwasannya motivasi itu sangat bervariasi karena bisa dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda dan motivasi itu ada yang dirangsang oleh faktor dari luar dan ada pula yang memang sudah ada dalam diri seseorang itu sendiri.

2. Hasil Belajar Siswa

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (product) menunjukkan suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan yang menjadi hasil belajar

Menurut Alisuf Sabri; Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan.17

Proses belajar dapat melibatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada belajar kognitif, prosesnya mengakibatkan perubahan

dalam aspek kemampuan berfikir (cognitive), pada belajar afektif

mengakibatkan perubahan dalam aspek kamampuan merasakan (afective), sedang belajar psikomotrik memberikan hasil belajar berupa pengetahuan.

Menurut Bloom yang dikutip oleh Sardiman A.M. hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman belajarnya.

Klasifikasi hasil belajar secara garis besar terdiri dari:

17


(21)

1. Ranah kognitif yang berkenan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari aspek, yaitu:

a) Pengetahuan atau ingatan.

b) Pemahaman.

c) Aplikasi. d) Analisis. e) Sintesis. f) Evaluasi.

2. Ranah efektif yang berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu:

a) Penerimaan.

b) Jawaban.

c) Penilaian. d) Organisasi. e) Karakterisasi.

3. Ranah psikomotorik yang berkenaan dengan a) Initiatory level.

b) Pre-routine level. c) Rountinized leve.l18

Jadi hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotor dan juga merupakan wujud perubahan perilaku yang terjadi atas suatu obyek tertentu sebagai akibat dari proses belajarnya.

Dari dua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

b. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Pada dasarnya, hasil belajar siswa yang baik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah bukan hanya disebabkan oleh kecerdasan siswa itu saja, akan tetapi masih ada hal lain yang juga menjadi faktor penentu yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai keberhasilan belajar siswa.

18

Sardiman A.M. Interaksi&Motivasi Belajar mengajar. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007) h. 23-24.


(22)

Adapun faktor-faktor tersebut secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: yang bersumber dari dalam diri manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor internal dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar, yang disebut faktor eksternal.

1) Faktor yang bersumber daridalam diri manusia dapat diklasifikasikan

menjadi dua, yakni faktor biologis dan psikologis. Yang dikategorikan faktor biologis antara lain: usia, kematangan kesehatan. Sedangkan yang dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, minat, dan kebiasaan belajar.

2) Faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni, faktor manusia (human) dan faktor, seperti alam, hewan dan lingkungan fisik.19

Sedangkan menurut Drs. H. Ahmadi dan Drs. Joko Tri Prasetyo merumuskan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah:

1) Faktor raw input (Faktor murid anak itu sendiri), dimana anak

memiliki kondisi yang berbeda dalam:

a) Kondisi Fisiologis

b) Kondisi Psikologis

2) Faktor environtmental input (faktor lingkungan), baik itu lingkungan alam maupun lingkungan sosial.

3) Faktor Instrumental input yang didalamnya, antara lain:

a) Kurikulum.

b) Program atau bahan pengajaran.

c) Sarana dan fasilitas.

d) Guru atau tenaga pengajar.20

19

Suharsimi Arikunto. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. (Jakarta: Rieneka Cipta, 1990) cet ke-1, h.21.

20

Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo. Strategi Belajar dan Mengajar. (Bandung: Pustaka Setia, 1997), Cet. ke-5, h. 103


(23)

Maka secara keseluruhan dari faktor-faktor yang disebutkan di atas sangat berkaitan erat dan saling mendukung satu sama lain.

Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi belajar, dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu:

1) Faktor-faktor stimulus belajar. 2) Faktor-faktor metode belajar. 3) Faktor-faktor individual.

Berikut ini diuraikan secara garis besar mengenai ketiga macam faktor tersebut.

1) Faktor-faktor Stimulus Belajar

Yang dimaksud dengan stimulus belajar disini yaitu segala hal di luar individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimulus dalam hal ini, mencakup material, penugasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus diterima dan dipelajari oleh pelajar. Berikut ini dikemukakan beberapa hal yang berhubungan dengan faktor-faktor stimulus belajar.

a) Panjangnya Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran yang terlalu panjang atau terlalu banyak dapat menyebabkan kesulitan individu dalam belajar. Kesulitan individu tidak semata-mata karena panjangnya waktu untuk belajar, melainkan lebih berhubungan dengan faktor-faktor kelelahan serta kejemuan si pelajar dalam menghadapi atau mengerjakan bahan yang banyak itu.21

b) Kesulitan Bahan Pelajaran

Tiap-tiap bahan pelajaran mengandung tingkat kesulitan bahan pelajaran dan mempengaruhi kecepatan belajar. Makin sulit sesuatu bahan pelajaran, semakin lambatlah orang mempelajarinya. Sebaliknya, semakin mudah bahan pelajaran semakin cepatlah orang mempelajarinya.

21


(24)

c) Berartinya Bahan Pelajaran

Belajar memerlukan modal pengalaman yang diperoleh dari belajar waktu sebelumnya. Modal pengalaman itu dapat berupa penguasaan bahasa, pengetahuan, dan prinsip-prinsip. Modal pengalaman ini menentukan keberartian dari bahan yang dipelajari diwaktu sekarang. Bahan yang berarti adalah bahan yang dapat dikenali. Bahan yang berarti memungkinkan individu untuk belajar,

karena individu dapat mengenalnya.22

d) Berat Ringannya Tugas

Mengenai berat ringannya suatu tugas, hal ini erat hubungannya dengan tingkat kemampuan individu. Tugas-tugas yang terlalu ringan atau mudah adalah bahan mengurangi tantangan belajar, sedangkan tugas-tugas yang terlalu berat atau sukar membuat individu kapok (jera) untuk belajar.

e) Suasana Lingkungan Eksternal

Suasana lingkungan eksternal menyangkut banyak hal antara lain: Cuaca (Suhu udara, mendung), waktu (pagi, siang, sore), kondisi tempat (kebersihan), letak sekolah, penerangan (berlampu,

bersinar matahari), dan sebagainya. Faktor-faktor ini

mempengaruhi sikap dan reaksi individu dalam aktifitas belajarnya,

sebab individu yang belajar adalah interaksi dengan

lingkungannya.23

2) Faktor-faktor Metode Belajar

Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh pelajar. Dengan perkataan lain, metode yang dipakai oleh guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar. Faktor-faktor metode belajar menyangkut ha-hal berikut ini:

22 Abu Ahmadi,Widodo Supriyono. Psikologi Belajar. (Jakarta: Renika Cipta, 1990) h.132.

23


(25)

a) Kegiatan Berlatih atau Praktek b) Overlearning dan Drill.

Untuk kegiatan yang bersifat abstrak seperti misalnya menghafal atau mengingat, maka overlearning sangat diperlukan. Overlearning dilakukan untuk mengurangi ketidak ingatan dalam

mengingat keterampilan-keterampilan yang pernah dipelajari.24

c) Resitasi Selama Belajar

Kombinasi kegiatan membaca dengan resitasi sangat bermanfaat untuk mengingat kemampuan membaca itu sendiri, maupun untuk menghafalkan bahan pelajaran.

d) Pengenalan Tentang Hasil-hasil Belajar

Pengenalan seseorang terhadap hasil atau kemajuan belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah di capai, seseorang akan lebih berusaha meningkatkan hasil belajar selanjutnya.25

e) Belajar dengan Keseluruhan dan Dengan Bagian-bagian

Belajar mulai dari keseluruhan kebagian-bagian lebih menguntungkan daripada belajar mulai dari bagian-bagian. Hal ini dapat dimaklumi, karena dengan mulai dari keseluruhan individu menentukan set yang tepat untuk belajar.

f) Penggunaan Modalitas Indra

Modalitas indra yang dipakai oleh masing-masing individu dalam belajar tidak sama. Sehubungan dengan itu ada tiga impresi yang penting dalam belajar, yaitu: oral, visual, dan kinestetik.

g) Bimbingan Dalam Belajar

Bimbingan yang terlalu banyak diberikan oleh guru atau orang lain cenderung membuat si pelajar menjadi tergantung. Bimbingan

24

Abu Ahmadi ,Widodo Supriyono. Psikologi Belajar. (Jakarta: Renika Cipta, 1990) h.134

25


(26)

dapat diberikan dalam batas-batasan yang diperlukan oleh individu.26

3) Faktor-faktor Individual

Faktor-faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar seseorang. Adapun faktor-faktor individual itu menyangkut hal-hal berikut:

a) Kematangan.

b) Faktor usia kronologis.

c) Faktor perbedaan jenis kelamin.

d) Pengalaman sebelumnya.

e) Kapasitas mental.

f) Kondisi kesehatan jasmani.

g) Kondisi kesehatan rohani.

h) Motivasi.27

Jadi, faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar terdiri dari dua jenis yaitu: yang bersumber dari dalam diri manusia yang belajar (faktor internal) dan yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar (faktor eksternal).

Maka dapat disimpulkan dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Secara keseluruhannya sangat berkaitan erat dan saling mendukung satu sama lainya.

c. Sasaran atau Obyek Penilaian Hasil Belajar

Langkah pertama yang ditempuh guru dalam mengadakan penilaian adalah menetapkan apa yang menjadi sasaran atau obyek penilaian. Sasaran ini penting diketahui agar memudahkan guru dalam menyusun alat evaluasi.

Pada umumnya ada tiga sasaran pokok penilaian, yaitu:

26

Abu Ahmadi,Widodo Supriyono. Psikologi Belajar.(Jakarta: Renika Cipta, 1990), h.136

27


(27)

1. Segi tingkah laku, artinya segi yang menyangkut sikap, minat, perhatian, keterampilan siswa sebagai akibat dari proses belajar mengajar. .

2. Segi isi pendidikan, artinya penguasaan bahan pengajaran yang

diberikan guru dalam proses belajar mengajar.

3. Segi yang menyangkut proses belajar dan mengajar. Proses tersebut perlu diadakan penilaian sacara obyektif dari guru, sebab baik tidaknya belajar dan mengajar akan menentukan baik tidaknya hasil belajar siswa.28

Hasil belajar sebagai obyek penelitian pada hakikatnya menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan intruksional. Hasil belajar sebagai obyek penelitian dapat dibedakan kedalam berbagai kategori antara lain ketrampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita.

Maka dapat disimpulkan bahwasannya dalam mengadakan penelitian ada tiga sasaran yang harus diperhatikan diantaranya, segi tingkah laku, segi isi materi dan segi yang menyangkut belajar dan mengajar. Ketiga sasaran pokok di atas harus dievaluasi secara menyeluruh, artinya jangan hanya menilai segi penguasaan materi, tapi juga harus menilai segi perubahan tingkah laku dan proses belajar mengajar itu sendiri secara adil. Dengan menetapkan sasaran diatas maka seorang guru akan mudah menetapkan alat evaluasinya.

d. Jenis dan Alat Penilaian Hasil Belajar

Secara garis besar, alat penilaian atau evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu tes dan non tes .

1) Tes

Menurut Amir dan Indrakusuma, yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto, tes adalah: “Suatu alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan

28

Nana Sudjana. Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. (Bandung: Sinar Baru, 1989), h. 113


(28)

yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat atau cepat.”29

Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa maka dibedakan atas adanya tiga macam tes, yaitu:

a) Tes diagnostik, yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui

kelemahan siswa, sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perilaku yang tepat.

b) Tes formatif, yaitu dari kata “form” yang merupakan dasar dari

istilah “formatif” maka evaluasi formatif dimaksudkan untuk

mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti program tertentu.

c) Tes sumatif, yaitu tes yang dilaksanakan setelah berakhir

pemberian kelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Dalam pengalaman sekolah, tes formatif disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif disamakan dengan ulangan

umum yang biasanya dilaksanakan pada akhir semester.30

2) Non Tes

Untuk menilai aspek tingkah laku, jenis non tes lebih sesuai digunakan sebagai alat evaluasi, seperti menilai aspek sikap, minat, karakteristik, dan lain-lain. Alat penilaian jenis non tes ini antara lain:

a) Observasi, yakni pengamatan kepada tingkah laku pada suatu

tertentu.

b) Wawancara, yakni komunikasi langsung antara yang

mewawancarai dan yang diwawancarai.

c) Studi kasus, yaitu mempelajari individu dalam periode tertentu secara terus menerus untuk melihat perkembangannya.

d) Rating scale (skala penilaian), merupakan salah satu alat penilaian

yang menggunakan skala yang telah disusun dari ujung yang

29

Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h.32

30


(29)

negatif sampai yang positif, sehingga si penilai tinggal membubuhi tanda cek saja.

e) Check list, hampir menyerupai rating scale hanya saja pada cek list

tidak perlu disusun kriteria atau skala dari yang negatif sampai yang positif, cukup dengan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang akan kita minta dari yang dievaluasi.

f) Inventory, yaitu daftar pertanyaan yang disertai alternatif jawaban diantara setuju, kurang setuju atau tidak setuju.31

Maka dapat disimpulkan, kedua jenis alat penilaian tersebut sangat baik digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar, dan hendaknya para guru dapat menempatkan penggunaan alat penilaian ini dengan tepat agar dapat memperolah data yang akurat dan obyektif dalam menilai hasil belajar para siswanya.

e. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar

Penilaian atau evaluasi adalah salah satu cara yang sistematik dalam menganalisa suatu pekerjaan sehingga kita mengetahui sampai seberapa jauh pekerjaan itu dapat memperoleh hasil yang memuaskan dengan mempergunakan bahan-bahan dan cara-cara tertentu. Adapun alat yang

digunakan untuk mengadakan penilaian di antaranya tes dan non tes.32

Adapun fungsi penilaian itu sendiri dapat dijelaskan lebih terperinci sebagai berikut :

1) Penentuan kelemahan atau kekuatan serta kesanggupan murid dalam memiliki atau menguasai materi yang telah diterima dalam proses belajar mengajar.

2) Penentuan-penetuan yang perlu direvisi atau diperbaiki, umpamanya: metode, materi, alat, tujuan dan sebagainya.

3) Penentuan kelemahan atau kekuatan guru dalam melaksanakan

program belajar mengajar.

31

Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006),h.27.

32

Dedeh Sukarsih dan Kadarsah. Beberapa Jenis Penelitian yang Dilaksanakan Oleh Guru di Sekolah. (Jakarta: CV. Indra Jaya, 1986), Cet. ke-4, h. 11.


(30)

4) Menyediakan bahan untuk membimbing pertumbuhan dan perkermbangan murid secara individual atau kelompok.

5) Untuk mengetahui seberapa jauh dasar-dasar yang telah dikuasai

murid.

6) Untuk mengetahui sifat-sifat yang dimilikinya, dan tingkat kecerdasan

murid.

7) Untuk mengetahui kehidupan (standing) anak dalam kelompok.

8) Sebagai seleksi dikalangan siswa.

9) Untuk memberi motivasi belajar terhadap anak.

10) Hasil penilaian dapat berupa petunjuk bagi guru, apakah metode dan bahan pelajaran yang diberikannya sudah cukup baik atau tidak.

11) Hasil evaluasi dapat memberikan motovasi belajar terhadap

anak-anak.

12) Dengan hasil penelitian, guru dapat memberikan saran-saran kepada anak dan orangtua, jalan atau cara yang baik dalam belajar dan bekerja selanjutnya.33

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada intinya penilaian yang dilakukan oleh para guru dalam proses blajar mengajar akan memberikan pengaruh positif bagi siswa, guru, maupun orang tua dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik lagi.

Adapun tujuan penilaian secara umum antara lain :

1) Merangsang aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar.

2) Sebagai umpan balik program atau kurikulum pendidikan pengajaran

yang bersangkutan.

3) Memberikan bimbingan yang sesuai kepada masing-masing individu.

4) Memberikan laporan tentang kemajuan atau perkembangan murid

pada orang tua serta lembaga yang dimaksud.

5) Untuk mengetahui tingkat efisiensi metode yang digunakan.

33

Dede Sutarsih-Kadarsah. Beberapa Penilaian yang Dilaksanakan oleh Guru di Sekolah. (Jakarta CV Indra jaya 1984), h. 13.


(31)

6) Untuk mengetahui hasil kemajuan yang telah dicapai dalam suatu kegiatan yang akan dipergunakan untuk rencana berikutnya”34

Dengan demikian, ternyata banyak sekali manfaat tujuan diadakannya penilain hasil belajar siswa, yang mempunyai nilai guna yang cukup tinggi dalam rangka menciptakan hasil belajar siswa yang maksimal dan menyempurnakan segala kekurangan yang mungkin masih didapati dalam proses belajar mangajar.

3. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama diartikan sebagai usaha untuk mempertkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dan bermasyarakat.

Menurut Alisuf Sabri pengertian pendidikan agama islam yaitu:

“Usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam menyakini,

memahami, menghayati dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional”35

Menurut Ahmadi D.Marimba yang dikutip oleh Alisuf Sabri “Pendidikan islam adalah bimbingan jasmani-rohani berdasarkan hukum-hukum agama islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran islam”36

Menurut Zakiyah Drajat pendidikan agama lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan sesuai dengan petunjuk agam islam.

34

Ibid., h.12

35

Alisuf Sabri. Pengantar ilmu Pendidikan. (Jakarta: UIN JKT Pres; 2005), h.149

36


(32)

Jadi menurut para ahli yang telah disebutkan di atas, bahwa pendidikan Agama Islam adalah: Pendidikan yang mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia melalui bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Agama Islam.

Maka dapat disimpulkan pendidikan agama islam adalah: suatu usaha sadar yang dilakukan untuk mempengaruhi siswa dalam rangka pembentukan manusia yang beragama supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran islam yaitu hidup dengan sempurna budi pekertinya, teratur pikirannya, halus bahasanya, manis tutur katanya.

b. Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar sesuatu itu dapat tegak kokoh berdiri. Dimana dalam suatu bangunan dasar bagian yang sangat fundamental sebagai landasan agar bangunan tersebut tegak kokoh berdiri. Demikian pula dasar pendidikan dalam pendidikan islam yaitu fundamen yang menjadi landasan atau asas agar pendidikan dapat tegak berdiri tidak mudah roboh karena tiupan angin kencang berupa idiologi yang muncul baik sekarang maupun yang akan datang.

Dasar pendidikan Islam di Indonesia secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu: Al-Qur’an, al-Sunnah, dan perundang-undangan yang berlaku di negara kita.

1) Al-Qur’an

Di dalam Alqur’an banyak terdapat ajaran yang berisi prinsip-prinsip yang berkaitan dengan kegiatan atau usaha pendidikan. Qs Al-Alaq 1-5,

1. B

a c a l a


(33)

h dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

2) As-Sunnah

Sunnah/hadist Rasulullah SAW yang berkaitan dengan

pendidikan adalah: Dalam kitab Riyadhus Shalihin Kitabul Ilmi Al Imam An Nawawi menyebutkan hadits nabi shallalahu’alaihi

wasallam, Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, sesungguhnya

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa

menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (H.R Muslim)

Hadits di atas menyadarkan ummat manusia untuk mencari ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat serta mewariskannya kepada generasi berikutnya terutama kepada anak-anaknya sendiri. Dengan bermodalkan ilmu yang bermanfaat itu, seseorang dapat meraih ketiga–tiganya; yaitu dapat menjadikan anaknya putra yang shaleh dan melalui mengajar orang mendapat rizki yang akan dijadikan amal jariah.

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

a) UUD 45 pasal 31 ayat 1, dan 2.

Ayat 1:

Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Ayat 2:

Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


(34)

BAB II Fungsi dan Tujuan Pasal 2 ayat 1, dan 2.37

2. PP NO 55 Tahun 2007 tentang pendidika agama dan pendidikan

keagamaan.

BAB II Pendidikan Agama Pasal 2 ayat 1, dan 2.38

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah: Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan ketrampilan,kesehatan jasmani dan rohani kepribadian mantap dan mandiri serta tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.39

d. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Fungsi Pendidikan Agama Islam, yaitu: Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban manusia yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa.40

Jadi dapat disimpukan fungsi pendidikan agama Islam adalah untuk menanam tumbuhkan rasa keimanan dan kebiasanya melakukan ibadah saleh dan semangat mengelolah alam sekitar.

e. Aspek-Aspek Pendidikan Agama Islam

Terdapat 3 aspek dalam pengajaran agama islam, yaitu :

1) Hubungan Manusia dengan Allah SWT.

Hubungan manusia dengan Allah SWT. Merupakan hubungan vertikal (menegak) antara mahluk dengan kholik. Hubungan manusia dengan Allah SWT. Menempati prioritas pertama dalam pengajaran agama islam.

37

BP. Cipta Jaya. Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2008. (Jakarta. 2008) h. 2

38

Ibid. h. 59

39

Alisuf Sabri. Pengantar Ilmu Pendidikan. (Jakarta: UIN Jakarta, 2005), h.112

40


(35)

Ruang lingkup program pengajarannya, meliputi segi iman, islam dan ihsan: keimanan dengan pokok-pokok rukun iman, keislaman dengan pokok-pokok islam dan keihsanan sebagai hasil perpaduan iman dan islam yang diwujudkan dalam perbuatan kebajikan.

2) Hubungan Manusia dengan Sesamanya.

Hubungan manusia dengan sesamanya merupakan hubungan horizontal (mendatar) antara manusia dengan manusia dalam suatu kehidupan bermasyarakat, dan menempati prioritas kedua dalam ajaran agama islam.

Ruang lingkup pengajarannya, berkisar pada pengaturan hak dan kewajiban antara manusia yang satu dengan manusia yang laian dalam kehidupan bermasyarakat, dan mencakup segi kewajiban dan larangan

dalam hubungan sesama manusia.41

3) Hubungan Manusia dengan Alam

Agama islam banyak mengajarkan kepada kita tentang alam sekitar, menyuruh manusia sebagai khalifah dibumi untuk mengelolah dan memanpaatkan alam yang telah di anugrahkan Tuhan.

Ruang lingkup pengajarannya, berkisar pada mengenal, memahami dan mencintai alam, sehingga memiliki berbagai keterampilan untuk memelihara, mengolah dan memanfaatkan alam

sekitar serta mampu mensyukuri segala nikmat Allah SWT.42

Jadi dapat disimpulkan aspek-aspek pendidikan agama islam meliputi keserasian, keseleraan, dan keseimbangan antara manusia dengan sesamanya, hubungan manusia dengan alam.

Jadi dapat disimpulkan bahwasannya dalam melaksanakan pendidikan agama, perlu diperhatikan adanya fakto-faktor pendidikan yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan agama, karena antara faktor yang satu dengan faktor yang lain sangat berhubungan erat.

41

Ibid., hlm 176

42


(36)

26

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan di SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi

Jakarta Barat, pada bulan April sampai Mei tahun pelajaran 2011 – 2012.

B.Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan subjek penelitian.1 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi yang berjumlah 240 siswa.

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diteliti.2 Sampel yang diamati untuk menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Kedaung Kalianke 12 Pagi yang berjumlah 37 siswa.

C.Variabel Penelitian

Istilah variabel mengandung arti bermacam-macam, salah satunya menurut suharsimi Arikunto, variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian pada suatu penelitian.3

Variabel dalam penelitian ini mengkaji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas yang dimaksud adalah motivasi belajar (X) sedangkan variabel terikat adalah prestasi belajar siswa (Y).

D.Metode Penelitan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, adapun jenis penelitian yang akan penulis gunakan adalah deskriptif korelational. Yaitu

1

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Renika Cipta, 2006),h. 130

2

Ibid., h. 131 3


(37)

mencari korelasi antara dua variabel, yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama, sehingga dapat dicari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket.dan dokumen.

1. Angket, Yaitu sejumlah pertanyaan yang telah dibuat penulis lalu

disebarkan kepada 37 siswa kelas V SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi, untuk mengetahui motivasi belajar

2. Dokumen, yaitu sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan4. Dalam penelitian penulis menggunakan dokumen berupa raport siswa untuk memperoleh data tentang hasil belajar.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

No Dimensi Indikator Nomor

Soal

Jumlah

1. Motivasi

Instrinsik

Ingin memahami suatu konsep 1,2 2

Ingin memperoleh pengetahuan 3,4 2

Ingin memperoleh kemampuan 5,6 2

Senang mengikuti pelajaran 7,8,9 3

2. Motivasi

Ekstrinsik

Ingin rmendapat pujian 10,11 2

Ingin mendapat penghargaan 12,13 2

Ingin mendapat nilai tinggi 14,15 2

Belajar karena takut pada guru 16,17,18 3

Belajar karena ingin lulus 19,20 2

Jumlah 20 20

4

W.J,S.Poerwadarminta. Kamus Umum bahasa Indonesia. ( Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 299.


(38)

F. Teknik Pengolahan Data 1. Skoring

Teknik dalam mengali informasi untuk mengukur motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa dilakukan denga cara memberi tanda silang (X) pada daftar pertanyaan, yakni pada item–item yang disetujui, Selalu, Sering, Kadang–kadang dan tidak pernah yang disediakan dalam daftar pertanyan.

Untuk memudahkan penlitian, penulis menetapkan rentang nilai pada tiap-tiap item, pertanyaan yang terdiri dari 4 kemungkinan jawaban yaitu: Jawaban Selalu memiliki bobot nilai 4

Jawaban Sering memiliki bobot nilai 3

Jawaban Kadang kadang memiliki bobot nilai 2 Jawaban Tidak pernah memiliki bobot nilai 1

Pertanyaan yang akan diajukan berjumlah 20 item,dengan demikian bobot nilai tertinggi akan memperoleh nilai 80, sedangkan bobot nilai terendah akan memperoleh nilai 20.

2. Tabulating

Setelah skor tersebut diteliti dan diolah secara keseluruhan dari jawaban yang diberikan untuk selanjutnya dimasukan ke dalam tabel agar dapat diperoleh gambaran mana yang memperoleh nilai tertinggi dan mana yang memperoleh nilai terendah.

G.Teknik Analisis dan Interpretasi data

Karena penelitian ini bersifat deskriptif korelasi, maka analisisnya.

menggunakan teknik korelasi produk momen (Product Moment Correlation)

yaitu rumus untuk mencari korelasi antara dua variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ky = ∑ ∑ ∑


(39)

Cara memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” Product Moment yang telah diperoleh dari perhitungan sehingga dapat memberikan interpretasi dan penafsiran tertentu.Terdapat dua macam cara yang digunakan untuk menginterpretasi data :

1. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” Product

Moment. Dengan cara sederhana, yang pada umumnya dipergunakan

pedoman sebagai berikut:

Besarnya “r”

Product Moment

(rxy)

Interpretasi

0,00- 0,20

0,20- 0,40

0,40- 0,70

0,70-0,90

0,90-1,00

Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah

sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada

korelasi antara variabel X dan variabel Y).

Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah.

Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

sedang atau cukup.

Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi.

Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang


(40)

2. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” Product Moment dengan cara brrkonsultasi pada tabel “r” Product Moment dengan terlebih dahulu mencari df = N – nr.

df = Degress of freedom

n = Number of cases

nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan5

5Anas Sudijono. Pengantar statistik Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2010), h.194.


(41)

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A.Gambaran Umum SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi

1. Sejarah Berdiri SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi

Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi dibangun di atas lahan yang berukuran 2043 m². Sekolah ini terletak di Jalan Komplek Departeman Agama Kedaung Kaliangke, Cengkareng. Lokasinya sangat strategis dan kondusif yaitu terletak didaerah yang mudah dijangkau oleh warga sekitar cukup aman ,karena jauh dari pusat keramaian baik pasar,terminal maupun stasiun, sehingga tercipta kenyamanaan proses belajar mengajar, siswapun dapat berkonsentrasi.

Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi dibangun pada tahun 1979, lima tahun kemudian tepatnya pada tahun 1984, sekolah ini mulai dibuka hingga sekarang dengan beberapa kali mengalami proses perbaikan agar murid tetap merasa nyaman ketika berada dilingkungan sekolah.

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi

Visi sekolah ini adalah: Mewujudkan siswa yang bertaqwa, cerdas, terampil, disiplin dan cinta lingkungan.

Misisekolah ini adalah:

a. Membudayakan etika kehidupan beragama, kejujuran dan sopan santun

secara terintegrasi didalam seluruh aktivitas sekolah.

b. Mengoptimalkan pemberdayaan lingkungan sebagai sumber belajar dan

pengenalan teknologi tepat guna.

c. Menumbuh kembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan

ekstra kurikuler.

d. Membiasakan perilaku hidup bersih, rapi, sehat dan cinta lingkungan.

Tujuan Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi adalah Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman,bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu,


(42)

kreatif, terampil dan mandiri sehingga dapat meningkatkan mutu kelulusan dan mutu pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi. 3. Identitas Sekolah

Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi merupakan lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat proses belajar dengan menggunakan kurikulum KTSP dan ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai demi tercapainya tujuan pendidikan.

Adapun identitas sekolah ini adalah:

Nama Sekolah : SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi

Status : Negeri

Alamat Sekolah : Jln. Komplek Depag Kalimati Cengkareng, Jakarta

Barat.

Kode Pos : 11710

Telpon : 021 – 54395180

4. Keadaaan Guru

Guru adalah pelaksana langsung dari proses belajar mengajar dan bertanggung jawab terhadap tercapainya tujuan pendidikan. Dalam dunia pendidikan, seorang guru harus mengerahkan semua kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya kepada anak didik sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak didik.

Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang berada di Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi, 14 orang: Rincian lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi

No Nama Guru Pendidikan

Terakhir

Mul ai Tug

as

Bidang

Studi Keterangan

1 Mujiono DII / PGSD 1998 1985 PPKN Kepsek


(43)

Kelas

3 Genta Sri, S.Pd S1 / PGSD 2007 1985 Guru

Kelas

4 Jumaenah, S.Pd S1 / PGSD 2007 1985 Guru

Kelas

5 Fauziah S1 / PGSD 1997 1985 Guru

Kelas

6 Afit Fatimah,

S.Pd S1 / PGSD 2008 1998

Guru Kelas

7 Yayan

Aspiyanti DII / PGSD 1997 1984 Guru PAI

8 Muhtaromatul

M, S.Pd S1 / PGSD 2009 2008

Guru Kelas

9 TB Samsudin S1 / PGSD 2000 Guru

MULOK

10 S.Dienayu. W,

S.Pd S1 / UNJ 2002 2004

Guru MULOK

11 Toyibah, S.Pd S1 / STKIP 2006 2004

Guru Bahasa Inggris

12 Catur Kris S W,

S.Pd

S1 / Olahraga

2008 2008

Guru Penjaskes

13 Rahmat Hidayat SMK / 2008 2009 Penjaga

Sekolah

14 Maja SR 1985 Penjaga

Sekolah

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan di SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi mempunyai riwayat pendidikan yang baik dan berkualitas.

5. Sarana dan Prasarana

Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi dibangun oleh pemerintah dengan bangun bersifat permanen untuk lebih jelasnya,sarana dan prasarana yang ada di sekolah ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2

Sarana dan Prasarana SDN Kedaung kaliangke 12 Pagi

No Jenis Ruang Jumlah


(44)

2. Ruang Kepala Sekolah / Guru 1

3. Ruang Laboratorium 1

4. Ruang Perpustakaan 1

5. Ruang UKS 1

6. Ruang WC 4

Dari seluruh sarana dan prasarana yang ada di Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi saat ini dalam keadaan baik. Dalam penggunaannya kepala sekolah memberikan peraturan bagi segenap warga sekolah sehingga kelestarian dan manfaat dari sarana dan prasarana sekolah dapat memberikan kenyamanaan bagi warga sekolah.

B.Deskripsi dan Analisis Data

Data tentang hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi, Penulis dapatkan dari penelitian yang dilakukan di sekolah tersebut melalui angket dan dokumen. Data melalui angket dan dokumen yang digunakan untuk mengungkapkan masing-masing varibel.

Analisis data merupakan bagian yang penting dalam metode ilmiah, untuk memberi arti dan makna dalam menjawab masalah penelitian. Data yang penulis kumpulkan terdiri dari dua macam data yaitu; data mengenai motivasi belajar Pendidikan Agama Islam yang diambil dari hasil angket dan data mengenai hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang didapat dari nilai rapot semester satu.

Untuk mengetahui nilai motivasi belajar dan hasil belajar siswa dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut:


(45)

Tabel 4.3

Nilai Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi

No Responden Variabel X

1. 1 79

2. 2 77

3. 3 80

4. 4 78

5. 5 73

6. 6 78

7. 7 79

8. 8 76

9. 9 77

10. 10 76

11. 11 80

12. 12 74

13. 13 79

14. 14 75

15. 15 78

16. 16 80

17. 17 76

18. 18 80

19. 19 78

20. 20 76

21. 21 79

22. 22 75

23. 23 78

24. 24 75

25. 25 79

26. 26 74

27. 27 78

28. 28 80

29. 29 77

30. 30 79

31. 31 76

32. 32 75

33. 33 79

34. 34 80


(46)

36. 36 80

37. 37 78

Jumlah n = 37 2866

Untuk mengetahui nilai rata-rata motivasi belajar siswa dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi, penulis menggunakan rumus rata-rata hitung (mean) sebagai berikut:

M = ∑

Keterangan :

M = Mean (nilai rata-rata)

 X = Jumlah dari nilai motivasi belajar N = Number of Case

M =

M = 77,45

Dari perhitungan di atas dapat diketahui Nilai Rata-rata (mean) motivasi belajar siswa sebesar 77,45.

Tabel 4.4

Distribusi Frekwensi Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 pagi

Rentang Nilai Frekuensi Katagori

20 – 40 - Rendah

40 – 60 - Sedang

60 – 80 37 Tinggi

Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa frekwensi terbanyak berada pada katagori tinggi dengan demikian motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa adalah tinggi.


(47)

Kemudian untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa penulis menggunakan rumus hitung sebagai berikut:

M = ∑

Keterangan :

M : Mean (nilai rata-rata) yang sedang dicari.

∑ : Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor (X) dengan frekuensinya (f)

N : Number of Cases

Tabel 4.5

Nilai hasil belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi

No Responden Variabel Y

1 1 78

2 2 75

3 3 85

4 4 78

5 5 75

6 6 80

7 7 78

8 8 70

9 9 77

10 10 75

11 11 80

12 12 70

13 13 76

14 14 74

15 15 75

16 16 80

17 17 70

18 18 85

19 19 70

20 20 77


(48)

22 22 74

23 23 75

24 24 70

25 25 77

26 26 75

27 27 80

28 28 85

29 29 73

30 30 76

31 31 74

32 32 75

33 33 76

34 34 80

35 35 77

36 36 73

37 37 78

Jumlah= n = 37 2824

Dari tabel di atas dapat diketahui ∑ 2824, sedangkan N = 37 dengan demikian Mean dapat diperoleh dengan mudah, dengan menggunakan rumus:

M

=

Maka:

M =

M = 76,32

Dari perhitungan di atas dapat diketahui Nilai rata-rata (Mean) prestasi hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi sebesar 76,32. tergolong baik.


(49)

Tabel 4.6

Analisis Korelasi Variabel (X) dan Variabel (Y) Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Negeri Kedaung Kaliangke 12 Pagi

No Responden X Y X.Y

1 1 79 78 6162 6241 6084

2 2 77 75 5775 5929 5625

3 3 80 85 6800 6400 7225

4 4 78 78 6084 6084 6084

5 5 73 75 5475 5329 5625

6 6 78 80 6240 6084 6400

7 7 79 78 6162 6241 6084

8 8 76 70 5320 5776 4900

9 9 77 77 5929 5929 5929

10 10 76 75 5700 5776 5625

11 11 80 80 6400 6400 6400

12 12 74 70 5180 5476 4900

13 13 79 76 6004 6241 5776

14 14 75 74 5550 5625 5476

15 15 78 75 5850 6084 5625

16 16 80 80 6400 6400 6400

17 17 76 70 5320 5776 4900

18 18 80 85 6800 6400 7225

19 19 78 70 5460 6084 4900

20 20 76 77 5852 5776 5929

21 21 79 78 6162 6241 6084

22 22 75 74 5550 5625 5476

23 23 78 75 5850 6084 5625

24 24 75 70 5250 5625 4900


(50)

26 26 74 75 5550 5476 5625

27 27 78 80 6240 6084 6400

28 28 80 85 6800 6400 7225

29 29 77 73 5621 5929 5329

30 30 79 76 6004 6241 5776

31 31 76 74 5624 5776 5476

32 32 75 75 5625 5625 5625

33 33 79 76 6004 6241 5776

34 34 80 80 6400 6400 6400

35 35 75 77 5775 5625 5929

36 36 80 73 5840 6400 5329

37 37 78 78 6084 6084 6084

Jumlah= n = 37 2866 2824 218925 222148 216100

Selanjutnya hasil perhitungan di atas diuji keabsahannya dengan menggunakan rumus Product Moment untuk mengetahui tingkat korelasi variabel, yaitu:

N = 37

X = 2866

Y = 2824

XY = 218925

X² = 222148

Y² = 216100

∑ ∑ ∑

√{( ∑ ) ∑ ( ∑ ) ∑ }


(1)

l-,, 10. Jika kamu mendapat nilai yang terbaik pada pelajaran PAI, apakah kamu berharap mendaPat Pujian ?

( setalu b. sering c. Kadang-kadang d.Tidak pernah '

I l. Ketika kamu dapat menyelesaikan tugas PAI tepat waktu, apakah kamu mengharaPkan Pujian ?

( Selatu b. Sering c.Kadang-kadang d.Tidak pernah " ,12. Jika nilai pelajaran PAI kamu bagus, apakah kamu berharap mendapat

hadiah ?

M srtulu b. sering o. Kadang-kadang d.Tidak pernah , r r./e\patcah kamu mengharapkan penghargaan dari guru jika kamu berprestasi )

dibidang PAI ?

a. Selalu ff S"ting c' Kadang-kadang d'Tidak pernah ,, 14. Jika kamu belajar Pei dengan sungguh-sungguh, apakah kamu ingin

i) rnendapatkan nilai yang tertinggi ?

H Selalu b. Sering c' Kadang-kadang d'Tidak pernah 2 15. *etika kamu menyelesaikan tugas PAI tepat waktu, apakah kamu

berharap mendapat nilai yang tinggi ?

a. Selalu b. Sering f, faOang-kadang d'Tidak pernah -r 16. Ketika ada pelajaran PAI dan kamu traAir te sekolah, apakah karena takut

pada guru ?

I setlru b. sering c. Kadang-kadang d.Tidak pernah ,.,r 17. Apakah kamu mengikuti pelajaran PAI di kelas karena takut pada gUru ?

f , s e r i n g b . S e r i n g c . K a d a n g . k a d a n g d . T i d a k p e r n a h

.r ls. Apakah kamu menyelasaikan tugas PAI di kelas, karena takut mendapat hukuman dari guru ?

f, s"tutu b. Sering c. Kadang-kadang d.Tidak pernah ',,^

19. Apakah kamu belajar PAI dengan sungguh-sungguh karena ingin lulus ? f, setatu b. sering c. Kadang-kadang d Tidak pernah '..r

20. Apakah dengan nilai terbaik, kamu berharap dapat lulus ? -

f,.setatu b. sering d. Kadang-kadang d.Tidak pernah


(2)

E o

r |.\N 6 €N mN €N N N rr N co srN NOt nN 00N sa roN 6 00N €h

(n

N ts €r 6

r orr r<t F€ oo F N

C'T rll t\

rJ)

F o)h I It o6 a

lo

ro ct

N

o

hl sf s rf, s q v { g s r+ t I <t <t sr tt rt

s

O)

d $ <i $ s <t <t g s v (f q s si st q

s

?a

@

f.a $ rf, $ rJ- st s s I I I I <f g I :r <t st \t q s q g sf st <t at

s

F s rf, $ € g q ri' .i s <f d <t st I st \r <r q q g st st \t \t (l

ro s <t q <f, ri q I s s <t q s s s sl I s q <t <t <? rf sf rt t <l rq rt ax,rl

r{

rr1

F{

q N q s sf s s N q s s s st <t <f s m sf q a

rt

H $ q q s rt I s q s q I q <t q s q st q st q q <t s <t <t il I <l <l rt a

ri' q g q s g <t rq| <t <t <t <l I g s rq q m <t tr orart

ft

Gl

FI <q q I g

g * q g q g € <l <t I st rt g s? <l (E ao<t

rl

d € s <t s <f

I s q s v c I q q (t st st s q q <l <l rt 4a

f{

o

r{ <f st <l s q { I rt rt q !t

s

<'l N $ N q m <t s tt

('l d

oo € q $ r' € q I q <t q g g q q g !t <t *

q + s q g t s q C rf rf, q g q q v q <t <t s * s q q st g rl oq'

((t I <t € I N rt s g <t d q tt <t q N N { rt !t m oN

-l

rt) N s d + q T <i I <f <r I rt <t <i I rt lf t C'qt

<t q $ g <l g q N d r{. s q q q q rf s <t <t <r v rt rort

rt

an s d s € I $ + s g s <t q <t <t \i rt

s

.{

N d q rf q I s q q <f m € st !r rt art

s rf, <t I 3 I q v g q v <f s { q <t q m rr tt $

o o

o-0., t

@ r o a t s (D r m

d N N

N m

N N nN N rN N

ol

N flm m (lo r^m

r0 F

rrl

z N o @ r 6 o O @ r o

d N N N 6 N

r

N

a

N

c|l N m q

m ah (o hla E

!,r/

t

@ (!

TL

N d

o

J h0 g

.g

tu V

oo tr

5 (U !,

o

Y

z

cl

v,

A

(u

E

Y

ta g

o

J (g

] .3

tn

o.

L.

|E

. q

g (u

Il

.h

|u

raJ

o tr

L

r-o

J , a n

|E

.H

(U


(3)

i-Perhitungan Validitas Angket Motivasi Bela.lar dan I lasil Bela.yar SDN Kedaung Kaliangke 12 Pagi

No Responden X Y X.Y x2 Y2

=1

1 79 78 6 1 6 2 6241 6084

2 2 77 7 5 5775 5929 5625

3 3 80 8 5 6800 6400 7225

4 4 78 78 6084 6084 6084

5 5 7 3 7 5 5475 5329 5 6 2 5

6 6 7 8 80 6240 6084 6400

7 7 7 9 78 6162 6241 6084

8 8 76 7 0 5320 5776 4 9 0 0

I I 77 77 5929 5929 5929

1 0 1 0 76 7 5 5700 5776 5 6 2 5

1 1 1 1 80 8 0 6400 6400 6400

1 2 1 2 74 70 5 1 B 0 5476 4900

1 3 1 3 7 9 76 6004 6241 5776

1 4 1 4 7 5 74 5 5 5 0 5625 5476

1 5 1 5 7 8 7 5 5850 6084 5625

1 6 1 6 8 0 8 0 6400 6400 6 4 0 0

1 7 1 7 76 7 0 5320 s776 4 9 0 0

1 8 1 8 80 8 5 6800 6400 7 2 2 5

1 9 1 9 78 7 0 5460 6084 4 9 0 0

20 20 7 6 77 5 8 5 2 5776 5929

21 21 7 9 78 6 1 6 2 6241 6084

22 22 7 5 74 5550 5625 5476

23 23 78 7 5 5850 6084 5625

24 24 7 5 7 0 5250 5625 4 9 0 0

25 25 7 9 77 6 0 8 3 6241 5929

26 26 74 7 5 5 5 5 0 5476 5625

27 27 7 8 80 6240 6084 6400

28 28 80 8 5 6800 6400 7225

29 29 7 7 7 3 5621 5929 5329

30 30 7 9 76 6004 6241 5776

3 1 3 1 76 74 5624 5776 5476

32 32 7 5 7 5 5625 5625 5625

33 33 7 9 76 6004 6241 5776

34 34 80 8 0 6400 6400 6400

35 35 7 5 77 5775 5625 5 9 2 9

36 36 80 7 3 5840 6400 5329

37 37 7 8 7 8 6084 6084 6084


(4)

"r"" o

(f)

F' otN rr)(t l') 3

E

cr)

c{ cr)(.) F.-cf) tN c\l (t) N N(f, o) co o, ro C)c{ @c! roe{ lo o(It

, g g . t F

E { : d o o d (t € to €t (D (? q, 0 or € @ I to_ ro a0 (, l', rO c, 16 d a t d (o o

€ o6i

ED I ct od c cit

f

Q r?- o $i o ro-a @ o oC tf aal o dl, ao o (5 f G' t (9

\ .\Io

€ 0 € !t c (r, ao (t

n| (tnt

ro ct eo od (O a g E - z o q) f\ @ lr) t\ q, (rt co ot @

(o

E

(o

CO l') F*

ro ro r-

3

@

(o N c! F. (o @ o F\ (r)

3

(f)

N c\l F-lr)

@

(o

(f)

s

(r)t\(o o$ F\ N $ N t-t* i'* c! @ t\ @ ro

F* o)(o

(\ f-(r) io l.-(o @ (o

3 . p

E E E 9

E = o (f,

@

(o

t\ ct@ @(o o(o vf- c!Fr o@ t*@ o(o I\f* ()@ lr)@ lr)N @(o

(o

@ c.)(o o,F\ g)

(o F

t\ (\l@

(t,

t- rO@ F-(r) q,(o rO(o

c E g .E o o. g a! E

a

o. ro

(o oco o@ cto ot - o

F-lJ) @

lf) @ oF- F-@

rf)

It*

lr)

@ ro(o @!f ()@

lr)

r- o,co F*o) oco ro@ t*@ @@

llr

CO q,tr o@ lr)@ Fr F-x o -' o. ro

@ (o@ coC.l c!r\ ro(o t- ot\ (\t\ No tF* oF- t\ o)(o ot\ (ot- @(o c)

@

qt

(o ror\ co(o @ coF- (oN

(o

(o (ot- @

F* o

r.-Y

t

a,

rO

(o

s

|r,t* oo (o(o lr)@ t\(! t\r- (o<a c!t\ of- c{t*

E E

It- rr)t- @(t) sF- lr)t- t\ @Ft @t\ C{f- r: F*o lttN ro(o

o

I a'(9 t r(t, (\N @F\ It@

(f)

@ @(o t- (o(o (a@ (0(', F\@ (r)(o o)(o r.r,@

(r)

(o o@

(Y)

(o o,@ (oF- F-c\l oF- lr)(o rO(o r\(o (r)1'- (o(o

o. (r)to (o@ rJ)t - oO) f-

f.-(f)

(o o)F- ]f)

f-(t)

(o o)l-*

r.f

@ @

(t,

(o @

N |...c{ @@ coco

(t,

(o vt- c{r* ol@ o@ o,r\ (r)t- (f)

Ir co@ No

!

= re ott\ t-t * l'*@ F-(o (o f.-t , r

lr)

N o,(o aN |r)(o (o@ (o r-.@ (.)F- e.l@ (o@ (0

3

9@ @F s@ rOFT

lt)

@ @@ tr)t* F(o

FE

f;€

t9 o,t\ F\ o)@ (o (o I\I t-(\l (o rr)(o @rr) t\o) @ f-@ @(o

3

t-@ rr).o (pt- rr)F @t\ (oo, ro@

(t,

ao (oc0 t\(') @

c

v

o- ro(o c)o ra,F-

E

C)F* F-@ F*lir t\@ |r,@ f- r{)(o o,f- lr)(o r- f* lr)(o .(r@

(o

(o c{r* o€ @r- t^r)r- r)N o)(o or- o@ Ot*

. e I ' F

^ E gN(o € ro ro qt ro o € o ro o o t0 t ro o ct ro

€ e € s ro o ro

o. ) = Y Y qt E q = c I 5 c t 5 Y g o E v

J (L (L J (L J o (l. (L J J & J (L J (L (L (L J o- (l J J J J J

F ' to 6 t! E t! 2 (E E .U E (L (E ef o !t 'e lr o u, .E { 6 o g) .E c : (! c c o c .g I (! = o. o a (U E at 3 o) E e : o E o ts = P E(! a o .Y { (! c o L :t (L .; o o o !t c G U' x UJ c (! o .E E (L .U U' iii c (! ' _g q, Lr-o .x tu .! .N u lU (o TL c (! .E .o o u-c o -c It(! E o x. o) (U o .9. -9 o UJ o E c |! t c o ts o -(U aft c .E c c o E v(, t J (E o o a ah 5 E .o (! .2 6 a (! 5 (! o = o a o c f o E 5 o o .c tg t (! u(u E E .U c o = o N .9 tr c E (! = E (E l j o $ o) o = (! E o t! -c Y g) E o rE o g = = E(! 4 .g E E(! E .U c. f = E (! o '-o a !t (E E o c 5 = 3 ,t :t tt(! E (U -c 5 = G (! 6 c t!

E

lr-E o E E (! .c t = (! E o o o (! o It(! E E (U -c = = z o 2 t o (9 (? ro o o o C\ rt t-(4, (o o, Ot o) o @ (o (f, l() o o E (t (t, ro o o cD (t) (o (f) .o o o co t-(o (f, ro o o F (t q, o (o 1.) o o o (9 t T\ (t (o o, c, ct) f-@ (', (f, ro o o o f \ r.) o) (Y) (f, u) a o (\ o q, ct (r) r() o o o 3 d) O) o (t, ro a a o ro (t, q) o (r) ra) o o o o o i (o r') a o ct, rf (o o ro GI () o o (t (r) (D o (f, r..) o o o o I (t) ro o C) (t F-(f) (f) rl) o o @ Ot (t) (?) ro o o (t @ (') (.) l() o o (o q (') (') lO o o g, (.) (f, ro o o g) @ (') (t) ro o C) (o (! q, o c) I{) o o o t\ N O) o (r) ro o o o .,:l o :

z : a

s

I\ (D lo c,t * (o (t, trf @ t

t(o ro+(o fr3(o E

I ao Y (o O) rt C) (') (t, @ o lo

(o |f,(o

(')

lo

(o

c! co (o 3(o

lo ro (o (o ro @ t -ro (o ao rJ) (o o, ro @ * (o (o ro (o (o o (o

(o (o@

o

2 (\ (t, .t ro (o r- @ o) () cv (t) ltt ro (o F- co o, o

C\ (\l NN (tc! llN f)N rO

r / r n 1 a a ; o o o E o U' (9 o.

#s=

a u l b

Fu=

< < , n |

c 4 =

<ft

=si

? o d

{ z c F = =

*f;E

d Y

z

o

o a E J o F o v


(5)

o c) c! o o co a o 3 o E

s

z It IL o z 3 o o c{ o tt E o v, o o

xE

d 9 t 6 ) v = q 6

"\ $ (t r., (o

c{ rc F.-c!

r--N c\| c!

N

N

*-N

EI

E G

5I

o GO-lo @ c t ri C' 6t ro € o \ crr i-o (\{ d F o ot (D F o rat (t) (D o €o .f l-o ro-(0 t\ (t (0-(0 T\ o o (\l F* .c * E 3 z .? @ ro (0 .(t t t -N tr) @ F-o, F-c! O t -O) O) N rr) O) (o @ v F-|r) (o t * (o (o F-o c\.1 F.-E il ! c L B I E

!f

f , ! @ F

lr)

@ s@ to(o c!@ cr)(o F*N N|,r o@

F-co Lr) (o N lr, (o @ co @

5

o. t*

(o (\I@ o)@

tt)

@ o@

@ @

(o

@ @<) o@ o@ o@ C.l @ c! |..* c\ f.-O v o o. la,

() @(o o @

(o

F- O)@ o@ N

F- t - NF- vFr

(o N (o c! t'* ,r, @

N . ;

(o x c! o o o l\ (o

<o @t\ t* :t

F-!(r f\ NN o

f.-tt

F-.q F- @(o

c9 @ c! o, .{" (o O c.J (o o

c (t)(o NN c!@ rf)F.- (orr) (ot - cf,(o c\lN t- l'- N u-)

N N

t'i

o. (t)@

s

co c!o) (o@ t'-(o .o@ @(o

cf)

t - F- $ c.)

r,- |-.-O) t--c\l N .;

(o N

a-J = r@

(o

@ O) tr)@

rf)

f'- F-o) (o o,F- cof..- roN N (\N N (o (a) @ -e t t

i t g

8 :

c! @ @F*

N

o, CO@ @@

cO

f^* v(o ot - F. @t- f.-@ N

(o

N s N

c I

c (o@ C\|@ oo,

(D

F.' lr)(O c!@ oF- @FS F- F*

F-.q c.)

r.-N

,/i -; , A

d E = o - e o r <

o

oo lo€o a, rt !tF FrO

(o

N oo i-tr

(v)

t- €t- {(\co

(\l € @-€ (0 o o r4t 6 o q o t-I

f J J (L (L J (L (L J o_

C' '-) |! (E tq C' tr

E

z '* |'l E o F = z (lt T' o o F

5

z o ] g o d E nt z E E c J J oo E E a! -c = : (U :L(u 3 z E(! E E E (u E = e .E .Y J -l', N (t' (u 5 (E a o J L.l (E .D (t' tu z (' 5 .g E 3 Y c(! c (D z (E q o J F-(! = o z . g c (! (' E (! x a -(g o o c (! E E (E Eqt t 6 (J (l' t := c c) E. g (' z (' a X q) E c (lt E (D tl-= o) c a z L z (t g> t?, {{, rO o o (.} q) o (f, rO o o o @ C\t O) o (v) tt) o o o 9 o t (f) lr) o o N (.) O) o (f) rO o o o (, @ (f) (f) |r) o ro o rt (f) ra, o (o o !d' (f, () o o ro o) o (.) ro o N CC f) (r) o o @ c-) (f, rf) o

t€

(! @ (o (t, @ (o

g

o @

(o o)(o(o

o

t-- F- c!F*

(o

\t t..(o rf)t - F.r

F-(o

o F- @ O) o N T ro (9 N

(> o I rJ) @ CD (o r''

'fl-a


(6)

,rT

t r

xervre

rureniaru

Acarvia-

|

I

U I N J A K A R T A I _ - - , ,

FrrK I F'RM

J t ! ! t t ) r , , t t ! / N i l t J C e u l r t t r t t ? l n L r ' E s i I

Sunat FERNioHONAT'I

N o m o r : U n 0 1 / F 1 / K M 0 1 3 1 1 2 0 1 2 Lamp. :

H a l . P e r m o h o n a n l z i n P e n e l i t i a n

"i

r.jo--oolG,en

-I ; . ; - - : - :

{ F R ) I ' s r l : l g , l I N o . K e v r S l , I

I Z I N P E N E L I T I A N

F IT K. T R.AK D.OB2

'1. ivlaret 20 10

U I

1 / 1

J a k a r t a , 1 5 A P R I L 2 0 1 2

Yth KEPALA SEK.OLAH

SDN KEDAUNG KALIANGKE 12 PG

d t

Tempat

Assalamu' al aiku m w r. wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa, N a m a

N I M Jurusan Semesler

YAYAr\l ASPIYANTI 8 0 9 0 1 1 0 0 0 2 3 5 PAI DUAL MODE vill

Judul Skripsi " HI,TBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN l'lASlL EELAJAR PAI DI KELAS V SDN KEDAUNG KALIANGKE 12 PG''

adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan rnengadakan penelitian (riset) dr rnstansl/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengrzinkan mahasiswa lersebut melaksanakan penelitian crimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasrh Wassal a m u'al a ik unt wr. wb.

l i t l i k a r t r \ t a n t i r ls l a r r r

i r i i . M . A g

9680i07 t99tJ0i | 001

Tembusan:

1 D e k a n F I T K

2 Pembantu Dekan Bidang Akademrk

3 Mahasiswa yang bersangkutan